You are on page 1of 23

A.

Definisi Perubahan dan Perubahan Pendidikan



1. Definisi Perubahan:
Jeff Davidson menjelaskan bahwa perubahan merujuk pada sebuah terjadinya
sesuatu yang berbeda dengan sebelumnya. Perubahan bisa juga bermakna melakukan
hal-hal dengan cara baru, mengikuti jalur baru, mengadopsi teknologi baru,
memasang sistem baru, mengikuti prosedur-prosedur manajemen baru, penggabungan
(merging), melakukan reorganisasi, atau terjadinya peristiwa yang bersifat
mengganggu (disruptive) yang sangat signifikan. Rumusan perubahan yang
diungkapkan oleh Davidson tersebut, bahwa perubahan organisasi termasuk lembaga
pendidikan tinggi bisa terjadi di berbagai aspek kehidupan organisasi.
Potts dan LaMarsh melihat bahwa perubahan merupakan pergeseran dari keadaan
sekarang suatu organisasi menuju keadaan yang diinginkan di masa depan. Perubahan
dari keadaan sekarang tersebut dilihat dari sudut struktur, proses, orang dan budaya.
Perubahan lembaga menurut Potts dan LaMarsh dibatasi pada aspek struktur
organisasi, proses, orang dan budaya organisasi.
Menurut Hussey, faktor pendorong terjadinya perubahan adalah perubahan
teknologi yang terus meningkat, persaingan semakin intensif dan menjadi lebih
global, pelanggan semakin banyak tuntutan, profil demografis negara berubah,
privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut dan stakeholders minta lebih banyak
nilai.

2. Definisi Perubahan Pendidikan:
Lamarsh Lamarsh menyebutkan bahwa manajemen Perubahan adalah sebuah
aplikasi, terorganisir sistematis pengetahuan, peralatan, dan sumber daya. Perubahan
yang memberikan organisasi proses kunci untuk mencapai strategi bisnis mereka.
Manajemen perubahan sebagaimana diungkapkan oleh Potts dan LaMarsh dan
dianut Wibowo adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan
pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi
perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses perubahan tersebut.
Manajemen Perubahan: proses, alat dan teknik untuk mengelola orang-sisi proses
perubahan, untuk mencapai hasil yang diperlukan, dan mewujudkan perubahan secara
efektif di dalam individu, tim, dan sistem yang lebih luas. (Wikipedia).

3. Mengapa Perubahan Perlu dimanajemen:
Tuntutan perubahan terjadi pada berbagai bidang kehidupan, termasuk perubahan
pendidikan tinggi. Sumber utama pemicu perubahan pada dasarnya berasal faktor
internal dan eksternal suatu organisasi. Secara rinci Drucker (1985) menyebutkan
beberapa sumber pembaruan suatu organisasi dapat berasal dari : the unexpected, the
incongruity, innovation based on process need, changes in industry structure or
market structure, demographics, changes in perception mood and meening, and new
knowledge. Dari sumber utama tuntutan pembaruan organisasi menurut Drucker
tersebut, maka sumber perubahan lembaga pendidikan tinggi dapat berasal dari
kondisi yang tidak diharapkan, munculnya ketidakwajaran, inovasi yang berdasarkan
kebutuhan proses, perubahan struktur industri atau struktur pasar, demografi,
perubahan persepsi, suasana dan makna serta pengetahuan baru.
Selain itu Menurut Hussey, faktor pendorong terjadinya perubahan adalah
perubahan teknologi yang terus meningkat, persaingan semakin intensif dan menjadi
lebih global, pelanggan semakin banyak tuntutan, profil demografis negara berubah,
privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut dan stakeholders minta lebih banyak
nilai. Sedangkan Kreitner dan Kinicki, menyebutkan kebutuhan akan perubahan
dipengaruhi oleh kekuatan eksternal yang mencakup demographics characteristics,
technological advancements, market changes, social and political pressures dan
kekuatan internal yang meliputi human resources problems/prospects, managerial
behavior/decisions. Dari sumber terjadinya perubahan organisasi sebagaimana
dikatakan oleh Drucker, tuntutan perubahan baik dari faktor internal dan ekesternal
organisasi sebagaimana dikatakan oleh Kreitner dan Kinicki, dan dorongan perubahan
yang diungkapkan oleh Hussey, maka mau tidak mau, suka atau tidak suka, maka
lembaga pendidikan tinggi harus mengadakan perubahan sebagaimana dorongan dan
tuntutan perubahan tersebut.
Dari penjelasan diatas dapat kita pahami mengapa perubahan itu perlu
dimanajemen, yaitu sesuai pengertian manajemen itu sendiri yang dirumuskan oleh
Jones adalah The Planning, organizing, leading and controlling of resources to
achieve organizational goals effectively and efeciently. (Yaitu: perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan penggunaan sumber daya dalam
rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien).

