You are on page 1of 49

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH PADA


Nn. D DI RUANG I GRAHA ARIMBI RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH
Dr. AMINO GONDOHUTOMO
SEMARANG
OLEH
AGUS WITAHAR
NIM : 10.846
PRODI D III KEPERAWATAN
AKADEMI KESEHATAN ASIH HUSADA
JL. MUCHAROM NO. 01 TEGAL KANGKUNG
SEMARANG
201
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan jiwa merupakan pelayanan keperawatan profesional di
dasarkan pada ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang
siklus kehidupan dengan respon psikososial, dengan menggunakan diri
sendiri dan terapi keperawatan jiwa ( komunikasi terapeutik dan terapi
modalitas keperawatan kesehatan jiwa ) melalui pendekatan proses
keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan, dan
memulihkan masalah kesehatan jiwa klien ( individu, keluarga, kelompok
komunitas ).
( 1 )
Keperawatan jiwa merupakan proses interpersonal yang berupaya
meningkatkan dan mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada
fungsi yang terintegrasi. Sistem pasien atau klien dapat berupa individu,
keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas.
( )
!arga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan " perasaan
tentang diri dan kemampuan diri yang negatif, yang di ekspresikan secara
langung atau tidak langsung
( # )
!arga diri rendah adalah penilaian individu tentang nilai personal
yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai
dengan ideal diri. !arga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam
penerimaan diri sendiri tanpa syarat walaupun melakukan kesalahan,
kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting dan
berharga.
$angguan harga diri adalah suatu kondisi dimana individu menilai
dirinya atau kemampuan diri yang negatif
( % )
$angguan harga diri adalah evaluasi diri & perasaan negatif tentang diri
sendiri atau kemampuan diri yang mungkin secara langsung atau tidak
langsung di ekspresikan.
( ' )
(enurut )irektur *S+) ,mino $ondohutomo, Semarang, )r. Sri
-idiya .ati S//K (Kes, mengatakan, angka kejadian penderita gangguan
jiwa di +awa 0engah berkisar antara #.#11 orang hingga 2.#11 orang.
3erdasarkan pencatatan diruang 4 ( $raha ,rimbi ) *S+) )r. ,mino
$ondohutomo Semarang tahun 11 jumlah klien sebanyak 115, sedangkan
pada tahun 11# periode januari sampai dengan mei, jumlah pasien sebanyak
111 klien, yang menderita halusinasi sebanyak 6 7, perilaku kekerasan
sebanyak 1' 7, isolasi sosial sebanyak 17, harga diri rendah sebanyak 87,
dan waham sebanyak # 7. dari total keseluruhan diruangan.
( 8 )
,ngka kejadian ini merupakan penderita yang sudah terdiagnosa.
)ilihat dari angka kejadian diatas penyebab paling sering timbulnya
gangguan jiwa adalah masalah himpitan ekonomi, kemiskinan. Kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan di 9aman global seperti sekarang ini
berakibat makin kompleks kebutuhan masyarakat. Semua ini berakibat makin
banyaknya masalah pada kehidupan tidak terkecuali problem sosial.
Kurangnya adaptasi untuk mengikuti trend itu menjadi masalah baru dalam
kehidupan masyarakat. Ketidak mampuan dalam beradaptasi tersebut
berdampak pada kebingungan, kecemasan dan frustasi pada sebagian
masyarakat, konflik batin dan gangguan emosional menjadi ladang subur bagi
tumbuhnya penyakit mental. :aktor psikososial merupakan faktor utama yang
berpengaruh dalam kehidupan seseorang (anak, remaja, dan dewasa). .ang
mana akan menyebabkan perubahan dalam kehidupan sehingga memaksakan
untuk mengikuti dan mengadakan adaptasi untuk menanggulangi stressor
yang timbul.
3erdasarkan data diatas penulis ingin mengidentifikasi masalah harga
diri rendah dan penulis tertarik dalam membuat karya tulis ilmiah, dengan
judul asuhan keperawatan jiwa pada ;n ) di *uang $raha ,rimbi *S+) )r.
,mino $ondohutomo Semarang.
B. TUJUAN PENULISAN
1. 0ujuan <mum
<ntuk menjelaskan ,suhan Keperawatan +iwa dengan !arga )iri
*endah.
. 0ujuan Khusus
(ampu menjelaskan pengkajian pada klien dengan gangguan
harga diri rendah, mampu menjelaskan proses keperawatan, mampu
menjelaskan diagnosa keperawatan, mampu menjelaskan intervensi
keperawatan, mampu menjelaskan implementasi keperawatan serta
manjelaskan evaluasi dari tindakan keperawatan dan menjelaskan
pendokumentasian asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
harga diri rendah.
C. SISTEMATIKA PENULISAN
)alam sistematika penulisan ini berisi tentang =
!alaman judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar pengesahan penguji,
motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi =
3,3 4 = />;),!<?<,;
3erisi tentang latar belakang, tujuan, dan sistematika
penulisan.
3,3 44 = K@;S>/ ),S,*
3erisi tentang pengertian, etiologi, rentang respon,
manifestasi klinis, mekanisme koping, pohon masalah,
diagnosa keperawatan, fokus pengkajian, dan fokus
intervensi.
3,3 444 = *>S<( K>/>*,-,0,;
3erisi tentang pengkajian, diagnosa keperawatan,
rencana keperawatan, implementasi, dan evaluasi.
3,3 4A = />(3,!,S,;
3,3 A = />;<0</
3erisi tentang kesimpulan dan saran.
),:0,* /<S0,K,
?,(/4*,;
BAB II
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Konsep diri adalah konsep dasar yang perlu diketahui perawat untuk
mengerti perilaku dan pandangan klien terhadap dirinya, masalahnya serta
lingkunganya.
( 1 )
Konsep diri adalah semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang
membuat seseorang mengetahui tentang dirinya dan mengetahui hubunganya
dengan orang lain. Konsep diri seseorang tidak terbentuk waktu lahir, tetapi
dipelajari sebagai hasil dan pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri,
dengan orang terdekat dan dengan realitas dunia.
( )
Konsep diri terdiri dari komponen B komponen berikut ini =
1. Citra tubuh = Kumpulan dari sikap indvidu yang disasari dan tidak
disadari terhadap tubuhnya. 0ermasuk persepsi masa lalu dan sekarang.
Serta perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensi yang
secara bersinambungan dimodifikasi dengan persepsi dan pengalaman
yang baru.
. 4deal diri = /ersepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya
berperilaku, bedasarkan standar, aspirasi, tujuan atau nilai personal
tertentu.
#. /enampilan peran = Serangkaian perilaku yang diharapkan oleh
lingkungan sosial yang berhubungan dengan fungsi individu di berbagai
kelompok sosial, peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang
tidak mempunyai pilihan. /eran yang diterima adalah peran yang terpilih
atau di pilih oleh individu.
%. 4dentitas personal = /engorganisasian prinsip dari kepribadian yang
bertanggung jawab kesatuan, keseimbangan, konsistensi dan keunikan
individu. (empunyai konotasi otonomi dan meliputi persepsi seksualitas
seseorang. /embentukan identitas dimulai pada bayi dan terus
berlangsung sepanjang kehiduan tapi merupakan tugas utama pada masa
remaja.
'. !arga diri = /enilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh
dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan
ideal diri. !arga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam
penerimaan diri sendiri tanpa syarat walaupun melakukan kesalahan,
kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting
dan berharga.
!arga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan " perasaan
tentang diri dan kemampuan diri yang negatif, yang di ekspresikan secara
langung atau tidak langsung.
( # )
$angguan harga diri adalah suatu kondisi dimana individu menilai
dirinya atau kemampuan diri yang negatif.
