You are on page 1of 20

HERMANTO. R. SE.

,MM
PUSAT KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
KEMENAKERTRANS RI

1. Belum tersosialisasinya peraturan perundangan K3 di
lingkungan pengusaha dan tenaga kerja.

2. Masih tingginya angka kasus kecelakaan kerja.

3. Terbatasnya pengawas ketenagakerjaan.

4. Rendahnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya
Manusia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

5. Meningkatnya jumlah perusahaan dan tenaga kerja.
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keslamatan Kerja.
2. UU No. 3 tahun 1951 tentang Pengawasan Perburuhan
3. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4. PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
5. Permenaker No. Per 04/M/1987 tentang P2K3 dan Ahli K3.
6. Permenaker No. Per 04/M/1995 tentang Perusahaan Jasa
K3.
7. Permenaker No. Kep. 155/M/1984 j.o Kepmen No. Kep.
125/M/1982 tentang Dewan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Nasional dan Wilayah


6. Kepmenaker No. Kep 186/M/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di tempat kerja.
7. Permenakertrans No. Per 15/M/2008 tentang P3K di
tempat kerja
8. Permenaker No. Per 02/M/1982 tentang Penunjukkan
dan Kewenangan Ahli K3.
9. Permenakertran No.Per 01/M/1976 tentang Kewajiban
Dokter Perusahaan mengikuti pelatihan Hiperkes dan
Keselamatan Kerja.
10. Permenakertran No.Per.01/M/1979 tentang Kewajiban
pelatihan Hiperkes dan Keselamatan bagi Paramedis
11. Permenaker N0.186/M/1999 ttg Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja.
1. Pengawas Ketenagakerjaan
2. Panitia Pembina K3 (P2K3)
3. Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Nasional/Wilayah
4. Perusahaan Jasa K3 (PJK3)
5. Unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja.
6. Petugas P3K di tempat kerja
7. Ahli K3
8. Badan Audit SMK3
9. Dokter dan paramedis perusahaan
10. Asosiasi Profesi K3
11. Bina Lingkungan Industri.

Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan adalah pegawai
teknis berkahlian khusus dari Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi yang diangkat dan ditunjuk
oleh Menteri dengan tugas sebagai berikut :

1. Mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-
undangan ketenagakerjaan.
2. Mengumpulkan bahan-bahan keterangan tentang
ketenagakerjaan.
3. Menjalankan pekerjaan lainnya sesuai undang
undang.
P2K3 : Merupakan badan pembantu di tempat kerja,
sebagai wadah kerjasama antarpengusaha dengan
pekerja untuk mengembangkan penerapan K3 di
perusahaan
Tugas P2K3 : Memberikan pertimbangan dan
membantu pelaksanaan usaha pencegahan kecelakaan
dalam perusahaan serta memberikan penjelasan dan
penerangan kepada para pekerja.
Fungsi :
1. Menghimpun data K3
2. Membantu menjelaskan kepada pekerja :
Faktor bahaya di tempat kerja
Alat pelindung diri
Cara dan sikap yang benar dan aman dalam bekerja
Efisiensi dan produktifitas kerja.
3. Membantu pengusaha/ pengawas :
Evaluasi lingkungan kerja
Sistem pengendalian bahaya K3
Evaluasi Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Mengembangkan pemeriksaan kesehatan kerja.
Organisasi P2K3 terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris dan Anggota
Perusahaan wajib : mempekerjakan 100 orang atau
lebih, atau menggunakan bahan/proses/instalasi
yang mempunyai risiko tinggi (peledakan,
keracunan,kebakaran).

Dewan K3 adalah : badan pembantu tingkat nasional
atau wilayah yang bertugas memberikan saran dan
pertimbangan kepada Menteri /Kepala Daerah di
bidang K3.
Keanggotaan Dewan K3 Nasional/Wilayah, terdiri
dari :
Unsur pemerintah
Unsur organisasi pekerja/buruh
Unsur Organisasi pengusaha
Unsur Organisasi Profesi K3
Badan lain bila dianggap perlu.

