You are on page 1of 3

TUGAS FILSAFAT ILMU

DISUSUN OLEH:

RIZKINA IKA ARYANA ( 7772133098 )

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


JURUSAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
SERANG
2013

Sudah siap dan tahun depan hamper semuanya bisa melaksanakan kurikulum 2013. Ujar
wakil mentri pendidikan Musliar Kasim kepada Tempo senin 28 Oktober 2013.
Secara falsafati, pendidikan

adalah proses panjang dan berkelanjutan

untuk

mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptanya, yaitu
bermanfaat bagi dirinya, bagi sesama, bagi alam semesta, besesrta segenap isi dan peradabannya.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada
peserta pembelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Sejarah pendidikan di Indonesia cukup panjang dimulai saat sebelum masa kolonialisme,
pendidikan jaman ini hanya berupa pendidikan agama seperti pesantren dan padepokan,
selanjutnya dengan masa kolonialisme dimana saat bangsa Belanda masuk ke Indonesia dan
mulai ada tempat yang layak walaupun tetap ada perbedaan pada tinggakatan dan porsi yang bisa
diterima oleh bangsa Indonesia sesuai tinggkatannya ( pribumi, bangsawan dan orang timur ).
Selanjutnya kirikulum 1947 atau kurikulum 1950 menjadi acuan pembelajaran, saat itu isinya
hanya dua hal pokok, yaitu daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, serta garis garis besar
pengajarannya. Rencana pembelajaran 1947 lebih mengutamakan pendidikan watak, kesadaran
beragama dan bermasyarakat daripada pebdidikan pikiran, garis besarnya dimana menekankan
pada cara guru mengajar dan cara murid mempelajari.
Pada akhir era kekuasaan Soekarno, kurikulum yang lalu dirubah menjadi rencana
pendidikan 1964. Rencana pendidikan 1964 melahirkan kurikulum 1964 yang menitik beratkan
kepada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya dan moral yang kemudian dikenal dengan
panchawardana kurikulum 1964 adalah alat untuk membentuk manusia pancasialis yang sosialis
Indonesia dengan sifat sifat pada ketetapan MPRS No. II tahun 1960.
Setelah itu ada kurikulum 1968 yang menitik beratkan anak didik menjadi pancasila
sejati, dievaluasi lagi menjadi kurikulum 1975 yang didasari konsep SAS ( structural, analysis,
sintesis ). Belum puas dengan kurikulum 1975 di perbaharui lagi dengan kurikulum 1984 dimana
konsepnya adala konsep cara belajar siswa aktif atau CBSA yang disadarkan pada disertasi
Conny R. Semiawan yang didasarkan pada pandangan Sikortsky yang menelurkan Zone of
Proximality Development. Teori yang mengatakan bahwa setiap manusia mempunyai potensi
dan potensi itu dapat teraktualisasi melalui ketuntasan belajar tertentu.

Lahirnya UU No. 2 tahun 1989 tentang pendidikan nasional merupakan pemicu lahirnya
kurikulum 1994, pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia beriman dan bertakwa kepada
tuhan yang maha esa, berbudi luhur, memiliki keterampilan,dan pengetahuan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan.
Kurikulum 2004 lebih popular dengan sebutan KBK ( Kurikulum Berbasis Kompetensi ).
Lahir sebagai respon dari tuntutan reformasi, diman KBK tidak lagi mempersoalkan proses
belajar, proses pembelajaran dipandang merupakan wilayah otoritas guru, yang terpenting pada
tingkatan tertentu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan. Disempurnakan dengan
kurikulum 2006 atau Kurikulun Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) tidak mengubah KBK,
bahkan sebagai penegas KBK (Jalal, 2006).
Membangun anak bangsa adalah membangun bangsa itu sendiri. Mempersiapkan
generasi 2045 adalah misi tersembunyi dari kurikulum 2013 dimana pendidikan itu bukan suatu
paksaan, namun kebutuhan. Dimana kebebasan anak untuk aktif dan kreatif sangat dituntut,
mengikuti perkembangan jaman dan mampu bersaing secara sehat dengan rekanan laiinnya
adalah gambaran kecil dari kurikulum 2013 menurut penulis.
Pada kurikulum 2013 ini menuliskan kata setuju adalah pilihan penulis, kebebasan
memilih pendidikan yang sesuai dengan yang dibutuhkan anak didik dan focus dengan yang
diinginkan dengan catatan seluruh pihak bekerja sama dengan baik, mulai dari orang tua yang
tetap mengawasi pergaulan dan perkembangan anaknya, lingkungan yang

kondusif

bagi

pertumbuhan dan perkembangan anak, dan system pemerintahan yang mendukung. Pengarahan
terhadap para pendidik dan konsistensi pemerintah untuk memfasilitasi dan menjaga kualitas dari
esensi kurikulum tersebut menjadi salah satu masukan agar tidak ada kesenjangan dan efek
negative dari kurikulum 2013 ini.

You might also like