Nama Pasien : Ny. DL Umur : 29 Tahun Alamat : Perumnas Baru blok A no 85 Agama : Kristen Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan Terakhir : SMA Masuk Rumah Sakit : 21 November 2013 Pukul : 11.00 wib HPHT : Lupa Taksiran Persalinan : - Lama Hamil : 38 minggu
Keluhan Utama : Os merasa mules-mules sejak 2 hari yang lalu. Riwayat Penyakit Sekarang: Seorang wanita G1P0A0 datang ke Poly KIA RSUD Embung Fatimah dengan keluhan mules-mules sejak 2 hari yang lalu. Os memaparkan bahwa terakhir kali memeriksakan kandungannya tanggal 11- 11-2013 dengan pemeriksaan USG di ketahui masa kehamilan 38 minggu dengan cairan ketuban sedikit.
Riwayat Penyakit Terdahulu : Pasien mengaku belum pernah keguguran, tidak pernah mengalami operasi sebelumnya. tidak menderita penyakit darah tinggi, penyakit jantung, penyakit ginjal, asma dan kecing manis. Riwayat Penyakit Keluarga: Didalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit darah tinggi, diabetes melitus, asma dan cacat bawaan. Riwayat Alergi : Pasien menyangkal adanya riwayat alergi.
Riwayat Haid : Menarche : Usia 14 tahun Lama Haid : 7 hari Siklus Haid : 29 hari Riwayat Perkawinan : Os sudah menikah selama 1 tahun 6 bulan. Riwayat Obstetrik Os memaparkan bahwa ini merupakan kehamilan pertamanya. Riwayat Kontrasepsi : Os mengaku belum pernah menggunakan alat kontrasepsi. Riwayat Operasi : Os mengatakan belum pernah mengalami operasi. STATUS PRESENT Keadaan Umum : Baik Vital Sign : Kesadaran : Compos Mentis Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 108 x/menit Suhu : 36,2 C Respirasi : 20 x/menit Berat Badan : 56 kg Tinggi Badan : 148 cm Gizi : Cukup
STATUS GENERALIS Kepala : Normocephali Mata : pupil isokor D/S, konjungtiva tidak anemis D/S, Sklera tidak ikterik D/S Hidung : Tidak ada septum deviasi, tidak ada polip, sekret (-), mukosa tidak hiperemis. Muka : Chloasma Gravidarum (+) Mulut : Tidak ada karies, bibir tidak pucat.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfonodi dan kelenjar tiroid, JVP : 5 2 cmH2O Thorax : Simetris D/S, tidak ada retraksi intercostalis, areola mammae hiperpigmentasi (+) Paru : Inspeksi : tidak ada napas tertinggal, pergerakan pernapasan reguler. Palpasi : Fokal fremitus D/S normal Perkusi : Sonor di semua lapangan paru Auskultasi : Vesikuler D/S sama, rhonki (-/-) Wheezing (-/-) Jantung Inspeksi : tidak terlihat thrill Palpasi : tidak teraba ictus cordis Perkusi : Batas jantung kanan ( Sonor ke redup), Linea parasternalis dextra ICS IV Batas jantung kiri ( Sonor ke redup), Linea Midclavicula sinistra ICS V Batas jantung atas ( sonor ke redup), Linea sternalis Sinistra ICS II Pinggang jantung (Sonor ke redup), Linea parasternalis sinistra ICS III Auskultasi : Bunyi jantung I/II muni regular, gallop (-), murmur (-) Abdomen : Cembung, striae gravidarum (-) Ekstremitas : Tidak ada edema dan varises pada kedua kaki Inspeksi : Palpasi : Leopold I Tinggi fundus uteri : 29 cm, TBJ : 2635 gr di bagian fundus teraba bagian tidak bulat, lunak berkesan bokong janin. Leopold II Teraba bagian panjang, datar dan keras disebelah kiri ibu berkesan punggung. Teraba bagian-bagian kecil disebelah kanan perut ibu berkesan extremitas. DJJ : (-) Leopold III Teraba bagian bulat, keras dan melenting berkesan kepala janin pada bagian terbawah perut ibu yang engaged. Leopold IV Kepala sudah masuk PAP (floating).
