You are on page 1of 4

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 179

ISSN 0853-0823

JUMP SHOT CIRCLE BALL TRACK: SEBUAH INOVASI MEDIA
PEMBELAJARAN GERAK PARABOLA (PARABOLIC MOTION)
PADA SISWA SMA KELAS XI IPA

Yuli Estrian
Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA UNY
Kampus Karangmalang, Yogyakarta
E-mail: yulies_pfuny07@yahoo.com

Abstrak - Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memaparkan cara pembuatan Jump Shot Circle Ball Track sebagai sebuah
inovasi media pembelajaran pada gerak parabola (parabolic motion) pada siswa SMA kelas XI IPA serta menjelaskan
penerapannya dalam pembelajaran di kelas dengan menggunakan dua metode, yaitu metode eksprimen dan diskusi (medis),
guru hanya berperan sebagai fasilitator semata. Hal ini dikarenakan pentingnya media pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas. Dalam pembelajaran gerak parabola, kebanyakan sekolah di SMA belum memiliki alat pembelajaran untuk
eksperimen gerak parabola (parabolic motion). Pembuatan Jump Shot Circle Ball Track cukup mudah karena dalam
pembuatannya menggunakan alat dan bahan yang sederhana dan mudah didapatkan. Walaupun demikian media
pembelajaran ini masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut sehingga lebih optimal untuk digunakan dalam
pembelajaran.

Kata kunci: Jump Shot Circle Ball Track, inovasi media pembelajaran, gerak parabola


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran fisika merupakan salah satu mata
pelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dianggap
paling sulit oleh para siswa [1]. Hal ini terjadi ada
kemungkinan salah satu sebabnya adalah cara penyampaian
guru dalam pembelajaran fisika. Di beberapa Sekolah
Menengah Atas (SMA), pengajaran tentang ilmu fisika
masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa sussah
untuk memahami konsep dari ilmu fisika tersebut [1].
Fisika sebagai ilmu yang mempunyai obyek berupa
benda-benda real jika disampaikan hanya dengan cara
ceramah maka materi yang diterima siswa dapat dipahami
sebagai kumpulan rumus-rumus atau konsep-konsep
abstrak. Mereka tidak dituntut untuk belajar dalam
memecahkan persoalan-persoalan dalam mata pelajaran
fisika dan kurangnya pemahaman konsep fisika[2]. Suasana
belajar yang mengedepankan guru sebagai penceramah
(metode ceramah) akan menyebabkan para siswa cepat
merasa bosan [3].
Salah satu cara penyampaian materi fisika yang dapat
menjembatani antara konsep fisis yang abstrak dengan
keadaan fisis yang real adalah dengan menggunakan media.
Untuk menghasilkan konsep fisika yang tepat, akurat, dan
seketika, salah satunya dapat menggunakan alat percobaan
sebagai media pembelajaran Fisika [4].
Banyak materi pelajaran Fisika yang diajarkan di sekolah.
Salah satunya adalah pokok bahasan Kinematika Dengan
Analisis Vektor, Salah satu sub babnya adalah tentang gerak
parabola. Biasanya dalam menyampaikan materi gerak
parabola ini guru hanya melakukan demonstrasi dan
ceramah. Hal ini dikarenakan tidak tersedianya alat
percobaan gerak parabola dibeberapa sekolah, kalaupun ada
jumlahnya masih sedikit dan terbatas. Belum lagi harga alat-
alat eksperimen saat ini harganya cukup mahal [1].
Alat percobaan gerak parabola saat ini masih cukup
jarang dimiliki oleh sekolah. Alat percobaan yang telah
beredar yaitu proyektil peluru yang harganya cukup mahal.
Kondisi ini menyebabkan tidak semua sekolah-sekolah
mempunyai alat-alat percobaan yang memadai, khususnya
alat percobaan Gerak Parabola. Sehingga, para guru
mengajarkan materi tersebut sekedar teori semata tanpa
adanya praktik. Hal ini menyebabkan suasana belajar
terkesan monoton karena tidak ada variasi dalam
penyampaian materi dan feedback relative rendah [3]. Oleh
karena itu, Guru seharusnya dapat membuat alat percobaan
yang inovatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran
gerak parabola.
Dengan kondisi-kondisi seperti yang demikian itu maka
perlu ditemukannya suatu cara untuk membuat alat
percobaan yang inovatif khususnya tentang Gerak Parabola.
Oleh karena itu, dibuatlah alat percoban ini yang cukup
sederhana karena hanya memanfaatkan bahan-bahan dari
lingkungan sekitar yang sudah tidak terpakai lagi. Alat
tersebut kami beri nama Jump Shot Circle Ball Track.
Ada beberapa keuntungan berkaitan dengan pembuatan
alat percobaan sederhana Jump Shot Circle Ball Track ini, di
antaranya: bahan-bahannya mudah didapat, murah harganya,
dan mampu meningkatkan kreativitas guru. Dengan adanya
alat percobaan ini nantinya dalam pembelajara gerak
parabola, guru tidak lagi hanya menggunakan metode
ceramah dan demonstrasi saja tetapi juga dapat
menggunakan metode eksperimen dan diskusi. Siswa dapat
menggunakan alat percobaan tersebut untuk mempelajari
gerak parabola sehingga akan dapat menghasilkan konsep
fisika Gerak Parabola yang tepat, akurat, dan seketika.
Selain itu dapat menjembatani antara konsep fisis yang
abstrak dengan keadaan fisis yang real.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat alat percobaan Sederhana Jump
Shot Circle Ball Track sebagai media pembelajaran
gerak parabola (parabolic motion)?
2. Bagaimana penerapan penggunaan alat percobaan
Jump Shot Circle Ball Track dalam pembelajaran
gerak parabola (parabolic motion)?
180 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY

ISSN 0853-0823

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui cara pembuatan alat percobaan sederhana
Jump Shot Circle Ball Track sebagai media
pembelajaran gerak parabola (parabolic motion) pada
siswa SMA kelas XI IPA.
2. Menjelaskan penggunaan alat percobaan sederhana
Jump Shot Circle Ball Track dalam pembelajaran
gerak parabola (parabolic motion) pada siswa SMA
kelas XI IPA.

D. Manfaat Penulisan
1. Dapat menjelaskan cara pembuatan alat percobaan
sederhana Jump Shot Circle Ball Track, sehingga
memberikan suatu bukti bahwa alat-alat percobaan
dalam pembelajaran di sekolah dapat diciptakan
dengan bahan-bahan sederhana dari lingkungan kita
2. Dapat mengaplikasikan alat percobaan sederhana Jump
Shot Circle Ball Track dalam pembelajaran gerak
parabola (parabolic motion), sehingga dapat
mendorong para pendidik dan peserta didik untuk
selalu berpikir kreatif dalam kegiatan belajar mengajar.

II. KAJIAN PUSTAKA
A. Alat Percobaan Sederhana
Pengertian media mengarah pada sesuatu yang
mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara sumber
(pemberi pesan) dan penarima pesan. Menurut Santoso S.
Hamidjojo media adalah semua bentuk perantara yang
dipakai orang untuk menyebar ide, sehingga ide atau
gagasan yang dikemukakan itu bisa sampai pada penerima.
Beberapa media atau alat bantu pembelajaran IPA
Fisika menurut Supriyadi Mantek dalam bukunya
Kurikulum Sains dalam Proses Pembelajaran Sains [4]
antara lain:
1. Alat peraga, digunakan untuk menunjukkan suatu
benda atau dapat digunakan menunjukkan suatu proses
fisika. Alat peraga ini cenderung pada apa yang disebut
dengan model.
2. Alat percobaan, gunanya sama dengan alat peraga.
Bilamana suatu model hanya dapat menunjukkan suatu
proses tanpa diharapkan hasil konsep yang tepat, maka
alat pecobaan akan dapat menghasilkan konsep fisika
yang tepat, akurat, dan seketika.