4. Contoh perubahan dalam pendidikan:
Contoh yang saya ambil sebagai dari perubahan dalam pendidikan yaitu KELAS
ONLINE, sekarang kelas online ini di jalankan di jurusan administrasi pendidikan
dan ditujukan bagi mahasiswa yang mengontrak mata kualiah inovasi pendidikan.
Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa memiliki wawasan dan pengetahuan
mengenai inovasi pendidikan serta secara praktis terlibat secara langsung dengan
inovasi pendidikan yang sedang berkembang saat ini. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat di http://inovasi.mdl.gnomio.com.
Untuk lebih jelasnya mungkin saya belum bisa menuliskan dengan rinci seperti
apa proses pembelajaran kelas online ini, karena program kelas online ini memang
masih baru dan perdana khususnya bagi saya dan teman-teman jurusan administrasi
pendidikan semester 5 yang mengontrak mata kuliah Inovasi pendidikan. Tapi disini
saya akan menjelaskan yang lebih luasnya lagi dari Kelas online yaitu kuliah online.
Dari data yang saya dapatkan mengenai kuliah online ini banyak sekali
keuntungan kuliah online, diantaranya membantu untuk mendapatkan ijazah yang di
inginkan, kedua tentu kuliah online jauh lebih murah dari kuliah biasa. Disamping itu
tidak perlu keluar rumah melakukan perjalanan ke kampus yang bisa jadi di kuliah
biasa sangat jauh sehingga memakan banyak energi, biaya dan waktu.
Pertanyaan tentang perjalanan dari rumah ke sekolah untuk mengambil pelajaran
adalah masalah lain yang telah ditangani oleh program gelar sarjana online. Itu
sebabnya nama lain untuk pelatihan berbasis internet disebut program pembelajaran
jarak jauh. Ini berarti bisa tinggal kembali di kantor atau rumah dan chatting dengan
dosen program studi Anda dan pasangan tentu saja juga. Dengan demikian, tidak akan
ada perlu untuk meninggalkan kenyamanan rumah atau kantor.
Fleksibilitas yang diperbolehkan oleh program gelar sarjana online membuatnya
mudah bagi setiap individu untuk mendapatkan gelar nya dalam karir pilihan
kecepatan yang menguntungkan tanpa harus meninggalkan pekerjaan mereka saat ini
atau permintaan untuk cuti studi. Meskipun sebagian besar perusahaan memberikan
hak istimewa seperti staf mereka, masih tidak semua orang beruntung untuk bekerja
di organisasi-organisasi seperti itu, tapi dengan internet masalah ini terpecahkan.
Manfaat lain yang layak disebut berkaitan dengan program online gelar perguruan
tinggi adalah dengan fleksibilitas yang memungkinkan siswa untuk memulai dan
menyelesaikan pendidikan mereka dengan relatif mudah. Anda akan setuju dengan
saya bahwa hal-hal memperoleh agak sulit hari ini, begitu banyak yang satu tidak bisa
mengikuti kecepatan nya jadwal kerja dan tugas-tugas lain yang datang dengan
melanjutkan pendidikan seseorang. Berkat internet, seseorang dapat menenun gaya
hidup sibuk-nya tanpa menghadapi banyak stres.
Sebagai manfaat, perguruan tinggi program gelar online memberikan Anda
kesempatan untuk belajar di manapun Anda memilih untuk memberikan Anda
memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk pelatihan berlangsung. Hal yang baik
tentang bentuk alternatif pendidikan adalah bahwa sejauh Anda dibebani dengan
peralatan yang diperlukan; pelajaran dapat dikirimkan kepada Anda bahkan di gua.
Manfaat ini menjelaskan mengapa pasukan semakin banyak orang mendukung gelar
kelas online dari perguruan tinggi tradisional.
Kebenaran tentang pendidikan berbasis web yang dapat diakses untuk semua dan
dapat memulai pada oleh siapapun juga. Online perguruan tinggi program gelar juga
dilengkapi dengan beberapa paket luar biasa yang membuat belajar mudah dan
terjangkau bagi mereka yang tertarik dalam program ini terlepas dari status sosial
mereka. Apakah Anda meragukan fakta bahwa ada banyak manfaat yang bisa
diperoleh jika Anda memutuskan untuk belajar online?
Salah satu keuntungan utama yang pernah untuk dinikmati sejak
diperkenalkannya internet peluang teknologi affords orang baik memperoleh dan
belajar dengan mudah. Anda atau ada orang yang dapat memperoleh gelar online
tanpa menghadapi banyak kesulitan, asalkan Anda siap dan bersedia memulai dan
menyelesaikan program.
Dengan fleksibilitas yang memungkinkan siswa untuk memulai dan
menyelesaikan pendidikan mereka dengan relatif mudah. Anda akan setuju dengan
saya bahwa hal-hal memperoleh agak sulit hari ini, begitu banyak yang satu tidak bisa
mengikuti kecepatan nya jadwal kerja dan tugas-tugas lain yang datang dengan
melanjutkan pendidikan seseorang. Berkat internet, seseorang dapat menenun gaya
hidup sibuk-nya tanpa menghadapi banyak stres.

