You are on page 1of 36

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Tujuan pembelajaran
Tujuan Instruksional umum (TIU)
Setelah memepelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan
tentang penyakit-penyakit tropis yang menyebabkan gejala gatal pada kulit dan jaringan lain yang
terkait, patomekanisme, gejala klinik, kerusakan jaringan yang diakibatkannya, cara diagnosis
penatalaksanaan, dan epidemiologi dari penyakit-penyakit tersebut.
I.1 Skenario
Seorang anak laki-laki berusia tahun diantar ibunya ke dokter karena mengeluh sering
gatal di daerah sekitar anus. !eluhan ini hilang timbul, namun sudah " hari terakhir
hampir tiap malam terasa gatal. #erat badan mulai menurun, na$su makan berkurang.
%arasit ini jarang ditemukan pada pemeriksaan tinja, ditemukan pada pemeriksaan usapan
anus yaitu telur berisi lar&a, bentuk asimetrik.
I.2 Kata Sulit
Tidak ada kata sulit
I. Kata Kun!i
'nak laki-laki tahun
Sering gatal di sekitar anus
!eluhan hilang timbul
" hari terakhir hampir tiap malam terasa gatal
## menurun, na$su makan berkurang
(itemukan telur berisi lar&a bentuk asimetrik
MODUL GATAL |1
I." #in$ map
I.% Pertan&aan
1. )elaskan penyakit-penyakit tropis dengan gejala gatal *
+. )elaskan jenis-jenis e$loresensi *
,. )elaskan patomekanisme terjadinya gatal *
". )elaskan klasi$ikasi jenis cacing *
. )elaskan alur diagnostik pada skenario *
-. )elaskan penatalaksanaan penyakit pada skenario *
.. )elaskan hubungan antar gejala pada skenario*
/. )elaskan Differential Diagnosis pertama dari skenario*
0. )elaskan pencegahan penyakit pada skenario *
12. )elaskan Differential Diagnosis kedua pada scenario*
11. )elaskan Differential Diagnosis ke tiga pada skenario*
MODUL GATAL |2
1. )elaskan penyakit-penyakit tropis dengan gejala gatal *
Pitiria'i' (er'ikolor
(e$inisi 3 pitiriasis &ersikolor adalah in$eksi pada kulit yang disebabkan oleh ragi lipo$ilik
genus Malassezia.
4tiologi 3 pitiriasis &ersikolor disebabkan oleh genus Malassezia yang merupakan $lora
normal kulit. Spesies yang sering menyebabkan penyakit ini adalah 5. $ur$ur dan 5. globosa
%rognosis 3 prognosis %6 umumnya baik, namun angka kekambuhannya tinggi, oleh sebab
itu perlu dilakukan pengobatan ulang tiap kali kambuh.
Tinea kapiti'
(e$inisi 3 in$eksi jamur pada kulit dan rambut kepala, alis mata, dan bulu mata yang
disebabkan spesies microsporum dan trihophyton.
4tiologi 3 tinea kapitis disebabkan oleh spesien Trihophyton sp dan Microsporum sp .
penyebabnya berbeda berdasarkan letak geogra$is.
%rognosis 3 perjalanan penyakit pada dermato$itosis pada umumnya dipengaruhi oleh bentuk
klinik dan penyebab penyakitnya. 'pabila $actor $actor yang memperberat penyakit dapat
dihilangkan, umumnya penyakit ini dapat sembuh dengan sempurna.
Tinea Korpori' $an Tinea Kruri'
(e$inisi 3 tinea korporis adalah in$eksi jamur dermato$it pada badan, tungkai dan lengan tapi
tidak termasuk lipat paha, tangan dan kaki. Sedangkan tinea kruris pada daerah pubis dan sela
paha.
4tiologi 3 tinea korporis disebabkan oleh 5. canis, T. &errucosum, 4. $locossum, atau T.
rubrum. )amur dermato$it yang sering ditemukan pada tinea kruris adalah 4. $locossum, T.
rubrum, dan T. metagrophytes.
%rognosis 3 baik dengan menghilangkan $actor predisposisi dan penanganan yang tepat.
(ikatakan bahwa dengan pemberian terapi topical memberikan angka keberhasilan yang
tinggi.
S!abie'
(e$inisi 3 scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan in$estasi dan sensitasi terhadap
sarcoptei scabie &ar, hominis dan produknya.
MODUL GATAL |3
4tiologi 3 sarcobtes scabiei termasuk $ilum atrhopoda, kelas arachnida, ordo ackarima, super
$amily sarcoptes. %ada manusia disebut sarcoptes scabiei &ar hominis.
%rognosis 3 dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat serta syarat
pengobatan dan menghilangkan $actor predisposisi, penyakit ini dapat diberantas dan
memberikan prognosis yang baik.
)reepin* eruption
(e$inisi 3 merupakan kelainan kulit dengan peradangan berbentuk linier atau berkelok-kelok,
menimbul dan progresi$.
4tiologi 3 penyebab utama adalah lar&a yang berasal dari cacing tambang binatang anjing dan
kucing yaitu ancylostoma bra7iliense dan ancylostoma caninum. Selain itu dapat pula
disebabkan dari lar&a beberapa jenis lalat.
%rognosis 3 prognosis baik jika hygiene diperhatikan.
Pe$ikulo'i' pubi'
(e$inisi 3 merupaka in$eksi phthirius pubis pada rambut didaerah pubis dan sekitarnya.
4tiologi 3 phthirius pubis
%rognosis 3 baik namun jika tidak diobati, pedikulosis pubis dapat bertahan selama bertahun-
tahun.
Ektima
(e$inisi 3 pioderma yang menyerang epidermis dan dermis, membentuk ulkus dangkal yang
ditutupi oleh krusta berlapis.
4tiologi 3 steptococus piogenik, sta$ilococus atau keduanya.
%rognosis 3 baik.
Eritra'ma
(e$inisi 3 in$eksi bakteri super$icial pada kulit yang ditandai dengan macula merah
kecoklatan dengan batas irregular dan sering terjadi pada daerah lipatan.
4tiologi 3 8orynebacterium minutissimum
%rognosis 3 baik.
MODUL GATAL |4
+. )elaskan jenis-jenis e$loresensi *
4$loresensi kulit dapat berubah pada waktu berlangsungnya penyakit. %roses tersebut
dapat merupakan akibat biasa dalam perjalanan proses patologik. !adang-kadang perubahan
ini dapat dipengaruhi keadaan dari luar, misalnya trauma garukan dan pengobatan yang
diberikan, sehingga perubahan tersebut tidak biasa lagi. (alam hal ini, gambaran klinis
mor$ologik penyakit menyimpang dari biasanya dan sulit dikenali. Untuk mempermudah
dalam pembuatan diagnosis, ruam kulit dibagi menjadi beberapa kelompok 3
a. +uam kulit primer
1. #akula adalah e$loresensi primer yang berbatas tegas, hanya berupa perubahan
warna kulit tanpa perubahan bentuk, seperti pada tinea &ersikolor, morbus 9ansen,
melanoderma, leukoderma, purpura, petekie, ekimosis
+. Papula adalah penonjolan super$icial pada permukaan kulit dengan massa 7at
padat, berbatas tegas, berdiameter : 1cm.
,. No$u' adalah massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat
menonjol. (jika diameter : 1 cm disebut nodulus).
". ,e'ikula adalah gelembung yang berisi cairan serum, beratap, mempunyai dasar
dengan diameter : 1 cm misalnya pada &arisela, herpes 7oster.
. Bula adalah &esikel dengan diameter ; 1 cm, misal pada pem$igus, luka bakar. )ika
&esikel<bula berisi darah disebut &esikel<bula hemaragik . )ika bula berisi nanah
disebut bula purulen.
-. Pu'tula adalah &esikel berisi nanah, seperti pada &ariola, &arisela, psoriasis
pustulosa.
.. Urtika adalah penonjolan di atas kulit akibat edema setempat dan dapat hilang
perlahan-lahan, misalnya pada dermatitis medikamentosa dan gigitan serangga.
/. Ki'ta adalah penonjolan di atas permukaan kulit berupa kantong yang berisi cairan
serosa atau padat atau setengah padat, seperti pada kista epidermoid.
0. Plak -pla.ue/ adalah peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya rata dan
berisi 7at padat (biasanya in$iltrate), diameternya + cm atau lebih. 8ontonya papul
yang melebar atau papul-papul yang berkon$luensi pada psoriasis.
MODUL GATAL |5
12. Papiloma yaitu %enonjolan kulit yang berbentuk seperti jari-jari tangan yang
disebabkan karena meningginya papilla dermis dan ditutupi oleh epidermis yang
mengalami hiperplasi
11. Purpura yaitu perdarahan di dalam<di bawah kulit yang tampak medikamentosa
1+. Kome$o -0Bla!k 1ea$/ adalah ruam kulit berupa bintik-bintik hitam yang timbul
akibat proses oksidasi udara terhadap sekresi kelenjar sebasea dipermukaan kulit,
seperti agne.