Pemeriksaan Dalam (Vaginal Thoucer) : Portio : Tipis Pembukaan : Tidak ada Pembukaan Ketuban : (+) Bagian terbawah : Kepala
Laboraturium Hematologi ( 21 November 2013 Pukul 11.30 WIB) Hb : 12,8 g/dl Leukosit : 12410/ul Ht : 40% Trombosit : 290.000/mm3 Eritrosit : 4,5 Juta/ mm3 BT : 5,4 menit CT : 7,2 menit Gol darah : A GDS : 86 mg/dl HbsAg : Negatif Anti HIV : Non Reaktif URINALISA Warna : Kuning Kejernihan : Keruh BJ : 1,015 PH : 6,5 Leukosit : +3 Eritrosit : 2-3 / LPB Epitel : 1-2 / LPB
DIAGNOSIS KERJA Ibu G1P0A0 gravid 38 minggu + oligohidroamnion. PENATALAKSAAN IVFD RL 20 tetes/ menit Rencana operasi sectio cessaria PROGNOSIS Quo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad fungtionam : dubia ad bonam Quo ad sanationam : dubia ad bonam TERAPI Ceftriaxone Metronidazole Alinamin F Tramadol Terapi oral Ciprofloxacin 3x1 Asam mefenamat 3x1 Metronidazole 3x1 Gentamicin
TANGGAL JAM S O A P 21/11/13 18. 30
Keluhan : nyeri hebat saat kontraksi (+)
Vital sign : TD : 110/80 N : 29 x RR : 20x/menit
G1P0A0 gravid 38 minggu + oligohidro amnion
IVFD RL 20 Tpm + persiapan rencana SC 22/11/13
TANGGAL JAM S O A P 22/11/13 11.00 Keluhan : flatus (-), BAB (-), BAK (+) TD : 120/80 mmHg N : 56 x/menit R : 24 x/menit T : 36,7 C
P1A0H0 post SC a/i oligohidro amnion Terapi lanjut TANGGAL JAM S O A P 23/11/13 06.00 Keluhan : Nyeri bekas operasi (+) flatus (+), BAB (- ), BAK (+) vital sign : TD : 120/90 mmHg RR : 20x HR : 82 x/menit T : 36,5 C
P1A0H1 post SC a/i oligohidro amnion + 1 hari Terapi lanjut, dulcolac supp TANGGAL JAM S O A P 24/11/13 06 00 Keluhan : Nyeri bekas operasi berkurang , flatus (+), BAB (+), BAK (+) vital sign : TD : 120/80 mmHg RR : 22x HR : 81 x/menit T : 36 C
vital sign : TD : 120/80 mmHg RR : 22x HR : 81 x/menit T : 36 C
Terapi lanjut Dulcolac supp (stop) TANGGAL JAM S O A P 25/11/13 06 00 Keluhan : Nyeri bekas operasi berkurang , gerakan bebas, flatus (+), BAB (+), BAK (+) vital sign : TD : 110/80 mmHg RR : 20x HR : 81 x/menit T : 36 C
P1A0H1 post SC a/i oligohidro amnion + 3 hari Ganti verban, Pulang Penegakan diagnosis berdasarkan teori Oligohidroamnion Kasus Ada Tidak Anamnesis : Ibu merasakan nyeri sewaktu his dan terasa sakit sekali Ibu merasa nyeri di perut pada tiap pergerakan janin.
v
v Pemeriksaan fisik: Inspeksi Uterus tampak kecil dari usia kehamilan Bila ketuban pecah ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar.
Palpasi Tidakada ballotemen Auskultasi - denyut jantung janin sudahmulai terdengar mulai bulanke lima dan terdengar lebih jelas
V
V
V
v Pemeriksaan USG USG Amniotic Fluid Index (AFI) kurang dari presentil 5 ( lebih kurang AFI yang <6.8 cm saat hamil cukup bulan Hasil tidak dilengkapi Hasi ltidak di lengkapi Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal, jika air ketuban kurang dari 500cc. Oligohidramnion diakibatkan oleh banyaknya cairan yang hilang ataupun kurangnya produksi urin janin. Secara umum oligohidramnion berhubungan dengan salah satu kondisi dibawah ini: - Pecahnya selaput ketuban. - Kelainan bawaan pada saluran ginjal dan atau saluran kemih janin. - Produksi pipis janin yang kurang secara kronis. - Hamil lewat waktu (Postterm)
1. Janin dapat diraba dengan mudah 2. Tidak ada efek pantul(ballotement) 3. Penambahan tinggi fundus uteri berlangsung lambat
Uterus tampak kecil dari usia kehamilan dan tidak ada ballotemen Ibu merasa nyeri di perut pada tiap pergerakan janin Bunyi jantung janin sudah terdengar mulai bulan kelima dan terdengar lebih jelas Sering berakhir dengan partus prematurus Persalinan lebih lama dari biasanya Sewaktu his akan terasa sakit sekali Bila ketuban pecah ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
Tirah baring. Hidrasi. Perbaikan nutrisi. Pemantauan kesejahteraan janin ( hitung pergerakan janin, NST, Bpp ). Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion. Amnion infusion.
Congenital malformations Pulmonary hypoplasia Fetal compression syndrome Amniotic band syndrome Abnormal fetal growth or IUGR Decreased fetal blood volume, renal blood flow, and subsequently, fetal urine output
Semakin awal oligohidramnion terjadi pada kehamilan, semakin buruk prognosisnya Jika terjadi pada trimester II, 80-90% mortalitas 1. Wikojosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan Edisi Ke2 Cetakan Ke4. Jakarta: YBB- SP. 2. Wiknjosastro Haanifa, Ilmu Kebidanan, YBP-SP, Jakarta, 2005. 3. Barbati A, Renzo GCD. Main clinical analyses on amniotic fluid. Acta Bio Medica Ateneo Parmenese. 2004; 75 Suppl 1: 14-17. 4. Pernoll ML. Benson and Pernolls handbook of obstetrics and gynecology. 10th ed. New York: The McGraw-Hill Companies; 2001. 5. Rodeck CH, Cockell AP. Alloimmunisation in pregnancy: rhesus and other red cell antigens. In: Chamberlain G, Steer P, editors. Turnbulls obstetrics. 3rd ed. London: Churchill Livingstone; 2002;256-7. 6. Cudleigh T, Thilaganathan B. Obstetric ultrasound: how , why, and when. 3rd ed. London. Elsevier Science Limited; 2004. 7. Al-Salami KS, Sada KA. Maternal hydration for increasing amniotic fluid volume in hydramnions. Bas J Surg. 2007 Sept; 59-62. 8. Hacker NF, Moore JG, Gambone JC. Essentials of obstetric and gynecology. Edinburgh. Churchill Livingstone; 2004.