LO 2.1 Menjelaskan anatomi makroskopis dari tendon Achilles Tendon Achilles Tendon achilles atau tendon calcaneus adalah tendon pada bagian belakang tungkai bawah dan fungsinya untuk meletakkan otot gastronemius dan otot soleus kesalah satu tulang penyusunan pegelangan kaki,calcaneus. Tendon achilles berasal gabungan dari tiga otot yaitu Gastronemius,soleus,dan otot plantaris kaki,Pada manusia letaknya tepat dibagian pegelangan kaki.Tendon achilles adalah tendon tendon yang tertebal dan terkuat pada tubuh manusia yang panjangnya 15 cm yang dimulai dari pertengahan tungkai bawah.Kemudian stukturnya mengumpul dan melekat pada bagian tengah belakang tulang calcaneus.
Fig.1 gambaran anatomis tendon achilles
Fungsi tendon : 1. Membawa kekuatan tarik tendon dari otot ke tulang 2. Membawa pasukan kompresi ketika membungkus tulang seperti katrol 3. Menekuk dan meregangkan (flex) semua sendi dan otot untuk menahan tulang. Tanpa tendon, otot-otot hanya akan menjadi sekumpulan besar di satu bidang dan tidak akan bisa bergerak. 4. Tendon yang menghubungkan otot dengan tulang. 5. Hal ini juga memungkinkan tendon untuk menyimpan dan memulihkan energi pada efisiensi yang tinggi. Sebagai contoh, selama langkah manusia, Achilles tendon peregangan sebagai dorsiflexes sendi pergelangan kaki. Pada bagian terakhir langkahnya, sebagai kaki plantar-flexes (jari-jari kaki menunjuk ke bawah), yang disimpan energi elastis dilepaskan. Lebih jauh, karena meregangkan tendon, otot dapat berfungsi dengan kurang atau bahkan tidak ada perubahan panjang, yang memungkinkan otot untuk menghasilkan kekuatan yang lebih besar. 6. Ketika otot gastrocnemius (di betis) kontraksi (lebih pendek), tendon yang melekat dari otot ke tulang tumit (kalkaneus) bergerak. 7. Sebagai memperpendek otot, tendon bergerak ketitik ke bawah kaki. Ini adalah tindakan yang memungkinkan seseorang untuk berdiri di ataskaki seseorang, berlari, melompat, berjalan normal, dan untuk naik dan turun tangga. LO 2.2 Menjelaskan mikroskopis anatomi dari tendon Achilles Tendon adalah pita jaringan fibrosa yang fleksibel terletak di bagian belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit. Tendon adalah struktur dalam tubuh yang menghubungkan otot ke tulang. Otot rangka dalam tubuh bertanggung jawab untuk menggerakkan tulang, sehingga memungkinkan untuk berjalan, melompat, angkat, dan bergerak dalam banyak cara. Ketika otot kontraksi, hal itu menarik pada tulang menyebabkan gerakan ini. Struktur yang memancarkan kekuatan kontraksi otot ke tulang disebut tendon. Tendon bertindak sebagai transduser dari gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot terhadap tulang. Kolagen merupakan 70% dari berat kering tendo. Sekitar 95% dari kolagen tendo adalah kolagen tipe-I, dengan jumlah elastin yang sangat kecil. Elastin dapat menjalani tekanan sebesar 200% sebelum rusak. Jika elastin ada pada tendon dalam proporsi yang besar, maka akan ada penurunan dalam besarnya gaya yang ditransmisikan ke tulang. Fibril kolagen terikat ke fesikula, mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfatik serta saraf.fasikula-fasikula tergabung bersama, dikelilingi oleh epitenon, dan membentuk struktur kasar dari tendon, yang kemudian tertutup oleh paratenon, terpisah dari epitenon oleh lapisan tipis cairan untuk memungkinkan pergerakan tendon dengan mengurangi gesekan.
Gambaran mikroskopis tendon Achilles normal
gambaran mikroskopis rupture tendon Achilles
LI. 2 Mempelajari dan Memahami rupture tendon Achilles LO 2.1 Menjelaskan definisi rupture tendon Achilles Robek, pecah atau terputusnya tendon. Tendon merupakan jaringan fibrosa di bagian belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit. Ini paling sering terjadi pada orang bermain olahraga rekreasi. Tendon Achilles adalah kabel berserat kuat yang menghubungkan otot-otot di bagian belakang betis ke tulang tumit. Jika Anda meregang berlebihan Anda Achilles tendon, dapat sobek (pecah). Achilles tendon pecah dapat parsial atau lengkap. Jika Anda memiliki pecah Achilles tendon, anda mungkin merasa pop atau snap, diikuti oleh nyeri yang tajam langsung di bagian belakang pergelangan kaki dan kaki yang lebih rendah yang membuatnya tidak mungkin untuk berjalan dengan baik. LO 2.2 Menjelaskan etiologi rupture tendon Achilles Penyebabnya : 1. Arthritis dan diabetes 2. Obat obatan seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotic yang dapat meningkatakan resiko rupture 3. Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas tulang tumit 4. Tumit tidak dapat digerakan turun naik 5. Tempat pada tendong yang menerima alirn darah kurang 6. Jatuh dari ketinggian 7. Meningkatkan olahraga (ilmu keperawatan.com) LO 2.3 Menjelaskan klasifikasi rupture tendon Achilles Robekan pada ligament lateral 1. Robekan ligament total Trauma aduksi yang hebat dapat menyebabkan robekan total pada ligament lateral. Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinik serta foto stress pada pergelangan kaki. Pengobatan dengan restorasi ligament secara konservatif atau operatif.