1,. Teleaen*iektak'i' adalah pelebaran pembuluh darah kecil super$icial (kapiler,
arteriol, dan &enul) yang menetap pada kulit.
b. +uam kulit 'ekun$er
1. Skuama adalah pelepasan lapisan tanduk dari permukaan kulit. (apat berupa sisik
halus (T6), sedang (dermatitis), atau kasar (psoriasis). Skuma dapat berwarna putih
(psoriasis), cokelat (T6), atau seperti sisik ikan (iktiosis).
+. Kru'ta adalah onggokan cairan darah, kotoran, nanah, dan obat yang sudah
mengering diatas permukaan kulit, misalnya pada impetigo krustosa, dermatitis
kontak. !rusta dapatberwarna hitam (pada jaringan nekrosis), merah (asal darah), atau
cokelat (asal darah, nanah, serum).
,. Ero'i adalah kelainan kulit yang disebabkan oleh kehilangan jaringan yang tidak
melampui stratum basal.
". Ek'koria'i adalah kerusakan kulit sampai ujung stratum papilaris sehingga kulit
tampak
merah disertai bintik-bintik perdarahan. (itemukan pada dermatitis kontak dan
ektima.
. Ulku' adalah kerusakan kulit (epidermis dan dermis) yang memiliki dasar, dinding,
tepi dan isi. 5isal ulkus tropikum, ulkus durum.
-. Parut -'ikatrik'/ adalah jaringan ikat yang menggantikan epidermis dan dermis yang
sudah hilang. )aringan ikat ii dapat cekung dari kulit sekitarnya (sikatriks atro$i),
dapat lebih menonjol (sikatriks hipertro$i), dan dapat normal (eutro$i<luka sayat).
Sikatriks tampak licin, garis kulit dan adneksa hilang.
.. Ab'e' adalah e$loresensi sekunder berupa kantong berisi nanah di dalam jaringan.
5isalnya abses bartholini dan abses banal.
/. Likeni2ika'i adalah penebalan kulit sehingga garis-garis lipatan<relie$ kulit tampak
lebih jelas, seperti pada prurigo, neurodermatitis.
MODUL GATAL |6
0. 3i'ura yaitu retakan kulit< de$ek linier yang dapat mulai dari permukaan sampai
lapisan dermis
12. Atro2i yaitu %enipisan kulit, baik epidermis maupun dermis. !ulit yang mengalami
atropi tanpak mengkilat, putih, dengan gambaran permukaan yang hilang, mengkerut
= tidak mempunyai adneksa lagi
11. Sklero'i' yaitu 5engerasnya kulit yang hanya dapat ditemukan dengan palpasi
1+. Sinu' yaitu Saluran yang dibatasi oleh epitel dan bermuara pada kulit
1,. Kunikulu' yaitu Suatu lorong yang terdapat pada stratum korneum atau stratum
spinosum, yang biasanya terjadi karena adanya in$estasi lar&a suatu parasit tertentu
,. )elaskan patomekanisme terjadinya gatal *
A. >atal
%ruritus atau gatal adalah sensasi yang menimbulkan keinginan untuk melakukan
penggarukan. %ruritus merupakan gejala dari berbagai penyakit kulit. #ila tidak
disertai kelainan kulit, maka disebut pruritus esensial atau pruritus sine material. ?asa
gatal yang timbul melibatkan suatu proses rumit yang melibatkan kerja sara$ yang
merespon terhadap mediator tertentu, seperti histamine (9istamin adalah senyawa
normal yang ada dalam jaringan tubuh, yaitu pada jaringan sel mast dan peredaran
baso$il, yang berperan terhadap berbagai proses $isiologis yang penting. 9istamin
dikeluarkan dari tempat pengikatan ion pada kompleks heparin-heparin dalam sel
mast sebagai hasil reaksi antigen-antibodi bila ada rangsangan senyawa allergen.
Senyawa allergen dapat berupa spora, debu rumah, sinar U6, cuaca, racun, tripsin,
dan en7im proteolitik lain, deterjen, 7at warna, obat makanan. %elepasan histamine
terjadi akibat 3
1. ?usaknya sel 9istamine banyak dibentuk dijaringan yang sedang berkembang
dengan cepat atau sedang dalam proses perbaikan, misalnya luka.
+. Senyawa kimia, #anyak obat atau 7at kimia bersi$at antigenic, sehingga akan
melepaskan histamine dari sel mast dan baso$il. 8ontohnya adalah en7im
kemotripsin, $os$olipase, dan tripsin.
,. ?eaksi hipersensiti&itas, %ada orang normal, histamine yang keluar dirusak oleh
en7im histamin dan diaminoksidase sehingga histamine tidak mencapai reseptor
9istamin. Sedangkan pada penderita yang sensiti$ terhadap histamine atau mudah
MODUL GATAL |7
terkena alergi jumlah en7im-en7im tersebut lebih rendah dari pada keadaan normal,
dan proses yang melibatkan pemrosesan sinyal sara$ di otak. %ada kasus yang berat,
pruritus dapat menyebabkan tidur yang terganggu, rasa gelisah, dan depresi. >arukan
yang konstan atau terus menerus untuk mendapatkan kelegaan dapat merusak kulit
(ekskoriasi, likeni$ikasi) dan dapat mengurangi kee$ekti&an kulit sebagai lapisan
pelindung.
5ekanisme >atal
%ada kulit, terdapat ujung sara$ bebas yang merupakan reseptor nyeri (nosiseptor).
Ujung sara$ bebas terbagi menjadi dua jenis serabut sara$.
Serabut sara$ ' bermielin yang merupakan nosiseptor dan serabut sara$ 8 tidak
bermielin. Serabut sara$ 8 terdiri dari /2@ mekanosensiti$ yang merupakan polimodal
nosiseptor dan +2@ mekanoinsensiti$.
Sekitar @ dari mekanoinsensiti$ ini merupakan pruritoseptor yaitu reseptor yang
menimbulkan rasa gatal, terutama dipengaruhi oleh histamine.
>atal dapat timbul apabila pruritoseptor terangsang dan reseptor lainnya tidak
terangsang.
Saat pruriseptor terangsang, seseorang akan mulai merasakan sensasi gatal sehingga
timbul hasrat untuk menggaruk. Saat menggaruk, polimodal nosiseptor akan
terangsang sehingga pruritoseptor akan berhenti terangsang.
9al ini memberikan penjelasan mengapa ketika seseorang menggaruk tubuhnya yang
gatal, maka rasa gatal akan menghilang. Setelah garukan dihentikan, yang artinya
polimodal nosiseptor berhenti terangsang, pruritoseptor sangat mungkin untuk
kembali terangsang sehingga gatal akan timbul kembali.
%ruritogen menyebabkan ujung serabut sara$ 8 pruritosepti$ terakti&asi. Serabut sara$
8 tersebut kemudian menghantarkan impuls sepanjang serabut sara$ sensoris.
Terjadi input eksitasi di Aamina-1 kornu dorsalis susunan sara$ tulang belakang. 9asil
dari impuls tersebut adalah akson re$leks mengeluarkan transmiter yang menghasilkan
in$lamasi neurogenik (substansi %, 8>?%, B!', dll).
MODUL GATAL |8
Setelah impuls melalui pemrosesan di korteks serebri, maka akan timbul suatu
perasaan gatal dan tidak enak yang menyebabkan hasrat untuk menggaruk bagian
tertentu.
5ediator %enyebab >atal pada !ulit
1) 9istamin, merupakan produk degranulasi sel mast dan baso$il, selain dapat dihasilkan
oleh makro$ag dan lim$osit. )enis histamin 91 ditemukan menyebabkan gatal.
+) 'setilkolin, pada penderita dermatitis atopik, 'ch yang dihasilkan oleh keratinosit
akibat in$lamasi mencetuskan rasa gatal.
,) Sitokin, seperti IA-+ dan IA-, terlibat dalam pruritus.
". )elaskan klasi$ikasi jenis cacing *
Spesies Bematoda usus yang termasuk ST9 adalah3
Ascaris lumbricoides
Trichuris trichiuar
Ancylostoma duodenale
Necator americanus
Strongyloides stercoralis
Cang tidak termasuk ST9 adalah
Oxyuris vermicularis
Trichinella spiralis
Ascaris lumbricoides
9ospes 3 manusia
%enyakit 3 askariasis
%enyebaran 3 kosmopolit
#or2olo*i
8acing betina3 ++-, cm, ekor runcing
MODUL GATAL |9
8acing jantan3 12-,2 cm,ekor melingkar
Telur tidak dibuahi 3 02 D "2 mikron
Telur dibuahi 3 -2 D " mikron
Telur decorticated
Telur matang(bentuk in$ekti$)
Daur 1i$up A'!ari' lumbri!oi$e'
Telur in$ekti$ tertelanEmenetas di usus halus Elar&a,menembus dinding usus Epembuluh
darahE jantung E paru-paruE ke dinding al&eolus E rongga al&eolus E bronchiolus E
bronchusEtrachea E$aring (nimbulkn rangsangan) penderita batuk Elar&a tertelan ke
eso$agus E ke usus halus E cacing dewasa 8acing betina bertelur 122-+22.222
butir<hari<ekor
Telur in$ekti$ tertelan sampai cacing dewasa3F + bulan
Trichuris trichiura
9ospes 3 manusia
%enyakit 3 trikuriasis
%enyebaran 3 kosmopolit, tu didaerah panas, lembab seperti Indonesia
#or2olo*i
8acing dewasa3 anterior lngsing G cambuk, posterior ; gemuk
8acing betina 3 F cm, posterior bulat, tumpul
8acing jantan 3 F " cm, posterior melingkar, terdapat spikulum
Telur 3 2-" D ,+ u, menyerupai tempayan penonjolan pada kedua kutub
#entuk in$ekti$3 Telur yang berisi lar&a
MODUL GATAL |10
(aur hidup 8acing dewasa hidup di colon ascenden, tu sekum 8acing betina bertelur ,.222-
12.222 butir<hari. Telur dibuahi keluar bersama tinja -; matang ,-- mgg di lingkungan sesuai.
