You are on page 1of 82

GEOLOGI STRUKTUR

Oleh: Ir. Dwiyanto JS, MT


PENDAHULUAN
Geologi struktur dapat diartikan sebagai suatu
sains yang membahas perihal bentuk arsitektur
dari kerak bumi dan hubungan antar satuan
batuan yang membentuk kerak bumi.
Sedangkan definisi tektonik dikutip dari
International Tectonic Dictionary (1967):
- Science of structure of earths Crust and of the
movements and forces which have produced it
(Murawski, 1963)
- Structural Setting of particular area.







Maka perbedaaan antara Tektonika dan
Geologi struktur adalah
Geologi struktur merupakan studi yang hanya
menyangkut masalah geometri dari struktur
serta gejala gejala yang menyebabkannya

1. STRUKTUR BATUAN
Struktur batuan: bentuk dan kedudukannya
yang nampak pada singkapan, dan kenampakan
tersebut adalah hasil pembentukan dari dua
proses:
1. Proses saat pembentukaan batuan, dimana
akan terbentuk struktur struktur primer
2. Proses yang bekerja kemudian setelah
pembentukan (deformasi mekanis dan
pengubahan secara kimia batuan tersebut)

Pengangkatan, perlipatan, patahan, dsb
merupakan hasil dari proses yang kedua, dan
struktur yang terbentuk disebut struktur
sekunder.
Struktur sekunder yang terdapat pada batuan
sedimen misalnya: bidang perlapisan, struktur
silang (cross bedding), gelembur- gelombang
(ripple marks), dsb
Struktur primer yang terdapat pada batuan
beku misalnya: struktur aliran (flow structure)
pada lava atau bagian tepi batholith.


CARA MEMPELAJARI STRUKTUR
BATUAN
Hal pertama yaitu kemampuan untuk
mengetahui bentuknya dalam tiga dimensi.
Terdapat 2 cara untuk memelajari
danmenganalisis struktur geologi:
- Cara 1
- Cara 2


Cara 1:
a. Mengenali jenis struktur batuan yang
diamati (struktur lipatan, rekahan, sesar, dsb)
b. Memperkirakan bentuk dan ukuran (dalam
keadaan sebenarnya)
c. Kedudukan unsur-unsur diukur dan
dipetakan
d. Pembuatan sketsa, lukisan, bagan sementara
dan foto struktur
e. Diskusi cara dan mekanisme pembentukannya

Cara 2:
a. Menggambarkan geometri dari struktur
batuan dengan dasar statistik.
b. Struktur dipetakan dan dicantumkan pada
peta sebagai data statistik berupa diagram,
yang secara keseluruhan menggambarkan
pola struktur batuan daerah tersebut.
c. Struktur pola berdasar banyak pengamatan
dan catatan yang diubah kedalaman
diagram pola.

2. GAYA DAN HUBUNGANNYA
DENGAN SIFAT BAHAN
Gaya : suatu aksi yang mempunyai kecenderungan
untuk menyebabkan terjadinya perubahan pada gerak
atau bentuk dari suatu bahan.
Faktor yang mempengaruhi pembentukan struktur
yang dihasilkan yang terpenting adalah sifat bahan
(batuan) yang mengalami deformasi, antara lain:
- kekenyalan batuan (elastisitas)
- keplastisan (plastisitas)
- kerapuhan (brittleness)
- ketegaran (rigidity)
- kelikatan (viscosity)
- kekuatan
DEFORMASI
Deformasi batuan merupakan proses yang
mengakibatkan terjadinya deformasi adalah
perpindahan atau pergeseran yang terjadi di
dalam badan tersebut
- GAYA -
Gaya : masa x percepatan

Merupakan suatu aksi yang dapat
menimbulkan terjadinya perubahan pada
gerak dan bentuk dari bahan yang kemudian
mengakibatkan terbentuknya struktur.
2 tipe Gaya:
- Body forces
- Surface force


F = MLT
-2
Arah dari Gaya yang bekerja pada kulit bumi
dapat bersifat:
a. Gaya yang arahnya berlawanan tetapi
bekerja dalam satu garis, dapat bersifat:
- tarikan (tension)
- tekanan (compression)
b. Berlawanan namun bekerja dalam satu
bidang (kopel)
c. Berlawanan namun bekerja pada kedua
ujung (torsion)
d. Gaya yang bekerja dari segala jurusan
(lithostatis)

TEGANGAN DAN REGANGAN
(STRESS DAN STRAIN)
Stress/tegangan : suatu gaya yang dapat
menyebabkan perubahan pada batuan
Strain/regangan : perubahan yang terjadi
(bentuk dan volume) yang diakibatkan oleh
adanya tegangan.

