You are on page 1of 14

http://www.alqiyamah.wordpress.

com
INTI AJARAN ISLAM
Oleh: Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
MUQADDIMAH
Ini adalah buku kecil dan singkat yang akan menerangkan sebagian apa yang harus diketahui
oleh kaum muslimin secara umum tentang agama Islam. Saya memberinya judul: "Ad-
Durusul Muhimmah li Ammatil Ummah" !elajaran-pelajaran !enting Untuk Masyarakat
Umum". Saya memohon# semoga Allah Subhanahu $a %a&ala akan memberikan man'aat
dengan buku ini kepada kaum muslimin serta menerima karya ini sebagai amal kebaikan"
dari saya. Sesungguhnya Dialah yang Maha !emurah dan Maha Mulia.
PELAJARAN KE-1 :
(U)U* IS+AM
(ukun Islam itu ada lima. ,ang pertama dan yang paling besar adalah: Syahadah
persaksian" bah$a tidak ada sesembahan yang ha- selain Allah dan bah$a Muhammad
adalah utusan Allah.
!enjelasan makna dan syarat "+aa Ilaaha Illallah" ". " " artinya kita mena'ikan segala apa
yang disembah selain Allah Subhanahu $a %a&ala# " " artinya kita menetapkan bah$a ibadah
itu hanya untuk Allah Subhanahu $a %a&ala semata-mata# tidak ada sekutu bagi*ya.
Syarat " " adalah. adanya:
/. Ilmu yang mena'ikan kebodohan tentang Allah Subhanahu $a %a&ala".
0. )eyakinan yang mena'ikan keraguan.
1. Ikhlas murni dalam beribadah kepada Allah Subhanahu $a %a&ala" yang mena'ikan
syirik.
2. )ejujuran yang mena'ikan dusta.
3. 4inta yang mena'ikan kebencian.
5. )etundukan yang mena'ikan pelanggaran meninggalkan perintah".
6. Menerima tanpa ada penolakan.
7. Mengingkari semua apa yang disembah selain Allah Subhanahu $a %a&ala.
8. Syarat-syarat di atas telah terangkum dalam dua bait berikut:
"Ilmu# keyakinan# keikhlasan dan kejujuran disertai cinta# tunduk dan menerimanya Ditambah
lagi yang kedelapan# yaitu# pengingkaranmu terhadap segala sesuatu yang dipertuhankan
selain Allah."
Adapun syahadah9persaksian bah$a Muhammad shallallahu &alaihi $a sallam adalah utusan
Allah Subhanahu $a %a&ala# maka konsek$ensinya adalah: Membenarkan apa yang
dikabarkan oleh beliau# mentaati perintah beliau# meninggalkan apa yang dilarang oleh beliau
dan hendaklah dia tidak menyembah Allah Subhanahu $a %a&ala kecuali dengan cara yang
disyariatkan oleh Allah Subhanahu $a %a&ala sendiri dan (asul*ya.
)emudian# rukun Islam selanjutnya adalah: Shalat# :akat# !uasa (amadhan# ;aji ke
<aitullah Al-;aram bagi yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.
PELAJARAN KE-2 :
(U)U*-(U)U* IMA*
(ukun-rukun Iman ada enam: beriman kepada Allah Subha-nahu $a %a&ala# Malaikat-
malaikat*ya# )itab-kitab*ya# para (asul-*ya dan beriman kepada ;ari Akhir serta %a-dir
yang baik dan yang buruk dari Allah Subhanahu $a %a&ala.
PELAJARAN KE-3 :
!=M<A>IA* %AU;ID ? S,I(I)
%auhid dibagi menjadi tiga :
/. %auhid (ububiyah.
0. %auhid Uluhiyah.
1. %auhid Asma& $a Shi'at.
%auhid (ububiyah ialah mengimani bah$a Allah Subhanahu $a %a&ala adalah pencipta
segala sesuatu dan mengurus kese-muanya dan tidak ada sekutu bagi*ya dalam hal
tersebut.
Adapun %auhid Uluhiyah ialah mengimani bah$a Allah Subhanahu $a %a&ala Dialah yang
berhak untuk disembah dengan ha-# tidak ada sekutu bagi*ya dalam hal tersebut. Inilah
makna
"# artinya tidak ada yang pantas disembah dengan ha- kecuali Allah Subhanahu $a %a&ala.
Maka# segala bentuk ibadah seperti shalat# puasa dan yang lainnya# $ajib dilaksanakan
hanya untuk Allah Subhanahu $a %a&ala semata. %idak boleh ada satu bentuk ibadah pun
yang ditujukan kepada selain Allah Subhanahu $a %a&ala.
Selanjutnya# %auhid Asma& $a Shi'at ialah mengimani semua apa yang disebutkan dalam Al-
@ur&anul )arim dan ;adits-hadits shahih tentang nama-nama Allah Subhanahu $a %a&ala dan
si'at-si'at*ya. +alu menetapkan itu semua untuk Allah Subhanahu $a %a&ala tanpa &tahri'&
mengubah"# tanpa ta&thil meniadakan"# takyi' menanyakan bagaimana caranya"# dan tanpa
tamstil penye-rupaan"# sesuai dengan 'irman Allah Subhanahu $a %a&ala:
")atakan# Dialah Allah ,ang Mahaesa. Allah tempat bergan-tung. %idak melahirkan dan tidak
dilahirkan. Dan tidak ada yang sebanding dengan*ya seorang pun." Al-Ikhlas: /-2".
Dan 'irman Allah Subhanahu $a %a&ala :
"%idak ada yang seperti Dia sesuatu pun dan Dialah ,ang Maha Mendengar lagi Maha
Melihat." Asy-Syura: //".