2. Robekan ligament parsial (strain) Diagnosis strain ligaman lateral sama dengan yang total tetapi dengan pemeriksaan foto stress tidak ditemukan adanya robekan. Pengobatan dengan pemasangan perban elastic atau pemasangan gips dibawah lutut.
3. Robekan pada ligament medial (ligament deltoid) Robekan terjadi karena adanya trauma abduksi. Robekan dapat bersama sama dengan lepasnya fragmen kecil pada robekan ligament lateral. Pengobatan seperti robekan ligament lateral.
LO 2.5 Menjelaskan manifestasi klinis dari reptur tendon achilles Penderita rupture tendon Achilles memiliki gejala atau manifestasi kilinis sebagai berikut: 1. Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang pergalagan kaki atau betis 2. Bengkak, kaku dan memar 3. Terlihat depresi di tendon 3 5 cm diatas tulang tumit 4. Tumit tidak bisa digerakan turun naik LO 2.6 Menjelaskan diagnosis dari reptur tendon achilles Dalam mendiagnosis rupture tendon Achilles, ahli bedah kaki dan pergelangan kaki akan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana dan kapan cedera terjadi dan apakah pasien sebelumnya cedera tendo atau gejala serupa juga dialami. Dokter bedah akan memeriksa kaki dan pergelangan kaki. Rentang gerak dan kekuatan otot akan dievaluasi dan dibandingkan dengan kaki terluka dan pergelangan kaki. Jika tendo Achilles pecah, pasien akan memiliki kekuatan yang kurang dalam mendorong kebawah (seperti pada pedal gas) dan akan mengalami kesulitan naik pada jari kaki. Diagnosis rupture tendo Achilles biasanya langsung dan dapat dilakukan melalui pemeriksaan jenis ini. Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat memesan tes pencitraan MRI atau lainnya. LO 2.7 Menjelaskan diagnosis banding dari reptur tendon Achilles 1. Tendo calcaneal bursitis Bursa adalah kantung berisi cairan yang dirancang untuk membatasi gesekan. Ketika bursa ini meradang disebut bursitis. Tendo calcaneal bursitis adalah peradangan pada bursa di belakang tilang tumit. Bursa ini biasanya membatasi gesekan. Dimana Achilles tendon fibrosa tebal dibelakang tumit meluncur turun naik.
2. Achilles tendoncitis Cedera ini biasanya terjadi saat kontraksi kuat dari otot seperti ketika berjalan/berlari, Achilles tendoncitis adalah sebuah strain kekerasan yang dapat membuat trauma tendon Achilles dan betis.
3. Achilles tendinopathy atau tendonosis Krinis yang berlebihan bisa berpengaruh pada perubahan tendon Achilles yang juga menyebabkan degenrasi dan penebalan tendon.
LO 2.8 Menjelaskan pemeriksaan fisik Dari pergerakan tumit dan otot. Apabila pergerakannya lemah atau tidak ada pergerakan maka dicuragai tendo Achilles mengalami rupture. 1. Thompson test Posisi pasien tengkurap, kemudian betis pasien di tekan. Apabila tendo Achilles normal, maka akan terjadi plantar fleksi tendo Achilles. Namun apabila terjadi rupture, tidak ada pergerakan.
2. Obrien test Posisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10 cm proksimal dari calcaneus masukan jarum berukuran 25. Lakukan gerakan dorso flexi secara pasif, apabila gerak jarum seperti plantar flexi pertanda bahwa tendo Achilles tidak mengalami cedera. Bila jarum tidak bergerak, menandakan tendo Achilles yang mengalami ruptur. Tidak disarankan untuk dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar. LO 2.9 pemeriksaan penunjang a. Foto rontgen Foto rontgen ini awalnya untuk memastikan tada tidaknya calcaneus spur. Pada penderita plantar fasciitis dengan calcaneus sering tebal pada bagian fascianya dua kali dari normal.
b. MRI (magnetic resonance imaging) MRI dapat digunakan untuk membedakan pecah lengkap dari degenerasi tendon achiles, dan MRI juga dapat membedakan paratenonits, tendonitis, dan bursitis. Teknik ini menggunakan medan magnet yang kuat seragam untuk menyelaraskan jutaan proton berjalan melalui tubuh.
c. Radiografi Radiografi menggunakan X-RAY untuk menganalisis titik cedera. Hal ini sangat tidak efektif dalam mengidentifikasi cedera pada jaringan lunak. Gambar sinar X diperoleh dengan memanfaatkan karakteristik redaman yang berbeda dari padat (misalnya kalsium dalam tulang) dan kurang padat (otot misalnya) jaringan ketika sinar melewati jaringan dan ditangkap film.
LO 2.10 Menjelaskan penatalaksanaan 1. Farmako Penderita yang diberi obat, biasanya hanya untuk menghilangkan sakitnya bukan untuk mengobati tendonnya. Contoh obatnya acetaminophen dan NSAIDs. 2. Non farmako Sesorang yang tendon achillesnya mengalami ruptur harus mencari pengobatan medis. Terapi fisik umumnya tidak dianjurkan dalam fase akut, tetapi kemudian menjadi bagian penting dari rehabilitasi setelah tendon ditangani secara memadai. Pengebotan pada ruptur tendo Achilles ini ada 2 cara a. Pembedahan Paling banyak dilakukan dan dipilih untuk ruptur, tetapi banyak juga resikonya. b. Non bedah/terapi konservatif Fiksasi dengan bidai fleksi pergelangan kaki selama 3 minggu untuk mengadakan fleksi dorsal secara berangsur angsur.