TABEL I. KOMPONEN GERAK DALAM GERAK PARABOLA


B. Pembelajarn Fisika dan Metode Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, ada beberapa metode
pembelajaran yang dapat diterapkan saat proses kegiatan
belajar berlangsung. Metode pembelajaran yang diterapkan



oleh seorang pendidik sangat berpengaruh terhadap
kemampuan para peserta didik dalam memahami sebuah
mata pelajaran. Para siswa akan merasa enjoy dan nyaman
jika metode pembelajaran yang digunakan pendidik pada
saat mengajar sesuai dengan kondisi para peserta didik.
Kondisi yang dimaksud yaitu komunikatif, kreatif dan aktif
[5].
Metode pembelajaran dalam dunia pendidikan ada
beberapa macam. Metode pembelajaran tesebut, antara lain
metode ceramah, metode eksperimen, metode demonstrasi,
metode diskusi, dan lain-lain [6].
a. Metode Ceramah
Metode ceramah, ialah sebuah cara melaksanakan
pembelajaran yang dilakukan guru secara monolog dan
hubungan satu arah (one way communication).
b. Metode Eksperimen
Metode eksperimen, ialah metode pembelajaran dengan
cara guru dan siswa bersama-sama mengerjakan sesuatu
sebagai latihan praktis dari apa yang diketahui
c. Metode Diskusi
Metode diskusi, ialah metode mengajar yang sangat erat
hubungannya dengan belajar memecahkan masalah
(problem solving).
d. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi ialah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun
melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan
dengan pokok bahasan atau materi yang disajikan.

C. Gerak Parabola (Parabolic Motion)
Gerak parabola merupakan perpaduan antara Gerak Lurus
Beraturan (GLB) di sumbu X dengan Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB) di sumbu Y (Gambar 1). Gerak parabola
dapat dianalisis dengan meninjau gerak lurus beraturan pada
sumbu X dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu Y
secara terpisah. Dikatakan gerak parabola karena grafik y =
f(x) berbentuk kurva [7]. Gerak Parabola merupakan gerak
suatu benda dengan lintasan berbentuk parabola. Gerak
parabola adalah gerak dengan percepatan konstan g yang
mengarah ke bawah dan tidak ada komponen percepatan
pada arah horizontal [8]. Komponen gerak dalam gerak
parabola ditunjukkan oleh Tabel I.

y






y

Gambar 1. Lintasan gerak parabola dan arah kecepatan


III. METODE PENULISAN
Dalam penulisan ini, metode penulisan digambarkan
dalam bagan Gambar 2.

Komponen Gerak
Dalam Sumbu X
Komponen Gerak Dalam Sumbu Y
cos
o x
v v =




t v x
o
) cos ( =
v
y
= v
0
sin

- gt
y = 1/2 (v
0
sin

+ v
y
) t
y = (v
0
sin )

t

- 1/2 g t
2

v
t
2
= (v
0
sin )
2
2gy
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 181

ISSN 0853-0823



Gambar 2. Skema Penulisan.

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam pembuatan alat percobaan sederhana gerak
parabola (parabolic motion) yang diberi nama jump shot
circle ball track memerlukan bahan-bahan, antara lain: Ban
luar sepeda jengki bekas, Papan kayu, Balok Penyangga,
Kayu plepet , Paku reng secukupnya, Kertas HVS dan
kertas karbon. Ukuran beserta bentuknya dapat dilihat pada
Gambar 3.




























Gambar 3. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan jump
shot circle ball track dan ukurannya.
Alat percobaan jump shot circle ball track (Gambar 4)
dapat digunakan untuk percobaan pada pembelajaran gerak
parabola. Alat percobaan ini digunakan saat guru mengajar
dengan menggunakan metode eksperimen, baik eksperimen
di dalam laboratorium maupun eksperimen di luar kelas.