Sumber:
Davidson, Jeff, Change Management, The Complete Ideals Duides, Jakarta : Prenada, 2005, hal.
3.
Potts, Rebecca and LaMarsh, Jeanne, Managing for Success, London : Duncan Baird Publishers,
2004, hal. 36.
Hussey, D.. E., How to Manage Organisational Change, London : Kogan Page limited., 2000,
hal. 6.
Wibowo, Managing Change, Pengantar Manajemen Perubahan, Pemahaman Tentang Mengelola
Perubahan dalam Manajemen, Bandung : LFABETA, 2006, hal. 37.
(http://www.shvoong.com/how-to/careers/2034988-kuliah-online-apakah-menguntungkan/)

MANAJEMEN PERUBAHAN


WAKTU : 2 sesi @ 90 menit (180 menit)


TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Memberikan pandangan luas mengenai konsep manajemen perubahan dan memahami
pentingnya mengembangkan kemampuan sebagai perawat dan bidan agar lebih kreatif dan kritis
terhadap perilaku dan sikap diri sendiri dalam memberi asuhan kepada pasen dan karir termasuk
hubungan antara anggota tim di dalam tempat kerja.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Mengetahui konsep manajemen perubahan dan hubungannya dengan pemecahan masalah di
klinik.
2. Mengetahui bagaimana menjadi orang yang mengalami perubahan, dan menggunakan dalam
manajemen pasen pada praktik sehari-hari.
3. Mengetahui bahwa manajemen perubahan akan meningkatkan kualitas kinerja perawat dan
bidan dalam sistem pelayanan kesehatan.

MATERI

1. Definisi manajemen perubahan
2. Proses perubahan sebagai pemecahan masalah di area klinis
3. Proses perubahan sebagai unfreezing changing and refreezing
4. Pendekatan manajemen perubahan untuk mencapai tujuan
5. Persyaratan kemampuan harus dimiliki untuk manajemen perubahan dalam lingkungan
internal dan eksternal.
6. Strategi manajemen perubahan