Telur tertelan, menetas di usus halus -; lar&a -; dewasa -; ke usus bagian distal -; ke colon
-; sekum. 8acing betina bertelur -; keluar bersama tinja
Siklus hidup parasit ini tidak melalui siklus paru
Telur in$ekti$ tertelan spi cacing dewasa 3 ,2-02 hari
)a!in* tamban* -1ook4orm/
'da + spesies yg terdapat pd manusia. Ancylostoma duodenale dan Necator americanus
%arasit ini diberi nama Hcacing tambangI oleh karena awalnya cacing ini ditemukan pd
pekerja pertambangan di 4ropa
Ancylostoma duodenale
9ospes 3 manusia
%enyakit 3 ankilostomiasis
%enyebaran 3 daerah khatulistiwa, daerah pertambangan
5or$ologi
8acing dewasa3 badan seperti 8,mempunyai + pasang gigi
8acing betina 3F1cm, posterior meruncing
8acing jantan 3F2,/cm, mempunyai bursa kopulatriks
Telur 3 berukuran 3F-2D"2u
Aar&a rhabditi$orm 3F+2u
Aar&a $ilari$orm 3 F -22 u
MODUL GATAL |11
Daur 1i$up
8acing dewasa hidup di rongga usus halus, mulut melekat pada mukosa usus halus 8acing
betina mengeluarkan telur F12.222 butir<hari<ekor, Telur keluar bersama tinja. (i tanah yang
sesuai telur menetas, dalam + hari Elar&a rhabditi$orm, , hari kemudian E lar&a $ilari$orm
(bentuk in$ekti$), hidup di tanah .-/ minggu. Aar&a $ilari$ormEnimbus kulit E kapiler darah
E jantung kanan E paru-paru E bronkus E trakea E laryng E usus halus E menjadi
cacing dewasa E bertelur E telur keluar bersama tinja (i dalam tanah3 telur E lar&a
rhabditi$orm E lar&a $ilari$orm
Necator americanus
9ospes 3 manusia
%enyakit 3 nekatoriasis
%enyebaran 3 di daerah khatulistiwa terutama pertambangan dan perkebunan
#or2olo*i5
8acing dewasa 3bentuk badan G S benda chitin di mulut
8acing betina 3F1cm
8acing jantan 3 F 2,/ cm, mempunyai bursa kopulatriks
Telur 3F-2D"2u
Aar&a rhabditi$orm F+2u
Aar&a $ilari$orm 3 F -22 u
Daur 1i$up5
8acing betina ngeluarkan telur F 0.222 btr<hr, Selanjutnya G 'ncylostoma duodenale .
Oxyuris vermicularis = Enterobius vermicularis
(cacing kremi, pinworm, seat worm)
9ospes 3 manusia
%enyakit 3 oDyuriasis G enterobiasis
%enyebaran 3 kosmopolit,;banyak di daerah dingin ,pertambangan dan perkebunan
MODUL GATAL |12
#or2olo*i
8acing dewasa 3 ujung anterior terdapat pelebaran kutikulum seperti sayap disebut3
alae
8acing betina 3 F /-1, mm D 2," mm,ekor panjang dan runcing, uterus penuh telur
8acing jantan 3 F +- mm, ekor melingkar,menyerupai tanda tanya (J),spikulum
jarang ditemukan
Telur 3 berbentuk lonjong asimetrik
Daur 1i$up
8acing dewasa 3 sekum, colon, usus halus dekat sekum
8acing betina 3 mengandung 11.222-1.222 telur, bermigrasi ke perianal untuk
bertelur
Telur jarang dikeluarkan di usus, jarang di tinja
Telur matang - jam setelah dikeluarkan
!opulasi cacing ini mungkin di sekum
8acing jantan mati setelah kopulasi
8acing betina mati setelah bertelur
Telur matang tertelan, menetas di duodenumElar&a rhabditi$orm berubah + kali sebelum
menjadi dewasa di yeyenum dan bagian atas ileum, Kaktu dibutuhkan mulai tertelan telur
matangEcacing gra&id bermigrasi ke perianal 3 + minggu L + bulan. In$eksi cacing ini dapat
sembuh sendiri bila tidak ada rein$eksi,tanpa pengobatanpun in$eksi dapat berakhir.
MODUL GATAL |13
Strongyloides stercoralis
9ospes 3 manusia
%enyakit 3 strongyloidiasis
(istrbusi geogr$ik 3di daerah tropik dn subtropik
#or2olo*i $an Lin*karan 1i$up
9anya cacing betina hidup sbagai parasit di &ilus duodenum dan yeyenum. #entuk $ili$orm,
halus, tidak berwarna, panjang kira-kira +mm , #erkembang biak diduga secara
parthenogenesis .Telur bentuk parasitik dimukosa ususEnetasE lar&a rhabditi$ormEmasuk
rongga usus Ekeluarbersama tinja.
%arasit ini mempunyai , macam daur hidup3
Siklus langsung
Siklus tidak langsung
'utoin$eksi
Siklu' lan*'un*
Aar&a rhabditi$orm +-, hari di tanah,Elar&a $ilari$orm(bentuk in$ekti$).#ila nembus kulit, ke
peredaran darah &enaEke jantung kanan spi ke paru EtracheaElaringE re$leks batukEke
usus halus bagian atasEdewasa 8acing betina bertelur ditemukan +/ hari sesudah in$eksi.
Siklu' ti$ak lan*'un*
A.rhabditi$orm di tanahE cacing jantan dan cacing betina bentuk bebas. #entuk bebas ini
lebih gemuk dp bentuk parasitik. Sesudah pembuahan cacing betina
bertelurEl.rhabditi$orm,setelah beberapa hariEl.$ilari$orm(in$ekti$) dapat ke hospes baru
'tau l.rhabditi$orm mengulangi $ase hidup bebas ,Siklus ini sering terjadi di negeri lebih
dingin.
Auto in2ek'i
Aar&a rhabditi$orm kadangEl.$ilari$orm di usus atau di perianal.#ila l.$ilari$orm menembus
mukosa usus<kulit perianal maka terjadi daur perkembangan di dalam hospes. 'danya
MODUL GATAL |14
autoin$eksi menyebabkan strongiloidiasis menahun pada penderita yg hidup di daerah
nonendemik.
. )elaskan alur diagnostik pada scenario *
'namnesis
%enderita memilliki kebiasaan memasukan tangan ke dalam mulut.
(apat diliat dari keluhan penderita yang mengeluhkan rasa gatal di daerah sekitar
anusnya
!urang tidur karena biasanya pergerakan cacing betina yang akan menuju usus
menyebabkan rasa gatal pada penderita
%emeriksaan $isik
8acing dapat dilihat dengan mata telanjang pada anus penderita, terutama dalam waktu 1-+
jam setelah penderita tertidur pada malam hari. 8acing kremi berwarna putih dan setipis
rambut, mereka akti$ bergerak.
%emeriksaanlaboratorium
'nal swab
ditempelkan di sekitar anus pada waktu pagi hari sebelum anak buang air besar dan mencuci
pantat (cebok).
-. )elaskan penatalaksaan penyakit dari skenario*
5ebenda7ol, diberikan dalam dosis tunggal 122 mg diulang setelah + minggu dan "
minggu kemudian. Mbat ini mempunyai bioa&ailabilitas sistemik yang rendah disebabkan
absorbsinya yang buruk dan mengalami metabolisme lintas pertama yang cepat. 'bsorbsi
MODUL GATAL |15
ALUR
DIAGNOSTIK
mebenda7ol akan meningkat bila diberikan bersama dengan makanan yang berlemak.
5ebenda7ol menyebabkan kerusakan struktur subselular dan menghambat sekresi
asetilkolinesterase cacing, menghambat intake glukosa secara irre&ersibel sehingga terjadi
deplesi glikogen yang membuat cacing akan mati perlahan-perlahan.

9asil terapi yang


memuaskan akan terlihat setelah , hari pemberian obat. 4$ek sampingnya mual, muntah,
diare, dan sakit perut yang bersi$at sementara, kemudian terdapat erratic migration yaitu
cacing keluar lewat mulut.

'lbenda7ol dosis tunggal "22 mg diulang setelah + minggu. Mbat ini a&ailabilitasnya
hampir sama dengan mebenda7ol karena albenda7ol merupakan deri&at mebenda7ol. 8ara
kerjanya dengan mengikat N-tubulin parasit sehingga menghambat polimerisasi mikrotubulus
dan memblok pengambilan glukosa oleh lar&a maupun cacing dewasa sehingga persediaan
glikogen menurun dan pembentukan 'T% berkurang akibatnya cacing akan mati.