Gambar 4. Jump Shot Circle Ball Track

Penerapan alat percobaan jump shot circle ball track dapat
menggunakan metode pembelajaran campuran atau
gabungan antara metode eksperimen (experiment method)
dengan metode diskusi (discussion method). Saat
menggunakan alat percobaan jump shot circle ball track
dilengkapi dengan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) dan learning guide beserta LKS (Lembar
Kerja Siswa) yang telah disediakan. Hal ini bertujuan agar
guru dapat dengan mudah menggunakan alat percobaan
sederhana ini untuk pembelajaran gerak parabola. Selain
itu, siswa juga mudah untuk melakukan percobaan dengan
menggunakan alat percobaan jump shot circle ball track
sehingga siswa lebih paham tentang pembelajaran gerak
parabola. Adapun RPP dan learning guide dilengkapi
dengan LKS yang dimaksud dalam karya tulis ini
dicantumkan dalam lampiran.
Berikut gambaran dalam pembelajaran di kelas tentang
gerak parabola. Para siswa dibagi dalam beberapa
kelompok. Anggota dalam satu kelompok antara 3 - 5
siswa. Para siswa tersebut dalam satu kelompok diberikan
kesempatan untuk melakukan percobaan gerak parabola
dengan menggunakan alat percobaan jump shot circle ball
track. Pada saat mereka melakukan percobaan tersebut,
para siswa melakukan sendiri percobaan tentang gerak
parabola serta dapat mengamati bagaimana gerak parabola
dapat terjadi pada sebuah benda atau materi. Mereka
diberikan kesempatan seluas-luasnya dalam melakukan
percobaan atau eksperimen tentang gerak parabola.
Selama melakukan percobaan gerak parabola dengan
jump shot circle ball track, para siswa saling
mendiskusikan hasil (data) percobaan. Kemudian, mereka
melakukan perhitungan terhadap data percobaan yang
telah didapatkan. Kondisi pembelajaran yang demikian
sangat mendukung terhadap peningkatan motivasi
(motivation increasing) para siswa dalam memyenangi
pelajaran fisika khususnya tentang gerak parabola
(parabolic motion). Karena kondisi ini memungkinkan
para siswa untuk menunujukan kemampuan diri (self skill)
mereka dalam bereksperimen khususnya tentang gerak
parabola (parabolic motion).
Penggunaan alat peraga ini sangat sederhana. Bahan-
bahan dan alat-alat percobaan yang dibutuhkan, antara
lain:
1. Kelereng atau bola berdiameter 1- 2,5 cm 1 buah
2. Kertas karbon 1 lembar
3. Kertas HVS putih atau sejenisnya 1 lembar
4. Busur derajat 180

1 buah


5. Penggaris 1 buah
Observasi
Masalah
Referensi, Angket,
dan Interview
Alternatif pemecahan
Masalah
Analisis dan
Pembahasan
Simpulan
Referensi
Papan kayu
Balok
Penyangga
Potongan ban
182 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY

ISSN 0853-0823

Perhitungan yang digunakan Hukum Kekekalan Energi
Mekanik dan komponen gerak dalam gerak parabola
seperti pada Tabel I


Setelah proses melakukan eksperimen dan analisis data
selesai, para siswa dalam satu kelompok diberikan
kesempatan untuk mengungkapkan hasil eksperimen mereka
tentang gerak parabola dengan alat jump shot circle ball
track. Mereka diberi kesempatan untuk mempresentasikan
hasilnya di depan kelas. Saat ada kelompok yang presentasi,
siswa-siswa yang lainnya mendengarkan dan
memperhatikan. Kemudian setelah proses presentasi satu
kelompok selesai, dibuka pertanyaan untuk para siswa yang
mendengarkan tentang hasil eksperimen gerak parabola
(parabolic motion). Dengan demikian, akan terjadi alur
komunikasi dua arah, yaitu antara siswa yang presentasi
dengan yang mendengarkan. Sistem pembelajaran yang
demikian, dapat menciptakan kondisi pembelajaran dalam
kelas yang tidak monoton. Para siswa dapat saling
berargumen atau meyampaikan pendapat tentang apa yang
telah mereka percobakan, yaitu tentang gerak parabola,
sehingga para siswa tidak hanya menyusun laporan
eksperimen tentang gerak parabola namun juga
mempertanggungjawabkan tentang hasil eksperimen gerak
parabola (parabolic motion) kepada seluruh teman-
temannya dalam kelas.