( % )
$angguan harga diri adalah evaluasi diri & perasaan negatif tentang
diri sendiri atau kemampuan diri yang mungkin secara langsung atau
tidak langsung di ekspresikan.
( ' )
B. RENTANG RESPON KONSEP DIRI
,
)
K
o
n
s
!
r
K)
e
p
o
ep diri
positif
rsinalisasi
*espon adaptif *espon moladaptif
KeteKeterangan =
1. ,ktualisasi individu dimana mampu menempatkan diri sesuai
dengan kondisi dan situasi.
. Konsep diri positif
Keadaan dimana seseorang memproyeksikan diri secara benar sesuai
dengan yang dialami.
#. !arga diri rendah
>valuasi diri dan perasaan " perasaan tentang diri atau kemampuan
diri negatif yang dapat di ekspresikan secara langsung maupun tidak
langsung.
%. Kerancauan identitas
Suatu kegagalan individu untuk mengintegrasikan berbagai identitas
masa kanak " kanak ke dalam kepribadian psikososial dewasa yang
harmonis.
'. )eporsonalisasi
Suatu perasaan tak realistis dan keasingan dari diri sendiri. 4ni
berhubungan dengan tingkat ansietas panik dan kegagalan dalam
penguji realitas. 4ndividu mengalami kesulitan untuk membedakan
diri sendiri dan orang lain dan tubuhnya sendiri merasa tidak nyata
dan asing baginya.
(1 )
C. ETIOLOGI
1. :aktor predisposisi
:aktor predisposisi adalah kecenderungan untuk menerima atau
menolak sesuatu berdasarkan pengalaman dan norma " norma yang
dimilikinya
( )
:aktor " faktor predisposisi harga diri rendah adalah =
a.
/enolakan orang tua
b.
,danya harapan orang tua yang tidak realistik
c.
Kegagalan yang berulang kali
d.
Kurang mempunyai tanggung jawab personal
e.
Ketergantungan pada orang lain
f.
4deal diri yang tidak realistik
( )
. :aktor presipitasi
:aktor presipitasi adalah stimulus yang dipresipitasikan oleh
individu sebagai tantangan, ancama, atau tuntutan dan memerlukan
energi ekstra untuk koping.
( )
:aktor presipitasi atau stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber
internal dan eksternal yaitu =
a. 0rauma seperti penganiayaan seksual dan psikoloogis atau
menyaksikan kejadian seperti yang mengancam kehidupan
b. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dimana individu mengalami sebagai frustasi.
,da tiga jenis transaksi peran =
1) 0ransisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang
berkaitan dengan pertumbuhan. /erubahan ini termasuk
terhadap perkembangan dan kehidupan individu atau keluarga
dan norma " noma budaya, nilai " nilai dan tekanan untuk
menyesuaikan diri.
) 0ransisi peran situasi terjadi dengan bertambahnya atau
berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
#) 0ransisi sehat " sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan
sehat ke keadaan sakit. 0ransisi ini mungkin dicetuskan oleh =
a)
Kehilangan bagian tubuh
b)
/erubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh
c)
/erubahan fisik berhubungan dengan tumbuh kembang
normal
d)
/rosedur medis dan keperawatan.
( )
D. MANI!ESTASI KLINIS
(anifestasi klinis dari harga diri rendah antara lain = (engkritik diri
sendiri dan orang lain, penurunan produktifitas, distruktif yang diarahkan
pada orang lain, gangguan dalam berhubungan, perasaan tidak mampu, rasa
bersalah, mudah tersinggung, perasaan negatif pada tubuhnya sendiri,
pandangan hidup yang pesimis, keluhan fisik, pandangan hidup yang
bertentangan, penolakan terhadap personal, distruktif terhadap diri sendiri,
pengurusan diri, menarik diri secara sosial, penyalahgunaan obat, menarik
diri dari realita , khawatir.
( )
(anifestasi klinis dari harga diri rendah adalah mengungkapkan
penilaian negatif tentang diri, mengekspresikan malu dan bersalah, evaluasi
terhadap diri sendiri sebagai tidak mampu dalam menghadapi perestiwa,
mencari alasan & menarik umpan balik positif dan membesar " besarkan
umpan balik negatif tentang diri sendiri, ragu " ragu untuk mencoba sesuatu &
situasi yang baru, menyangkal masalah " masalah yang lalu pada orang lain,
memproyeksikan kesalahan & tanggung jawab terhadap masalah,
merasionalisasikan kegagalan pribadi, sangat peka terhadap kritikan, merasa
bermakna.
( ' )
E. MEKANISME KOPING
(ekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka pendek dan
jangka panjang serta penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk
melndungi diri sendiri dalam menghadapi persepsi diri yang menyakitkan.
/ertahanan jangka panjang, jangka pendek, dan ego sebagai berikut =
1. /ertahanan jangka pendek meliputi =
a. ,ktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis
identitas, misal = Konser musik, bekerja keras, menonton televisi
secara obsesif.
b. ,ktivitas yang dapat memberikan identitas penganti sementara,
misal = 4kut serta dalam aktivitas sosial, agama, klub politik kelompok
atau geng.
c. ,ktivitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri, misal =
olah raga yang kompetitif, pencapaian akademik, kontes untuk
mendapatkan popularitas.
d. ,ktivitas yang mewakili upaya jangka pendek yang membuat masalah
identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan individu, misal =
penyalah gunaan obat.
. /ertahanan jangka panjang termasuk sebagai berikut =
a. /enutupan identitas, adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh
orang yang penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan,
aspirasi dan potensi dari individu tersebut.
b. 4dentitas negatif, asumsi identitas yang tidak wajar, bertentangan
dengan nilai, dan harapan masyarakat.
(ekanisme pertahanan ego termasuk gangguan fantasi, disosiasi, isolasi
proyeksi, pergeseran ( displacement ), peretakan ( spiliting ), berbalik marah
terhadap diri sendiri, dan amuk.
( )
!. !OKUS PENGKAJIAN
4dentitas meliputi identitas klien dan identitas penanggung jawab,
alasan masuk meliputi faktor presdisposisi dan faktor presipitasi, pemeriksaan
fisik meliputi head to too, psikososial meliputi genogram, pola asuh, konsep
diri terdiri dari = citra tubuh, identitas diri, peran, ideal diri, harga diri.
!ubungan sosial terdiri dari orang yang berarti, peran serta dalam kegiatan
kelompok & masyarakat, spiritual terdiri dari nilai keyakinan, kegiatan ibadah,
status sosial, penampilan terdiri dari kerapian, kesesuaian pengunaan pakaian,
cara berpakaian, pembicaraan meliputi cepat, keras, gagap, inkoheren, apatis,
lambat, membisu dan tidak mampu memulai pembicaraan, aktivitas motorik
meliputi lesu, gelisah, agitas, grimasen, tremor, dan konfulsif, alam perasaan
meliputi sedih, ketakutan, putus asa, khawatir, dan gembira berlebihan, afek
meliputi datar, tumpul, labil, dan tidak sesuai, interaksi selama wawancara
meliputi bermusuhan, kontak mata kurang, tidak kooperatif, mudah
tersinggung, dan curiga, persepsi meliputi adakah halusinasi, proses pikir
meliputi sirkumtasial, tangkensial, kehilangan asosiasi, dan penggulangan
pembicaraan & perseverasi, isi pikir meliputi obsesi, fobia, hipokondria,
depersonalisasi, ide yang taktil, dan pikiran magis, tingkat kesadaran meliputi
binggung, sedasi, dan stupor, memori meliputi gangguan daya ingat jangka
panjang, daya ingat saat ini, dan konfabulasi, tingkat konsentrasi dan
berhitung meliputi mudah beralih, tidak mampu berkonsentrasi, dan tidak
mampu berhitung sederhana, kemampuan penilaian meliputi gangguan ringan
dan gangguan bermakna, daya tilik diri meliputi mengingkari penyakit yang
di derita dan menyalahkan hal " hal di luar dirinya.
