You are on page 1of 6

45

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro


Dengan Pemanfaatan Potensi Air di Desa Benteng Besi
Kabupaten Lebong Propinsi Bengkulu

Ika Novia Anggraini
1*
, Anizar Indriani
1
, Arif Triansyah
1

Program Studi Teknik Elektro Universitas Bengkulu, *Email: ika_unib@yahoo.co.id

ABSTRAK
Potensi sungai besar dan anak sungai di desa
Benteng Besi, Kecamatan Padang Bano, Kabupaten
Lebong dapat dimanfaatkan untuk pembangkit
listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebagai
sumber pembangkit energi alternatif. Studi
kelayakan di lokasi dilakukan untuk mendapatkan
data ketinggian jatuh air, debit air, temperatur,
panjang sungai. Dari data yang diperoleh dapat
dilakukan pembangunan PLTMH yang mengguna-
kan satu turbin dengan debit air 2,5 m
3
/s dan
besarnya head yang terukur adalah 2,3 m. Potensi
daya listrik yang dapat dibangkitkan adalah 4,848
kW dan tegangan 220 V dengan putaran katub
turbin dan 1 putaran penuh. PLTMH akan
menggunakan penstock sepanjang 32 meter.
Pemasangan instalasi listrik diutamakan pada pusat
desa dan menjangkau kurang lebih 43 rumah. Setiap
rumah warga dibatasi pemakaian daya sebesar 100
watt, dengan daya yang dibangkitkan generator 4858
watt, sehingga efisiensi yang didapat 88,5 %.
Kata kunci: potensi daya listrik, mikrohidro,
penstock, turbin

1. PENDAHULUAN
Kelangkaan akan sumber daya listrik terus memacu
untuk mencari sumber energi alternatif. Salah satu
sumber daya listrik alternatif lain yang dapat
dikembangkan dengan memanfaatkan potensi air adalah
pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).
Pembangunan PLTMH ditujukan untuk daerah-daerah
pedesaan. Desa Benteng Besi adalah sebuah desa yang
terpencil yang sulit untuk dijangkau, terletak di
Kecamatan Padang Bano Kabupaten Lebong. Listrik
di desa ini tidak ada, dapat dikatakan desa ini terisolir
dan tanpa penerangan. Jaringan PLN hanya sampai di
desa tetangga yaitu desa Tanjung Anom yang berjarak
sekitar 30 km dari desa Benteng Besi. Dengan topografi
yang berbukit-bukit, mempunyai akses jalan yang masih
tanah liat berkerikil dan memiliki banyak sumber air
yang berpotensi yang belum dimanfaatkan. Baik untuk
irigasi ataupun sungai, untuk membantu kegiatan
kehidupan masyarakat.
Pembangunan PLTMH adalah upaya konstruktif
untuk mengajak masyarakat peduli dengan lingkungan
hidup. Memanfaatkan air untuk memutar turbin
pembangkit listrik, dari putaran turbin tersebut dapat
menghasilkan listrik. Debit air harus tetap terjaga dengan
mempertahankan hutan yang ada dan menjaga
kelestarian alam sekitar.
Mikrohidro dapat dimanfaatkan pada ketinggian air
yang tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air
2,5 m dapat dihasilkan listrik 400 W. Potensi
pemanfaatan mikrohidro secara nasional diperkirakan
mencapai 7500 MW, sedangkan yang baru dimanfaatkan
saat ini baru sekitar 600 MW [1]. Meski potensi
energinya tidak terlalu besar, namun mikrohidro patut
dipertimbangkan untuk memperluas jangkauan listrik di
seluruh pelosok nusantara.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Lokasi potensi pembangunan energi mikrohidro
dapat dipetakan sebagai suatu gambar yang terdiri dari
beberapa komponen seperti bendungan (weir), saluran
pengambil (intake), saluran pembawa, bak pengendap,
bak penenang, pipa pesat (penstock), rumah pembangkit
dan saluran pembuang. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 1 [2].
A. Penstock
Bangunan penstock digunakan sebagai saluran
tertutup (pipa) aliran air yang menuju turbin yang
ditempatkan di rumah pembangkit. Saluran ini yang
berhubungan dengan peralatan mekanik seperti turbin.
Kondisi topografi dan pemilihan skema sistem PLTMH
mempengaruhi tipe penstock. Umumnya saluran ini
harus didesain/dirancang secara benar sesuai kemiringan
sistem PLTMH. Untuk itu perlu dilakukan perhitungan
diameter pipa pesat dengan Persamaan 1.
d = (10,3 N 2Q 2L / H) 0,1875 (1)
dengan:
N = Koefisien kekasaran 0,012 (roughness)
Q = Debit air sebesar (m
3
/s)
L = Panjang penstock (m)
H = Tinggi jatuhan air (Head) (m)
Jurnal Amplifier
46
Gambar 1. Sk

