You are on page 1of 39

9/1/2014 1

Pendahuluan
Masa remaja masa topan badai & stress
(storm & stress)
Fisik (12 24 tahun) remaja awal (12 17
th); remaja akhir (18 24 th)
Keinginan untuk menentukan nasib sendiri
Masa transisi terarah menjadi orang yang
bertanggungjawab
Karakteristik masa remaja?
9/1/2014 2
Karakteristik masa remaja
Periode penting
Masa peralihan
Periode perubahan
Usia bermasalah
Pencarian identitas
Usia yang ditakutkan
Tidak realistik
Ambang dari masa dewasa
9/1/2014 3
Tugas perkembangan masa
remaja
Mencari relasi yang lebih matang dengan teman seusia
(laki-perempuan)
Mencapai peran sosial feminim atau maskulin
Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya secara
efektif
Meminta, menerima dan mencapai perilaku
bertanggungjawab secara sosial
Mencapai kemandirian secara emosional
Mempersiapkan untuk karir ekonomi
Mempersiapkan untuk menikah dan berkeluarga
Memperoleh set nilai dan sistem etis untuk
mengarahkan perilaku
9/1/2014 4
Permasalahan Remaja
Jumlah penduduk usia 10 24 th besar (sekitar 60 juta)
Masa transisi kehidupan (youth five life transitions):
1. Melanjutkan sekolah (continue learning)
2. Mencapai pekerjaan (start working)
3. Memulai berkeluarga (form families)
4. Menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship)
5. Mempraktikkan hidup sehat (practice healthy life)
Globalisasi liberalisasi norma sikap dan perilaku remaja
Resiko triad (seksulaitas, narkoba, HIV / AIDS)
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA?????
9/1/2014 5
Permasalahan Remaja contd
Masalah kaesehatan reproduksi remaja:
1. Seksual pranikah
Dr. Boyke th 1980 (5%); th 2000 (20% - Jakarta, Surabaya,
Banjarmasin); Palu (29.9%)
YKB (1993) 10 31% (n=300 / kota dari 12 kota besar di
Indonesia) pernah melakukan hubungan seksual pranikah
Situmorang (2001) 27% laki2, 9% wanita (15 24 th) di
Medan pernah melakukan hubungan seksual pranikah
Studi PKBI (1997) 75 dari 100 remaja di Lampung pernah
melakukan hubungan seksual pranikah
Pangkahila (1996) 23.4% dari 633 pelajar SLTA kelas II (22%
laki2; 18% wanita) pernah melakukan hubungan seksual
pranikah
9/1/2014 6
Permasalahan Remaja contd
90% remaja melakukan light petting
80% remaja melakukan heavy petting
Perilaku onani masturbasi di Surabaya
berkisar 62% (2 kali / hari)
Nonton video porno (..%)
2. Aborsi:
20% dari 2.3 juta kasus aborsi per tahun
dilakukan remaja
9/1/2014 7
Kesehatan Reproduksi Remaja
Reproduksi proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup
Kesehatan reproduksi keadaan sejahtera fisik, mental
sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan
fungsi, peran dan system reproduksi (Konferensi
Internasional Kependudukan dan Pembangunan, 1994)
Kesehatan reproduksi kesejahteraan fisik, mental dan
sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan
dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya (WHO)
Kesehatan reproduksi remaja pada remaja
9/1/2014 8
Mengapa remaja perlu tahu?