*Perubahan bentuk batuan (distortion)
*Perubahan ukuran volume (dilatation)

SIFAT BATUAN
Fase deformasi anyal
Fase deformasi plastis
Fase gejala batuan patah (plastis)

Faktor yang mempengaruhi perubahan batuan:
1. Tekanan,
2. Suhu
3. Waktu
4. Gejala pelarutan melalui pori-pori batuan
5. Inhomogenetas (ketidakseragaman)

Apabila benda dalam keadaan ditekan secara
konstan, maka benda tersebut akan menarik 3
bidang yang berpotongan tegak lurus satu
sama lain pada satu titik.
3 garis perpotongan akan membentuk
Principle axes of stress
Principle stress: tegangan yang bekerja melalui
poros-poros tersebut.
STRESS ELLIPSOID DALAM STRUKTUR
Poros terbesar (utama) : arah dimana terjadi
perpendekan yang terbesar
Strain ellipsoid: ellip yang dihasilkan dari
sebuah bola homogen yang mengalami
perubahan homogen di dalam batas elastic.
Irrotational deformation: bila saat deformasi,
sumbu regangan (strain axis) dan tegangan
kedudukannya tetap sejajar.
Rotational deformation: bila saat deformasi,
sumbu regangan (strain axis) dan tegangan
terdapat perputaran pada porosnya.

TEORI PEMBENTUKAN REKAHAN
BATUAN
2 gejala tegangan yang terjadi di alam:
- Tarikan
- Tekanan
Tensile stress: proses dimana di bawah suatu
tarikan, batuan akan patah melalui bidang
patahan yang arahnya tegak lurus terhadap
arah dari tegangan

TEORI COLOUMB MOHR TENTANG
PEMBENTUKAN REKAHAN GESER
(SHEAR FAILURE)
Dikemukakan
Coulomb
(1773) dan
dilakukan
perubahan oleh
Mohr (1882)

= 1 cos
= 1 sin
AD = sin
AC
AC = AD
sin
1 : tekanan yang dibebankan terhadap batuan
berbentuk bujur sangkar ABCD (2 dan 3
dianggap 0)
A C : penguraian gaya yang bekerja terhadap bidang
geser dalam ABCD
Komponen normal dari dan :

=
sin AC
= 1 sin A
1/ sin
= 1 sin2 A
=
AC
= 1 cos A
1/ sin A
= 1 cos . Sin A
()
a
( =
1
sin
2
)
b
( =
1
cos , sin )
c
0
0
0.0000 0.0000
10
0
0.3000 0.1710
20
0
0.1165 0.3214
30
0
0.2500 0.4330
40
0
0.4130 0.4925
45 0.5000 0.5000
50
0
0.5870 0.4952
60
0
0.7500 0.4330
70
0
0.8832 0.3214
80
0
0.9700 0.1710
90
0
1.000 0.000
Pergeseran pada bidang geser ini hanya
mungkin terjadi bila tahanan dalamnya dapat
di lampaui yang berarti bahwa patahan tidak
akan terjadi pada bidang yang membuat sudut
45
0
.