PJK3 adalah : perusahaan yang bergerak di bidang jasa
K3, untuk membantu pelaksanaan pemenuhan syarat-
syarat K3, meliputi :
Jasa konsultan K3
Jasa pabrikasi, pemeliharaan
Jasa reparasi daninstalasi teknik K3
Jasa pemeriksaan pengujian teknik
Jasa pemeriksaan pengujian lingkungan kerja.
Jasa pemeriksaan kesehatan kerja
Jasa audit K3
Jasa pembinaan/ pelatihan K3.
Persyaratan PJK3 :
Berbadan hukum
Memiliki SIUP
Memiliki NPWP
Wajib lapor ketenagakerjaan
Memiliki peralatan sesuai usaha jasanya
Memiliki ahli K3 dan bekerja penuh di perusahaan
tersebut.
Memiliki tenaga teknis.

Penunjukkan PJK3 oleh Menteri cq. Dirjen PPK
Unit kerja yang dibentuk dan ditugasi untuk
menangani masalah penanggulangan
kebakaran di tempat kerja meliputi :

Pemeriksaan
Pemeliharaan dan
Perbaikan sistem proteksi kebakaran.
Pekerja/buruh yang ditunjuk oleh
pengurus/pengusaha dan serahi tugas tambahan
untuk melaksanakan P3K di tempat kerja, yang
meliputi :
Melaksanakan P3K
Merawat fasilitas P3K
Mencatat setiap kegiatan P3K
Melaporkan kegiatan P3K
Ahli K3 : adalah tenaga teknis berkeahlian khusus di
luar Kementerian tenaga Kerja dan trasnmigrasi yang
ditunjuk oleh menteri dan berfungsi membantu
pimpinanperusahaan atau pengurus untuk
menyelenggarakan K3.
Pengusaha wajib menyediakan Ahli K3 di tempat
kerja.
Kewajiban dan wewenang Ahli K3 :
Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan
bidang K3.
Melaporkan hasil pelaksanaan tugas K3.
Merahasiakan segala keterangan/ rahasia perusahaan/instansi.
Badan yang ditunjuk oleh pemerintah untuk
melaksanakan audit eksternal guna melakukan
pemeriksaan dan penilaian secara independen,
efektif dan menyeluruh pelaksanaan SMK3.

Badan Audit K3, antara lain :
PT. Sucofindo
PT. Alkon
PT. Surveyor Indonesia
BKI (Biro Klasifikasi Indonesia)
PT . JAN
Dokter terkait program K3 :
Dokter perusahaan : yaitu dokter yang bekerja pada
klinik perusahaan dan bertanggungjawab atas
pelaksanaan K3.
Dokter Penasehat : yaitu dokter yan ditunjuk
pemerintah dan memberikan pertimbangan medis
mengenai kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.
Paramedis : mereka yang bekerja di
perusahaan untuk melaksanakan/membantu
pelaksanan hiperkes dan K3.
Pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan K3
serta meningkatkan kontrol sosial dari masyarakat
di bidang K3 yang tergabung dalam asosiasi
(LSM).
Daftar LSM K3, antara lain :
AKATIGA
Pengurus Pusat Asosiasi Ahli K3
Asosiasi Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Training Center Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kemenakertrans
Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja
Indonesia
Biro Konsultasi Kesehatan, Keselamatan dan
Produktivitas Kerja (LAKASIDAYA)
Perhimpunan Dokter Spesialis Operasi Indonesia
(PERDOKI)
PT. SUCOFINDO
Strategic Busines Unit K3
Institut K 3 Indonesia
Yayasan Pembinaan dan Pengembangan Kesehatan
Kerja (YAPENKA)
Perhimpunan Ergonomi Indonesia
Forum Komunikasi Masyarakat Bawah Air
Indonesia (FKMBAI)
Kelompok Studi Dermatosis Akibat Kerja (KSDAK)
Ikatan Ahli Keselamatan Kerja Indonesia (IAKKI)

Perhimpunan Kesehatan Penerbangan dan
Antariksa Lembaga Kesehatan Penerbangan dan
Antariksa Saryanto.
PROMES (Pelatihan Pemadam Api)
Pusat Kajian dan Terapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Lembaga Pembinaan Keterampilan dan Manajemen
ALKON
Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi.
Masyarakat Peduli Keselamatan Kerja dan
Lingkungan Kerja (MPK2LK)
Lembaga K3 Indonesia (LK3I)
Lembaga Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (LSK-K3)
Konsil Nasional K3.


Merupakan wadah kerjasama diantara
perusahaan diwilayah industri untuk
membentuk wilayah bersama dalam mengatasi
masalah gangguan dan kerusakan lingkungan
kerja atau lingkungan hidup di perusahaan
sebagai tanggung jawab perusahaan terhadap
lingkungan.

You might also like