METODA

1. Kuliah singkat
2. Interaksi
3. Kerja Kelompok
4. Presentasi Diskusi Pleno

RENCANA PENGAJARAN


Sesi I Sesi II
Bagian A
Topik : Konsep Manajemen Perubahan
Metoda : Kuliah singkat
Durasi : 20 menit
Bagian A
Topik : Menulis Analisis SWOT
Metoda: kerja kelompok, presentasi
dan diskusi pleno
Durasi : 40 menit
Bagian B
Topik: Tipe Perubahan
Metoda: Kerja individu Kerja kelompok -
Presentasi (Latihan 1)
Durasi : 50 menit
Bagian B
Topik: Proses perubahan
Metoda: kuliah singkat
Durasi: 10 menit
Bagian C
Topik: Analisa SWOT
Metoda: Kuliah singkat
Durasi : 20 menit
Bagian C
Topik : Menulis tahap-tahap perubaan
Metoda: kerja kelompok, presentasi dan
diskusi pleno
Durasi : 40 menit







M A T E R I
MANAJEMEN PERUBAHAN

PENDAHULUAN

Perubahan tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Perubahan mulai disadari menjadi
bagian yang penting dari suatu organisasi diawali sekitar 40 tahun yang lalu. Dimulai oleh dunia
usaha yang lebih dulu menyadari pentingnya perubahan bagi peningkatan kualitas produksi yang
dihasilkan. Berbagai upaya dan pendekatan telah dilakukan untuk memecahkan masalah yang
timbul akibat adanya perubahan.

PENGERTIAN

Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang
ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi karena
sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut

TUJUAN DAN MANFAAT

Perubahan mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, tanpa adanya
perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama. Perubahan
bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi
perkembangan jaman, kemajuan teknologi dan dibidang pelayanan kesehatan adalah peningkatan
kesadaran pasen akan pelayanan yang berkualitas

TIPE PERUBAHAN

Perubahan terdiri dari 3 tipe yang berbeda, dimana setiap tipe memerlukan strategi manajemen
perubahan yang berbeda pula. Tiga macam perubahan tersebut adalah:
(1) Perubahan Rutin, dimana telah direncanakan dan dibangun melalui proses organisasi;
(2) Perubahan Peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah dicapai organisasi;
(3) Perubahan Inovatif, yang mencakup cara bagaimana organisasi memberikan pelayanannya.

Tidak ada satupun pendekatan yang sesuai untuk Manajemen Perubahan. Metoda-metoda yang
digunakan untuk komunikasi, kepemimpinan, dan koordinasi kegiatan harus disesuaikan dalam
menemukan kebutuhan masing-masing situasi perubahan.
Beberapa pertanyaan yang perlu ditanyakan untuk mengakses jenis-jenis perubahan yang
ditemukan dalam organisasi adalah:
1. Apakah perubahan itu bersifat siklis ?
2. Apakah para karyawan mengantisipasi perubahan ini ?
3. Apakah perubahan itu berarti terjadi pergerakan dari rutinitas ke lainnya ?
Jika jawabannya ya, berarti terjadi perubahan rutinitas
4. Akankah perubahan tersebut memberikan jalan yang lebih baik dalam pelaksanaan aktivitas
saat ini ?
5. Apakah perubahan mempertinggi intensitas kegiatan yang ada ?
Jika jawabannya ya, berarti terjadi peningkatan perubahan
6. Apakah perubahan merupakan pendekatan baru secara keseluruhan atau sebuah ide untuk
organisasi ?
7. Apakah perubahan tersebut memerlukan pemikiran ulang dari prosedur-prosedur organisasi
saat ini ?
Jika jawabannya ya, berarti terjadi sebuah perubahan inovatif

LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN PERUBAHAN

1. Identifikasi Tipe Perubahan
Ketika anda harus memanaj perubahan, pertama-tama perlu mengidentifikasi tipe dari
perubahan tersebut.
Contoh : anda sebagai kepala keperawatan/kebidanan memperkenalkan standar baru tentang
kerja keras.

a. Tipe Peningkatan Perubahan
Seperti penggunaan waktu secara moderat, ini akan memerlukan waktu untuk
mencapainya, karena kebiasaan buruk dari staf. Untuk mencapai sukses akan
memerlukan manajemen waktu untuk memonitor secara reguler.
b. Tujuan dari Standar :
(1) Setiap staf perawat dan bidan harus selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah
menyentuh pasen (dewasa maupun anak-anak)
(2) Penyebaran penyakit dan infeksi silang akan berkurang dengan tindakan ini
(3) Staf akan menerima tanggung jawab klinis dari standar ini
c. Beberapa Pernyataan tujuan yang lebih Spesifik lagi dapat berupa :
Mengurangi infeksi dengan cara staf melakukan cuci tangan

2. Identifikasi Tujuan Perubahan
Tugas kedua adalah mengidentifikasi tujuan-tujuan perubahan. Kemudian merencanakan
tujuan-tujuan tersebut secara jelas dan memberikan batasan antara waktu dengan perubahan
mana yang dapat diterima.