Kebutuhan persiapan pulang terdiri dari = makan, 3,3, 3,K,
mandi, berpakaian, kebersihan diri, istirahat dan tidur, penggunaan obat,
kegiatan rumah, kegiatan di luar rumah, mekanisme koping, aspek medis.
G. MASALAH KEPERAWATAN
1.
!arga diri rendah kronis
.
Koping individu tidak efektif
#.
4solasi sosial
%.
/erubahan sensori = halusinasi
'.
*esti perilaku kekerasan
( 6 )
H. POHON MASALAH
*esiko tinggi ( *esti ) perilaku kekerasan
>ffect perubahan persepsi sensori = halusinasi
4solasi sosial
Core problem
Cousa koping individu tidak efektif
( 6 )
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
)iagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon aktual
atau potensial dari individu, keluarga atau masyarakat terhadap masalah
kesehatan & proses kehidupan.
( % )
)iagnosa keperawatan yang dapat diambil dari pohon masalah adalah
sebagai berikut =
1.
!arga diri rendah
.
Koping individu tidak efektif
#.
4solasi sosial
%.
/erubahan sensori = halusinasi
'.
*esti perilaku kekerasan
( 6 )
J. !OKUS INTER!ENSI
1. )iagnosa 1 = !arga diri rendah
a. *encana tindakan keperawatan pada klien.
0ujuan & strategi pelaksanaan.
Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk klien.
1) (engidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
klien.
) (embantu klien menilai kemampuan yang masih dapat
dilakukan.
#) (embantu klien menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai
dengan kemampuan klien.
%) (elatih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih.
') (emberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien.
6) (enganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien.
1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
) (elatih kemampuan kedua.
!arga diri rendah kronis
#) (enganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
b. 0indakan keperawatan untuk klien.
1) (engidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
klien.
/erawat dapat melakukan hal " hal berikut untuk membantu klien
mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang masih
dimilikinya.
a) (endiskusikan bahwa klien masih memiliki sejumlah
kemampuan dan aspek positif seperti kegiatan klien dirumah,
adanya keluarga dan lingkungan terdekat klien.
b) 3eri pujian yang realistis atau nyata dan hindarkan penilaiaan
yang negatif setiap kali bertemu dengan klien.
) (embantu klien menilai kemampuan yang masih dapat
dilakukan.
0indakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut =
a) (endiskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat
digunakan saat ini setelah mengalami bencana.
b) 3antu klien menyebutkanya dan penguatan terhadap
kemampuan diri yang berhasil di ungkapkan klien.
c) /elihara respons yang kondusif dan jadilah pendengar yang
aktif.
#) (embantu klien menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai
dengan kemampuan klien.
Keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut =
a) (endiskusikan dengan klien beberapa aktivitas yang dapat
dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan klien
lakukan sehari " hari.
b) 3antu klien menetapkan aktivitas yang dapat dilakukan
secara mandiri. 0entu aktivitas " aktivitas yang memerlukan
bantuan minimal dan bantuan penuh dari keluarga atau
lingkungan terdekat dengan klien. 3erikan contoh cara
pelaksanaan aktivitas yang dapat dilakukan klien. ?akukan
penyusunan aktivitas bersama klien dan buatlah daftar
kegiatan atau kegiatan sehari " hari klien.
%) (elatih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih.
0indakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut =
a) (endiskusikan dengan klien untuk menetapkan urutan
kegiatan ( yang sudah dipilih klien ) yang akan dilatihkan.
b) 3ersama klien dan keluarga memperagakan beberapa
kegiatan yang akan dilakukan klien.
c) 3erikan dukungan dan pujian yang nyata pada setiap
kemajuan yang diperlihatkan klien.
') (embantu klien agar dapat merencanakan kegiatan sesuai
kemampuanya.
a) (emberikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan
yang yang telah dilatihkan.
b) 3eri pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan
klien setiap hari.
c) 0ingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan
perubahan setiap aktivitas.
d) (enyusun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama
klien dan keluarga.
e) 3erikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya setelah melakukan kegiatan
f) .akinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang
dilakukan klien.
c. *encana tindakan keperawatan pada keluarga.
0ujuan & strategi pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk keluarga.
1) (endiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
klien.
) (enjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang
dialami klien dan proses terjadinya.
Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk keluarga.
1) (elatih keluarga mempraktikan cara merawat klien harga diri
rendah
) (elatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien
harga diri rendah.
Strategi pelaksanaan # ( S/ # ) untuk keluarga.
1) (embantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk
minum obat.
) (enjelaskan follow up klien setelah pulang.
d. 0indakan keperawatan untuk keluarga.
1) )iskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat klien.
) +elaskan kepada keluarga tentang kondisi klien yang mengalami
dangguan konsep diri = harga diri rendah kronis.
#) )iskusikan dengan keluarga kemampuan yang dimiliki klien.
%) +elaskan cara " cara merawat klien dengan gangguan konsep diri =
harga diri rendah kronis.
') )emonstrasikan cara merawat klien dengan gangguan konsep diri
= harga diri rendah.
6) 3antu keluarga menyusun rencana kegiatan klien dirumah.
. )iagnosa = 4solasi Sosial.
a. *encana tindakan keperawatan untuk klien.
Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk klien.
1) (engidentifikasi penyebab isolasi sosial.
) 3erdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan
orang lain.
#) 3erdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain.
%) (engajarkan kepada klien tentang cara berkenalan dengan satu
orang.
') (enganjurkan kepada klien memasukkan kegiatan berbincang "
bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian
Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien.
1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
) (emberikan kesempatan kepada klien mempraktikan cara
berkenalan dengan satu orang.
#) (embantu klien memasukkan kegiatan berbincang " bincang
dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.
Strategi pelaksanaan # ( S/ # ) untuk klien.
1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
) (emberikan kesempatan klien berkenalan dengan dua orang atau
lebih.
#) (enganjurkan kepada klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
b. *encana tindakan keperawatan untuk keluarga.
Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk keluarga.
1) (endiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
klien.
) (enjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial beserta
proses terjadinya.
#) (enjelaskan cara merawat klien isolasi sosial.
Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk keluarga.
1) (elatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien isolasi
sosial.
) (elatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien
isolasi sosial.
Strategi pelaksanaan # ( S/ # ) untuk keluarga.
1)
(embantu keluarga membuat jadwal aktifitas dirumah termasuk
minum obat.
)
(enjelaskan follow up klien setelah pulang.
( 6 )
BAB III
RESUME KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
/engkajian dilakukan pada tanggal 1# mei 11# di*uang 1 ( $raha
,rimbi ) di *umah Sakit +iwa )aerah )r. ,mino $ondohutomo Semarang.
1. I"#n$%$&'
Klien bernama ;n. ) umur 1' tahun, berjenis kelamin
perempuan, agama islam, alamat pemalang, status belum menikah,
pendidikan S), pekerjaan belum bekerja, diagnosa medis ski9ofrenia,
masuk tanggal 1# ,pril 11# dengan ;o .*( 182.885 /enanggung
jawab bernama 0n. ), berjenis kelamin laki " laki, pendidikan S(,,
pekerjaan wiraswasta, hubungan dengan klien adalah ayah kandung.