Gambar 2. Ca

Dalam m
dilakukan p
digunakan de

14
d
T
+
=
dengan :
t = keteb
d = diam
B. Cara ker
Secara s
PLTMH dap
Suatu
tergantung de
Debit air
Ketinggia
Efisiensi
Dengan
sederhana,
pembangkit P
P = 9,8
dengan :
P = day
Q = De
H = Ke
= Efi
9,8 = Ko
PLTMH
menggunaka
diklasifikasik
r Vol. 2 No. 1, M
kema PLTMH
ara Kerja PLTM
menentukan p
perhitungan b
engan Persam
508
400

balan pipa (in
meter penstock
rja dari PLTM
singkat prinsip
at dilihat pada
pembangkit
engan:
an (jatuh ketin
demikian
daya (P) ya
PLTMH adala
Q H
ya yang diban
ebit air (m
3
/de
etinggian (m)
fisiensi
onstanta gravit
H merupakan
an energi
kan atau di ke
ei 2012
MH [2]
penstock yang
berapa keteb
maan 2.
nci)
k (inci)
MH
p kerja dari s
a Gambar 2.
listrik ten
nggian)
dapat diform
ang dibangki
ah:
ngkitkan (Wat
t)
tasi bumi
n pembangk
potensial a
elompokan be
g digunakan h
balan pipa y
suatu pemban
naga mikroh
mulasikan se
itkan dari s

tt)
kit listrik y
air dan d
erdasarkan me


harus
yang
(2)
ngkit
hidro
ecara
suatu
(3)
yang
dapat
etode
men
dipe
C. F
dala
mem
pad
rata
dap
den
Kem
dihi
pen
beru
kec
men
den
den
dap
den
den
mer
kec
diba
ini
ked
D. P
dila
ndapatkan hea
ergunakan.
Float Method
Float Metho
am menentu
merlukan pera
da daerah alir
a dan sama b
pat mengapun
ngan jarak t
mudian bend
itung waktu
ngukuran.
Pengukuran
ulang-ulang
cepatan aliran
nggunakan Pe
A
n
= I
n
d
n

ngan :
A
n
= luas pen
l
n
= jarak ant
d
n
= Kedalam
Kecepatan
ngan Persamaa
Jarak
f
V
t
=
Untuk mend
pat diperoleh d
V
a
= V
f
c
Debit air dap
Q = V
a
A
ngan :
V
f
= Kecepat
t = waktu (
c = faktor k
Q = debit (m
A = luas pen
Pengukuran
ngan menggu
rupakan alat
cepatan aliran
andingkan de
digunakan un
dalaman air ya
Pemilihan Tu
Untuk men
akukan perhit
1
2 v c gh =
ad, sistem ope
d
od adalah met
ukan kecepa
alatan khusus
an air yang
besar. Sebuah
ng ditempatk
ertentu dari
da dilepaskan
yang diperluk
dengan me
untuk mem
air [3]. Luas
ersamaan 4 [4]
nampang (m
2
)
tar segmen (m
man (m)
aliran permu
an 5 [4]:
dapatkan nila
dengan Persam
pat ditentukan
1000
tan benda apu
s)
koreksi
m
3
/s)
nampang (m
2
)
kecepatan al
unakan curren
t elektronik
n dengan leb
engan metode
ntuk pengukur
ang dikehenda
urbin
ndapatkan s
tungan kecep
erasi dan jeni
tode yang pali
atan aliran
s. Metode ini
g mempunyai
h benda yan
kan di pangk
batas area
n mengikuti
kan hingga k
etode ini har
mperoleh ni
penampang d
].
m)
ukaan air da
ai kecepatan
maan 6 [4]:
n dengan Persa
ung (m/s)