Secara singkat teori kekandasan ini menjelaskan:
bahwa kekandasan pada batuan akan terjadi bila
tegasan geser telah dapat melampaui kohesi dari
bahan tersebut yang ditambah dengan gaya tahan
pada bidang geser.
Rumus :
= (
0
+ . tan ) dimana
= tegasan geser total
sudut yang dibuat antara dan bidang geser:
= (45
0
)
berkisar antara 100 dan 500 untuk batuan, tetapi
biasanya berkisar antara 30-400, dan sudut ini
disebut Angle of Internal Friction
Tekanan pada batuan akan menghasilkan 3
macam rekahan, yaitu:
1. Batuan akan pecah-pecah melalui 2 bidang
yang saling berpotongan.
2. Tekanan ini akan menimbulkan gaya
tegangan pada bidang-bidang tegak lurus
pada arah tekanan.
3. Tekanan P menjadi berkurang atau hilang
sama sekali maka akan terjadi pecah-pecah
pada batuan tetapi melalui bidang-bidang
pecah yang arahnya tegak lurus pada P, yang
biasa disebut Release Fractures

GAYA
Bentuk bentuk
struktur yang
terjadi sebagai
akibat tekanan
dan gejala
tarikan, Kopel
dan Torsion
4. KEKAR (JOINTS)
Kekar adalah sebutan untuk struktur rekahan
dalam batuan dimana tidak ada atau sedikit sekali
mengalami pergeseran.
Rekahan yang telah bergeser disebut sesar.
Struktur ini hubungannya erat dengan masalah-
masalah:
Geologi Teknik
Geologi Minyak (masalah cadangan dan
produksi)
Geologi Tata Airtanah
Geologi untuk Pertambangan
Rekahan dan cebakan: beberapa sumber
berpendapat bahwa tidak mungkin cebakan
terbentuk dalam batuan tanpa adanya rekahan.
Fungsi rekahan:
Sebagai jalan untuk larutan
Ruang untuk pengendapan cebakan
Tempat dimulainya proses alihan
(replacement)
Rekahan dan Penambangan (Quarying): Tidak
mungkin dilakukan tanpa adanya sistem rekahan
dalam batuan.
Kesukaran dalam membuat kekar:
- tidak adanya pergesaran sehingga sulit
menentukan usia dari sekumpulan kekar
yang mempunyai arah tertentu terhadap
sekumpulan kekar lain yang mempunyai arah
lain.
Pengelompokan kekar:
Bentuknya
Ukurannya
Kerapatan
Gabungan antara ukuran dan kerapatannya
Berdasarkan bentuknya, ada 2 bentuk kekar yaitu:
Kekar yang sistematik selalu dijumpai
dalam pasangan yang ditandai oleh arahnya
yang serba sejajar atau hampir sejajar.
Kekar yang tidak sistematik merupakan
bentuk kekar yang dapat saling bertemu tetapi
tidak memotong kekar lainnya.
Pengelompokan yang didasarkan kepada
ukurannya dilakukan secara sembarang dan
akan tergantung kepada yang akan
menggunakan dan ukuran daripada kekar
yang terbesar yang terdapat di daerah itu.
Ukuran kekar beragam, mulai dari ratusan
meter hingga yang kecil (hanya dapat dilihat di
mikroskop)
Kerapatan pada kekar dihitung dari jumlah
bidang-bidang kekar yang terpotong oleh
lintasan yang dibuat tegak lurus pada arah
kekar.


