You are on page 1of 3

KEJANG

Kejang adalah perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktifitas
neuronal yang abnormal dan sebagai pelepasan listrik serebral yang berlebihan. Aktivitas ini bersifat
dapat parsial atau vokal, berasal dari daerah spesifik korteks serebri, atau umum, melibatkan kedua
hemisfer otak. Manifestasi jenis ini bervariasi, tergantung bagian otak yang terkena.
Penyebab kejang mencakup factor-faktor perinatal, malformasi otak congenital, factor
genetic, penyakit infeksi (ensefalitis, meningitis, penyakit demam, gangguan metabilisme, trauma,
neoplasma, toksin, gangguan sirkulasi, dan penyakit degeneratif susunan saraf. Kejang disebut
idiopatik bila tidak dapat ditemukan penyebabnya.
Insidens
!edikitnya kejang terjadi sebanyak "# sampai $# dari semua anak-anak sampai usia $ tahun,
kebanyakan terjadi karena demam.
Gejala Kejang
Gejala Kejang berdasarkan sisi otak yang terkena
Sisi otak yang terkena gejala
%obus &rontalis Kedutan pada otot tertentu
%obus oksipitalis 'alusinasi kilauan cahaya
%obus parietalis Mati rasa atau kesemutan di bagian tubuh tertentu
%obus temporalis 'alusinasi gambaran danperilaku repetitif yang
komplek, mis jalan berputar-putar
%obus temperolis anterior (erakan mengunyah
%obus temperolis anterior sebelah dalam 'alusinasi bau, baik yg menyenangkan atau tdk

Jenis Kejang
A. Kejang Parsial
a. Kejang Parsial !ederhana
). Kesadaran tidak terganggu* dapat mencakup satu atau lebih hal berikut ini+
,anda-tanda motoriskedutaan pada -ajah. ,angan, atau salah satu sisi tubuh + umumnya gerakan
kejang yang sama.
,anda atau gejala otonomikmuntah berkeringan, muka merah, dilatasi pupil.
(ejala somatosensoris atau sensoris khusus-mendengar musik, merasa seakan jatuh dari udara,
parestesia.
(ejala psikikdejavu, rasa takut, sisi panoramic.
b. Kejang parsial komplesk
). ,erdapat gangguan kesadaran. .alaupun pada a-alnya sebagai kejang parsial simpleks.
/. 0apat mencakup otomatisme atau gerakan aromatic1mengecapkan bibir, mengunyah, gerakan
mencongkel yang berulang-ulang pada tangan dan gerakan tangan lainnya.
". 0apat tanpa otomatisme1tatapan terpaku
2. Kejang 3mum (Konvulsif atau 4on-Konvulsif
a. Kejang Absens
). (angguan ke-aspadaan dan responsivitas.
/. 0itandai dengan tatapan terpaku yang umumnya berlangsung kurang dari )$ detik.
". A-itan dan khiran cepat, setelah itu kembali -aspada dan berkonsentrasi penuh.
5. 3mumnya dimulai pada usia antara 5 dan )5 tahun dan sering sembuh dengan sendirinya pada usia
)6 tahun.
b. Kejang Mioklonik
Kedutaan-kedutaan involunter pada otot atau sekelompok otot yang terjadi mendadak
c. Kejang Mioklonik%anjutan
). !ering terlihat pada orang sehat selama tidur, tetapi bila patologik, berupa kedutaan-kedutaan
sinkron dari leher, bahu, lengan atas dan kaki.
/. 3mumnya berlangusung kurang dari )$ detik dan terjadi didalam kelompok.
". Kehilangan kesadaran hanya sesaat
d. Kejang ,onik-Klonik
). 0ia-ali dengan hilangnya kesadaran dan saat tonik, kaku umum pada otot ektremitas, batang tubuh,
dan -ajah, yang langsung kurang dari ) menit.
/. 0apat disertai dengan hilangnya kontrol kandung kebih dan usus.
". ,idak adan respirasi dan sianosis
5. !aat tonik diikuti dengan gerakan klonik pada ekstremitas atas dan ba-ah.
$. letargi, konfusi, dan tidur dalam fase postical
e. Kejang Atonik
). 'ilangnya tonus secara mendadak sehingga dapat menyebabkan kelopak mata turun, kepala
menunduk atau jatuh ketanah.
/. !ingkat, dan terjadi tanpa peringatan.
f. !tatus 7pileptikus
). 2iasanya. Kejang tonik-klonik umum yang terjadi berulang.
/. Anak tidak sadar kembali diantara kejang.
". Potensial untuk depresi pernapasan, hipotensi, dan hipoksia
5. memerlukan pengobatan medis darurat dengan segera
Penatalaksanaan Medis
,erapi obat antiepileptik adalah dasar penatalaksanaan medis. ,erapi obat tunggal adalah
terapi yang paling disukai, dengan tujuan menyeimbang kontrol kejang dan efek samping yang
merugikan. 8bat dasar didasarkan pada jenis kejang, sindromepileptik, dan variable pasien. Mungkin
diperlukan kombinasi obat agar kejang dapat dikendalikan. Pengendalian penuh hanya didapat pada
$9 # sampai :$ # anak epilepsy.
Mekanisme kerja obat-obat antiepileptik bersifat kompleks dan jelas sepenuhnya. 8bat
antikonvulsan dapat mengurangi letupan neural, membantu aktifitas asam amino penghambat, atau
mengurangi letupan lambat dari neuron thalamus. 2erikut ini terdapat antikonvulsan yang umum
dipakai
). &enobarbital1indikasi kejang mioklonik. Kejang tonik-klonik, status epileptikus* kadar terapeutik+
)$-59 mcg;ml
/. &enitoin (0ilantin indikasi+ kejang parsial, kejang tonik-klonik, status epileptikus* kadar terapeutik
)9-/9mcg;ml
". Karbama<epin (,egretol indikasi+ kejang parsial, kejang tonik-klonik* kadar tapeuretik+ 5-)/
mcg;ml
5. Asam valproat (0epakane1indikasi+ kejang absens atipik, kejang mioklonik, kejang tonik-klonik,
kejang atonik, dan terutama bermanfaat untuk gangguan kejang campuran* kadar terapeutik 59-)99
mcg;ml
$. Primodon (Mysoline1indikasi+ kadang-kadang dipakai untuk mengobati kejang tonik-klonik kadar
terapeutik 5-)/ mcg;ml.
=. 7tosuksimid (>arontin1indikasi+ kejang absens.
:. Klona<epam (Klonopin1indikasi+ kejang absens, kejang tonik-klonik, spasme infantile.

You might also like