%api ada sebagian ulama yang membagi tauhid menjadi dua bagian saja dengan
menggabungkan %auhid Asma& $a Shi'at pada %auhid (ububiyah. Dan tidak ada masalah
dalam hal ini# karena yang dimaksud oleh dua macam pembagian ini sudah jelas.
!=M<A>IA* S,I(I)
Syirik dibagi menjadi tiga bagian:
/. Syirik Akbar <esar".
0. Syirik Ashghar )ecil".
3. Syirik )ho'i Samar".
S,I(I) A)<A( <=SA("
Syirik akbar akan menghapuskan pahala amal dan akan me-ngekalkan pelakunya di dalam
*eraka. Seperti yang di'irmankan oleh Allah Subhanahu $a %a&ala:
"Dan kalau mereka melakukan syirik menyekutukan Allah dengan sesuatu"# pasti akan gugur
dari mereka pahala" apa yang mereka lakukan." An-An&am: 77".
Allah Subhanahu $a %a&ala ber'irman:
"%idaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah# sedang mereka
mengakui bah$a mereka sendiri ka'ir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya# dan
mereka kekal di dalam *eraka." At-%aubah: /6".
Dan barangsiapa yang mati dalam keadaan melakukan syirik akbar# maka dia tidak akan
diampuni# dan Surga diharamkan baginya. Allah Subhanahu $a %a&ala ber'irman:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik# dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari syirik" itu# bagi siapa yang dikehendaki*ya." An-*isa&: 27".
Di dalam ayat lain Allah Subhanahu $a %a&ala juga ber'irman:
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan" Allah# maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya Surga# dan tempatnya ialah *eraka# dan tidaklah ada bagi orang-
orang Ahalim itu seorang penolong pun." Al-Maidah: 60".
,ang termasuk syirik akbar# di antaranya adalah berdo&a meminta" kepada orang mati dan
patung berhala"# mohon perlindungan kepada mereka# juga bernadAar dan berkorban
menyembelih binatang" untuk mereka dan lain sebagainya.
S,I(I) AS;>;A( )=4I+"
Syirik kecil ialah beberapa tindakan yang sudah jelas disebut-kan dalam nash-nash Al-@ur&an
dan Sunnah sebagai syirik# tetapi tidak termasuk jenis syirik besar. 4ontohnya adalah riya&
ingin dilihat orang" dalam beramal# bersumpah tidak dengan nama Allah dan mengatakan " "
Sesuatu yang dikehen-daki oleh Allah dan dikehendaki oleh 'ulan" dan lain sebagainya.
(asulullah shallallahu &alaihi $a sallam bersabda:
"Sesuatu yang paling aku takuti terhadap kalian adalah syirik kecil. +alu beliau ditanya syirik
kecil itu. <eliau men-ja$ab: riya&." ;(. Imam Ahmad# Ath-%habrany# Al-<aiha-i dari Mahmud
bin +abid Al-Anshari radhiallahu &anhu dengan sebuah sanad yang baik# dan diri$ayatkan
oleh Ath-%habrany --dengan beberapa sanad yang baik dari Mahmud bin +abid-- dari (a'i& bin
)hudaij dari *abi shallallahu &alaihi $a sallam".
(asulullah shallallahu &alaihi $a sallam juga bersabda:
"<arangsiapa yang bersumpah dengan sesuatu -selain Allah- maka dia telah menyekutukan
Allah"." ;(. Ahmad dengan sanad yang shahih".
;adits Umar bin )haththab radhiallahu &anhu dan diri$ayatkan pula oleh Abu Daud dan At-
%irmidAi dengan sanad yang shahih dan hadits Ibnu Umar radhiallahu &anhu dari *abi
shallallahu &alaihi $a sallam# bah$asanya beliau bersabda:
"<arangsiapa yang bersumpah dengan menyebut nama" selain Allah# maka dia telah ka'ir
atau syirik."
(asulullah shallallahu &alaihi $a sallam bersabda:
"Banganlah kalian mengatakan: &Atas kehendak Allah dan kehendak si 'ulan&"# tapi
katakanlah: &Atas kehendak Allah kemudian atas kehendak si 'ulan&"." ;(. Abu Daud
dengan sanad yang shahih dari ;udAai'ah bin Al-,aman radhi-allahu &anhu".
Syirik kecil ini tidak menyebabkan seseorang keluar dari Islam serta tidak memastikan
kekalnya seseorang di dalam *eraka# tetapi menghilangkan kesempurnaan tauhid yang
semestinya.
Syirik );CDI Samar"
Syirik kho'i ini didasarkan pada sabda (asulullah shallallahu &alaihi $a sallam# yang mana
beliau bertanya kepada para sahabat:
"<agaimana sekiranya aku beritahu kalian tentang sesuatu yang lebih aku takuti terjadi"
pada kalian daripada Al-Masih Ad-DajjalE Mereka menja$ab: ,a# $ahai (asulullahF
(asulullah bersabda: "Syirik yang samar contohnya"# sese-orang berdiri lalu dia melakukan
shalat maka dia perbagus shalatnya karena dia melihat ada orang lain yang memperhati-kan
kepadanya." ;(. Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Abi Said Al-)hudri radhiallahu &anhu".
<isa juga syirik itu dibagi menjadi dua bagian saja. Syirik besar dan syirik kecil. Adapun syirik
kho'i# bisa masuk dalam dua jenis syirik tadi. <isa terjadi pada syirik besar# seperti syiriknya
orang-orang muna'ik. )arena mereka itu menyembunyikan keyakinan sesat mereka dan
berpura-pura masuk Islam dengan dasar riya& dan kha$atir akan keselamatan diri mereka.