liran juga dap
nt meter. C
yang dapa
bih cepat dan
pengukuran
ran di permu
aki.
uatu turbin
patan dengan P
is turbin yang
ing sederhana
dan tidak
dilaksanakan
i penampang
ng ringan dan
kal aliran air
perhitungan.
aliran dan
ke garis batas
rus dilakukan
ilai rata-rata
dapat dihitung
(4)
apat dihitung
(5)
benda apung
(6)
amaan 7 [4]:
(7)
pat dilakukan
Current meter
at mengukur
n akurat bila
lainnya. Alat
ukaan dan di
yang baik
Persamaan 8.
(8)
g
a
k
n
g
n
r
.
n
s
n
a
g
)
g
)
g
)
)
n
r
r
a
t
i
k
)
ISSN: 2089-2020

47
dengan
c = 0,98 (untuk kecepatan air)
g = 9,8 m/s
h = head (m)
Kecepatan keliling aliran masuk air dapat dihitung
dengan Persamaan 9 [5]:
u
1
= 0,48 v
1
(9)
dengan :
u
1
= kecepatan keliling aliran air (m/s)
v
1
= kecepatan aliran (m/s)
Sedangkan untuk mengukur berapa besar diameter
luar pada turbin dilakukan dengan Persamaan 10 [5]:
1
1
60 u
D
n

(10)

dengan :
D
1
= Diameter luar (m)
n = Putaran turbin (rpm)
u
1
= 3,1 m/s
Untuk mendapatkan berapa banyak sudu yang
digunakan sebelumnya dilakukan perhitungan berapa
ketebalan pancaran air dan jarak antara sudu turbin yang
akan digunakan perhitungan ini dapat dihitung dengan
Persamaan 11 [5].
s = 0,087 1 (11)
dengan :
s = tebal pancaran air (m)
Sedangkan jarak antara sudu dapat dihitung dengan
Persamaan 12 [5]:
sin
s
t

= (12)
dengan :
t = jarak antara sudu (m)
Setelah ketebalan pancaran air dan jarak antara sudu
dapat dihitung maka jumlah sudu yang dibutuhkan oleh
turbin dapat dihitung dengan persamaan 13 [5].
1

D
n
t
= (13)
dengan :
n = banyak sudu
Adapun yang harus dilakukan perhitungan
dalam pembuatan turbin adalah kelengkungan antara
sudu yang dapat dihitung dengan Persamaan 14.
y = 0,326 r (14)
dengan :
r = setengah dari diameter luar turbin (m)
Untuk melakukan perhitungan lebar sudu turbin
dapat dilakukan dengan persamaan 15 [5].
TABEL 1
DAERAH OPERASI TURBIN
Jenis Turbin Head (m) Efisiensi
Kaplan dan Propeller 2 < H < 20 0,8 0,9
Francis 10 < H < 350 0,8 0,9
Pelton 50 < H < 1000 0,8 0,85
Crossfiow 6 < H < 100 0,7 0,8

4, 43
Q
L
c H t
=

(15)
dengan :
Q = Debit air (m
3
/s)
c = 0,98 (untuk kecepatan air)
H = Head (m)
t = Jarak antara sudu (m)
Pemilihan jenis turbin yang digunakan dapat
diperhitungkan dengan melihat faktor-faktor yang telah
dilakukan sebelumnya yaitu head dan debit air yang
tersedia.
3. METODE PENELITIAN
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan
PLTMH:
A. Pengukuran debit air dengan metode benda apung
Metode ini adalah metode tidak langsung dalam
pegukuran debit air, karena hanya kecepatan aliran
yang di ukur, yaitu dengan mengukur waktu yang
dibutuhkan benda apung untuk melewati jarak yang telah
di tentukan pada suatu aliran sungai.
B. Pengukuran Head
Head diukur dari perbedaan tinggi titik saluran
masuk air dengan ujung pipa pesat. Dengan
menggunakan alat yang sederhana seperti tali dan kayu
panjang atau bambu dapat dilakukan pengukuran head.
C. Pemilihan turbin yang digunakan
Alat yang paling mendasar pada pembangunan
PLTMH adalah turbin, dimana dari putaran turbin yang
akan menghasilkan gerak yang ditransmisikan ke
generator. Oleh sebab itu, dilakukan perhitungan
berdasarkan persamaan-persamaan untuk mendapatkan
spesifikasi turbin.
D. Rangkaian Pembangkitan PLTMH
Pada Gambar 3 rangkaian pembangkitan terdiri dari
turbin, generator, volt meter, ampermeter, watt meter
dan beban. Untuk mengetahui daya yang dihasilkan,
input yang masuk pada turbin yang menyebabkan turbin
berputar dan putaran ini ditransmisikan ke generator
sehingga generator bergerak. Dari perputaran ini
generator menghasilkan daya keluaran. Pertama
generator dihubungkan dengan alat ukur volt meter dan
amper meter sehingga alat ukur bekerja, karena
Jurnal Amplifier
48
Gambar 3 Ran

