Nama sekolah : SD Negeri Sempur Alamat sekolah : BTN Kendari Permai Blok M No. 13 Wawancara ke : 1 Hari/tanggal : Sabtu, 21 Mei 2011 Waktu : Pukul 08.30-10.00 Narasumber : Wali Kelas V (ibu Nurliati, S.Pd) Jalannya wawancara No. Pertanyaan Deskripsi Jawaban 1. Apakah di SDN Sempur memiliki program bimbingan konseling? Bentuknya seperti apa! Ya, kami memiliki program bimbingan konseling namun program yang secara khusus tidak ada hanya pelaksanaannya terintegrasi pada setiap mata pelajaran, bentuknya beragam sesuai dengan jenis masalah yang dihadapi 2. Siapa yang melaksanakan bimbingan konseling? Semua guru yang menjadi pelaksana bimbingan konseling, namun yang memegan peranan penting adalah wali kelas. 3. Bagaimana cara guru memberikan atau menyisipkan bimbingan kepada siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung? Kami berupaya memberikan contoh-contoh yang biasa dilakukan atau dilahat siswa dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tidak terlambat datang ke sekolah. Siswa yang terlambat kami beerikan sanksi menyiram bunga di setipa kelas, selain itu ada buku khusus yang disiapkan, didalamnya ditu;iskan nama-nama siswa yang terlambat, siswa yang sering terlambat akan diberikan tindakan. 4. Bagaimana bimbingan yang dilakukan guru ketika ada masalah yang dihadapi siswa? Ketika ada siswa yang mengalami masalah langsung diselesaikan saat itu juga, diupayakan penyelesaiaan didalam kelas. 5. Apakah setiap masalah siswa dapat langsung guru menyelesaikan? Masalah-masalah yang ringan dapat kami tindak dengan segerah namun masalah yang berat harus dibicarakan dengan guru-guru lain dan kepala sekolah. Kami memiliki buku khusus panduan bimbingan konseling untuk masing-masing guru. 6. Bagaimana bentuk-bentuk masalah yang sering dialami siswa? Apa tindakan ibu! Sangat beragam, seperti dua bulan yang lalu ada anak kelas V yang berkelahi dan salah satunya ada yang terluka (kakinya berdarah). Saya berusaha mendamaikan meskipun kedua anak ini sudah saling memaafkan kami masih khwatir dengan orang tua siswa yang terluka ini, jadi keesokan harinya kami panggil masing-masing orang tua siswa untuk diberikan penjelasan. 7. Apakah ada siswa ibu yang mengalami kelainan fisik? Di kelas V tidak ada, tetapi ada siswa yang kurang lancar membaca. Ada satu siswa ketika belajar bahasa Indonesia mengalami kesulitan, dia susah kalau berhadapan dengan bacaan yang panjang dan menggunakan istilah. Saya telusuri latar belakannya dan mencarikan solusinya. Anak ini terpaksa dinaikkan ke kelas V dengan harapan dia dapat rajin membaca lagi namun tidak ada perubahan jadi tahun itu saya tidak naik kelaskan. Sekarang siswa ini sudah bisa membaca berkat bimbingan yang saya berikan.
8 Bagaimana menyikapi anak yang memiliki kemampuan labih daripada teman-teamanya yang lain (anak berbakat)? Siswa yang pintar ditempatkan pada kelas yang biasa bersama siswa-siswa yang lain. Siswa yang pintar dijadikan tutor sebaya bagi teman- temannya, siswa yang memiliki kemampuan yang lebih diharapkan dapat membantu teman- temannya yang mengalami kesulitan belajar.