Kesulitan perubahan, adalah upaya lebih lanjut yang harus dimasukkan dalam perencanaan
tujuan. Perencanaan tujuan mengklarifikasi kebutuhan akan situasi dan meningkatkan ketelitian
respon. Ini akan memberikan fleksibilitas yang lebih, dalam manajemen perubahan. Kejelasan
tujuan memberikan arahan dan petunjuk dalam mengambil keputusan mengenai apa yang harus
dilakukan. Dengan membuat perencanaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang spesifik akan
mengurangi pemborosan waktu dan upaya.








PENUGASAN

1. Kerjakan latihan ini secara individual, lamanya 10 menit
2. Pikirkanlah 3 contoh pengalaman pribadi anda dalam organisasi yang menggambarkan
setiap jenis perubahan: rutinitas, peningkatan dan inovatif.
3. Setelah itu, cobalah hitung dampak dari setiap perubahan.
4. Perhitungan angka berkisar antara 1 sebagai nilai terendah sampai angka 5 sebagai nilai
tertinggi.

Dampak
Perubahan
Jenis jenis Perubahan
Rutinitas Peningkatan Inovatif
Anggaran tahunan
baru dalam Rupiah
Standar baru dalam
ruangan/unit
Seri baru dalam komunitas
Waktu
Gambaran
Kebutuhan waktu
Manajemen waktu

Penugasan Kelompok

1. Pikirkanlah satu contoh dari perubahan yang baru saja anda alami dan olahlah apa tipe
perubahannya dan apa tujuannya ?
2. Dapatkah perubahan itu bersifat positif ?
3. Dapatkah dirancang menjadi lebih spesifik ?
4. Cobalah temukan kembali pernyataan tujuan anda bila diperlukan.
5. Waktu kerja kelompok - 40 menit
6. Presentasi setiap kelompok @ 10 menit




ANALISIS SWOT

Sejak awal sebagian besar tujuan-tujuan untuk perubahan mencakup beberapa prioritas isu, maka
analisis SWOT (strength, weakness, opportunities and threats) lebih banyak digunakan untuk
menggabungkan faktor internal dan eksternal dalam perubahan organisasi. Setiap prioritas isu
harus diolah dengan analisis SWOT.

Beberapa pertanyaan yang harus didiskusikan antara lain:
Tindakan-tindakan apa yang dibutuhkan dalam menangani isu tersebut?
Rincian apa yang harus dimasukkan?
Bagaimana hal ini dikomunikasikan? Kepada siapa?
Siapa yang bertanggung jawab? Apa yang dilakukan? Kapan?
Bagaimana reaksinya dapat dimonitor?
Bagaimana cara Anda memberi umpan baliknya?


Penugasan II (Kelompok)

Strengths (Kekuatan)
Tujuan-tujuan perubahan ?
Apa salah satu kekuatan dari tujuan ini ?
Kebutuhan apa yang perlu ditegaskan tentang kekuatan ini ?
Siapa yang harus diberitahu mengenai kekuatan ini ?
Bagaimana mereka diberitahu ?
Sejak kapan ?
Siapa yang bertanggung jawab mengkomunikasikannya ? Sejak kapan ?
Siapa yang memonitor proses ini ? Data-data apa saja yang diperlukan ?
Bagaimana mengumpulkan data-data tersebut ?


Weaknesses (Kelemahan)
Tujuan-tujuan perubahan
Apa salah satu kelemahan dari tujuan ini ?
Kebutuhan apa yang perlu ditegaskan tentang kelemahan ini ?
Siapa yang harus diberitahukan mengenai kelemahan ini ?
Bagaimana mereka diberitahukannya ?
Sejak kapan ?
Siapa yang bertanggung jawab mengkomunikasikannya ? Sejak kapan ?
Siapa yang memonitor proses ini ? Data-data apa saja yang diperlukan ?
Bagaimana mengumpulkan data-data tersebut ?