<isa juga terjadi pada syirik kecil seperti yang disebutkan dalam hadits Mahmud bin +abid Al-
Anshari yang terdahulu dan hadits Abu Said yang tersebut di atas. -
PELAJARAN KE-4 :
(U)U* I;SA*
Ihsan adalah kamu menyembah Allah Subhanahu $a %a&ala seolah-olah kamu melihat*ya.
<ila kamu tidak dapat melihat*ya# maka sesungguhnya Dia dapat melihatmu. -
PELAJARAN KE-5 :
SU(A% A+-DA%I;A; DA* SU(A%-SU(A% !=*D=)
;endaklah kita mengajarkan surat Al-Datihah dan surat-surat pendek lainnya yang
memungkinkan# seperti dari surat AA-:alAalah sampai dengan surat An-*as# diajarkan secara
langsung# diperbagus cara bacaannya# disuruh mengha'alkan dan dijelaskan hal-hal penting
yang harus di'ahami.
PELAJARAN KE-6 :
S,A(A%-S,A(A% S;A+A%
Syarat-syarat shalat ada 8 sembilan" :
/. Islam.
0. <erakal.
1. <isa membedakan tamyiA".
2. Suci dari hadats.
3. Menghilangkan najis.
5. Menutup aurat.
6. Masuk $aktu shalat.
7. Menghadap kiblat
9. <erniat.
PELAJARAN KE-7 :
(U)U*-(U)U* S;A+A%
/. <erdiri bila mampu.
0. %akbiratul ihram membaca Allahu Akbar".
1. Membaca surat Al-Datihah.
2. (uku&.
3. <ersujud dengan tujuh anggota badan"./"
5. <angun dari sujud.
6. Duduk di antara dua sujud.
7. %huma&ninah tenang" dalam setiap gerakan shalat.
8. %ertib atau berurutan dalam melakukan rukun-rukun di atas.
/G. %asyahhud akhir membaca At-%ahiyat".
//. Duduk ketika tasyahhud akhir.
/0. Membaca shala$at untuk *abi shallallahu &alaihi $a sallam.
13. Mengucapkan dua salam.
PELAJARAN KE-8 :
HABI<-HABI< S;A+A%
Hajib-$ajib shalat ada 7 :
/. Semua takbir dalam shalat selain takbiratul ihram.
0. Membaca: "Allah Maha Mendengar hamba yang memuji*ya."" bagi imam dan
orang yang shalat sendirian mun'arid".
1. Membaca: "Hahai (abb kami# bagiMu segala puji."" bagi setiap orang yang shalat
imam# makmum atau mun'arid".
2. Membaca: "Mahasuci (abbku ,ang Mahatinggi."" di saat ruku&.
3. Membaca: "Mahasuci (abbku ,ang Mahatinggi."" di saat sujud.
5. Membaca: ",a (abb# ampunilah aku."" di saat duduk di antara dua sujud.
6. %asyahhud pertama.
8. Duduk ketika tasyahhud pertama.
PELAJARAN KE-9 :
)=%=(A*>A* %=*%A*> %AS,A;;UD
<ertasyahhud ialah membaca:
"Segala pengagungan# pengharapan dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan
atasmu $ahai *abi# juga anugerah dan berkah*ya. Semoga keselamatan atas kami dan atas
segenap hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bah$a tidak ada sesem-bahan yang ha-
selain Allah dan aku bersaksi bah$a Muhammad adalah hamba dan utusan*ya."
)emudian membaca shala$at dan permohonan berkah untuk *abi Muhammad shallallahu
&alaihi $a sallam dengan membaca:
",a Allah# anugerahkanlah shala$at atas Muhammad dan ke-luarganya# sebagaimana
=ngkau telah menganugerahkan shala$at kepada Ibrahim dan keluarganya# sesungguhnya
=ngkau Maha %erpuji lagi Mahamulia. ,a Allah# berkahilah Muhammad beserta keluarganya
sebagaimana =ngkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya =ngkau
Maha %erpuji dan Mahamulia."
)emudian dilanjutkan --untuk tasyahhud terakhir-- dengan memohon perlindungan kepada
Allah Subhanahu $a %a&ala dari siksa *eraka Bahannam# siksa kubur# ujian kehidupan dan
kemati-an dan dari godaan Dajjal. Setelah itu# boleh membaca do&a apa saja yang dia
inginkan# diutamakan do&a-do&a yang ma&tsur ada contohnya dari *abi shallallahu &alaihi $a
sallam"# misalnya:
",a Allah# bantulah aku untuk selalu mengingatMu# bersyukur kepadaMu# dan beribadah
sebaik-baiknya kepadaMu. ,a Allah# sesungguhnya aku telah banyak menganiaya diriku dan
tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali =ngkau# maka ampunilah aku dengan
magh'irah dariMu dan rahmatilah aku# sesungguhnya =ngkaulah yang Maha !engampun lagi
Maha !engasih." -
PELAJARAN KE-10 :
SU**A;-SU**A; S;A+A%
Di antaranya ialah:
/. Membaca do&a isti'tah.
0. Meletakkan telapak tangan kanan di atas telapak tangan kiri di atas dada ketika
berdiri sebelum ruku& dan setelah ruku& i&tidal".
1. Mengangkat kedua tangan dengan jari-jari lurus dan dirapatkan sejajar dengan
pundak atau telinga# saat takbiratul ihram takbir pertama"# ruku&# bangun dari ruku&
dan ketika berdiri dari tasyahhud a$al menuju ke rakaat ketiga.