2. A(&'&n M&')*
Keluarga klien mengatakan bahwa klien sudah # bulan terakhir
lebih sering menyendiri di kamar, merasa malu, minder dan klien tidak
mau bergabung dengan teman " temannya, karena sering diejek oleh
teman " temanya saat sekolah dulu, selama disekolah klien tidak bisa
menangkap pelajaran dengan baik, waktu luang digunakan untuk
melamun, hanya tiduran dan tidak mau melakukan kegiatan sehari " hari.
Kemudian oleh keluarga dibawa ke *umah Sakit +iwa )aerah )r. ,mino
$ondohutomo Semarang.
(K = $angguan konsep diri = !arga diri rendah
. !&*$+r Pr#"%',+'%'%
Keluarga klien mengatakan bahwa klien ( ;n. ) ) tidak pernah
mengalami gangguan jiwa sebelumnya, baru pertama kali ini dirawat di
*umah Sakit +iwa )aerah )r. ,mino $ondohutomo Semarang. Sebelum
dibawa ke *umah Sakit +iwa )aerah )r. ,mino $ondohutomo
Semarang keluarga klien membawa klien ke dokter yang praktek di
dekat rumahnya, akan tetapi tidak memberikan hasil yang sesuai di
harapkan keluarga klien. Setelah mendapatkan saran dari dokter praktek
dan keluarga klien baru membawa ke *umah Sakit +iwa )aerah )r.
,mino $ondohutomo Semarang, Keluarga klien tidak ada yang
mengalami gangguan kejiwaan seperti yang dialami klien saat ini. )i
rumah klien mengatakan tidak pernah mengalami trauma yang
berhubungan dengan fisik, penolakan, kekerasan dalam keluarga dan
tindakan kriminal.
(K = 0idak efektifnya koping keluarga
4. !&*$+r Pr#'%,%$&'%
Klien mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan masa
lalu adalah kehilangan kakak kandung ( meninggal ). Klien mengatakan
Klien sering diejek teman " teman sekolahnya dulu. Sehingga klien
merasa malu, dan minder, dirinya tidak pantas untuk bergaul dengan
teman " temanya karena sering diejek tentang ayahnya.
(K = 0idak efektifnya koping individu
-. P#.#r%*'&&n !%'%*
Keadaan umum klien baik, tanda " tanda vital 0) = 111 & 51
mm!g, ; = 21 D & menit, suhu = #6,'
o
C, ** = D & menit, 03 = 1'1 cm,
33 = %# kg. Klien mengatakan kalau tidak ada keluhan fisik yang
dirasakan.
Klien berambut panjang lurus, berwarna hitam, tidak ada kelainan
penglihatan, hidung simetris tidak ada secret, lidah dan gigi bersih, tidak
ada kelainan pendengaran, telinga bersih tidak ada serumen, tidak ada
kelainan ekstermitas atas maupun bawah.
6. P'%*+'+'%&(
a. $enogram
Keterangan =
= ?akiBlaki
= /erempuan
= (eninggal
= Klien
= 0inggal dalam 1 rumah
Klien merupakan anak ke " dari ' bersaudara akan tetepi
kakak klien sudah meninggal. Klien tinggal bersama ke tiga
saudaranya dan kedua orang tuanya. /ola asuhnya secara adil dalam
hal pengasuhan anak tidak dibeda " bedakan. 4bu klien sebagai ibu
rumah tangga di rumah, ayahnya bekerja sebagai wiraswasta.
0anggung jawab dalam biaya rumah tangga adalah ayah. )alam
pengambilan keputusan keluarga adalah ayah klien. Komunikasi
dalam keluarga baik, jika ada permasalah dalam keluarga di
musyawarahkan bersama " sama. !ubungan klien dengan keluarga
baik, mau bicara dengan keluarga tetapi jarang. )i keluarganya tidak
ada yang menderita gangguan jiwa seperti yang dialami oleh klien.
b. Konsep )iri
1) Citra tubuh =
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya.
) 4dentitas diri =
Klien mengatakan E saya anak perempuan berusia 1' tahun
nama saya ;n. ), saya suka di panggil ,. Saya senang menjadi
seorang perempuan, karena perempuan itu cantik.
#) /eran =
Saya anak kedua dari lima bersaudara akan tetapi kakak saya
sudah meninggal, saya suka membantu ibu bersih " bersih
rumah.
%) 4deal =
!arapan saya adalah agar dapat cepat pulang untuk berkumpul
dengan keluarga di rumah.
') !arga diri =
Klien mengatakan kalau klien merasa malu, minder, karena
sering diejek sama teman " temannya. Kalau saya ada masalah
saya sering mengurung diri dikamar.
(K = $angguan konsep diri = harga diri rendah
c. !ubungan Sosial
Klien mengatakan orang yang paling dekat dengan saya
adalah ibu, ibu sangat perhatian sama saya dan ibu adalah orang
yang baik, dan ayah karena ayah sayang sama saya dan baik. Selama
di rumah sakit hubungan dengan teman dan para pegawai baik, saya
suka dengan orang " orang disini karena baik " baik. Kadang "
kadang klien tampak sedih dan lebih suka menyendiri dikamar.
(K = 4solasi sosial = (enarik diri
d. Spiritual
1) ;ilai dan keyakinan =
Saya beragama islam dan percaya kalau tuhan itu ada, saya
yakin dengan berdoFa saya bisa cepat sembuh dan cepat pulang.
) Kegiatan ibadah =
Selama di rumah sakit saya tidak pernah sholat dan mengaji
tetapi kalau dirumah saya selalu sholat dan berdoFa.
/. S$&$)' M#n$&(
a. /enampilan
/enggunakan klien memakai seragam dari rumah sakit, yaitu
celana merah muda, dan baju merah muda, rambut lurus dan kulit
sawo matang.
b. /embicaraan
Klien kooperatif. Klien dapt berbicara dengan lancar, tetapi
dengan nada suara pelan, klien selalu menjawab semua pertanya
yang diajukan atau diberikan kepada klien, Klien tidak mampu
memulai pembicaraan. Klien hanya menjawab jika ditanya dan jika
tidak di tanya diam saja.
(K = $angguan konsep diri = !arga diri rendah
c. ,ktivitas (otorik
Klien tampak gelisah, tampak lesu, aktivitas klien selama
dirumah sakit hanya makan, tidur, dan menonton televisi, klien
senang menyendiri di kamar.
(K = 4solasi sosial = (enarik diri.
d. ,lam /erasaan
Klien merasa putus asa akan kehidupan saat ini. Klien merasa
sedih dan stress dalam menghadapi kehidupan ini.
(K = Keputusasaan
e. ,fek
Komunikasi klien baik menanggapi dan kooperatif, afek
datar dalam suasana serius maupun dalam bercanda atau senang.
f. 4nteraksi Selama -awancara
Klien kooperatif, kontak mata kurang, klien mau menjawab
pertanyaan " pertanyaan yang di ajukan kepada dirinya.
g. /ersepsi
Saya tidak mendengar bisikan suara " suara ditelinga saya
dan tidak melihat bayangan " bayangan dan tidak merasakan ada
sentuhan di tubuh saya.
h. /roses /ikir
/ada saat wawancara klien sering menjawab sesuai dengan
pertanyaan dengan jawaban singkat, bicara dengan nada suara pelan
dan tiba " tiba berhenti ( bloking ).
(k = /erubahan proses pikir
i. 4si /ikir
Klien mengatakan dirinya baik " baik saja tetapi selalu ingin
pulang karena kangen denga keluarga.
j. 0ingkat Kesadaran
Klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang,
klien menyadari kalau klien berada di *umah Sakit +iwa )aerah )r.