Release Joint
Extension Joint
Tension Joint
Release Joint
Extension Joint
Shear Joint
Hubungan antara kekar / rekahan dan tegasan
(stress): Berdasarkan teori Mohr, bahan akan
kandas melalui bidang dimana terdapat
perpaduan yang optimum antara shearing ()
dan normal ().
Dilihat dari cara pembentukannya, umumnya
kelompokkan kekar menjadi 2 kumpulan:
Yang disebabkan akibat tekanan, disebut
shear atau compression joints.
Yang disebabkan akibat tarikan, disebut
tension joints atau kekar tegangan.
SHEAR JOINT (KEKAR GERUS)
First order shear joint merupakan paralel dengan
gejala sesar karena pembentukannya disebabkan
oleh pola tegasan yang sama.
Sifat-sifat khas pada kekar gerus:
Biasanya bidangnya rata (licin) dan memotong seluruh
batuan.
Kekar oleh (tekanan shear joints) akan memotong
langsung melalui butir-butir komponen pada
konglomerat, jadi tidak mengelilingi butir-butir seperti
yang diakibatkan oleh tarikan
Adanya joint set biasanya 2, 3, atau lebih dapat juga
ditafsirkan sebagai suatu pasangan shear joint.
Kekar pada Batuan Metamorfis
kekar pada batuan metamorfis akan
memotong foliasi, kadang-kadang tega lurus
pada foliasi dan kadang-kadang foliasi dapat
menempati salah satu joint set.
KEKAR TARIKAN
Berbeda dengan shear joint, kekar tarikan atau
tension joint sangat tidak teratur, bidang-
bidangnya tidak rata, yang sangat khas ialah
selalu terbuka dan kekar tarikan diakibatkan
oleh pengerutan.
JENIS-JENIS KEKAR YANG
TERDAPAT DALAM GRANIT
a. Cross Joint kekar yang arah bidangnya
tegak lurus pada struktur garis aliran.
b. Longitudinal Joint arahnya sejajar dengan
garis aliran.
*Dessication fracture : terjadi jika sedimen
yang basah mengering
(mud crack).
Kekar yang Berhubungan dengan erosi dan
pengurangan beban (sheating joint):
Arahnya sejajar dengan permukaan yang
tersingkap, yang baik sekali ialah pada granit-
granit massif
Maka pembentukan tension joints juga
meliputi penambahan volume batuan yang
disebebkan karena pengurangan stress yang
dengan sendirinya akan mengurangi strain
(termasuk pembebanan dari beban geostatis
akibat erosi).

Hubungan Kekar dengan Prospeksi
Minyak
Migrasi melalui kekar dan rekahan dapat
menimbulkan larinya minyak dan gas bumi ke
permukaan dan menghalangi pembentukan
jebakan minyak.
Namun, Kekar juga dapat menyebabkan jalan
keluarnya minyak dari batuan asalnya ke batuan
reservoir atau dapat menyebabkan perpindahan
dari satu reservoir ke reservoir lainnya. Hal ini
menerangkan kemungkinan terdapatnya minyak
bumi di basement rock yang mempunyai banyak
rekahan (Pra-tersier di Indonesia, Kalimantan).

Nilai nilai Ekonomisnya:
Kebanyakan produksi minyak dan gas bumi
berasal dari reservoir (dimana terdapat
rekahan), tidak mempengaruhi produksi.
Minyak dan gas bumi disimpan dalam pori
pori dalam batuan dan bergerak melalui pori
pori tersebut menuju sumur pemboran.
Analisa Kekar dalam Eksplorasi Mineral
Adalah suatu kenyataan bahwa bebrapa jenis
cebakan memerlukan ruang dalam batuan untuk
pengendapannya.
Ruang yang paling baik sebagai temapt
diendapkannya larutan (berasal dari magma)
yang mengandung cebakan adalah struktur kekar
dan rekahan-rekahan di dalam batuan tersebut.
Analisa kekar dan rekahan akan dapat
memperkirakan bagian paling lemah dari suatu
area, dan bagian ini merupakan tempat paling
baik untuk naiknya magma berikut larutannya
dan mengendapkan bahan bahan tersebut
dalam rekahan dengan arah tertentu.
Analisa struktur rekahan akan dapat
membantu:
Menentukan daerah-daerah yang mungkin
merupakan tempat yang paling baik untuk
pengendapan cebakan.
Menentukan kira-kira bentuk daripada
cebakan dan dari sini dapat pula ditentukan
bagaimana cara-cara penambangannya.
Aspek-Aspek Struktur Kekar dalam Proyek
Teknik Sipil
Kekar dalam masalah bendungan: faktor
terpenting dalam menentukan letak daripada
bendungan adalah keadaan bentang alam dan
hydrologi di daerah hulu, namun struktur
batuan dasar juga harus mendapat perhatian
seperti umpamanya bidang perlapisan
rekahan, sesar, dan kekar.
Arah dari kekar utama searah dengan aliran dan bidang
perlapisan.
Keduanya akan menimbulkan kebocoran.
Kekar utama akan menyebabkan kemungkinan keruntuhan
Kekar dalam Masalah Pembuatan
Terowongan
Dalam konstruksi terowongan, kekar seringkali
menyebabkan terjadinya runtuhan-runtuhan
pada bagian atap.
Pada konstruksi yang dilakukan di bawah
permukaan seperti ini, tegasan yang
disebabkan karena batuan di sekitarnya akan
mengalami penyaluran melalui bidang-bidang
tersebut.
5. SESAR (FAULTS)
Faults adalah suatu rekahan pada batuan yang telah
mengalami pergeseran sehingga terjadi perpindahan
antara bagian-bagian yang berhadapan dengan arah
yang sejajar dengan bidang patahan.
Sesar adalah rekahan atau jalur patahan dimana
telah terjadi pergeseran yang arahnya sejajar dengan
bidang rekahannya.
Perpotongan bidang sesar dengan permukaan tanah
disebut sebagai Gawir Sesar.
Perpotongan bidang sesar dengan permukaan disebut
Garis Sesar.
Bagian-bagian yang disesar (tergeser):
Hangingwall bongkah patahan yang
berada di bagian atas bidang sesar.
Footwall bongkah yang ada di bagian
bawah bidang sesar.
Gerak-gerak pergeseran pada sesar serta
akibatnya adalah gerakan pada sesar dapat
berupa:
- gerak sejajar (translation) atau
- terputar (rotational)
UNSUR UNSUR STRUKTUR SESAR
GERAK SEMU
THROW (Loncatan Tegak Sesar)
Dikenal ada 2 pengertian, yaitu:
Suatu ukuran untuk menyatakan jumlah
pergeseran dari bongkah-bongkah sesar yang satu
terhadap lainnya.
Untuk menyatakan pergeseran semu dari lapisan
atau vein pada penampang tegak yang dibuat
tegak lurus pada bidang sesar yang dapat berbeda
sekali dengan gerak sebenarnya.