Opportunities (Kesempatan)
Tujuan-tujuan perubahan
Apa salah satu kesempatan dari tujuan ini ?
Kebutuhan apa yang perlu ditegaskan tentang kesempatan ini ?
Siapa yang harus diberitahukan mengenai kesempatan ini ?
Bagaimana mereka diberitahukannya ?
Sejak kapan ?
Siapa yang bertanggung jawab mengkomunikasikannya ? Sejak kapan ?
Siapa yang memonitor proses ini ? Data-data apa saja yang diperlukan ?
Bagaimana mengumpulkan data-data tersebut ?

Threats (Hambatan)
Tujuan-tujuan perubahan
Apa salah satu hambatan dari tujuan ini ?
Kebutuhan apa yang perlu ditegaskan tentang hambatan ini ?
Siapa yang harus diberitahukan mengenai hambatan ini ?
Bagaimana mereka diberitahukannya ?
Sejak kapan ?
Siapa yang bertanggung jawab mengkomunikasikannya ? Sejak kapan ?
Siapa yang memonitor proses ini ? Data-data apa saja yang diperlukan ?
Bagaimana mengumpulkan data-data tersebut ?


SIAPA SAJA YANG TERLIBAT

Hal selanjutnya yang perlu dipikirkan adalah mengenai profil orang orang yang terlibat dalam
perubahan. Profil orang-orang tersebut seharusnya dapat mengorganisasi informasi dari semua
orang terlibat dalam upaya perubahan. Setiap orang akan mempunyai prioritas dan minat yang
berbeda, berdasarkan fungsi mereka. Kebijaksanaan dan diplomasi harus digunakan ketika
mempresentasikan tujuan perubahan kepada kelompok. Pesan yang sama harus disampaikan
kepada semua orang, bagaimanapun pentingnya, perlu dicermati hal-hal khusus yang banyak
relevansinya kepada kelompok.

Penyesuaian pesan dengan minat orang-orang ini membawa kita untuk bekerja lebih efektif
dengan kebutuhan yang berbeda-beda bagi setiap individu atau kelompok. Dengan memahami
perbedaan akan meningkatkan kemungkinan menghargai pengalaman teman sejawat. Dengan
memahami konsentrasi dan minat setiap orang, akan meningkatkan kinerja kepemimpinan.
Contoh: Untuk memonitor tingkat infeksi semua staf di klinik, termasuk para dokter, perawat,
bidan, petugas kebersihan, petugas yang menyediakan sabun dan tissue, para pasen.

Tahap-Tahap Manajemen Perubahan

Suatu perubahan terjadi melalui tahap-tahapnya. Pertama-tama adanya dorongan dari dalam
(dorongan internal), kemudian ada dorongan dari luar (dorongan eksternal). Untuk manajemen
perubahan perlu diketahui adanya tahapan perubahan. Tahap-tahap manajemen perubahan ada
empat, yaitu:
Tahap 1, yang merupakan tahap identifikasi perubahan, diharapkan seseorang dapat
mengenal perubahan apa yang akan dilakukan /terjadi. Dalam tahap ini seseorang atau
kelompok dapat mengenal kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe perubahan.
Tahap 2, adalah tahap perencanaan perubahan. Pada tahap ini harus dianalisis mengenai
diagnostik situasional tehnik, pemilihan strategi umum, dan pemilihan. Dalam proses ini
perlu dipertimbangkan adanya factor pendukung sehingga perubahan dapat terjadi dengan baik.
Tahap 3, merupakan tahap implementasi perubahan dimana terjadi proses pencairan,
perubahan dan pembekuan yang diharapkan. Apabila suatu perubahan sedang terjadi
kemungkinan timbul masalah. Untuk itu perlu dilakukan monitoring perubahan.
Tahap 4, adalah tahap evaluasi dan umpan balik. Untuk melakukan evaluaasi diperlukan
data, oleh karena itu dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dan evaluasi data tersebut.
Hasil evaluasi ini dapat di umpan balik kepada tahap 1 sehingga memberi dampak pada
perubahan yang diinginkan berikutnya.
Suatu perubahan melibatkan perasaan, aksi, perilaku, sikap, nilai-nilai dari orang yang
terlibat dan tipe gaya manajemen yang dibutuhkan. Jika perubahan melibatkan sebagian
besar terhadap perilaku dan sikap mereka, maka akan lebih sulit untuk merubahnya dan
membutuhkan waktu yang lama.