LAPORAN HASIL PENGAMATAN KEADAAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR DISUSUN OLEH AHMAD SALEH (A1B309033)
Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu 21 Mei 2011 di Sekolah Dasar Negeri Sempur pada kelas V. Pengamatan dikhususkan pada siswa-siswi yang mengalami masalah- masalah yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dari masalah-masalah yang ditemukan itulah akan diberikan bimbingan konseling. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan ibu Harliati, S.Pd. selaku wali kelas V mengenai layanan bimbingan yang sering diberikan kepada siswanya. Layanan bimbingan di Sekolah Dasar Negeri Sempur dilaksanakan oleh wali kelas (guru kelas). Proses layanan bimbingan tidak memiliki program yang secara khusus dibuat untuk bimbingan konseling, namun layanan bimbingan diberikan ketika ada siswa yang mengalami masalah, masalah siswa akan diproses oleh wali kelas berdasarkan buku panduan bimbingan konseling yang dimiliki oleh masing-masing wali kelas. Setiap masalah yang ditemukan diipayakan penyelesaiannya secara tepat dan cepat sehingga tidak berpengaruh pada siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun masalah yang berat dan tidak dapat diselesaikan pada saat itu juga maka wali kelas dan kepala sekolah bersama-sama mengupayakan solusi dengan melibatkan orang tua siswa. Berikut ini adalah bentuk-bentuk layanan bimbingan konseling yang diberikan kepada siswa kelas V :
1. Bimbingan Bagi Siswa Yang Pintar Pelaksanaan bimbingan bagi siswa yang pintar tidak laksanakan sebagaamana bentuk- bentuk penyelanggaraan pendidikan khusus siswa yang pintar dan berbakat. Konsep penyelenggaraan pendidikan bagi siswa berbakat ada dua yakni percepatan dan pendidikan dalam kelompok (Conny Serniawan; 1998). Layanan bimbingan bagi siswa pintar di kelas V tidak dilaksanakan seperti konsep tersebut karena sarana dan prasarana yang tidak mendukung. Siswa yang pintar ditempatkan pada kelas yang biasa bersama siswa-siswa yang lain. Siswa yang pintar dujadikan tutor sebaya bagi teman-temannya, siswa yang memiliki kemampuan yang lebih diharapkan dapat membantu teman-temannya yang mengalami kesulitan belajar. Guru mengupayakan setiap siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran.
2. Bimbingan Bagi Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar Dalam Mata Pelajaran Tertentu. Setiap siswa memiliki kompetensi yang berbeda-beda, ada siswa yang cepat memahami pelajaran ada pula yang harus belajar lebih lama baru dapat memahami. Di kelas V ada siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam mata pelajarn bahasa Indonesia, siswa tersebut tidak lancar membaca sehingga sangat susah kalau berhadapan dengan bacaan yang panjang dan menggunakan istilah. Wali kelas berupaya mencari tahu latar belakang siswa tersebut. Ditelusi mulai dari kelas I sampai kelas IV anak ini tidak bisa membaca dengan lancar, dia dapat naik di kelas V karena bantuan oleh gurunya, diharapkan siswa ini akan tekun belajar memabaca lagi bila dinaikkan dikelas V. pada saat di kelas V siswa ini tidak menunjukkan perubahan yang berarti sehingga tahun itu dia tidak dinaik kelaskan. Pada tahun selanjutnya siswa tersebut diberikan bimbingan oleh wali kelasnya, dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dia diberikan perhatian yang khusus. Pada awal-awalnya siswa ini tidak dapat mengikuti bimbingan yang diberikan kepadanya dengan baik, akan tetapi lama-lama setelah diberi latihan yang kontinu dia akhirnya dapat membaca dengan lancar dan tidak mengalami kesulitan yang besar saat harus membaca teks yang panjang dan menggunakan istilah.
3. Bimbingan Anak Bermasalah a. Anak Berkelahi Dua bulan yang lalu ada siswa kelas V yang berkelahi dengan siswa kelas IV. Akibatnya siswa kelas IV mengalami luka di kakinya. Wali kelasnya berupaya mendamaikan kedua siswa ini. Meskipun kedua siswa sudah saling memaafkan namun karena salah satu ada yang luka sehingga dikhawatirkan kepercayaan orang tua siswa kepada guru hilang, jadi orang tua siswa dipanggil datang ke sekolah, kepala sekolah bersama wali kelas memberikan penjelasan kepada orang tua siswa sehingga orang tua mengetahui keadaan anaknya disekolah sehari-sehari. b. Anak Terlambat Masalah siswa terlambat pada umumnya tejadi di sekolah-sekolah tidak terkecuali SMA, SMP dan SD. Di SD Negeri Sempur memiliki cara tersendiri untuk mengatasi siswa yang sering terlambat, siapkan buku khusus untuk siswa yang sering terlambat. Siswa yang tercatat 1-2 kali terlambat diberikan sanksi menyiram bunga di setiap kelas, hal ini dilakukan untuk menimbulkan efek jerah pada siswa sehingga tidak terlambat lagi. Bagi siswa yang terlabat 3 kali bahkan lebih akan mendapat perhatian khusus, wali kelas berupaya mencari sebab-sebab siswa terlambat dan setelah itu baru diambil tindakan untuk siswa tersebut.