2. Membaca tasbih saat ruku& dan sujud lebih dari satu kali yang sunnah adalah yang
kedua dan selanjutnya".
3. )elanjutan dari bacaan: " " setelah bangun dari ruku& dan membaca do&a istigh'ar
lebih dari satu kali ketika duduk di antara dua sujud.
5. Memposisikan kepala sejajar dengan punggung ketika ruku&.
6. Menjauhkan dua lengan dari dua sisi badannya# menjauhkan perut dari dua paha dan
menjauhkan dua paha dari dua betis-nya di saat bersujud.
7. Mengangkat dua lengan dari tanah di saat sujud.
8. Duduk di atas kaki kiri dan menegakkan kaki kanan duduk i'tirasy" di saat tasyahhud
pertama dan ketika duduk di antara dua sujud.
/G. Duduk ta$arruk di saat tasyahhud terakhir dalam shalat yang empat rakaat atau tiga
rakaat. Duduk ta$arruk itu ialah duduk di atas tanah dengan posisi kaki kiri berada di
ba$ah kaki kanan# sementara kaki kanan tersebut ditegakkan.
//. Memberi isyarat menunjuk" dengan jari telunjuk pada tasyahhud pertama dan
terakhir# dari mulai pertama kali duduk sampai selesai membaca tasyahhud# sembari
menggerakkan jari telunjuk tersebut di saat berdo&a.
/0. Membaca shala$at dan permohonan berkah untuk *abi Muhammad shallallahu
&alaihi $a sallam dan keluarga beliau# juga untuk *abi Ibrahim &alaihis salam dan
keluarga beliau pada tasyahhud pertama.
/1. Membaca do&a pada tasyahhud terakhir.
/2. Mengeraskan bacaan pada $aktu shalat Subuh# shalat Bum&at# shalat dua hari raya#
shalat istis-a& minta hujan" dan pada dua rakaat pertama dari shalat Maghrib dan
shalat Isya&.
/3. Menyamarkan bacaan pada $aktu shalat Dhuhur# shalat Ashar dan pada rakaat
ketiga dari shalat Maghrib dan dua rakaat terakhir dari shalat Isya&.
/5. Membaca ayat-ayat Al-@ur&an setelah membaca surat Al-Datihah# ditambah lagi
dengan sunnah-sunnah lain yang belum kita sebutkan disini# di antaranya adalah:
)elanjutan bacaan
" setelah berdiri dari ruku& oleh imam# ma&mum dan orang yang shalat mun'arid sendirian".
;al ini termasuk sunnah. Di antaranya pula adalah: meletakkan kedua telapak tangan pada
kedua lutut dengan jari-jari yang direng-gangkan di saat ruku&. -
PENJELASAN KE-11 :
,A*> M=M<A%A+)A* S;A+A%
,ang membatalkan shalat ada delapan:
/. <erbicara dengan sengaja# dalam kondisi ingat dan mengerti. Adapun orang yang
lupa dan yang tidak mengerti bodoh"# maka shalatnya tidak batal.
0. %erta$a.
1. Makan.
2. Minum.
3. %erbuka aurat.
5. <ergeser jauh dari arah kiblat.
6. !erbuatan "abats" gerakan tidak berguna# seperti meng-goyangkan kepala# tangan
dan lain sebagainya# pen." yang dilakukan dengan sering dan berturut-turut di saat
shalat.
8. <atalnya thaharah $udhu". -
PELAJARAN KE-12 :
S,A(A%-S,A(A% HUD;U
Ada sepuluh:
/. Islam.
0. <erakal.
1. MumayyiA bisa membedakan antara yang suci dan najis. pen.".
2. *iat.
3. Mempertahankan niat tersebut# artinya tidak bermaksud memotong niat tersebut
sampai dia selesai ber$udhu.
5. ;ilangnya hal yang me$ajibkan $udhu.
6. <er-istinja dengan air atau batu sebelum $udhu.
7. Airnya suci dan boleh dipakai.
8. Menghilangkan apa-apa yang dapat mencegah sampainya air ke kulit.
10. Masuknya $aktu shalat bagi orang yang selalu berhadats.
PELAJARAN KE-13 :
DA(D;U-DA(D;U HUD;U
Dardhu-'ardhu $udhu ada enam:
/. Membasuh muka# termasuk pula berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam
hidung.
0. Membasuh dua tangan sampai dua siku.
1. Mengusap seluruh kepala# termasuk di dalamnya dua telinga.
2. Membasuh dua kaki sampai 9 termasuk dua mata kaki.
3. %ertib9berurutan.
6. <ersegera9beruntun tanpa mengakhirkan dalam melaksanakan tertib 'ardhu-'ardhu
tersebut# pen.".Dan disunnahkan membasuh muka# dua tangan dan dua kaki#
masing-masing tiga kali# termasuk juga berkumur-kumur dan memasukkan air ke
dalam hidung. ,ang $ajib hanya satu kali saja. Adapun mengusap kepala# tidak
disunnahkan lebih dari satu kali# seperti yang ditunjukkan oleh hadits-hadits yang
shahih. -
PELAJARAN KE-14 :
,A*> M=M<A%A+)A* HUD;U
,ang membatalkan $udhu ada enam:
/. Sesuatu yang keluar dari dua jalan yaitu -ubul dan dubur buang air kecil dan air
besar# pen.".
0. )eluarnya sesuatu yang najis dalam jumlah yang banyak dari tubuh.
1. ;ilang akal# baik karena tidur atau lainnya.
2. Memegang kemaluan --yang di depan -ubul" dan di belakang dubur"-- dengan
tangan tanpa ada pelapis.