,mino $ondohutomo Semarang.
k. (emori
Klien masih bisa mengingat masa lampau atau kejadian di
masa lampau contohnya = Klien masih bisa mengingat dimana
rumahnya, nama " nama anggota keluarganya dan yang mengantar
ke rumah sakit.
l. 0ingkat Konsentrasi dan 3erhitung
Klien masih dapat berkonsentrasi dengan baik, 0erbukti klien
masih bisa menyebutkan jumlah saudaranya, klien masih bisa
berkonsentrasi melakukan perhitungan sederhana contoh = ' D ' G
'.
m. Kemampuan /enilaian
Klien dapat mengambil keputusan sendiri tanpa bantuan
orang lain, seperti mandi, gosok gigi, menyisir rambut dan keramas,
memakai pakaian sendiri tanpa bantuan orang lain, mengambil
makan dan minum sendiri.
n. )aya 0ilik
Saya berada dirumah sakit jiwa karena saya sakit, dirumah
sering marah " marah, mengamuk, sering menyendiri dikamar,
karena malu diejek teman " teman, sehingga saya dibawa kesini.
Saya harus baik, tidak boleh marah " marah dan menyendiri
dikamar, agar cepat sembuh dan cepat pulang.
8. K#0)$)1&n P#r'%&,&n P)(&n2
a. (akan
Klien makan sehari # D dengan menu yang disediakan di rumah sakit
jiwa. Klien mau makan dengan menu yang disediakan di rumah sakit
jiwa dan tidak ada pantangan dalam makanan. Klien sudah mampu
untuk menyedialkan sendiri alat makan dan mengambil makanannya
sendiri.
b. Kebutuhan eliminasi 3,3 dan 3,K.
Klien mampu melakukan aktivitas 3,3 dan 3,K secara mandiri,
klien 3,K H 6 D sehari, dan 3,3 H 1 D sehari.
c. (andi
Saya mandi D sehari secara mandiri, saya mandi dengan sabun,
gosok gigi D sehari dengan pasta gigi, kadang " kadang saya
keramas.
d. 3erpakaian
Klien memakai pakaian dengan mandiri tanpa bantuan orang lain,
pakaian dari rumah sakit jiwa, dan memakai sandal.
e. 4stirahat dan tidur
Klien tidak mengalami gangguan pola istirahat dan tidur. Saya tidur
siang selama 1 " jam dan tidur malamnya selama 8 " 2 jam.
f. /enggunaan obat
Klien minum obat di rumah sakit kali sehari sesuai yang diberikan
oleh perawat. Klien menggunakan obat dengan dosis yang sesuai,
klien meminum obat tanpa bantuan orang lain.
g. /emeliharaan kesehatan
)i daerah saya tinggal jauh dari rumah sakit, akan tetapi dekat
dengan puskesmas dan klinik.
h. ,ktivitas dalam rumah
Saya masih bisa beraktifitas seperti mencuci baju, mencuci piring,
menyapu, menegepel lantai, dan kadang " kadang membantu ibu
memasak.
i. ,ktivitas luar rumah
Saya masih bisa beraktivitas di luar rumah seperti bermain bersama
teman " teman, belajar kelompok.
3. M#*&n%'.# K+,%n2
Sebelum masuk rumah sakit jiwa klien banyak teman waktu
sekolah, mudah bergaul, tetapi kalau klien ada masalah selalu diprndam
sendiri dan menghindar dari kenyataan, klien sering melamun dan
menyendiri di kamar, semenjak klien sering diejek teman " temanya di
sekolah dulu klien sering melamun, mengurung diri dikamar.
(k = /erilaku kekerasan, Koping individu tidak efektif, $angguan,
konsep diri = harga diri rendah, 4solasi sosial = menarik diri.
10. M&'&(&1 ,'%*+(+2% "&n (%n2*)n2&n
Saya tidak ada masalah dengan keluarga saya. 0etapi saya punya
masalah dengan teman " teman saya, klien mengatakan waktu sekolah
dulu sering diejek sama teman " temanya, tantang ayahnya yang sering
dibuat bahan ejekan. Klien mengatakan seblum saya suka marah " marah
saya orangnya periang, tetepai setelah saya sering diejek teman " teman
saya, saya sering menyendiri, mengurung diri dikamar karena malu.
(k = !arga )iri *endah
11. P#n2#$&1)&n
Klien mengatakan pernah sekolah di S) dan S(/ tetapi klien
keluar sampai dengan kelas S(/. Klien belum mengetahui yang
sebenarnya tentang penyakit yang di alaminya sekarang.
12. A',#* M#"%*
a. )iagnosa medik = Ski9ofrenia
b. 0erapi medik =
Chlorproma9ine 1 D 111 mg
Iofredal D mg
,mitriptilin D ' mg
1. D&4$&r M&'&(&1
a. 4solasi Sosial = (enarik )iri
b. $angguan Konsep )iri = !arga )iri *endah
c. 0idak >fektifnya Koping Keluarga
d. 0idak >fektifnya Koping 4ndividu.
14. An&(%'& D&$&
;@ ),0, (,S,?,!
1 )s =
B Klien mengatakan malu karena tidak
bisa meneruskan sekolahnya.
B Klien mengatakan merasa kehilangan
kakak ( meninggal ).
B Klien merasa minder karena sering
diejek teman " temanya waktu sekolah.
B Klien mengatakan kurang bisa
menangkap pelajaran selama di sekolah.
)o =
B /andangan mata kosong, kontak mata
kurang, saat di wawancara.
B +arang bahkan tidak pernah memulai
pembicaraan dulu.
B 3icara pelan dan kontak mata kurang
pada saat diajak ber bincang B
bincang.
B 00A, 0) = 111 & 51 mm!g.
; = 21 D & menit
S = #6,' J C
** = D & menit
B Klien tampak sedih dan klien lebih
suka menyendiri.
$angguan konsep
diri = !arga diri
rendah.
)s =
B Klien mengatakan lebih suka
menyendiri dan klien suka melamun,
klien lebih suka di kamar dari pada
berkumpul dengan teman "
temannya.
4solasi sosial =
menarik diri
B Klien mengatakan malas bicara kalau
tidak teman atau perawat memulai
pembicaraan.
)o =
B Klien tampak gelisah, pandangan
mata kosong.
B Klien lebih suka menyendiri dikamar
dari pada saling berinteraksi dengan
teman " teman di ruangan.
B Klien tidak mampu memulai
pembicaraan terlebih dahulu.
1-. P+1+n M&'&(&1
4solasi Sosial = (enarik )iri

Core /roblem
0idak efektifnya koping individu.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. $angguan Konsep )iri = !arga )iri *endah
. 4solasi Sosial = (enarik )iri
$angguan Konsep )iri = !arga )iri *endah
C. INTER5ENSI
1. )iagnosa Keperawatan 1 = $angguan Konsep )iri = !arga )iri *endah.
a. 0ujuan & strategi pelaksanaan.
Strategi pelaksanaan ( Sp 1 ) untuk klien.
1) 4dentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
) 3antu klien menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan.
#) 3antu klien menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai
dengan kemampuan klien.
%) ?atih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih.
') 3erikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien.
6) ,njurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien.
1) >valuasi jadwal kegiatan harian klien.
) ?atih kemampuan kedua.
#) ,njurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk keluarga.
1) )iskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
klien.
) +elaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang
dialami klien dan proses terjadinya.
Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk keluarga.
1) ?atih keluarga mempraktikan cara merawat klien harga diri
rendah
) ?atih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien
harga diri rendah.
Strategi pelaksanaan # ( S/ # ) untuk keluarga.
1) 3antu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk
minum obat.
) +elaskan follow up klien setelah pulang.