4$ek
sampingnya berupa nyeri ulu hati, diare, sakit kepala, mual, lemah, pusing, dan
insomnia. 5ebenda7ol dan albenda7ol merupakan antelmintik yang luas spektrumnya. !edua
obat ini e$ekti$ pada semua stadium perkembangan cacing kremi.
%ipera7in, diberikan dalam dosis tunggal (baik anak-anak maupun dewasa) - mg<
kg##, maksimum +, gram sekali sehari selama . hari berturut-turut namun sebaiknya
diulang sesudah 1-+ minggu atau diberikan selama " hari berturut-turut. 8ara kerja obat ini
dengan menghambat kerja >'#' pada otot cacing sehingga mengganggu permeabilitas
membran sel terhadap ion-ion yang berperan dalam mempertahankan potensial istirahat yang
menyebabkan hiperpolarisasi dan supresi impuls spontan disertai paralisis.

8acing akan
keluar 1-, hari setelah pengobatan. 4$ek sampingnya gangguan >IT, sakit kepala, pusing, dan
alergi.
%irantel pamoat, diberikan dalam dosis tunggal 12 mg< kg## diulang setelah +
minggu. Mbat ini menimbulkan depolarisasi pada otot cacing dan meningkatkan $rekuensi
impuls sehingga cacing mati dalam keadaan spastis.

4$ek sampingnya hanya berupa keluhan


saluran cerna, demam, dan sakit kepala yang si$atnya sementara. %ipera7in dan pirantel
pamoat dosis tunggal tidak e$ekti$ terhadap stadium muda.
Semua terapi pengobatan sebaiknya diulang lagi !" minggu kemudian karena telur!
telur cacing dapat ditemukan kembali pada anus # minggu setelah pengobatan$
Seluruh anggota keluarga dalam satu rumah harus meminum obat tersebut karena
in$eksi ulang bisa menyebar dari satu orang kepada yang lainnya.
Untuk mengurangi rasa gatal, bisa dioleskan krim atau salep anti gatal ke daerah
sekitar anus sebanyak +-, kali<hari.
MODUL GATAL |16
5eskipun telah diobati, sering terjadi in$eksi ulang karena telur yang masih hidup
terus dibuang ke dalam tinja selama seminggu setelah pengobatan.
%akaian, seprei dan mainan anak sebaiknya sering dicuci untuk memusnahkan telur
cacing yang tersisa.
Aangkah-langkah umum yang dapat dilakukan untuk mengendalikan in$eksi cacing
kremi adalah3
8uci tangan sebelum makan dan setelah #'#
5emotong kuku
5encuci sprei min. +D seminggu
5embersihkan jamban tiap minggu
5enghindari penggarukan daerah anus karena dapat mencemari jari tangan dan tiap
benda yang dipegang
5enjauhkan tangan dan jari tangan dari hidung dan mulut
%emberian obat tiap ,-" bulan pada lingkungan yang mudah terpapar
.. )elaskan hubungan antar gejala pada skenario *
MODUL GATAL |17
8acing oDyuris hidup di usus manusia dan cacing tersebut memakan isi usus manusia
menyebabkan penderita kekurangan gi7i dan berat badan penderita pun menurun. (ari gejala
klinis rasa gatal dimalam hari yang menyebabkan penderita bangun, dengan siklus hidup
cacing betina yang bertelur dimalam hari di daerah perineum, pergerakan dari cacing yang
menyebabkan iritasi dan dampak kependerita adalah pruritus di sekitar anus dan perineum.
%enderita terganggu tidurnya dan menjadi lemah dikeesokan harinya. !eadaan lemah karena
kurang tidur membuat na$su makan menurun. !adang-kadang cacing dewasa muda dapat
bergerak ke usus halus bagian proksimal sampai ke lambung, esophagus dan hidung sehingga
menyebabkan gangguan didaerah tersebut.
#erat badan yang menurun dan na$su makan yang menurun adalah indikasi in$eksi
penyakit sudah berat. (engan penyakit yang tidak dilakukan tindakan dan berlangsung lama,
meningkatkan derajat penyakit menjadi berat dan membahayakan penderita.
/. )elaskan Differential Diagnosis pertama dari skenario *
Oxyuris vermicularis = Enterobius vermicularis -!a!in* kremi6 pinworm, seat worm/
Sejara1
%nterobius vermicularis (cacing kremi, pin&orm' seat &orm) telah diketahui sejak
dahulu dan telah banyak dilakukan penelitian mengenai biologi, epidemiologi dan gejala
klinisnya.
Ho'pe' $an Nama Pen&akit
5anusia adalah satu-satunya hospes dan penyakitnya disebut enterobiasis atau
oksiuriasis.
Di'tribu'i 7eo*ra2ik
%arasit ini kosmopolit tetapi lebih banyak ditemukan di daerah dingin daripada di
daerah panas. 9al itu mungkin dikarenakan pada umumnya orang di daerah dingin jarang
mandi dan mengganti baju dalam. %enyebaran cacing ini juga ditunjang oleh eratnya
hubungan antara manusia satu dengan yang lainnya serta lingkungan yang sesuai.
#or2olo*i $an Daur Hi$up
MODUL GATAL |18
8acing betina berukuran /-1, mm D 2," mm. %ada ujung anterior ada pelebaran
kutikulum seperti sayap yang disebut alae$ #ulbus eso$agus jelas sekali, ekornya panjang dan
runcing. Uterus cacing yang gra&id melebar dan penuh telur. 8acing jantan berukuran +-
mm, juga mempunyai sayap dan ekornya seperti tanda tanya (J)O spikulum pada ekor jarang
ditemukan. 9abitat cacing dewasa biasanya di rongga sekum, usus besar dan di usus halus
yang berdekatan dengan rongga sekum. 5akanan adalah isi usus.
8acing betina yang gra&id mengandung 11.222-1.222 butir telur, bermigrasi ke
daerah perianal untuk bertelur dengan cara kontraksi uterus dan &aginanya. Telur jarang
dikeluarkan di usus, sehingga jarang ditemukan di dalam tinja. Telur berbentuk lonjong dan
lebih datar pada satu sisi (asimetrik). (inding telur bening dan agak lebih tebal dari dinding
telur cacing tambang. Telur menjadi matang dalam waktu - jam setelah dikeluarkan. Telur
resisten terhadap desin$ektan dan udara dingin. (alam keadaan lembab telur dapat hidup
sampai 1, hari.
!opulasi cacing jantan dan betina mungkin terjadi di sekum. 8acing jantan mati
setelah kopulasi dan cacing betina mati setelah bertelur.
In$eksi cacing kremi terjadi bila menelan telur matang atau bila lar&a dari telur yang
menetas di daerah perianal bermigrasi kembali ke usus besar. #ila telur matang yang tertelan,
telur menetas di duodenum dan lar&a rabditi$orm berubah dua kali sebelum menjadi dewasa
di yeyenum dan bagian atas ileum.
Kaktu yang diperlukan untuk daur hidupnya, mulai dari tertelannya telur matang
sampai menjadi cacing dewasa gra&id yang bermigrasi ke daerah perianal, berlangsung +
minggu sampai + bulan. 5ungkin daurnya hanya berlangsung 1 bulan karena telur cacing
dapat ditemukan kembali pada anus paling cepat minggu sesudah pengobatan.
In$eksi cacing kremi dapat smebuh sendiri (self limited). #ila tidak ada rein$eksi,
tanpa pengobatanpun in$eksi dapat berakhir.
Patolo*i $an 7ejala Klini'
4nterobiasis relati$ tidak berbahaya, jarang menimbulkan lesi yang berarti. >ejala
klinis yang menonjol disebabkan iritasi di sekitar anus, perineum dan &agina oleh cacing
betina gra&id yang bermigrasi ke daerah anus dan &agina sehingga menyebabkan pruritus ani,
maka penderita menggaruk daerah sekitar anus sehingga timbul luka garuk di sekitar anus.
MODUL GATAL |19
!eadaan ini sering terjadi pada malam hari hingga penderita terganggu tidurnya dan menjadi
lemah. !adang-kadang cacing dewasa muda dapat bergerak ke usus halus bagian proksimal
sampai ke lambung, eso$agus dan hidung sehingga menyebabkan gangguan di daerah
tersebut. 8acing betina gra&id mengembara dan dapat bersarang di &agina dan di tuba
Pallopii sehingga menyebabkan radang di saluran telur. 8acing sering ditemukan di apendiks
tetapi jarang menyebabkan apendisitis.
#eberapa gejala in$eksi %nterobius vermicularis yaitu kurang na$su makan, berat
badan menurun, akti&itas meninggi, enuresis, cepat marah, gigi menggeretak, insomnia dan
masturbasi, tetapi kadang-kadang suar untuk membuktikan hubungan sebab dengan cacing
kremi.
Dia*no'a
In$eksi cacing dapat diduga pada anak yang menunjukkan rasa gatal di sekitar anus
pada waktu malam hari. (iagnosis dibuat dengan menemukan telur dan cacing dewasa. Telur
cacing dapat diambil dengan mudah dengan alat anal s&ab yang ditempelkan di sekitar anus
pada waktu pagi hari sebelum anak buang air besar dan mencuci pantat (cebok).