Agar remaja memiliki informasi yang benar
mengenai proses reproduksi serta berbagai
faktor yang ada di sekitarnya remaja
memiliki sikap dan tingkah laku yang
bertanggungjawab tentang proses reproduksi

9/1/2014 9
Prasyarat Reproduksi Sehat
1. Supaya tidak terjadi kelainan anatomis
fisiologis perempuan harus memiliki
ronggga pinggul yang cukup besar untuk
mempermudah persalinan; memiliki kelenjar
penghasil hormon reproduksi yang sehat
DIPERLUKAN GIZI YANG ADEKUAT
2. Diperlukan landasan psikis yang kuat dan
memadai dimulai sejak bayi
3. Terbebas dari penyakit organ reproduksi
4. Dapat melewati masa hamil dengan aman
9/1/2014 10
Ruang lingkup masalah kespro
Ditinjau dari siklus kehidupan keluarga (Program kerja
WHO IX th 1996 2001):
1. Praktik tradisional yang berakibat buruk semasa anak-
anak (mutilasi, genital, diskriminasi nilai anak)
2. Masalah kespro remaja
3. Tidak terpenuhinya kebutuhan KB
4. Mortalitas dan morbiditas ibu dan anak
5. Infeksi saluran reproduksi
6. Kemandulan
7. Sindroma pre dan post menopause
8. Kekurangan hormon osteoporosis
9/1/2014 11
Ruang lingkup masalah kespro
contd
Berdasarkan Masalah reproduksi:
1. Kesehatan, kesakitan dan kematian perempuan yang
terkait dengan kehamilan
2. Peranan / kendali sosial budaya terhadap masalah
reproduksi
3. Intervensi pemerintah terhadap masalah reproduksi
4. Tersedianya yan reproduksi dan KB
5. Kesehatan bayi dan anak
6. Dampak pembangunan ekonomi, industri dan
perubahan lingkungan terhadap kesehatan reproduksi
9/1/2014 12
Ruang lingkup masalah kespro
contd
Berdasarkan masalah gender dan
seksualitas:
1. Pengaturan negara terhadap seksualitas
2. Pengendalian sosio-budaya terhadap
masalah seksualitas
3. Seksualitas di kalangan remaja
4. Status dan peran perempuan
5. Perlindungan terhadap perempuan bekerja
9/1/2014 13
Ruang lingkup masalah kespro
contd
Berdasarkan masalah kekerasan dan
perkosaan terhadap perempuan:
1. Kecenderungan penggunaan kekerasan secara
sengaja kepada perempuan
2. Norma sosial mengenai kekerasan dalam
rumah tangga
3. Sikap masyarakat mengenai kekerasan
perkosaan terhadap pelacur
4. Berbagai langkah untuk mengatasi masalah2
tersebut
9/1/2014 14
Ruang lingkup masalah kespro
contd
Berdasarkan masalah penyakit yang ditularkan
melalui hubungan seksual:
1. Masalah penyakit menular seksual yang lama (sifilis,
Gonorhea)
2. Masalah penyakit menular seksual yang baru
(chlamydia, herpes)
3. Masalah HIV / AIDS
4. Dampak sosial dan ekonomi dari penyakit menular
seksual
5. Kebijakan dan program pemerintah dalam mengatasi
masalah penyakit menular seksual
6. Sikap masyarakat terhadap penyakit menular seksual
9/1/2014 15
Ruang lingkup masalah kespro
contd
Berdasarkan masalah pelacuran:
1. Demografi pekerja seksual komersial
2. Faktor2 yang mendorong pelacuran
3. Dampaknya terhadap kesehatan reproduksi

9/1/2014 16
Ruang lingkup masalah kespro
contd
Berdasarkan masalah sekitar teknologi:
1. Teknologi reproduksi dengan bantuan
2. Pemilihan bayi berdasarkan kelamin
3. Penapisan genetik
4. Keterjangkauan dan kesamaan kesempatan
5. Etika dan hukum yang terkait dengan
teknologi reproduksi
9/1/2014 17
Faktor yang mempengaruhi
kespro
1. Faktor sosio-ekonomi dan demografi
2. Faktor budaya dan lingkungan
3. Faktor psikologis
4. Faktor biologis
9/1/2014 18
Tujuan kespro
Utama meningkatkan kesadaran kemandirian wanita
remaja dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya,
termasuk kehidupan seksualitasnya, sehingga hak-hak
reproduksinya dapat terpenuhi peningkatan kualitas
hidup
Khusus:
1. Meningkatnya kemandirian remaja dalam memutuskan
peran dan fungsi reproduksinya
2. Meningkatnya hak dan tanggungjawab sosial remaja
(wanita) dalam menentukan kapan hamil, jumlah dan jarak
kehamilan
3. Meningkatnya peran dan tanggungjawab sosial remaja (pria)
terhadap akibat dari perilaku seksual dan fertilitasnya
kepada kesehatan dan kesejahteraan pasangan dean
anak2nya
4. Dukungan yang menunjang remaja untuk membuat
keputusan yang berkaitan dengan proses reproduksinya
9/1/2014 19
Pengetahuan apa saja yang diperlukan remaja?
