KEPERAWATAN ATAU KEBIDANAN WAKTU: 1 sesi @ 90 menit TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Diharapkan peserta memahami serta menerapkan etik dan moral sebagai landasan dalam memberikan asuhan keperawatan/kebidanan kepada pasen, keluarga dan masyarakat. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah menyelesaikan sesi ini, peserta diharapkan dapat: 1. Mengerti dan memahami etik dan moral dalam pelayanan keperawatan/kebidanan secara profesional 2. Memahami pentingnya etik dan moral sebagai landasan dalam pengambilan keputusan dan pemberian asuhan/pelayanan . Mengetahui nilai!nilai dasar dan moral dalam praktek klinis keperawatan dan kebidanan ". Mengenal nilai!nilai esensial dalam praktek keperawatan dan kebidanan profesional. #. Dapat memecahkan masalah/kasus yang dihadapi dalam peker$aannya.
MATERI 1. %engertian &tik dan Moral 2. %engembangan dan transmisi nilai . 'ilai esensial dalam praktek klinis ". (plikasi etik dan moral dalam praktek klinis WHO SEA NURS !9" 1N O OSD 001#1$!$ Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003 !0 Materi Pelatihan Etik dan Moral METODA 1. )uliah singkat 2. )er$a )elompok . Diskusi %leno ". %enugasan RENCANA PEMBELAJARAN SESI I BA%IAN A T&'i( Met&)* W*(t+ : : : &tik dan Moral dalam %raktek )eperawatan / )ebidanan )uliah singkat * menit BA%IAN B T&'i( Met&)* W*(t+ : : : Diskusi )elompok pembahasan kasus. )er$a )elompok * menit BA%IAN , Met&)* W*(t+ : : %embahasan )asus )eperawatan / )ebidanan * menit MATERI WHO SEA NURS !9" 1N O OSD 001#1$!$ Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003 !1 Materi Pelatihan Etik dan Moral ETIK DAN MORAL DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN ATAU KEBIDANAN PENDAHULUAN %eningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan atau kebidanan. +al ini merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dan kebidanan dalam mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas. )ualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi. Sikap etis profesional yang kokoh dari setiap perawat atau bidan akan tercermin dalam setiap langkahnya, termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang muncul. ,leh karena itu pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta penerapannya men$adi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan keperawatan atau kebidanan dimana nilai!nilai pasen selalu men$adi pertimbangan dan dihormati. ETIKA" MORAL DAN NILAI-NILAI %engertian: &tik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah, keba$ikan atau ke$ahatan yang berhubungan dengan perilaku. &tika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral kedalam situasi nyata dan berfokus pada prinsip!prinsip dan konsep yang membimbing manusia berpikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai!nilai yang dianutnya. -anyak pihak yang menggunakan istilah etik untuk mengambarkan etika suatu profesi dalam hubungannya dengan kode etik profesional seperti )ode &tik %%'. atau .-.. WHO SEA NURS !9" 1N O OSD 001#1$!$ Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003 !! Materi Pelatihan Etik dan Moral 'ilai!nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang. Sistem nilai dalam suatu organisasi adalah rentang nilai!nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai perilaku personal. Moral hampir sama dengan etika, biasanya meru$uk pada standar personal tentang benar atau salah. +al ini sangat penting untuk mengenal antara etika dalam agama, hukum, adat dan praktek profesional NILAI-NILAI ESENSIAL DALAM PRO.ESI %ada tahun 1/0#, The American Association Colleges of Nursing melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai!nilai esensial dalam praktek keperawatan profesional. %erkumpulan ini mengidentifikasikan 1 nilai!nilai esensial dalam kehidupan profesional, yaitu: 1. Aesthetics (keindahan): )ualitas obyek suatu peristiwa atau ke$adian, seseorang memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, ima$inasi, sensitifitas dan kepedulian. 2. Altruism (mengutamakan orang lain): )esediaan memperhatikan kese$ahteraan orang lain termasuk keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan, kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan. . Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap asertif, ke$u$uran, harga diri dan toleransi ". Freedom (Kebebasan): memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri, harapan, disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri. #. Human dignity (Martabat manusia): -erhubungan dengan penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia sebagai indi2idu termasuk didalamnya kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan. 3. Justice (Keadilan): Men$un$ung tinggi moral dan prinsip!prinsip legal termasuk ob$ektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta kea!aran" WHO SEA NURS !9" 1N O OSD 001#1$!$ Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003 !/ Materi Pelatihan Etik dan Moral 1. #ruth (Kebenaran): Menerima kenyataan dan realita, termasuk akontabilitas, ke$u$uran, keunikan dan reflektifitas yang rasional. PEN%EMBAN%AN DAN TRANSMISI NILAI-NILAI .ndi2idu tidak lahir dengan membawa nilai!nilai (values). 'ilai!nilai ini diperoleh dan berkembang melalui informasi, lingkungan keluarga, serta budaya sepan$ang per$alanan hidupnya. Mereka bela$ar dari keseharian dan menentukan tentang nilai!nilai mana yang benar dan mana yang salah. 4ntuk memahami perbedaan nilai!nilai kehidupan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana mereka tumbuh dan berkembang. 'ilai!nilai tersebut diambil dengan berbagai cara antara lain: 516 M&)e0 *t*+ 1&nt&2, dimana indi2idu bela$ar tentang nilai!nilai yang baik atau buruk melalui obser2asi perilaku keluarga, sahabat, teman se$awat dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul7 523 M&4*0it*s diperoleh dari keluarga, a$aran agama, sekolah, dan institusi tempatnya beker$a dan memberikan ruang dan waktu atau kesempatan kepada indi2idu untuk mempertimbangkan nilai!nilai yang berbeda7 53 Ses+(* 2*ti adalah proses dimana adaptasi nilai!nilai ini kurang terarah dan sangat tergantung kepada nilai!nilai yang ada di dalam diri seseorang dan memilih serta mengembangkan sistem nilai!nilai tersebut menurut kemauan mereka sendiri. +al ini lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak adanya bimbingan atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan kebingungan, dan konflik internal bagi indi2idu tersebut7 5"6 Pen52*45**n )*n S*n(si7 %erlakuan yang biasa diterima seperti: mendapatkan penghargaan bila menun$ukkan perilaku yang baik, dan sebaliknya akan mendapat sanksi atau hukuman bila menun$ukkan perilaku yang tidak baik7 5#6 T*n55+n5 6*7*8 +nt+( memi0i27 adanya dorongan internal untuk menggali nilai!nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk diadaptasi. Disamping itu, adanya dukungan dan bimbingan dari seseorang yang akan menyempurnakan perkembangan sistem nilai dirinya sendiri. KLARI.IKASI NILAI-NILAI ($A%&E') WHO SEA NURS !9" 1N O OSD 001#1$!$ Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003 ! Materi Pelatihan Etik dan Moral )larifikasi nilai!nilai merupakan suatu proses dimana seseorang dapat mengerti sistem nilai!nilai yang melekat pada dirinya sendiri. +al ini merupakan proses yang memungkinkan seseorang menemukan sistem perilakunya sendiri melalui perasaan dan analisis yang dipilihnya dan muncul alternatif!alternatif, apakah pilihan8pilihan ini yang sudah dianalisis secara rasional atau merupakan hasil dari suatu kondisi sebelumnya 5Steele9+armon, 1/06. )larifikasi nilai!nilai mempunyai manfaat yang sangat besar didalam aplikasi keperawatan dan kebidanan. (da tiga fase dalam klarifikasi nilai!nilai indi2idu yang perlu dipahami oleh perawat dan bidan. (ilihan: 516 )ebebasan memilih kepercayaan serta menghargai keunikan bagi setiap indi2idu7 526 %erbedaan dalam kenyataan hidup selalu ada perbedaan!perbedaan, asuhan yang diberikan bukan hanya karena martabat seseorang tetapi hendaknya perlakuan yang diberikan mempertimbangkan sebagaimana kita ingin diperlakukan. 56 )eyakinan bahwa penghormatan terhadap martabat seseorang akan merupakan konsekuensi terbaik bagi semua masyarakat. (enghargaan: 516 Merasa bangga dan bahagia dengan pilihannya sendiri 5anda akan merasa senang bila mengetahui bahwa asuhan yang anda berikan dihargai pasen atau klien serta se$awat6 atau super2isor memberikan pu$ian atas keterampilan hubungan interpersonal yang dilakukan7 526 Dapat mempertahankan nilai!nilai tersebut bila ada seseorang yang tidak bersedia memperhatikan martabat manusia sebagaimana mestinya.