Anal s&ab adalah suatu alat dari batang gelas atau spatel lidah yang pada ujungnya
dilekatkan scoth adhesive tape. #ila adhesive tape ditempelkan di daerah sekitar anus, telur
cacing akan menempel pada perekatnya. !emudian adhesive tape diratakan pada kaca benda
dan dibubuhi sedikit toluol untuk pemeriksaan mikroskopik. Sebaiknya pemeriksan dilakukan
tiga hari berturut-turut.
Pen*obatan $an Pro*no'i'
Seluruh anggota keluarga sebaiknya diberi pengobatan bila ditemukan salah seorang
anggota mengandung cacing kremi. Mbat %ipera7in sangat e$ekti$ bila diberikan waktu pagi
kemudian minum segelas air sehingga obat sampai ke sekum dan kolon. %irantel pamoat juga
e$ekti$. 4$ek samping mual dan muntah. 5ebenda7ol e$ekti$ terhadap semua stadium
perkembangan cacing kremi, sedangkan pirantel dan pipera7in yang diberikan dalam dosis
tunggal tidak e$ekti$ terhadap telur. %engobatan secara periodik memberikan prognosis yang
baik.
Epi$emiolo*i
MODUL GATAL |20
%enyebaran cacing kremi lebih luas daripada cacing lain. %enularan dapat terjadi pada
keluarga atau kelompok yang hidup dalam satu lingkungan yang sama (asrama, rumah piatu).
Telur cacing dapat diisolasi dari debu di ruangan sekolah atau ka$etasria sekolah dan menjadi
sumber in$eksi bagi anak-anak sekolah. (i berbagai rumah tangga dengan beberapa anggota
keluarga yang mengandung cacing kremi, telur cacing dapat ditemukan (0+@) di lantai, meja,
kursi, bu$et, tempat duduk kakus (toilet seats), bak mandi, alas kasur, pakaian dan tilam.
9asil penelitian menunjukkan angka pre&elensi pada berbagai golongan manusia ,@-/2@.
%enelitian di daerah )akarta Timur melaporkan bahwa kelompok usia terbanyak yang
menderita enterobiasis adalah kelompok usia -0 tahun yaitu pada "- anak (",1@) dari /
anak yang diperiksa.
%enularan dapat dipengaruhi oleh3
1. %enularan dari tangan kemulut sesudah menggaruk daerah perianal (auto in$eksi), atau
tangan dapat menyebarkan ke orang lain maupun kepada diri sendiri karena
memegang benda yang terkontaminasi
+. (ebu merupakan sumber in$eksi karena mudah diterbangkan oleh angin sehingga
telur melalui debu dapat tertelan.
,. ?etro$eksi melalui anus3 lar&a dari telur yang menetas disekitar anus kembali masuk
ke usus.
'njing dan kucing tidak mengandung cacing kremi tetapi apat menjadi sumber in$eksi
oleh karena telur dapat menempel pada bulunya.
Prekuensi di Indonesia tinggi, terutama pada anak dan lebih banyak ditemukan pada
golongan ekonomi lemah. Prekuensi pada orang kulit putih lebih tinggi daripada orang
Begro.
!ebersihan perorangan penting untuk pencegahan. !uku hendaknya selalu dipotong
pendek, tangan dicuci bersih sebelum makan. 'nak yang mengandung cacing kremi
sebaiknya memakai celana panjang jika hendak tidur supaya alas kasur tidak terkontaminasi
dan tangan tidak dapat menggaruk daerah perianal.
5akanan hendaknya dihindarkan dari debu dan tangan yang mengandung telur.
%akaian dan alas kasur hendaknya dicuci bersih dan diganti setiap hari.
Komplika'i
- Ileus obstruksi
- Salpingitis3 peradangan saluran indung telur
- 6aginitis3 peradangan &agina
- %rolaps recti
MODUL GATAL |21
0. )elaskan pencegahan penyakit pada scenario *
)ara pen!e*a1an $an pemberanta'an Enterobia'i'
5engingat bahwa 4nterobiasis adalah masalah kesehatan keluarga maka lingkungan
hidup keluarga harus diperhatikan, selain itu kebersihan perorangan merupakan hal yang
sangat penting dijaga. %erlu ditekankan pada anak-anak untuk memotong kuku,
membersihkan tangan sesudah buang air besar dan membersihkan daerah perianal sebaik-
baiknya serta cuci tangan sebelum makan.
(i samping itu kebersihan makanan juga perlu diperhatikan. 9endaknya dihindarkan
dari debu dan tangan yang terkontaminasi telur cacing 4.&ermicularis. Tempat tidur
dibersihkan karena mudah sekali tercemar oleh telur cacing in$ekti$. (iusahakan sinar
matahari bisa langsung masuk ke kamar tidur, sehingga dengan udara yang panas serta
&entilasi yang baik pertumbuhan telur akan terhambat karena telur rusak pada temperatur
lebih tinggi dari "-Q8 dalam waktu - jam. !arena in$eksi 4nterobius mudah menular dan
merupakan penyakit keluarga maka tidak hanya penderitanya saja yang diobati tetapi juga
seluruh anggota keluarganya secara bersama-sama (Soedarto, 100).
12. )elaskan Differential Diagnosis kedua dari skenario *
Tri!1uria'i'
Trichuriasis merupakan in$eksi akibat cacing Trichuris trichiura (8acing 8ambuk) yang
sering terjadi di daerah panas lembab dan sering bersama-sama dengan in$eksi
'scaris.8acing ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia bila mengin$eksi
dalam jumlah yang banyak. 'pabila jumlahnya sedikit, pasien biasanya tidak akan
terpengaruh dengan adanya cacing ini. %enyakit yang disebabkan cacing ini dinamakan
trichuriasis atau trichocephaliasis. %cnyakit ini terutama terjadi di daerah subtropis dan tropis,
dimana kebersihan lingkungannya buruk serta iklim yang hangat dan lembab memungkinkan
telur dari parasit ini mengeram di dalam tanah
Etiolo*i $an Epi$emiolo*i Pen&akit Tri!1uria'i'
Trichuris trichiura termasuk dalam Bematoda usus. Trichuris trichiura adalah cacing kecil
yang berbentuk seperti cambuk dengan bagian depan (kepala) yang mengecil dan bagian
belakang yang membesar. #agian yang kecil akan terbenam pada dinding usus untuk
menghisap darah (Kidoyono, +22/31,2). %anjang cacing jantan F " cm, bagian anterior halus
MODUL GATAL |22
seperti cambuk, bagian ekor melingkar.8acing betina panjangnya F cm, bagian anterior
halus seperti cambuk, bagian ekor lurus berujung tumpul. Setiap cacing betina mampu
menghasilkan telur sebanyak +.222-12.222 butir per hari.telur berukuran F 2 R ++Sm,
bentuk seperti tempayan dengan kedua ujung menonjol, berdinding tebal dan berisi lar&a
(%rianto, Tjahaya, (arwanto, +22,3++).
%enyebaran penyakit ini melalui terkontaminasinya tanah dengan tinja yang mengandung
telur cacing cambuk.Telur tumbuh di tanah liat, lembab, dan bersuhu optimal F ,228. In$eksi
terjadi apabila telur in$ekti$ masuk melalui mulut bersama makanan atau minuman yang
tercemar atau melalui tangan yang kotor (!epmenkes ?I, +22-311)
#or2olo*i Pen&akit Tri!1uria'i'
8acing cambuk (Trichuris trichiura) memiliki beberapa perbedaan antara jenis kelamin jantan
dan betina3
a) 8acing jantan panjangnya ,-" cm, bagian anterior halus seperti cambuk, bagian ekor
melingkar dan mengandung sebuah spicule.
b) 8acing betina panjangnya "- cm, bagian anterior halus seperti cambuk, bagian ekor lurus
berujung turnpul. 6ul&a terdapat di bagian tubuh yang mulai membesar, sedangkan anusnya
terletak di bagian posterior tubuh.
c) Telurnya berukuran F 2 T ++ mikron, bentuknya seperti tempayan dengan kedua ujung
menonjol, berdinding tcbal dan berisi lar&a. !ulit bagian luar berwama kekuning-kuningan
dan bagian dalarnnya jernih.
d) 8acing dewasa berwama merah muda, melekat pada dinding sekum dan pada dinding
apendiks, kolon atau bagian posterior ileum. #agian ,< anterior tubuh langsing, dan bagian
posterior tebal, sehingga meyerupai cambuk.
Siklu' Hi$up Pen&akit Tri!1uria'i'
5anusia merupakan hospes de$initi$ utama pada cacing cambuk, walaupun kadang-kadang
terdapat juga pada hewan seperti babi dan kera. 5anusia akan terin$eksi cacing ini karena
menelan telur matang yang berasal dari tanah yang terkontaminasi. Telur-telur yang tertclan
akan menetas di usus kecil dan akhimya akan melekat pada mukosa usus besar. 8acing
dewasa menjadi mature kira-kira dalam , bulan dan mulai memproduksi telur. 8acing
MODUL GATAL |23
tersebut akan membenamkan bagian anteriornya di mukosa usus dan mulai memproduksi
telur sebanyak +222-.222 butir per hari, 8acing dewasa ini dapat hidup untuk beberapa
tahun. Telur yang dihasilkan akan dikeluarkan dari tubuh manusia bersama tinja. Telur ini
akan mengalami pematangan dalam waktu +-" minggu di luar tubuh. #ila telur berada di
tempat yang mendukung perkembangannya seperti di tempat yang lembab dan hangat maka
telur akan matang dan siap mcngin$eksi host lain. %ada in$eksi yang berat, cacing dapat pula
ditemukan pada ileum, appendiD, bahkan seluruh usus besar.