3. Makan daging onta.
5. )eluar murtad" dari Islam.
Semoga Allah melindungi kita semua dari hal tersebut.
!=(I*>A%A* !=*%I*>
Memandikan jenaAah itu# yang benar tidak membatalkan $udhu. Ini adalah pendapat
kebanyakan ulama karena hal tersebut tidak ada dalil yang menyatakan batalnya $udhu.
%etapi# kalau yang memandikan itu sampai memegang kemaluan mayit tanpa ada pelapis#
maka dia $ajib ber$udhu lagi.
Dan memang seharusnya# dia tidak memegang kemaluan mayit kecuali dengan
menggunakan pelapis.
<egitu pula# bersentuhan dengan kulit perempuan tidak membatalkan $udhu# baik diikuti
dengan syah$at atau tidak. Demikian menurut pendapat yang lebih shahih dari dua pendapat
yang dikemukakan ulama# yakni selama yang bersentuhan itu tidak sampai mengeluarkan
sesuatu. )arena# *abi shallallahu &alaihi $a sallam sendiri pernah mencium sebagian isteri
beliau# lalu melaksanakan shalat tanpa $udhu lagi.
Adapun 'irman Allah Subhanahu $a %a&ala dalam dua ayat# masing-masing di surat An-*isa&
dan surat Al-Maidah# yang berbunyi: " " atau kalian menyentuh $anita" maka yang dimaksud
"menyentuh" di situ adalah jima menurut pendapat yang lebih shahih dari dua pendapat yang
dikemukakan ulama. Dan ini juga adalah pendapat Ibnu Abbas radhiallahu &anhu dan
sekelompok ulama sala' dan khala'. Hallahu a&lam bish sha$ab. -
PELAJARAN KE-15 :
A);+A) ,A*> ;A(US DIMI+I)I S=%IA! MUS+IM
Di antaranya adalah:
/. Bujur.
0. Amanah.
1. Menjaga kehormatan.
2. Malu.
3. <erani.
5. Derma$an 9 murah hati.
6. Setia.
7. Menjauhkan diri dari semua yang diharamkan Allah.
8. <aik kepada tetangga.
/G. Membantu orang yang membutuhkan sesuai kemampuan.
Dan lain sebagainya# dari akhlak yang diajarkan oleh Al-@ur&an dan As-Sunnah. -
PELAJARAN KE-16 :
ADA< SC!A* SA*%U* " IS+AMI
Di antaranya:
/. Mengucapkan salam.
0. <ermuka ceria.
1. Makan dengan tangan kanan.
2. Minum dengan tangan kanan.
3. Membaca "<ismillah" sebelum mulai kegiatan9pekerjaan.
5. Membaca "Alhamdulillah" ketika selesai dari kegiatan9pekerjaan.
6. Membaca "Alhamdulillah" setelah bersin.
7. Mendo&akan orang yang membaca "Alhamdulillah" setelah bersin#/" menjenguk
orang sakit# menghadiri jenaAah untuk menshalatkan dan menguburnya.
8. Sopan santun yang diajarkan oleh syariat ketika masuk masjid atau rumah# atau
ketika keluar dari keduanya. Buga# tata cara dan sopan santun ketika bepergian.
ketika bersama kedua orangtua# kaum kerabat# para tetangga# orang-orang tua dan
anak-anak muda.
/G. Mengucapkan selamat atas kelahiran bayi# memberikan do&a keberkahan untuk
perka$inan.
11. Menghibur orang yang ditimpa musibah# dan banyak lagi adab-adab Islami lainnya.
Misalnya yang berhubungan dengan mengenakan pakaian# melepaskan pakaian dan
cara memakai sandal.
PELAJARAN KE-17 :
<=(;A%I-;A%I %=(;ADA! !=(<UA%A* S,I(I) DA* MA)SIA%
Di antaranya adalah tujuh dosa besar yang dapat membina-sakan:
/. Menyekutukan Allah.
0. Sihir.
1. Membunuh ji$a yang diharamkan oleh Allah Subhanahu $a %a&ala kecuali dengan
alasan yang benar.
2. Makan riba.
3. Makan harta anak yatim.
5. )abur 9 lari se$aktu perang.
6. Menuduh $anita mukminah yang terjaga kehormatannya dan jauh dari maksiat
dengan perbuatan Aina.
Dan di antara maksiat-maksiat itu adalah:
/. Durhaka kepada kedua orang tua.
0. Memutuskan hubungan silaturrahmi.
1. Memberikan kesaksian palsu.
2. Sumpah palsu.
3. Mengganggu tetangga.
5. <erbuat Ahalim kepada orang# baik berhubungan dengan darah seperti membunuh
dan semacamnya# pen."# harta maupun kehormatan.
6. Minum minuman yang memabukkan# bermain judi lotre# atau undian".
8. >hibah menceritakan aib orang"# naminah mengadu domba" dan semacamnya dari
hal-hal yang dilarang Allah Subhanahu $a %a&ala atau (asul*ya.
PELAJARAN KE-18 :
M=*>U(US B=*A:A;# M=*S;A+A%)A* DA* M=*>U<U()A**,A
(inciannya adalah sebagai berikut:
/. Crang yang sedang sekarat# disyariatkan untuk dital-ini dengan kalimat I+aa ilaaha illallah"
<erdasarkan sabda *abi shallallahu &alaihi $a sallam :"%al-inilah orang-orang yang akan mati
dari kalian dengan ucapan": &+aa ilaaha illallah&." ;(. Muslim dalam shahihnya".,ang
dimaksud dengan kata "Mautaakum" dalam hadits ini adalah orang-orang sedang sekarat#
yaitu orang yang sudah tampak padanya tanda-tanda kematian.