#indakan 516 :abungkan nilai!nilai tersebut kedalam kehidupan atau peker$aan sehari! hari7 526 4payakan selalu konsisten untuk menghargai martabat manusia dalam kehidupan pribadi dan profesional, sehingga timbul rasa sensitif atas tindakan yang dilakukan. 'emakin disadari nilai)nilai pro*esional maka semakin timbul nilai)nilai moral yang dilakukan serta selalu konsisten untuk mempertahankannya" -ila dibicarakan dengan se$awat atau pasen dan ternyata tidak se$alan, maka seseorang merasa ter$adi sesuatu yang kontradiktif dengan prinsip!prinsip yang dianutnya yaitu7 penghargaan terhadap martabat manusia yang tidak terakomodasi dan sangat mungkin kita tidak lagi merasa nyaman. ,leh karena itu, klarifikasi nilai!nilai merupakan suatu proses dimana kita perlu WHO SEA NURS !9" 1N O OSD 001#1$!$ Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003 !9 Materi Pelatihan Etik dan Moral meningkatkan serta konsisten bahwa keputusan yang diambil secara khusus dalam kehidupan ini untuk menghormati martabat manusia. +al ini merupakan nilai!nilai positif yang sangat berguna dalam kehidupan sehari!hari dan dalam masyarakat luas. PELAKSANAAN ETIK DAN MORAL DALAM PELA:ANAN KLINIS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN (plikasi dalam praktek klinis bagi perawat/bidan diperlukan untuk menempatkan nilai!nilai dan perilaku kesehatan pada posisinya. %erawat/bidan bisa men$adi sangat frustrasi bila membimbing atau memberikan konsultasi kepada pasen yang mempunyai nilai!nilai dan perilaku kesehatan yang sangat rendah. +al ini disebabkan karena pasen kurang memperhatikan status kesehatannya. %ertama!tama yang dilakukan oleh perawat/bidan adalah berusaha membantu pasen untuk mengidentifikasi nilai!nilai dasar kehidupannya sendiri. Sebagai ilustrasi dapat dicontohkan kasus sebagai berikut: Seorang pengusaha yang sangat sukses dan mempunyai akses di luar dan dalam negeri sehingga dia men$adi sibuk sekali dalam mengelola usahanya. (kibat kesibukannya dia sering lupa makan sehingga ter$adi perdarahan lambung yang menyebabkan dia perlu dirawat di rumah sakit. Selain itu dia $uga perokok berat sebelumnya. )etika kondisinya telah mulai pulih perawat berusaha mengadakan pendekatan untuk mempersiapkannya untuk pulang. 'amun perawat men$adi kecewa, karena pembicaraan akhirnya mengarah pada keberhasilan serta kesuksesannya dalam bisnis. )endati demikian upaya tersebut harus selalu dilakukan dan kali ini perawat menyusun list pertanyaan dan menga$ukannya kepada pasen tersebut. %ertanyaannya, ;Apakah tiga hal yang paling penting dalam kehidupan bapak dari daftar dibaah ini !< %asen diminta untuk memilih atas pertanyaan berikut: 1. -ersenang!senang dalam kesendirian 5berpikir, mendengarkan musik atau membaca6. 2. Meluangkan waktu bersama keluarga. . Melakukan aktifitas seperti: mendaki gunung, main bola atau berenang. ". Menonton tele2isi. #. Membantu dengan sukarela untuk kepentingan orang lain. WHO SEA NURS !9" 1N O OSD 001#1$!$ Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003 !; Materi Pelatihan Etik dan Moral 3. Menggunakan waktunya untuk beker$a. =angkah berikutnya adalah menga$aknya untuk mendiskusikan prioritas yang dibuat berdasarkan nilai!nilai yang dianutnya, dengan mengikuti klarifikasi nilai!nilai sebagai berikut: 1$ Memilih: Setelah menggali aspek!aspek berdampak terhadap kesehatan pasen, misalnya stress yang berkepan$angan dapat mengganggu kesehatan dan mengganggu aktifitasnya, maka sarankan kepadanya memilih secara bebas nilai!nilai kunci yang dianutnya. -ila dia memilih masalah kesehatannya, maka hal ini menun$ukkan tanda positif. !