Gambar 4. Seg
KLA
Day
5
10
15
20
25

generator ya
pada alat uku
didistribusika
dihubungkan
dihubungkan
dihasilkan.
E. Distribus
Pemiliha
lain, jalan ya
tidak mudah
terpendek. P
rumah warga
Ukuran kabe
daya yang di
4
A. Perancan
Tabel 3
melalui surv
dilakukan pe
persamaan ya
Dari G
dihitung lua
Kemudian m
apung untuk
Dengan
Tabel 1 unt
pembanguna
r Vol. 2 No. 1, M
ngkaian Pemban
gmen pada Perm
T
ASIFIKASI KABE
a (kW)
5
10
0 15
5 20
0 25
5 30
ang digunakan
ur diset sebesa
an ke rumah -
n dengan v
n ke beban. se
si Listrik ke R
an jalur distri
ang mudah di
terkikis ketik
Penyambunga
a dilakukan 4
el yang digun
ihasilkan ditul
4. HASIL DA
ngan PLTMH
3 memperlih
vey lapangan
erhitungan den
ang telah diba
ambar 4 dan
as penampang
menghitung w
menempuk ja
melihat dat
tuk menentu
an PLTMH di
ei 2012
ngkitan PLTMH
mukaan Sungai

TABEL 2
EL BERDASARKA
Ukuran
n 1 phasa, se
ar 220 volt da
- rumah . Kem
voltmeter da
ehingga didap
Rumah Warg
ibusi memenu
akses, kondis
ka hujan serta
an kabel dari
sampai 5 rum
nakan berdasa
liskan pada Ta
AN PEMBAHA
H
hatkan daya
n. Dari data
ngan menggun
ahas sebelumn
n Persamaan
g sungai sec
waktu yang d
arak sejauh 3 m
ta-data hasil
kan spesifika
i Desa Benten
H
i
AN DAYA
n Kabel (mm)
2 x 6
4 x 6
4 x 10
4 x 16
4 x 25
4 x 35
ehingga tegan
an dapat langs
mudian wattm
an amperem
patkan daya y
ga
uhi kriteria an
si tanah yang
a dicari jalur y
i tiang listrik
mah dalam 1 ti
arkan perhitun
abel 2.
ASAN
yang diper
yang dipero
nakan persam
nya.
n 4 maka d
cara keseluru
diperlukan be
m.
perhitungan
asi turbin, m
ng Besi diguna


)
ngan
sung
meter
eter,
yang
ntara
kuat
yang
k ke
iang.
ngan
roleh
oleh,
maan-
dapat
uhan.
enda
dan
maka
akan
Sp
Jar
W
Fa
da
Ke
Fa
Gr
Ke
Su
Ko
Ke
Fr
Ju
Pa
Ta
Lu
Ef
Lu
Ke
Ke
De
Ke
Ke
Di
Di
Te
Ja
Ju
Ke
Le

turb
ope
mat
mat
bera
pen
kem
ting
pen
dap

pesifikasi
rak pelepasan b
Waktu pelepasan
aktor koreksi
angkal dengan a
etinggian jatuh
aktor koreksi un
ravitasi bumi, g
ecepatan putar t
udut sudu turbin
oefisien kekasa
etebalan pipa pe
rekuensi genera
umlah kutub gen
anjang kabel, l
ahanan jenis,
uas penampang
fisiensi,
HASIL PERHITU
V
uas penampan
ecepatan alira
ecepatan bend
ebit air, Q
HASIL PERH
V
ecepatan alira
ecepatan kelil
iameter luar tu
iameter dalam
ebal pancaran
arak antar sudu
umlah sudu tur
elengkungan s
ebar sudu turb
bin jenis ka
erasinya yaitu
Perencanaan
terial, diamete
terial berdas
at, sistem p
nstock dipilih
mudahan prose
gkat rugi-ru
nstock dipilih
pat terjadi.
TABE
DATA SU
benda apung
n benda apung, t
i untuk su
aliran turbulen
air, H
ntuk kecepatan
g
turbin, n
n,
aran, N
enstock, d
ator, f
nerator, p
kabel, A