<ila sudah diyakini orang tersebut sudah meninggal# maka hendaklah kedua matanya
dipejamkan# karena ada keterangan hadits tentang hal itu.
Di$ajibkan memandikan jenaAah9mayit muslim kecuali dia syahid meninggal di medan
perang 'isabilillah". Dalam hal ini# dia tidak perlu dimandikan dan tidak perlu juga dishalatkan.
Dia hanya cukup dikuburkan dengan pakaiannya. )arena *abi shallallahu &alaihi $a sallam
tidak memandikan orang-orang yang meninggal di perang Uhud dan tidak pula menshalatkan
mereka.
0. 4ara memandikan jenaAah.
!ertama-tama# aurat jenaAah ditutupi kemudian diangkat sedikit lalu bagian perutnya dipijat
perlahan untuk mengeluarkan kotorannya# pen.". Setelah itu orang yang memandikannya
memakai sarung tangan atau kain atau semacamnya untuk membersihkannya dari kotoran
yang keluar# pen.". )emudian di$udhukan seperti $udhu untuk shalat. +alu dibasuh kepala
dan jenggotnya kalau ada" dengan air yang dicampur dengan daun bidara atau
semacamnya. Selanjutnya# dibasuh sisi bagian kanan badannya kemudian bagian kiri.
)emudian basuh seperti tadi untuk yang kedua dan ketiga kali. Dalam setiap kalinya dipijat
bagian perutnya. <ila keluar sesuatu kotoran" hendaklah dicuci dan menutup tempat keluar
tersebut dengan kapas atau semacamnya. )alau ternyata tidak berhenti keluar hendaklah
ditutup dengan tanah yang panas atau dengan metoda kedokteran modern seperti isolasi
khusus dan semacamnya.)emudian mengulangi $udhunya lagi. <ila dibasuh tiga kali masih
tidak bersih ditambah menjadi lima atau sampai tujuh kali. Setelah itu dikeringkan dengan
kain# lalu memberikan par'um di lipatan-lipatan tubuhnya dan tempat-tempat sujudnya. +ebih
baik# kalau sekujur tubuhnya diberi par'um semua. )a'annya diberi harum-haruman dari
dupa yang dibakar. <ila kumis atau kukunya ada yang panjang boleh dipotong# dibiarkan saja
juga tidak apa-apa. (ambutnya tidak perlu disisir# begitu pula rambut kemaluan-nya tidak
perlu dicukur dan tidak usah dikhitan kalau memang belum dikhitan# pen.". )arena memang
tidak ada dasar-dasar yang menerangkan hal tersebut. Dan bila jenaAahnya seorang
perempuan maka rambutnya dikepang tiga dan dibiarkan terurai ke belakang.
1. 4ara Mengka'ani BenaAah.
,ang paling utama# untuk jenaAah laki-laki dika'ani tiga lapis kain putih satu untuk menutupi
bagian ba$ah -semacam sarung- satu lagi untuk bagian atas -semacam baju- dan yang
terakhir kain untuk pembungkusnya". %idak perlu gamis baju panjang" dan surban. ;al ini#
sama seperti apa yang dilakukan terhadap jenaAah (asulullah shallallahu &alaihi $a sallam.
%api# tidak mengapa jika dika'ani dengan gamis baju panjang"# iAar sema-cam sarung untuk
menutupi bagian ba$ah" dan kain pembungkus.Adapun jenaAah perempuan# dika'ani
dengan lima lapis: <aju# kerudung# sarung untuk bagian ba$ah dan dua kain pembungkus.
Dan yang $ajib# baik bagi jenaAah laki-laki atau perempuan adalah menutupinya dengan
satu lapis kain yang dapat menu-tupinya secara sempurna. %etapi# bila ada jenaAah laki-laki
yang meninggal dalam keadaan ihram# maka dia cukup dimandikan dengan air dan daun
bidara. )emudian dika'ani dengan sarung dan baju yang dipakai atau yang lainnya dan tidak
perlu menutup kepala dan $ajahnya# juga tidak usah diberi par'um. )arena pada hari )iamat
nanti dia akan dibangkitkan dalam keadaan membaca talbiyah: "+abbaik allahumma labbaik"
seperti yang diri$ayatkan dalam hadits shahih dari (asulullah shallallahu &alaihi $a sallam.
<ila yang meninggal dalam keadaan ihram tadi seorang perem-puan maka dia dika'ani
seperti perempuan yang lain# hanya tidak perlu diberi $e$angian# $ajahnya tidak perlu
ditutup dengan cadar# begitu pula tangannya tidak usah dipakaikan sarung tangan# tetapi
cukup ditutup dengan ka'an yang membungkusnya# seperti yang disebutkan dalam cara
mengka'ani jenaAah perempuan.Dan anak kecil laki-laki# dika'ani dengan satu lapis sampai
tiga lapis# sementara anak kecil perempuan dika'ani dengan satu gamis baju panjang" dan
dua kain pembungkus.
2. ,ang <erhak Mengurus BenaAah.
Crang yang paling berhak untuk memandikan# menshalatkan dan menguburkannya secara
berurutan ialah mereka yang men-dapatkan $asiat untuk itu# kemudian ayah# kakek
kemudian kerabat-kerabat terdekat yang berhak mendapatkan ashabah.Sementara# untuk
jenaAah perempuan# yang paling berhak untuk memandikannya ialah orang yang
mendapatkan $asiat untuk itu# kemudian ibu# nenek# lalu kerabat-kerabat perempuan
terdekat. <agi suami isteri diperbolehkan bagi salah seorang dari keduanya untuk
memandikan yang lain suami boleh memandikan isteri dan isteri boleh memandikan suami".