$ (enghargaan: -erikan dukungan untuk memperkuat keinginan pasen dan promosikan nilai!nilai tersebut dan bila memungkinkan dapatkan dukungan dari keluarganya. >ontoh: istri dan anak anda pasti akan merasa senang bila anda memutuskan untuk berhenti merokok serta mengurangi kegiatan bisnis anda, karena dia sangat menghargai kesehatan anda. /$ #indakan: -erikan bantuan kepada pasen untuk merencanakan kebiasaan baru yang konsisten setelah memahami nilai!nilai pilihannya. Minta kepada pasen untuk memikirkan suatu cara bagaimana nilai tersebut dapat masuk dalam kehidupan sehari! hari. )ata!kata yang perlu diucapkan perawat/bidan kepada pasennya: ;"ila anda pulang# anda akan menemukan cara kehidupan yang berbeda# dan anda menyatakan ingin mulai menggunakan aktu demi kesehatan anda<. PERILAKU ETIS PRO.ESIONAL %erawat atau bidan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan profesional. %engetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat atau bidan, dan berlan$ut pada diskusi formal maupun informal dengan se$awat atau teman. %erilaku yang etis mencapai puncaknya bila perawat atau bidan mencoba dan mencontoh perilaku pengambilan keputusan yang etis untuk membantu memecahkan masalah etika. Dalam hal ini, perawat atau bidan seringkali menggunakan dua pendekatan: yaitu WHO SEA NURS !9" 1N O OSD 001#1$!$ Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003 !< Materi Pelatihan Etik dan Moral pendekatan berdasarkan prinsip dan pendekatan berdasarkan asuhan keperawatan /kebidanan. Pen)e(*t*n Be4)*s*4(*n P4insi' %endekatan berdasarkan prinsip, sering dilakukan dalam bio etika untuk menawarkan bimbingan untuk tindakan khusus. -eauchamp >hildress 51//"6 menyatakan empat pendekatan prinsip dalam etika biomedik antara lain7 516 Sebaiknya mengarah langsung untuk bertindak sebagai penghargaan terhadap kapasitas otonomi setiap orang: 526 Menghindarkan berbuat suatu kesalahan7 56 -ersedia dengan murah hati memberikan sesuatu yang bermanfaat dengan segala konsekuensinya7 5"6 )eadilan men$elaskan tentang manfaat dan resiko yang dihadapi. Dilema etik muncul ketika ketaatan terhadap prinsip menimbulkan penyebab konflik dalam bertindak. >ontoh7 seorang ibu yang memerlukan biaya untuk pengobatan progresif bagi bayinya yang lahir tanpa otak dan secara medis dinyatakan tidak akan pernah menikmati kehidupan bahagia yang paling sederhana sekalipun. Di sini terlihat adanya kebutuhan untuk tetap menghargai otonomi si ibu akan pilihan pengobatan bayinya, tetapi dilain pihak masyarakat berpendapat akan lebih adil bila pengobatan diberikan kepada bayi yang masih memungkinkan mempunyai harapan hidup yang besar. +al ini tentu sangat mengecewakan karena tidak ada satu metoda pun yang mudah dan aman untuk menetapkan prinsip!prinsip mana yang lebih penting, bila ter$adi konflik diantara kedua prinsip yang berlawanan. 4mumnya, pendekatan berdasarkan prinsip dalam bioetik, hasilnya terkadang lebih membingungkan. +al ini dapat mengurangi perhatian perawat atau bidan terhadap sesuatu yang penting dalam etika. Pen)e(*t*n Be4)*s*4(*n As+2*n )etidakpuasan yang timbul dalam pendekatan berdasarkan prinsip dalam bioetik mengarahkan banyak perawat atau bidan untuk memandang +care, atau asuhan sebagai fondasi dan kewa$iban moral. +ubungan perawat/bidan dengan pasen merupakan pusat pendekatan berdasarkan asuhan, dimana memberikan langsung perhatian khusus WHO SEA NURS !9" 1N O OSD 001#1$!$ Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003 != Materi Pelatihan Etik dan Moral kepada pasen- sebagaimana dilakukan sepan$ang kehidupannya sebagai perawat atau bidan. %erspektif asuhan memberikan arah dengan cara bagaimana perawat/bidan dapat membagi waktu untuk dapat duduk bersama dengan pasen atau se$awat, merupakan suatu kewa$aran yang dapat membahagiakan bila diterapkan berdasarkan etika. )arakteristik perspektif dari asuhan meliputi : 516 -erpusat pada hubungan interpersonal dalam asuhan7 526 Meningkatkan penghormatan dan penghargaan terhadap martabat klien atau pasen sebagai manusia7 56 Mau mendengarkan dan mengolah saran!saran dari orang lain sebagai dasar yang mengarah pada tanggung!$awab profesional7 5"6 Mengingat kembali arti tanggung!$awab moral yang meliputi keba$ikan seperti: kebaikan, kepedulian, empati, perasaan kasih!sayang, dan menerima kenyataan. 