TABEL
UNGAN DEBIT A
Variabel
ng sungai, A
an permukaan,
da apung, V
a

TABEL
HITUNGAN UNTU
Variabel
an masuk, V
1
ling aliran ma
urbin, D
1
m turbin, D
2

air, s
u turbin, t
rbin, n
sudu turbin, y
bin
aplan karena
u dengan ketin
n penstock
er, tebal dan je
arkan pertim
penyambunga
h dengan
es pembuatan
gi seminim
untuk menah
EL 3
URVEY
Nilai
3 m
t 5,21 s
ungai 0,45
2,3 m
n air 0,98
9,8 m/s
150 rpm
300
0,012 ro
11,8 inc
50 Hz
4
2500 m
0,0175
12 mm2
0,9
L 4
AIR DENGAN MED
, V
f
L 5
UK SPESIFIKASI T
suk, U
1
a sesuai den
nggian 2,3 met
mencakup
enis sambung
mbangan kon
an dan biay
pertimbangan
n, ketersediaan
al mungkin
han tekanan h
m
oughness
ci
ohm/m
2
DIA APUNG
Nilai
0,99 m
2
0,57 m/s
0,256 m/s
0,25 m
3
/s
TURBIN
Nilai
6,5 m/s
3,1 m/s
0,39 m
0,25 m
0,03 m
0,06 m
20 sudu
0,06 m
0,15 m
ngan daerah
ter.
pemilihan
an. Pemilihan
ndisi operasi,
ya. Diameter
n keamanan,
n material dan
n. Ketebalan
hidrolik yang
h
n
n
,
r
,
n
n
g
ISSN: 2089-2020

49
TABEL 6
HASIL PERHITUNGAN UNTUK SPESIFIKASI PENSTOCK
Variabel Nilai
Panjang Penstock, L
32 m
Diameter minimum penstock, d 11,8 inci
Ketebalan penstock, t 0,3 inci

TABEL 7
DATA HASIL PUTARAN KATUB
Putaran
Katub
I
(A)
V
(Volt)
P
(W)
Debit Air
(m
3
/s)
15 110 1630 0.08
18 170 2980 0.14
22 220 4820 0.2
1 22.5 220 4920 0.24

Potensi debit air 0,25 m
3
/s dapat membangkitkan
daya keluaran yang cukup besar. Daya yang dapat
dibangkitkan turbin dapat dihitung dengan Persamaan 3
dengan efisiensi 0,9 adalah:
P = Q H 9,8
P = 0,25 m
3
/s 2,3 m 0,9 9,8
P = 5,07 kW
Berdasarkan perhitungan tersebut, daya yang dapat
dibangkitkan sebesar 5,07 kW. Pada pembuatan PLTMH
ini akan digunakan generator satu phasa dengan
kapasitas 7,5 kW dengan frekuensi 50 Hz, 4 kutub.
Kecepatan sinkron untuk generator bolak-balik adalah, N
= 1500 rpm.
Berdasarkan Tabel 2 dengan daya output 5,07 kW
dapat dipilih jenis kabel twisted dengan ukuran kabel 2
x 6 mm. Kabel yang dipakai sepanjang 2500 m yang
dapat mencakup satu desa. Tahanan jenis tembaga
0,0175 , maka dapat dihitung tahanan kabel adalah
3,6 .
Tegangan yang akan digunakan adalah tegangan
jenis rendah maka menggunakan tiang listrik setinggi 7
meter dengan kedalaman yang ditancapkan kedasar
tanah adalah satu pe renam dari tinggi tiang jadi dapat
dihitung yaitu 1,16 meter yang akan ditancapkan ke
tanah. Dengan jarak antara satu tiang ke tiang lain
adalah 50 meter. Pada pembangunan PLTMH
pemakaian kabel sepanjang 2500 meter, sehingga dapat
diperhitungkan tiang listrik yang dibutuhkan adalah 50
tiang listrik.
B. Hasil Pengukuran Putaran Katub
Dengan menggunakan hasil hitung dari rancangan
dibangun PLTMH dengan hasil seperti dituliskan pada
Tabel 7.
Dari Tabel 7 terlihat bahwa untuk mendapatkan
tegangan 220 V maka putaran katub dibuka putaran
TABEL 8
HASIL PENGUJIAN DAYA KELUARAN PLTMH
No Daya (W) P P
rata-rata
(P P
rata-rata
)
2
1 4870 11,875 141
2 4920 61,875 3828,5
3 4980 121,875 14853,5
4 4860 1875 3,51
5 4870 11,875 141
6 4650 208,125 43316
7 4825 33,125 1097,26
8 4890 31,875 1016
P
rata-rata
= 4858,125 (P P
rata-rata
)
2
= 64396,77