Pengelompokan Sesar (Classification)
Secara geometris kita dapat menggolongkan
sesar didasarkan pada:
Jenis perpindahan sesungguhnya (netslip)
Gerak relatif semu
Kedudukan daripada sesar terhadap struktur
sekitarnya
Bentuk pola daripada sistem sesar.
Rake of Net Slip



Attitude of Fault Relative to Attitude of Adjacent Beds
Strike Slip Fault adalah suatu sesar dimana
pergeserannya dapat searah dengan jurus
pada bidang sesar (strike slip) .
Dip Slip Fault adalah suatu sesar dimana
pergeserannya dapat searah dengan
kemiringan bidang sesar (dip slip) .
Oblique Slip Fault adalah suatu sesar dimana
pergeserannya miring pada bidang sesar
(oblique slip) .


Pengelompokan Berdasarkan Gerak Relatif
Semu (Separation Classification)
Gerak relatif semu ditentukan oleh kedudukan
dan jarak antara dua bagian dari suatu bidang
penunjuk (bidang lapisan vein dan sebagainya)
yang dipotong dan tergeser oleh suatu bidang
sesar diukur pada arah-arah tertentu. Jarak
tersebut disebut Separation.
Fault Pattern
Istilah yang Kurang Tepat
(Umum)
Separation Classification Slip Classification
Dasar Pengelompokan
- Pergeseran Gerak relatif Gerak sebenarnya (dimana
slipnya jelas dapat dilihat)
Nama-nama Sesar
- Normal Fault Normal separation fault Normal slip fault
- Reverse fault Reverse separation fault Reverse slip fault
- Left lateral Left separation Left strike slip
- Right lateral Right separation Right strike slip
Tabel 2. Pengelompokan Sesar
Pengelompokan yang didasarkan kepada
kedudukan sesar terhadap struktur batuan
sekitarnya (biasanya pada sesar di batuan
sedimen):
Strike fault suatu sesar yang arah jurusnya
sejajar dengan jurus batuan sekitarnya.
Dip fault jurus daripada sesar searah dengan
kemiringan daripada lapisan batuan sekitarnya.
Diagonal atau oblique fault yang memotong
struktur batuan sekitarnya.
Longitudinal fault arah daripada sesar parallel
dengan arah umum dari struktur regional.
Transverse faults yang memotong tegak lurus
atau miring terhadap struktur regional.

