You are on page 1of 2

Cara Menghitung Tenaga Perawat

CARA MENGHITUNG TENAGA PERAWAT


MENURUT DOUGLAS (1984)

1. Identifikasi Jumlah Pasien.
Jumlah pasien yang dirawat diidentifikasi berdasarkan derajat ketergantungan. Identifikasi jumlah
pasien berdasarkan ketergantungan dilakukan mengikuti panduan berikut :
1. Dilakukan 1x sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya dilakukan oleh perawat
yang sama selama beberapa hari sesuai kebutuhan, dengan menggunakan format klasifikasi
pasien berdasarkan derajat ketergantungan
2. Setiap pasien dinilai berdasarkan kriteria klasifikasi pasien (minimal memenuhi 3
kriteria)
3. Pasien dikelompokkan sesuai dengan klasifikasi tersebut dengan memberi tanda (I)
pada kolom yang tersedia sehingga dalam waktu 1 hari dapat diketahui beberapa jumlah
pasien dengan klasifikasi minimal, parsial dan total.
4. Bila pasien hanya mempunyai 1 kriteria dari klasifikasi tersebut, maka pasien
dikelompokkan pada klasifikasi diatasnya.

2. Penetapan Tenaga Keperawatan.

Terdapat beberapa cara/ metode penghitungan jumlah tenaga perawat. Jumlah tenaga keperawatan
disuatu ruang rawat ditetapkan dari klasifikasi berdasarkan derajat ketergantungan. Menurut
Douglas ( 1992 ), klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi dalam 3 kategori :

a. Perawatan minimal memerlukan waktu 1 2 jam/ 24 jam, Kriteria :
1. Kebersihan diri, mandi ganti pakaian dilakukan sendiri
2. Makan dan minum dilakukan sendiri
3. Ambulansi dengan pengawasan
4. Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap jaga ( shift )
5. Pengobatan minimal dengan status psikologis stabil

b. Perawatan parsial memerlukan waktu 3 4 jam/ 24jam, Kriteria :
1. Kebersihan diri dibantu, makan dan minum dibantu
2. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
3. Ambulansi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
4. Pasien dengan kateter urine, pemasukan dan pengeluaran intake output cairan
dicatat / dihitung.
5. Pasien dengan infus, persiapan pengobatan yang memerlukan prosedur
c. Perawatan total memerlukan waktu 5 6 jam/ 24jam, Kriteria :
1. Semua keperluan pasien dibantu
2. Perubahan posisi, observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 2 jam
3. Makan melalui slang ( NGT / pipa lambung ), terapi intravena
4. Dilakukan penghisapan lender
5. Gelisah / disorientasi.
Berdasarkan kategori tersebut, didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi, sore dan
malam sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien :
No
Klasifikasi Pasien
Minimal Parsial Total
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1.08 0,90 0,60
dst

Sumber : Dauglas ( 1984 ).

Contoh :
Suatu ruang rawat dengan 22 pasien ( 3 pasien dengan klasifikasi minimal, 14 pasien dengan
klasifikasi parsial, dan 5 pasien dengan klasifikasi total ) maka jumlah perawat yang dibutuhkan
untuk jaga pagi ialah :
3 x 0,17 = 0,51
14 x 0,27 = 3,78
5 x 0,36 = 1,80
Jumlah = 6,096 orang

Menghitung jumlah pasien berdasarkan derajat ketergantungan selama 22 hari ( 4 minggu ) diruang
rawat. Setelah itu dihitung jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi, sore dan malam.
Berdasarkan observasi jumlah pasien selama 22 hari, maka :

Jumlah kebutuhan perawat setiap hari : 7,11 + 5,28 + 3,35 = 15,74 16 orang
Libur / Cuti : kurang lebih 5 orang
Jumlah tenaga yang dibutuhkan : 16 + 5 = 21 orang + 1 Kaur + 3 PP = 25 orang.
Keterangan : jumlah tim ditetapkan dengan pertimbangan bahwa seorang PP (perawat pelaksana)
bertanggung jawab 9 10 pasien, dengan variasi klasifikasi pasien.

You might also like