dan 1 putaran penuh dan menghasilkan daya mencapai
4920 watt. Daya keluaran rata-rata hasil pengukuran
sebesar 4858 watt.
C. Hasil Pengujian daya yang dihasilkan PLTMH
Berdasarkan hasil pengujian daya keluaran yang
dihasilkan PLTMH pada Tabel 8. Dari Tabel dapat
dilakukan perhitungan ralat sebagai berikut:
rata-rata
Ralat Nisbi I
P
33, 9
100%
4858,125
0, 6%
x
=
=
=

Keseksamaan K = 100% I
K = 100% 0,6 % = 99,4 %
Dari hasil perhitungan ralat didapat bahwa pada
pembangunan PLTMH ini memiliki daya keluaran yang
sesuai dengan hasil yang diharapkan dari target
perencanaan. Dengan angka keseksamaanya mendekati
100% yaitu 99,4% menunjukkan pembangunan
PLTMH ini berhasil dengan baik.
D. Total Kebutuhan Daya
Dilakukan pendataan pada masyarakat desa Benteng
Besi, sehingga dapat dihitung total kebutuhan daya:
- Lampu 3 25 w 43 rumah = 3225 watt
- TV 2 buah 120 w = 240 watt
- Radio 4 buah 100 w = 400 watt
- Rice cooker 2 buah 80 w = 160 watt
- Kipas angin 2 buah 40 w = 80 watt
- Kipas angin 3 buah 64 w = 192 watt
Jika ditotalkan kebutuhan daya yang digunakan
4297 watt. Jadi disini masih terdapat sisa daya yang
terbangkit yang dapat digunakan oleh warga untuk
keperluan yang lain. Sehingga dapat dihitung efisiensi
pembangkit dengan persamaan berikut:
4297
100% 88, 5%
4858
= =
Jurnal Amplifier Vol. 2 No. 1, Mei 2012
50
KESIMPULAN
1. Sungai di desa Benteng Besi memiliki potensi yang
cukup besar sebagai pembangkit listrik mikrohidro.
Dengan debit air sebesar 0,25 m
3
/s, sungai ini
mampu menghasilkan daya listrik sebesar 5,07 kW.
2. Pembangunan PLTMH ini dapat menghasilkan
tegangan 220 V dengan arus 22 A jika dibuka
katubnya atau 1 putaran penuh.
3. Setiap rumah warga dibatasi pemakaian daya
sebesar 100 watt, dengan daya yang dibangkitkan
generator 4858 watt, efisiensi yang didapat 88,5 %.

REFERENSI
[1] Yapeka, Potensi Pembuatan Pembangkit Listik
Mikrohidro, Bandung, 2010.
[2] Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi,
Buku Utama pedoman Studi Kelayakan PLTMH,
DJLPE, Jakarta, 2009.
[3] A. Arismunandar, Teknik Tenaga Listrik Jilid I
Pembangkitan dengan Tenaga Air, Penerbit Pradnya
Paramita, Jakarta, 1979.
[4] TSU. MICRO Hydro Power
[5] Jorfri Sinaga, Perancangan PLTMH pada Aliran Sungai,
Universitas Diponegoro, Semarang.

You might also like