)arena jenaAah Abu <akar As-Shiddi- dimandikan oleh isterinya dan Ali bin Abi %halib
radhiallahu &anhu ikut memandikan jenaAah isterinya Datimah radhiallahu &anha.
3. 4ara Menshalatkan BenaAah.
Shalat jenaAah# dilakukan dengan empat kali takbir. Setelah takbir pertama# membaca surat
Al-Datihah. <ila ditambah dengan membaca surat pendek lainnya atau dilanjutkan dengan
membaca satu atau dua ayat# hal ini baik dan tidak apa-apa. Sebab ada hadits shahih yang
menyatakan hal tersebut sebagaimana diri$a-yatkan Ibnu Abbas radhiallahu &anhu.
)emudian bertakbir kedua dan membaca shala$at kepada *abi Muhammad shallallahu
&alaihi $a sallam sama seperti dalam tasyahhud. )emudian bertakbir ketiga dan membaca
do&a:
",a Allah# ampunilah orang yang hidup dan orang yang mati di antara kami# orang yang hadir
dan orang yang tidak hadir di antara kami# orang yang muda dan orang yang de$asa di
antara kami# yang laki-laki dan perempuan di antara kami.
,a Allah orang yang =ngkau hidupkan di antara kami# hendaklah =ngkau hidupkan dia atas
ke-Islaman# dan orang yang =ngkau $a'atkan di antara kami# hendaklah =ngkau $a'atkan
dia atas keimanan.,a Allah# ampunilah dia# rahmatilah dia# selamatkanlah dia# maa'kanlah
dia# muliakanlah tempat singgahnya# luaskanlah tempat masuknya# mandikanlah dia dengan
air dan salju. Sucikanlah dia dari kesalahan-kesalahan sebagaimana dibersihkannya baju
putih dari kotoran. <erilah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya# keluarga yang
lebih baik dari keluarganya. Masukkanlah ke dalam Surga dan jauhkanlah dia dari adAab
kubur dan siksa *eraka. +uaskanlah kuburnya# berilah dia cahaya di dalamnya.,a Allah#
janganlah )au cegah kami mendapat" pahalanya dan janganlah )au sesatkan kami
sesudahnya.")emudian bertakbir yang keempat dan selanjutnya bersalam satu kali saja ke
sebelah kanan. Disunnahkan untuk mengangkat kedua tangan untuk setiap kali takbir.
<ila yang meninggal perempuan# maka " dalam do&a di atas diganti dengan " sehingga
do&anya berbunyi:
<ila yang meninggal dua orang# maka diganti menjadi:
<ila yang meninggal lebih dari dua orang# maka diganti menjadi:
<ila yang meninggal masih kanak-kanak# maka sebagai ganti dari permohonan ampun yang
ada dalam do&a di atas# dibaca do&a berikut:
",a Allah# jadikanlah dia sebagai simpanan pahala bagi kedua orangtuanya# sebagai pemberi
sya'aat yang diterima. ,a Allah# beratkanlah dengannya timbangan amal baik kedua
orangtua"nya# besarkanlah pahala keduanya# dan kumpulkan dia dengan orang-orang
mu&min shalih yang terdahulu. Badikanlah dia berada dalam asuhan Ibrahim &alaihis salam
dan selamatkanlah dia dengan rahmatMu dari siksa *eraka."
Disunnahkan bagi yang menjadi imam shalat jenaAah berdiri sejajar dengan kepala bila
jenaAahnya laki-laki# dan berdiri di tengah bila jenaAahnya perempuan.
<ila jenaAah yang dishalatkan lebih dari satu maka yang ada di depan imam adalah jenaAah
laki-laki de$asa dan jenaAah perempuan de$asa posisinya setelah kiblat. <ila ditambah
dengan jenaAah anak-anak# maka jenaAah anak laki-laki didahulukan atas jenaAah
perempuan# lalu jenaAah anak perempuan. !osisi kepala anak laki-laki sejajar dengan kepala
jenaAah laki-laki de$asa dan pertengahan jenaAah perempuan de$asa sejajar dengan
kepala laki-laki de$asa. <egitu pula anak perempuan# posisi kepalanya sejajar dengan
kepala perempuan de$asa.!osisi makmum semuanya di belakang imam# kecuali bila ada
seorang makmum yang tidak mendapatkan tempat di belakang imam# dia boleh berdiri di
samping kanannya.
5. 4ara Menguburkan BenaAah
Menurut aturan syariat# kuburan itu dibuat dengan kedalaman sampai pertengahan tinggi
seorang laki-laki dan dibuatkan ke dalamnya liang lahad di arah kiblat# dan jenaAah
diletakkan di dalam liang lahad dengan bertumpu pada sisi kanan badannya miring ke
kanan# pen." kemudian tali-tali pengikat ka'an itu dibuka# tidak dicabut tapi dibiarkan begitu
saja# dan $ajahnya tidak perlu disingkap baik jenaAah laki-laki atau perempuan. )emudian
diberi batu bata besar yang didirikan dan celah-celahnya" diberi adonan pasir supaya kuat
dan bisa menjaganya jenaAah" agar tidak ber-jatuhan debu9tanah. <ila sulit mendapatkan
batu bata boleh diganti yang lain seperti. papan# batu atau bambu yang dapat mengha-langi
agar tanah tidak masuk ke dalam. Setelah itu# baru ditimbun dengan tanah. Dan disunnahkan
ketika itu membaca:
"Dengan nama Allah dan sesuai dengan ajaran (asulullah."