Sesar normal atau sesar turun
Merupakan gejala penseseran dimana
hangingwall bergeser relatif turun terhadap
footwall. Susunan daripada poros utama
tegasnya menunjukkan arah tegasan terbesar
adalah vertikal.
PERGESERAN
(Ditinjau dari
Genesanya)
Horst dan Graben
Graben adalah bahgian bongkah sesar yang
menurun, bentknya sempit dan panjang yang
dibatasi oleh bidang sesar yang arahnya
hampir sejajar.
Horst atau pematang adalah bahagian yang
meninggi atau muncul terhadap daerah
sekitarnya dan kedua sisinya dibatasi oleh
sesar turun.
Growth Faults
Suatu jenis sesar biasa dimana gerak-
gerakannya berjalan terus selama
pengendapan berlangsung.
Sesar-sesar demikian mempunyai kemiringan
ke arah cekungan.
Ciri-Ciri Khas dalam Sesar Normal
1. Umumnya mempunyai kemiringan yang besar
2. Biasanya dijumpai sebagai sesar-sesar yang berpasangan
3. Seretan (drag) dan bidang-bidang gores-garis sering
dijumpai
4. Pola rekahan yang ada, satu kelompok akan berarah
sejajar dengan bidang sesar, sedang lainnya mempunyai
jurus yang sama tetapi miring ke arah yang berlawanan
5. Karena sesar biasa cenderung untuk mempunyai
kemiringan yang besar, maka gawir sesar yang diakibatkan
akan lebih mudah untuk terpengaruh oleh gejala
longsoran.
6. Seringkali pada bagian yang turun terjadi gejala
pelengkungan yang seakan-akan menunjukkan arah gerak
yang salah.
Sifat Umum:
1. Merupakan ciri khas pegunungan lipatan muda
2. Sesar naik dengan kemiringan kecil, umum dijumpai
endapan tebal dalam geosinklin yang mengalami
deformasi
3. Bagian depan sesar (rombakan batuan) akan lebih cepat
naik, sehingga terjadi pencampuran breksi sesar.
4. Gejala drag di lapisan atas dan bawah sesar serta
pembentukan sesar sekunder yang sejajar dengan sesar
utama, sangat umum dijumpai
5. Jalur sesar merupakan jalur yang rumit atau suatu
bidang licin
6. Sulit untuk mengetahui dan mengukur bidang sesarnya.

Sesar Naik (Reverse Fault atau Thrust)
Pada sesar naik hanging wall bergeser relatif
keatas terhadap foot wall
Sesar naik dibedakan menjadi 2:
- low angle : sudut < 45
- high angle reverse fault : sudut > 45
Sesar naik dengan kemiringan kecil disebut Thrust
fault atau Thrust.
Sesar naik yang terbentuk tidak berhubungan
dengan perlipatan memiliki 2 kemungkinan:
- suatu pembubungan yang lemah dapat terbentuk
- pergeseran melalui bidang lapisan beralih
menjadi sesar diagonal yang memotong
lapisan kompeten.

Sesar naik pada bagian buritan lipatan (Back
Limb Thrusts)
- akibat dari sesar bidang-lapisan yang berundak
(step bedding plane thrusts) maka tahanan akan
meningkat pada undakannya, hal ini
menimbulkan tegangan pada buritan sayap
antiklin sehingga menyebabkan terbentuk sesar
berbentuk sisik.
Sesar naik yang berhubungan dengan lipatan
(Break Thrusts)
- pelengkungan yang disusul dengan
pembentukan lipatan asimetris akan
menimbulkan bagian lemah pada sisi yang
curam disertai dengan rekahan.

Sesar erosi (Erosion Thrusts)
- terbentuk akibat gejala erosi pada bagian
puncak antiklin yang tengah membumbung,
sehingga memungkinkan lapisan kompeten
yang tersingkap pada sayap sebelahnya
bergeser ke muka di atas lapisan inkompeten.
SESAR NAIK
(Dari Hills)
Sesatr akibar Erosi
(Rush)

Bagian yang tidak aktif

You might also like