*encana tindakan keperawatan untuk klien =
b. 0ujuan strategi pelaksanaan untuk klien
1) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki klien.
a) )iskusikan bahwa klien masih memiliki sejumlah
kemampuan dan aspek positif seperti kegiatan klien
dirumah, adanya keluarga dan ligkungan terdekat klien.
b) 3eri pujian yang realistis atau nyata dan hindarkan
penilaian yang negatif setiap kali bertemu dengan klien.
) 3antu klien dalam menilai kemampuan yang dapat digunakan.
a) (endiskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat
digunakan saat ini.
b) 3antu klien menyebutkanya dan beri penguatan terhadap
kamampuan diri yang berhasil diungkapkan klien.
c) /erhatikan respons yang kondusif dan jadilah pendengar
yang aktif.
#) 3antu klien agar dapat memilih atau menetapkan kegiatan
sesuai dengan kemampuan klien.
a) )iskusikan dengan klien beberapa aktivitas yang dapat
dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan dilakukan
sehari " hari.
b) 3antu klien menetapkan aktivitas yang dapat dilakukan
secara mandiri. 0entu aktivitas " aktivitas yang memerlukan
bantuan minimal dan bantuan penuh dari keluarga atau
lingkungan terdekat dengan klien. 3erikan contoh cara
pelaksanaan aktivitas yang dapat dilakukan klien. ?akukan
penyusunan aktivitas bersama klien dan buatlah daftar
kegiatan atau kegiatan sehari " hari klien.
%) ?atih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih.
a) )iskusikan dengan klien untuk menetapkan urutan kegiatan
( yang sudah dipilih klien ) yang akan dilatihkan.
b) 3ersama klien dan keluarga memperagakan beberapa
kegiatan yang akan dilakukan klien.
c) 3erikan dukungan dan pujian yang nyata pada setiap
kemajuan yang diperlihatkan klien.
') 3antu klien agar dapat merencanakan kegiatan sesuai
kemampuanya.
a) 3erikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan
yang telah dilatihkan.
b) 3eri pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat
dilakukan klien setiap hari.
c) 0ingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan
perubahan setiap aktivitas.
d) (enyusun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama
klien dan keluarga.
e) 3erikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya setelah melakukan kegiatan
f) .akinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang
dilakukan klien.
*encana tindakan keperawatan untuk keluarga.
c. 0ujuan strategi penatalaksanaan untuk keluarga.
1) )iskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat
klien.
) +elaskan kepada keluarga tentang kondisi klien yang mengalami
dangguan konsep diri = harga diri rendah kronis.
#) )iskusikan dengan keluarga kemampuan yang dimiliki klien.
%) +elaskan cara " cara merawat klien dengan gangguan konsep diri
= harga diri rendah kronis.
') )emonstrasikan cara merawat klien dengan gangguan konsep
diri = harga diri rendah.
6) 3antu keluarga menyusun rencana kegiatan klien dirumah.
. )ignosa Keperawatan = 4solasi Sosial
a. 0ujuan & strategi pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk klien.
1) 4dentifikasi penyebab isolasi sosial.
) )iskusikan dengan klien tentang keuntungan berinteraksi
dengan orang lain.
#) )iskusikan dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain.
%) ,jarkan kepada klien tentang cara berkenalan dengan satu
orang.
') ,njurkan kepada klien memasukkan kegiatan berbincang "
bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian
Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien.
1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
) 3erikan kesempatan kepada klien mempraktikan cara
berkenalan dengan satu orang.
#) 3antu klien memasukkan kegiatan berbincang " bincang dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.
Strategi pelaksanaan # ( S/ # ) untuk klien.
1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
) 3erikan kesempatan klien berkenalan dengan dua orang atau
lebih.
#) ,njurkan kepada klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk keluarga.
1) )iskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
klien.
) +elaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial beserta
proses terjadinya.
#) +elaskan cara merawat klien isolasi sosial.
Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk keluarga.
#) ?atih keluarga mempraktekkan cara merawat klien isolasi sosial.
%) ?atih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien
isolasi sosial.
Strategi pelaksanaan # ( S/ # ) untuk keluarga.
1) 3antu keluarga membuat jadwal aktifitas dirumah termasuk
minum obat.
) +elaskan follow up klien setelah pulang.
D. IMPLEMENTASI DAN E5ALUASI
1. )iagnosa keperawatan 1 = $angguan konsep diri = harga diri rendah.
a. 4mplementasi /ada !ari Senin 1# (ei 11#, +am = 12.11 -ib.
Strategi pelaksanaan ( S/ 1 ) untuk klien.
1) 4dentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
) 3antu klien menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan.
#) 3antu klien menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai
dengan kemampuan klien.
%) ?atih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih.
') 3erikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien.
6) ,njurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
b. >valuasi =
S = Selamat pagi mas, kabar saya baik. Saya dibawa kesini karena
dirumah sering marah " marah, dan mengurung diri dikamar.
Saya juga merasa minder malu karena teman " teman saya
sering mengejek saya. Kegiatan saya dirumah biasanya
mencuci baju, mencuci piring, mengepel lantai dan membantu
ibu memesak. Saya masih bisa melakukan kegiatan nomor ...
mencuci piring. .a... saya mau melakukan kegiatan nomor ...
mencuci piring. 4ya mas nanti saya masukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian.
@ = Klien mau berjabat tangan, klien menjawab salam dan
menyebutkan nama terang dan nama panggilan yang disukai,
klien berbicara dengan nada suara rendah, kontak mata kurang.
Klien tampak cerdas dan bisa mempraktekan cara mencuci
piring yang baik seperti yang diajarkan kepada klien. Klien
mau memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian yang dibuat
& disepakati.
, = 0ujuan S/ 1 / tercapai dengan baik
/p = ?anjutkan S/ /. (elatih kegiatan selanjutnya ( merapikan
tempat tidur ) sesuai yang di pilih klien.
/k = Aalidasi kegiatan yang telah di ajarkan yaitu mencuci
c. 4mplementasi /ada !ari Selasa 1% (ei 11#, +am = 11.11 -ib.
Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien
1) >valuasi jadwal kegiatan harian klien.
) ?atih kemampuan kedua.
#) ,njurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
d. >valuasi =
S = Siang mas saya masih ingat nama masnya...mas agus. Saya
sudah melakukan latihan mencuci piring tadi pagi seperti
kemarin yang di ajarkan mas agus. 4ya...saya mau diajari
kegiatan yang kedua yang di sepakati kemarin, merapikan
tempat tidur. Saya akan melakukan merapikan tempat tidur
setelah bangun tidur mas. 4ya mas nanti saya masukkan dalam
jadwal kegiatan harian.
@ = 3erjabat tangan, duduk berhadapan, kontak mata kurang, klien
mau mempraktekan cara merapikan tempat tidur.
, = 0ujuan S/ / tercapai dengan baik.
/p = ?anjutkan diagnosa kedua isolasi sosial S/ 1 /. 3erkenalan
dengan satu orang.
/k = Aalidasi kegiatan yang telah diajarkan yaitu merapikan tempat
tidur.
. )iagnosa keperawatan = 4solasi Sosial.
a. 4mplementasi /ada !ari *abu 1' (ei 11#, +am = 12.11 -ib.
Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk klien.
1) 4dentifikasi penyebab isolasi sosial.
) )iskusikan dengan klien tentang keuntungan berinteraksi
dengan orang lain.
#) )iskusikan dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain.
%) ,jarkan kepada klien tentang cara berkenalan dengan satu
orang.