Selanjutnya# kuburan boleh ditinggikan sejengkal dari tanah dan di atasnya diberi kerikil
--kalau ada-- dan disiram dengan air.Dan disyariatkan bagi orang-orang yang
mengantarkannya untuk berdiri di sisi kuburan dan berdo&a untuk si mayit. )arena (asulullah
shallallahu &alaihi $a sallam# apabila sudah selesai menguburkan orang meninggal dunia#
beliau berdiri di sampingnya dan berkata:
"Mohonlah ampun untuk saudara kalian dan mintakanlah untuknya ketetapan. sesungguhnya
dia sekarang sedang ditanya."
6. Disyariatkan bagi yang belum menshalatkannya untuk menshalatkannya setelah
dikuburkan. )arena (asulullah shallallahu &alaihi $a sallam pernah melaksanakan hal
tersebut# tapi dengan catatan hal itu boleh dilakukan dalam jangka $aktu satu bulan atau
kurang# dari setelah dikuburkan. <ila sudah le$at dari satu bulan tidak disyariatkan lagi shalat
di atas kuburan. )arena tidak ada keterangan bah$a *abi shallallahu &alaihi $a sallam
melakukan shalat di atas kuburan setelah sebulan dari penguburan.
%idak boleh bagi keluarga jenaAah membuat makanan untuk orang-orang. <erdasarkan
perkataan seorang sahabat yang mulia Barir bin Abdillah Al-bajali radhiallahu &anhu:
"Dulu kami menganggap# berkumpulnya orang-orang" di tempat keluarga mayit dan
membuat makanan setelah penguburan# adalah termasuk &niyahah& ratapan yang hukumnya
haram"." ;(. Imam Ahmad dengan sanad yang baik".
Adapun membuatkan makanan untuk keluarga yang berkabung atau tamu-tamu mereka
maka tidak apa-apa. <ahkan dianjurkan oleh agama# agar para kerabat dan para tetangga
membuat makanan bagi mereka. )arena# ketika *abi shallallahu &alaihi $a sallam
mendengar kabar kematian Ba&'ar bin Abi %halib radhiallahu &anhu di Syam# beliau meminta
keluarga beliau untuk membuat makanan yang diberikan kepada keluarga Ba&'ar. <eliau
bersabda:
"Sesungguhnya telah menimpa kepada mereka musibah yang telah menyibukkan mereka."
)eluarga jenaAah boleh memanggil para tetangga dan yang lainnya untuk makan makanan
yang telah dihadiahkan bagi mereka dan menurut pengetahuan kami tentang hukum syara&#
tidak ada batasan $aktu untuk hal itu.
%idak dibolehkan bagi seorang perempuan berkabung atas kematian seseorang lebih dari
tiga hari# kecuali yang meninggal adalah suaminya. Saat itu dia harus berkabung selama
empat bulan sepuluh hari# kecuali kalau dia hamil maka sampai dia melahirkan. <erdasarkan
hadits shahih dari (asulullah shallallahu &alaihi $a sallam tentang hal ini.
Adapun bagi seorang laki-laki tidak boleh mempunyai masa berkabung atas kematian
seorang kerabat dan yang lainnya.
7. Disyariatkan bagi kaum pria untuk berAiarah kubur dari $aktu ke $aktu. %ujuannya untuk
mendo&akan yang mati# memohon-kan rahmat untuk mereka# juga untuk mengingatkan akan
kematian dan apa yang ada setelah itu. )arena *abi shallallahu &alaihi $a sallam bersabda:
":iarahilah kubur itu# sesungguhnya dia akan mengingatkan kalian tentang alam akhirat."
;adits dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam )itab Shahihnya"
(asulullah shallallahu &alaihi $a sallam juga mengajarkan kepada para sahabatnya apabila
mereka berAiarah kubur untuk mengucapkan:
")eselamatan untuk kalian $ahai ahli kubur dari kaum mu&minin dan muslimin# dan
sesungguhnya kami --Insya Allah-- akan menyusul kalian. )ami memohon kepada Allah
keselamatan untuk kami dan untuk kalian. Semoga Allah merahmati orang-orang yang mati
lebih dahulu dari kami dan juga orang-orang yang akan mati belakangan."
Adapun kaum $anita# maka dia tidak boleh melakukan Aiarah kubur# karena (asulullah
shallallahu &alaihi $a sallam melaknat kaum $anita yang menAiarahi kubur. Alasannya adalah
karena takut terjadi 'itnah dan tidak mampu menahan kesabaran. <egitu pula# mereka tidak
boleh ikut mengantar jenaAah sampai ke kuburan. )arena (asulullah shallallahu &alaihi $a
sallam juga melarang hal tersebut. Akan tetapi# menshalatkan jenaAah --baik di masjid
maupun di tempat lain-- dibolehkan untuk pria dan $anita semuanya.
Inilah akhir dari apa yang dapat saya tuliskan. Semoga shala$at dan salam tercurahkan
kepada *abi kita# keluarga dan sahabatnya.
Dicopy dari :
Website Yayasan Al-Sofwa
Jl. Raya Lenteng Agung Barat, No.3 Jaga!arsa, Ja!arta - Selatan "#$%#&'
(el)on* "&$#'-+,,3%3-$+ , -a.*"&$#'-+,,3%3-$%
www.alsofwa/.or.i0 1 2-3ail* info4alsofwa/.or.i0
Dil!"# K$!% M$&'$!(")* +,*, i"i ,"-,* .i'$!/,l ($li*" 000

You might also like