)ara Penularan Pen&akit Tri!1uria'i'
8ara penularan adalah tidak langsung, terutama karena kebiasaan menggigit<menjilat benda-
benda yang terkontaminasi atau karena mengkonsumsi sayuran yang terkontaminasi 3
Trichiuriasis tidak langsung ditularkan dari orang ke orang. Telur yang keluar melalui tinja
untuk menjadi in$ekti$ membutuhkan waktu paling sedikit 12 L 1" hari di tanah yang hangat
dan lembab. Setelah telur tertelan, telur menetas dan lar&a menempel pada mukosa dari
cecum dan colon proDimal dan berkembang menjadi cacing dewasa.Telur cacing ditemukan
dalam tinja setelah .2 L 02 hari sejak menelan telur dengan embrio.>ejala klinis bisa muncul
lebih cepat.%enularan biasanya terjadi melalui makanan, in$eksi terjadi ketika manusia
menelan makanan yang mengandung telur parasit yang telah mengeram di dalam tanah
selama +-, minggu. Aar&a akan menetas di dalam usus halus lalu berpindah ke usus besar dan
menancapkan kepalanya di dalam lapisan usus. Setiap lar&a akan tumbuh sepanjang 1+, cm.
8acing betina dewasa menghasilkan sekitar 222 telur<hari dan dibuang melalui tinja.
7ejala Klini' $an Dia*no'i' Pen&akit Tri!1uria'i'
In$eksi ringan tidak menyebabkan gejala klinis yang khas.%ada in$eksi berat dan menahun
menyebabkan disentri, prolapsus rckti, apendesitis, anemia berat, mual dan muntah.(isentri
yang terjadi dapat menyerupai amebiasis.In$eksi pada umumnya ringan sampai sedang
dengan sedikit<tanpa gejala.%erkembangan lar&a Trichuris di dalam usus biasanya tidak
memberikan gejala klinik yang bcrarti walaupun dalam sebagian masa perkembangannya
lar&a memasuki mukosa intestinurn tenue. %roses yang bcrperan dalam menimbulkan gejala
yaitu trauma oleh cacing dan dampak toksik. Trauma pada dinding usus terjadi karena cacing
ini membenarnkan kepalanya pada dinding usus.8acing ini biasanya menetap pada
sckum.%ada in$cksi yang ringan kcrusakan dinding mucosa usus hanya sedikit.(iagnosis
in$eksi cacing cambuk mudah ditegakkan dengan menemukan telur yang terdapat dalam
tinja.)umlah telur-telur ini sangat berbengaruh terhadap terjadinya in$eksi, karena in$eksi
MODUL GATAL |24
ringan biasanya tidak menyebabkan masalah dan tidak memerlukan pengobatan. %ada
pemeriksaan contoh tinja dengao mikroskop, akan ditemukan telur parasit yang berbentuk
seperti tong. Telur-telur ini biasanya dapat diidenti$ikasi dengan pulasan permanen, tetapi
mor$ologinya lebih mudah dilihat dengan sediaan basah.
)ara8!ara Pen!e*a1an Pen&akit Tri!1uria'i'
Terdapat beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan terhadap %enyakit Trichuriasis,
antara lain 3 a) Indi&idu 1. 5encuci tangan sebelum dan sesudah makan +.5encuci sayuran
yang di makan mentah ,.5emasak sayuran di dalam air mendidih b) Aingkungan
1.5enggunakan jamban ketika buang air besar +. Tidak menyiram jalanan dengan air got ,.
Teliti dalam membeli makanan ". %engawasan penderita, kontak dan lingkungan sekitarnya c)
Aaporan ke (inas !esehatan setempat3 Aaporan wajib tidak dilakukan jika ditemukan
sejumlah penderita trichuriasis di suatu sekolah beritahukan kepada kepala sekolah dan
pejabat yang bertanggung jawab terhadap U!S d) Isolasi, imunisasi kontak dan karantina 3
tidak diperlukan e) (isin$eksi3 tidak diperlukanO lakukan pembuangan kotoran yang saniter. $)
In&estigasi kontak dan sumber in$eksi3 Aakukan pemeriksaan terhadap semua spesimen tinja
dari seluruh anggota keluarga yang menunjukkan gejala, terutama anak-anak dan teman main
mereka.
Pen*obatan Pen&akit Tri!1uria'i'
Mbat yang paling tepat untuk digunakan agar penyakit trichuriasis tidak semakin parah dan
mengalami in$eksi berat maupun komplikasi adalah 5ebenda7ole (6ermoDU).Mbat alternati$
yang dapat digunakan yaitu 'lbenda7ole (VentelU) dan MDantel (Tidak beredar di 'S).
Pen!e*a1an Primor$ial
%encegahan primordial yang dilakukan adalah dengan adanya kebijakan dari pemerintah
ataupun petugas kesehatan agar terhindar dari in$eksi cacing Trichiuriasis. 5eliputi perilaku
hidup bersih dan sehat (%9#S), menggunakan jamban ketika buang air besar, tidak menyiram
jalanan dengan air got, kerja bakti setiap + minggu sekali, dan membuat lingkungan tetap
bersih dan sehat.
Pen!e*a1an Primer
%encegahan primer merupakan upaya untuk mempertahankan orang yang sehat agar tetap
sehat atau mencegah orang yang sehat menjadi sakit. %encegahan primer yang dilakukan
MODUL GATAL |25
meliputi usaha agar orang tersebut tidak terin$eksi penyakit,yakni dengan melalui diri sendiri
seperti cuci tangan sebelum dan sesudah makan, cuci sayuran yang di makan mentah, dan
memasak sayuran di dalam air mendidih. Selain itu melalui lingkungan seperti menggunakan
jamban ketika buang air besar, tidak menyiram jalanan dengan air got, teliti dalam membeli
makanan.
Pen!e*a1an Sekun$er
%encegahan sekunder yang dilakukan meliputi usaha diagnosis agar dapat terdeteksi
lingkungan yang mendukung dapat menyebabkan in$eksi cacing tersebut.5isalanya bila
digunakan halaman bertanah maka pembuangan tinja harus secara teratur dan tempat
pembuangan tinja harus terbuat dari sumur beton yang tertutup agar tidak menarik
kumbang.Telur cacing ini sangat resisten terhadap kondisi lingkungan dan telur in$ekti$
mampu bertahan pada lingkungan yang sesuai sampai beberapa tahun.(iagnosis juga
dilakukan pada manusia yang diduga terin$eksi cacing tersebut.
Pen!e*a1an Ter'ier
%encegahan tersier adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi keparahan akibat
komplikasi.%encegahan tersier meliputi cara agar sesorang yang telah terin$eksi cacing tidak
bertambah parah.Usaha yang dilakukan adalah dengan memberikan pengobatan dan
dukungan moral. %engobatanyang dilakukan antara lain3 Mbat pilihan 3 5ebenda7ole
(6ermoD U), Mbat alternati$ 3 'lbenda7ole (VentelU) dan MDantel (Tidak beredar di 'S).
%eraturan yang umum3 Kanita hamil pada trimester pertama tidak diberikan pengobatan
kecuali ada indikasi medis spesi$ik.
11. )elaskan Differential Diagnosis ketiga dari skenario *
PEDIKUL9SIS PUBIS
DE3INISI
%edikulosis adalah in$eksi kulit<rambut pada manusia yang disebabkan oleh (ediculus
(termasuk golongan $amili (ediculidae)$Selain menyerang manusia, penyakit ini juga menyerang
binatang, oleh karena itu diklasi$ikasikan menjadi (ediculus humanus dengan (ediculis
animalis$(ediculus ini merupakan parasit obligat yang artinya harus menghisap darah manusia agar
MODUL GATAL |26
dapat mempertahankan hidup. %edikulosis pubis merupakan in$estasi kutu (hthirus pubis pada rambut
pubis.
1,+
>ejala utama adalah rasa gatal di daerah pubis dan sekitarnya.?asa gatal ini dapat meluas
sampai ke daerah abdomen dan dada. (ediculus pubis biasanya terlihat pada daerah yang terin$eksi,
tetapi kadang-kadang telurnya yang berwarna cokelat, lebih mudah terlihat. #ila parasit yang terdapat
pada pakaian dalam sangat banyak jumlahnya maka dapat menimbulkan bercak-bercak akibat darah
yang sudah berubah yang dikeluarkan oleh kutu tersebut.
,,"
ETI9L97I
%edikulosis pubis disebabkan oleh kutu (hthirus (ubis yang panjangnya 1-+mm, berwarna
coklat tua<mudaO mempunyai , pasang kaki dengan ujung seperti cakar yang digunakan untuk
mencengkam rambut, dan kepalanya dimasukkan kedalam $olikel.