1. Pengenalan masalah sistem reproduksi, proses dan fungsi alat
reproduksi
2. Mengapa remaja perlu mendewasakan usia perkawinan dan
merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginan
3. Penyakit menular seksual dan HIV / AIDS dan dampaknyan
terhadap kespro
4. Bahaya narkoba dan miras pada kespro
5. Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
6. Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
7. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk
memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal2
negatif
8. Hak2 reproduksi
9/1/2014 20
9/1/2014 21
1
2
3
4
5
6
7
8
Community
Core:
- Sejarah
- Demografi
- Nilai
- kepercayaan
ANALYSIS
NURSING DIAGNOSIS
PLAN
INTERVENTION
EVALUATION
ASSESSMENT
1. Physical environment
2. Health & social services
3. Economics
4. Safety & transportation
5. Politics & government
6. Communication
7. Education
8. Recreation
ANALISA DATA
Analisis = mempelajari & menguji data
Tujuan untuk menentukan kebutuhan
kesehatan komunitas, kekuatan komunitas, pola
respon kesehatan, tren pemanfaatan yankes
Dilakukan berdasarkan hasil pengkajian melalui
4 langkah
Langkah 1: mengkatogorikan data (categorize
the data)
Contoh
9/1/2014 22
ANALISA DATA contd
Contoh kategori data:
1. Data demografik (family size, age, sex, ethnic, racial
groupings)
2. Data geografik (area boundaries, number & size of
neighborhoods, public spaces, roads)
3. Data sosioekonomik (occupation & income categories,
educational attainment, rental or home-ownership patters)
4. Data pelayanan kesehatan (hospitals, clinics, mental
health centers, dll.)
9/1/2014 23
ANALISA DATA contd
Analisa data (sebaiknya) mengikuti model
pengkajian yang digunakan menentukan
kerangka kerja koleksi data dan membantu
dalam analisa data
Langkah 2: meringkas data (summarize the
data) per kategori
Langkah 3: mengidentifikasi perbedaan data
(data gaps, incongruence), penghapusan data
(omission)
Langkah 4: membuat simpulan (inference)
9/1/2014 24
DIAGNOSA KEPERAWATAN
A diagnosis is a statement that synthesizes
assessment data
A diagnosis is a label that both describes a
situation (or state) and implies an etiology
A nursing diagnosis limits the diagnostic process
to those diagnoses that represent human
responses to actual or potential health problems
that nurses are licensed to treat (American
Nurses Association)
A community nursing diagnosis?
9/1/2014 25
DIAGNOSA KEPERAWATAN contd
A community nursing diagnosis focuses the
diagnosis on a community usually defined
as a group, population, or cluster of people
with at least one common characteristic (e.g.
geographic location, occupation, ethnicity, housing condition)
Nursing diagnosis has three parts: a description of
the problem (P); identification of factors etiologically related to the
problem (E); signs and symptoms that are characteristic of the
problem (S)
9/1/2014 26
DIAGNOSA KEPERAWATAN contd
1. Tidak adekuatnya tingkat pengetahuan
remaja tentang kesehatan reproduksi
remaja
2. Tingginya angka prevalensi PSM di
kalangan remaja
3. Resiko terjadinya induksi haid di kalangan
remaja putri
4. Resiko HIV / AIDS di kalangan remaja
9/1/2014 27
PERENCANAAN
Disebut juga sebagai community-focused plan
(CFP)
Dibuat untuk meningkatkan kesehatan
komunitas
CFP didasarkan pada diagnosa / masalah
keperawatan komunitas berisi tentang tujuan
khusus dan rencana tindakan untuk mencapai
keluaran yang ditetapkan (desired outcome)
Merupakan proses yang sistematik dalam
melakukan kerjasama (partnership) dengan
komunitas
9/1/2014 28
PERENCANAAN contd
Langkah perencanaan:
1. Langkah 1: memvalidasi diagnosa
keperawatan komunitas
2. Langkah 2: membuat prioritas
3. Langkah 3: menyusun tujuan
4. Langkah 4: membuat rencana tindakan
9/1/2014 29
Langkah 1: memvalidasi
diagnosa
Validasi sangat penting untuk menetapkan diagnosa secara
tepat
Perhatikan hak para pemimpin / tokoh di komunitas,
organisasi, dan penduduk untuk dijaga kerahasiaannya
Perhatikan juga hak untuk tidak ikut serta dalam menyusun
perencanaan (walaupun NCP sebaiknya disusun bersama masyrakat)
Masyarakat punya hak untuk mengidentifikasi kebutuhan
