You are on page 1of 22

Oleh

Haspita 0207101050025
Edward 0307101050054

Pembimbing
dr. Bustami, Sp. BS
Pendahuluan
Orang pertama yang memperkenalkan
syndrom horner adalah Johan
Friedrich Horner, seorang ahli
oftalmologi berkebangsaan Swiss
(1831 1886).
Dia menemukan beberapa kelainan
dari gejala klinis pada orang yang
terinfeksi lues.
Dalam kondisi normal, ada
keseimbangan yang baik antara dan
stimulasi parasimpatik simpatik.
Definisi
Horners syndrome atau Sindrom
Horner adalah suatu sindrom klinis
yang disebabkan oleh kerusakan pada
sistem saraf simpatik
Horner syndrom juga dikenal dengan
istilah Bernard-Horner syndrome atau
Oculosympatetic palsy
Anatomi Fisiologi Sistem
Saraf Simpatik
Jaras Simpatetik
Serabut ini memiliki:
Neuron 1 atau preganglioner.
Neuron kedua berupa serabut-serabut
preganglioner yang keluar dari
medulla spinalis.
Neuron ketiga : serabut post
ganglioner
Etiologi
Lesi Neuron pertama
Arnold-Chiari malformation
Basal meningitis (eg, syphilis)
Basal skull tumors
Cerebral vascular accident (CVA)/Wallenberg
syndrome (lateral medullary syndrome)
Demyelinating disease (eg, multiple sclerosis)
Intrapontine hemorrhage
Trauma leher (eg, traumatic dislocation of
cervical vertebrae, traumatic dissection of the
vertebral artery)
Pituitary tumor
Syringomyelia
Lesi Neuron Kedua
Pancoast tumor (tumor di apex paru - most commonly
squamous cell carcinoma)
Birth trauma with injury to lower brachial plexus
Cervical rib
Aneurysm/dissection of aorta
Subclavian or common carotid artery
Central venous catheterization
Trauma/surgical injury (eg, radical neck dissection,
thyroidectomy, carotid angiography, coronary artery
bypass graft)
Chest tubes
Lymphadenopathy (eg, Hodgkin disease, leukemia,
tuberculosis, mediastinal tumors)
Mandibular tooth abscess
Lesions of the middle ear (eg, acute otitis media)
Neuroblastoma
Lesi Neuron Ketiga
Internal carotid artery dissection
(associated with sudden ipsilateral face
and/or neck pain)
Raeder syndrome (paratrigeminal
syndrome) - Oculosympathetic paresis and
ipsilateral facial pain with variable
involvement of the trigeminal and
oculomotor nerves
Carotid cavernous fistula
Cluster/migraine headaches
Herpes zoster
Obat-obatan ( yang bisa menyebabkan gejala yang sama dengan
sindrom horner dan affek beberapa lokasi )
1. Acetophenazine 2. Alseroxylon
3. Bupivacaine 4. Butaperazine
5. Carphenazine 6. Chlorprocaine
7. Chlorpromazine 8. Deserpidine
9. Diacetylmorphine 10. Diethazine
11. Ethopropazine 12. Etidocaine
13. Fluphenazine 14. Guanethidine
15. Influenza virus vaccine 16. Levodova
17. Lidocaine 18. Mepivacaine
19. Mesoridazine 20. Methdilazine
21. Methotrimeprazine 22. Oral
contraceptives
23. Perazine 24. Prilocaine
25. Procaine 26. Prochlorperazine
27. Promazine 28. Promethazine
29. Propoxycaine 30. Reserpine
31. Thioproperazine 32. Thioridazine
33. Trifluoperazine

Sindrom Horners bisa disebabkan kerusakan
saraf simpatis pada bagian berikut :

1. Batang otak
Tumor intrinsik seperti Glioma
Lesi vaskular
Syringobulbia
2. korda Cervicalis
Tumor intrinsik seperti Glioma
Syringomyelia
3.Akar anterior cervikalis 8 dan
Torakalis 1
Tumor, seperti neurofibroma
Kelumpuhan pleksus brakhialis bawah
4. Fossa media
Tumor, Granuloma
5. Arteri karotis interna
Trauma dan Oklusi pembuluh darah/
pembedahan
6. Rantai simpatik servikal
Terdapat karsinoma pada apeks paru
(Sindrom pancoast)
Tanda dan Gejala
ptosis
miosis
anhidrosis
Dilatasi lag
Enophthalmos
upside down ptosis ( elevasi terbalik
dari kelopak mata bawah )
heterochromia
hilangnya refleks ciliospinal dan
bloodshot konjungtiva dapat terjadi
tergantung pada lokasi lesi.
Kadang-kadang ada kemerahan wajah
pada sisi wajah yang terkena akibat dari
pelebaran pembuluh darah di bawah
kulit.

Diagnosa
Test Farmakologi dapat membantu
untuk diagnosis dan mengidentifikasi
jika lesi terdapat pada pre-ganglionic
atau post-ganglionic
Dengan topikal cocaine 4-10%, pada
mata normal terjadi dilatasi sedangkan
pada Horners syndrome dilatasi
sangat berkurang.

Paredrin 1% (Hidroksi amfetamin )
untuk menentukan lokasi lesi
Apraclonidine adalah sebuah alternatif
untuk kokain.
Tidak ada test farmakologis yang
dapat membedakan lesi pada neuron
pertama dan kedua
Penatalaksanaan
Tidak ada pengobatan khusus untuk
sindrom Horner.
kelainan dapat hilang dengan
sendirinya apabila penyebab telah di
obati.
Sindrom ini tidak menyakitkan dan
tidak mengganggu penglihatan.

Arti penting dari sindrom ini adalah
sindrom horner menunjukkan
kerusakan saraf yang harus diobati.
Jika seseorang ingin mengobati
sindrom karena alasan kosmetik,
tetes mata phenylephrine dapat
menghilangkan tanda-tanda klinis
1. Apa yang dimaksud heterochromia, kenapa
bisa terjadi pada horner sindrom?
2. Kenapa tumor di apex paru bisa
menyebabkan horner sindrom?
3. bagimana bisa terjadi ptosis pada horner
sindrom?
4. Kenapa cocain dipakai untuk diagnosis
horner sindrom?

You might also like