1,
(ediculus pubis sering juga disebut crab karena ukurannya yang lebih pendek, badan yang
lebih lebar (2,/ - 1,+ mm) dan cakar depan yang besar, memberikan gambaran seperti kepiting. !utu
pubis berwarna putih hingga abu-abu dan berbentuk o&al dan memiliki abdomen yang lebih kecil
daripada ($ humanus capitis dan ($ humanus corporis$
',,-
Siklus hidup rata-rata (ediculosis pubis adalah , hari, periode dari o&um menjadi dewasa
selama 1 hari. (ediculosis pubis betina rata-rata bertelur 1 - + butir per hari. Telurnya, berwarna
coklat terang, yang melengket pada rambut manusia dapat hidup hingga 12 hari. 8akar yang besar
memungkinkan (ediculosis pubis memegang rambut pada daerah paha, perianal, dan aksila.
,,-
I

!a !b"
!a"
7ambar 1.
>ambar 13(ediculus (ubis #etina
dewasa(a)memiliki abdomen yang lebih
besardaripada jantandewasa(b).
.
7ambar 2.
!utu pubis dewasa. Spirakel
perna$asan dan sistem sirkulasi dapat
dilihat dengan mudah.
/
PAT97ENESIS
%enularan (ediculus pubis pada umumnya terjadi karena adanya kontak langsung. %enularan
dari seseorang ke orang lainnya terutama terjadi melalui hubungan seksual. (ediculus pubis tidak
menyebar secepat kutu manusia lain di luar host karena jangka hidupnya lebih singkat (+" - ,- jam)
dibandingkan beberapa hari untuk kutu lainnya.
+,-
MODUL GATAL |27
%enularan melalui hubungan seksual lebih dominan, namun penularan secara non-seksual
melalui pemakaian tempat tidur atau pakaian yang digunakan bersama juga dapat terjadi, kasus seperti
ini terutama ditemukan pada anak-anak. 5asa inkubasi kutu biasanya sekitar hari sampai beberapa
minggu berikutnya.
0
!utu pubis menimbulkan reaksi in$lamasi non-spesi$ik pada lapisan epidermis dan dermis.
>ejala berupa rasa gatal muncul karena pengaruh liur danekskreta dari kutu yang dimasukkan ke
dalam kulit ketika menghisap darah.
0,12
7E:ALA KLINIS
A B
7ambar 5 A8>ambaran klinis penderita pedikulosis pubis ditandai dengan macula serulae. B-
>ambaran pediculus pubis dilihat secara kasat mata.
11
>ejala klinis yang ditimbulkan adalah rasa gatal, yang terutama dirasakan di daerah pubis dan
sekitarnya. ?asa gatal ini dapat meluas sampai ke daerah abdomen dan dada, pada lokasi tersebut
didapatkan bercak-bercak makula dengan batas yang tidak tegas danberdiameter 2. - 1 cm serta
berwarna abu-abu atau kebiruan yang disebut sebagai macula serulae$ Macula serulae ini terutama
terdapat di badan dan bagian dalam paha, dan kemungkinan disebabkan oleh pigmen darah yang
mengendap. Tanda ini dihubungkan dengan penyakit yang lebih kronik.
1,,,,11
Timbulnya rasa gatal pada paha, aksila, dan bulu mata atau alisdapat membantu membedakan
pediculosis pubis dari kutu kepala dan kutu badan. !utu ini dapat dilihat dengan kasat mata dan tidak
mudah dilepaskan karena kepala kutu tertanam ke dalam muara $olikel rambut.
1,"
>ejala klinis lainnya adalah black dot' yaitu adanya bercak-bercak hitam yang tampak jelas
pada celana dalam yang berwarna putih yang dilihat oleh penderita pada saat bangun tidur.#ercak
hitam ini merupakan krusta yang berasal dari darah dan sering diinterpretasikan salah sebagai
hematuria.
,
Selain itu, dapat pula ditemukan eritema di sekitar $olikel rambut dan ekskoriasi.
Aim$adenopati inguinal dan lim$adenopati aksila juga pernah dilaporkan disertai (ediculosispubis.
MODUL GATAL |28
#iasanya terjadi in$eksi sekunder karena ekskoriasi akibat garukan sehingga diagnosis pedikulosis
pubis sulit untuk ditegakkan.
.
%edikulosis pubis bisa menjalar ke bagian tubuh seperti ke bulu mata dari daerah genital
melalui kontak tangan, walaupun pernah dilaporkan adanya keterlibatan pada palpebra saja. In&estasi
ini disebut %hthiriasis %alpebrum. Peses dari kutu ini bisa terakumulasi pada kelopak mata bagian
bawah dan terlihat seperti maskara.
1+
DIA7N9SIS
(ari anamnesis, pasien umumnya datang dengan keluhan utama gatal terutama di daerah
pubis dan dapat meluas sampai ke daerah abdomen dan dada. 'danya gejala gatal pada paha, aksila,
dan bulu mata atau alis mata dapat membantu membedakan pedikulosis pubis dari kutu kepala dan
kutu badan.
1,"
(ari pemeriksaan $isis ditemukan kutu atau telur yang viable atau hidup. (ibutuhkan mata
yang terlatih untuk dapat melihat kutu yang bergantung pada pangkal rambut, karena kadang
warnanya sama dengan warna kulit atau terlihat seperti krusta perdarahan. %ada tubuh pasien dapat
ditemukan rata-rata 12 sampai + kutu atau bahkan lebih dari itu. )ika kutu tidak ditemukan, telur
kutu dapat ditemukan dekat pangkal rambut.
1,"
Selain itu, bisa dilakukan pemeriksaan penunjang dengan menggunakan *ood lamp$ %ada
daerah yang dicurigai akan memberikan $luoresensi kuning-hijau dari kutu dan telurnya. Sisir bergigi
rapat atau sisir kutu dapat digunakan untuk mengeluarkan telur kutu atau kutu hidup. %lester dapat
direkatkan pada daerah yang terkena untuk merekatkan kutu dan diletakkan pada kaca objek
mikroskop untuk diperiksa.
-,1,
!erokan untuk kultur jamur dapat dilakukan jika didiagnosis banding dengan in$eksi
dermato$ita. 9al ini berguna apabila diagnosis tidak jelas, misalnya jika belum ada kutu atau telur
kutu yang bisa diidenti$lkasi. (engan ditemukannya kutu pubis, maka pada pasien juga perlu
dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya penyakit menular seksual lainnya seperti in$eksi
8hlamydia dan gonore.
12
MODUL GATAL |29
7ambar ". (thirus pubis pada
bulu mata.
.
7ambar %. Telur kutu pubis melengket pada
rambut di abdomen.
1,
DIA7N9SIS BANDIN7
%edikulosis %ubis biasa didiagnosis banding dengan Skabies, Pollikulitis dan Tinea
!ruris.(apat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 3 (iagnosis banding pedikulosis pubis.
1,,,,/,0,1,
Kate*ori Pe$ikulo'i'
Pubi'
Skabie' 3olikuliti' Tinea Kruri'
7ambar
4tiologi (hthirus
(ubis
Sarcoptes
Scabei
Staphylococcus
aureus dan 7at-
7at kimia
Trichophyton
rubrum dan
%pidermophyton
+loccosum
%redileksi %ubis, alis,
bulu mata,
rambut
aksila
Selajari,
pergelangan
tangan bagian
&olar, siku,
lipatan ketiak
bagian depan,
areoala
mammae,
sekitar umbilikus,
abdomen
bagian bawah,
genital
aeksternapria
(istal $olikel
rambut,
tungkai bawah
?egio inguinalis
bilateral, meluas
ke perineum,
suprapubis dan
abdomen bagian
bawah
MODUL GATAL |30
4$loresensi 5akula,
!rusta
%apula,
&esikula,
urtika, erosi,
ekskoriasi,
krusta
%ustula
$olikuler kecil
berbentuk
kubah, krusta.
5akula
eritematosa
numular,
berbatas tegas
dengan tepi
yang lebih akti$
dan terdiri dari
papula atau
pustule
Paktor
%redisposisi
9igiene yang
)elek
9igiene yang
)elek
#erkeringat
banyak,
maserasi,
higiene jelek
!ebersihan
yang kurang
diperhatikan,
lingkungan
kotor dan
lembab serta
banyak
berkeringat
>ambaran klinis Macula
cerulae' black
dot
%ruritus nokturna,
5enyerang
manusia secara
berkelompok,
adanya
terowongan pada
tempat-tempat
predileksi, serta
ditemukannya
tungau
Byeri daerah predileksi
disertai gejala in$eksi
kokus, dapat disertai
demam dan malaise
?asa gatal yang
hebat, nyeri bila
terjadi maserasi atau
in$eksi sekunder
TE+API
Tujuan terapi adalah untuk membersihkan kutu dan telurnya.Idealnya digunakan pedikulosida
yang e$ekti$ membunuh baik kutu dewasa maupun telurnya. %asangan seks pasien juga harus diterapi,
meskipun tidak ditemukan kutu. !eluarga pasien tidak perlu diterapi apabila tidak ada bukti in$estasi
kutu.
1"
Terapi pedikulosis pubis terdiriatas terapi topikal, terapi sistemik dan terapi pada in$eksi
sekunder. (apat dilihat pada tabel +.
MODUL GATAL |31
Tabel 2 5 Terapi Pe$ikulo'i' Pubi'
1-1
Penan*anan Pen**unaan Keteran*an
T
M
%
I
!
