You are on page 1of 20

KELUMPUHAN NERVUS FASIALIS

KHAIRATI ILDA

FKUA
2014
KELUMPUHAN NERVUS FASIALIS
= Kelumpuhan otot-otot wajah
Tidak dapat atau kurang dapat
menggerakkan otot wajah
KOMPONEN N.FASIALIS
Komponen motoris
Komponen sensoris
Komponen parasimpatis
Komponen motoris

otot wajah
Kecuali m.levator palpebra superior
Muskulus stapedius
Venter posterior m.digastrikus
Mensarafi:
mempersarafi 2/3
anterior lidah untuk
mengecap
Komponen
sensoris
Persarafan glandula
lakrimalis
Glandula submandibula
Glandula lingualis
Komponen
parasimpatis
Pemeriksan nervus fasialis
Untuk menentukan letak lesi dan derajat
kelmpuhan
1. Pemeriksaan fungsi saraf motorik
Angkat alis
1. M.frontalis
Kerutkan alis
2. M.sourcilier
Kerutkan hidung ke atas
3. M.piramidalis
Pejamkan mata kuat-kuat 4. M.orbikularis
okuli
Tertawa lebar sampai
nampak gigi
5. M.Zigomatikus
Moncongkan mulut sambil
gigi tampak
6. M. Relever
komunis
Gembungkan kedua pipi
7. M. businator
bersiul 8. M.orbikularis
oris
Tarik kedua sudut bibir
kebawah
9. M.triangularis
Muncongkan mulut yang
tertutup rapat ke depan
10. M.mentalis
Bandingkan gerakan kanan dan kiri

Normal + simetris = 3
Sedikit gerakan = 1
Diantaranya = 2
Tidak ada gerakan sama sekali = 0
2. Tonus

Tonus otot wajah
Tonus yang jelek -> prognosis jelek

Jumlah penilaian max 15
Wajah dibagi 5 tingkatan dikalikan 3 untuk setiap
tingkatan
Jika ada hipotonus kurangi 1 sampai 2 ,
tergantung gradasinya
3. sinkinesis
Minta penderita memejamkan mata kuat-kuat
-> lihat pergerakan otot-otot sudut bibir atas
Jika normal -> 2
Jika sisi paresis gerakannya lebih hiper dibanding dengan
sisi normal kurangi 1 atau 2
Minta penderita tertawa lebar sambil memperlihatkan
gigi -> lihat gerakan otot sudut mata bawah
Saat berbicara -> perhatikan gerakan otot sekitar mulut
1 jika normal, 0 tidak simetris
4. hemispasme
Kedipkan mata berulang-ulang -> tampak
gerakan otot sudut bibir bawah atau sudut
mata bawah
Untuk setiap gerakan hemispasme dinilai -1
Fungsi motorik untuk setiap sisi wajah
berjumlah 50 /100%. Gradasi paresis fasialis
dibandingkan dengan nilai tersebut, dikali 2
untuk persentasenya.
5. Gustometri
Tes pengecapan sederhana, dengan
meneteskan zat
Membedakan ambang rangsang kanan dan
kiri pada 2/3 anterior lidah
Freyss -> beda 50 % antara kedua sisi ->
patologis
6. Schirmer test / nasolakrimal reflek
Untuk mengetahui fungsi simpatis n.fasialis yg
disalurkan melalui nervus petrosus
superfisialis mayor setinggi ganglion
genikulatum
Letakkan kertas hisap / lakmus 5-10 cm X 0.5
cm pada dasar konjungtiva
freyss -> jika kanan # kiri / beda 50 % ->
patologis
7. Reflek stapedius
Dengan elektroakustik impedans meter
Diberikan rangsang pada m.stapedius
pemeriksaan lain
Gustometer -> menentukan ambang kecap
pada pasien
NET <Nerve exitability test-> untuk
mengetahui ambang rangsang permukaan
n.VII yg keluar dari foramen stilomastoid.
Dibedakan kiri dan kanan. Jika beda > 3.5 mA
patologis

etiologi
Kongenital
Infeksi, intrakranial: sindrom Ramsey-Hunt,
herpes otikus, infeksi telinga tengah: OMSK
Tumor: serebelopontin, neuroma akustik,
neuriloma, tumor parotis
Trauma
Gangguan pembuluh darah
idiopatik
etiologi
Kongenital -> ireversibel dan bersamaan
dengan anomali pada telinga dan tulang
pendengaran
Infeksi -> intrakranial atau telinga tengah
Tumor intrakranial dan ekstrakranial
Trauma

You might also like