') ,njurkan kepada klien memasukkan kegiatan berbincang "
bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian
b. >valuasi =
S = Selamat pagi mas. Saya dibawa kesini karena dirumah saya
sering mengurung diri dikamar karena malu diejek teman "
teman. 4ya mas saya tahu keuntungan berinteraksi dengan
orang lain. 4ya mas saya tahu kerugian kalau tidak berinterksi
dengan orang lain. 4ya mas saya mau berkenalan dengan satu
orang yang baru pertama kali saya lihat dan saya akan
berkenalan. 4ya mas nanti saya masukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
@ = 3erjabat tangan, klien mau menjawab salam, klien mau
berkenalan dengan orang yang baru pertama kali klien lihat,
klien tampak cerdas dan bisa melakukan perkenalan dengan
baik seperti yang diajarkan.
, = 0ujuan S/ 1 / tercapai dengan baik.
/p = ?anjutkan S/ /. .aitu berkenalan dengan dua orang atau
lebih.
/k = Aalidasi kegiatan sebelumnya yaitu berkenalan dengan satu
orang.
c. 4mplementasi /ada !ari *abu 1' (ei 11#, +am = 11.11 -ib.
Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien
1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
) 3erikan kesempatan kepada klien mempraktikan cara
berkenalan dengan satu orang.
#) 3antu klien memasukkan kegiatan berbincang " bincang dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.
d. >valuasi =
S = Selamat siang mas. Saya tadi sudah berkenalan dengan dua
orang yang baru pertama kali saya lihat. 4ya mas nanti saya
masukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
@ = Klien tampak senang, klien dapat berkenalan seperti yang
diajarkan.
, = 0ujuan S/ / tercapai dengan baik.
/p = ?anjutkan S/ # /. .aitu berinteraksi dengan kelompok.
/k = validasi kegiatan sebelumnya yaitu berkrnalan dengan orang.
BAB I5
PEMBAHASAN
)alam pembahasan ini akan membahas keseluruhan asuhan keperawatan
yang telah penulis lakukan pada ;n. ) dengan gangguan konsep diri = harga diri
rendah untuk mengetahui penyebab dan mencoba mencari suatu pemecahan
masalah antara konsep materi dengan kenyataan di lapanan saat melakukan
tindakan keperawatan di *umah Sakit +iwa )aerah )r. ,mino $ondhohutomo
Semarang.
/ada saat melakukan pengkajian tanggal 1# mei 11# pada ;n. ) penulis
sedikit mendapatkan kesulitan pasien kooperatif tapi nada suara pelan, pasien
merupakan individu dalam proses keperawatan. /roses pengkajian penulis
mendapatkan data subyektif dan obyektif. ,dapun data subyektif adalah = Saya
malu karena tidak bisa meneruskan sekolah. Saya merasa malu terhadap diri saya,
karena sering diejek teman " teman waktu sekolah dulu. )ata obyektifnya adalah =
/andangan mata kosong, bicara dengan nada suara pelan. +arang bahkan tidak
pernah memulai pembicaraan dahulu. ,dapun masalah " masalah keperawatan
yang muncul pada saat dilakukan asuhan keperawatan pada ;n. ) sesuai dengan
data yang diperoleh penulis adalah gangguan konsep diri = harga diri rendah.
3erdasarkan data " data yang ditemukan, bahwa klien mengalami
gangguan konsep diri = harga diri rendah, isolasi sosial menarik diri, dan tidak
efektifnya koping individu. !al ini menunjukkan ada kesenjangan antara teori dan
kasus yang penulis angkat. )alam teori juga muncul kasus keperawatan !arga diri
rendah, Koping individu tidak efektif, 4solasi sosial, /erubahan sensori =
halusinasi, *esti perilaku kekerasan. ;amun dalam kenyataanya didalam praktik
kepada klien hanya mendapatkan masalah " masalah keperawatan koping inividu
tidak efektif, isolasi sosial = menarik diri dan gangguan konsep diri = harga diri
rendah adapun karakteristik dari gangguan konsep diri = harga diri rendah yaitu
mengkritik diri sendiri atau orang lain, penurunan produtivitas, destruktif yang
diarahkan pada orang lain, gangguan dalam berhubungan, rasa diri penting yang
berlebihan, perasaan negatif terhadap tubuhnya sendiri, kegagalan peran yang
dirasakan, pandangan hidup yang pesimis, pengurangan diri, menarik diri secara
sosial, menarik diri dari realita, khawatir.
( )
,ntara yang didapat di lahan dibandingkan dengan data " data diteori
terdapat kesamaan karena klien menunjukkan tanda situasi transisi peran,
sehingga permasalahan di atas penulis penulis mengambil diagnosa = $angguan
konsep diri = harga diri rendah yang ditandai dengan data subyektif dan data
obyektif. )ata subyektif klien mengatakan = Saya malu karena tidak bisa
meneruskan sekolah. Saya merasa malu terhadap diri saya, karena sering diejek
teman " teman waktu sekolah dulu. )ata obyektifnya adalah = /andangan mata
kosong, bicara dengan nada suara pelan. +arang bahkan tidak pernah memulai
pembicaraan dahulu. !arga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. ,spek
utama adalah dicintai dan menerima penghargaan dari orang lain. !arga diri
rendah terjadi saat rasa kecintaan terhadap diri sendiri yang hilang dan ketika
terjadi suatu kegagalan untuk menerima pendapat dari orang lain, sebaiknya hal
itu timbul kembali ketika seseorang mencintai dirinya lagi, dihargai dan diberi
pujian.
( )
/ada diagnosa pertama gangguan konsep diri = harga diri rendah,
diagnosa ini didukung oleh data " data sebagai berikut = klien mengatakan
malu karena tidak bisa meneruskan sekolahnya, klien mengatakan merasa
kehilangan kakak ( meninggal ), klien merasa minder karena sering diejek
teman " temanya waktu sekolah, klien mengatakan kurang bisa menangkap
pelajaran selama di sekolah.
/ada diagnosa kedua isolasi sosial = menarik diri diagnosa ini didukung oleh
data " data sebagai berikut = klien mengatakan lebih suka menyendiri dan klien
suka melamun, klien lebih suka di kamar dari pada berkumpul dengan teman "
temannya, klien mengatakan malas bicara kalau tidak teman atau perawat
memulai pembicaraan.
,dapun intervensi pada diagnosa pertama dan kedua penulis menggunakan
strategi pelaksanaan
1. )iagnosa Keperawatan 1 = $angguan Konsep )iri = !arga )iri *endah.
a. 0ujuan & strategi pelaksanaan.
Strategi pelaksanaan ( Sp 1 ) untuk klien.
1) 4dentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
) 3antu klien menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan.
#) 3antu klien menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan klien.
%) ?atih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih.
') 3erikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien.
6) ,njurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien.
1) >valuasi jadwal kegiatan harian klien.
) ?atih kemampuan kedua.
#) ,njurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
. )ignosa Keperawatan = 4solasi Sosial
a. 0ujuan & strategi pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk klien.
1) 4dentifikasi penyebab isolasi sosial.
) )iskusikan dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan
orang lain.
#) )iskusikan dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan
orang lain.
%) ,jarkan kepada klien tentang cara berkenalan dengan satu orang.
') ,njurkan kepada klien memasukkan kegiatan berbincang " bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian
Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien.
1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
) 3erikan kesempatan kepada klien mempraktikan cara berkenalan
dengan satu orang.
#) 3antu klien memasukkan kegiatan berbincang " bincang dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.
Strategi pelaksanaan # ( S/ # ) untuk klien.
1)
(engevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
)
3erikan kesempatan klien berkenalan dengan dua orang atau lebih.