'
A
%iretrin dan piperonil
butoksida ,synergized
pyrethriri) dan permetrin
1 @ shampoo
Secara topikal selama 12
menitO diulangi dalam . -12
hari.
(ijual bebas
%ermetrin @ cream Secara topikal selama / -1+
jamO diulangi dalam . -12 hari
5erupakan terapi pilihan untuk
pedikulosis pubis saat ini
Aindane shampoo 1@ Secara topikal selama menit ?isiko untuk toksisitas sistem sara$
pusat
6aseline (iaplikasikan pada bulu mata
dua kali sehari selama / hariO
pengeluaran telur kutu secara
manual
-
S
I
S
T
4
5
I
!
I&ermectin oral (osis +2 Sg<kg diberikan
selama .-12 hari
Tidak direkomendasikan untuk
pasien : 1 kgO penggunaannya
harus hati-hati pada wanita hamil
dan menyusui.
I S
N E
3 K
E U
K N
S D
I E
+
Trimethoprim-
Sil$amethoDa7ole
"/2 mg dalam + dosis
diberikan selama + hari.
5embunuh bakteri akibat in$eksi
sekunder.
Selain pengobatan di atas dapat pula dilakukan pencegahan, yaitu 3
Aingkungan
MODUL GATAL |32
o
Sarung bantal, sprei, handuk, topi, dan pakaian lainnya yang digunakan oleh pasien selama +
sampai , hari sebelumnya sebaiknya dicuci dengan menggunakan air panas dan dikeringkan.
%akaian harus direndam dalam air dengan suhu lebih dari 2 - W8 selama paling sedikit
menit. #arang-barang yang memiliki kontak dengan pasien sebaiknya dicuci dengan
menggunakan air panas.
,,,11,1
o
8ar a lainnya adalah dengan membungkus sesuatu yang kemungkinan memiliki kontak
dengan pasien ke dalam kantong plastik minimal selama + minggu sehingga semua kutu dan
telur kutu mati karena tidak adanya makanan.
,,,11,1
%enanganan kontak
o
%enanganan anggota keluarga, teman, dan orang terdekat lainnya penting untuk membantu
mencegah penyebaran kutu serta mencegah agar pasien tidak terkena lagi.
,,,11
P+97N9SIS
%ada umumnya prognosis dari penyakit (ediculosis pubis baik. !egagalan terapi biasanya
terjadi karena pengobatan hanya dilakukan pada pasien yang terin$eksi dan pasangan seksual pasien
menolak untuk diobati.
1,11
BAB II
PENUTUPAN
MODUL GATAL |33
II.1 Ke'impulan
(ari hasil diskusi kelompok kami, berdasarkan gejala-gejala yang ada dalam skenario
dan dari hasil pemeriksaan $isik dan pemeriksaan penunjang pasien ini mengalami oDyuriasis.
II.2 Penutup
(emikianlah laporan ini kami susun. Semoga dengan tersusunya laporan ini,
pengetahuan atau wawasan menjadi semakin luas. (an kami berharap, laporan ini dapat
berguna tidak hanya untuk kami, tetapi juga untuk pembaca.
)ika ada kesalahan dalam penulisan pada laporan ini, kami mohon maa$ yang
sebesar-besarnya. Segala kesalahan datangnya dari kami dan segala kesempurnaan hanya
milik 'llah SKT.
;a''alamu<alaikum ;r. ;b.
DA3TA+ PUSTAKA
(arasitologi -edokteran edisi ketiga. )akarta. Pakultas !edokteran Uni&ersitas Indonesia
MODUL GATAL |34
>andahusada S, 9erry 9, %ribadi K. %arasitologi kedokteran. 4disi ke-". )akarta3 Pakultas
!edokteran Uni&ersitas IndonesiaO +22/.h.+-/
9asan ?, 'latas 9. Ilmu kesehatan anak. )ilid II. )akarta3 #agian Ilmu !esehatan 'nak
Pakultas !edokteran Uni&ersitas IndonesiaO 10/.h.-"/-0
Sudoyo 'K, Setiyohadi #, 'lwi I, Simadibrata 5, Setiati S. #uku ajar ilmu penyakit dalam.
4disi ke-". )ilid III. )akarta3 Pakultas !edokteran Uni&ersitas IndonesiaO +22-.h.1.-
%urnomo, >unawan ), A) 5agdalena, ? 'yda, ' 9arijani. 'tlas helmintologi kedokteran.
)akarta3 >ramedia %ustaka UtamaO +22.h.+2-0
>unawan S>, Setiabudy ?, Ba$rialdi. Parmakologi dan terapi. 4disi ke-. )akarta3 Pakultas
!edokteran Uni&ersitas IndonesiaO +22..h."1-"
Susanto, Inge. (arasitologi -edokteran edisi keempat. )akarta. Pakultas !edokteran
Uni&ersitas Indonesia
#ernardus,Sandjaja. +22.. %arasitologi !edokteran 9elminthologi !edokteran +. )akarta3
%restasi %ustaka %ublisher )uni %rianto A '.,Tjahayu %.u., (arwanto.+22-.'tlas %arasitologi
!edokteran. )akarta3 >ramedia %ustaka Utama.
%arasitologi kedokteran3ditinjau dari organ tubuh yang diserang Mleh (jaenudin Batadisastra,
dr., Sp.%ar! = %ro$. (r. ?idad 'goes, 5%9
9andoko ?%. %edikulosis. (alam 3 (juanda ', eds. Ilmu %enyakit !ulit dan !elamin edisi 6.
)akarta 3 P!UIO +22., h. 110 - +.
Siregar. Tinea !ruris. (alam 3 'tlas #erwarna Saripati %enyakit !ulit 4disi +. )akarta3 4>8O
+22". h. +0-,1.
>raham ?, #urns T. !utu !epiting. (alam 3 (ermatologi. 4disi /. )akarta3 %enerbit 4rlanggaO
+22-, h. 2-+.
)ames K(, eds. Mrder 'noplura. In 3 'ndrewsX (isease o$ The Skin 8linical (ermatology 12
th

edition. 8anada 3 4lse&ierO +22-, p. ""- - /.
Suryaatmadja A. %edikulosis %ubis. Vubier P editor, 5akes KI#, (aili SP, (alam3 In$eksi
5enular Seksual. 4disi ". )akarta3 #alai %enerbit P!UIO +220, h. 10,-+2,.
>uenther A. %ediculosis, YonlineZ. +211 )anuary 10
th
. Ycited +211 5ay ,2
th
Z. '&ailable $rom U?A
3http3<<emedicine.medscape.com<article<++21,-o&er&iew.
Plinders (8. %ediculosis and Scabies, YonlineZ. +22". Ycited +211 5ay ,2
th
Z. '&ailable $rom
U?A 3http3<<www.aa$p.org<a$p<+22"<211<p,"1.pd$.
#udimulja U. 5ikosis. (alam 3 (juanda ', eds. Ilmu %enyakit !ulit dan !elamin edisi 6.
)akarta 3 P!UIO +22., h. /0 - 12.
MODUL GATAL |35
Stone S%.)onathan B >old$arb. ?ocky 4 #acelieri Scabies, Mther 5ites and %ediculosis. In 3
Preedberg I5, eds. Pit7patrickXs (ermatology In >eneral 5edicine &olume + se&enth edition.
US' 3 The 5c>raw-9illO +22/, p. +2+0 - ,..
8lutterbuck (. Specialist Training in SeDually Transmitted In$ections and 9I6. 4dinburgh 3
4lse&ierO +22", p. 1-- - /.
9erman 5). %enyakit 9ubungan Seksual akibat )amur, %roto7oa, dan %arasit. YonlineZ. +221.
Ycited +211 5ay ,2thZ. '&ailable $rom U?A 3
http3<<www.kalbe.co.id<$iles<cdk<$des<cdk[1,2[kulit[dan[kelamin.pd$
Turgut # et al. 8ase ?eport 3 %hthirirasis %alpebrarum 5imicking Aid 4c7ema and #lepharitis.
Turkey 3 9indawi %ublishing 8orporationO +220 September 1/
th
, p. 1-,.
8allen )%, eds. 8rab Aice. In 3 #olognia 3 (ermatology +
nd
edition. #ritain 3 4lse&ierO +22/.
5arwali 9. Polikulitis. (alam 3 Ilmu %enyakit !ulit. )akarta3 9ipokratesO +222, h. 1-+.
#urns T, eds. 8rab Aice (%hthiriasis pubis). In 3 ?ookXs TeDtbook o$ (ermatology .
th
edition.
5assachusetts 3 #lackwellO +22", p. 1.0 - /2.
http3<<digilib.unimus.ac.id<$iles<disk1<11"<jtptunimus-gdl-$arikhahlu--,-+-babii.pd$
9andoko ?.M. in ilmu penyakit kulit dan kelamin. (juanda ', 9am7ah 5, 'isyah S 4ditors.
ed. Pakultas !edokteran Uni&ersitas Indonesia. )akarta.+22..
(aili 4.S, 5enaldi S.A, Kisnu I.5. %enyakit kulit yang umum di Indonesia. %enerbitpt
medical multimedia Indonesia. )akarta.+22.
MODUL GATAL |36

You might also like