kesehatan mereka sendiri & negosiasi dengan perawat untuk
membuat intervensi
Sebaliknya perawat memiliki tanggungjawab untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan selama proses
intervensi

9/1/2014 30
Langkah 1: memvalidasi diagnosa contd
Dalam membentuk kerjasama dengan
masyarakat harus memperhatikan aspek
sosial, ekonomi, ekologi, isu politik
Perlu juga diperhatikan kebutuhan kesehatan
pada kelompok beresiko (ibu hamil, infan,
anak, lansia)
Perhatikan juga tentang aplikasi perubahan
yang direncanakan (planned change)
9/1/2014 31
Langkah 2: prioritas
Goeppinger & Shuster III dalam Stanhope &
Lancaster (1992) prioritas masalah
didasarkan pada 6 hal:
1. Kesadaran masyarakat akan masalah (community awareness of the
problem)
2. Motivasi masyarakat untuk memecahkan masalah (community
motivation to resolve or better manage the problem)
3. Kemampuan perawat untuk membantu memacahkan masalah (nurses
ability to influence problem solution)
4. Adanya ahli / pakar yang relevan untuk memecahkan masalah (availability
of expertise relevant to problem solution)
5. Beratnya konsekuensi yang muncul ketika masalah tidak dapat
dipecahkan (severity of consequences if the problem is unsolved)
6. Kecepatan pencapaian resolusi masalah (speed with which resolution can
be achieved)
Pembobotan (criteria weights) = 1 - 10
9/1/2014 32
Langkah 2: prioritas contd
Berdasarkan 11 kriteria:
1. Kesesuaian dengan peran CHN
2. Resiko terjadi
3. Resiko parah
4. Potensi untuk pendidikan kesehatan
5. Minat masyarakat
6. Kemungkinan diatasi
7. Tersedianya sumber:
Tempat
Waktu
Dana
Fasilitas kesehatan
Sumberdaya manusia (petugas /
masyarakat)
Pembobotan (1 5):
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
9/1/2014 33
Langkah 3: menetapkan tujuan
Terdiri atas GOAL & OBJECTIVE (s)
Goal is generally a broad statement of desired
outcome (keluaran yang ditetapkan)
Objective (s) are the precise statements of the
desired outcome
Objective merupakan pernyataan perilaku
dan dapat diukur (lebih rinci)
9/1/2014 34
TUJUAN
1. Meningkatnya tingkat pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi remaja
(indikatornya?)
2. Penurunan PSM di kalangan remaja
(indikatornya?)
3. Tidak terjadinya induksi haid di kalangan
remaja putri (indikatornya?)
4. Tidak terjadi HIV / AIDS di kalangan remaja
(indikatornya?)
9/1/2014 35
Langkah 4: membuat rencana tindakan
Didasarkan atas goal / objectives yang telah dibuat:
1. Apa yg akan dilakukan
2. Kapan akan dilakukan
3. Bgm akan dilakukan
4. Siapa yg melakukan
5. Berapa banyak akan dilakukan
Menetapkan aktifitas untuk setiap tujuan berupa
tindakan mandiri, H.E / promkes, observasi, kolaborasi
Memperhatikan : program, situasi, sumber daya,
program yg lalu
9/1/2014 36
Tindakan
1. Pengenalan masalah sistem reproduksi, proses dan fungsi alat
reproduksi
2. Pemberian informasi tentang mengapa remaja perlu
mendewasakan usia perkawinan dan merencanakan kehamilan
agar sesuai dengan keinginan
3. Pemberian informasi tentang penyakit menular seksual dan HIV /
AIDS dan dampaknyan terhadap kespro
4. Informasi tentang bahaya narkoba dan miras pada kespro
5. Informasi tentang pengaruh sosial dan media terhadap perilaku
seksual
6. Informasi tentang kekerasan seksual dan bagaimana
menghindarinya
7. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk
memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal2
negatif yang tertkait dengan kespro
8. Informasi tentang hak2 reproduksi
9/1/2014 37
Evaluasi
Difokuskan pada:
1. Tingkat pemahaman remaja tentang
kesehatan reproduksi remaja
2. Kejadian / prevalensi PSM di kalangan
remaja
3. Perilaku induksi haid di kalangan remaja
putri
4. HIV / AIDS di kalangan remaja
Cek dengan tujuan yang ditetapkan
9/1/2014 38
Suggested readings
1. Anderson, E.T., & McFarlane, J.M. (1988).
Community as client: Application of the
nursing process. Philadelphia: J.B. Lippincott
Company.
2. Stanhope, M., & Lancaster, J. (1992).
Community health nursing: Process and
practice for promoting health. St. Louis:
Mosby Year Book.
9/1/2014 39

You might also like