#)
,njurkan kepada klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
(6)
4mplementasi dari diagnosa pertama pada hari pertama penulis dapat
melaksanakan strategi pelaksanaan = Klien dapat mengidentifikasi kemampuan
dan aspek positif yang dimiliki. >valuasi = klien = (emvalidasi kegiatan yang
telah di ajarkan yaitu mencuci piring. /erawat = (elanjutkan S/ /. (elatih
kegiatan selanjutnya ( merapikan tempat tidur ) sesuai yang di pilih klien.
>valuasi = (emvalidasi kegiatan yang telah diajarkan yaitu merapikan tempat
tidur. /erawat = (elanjutkan diagnosa kedua isolasi sosial S/ 1 /. 3erkenalan
dengan satu orang. )an dilanjutkan ke dua pada hari kedua penulis dapat
melaksanakan strategi pelaksanaan = >valuasi = klien = (amvalidasi kegiatan
sebelumnya yaitu berkenalan dengan satu orang. /erawat = (elanjutkan S/ /.
.aitu berkenalan dengan dua orang atau lebih. >valuasi = klien = (emvalidasi
kegiatan sebelumnya yaitu berkenalan dengan dua orang atau lebih. Klien =
(elanjutkan S/ # /. .aitu berinteraksi dengan kelompok.
)isini penulis hanya membuat strategi pelaksanaan untuk pasien saja
karena keluarga tidak ada maka strategi pelaksanaan untuk keluarga penulis tidak
mencantumkan dan langsung melanjutkan ke diagnosa yang ke dua.
)alam evaluasi yang penulis lakukan selama tiga hari, penulis tidak
menemukan kesulitan, hanya saja pada diagnosa yang pertama gangguan konsep
diri = harga diri rendah. /enulis hanya bisa melakukan tindakan S/ 1 /, S/ /.
<ntuk S/ 1 K, S/ K, S/ # K penulis tidak bisa melakukanya, karena keluarga
klien tidak ada yang ke rumah sakit, maka dari itu penulis melanjutkan ke
diagnosa yang kedua yaitu isolasi sosial = menarik diri S/ 1 / dan S/ / sudah
dilakukan sedang S/ # /, S/ 1 K, S/ K, dan S/ # K. 3elum bisa dilakukan
karena keterbatasan waktu dalam pemberian asuhan keperawatan maka penulis
mendelegasikan kepada kepala ruang dan perawat.
BAB 5
PENUTUP
A. KESIMPULAN
)ari kesimpulan ini penulis menemuka bahwa klien kelolaan yang
penulis tangani sejak penulis melakukan asuhan keparawatan pada tanggal 1#
" 1' mei 11# yaitu =
0erdapat lima masalah keperawatan yaitu =
$angguan konsep diri = harga diri rendah, koping individu tidak
efektif, isolasi sosial = menarik diri, perubahan sensori = halusinasi, resti
perilaku kekerasan. ;amun dalam pelaksanakan saat melakukan pengkajian
selam # hari hanya ditemukan diagnosa gangguan konsep diri = harga diri
rendah dan isolasi sosial = menarik diri.
/ada saat melakukan proses keperawatan pada klien dengan masalah
gangguan konsep diri = harga diri rendang klien mampu melaksanakan S/ 1 /
S/ /. )an pada proses keperawatan isolasi sosial = menarik diri klien
mampu melaksanakan S/ 1 / S/ /. )apat tercapai dengan baik.
/enulis telah berusaha melaksanakan semua intervensi sesuai dengan
strategi pelaksanaan keperawatan jiwa, namun belum semua strategi
pelaksanaan dapat dilakukan untuk diagnosa pertama gangguan konsep diri =
harga diri rendah penulis belum bisa melakukan S/ 1 K, S/ K, S/ # K.
)ikarenakan keluarga klien tidak ada yang ke rumah sakit. Sehingga
dilanjutkan diagnosa yang kedua isolasi sosial = menarik diri penulis juga
belum bisa melakukan S/ # /, S/ 1 K, S/ K, S/ # K. )ikarenakan
keterbatasan waktu maka penulis melimpahkan untuk diteruskan kepada
kepala ruang dan perawat.
/ada klien yang mengalami gangguan konsep diri = harga diri rendah
ditemukan masalah sebagai berikut = klien merasa malu karena tidak bisa
meneruskan sekolah, klien mengatakan merasa kehilangan kakak ( meninggal
), klien merasa minder karena sering diejek teman " teman sewaktu, kontak
mata kurang saat wawancara, jarang bahkan tidak pernah memulai
pembicaraan, klien tampak sedih dan klien lebih suka menyendiri. Sedangkan
diagnosa yang kedua isolasi sosial = menarik diri ditemukan masalah sebagai
berikut = klien mengatakan lebih suka menyendiri dan klien suka melamun,
klien mengatakan malas bicara kalau tidak teman atau perawat memulai
pembicaraan, klien tampak gelisah, pandangan mata kosong, klien lebih suka
menyendiri dikamar dari pada saling berinteraksi dengan teman " teman
diruangan.
B. SARAN
1. <ntuk rumah sakit
a. <ntuk meningkatkan asuhan keperawatan yang paripurna dengan
metode asuhan keperawatan (/K/ ( metode praktek keperawatan
profesional )
b. (enambah tenaga medis khususnya perawat demi kelancaran proses
keperawatan pada klien dengan gangguan jiwa.
. <ntuk pelaksanaan pelayanan di rumah sakit
a. /erawat sebaiknya menyediakan waktu untuk berdiskusi tentang
permasalahan yang dihadapi pasien.
b. /erawat hendaknya memberikan penyuluhan pada keluarga cara "
cara merawat pasien di rumah.
c. /erawat sebaiknya melanjutkan proses keperawatan yang penulis
delegasikan agar proses keperawatan menjadi berkesinambungan.
#. <ntuk profesi keperawatan
a. (elakukan tindakan keperawatan sesuai dengan teori.
b. ?ebih banyak melakukan pendekatan pada pasien.
%. 3agi institusi pendidikan
?ebih banyak melakukan bimbingan mahasiswa pada saat dilahan untuk
membantu kesulitan mahasiswa dan menambah lahan praktek
keperawatan jiwa.
'. <ntuk keluarga
a. Keluarga dapat melanjutkan proses keperawatan pada pasien di
rumah sesuai dengan anjuran dari tenaga kesehatan di rumah sakit
seperti memberikan obat dan mengontrol sampai obat itu betul "
betul diminum sesuai dengan anjuran dokter.
b. (emberikan kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan untuk masing "
masing kasus.
c. (engontrolkan pasien kerumah sakit atau puskesmas sebelum obat
habis, minimal # hari sebelumnya atau sesuai dengan rujukan rumah
sakit.
DA!TAR PUSTAKA
1. Susilawati,dll. 11'. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. 3uku
Kedokteran = >$C
. Stuart, $. -. 116. Buku Saku Keperawatan +iwa, >disi A. >$C =
+akarta.
#. 0owsend, (.C. 1228. Diagnosa Keperawatan Psychyatric, >disi 444, ,lih
3ahasa ;ovi !elena C. )ualina.>$C = +akarta.
%. Carpenito ?. +. 111. Diagnosa Keperawatan >disi 4A. >$C = +akarta.
'. 0ucker, 1228, Buku Saku Keperawatan >disi A >gc = +akarta
6. :itria, ;ita. 2009 Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan Laporan
Pendahuluan Dan Strategi Pelaksanaan Keperawatan. >disi 1.
+akarta = Salemba (edika
5. Keliat, 3. ,, 116, Proses Keperawatan Jiwa >disi . +akarta = >$C
+akarta.
8. ,nonim. 111. !arga )iri *endah. (diakses tanggal 1 mei 11# , pukul 1'.#1
wib) )ari http=&www.scribd.cp.doc.611%%%26%8&rata=*S+.Semarang.

You might also like