V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapatkan dalam penulisan karya
tulis ini, antara lain:
1. Pembuatan alat percobaan sederhana jump shot circle
ball track untuk gerak parabola (parabol motion)
dilakukan dengan menyusun bahan-bahan yang cukup
sederhana dari lingkungan sekitar sesuai dengan
gambar atau skema rancangan alat.
2. Cara mengaplikasikan alat percobaan sederhana jump
shot circle ball track adalah dengan melibatkan siswa
dalam penggunaan alat agar proses penemuan konsep
fisis terjadi pada siswa. Dan dipandu dengan learning
guide dilengkapi dengan LKS, hal ini untuk
memudahkan siswa dan guru dalam melakukan
percobaan.

PUSTAKA
[1] Anonim, Fisika Pelajaran Yang Menyenangkan, Kompas, p.1, 11
Desember 2007
[2] Indra Djati Sidi Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta: Radar Jaya
Officer, 2001
[3] Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD,
2002.
[4] Supriyadi, kurikulum sains dalam proses pembelajaran sains.
Yogyakarta: Pustaka Tempel Sari, 2007
[5] Diknas. (tt). Diambil pada tanggal 20 Januari 2008, dari
http://www.media.diknas.go.id. Cony Semiawan, dkk. Pendekatan
Ketrampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia,
1985
[6] Gurupaismalmut, Metode Pembelajaran, Diambil pada tanggal 18
Januari 2008, dari http://www.Guruismal mut.blogspot.
com/2007/08/metode-pembelajaran.html
[7] Kompas. (tt) Diambil pada tanggal 13 Januari 2008, dari
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0009/25/dikbud/dipe09.html.
versi electronik
[8] Haliday dan Resnic, . Fisika Dasar Universitas jilid 1(terjemahan).
Jakarta: Erlangga, 1998[1]. Cony Semiawan, dkk. Pendekatan
Ketrampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia,
1985

TANYA JAWAB

Sugito, M.Si (UNSOED)
? Apakah waktu yang tersedia cukup untuk pembelajaran
topik gerak parabola, karena metode yang diterapkan
memerlukan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi bisa lebih
dari 3 minggu?

Yuli Estrian
@ Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran ini adalah
satu jam pelajaran. Beberapa persiapan seperti RPP, LKS,
dan learning guide merupakan perangkat pembelajaran yang
telah dibuat sebelumnya. Untuk mengefektifkan waktu maka
pembelajaran ini dapat dilakukan secara team teaching.

Alex Humam I (SMKN 2 PWK)
? Bagaimana cara menghitung h
max
dan x
max
secara rumus?

Yuli E.
@ Untuk mengarahkan siswa agar dapat menentukan
persamaan perhitungan h
max
, x
max
adalah dengan
penentuan/panduan yang dituliskan dalam LKS.
Berdasarkan kajian pustaka dan data percobaan dari
penggunaan JSCBT maka siswa akan secara runtut mampu
menemukan persamaan tersebut.


a. Apabila kelereng atau bola dianggap meluncur
sempurna
Em
0
= Em
(1/2) m
0
2
+ mgh
0
= (1/2) m
2
+ mgh
Karena pada h
0,

0
= 0 m/s maka:
= ) ' ( 2
0
h h g
b. Apabila kelereng atau bola dianggap menggelinding
sempurna dengan mengabaikan gaya gesek yang
terjadi pada bola
Em
0
= Em
(1/2) m
0
2
+mgh
0
+(1/2) I
2
0
=
(1/2) m
2
+ mgh +(1/2)I
2
'

Karena pada h
0,

0
= 0m/s dan
0
= 0 rad/s maka:
= ) ' (
7
10
0
h h g
Catatan:
'
merupakan kecepatan awal saat bola atau
kelereng meninggalkan ujung ban yang
menyentuh papan.

You might also like