diabetes melitus yang ditandai dengan albuminuria menetap (>300 mg/24 jam atau >200 lg/menit).
Klsifikasi Tahapan nefropati diabetik oleh mogensen Tahap Kondisi Ginjal AER LFG TD Prognosis 1 Hipertrofi Hiperfungi N N Reversibel 2 Kelainan Struktur N /N Mungkin reversibel 3 Mikroalbuminuria 20-200 /N Mungkin reversibel persisten mg/menit 4 Mikroalbuminuria > 200 Rendah Hipertensi Mungkin bisa stabilisasi Proteinuria mg/menit 5 Uremia Tinggi/ < 10 ml/ Hipertensi Kesintasan 2 tahun + 50% Rendah menit
AER = Albumin Excretion Rate, LFG = Laju Filtrasi Glomerulus Etiologi Kurang terkendalinya kadar gula darah Faktor-faktor genetis Kelainan hemodinamik Hipertensi sistemik Sindrom resistensi insulin Keradangan Perubahan permeabilitas pembuluh darah Asupan protein berlebih Gangguan metabolik Pelepasan growth factors Kelainan metabolisme karbohidrat / lemak / protein Kelainan struktural Ganggun ion pumps Hiperlipidemia Aktivasi protein kinase c Karakteristik Peningkatan material matriks mesangium Penebalan membran basalis glomerulus Hialinosis arteriol aferen dan eferen Penebalan membran basalis tubulus Atrofi tubulus Fibrosis interstisial Tatalaksana Pemantauan Fungsi Ginjal pada Pasien Diabetes Tes Evaluasi awal Follow up Penentuan Susadah pengedalian Diabetes tipe 1 : tiap Mikroalbuminuria gas darah awal (dalam tahun setelah 5 tahun 3 bln diagnosis Diabetes tipe 2 : tiap ditegakkan) tahun setelah diagnosis ditegakkan Klirens kreatinin Saat awal diagnosis Tiap 1-2 tahun sampai ditegakkan laju filtrasi glomerulus
Terapi Pengendalian gula darah Pengendalian tekanan darah Perbaikan fungsi ginjal Pengendalian faktor-faktor komorbiditas lain