5?aylor,1//6. Asuhan !uga memiliki tradisi memberikan komitmen utamanya terhadap pasen dan belakangan ini mengklaim bahwa ad.okasi terhadap pasen merupakan salah satu peran yang sudah dilegimitasi sebagai peran dalam memberikan asuhan keperawatan/kebidanan. (d2okasi adalah memberikan saran dalam upaya melindungi dan mendukung hak!hak pasen. +al tersebut merupakan suatu kewa$iban moral bagi perawat atau bidan, dalam menemukan kepastian tentang dua sistem pendekatan etika yang dilakukan yaitu pendekatan berdasarkan prinsip dan asuhan. %erawat atau bidan yang memiliki komitmen tinggi dalam mempraktekkan keperawatan profesional dan tradisi tersebut perlu mengingat hal!hal sbb: 516 %astikan bahwa loyalitas staf atau kolega agar tetap memegang teguh komitmen utamanya terhadap pasen7 526 berikan prioritas utama terhadap pasen dan masyarakat pada umumnya7 56 )epedulian menge2aluasi terhadap kemungkinan adanya klaim otonomi dalam kesembuhan pasen. -ila menghargai otonomi, perawat atau bidan harus memberikan in*ormasi yang akurat- menghormati dan mendukung hak pasien dalam mengambil keputusan" KESIMPULAN WHO SEA NURS !9" 1N O OSD 001#1$!$ Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003 !9 Materi Pelatihan Etik dan Moral
Dalam upaya mendorong profesi keperawatan dan kebidanan agar dapat diterima dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan nilai!nilai keperawatan / kebidanan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat atau bidan yang menerima tanggung $awab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan atau kebidanan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti beker$a sesuai dengan standar, melaksanakan ad2okasi, keadaan tersebut akan dapat memberi $aminan bagi keselamatan pasen, penghormatan terhadap hak!hak pasen, akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan atau kebidanan E>ALUASI
1. Sebutkan pengertian etika dan moral, apa perbedaannya. 2. (pa yang dimaksud dengn transmisi nilai!nilai@ . Sebutkan fase klarifikasi nilai!nilai dan $elaskan masing!masingA ". -agaimana transmisi nilai!nilai profesional diadopsi oleh seorang perawat@ #. Sebutkan " karakteristik dalam pendekatan melelui prinsip asuhanA
LATIHAN A" Kasus Kebidanan Seorang ibu %% masuk kamar bersalin dalam keadaan inpartu. Sewaktu dilakukan anamnesa dia mengatakan tidak mau di episiotomi. Sekarang ini pasen tersebut berada dalam kala .. dan kala .. yang berlangsung agak lambat, tetapi ada kema$uan. %erineum masih kaku dan tebal. )eadaan ini di$elaskan kepada ibu oleh bidan, tetapi ibu tetap pada pendiriannya. Sementara waktu ber$alan terus dan b$$ mulai menun$ukkan keadaan yang tidak stabil/fetal distress dan ini mengharuskan bidan untuk mempertimbangkan melakukan episiotomi, tetapi ibu tersebut tidak menggubrisnya. -idan berharap bayinya selamat. Sementara itu ada bidan yang memberitahukan bahwa dia pernah melakukan WHO SEA NURS !9" 1N O OSD 001#1$!$ Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003 !90 Materi Pelatihan Etik dan Moral hal ini tanpa persetu$uan pasen untuk melindungi bayinya. Bika bidan melakukan episiotomi tanpa persetu$uan pasen, maka bidan akan dihadapkan kepada sederetan tuntutan. Dis(+si(*n: 1. -ila bidan melakukan tindakan tanpa persetu$uan pasen, bagaimanakah pendapat (nda ditin$au dari segi etik dan moral @ 2. -ila tidak dilakukan, apa yang akan ter$adi pada bayinya @ Dan bagaimana sikap (nda terhadap kasus ini @ /" Kasus Keperaatan %asen # tahun, wanita, dirawat karena disentri amuba. Diberikan th/ flagil C 2 tablet D #** mg. Dari pantauan perawat, obat sudah habis tetapi tidak ada kema$uan, padahal obat selalu dibagikan oleh perawat pagi, siang, sore sebelum makan. %ada saat perawat 2erbed masuk diketahui ada obat flagil di bawah bantalnya. Setelah ditanyakan, pasen men$awab bahwa obatnya mahal, karena itu ia simpan supaya tidak cepat habis. Dis(+si(*n: 1. Mengapa hal tersebut bisa ter$adi @ 2. Siapa yang bertanggung $awab @ . =angkah!langkah apa yang diambil oleh )a. Euangan @ KEPUSTAKAAN ,*4&0 T*?0&4",*4&0 Li00ies" P4is1i00* Le M&ne, 1//1, $undamental %f Nursing Care, ?hird &dition, by =ippicot %hiladelpia, 'ew Fork. S2i40e? R$J&nes,1//", &thics 'n (idifery , by Mosby 8 Fear -ook &urope =td. WHO SEA NURS !9" 1N O OSD 001#1$!$ Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003 !91