Jika pimpinan manajemen perubahan mengetahui emosi normal yang dicapai, ini akan lebih
mudah untuk memahami dan menghandel emosi secara benar.

Gambar berikut ini menunjukkan kejelasan komponen tersebut.




Dorongan internal Dorongan eksternal












Pendukung





Tahap 1
Identifikasi Perubahan


Mengenal Kebutuhan
Perubahan

Identifikasi tipe Perubahan
Tahap 2
Perencanaan Perubahan
Diagnostik
Situasional
Technik
Pemilihan
Strategik
Umum

Pemilihan
Tahap 3

Implementasi Perubahan





Pencairan Perubahan

Pembekuan/Integritas
Gambar 1 : TAHAP-TAHAP PERUBAHAN







Umpan Balik





Gambar 2 :
Waktu dan Kesulitan untuk merubah Budaya/Kebiasaan







GAYA MANAJEMEN
PERILAKU TETAP
Kesulitan
Perubahan
NILAI
SIKAP
Tahap 4
Evaluasi & Umpan Balik
Pengumpulan
Data


Evaluasi Data &
Umpan Balik












* Ref : Atkinson, P. 1990: Creating Culture Change Bedford. IFS Ltd.
Kempton Bedford ISBN 81-85 789-02-2

Gambar dibawah ini memperlihatkan bahwa jika paserta yang hadir memberikan dukungan yang
cukup, mereka akan dapat menerima perubahan. Mereka tetap membutuhkan banyak dukungan
untuk dapat menerima secara keseluruhan dan memahami perubahan tersebut ke setiap tindakan
dan perilaku normal mereka sendiri. Gambar ini akan mengilustrasikan proses perubahan lebih
baik.
Tanggung jawab terhadap pengelolaan perubahan ini harus mempertimbangkan perasaan dan
emosi orang-orang yang terlibat di dalamnya. Jika hal ini diabaikan atau tim manajemen
perubahan tidak sensitif terhadap hal ini, perubahan tidak akan dapat terjadi sesuai
rencana yang telah dibuat. Perubahan dapat menjadi sangat resisten dan defensif.
Seseorang yang memimpin perubahan mungkin harus merubah kinerja perubahan tersebut
dengan maksud untuk memberikan dukungan yang lebih efektif.
AKSI
PERASAAN
Waktu untuk Berubah

Dalam proses perubahan, seorang pemimpin harus berupaya untuk melatih perubahan terlebih
dahulu pada dirinya sendiri. Sehingga terjadi suatu integritas pada dirinya. Dan perubahan ini
akan mempengaruhi terjadinya perubahan kinerja dalam organisasi yang dipimpinnya. Gambar-
gambar dibawah ini menunjukkan bagaimana proses perubahan tersebut terjadi, komponen apa
yang terkena dalam diri individu bila ingin berubah, bagaimana orang luar terlibat dalam proses
perubahan di suatu organisasi dan bagaimana manajemen perubahan tersebut untuk mencapai
tujuan organisasi.

TRANSISI EMOSI SELAMA PERUBAHAN

Gambar 2: Mengelola Emosi dalam Proses Perubahan *























1. Goncangan
2. Penolakan
3. Kekuatan Emosi

Perlu dukungan &
Pemahaman
4. Penerimaan
F
R
U
S
T
R
A
S
I
F
R
U
S
T
R
A
S
I
6. Pemahaman sempurna
7. Integritas

5. Pengalaman

Perlu dukungan
Waktu
Keadaan untuk
Perbandingan yg
Baik
* Ref : Atkinson, P. 1990: Creating Culture Change Bedford. IFS Ltd.
Kempton Bedford ISBN 81-85 789-02-2

You might also like