You are on page 1of 76

BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MANADO

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN


KEMENTRIAN KEHUTANAN
2011
KEANEKARAGAMAN AVIFAUNA
BEBERAPA KAWASAN KONSERVASI
PROPINSI SULAWESI UTARA DAN GORONTALO
DISUSUN OLEH :
DIAH IRAWATI DWI ARINI
SYAMSIR SHABRI
YERMIAS KAFIAR
SUPRATMAN TABBA
HARWIYADDIN KAMA
PENDAHULUAN
Keunikan avifauna yang berada pada hutan-hutan alam timur Indonesia menyimpan lebih
banyak pesona dan keberagaman jenis endemisitas yang tinggi, fakta ini menjadi sebuah
khasanah kekayaan Nusantara yang tak ternilai harganya. Sebagai salah satu wilayah di
Kawasan Timur Indonesia Pulau Sulawesi menyimpan berjuta misteri berkaitan dengan
potensi sumber daya alamnya, alam Sulawesi menjadi perhatian konservasionis dunia
karena menjadi tempat hidup berbagai satwa endemik yang bernilai global. Dalam bidang
ornitologi Sulawesi merupakan surga bagi kehidupan burung yang tiada bandingannya,
bahkan ornitologiwan dari segala penjuru dunia memberikan prioritas utama untuk pulau
ini.
Menariknya bahwa pulau Sulawesi tidak memiliki keanekaragaman avifauna yang tinggi
sebagaimana pulau lain di wilayah barat Indonesia namun endemisitas terhadap jenis ini
justru lebih tinggi. Hal mendasar sebagai implikasi tingginya endemisitas karena wilayah
timur Indonesia terdiri dari lebih banyak gugusan pulau-pulau kecil sehingga membuat
banyak spesies yang terisolasi dan pada akhirnya harus menyesuaikan diri terhadap
habitat dan lingkungannya. Tercatat sekitar 96 jenis afifauna endemik di wilayah Sulawesi
yang tersebar dari Selatan, Tenggara, Tengah hingga ke bagian Utara yang lebih kaya akan
pulau-pulau kecil
Ekosistem Sulawesi Utara merupakan kompleksitas dari keanekaragaman hayati pulau
Sulawesi dimana tingkat endemisitas spesies di wilayah ini sangat tinggi. Tingginya tingkat
endemisitas terhadap spesies avifauna tidak terlepas dari posisi Sulawesi Utara yang
berada dikepala dan proses terbentuknya pulau Sulawesi yang unik. Kondisi inilah yang
membuat Sulawesi Utara menjadi pintu masuk bagi beberapa spesies burung-burung asli
benua asia dan Australia, antara lain jenis-jenis burung paruh bengkok dan Julang Sulawesi
(Rhyticeros cassidix) yang merupakan burung raksasa Asia-Afrika.
Menurut Holmes dan Phillipps (1999) daftar burung di Sulawesi dan pulau-pulau kecil
disekitarnya terdiri dari 380 jenis, 96 jenis diantaranya merupakan endemik kawasan
Sulawesi dan 115 jenis diantaranya termasuk endemik Indonesia. Jika dikumulatifkan
jumlah ini merupakan 38 % dari total 250 jenis burung endemik yang ada pada kawasan
Wallacea (Coates dkk, 2000).
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
1
Deskripsi tentang keadaan burung-burung Sulawesi diatas merupakan sekilas gambaran
mengenai keragaman avifauna di wilayah ini, namun kondisi keberadaan hutan sebagai
habitat yang baik untuk fauna burung tidak linear dengan laju kelestarian terhadap
perbaikan hutan namun cenderung lebih mengarah pada kerusakan hutan yang makin
parah dewasa ini. Dengan demikian kajian terhadap jenis-jenis burung pada wilayah
Sulawesi Utara penting dilakukan untuk mendapatkan validasi dan pengayaan data terkait
keberagaman avifauna.
Buku ini akan memberikan profil mengenai jenis-jenis burung yang ada di Sulawesi bagian
utara berdasarkan penelitian, pengamatan dan perjumpaan penulis dibeberapa kawasan
konservasi di wilayah ini. Kawasan konservasi yang menjadi objek pengamatan adalah
Cagar Alam Tangale dan Suaka Margasatwa Nantu di Propinsi Gorontalo serta Cagar Alam
Gunung Ambang, Tangkoko dan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di Propinsi
Sulawesi Utara. Buku ini merupakan rangkuman dari jumlah jenis yang ditemukan dari
hasil penelitian yang telah dilakukan dalam kurun waktu awal 2008 hingga akhir 2010.
Diharapkan buku ini dapat menjadi pengenal atapun panduan terhadap jenis-jenis burung
yang menghuni hutan-hutan di alam Sulawesi bagian Utara.
Manado, Agustus 2011
Penulis
2
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
3
CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG
Kawasan Cagar Alam Gunung Ambang sebagai salah satu kawasan konservasi di Indonesia
menyimpan sejuta pesona keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Kawasan yang
berada di jantung Sulawesi Utara ini mampu memberikan sajian keindahan alam khas
Sulawesi yang tidak kalah menariknya dengan kawasan lainnya di Indonesia. Keberadaan
kawasan ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.
395/Kpts/Um/6/1978 dengan luas wilayah 8.638 Ha yang utamanya melindungi satwa
endemik Sulawesi yaitu Anoa (Bubalus spp).
Secara administratif berada di dua Kabupaten yakni Minahasa Selatan dan Bolaang
0 0
Mogondow dan secara geografis berada pada koordinat 0 20'00 - 0 57'00 Lintang Utara
0 0
dan 124 20'00 - 124 28'00 Bujur Timur. Cagar Alam Gunung Ambang memiliki tipe
ekosistem hutan hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan. Bentuk topografi
bergelombang, berbukit sampai dengan bergunung dan di sebagian kecil wilayahnya
landai. Ketinggian berkisar antara 700 1780 m dpl yang terdiri dari beberapa jajaran
gunung seperti G. Tudutalong (1.680 m dpl), G. Moyayat (1.706 m dpl), G. Molibut (1.565 m
dpl) dan G. Ilantat (1552 m dpl), selain itu sebagai gunung yang masih aktif terdapat kawah
gunung berapi. Jenis-jenis vegetasi yang dapat dijumpai di Cagar Alam Gunung Ambang
diantaranya Kayu Loyang (Quercus sp), Makembes (Eugenis sp), pakoba (Tricalisia
minahasae), Sosoro (Laportea sp.), Nantu (Palaquium obustifolium), Kenanga (Cananga
ordorata), Cempaka (Elmerrillia ovalis), Kayu bugis, rotan, palma, wanga (Pigafetta
fillaris).
4
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
TAMAN NASIONAL
BOGANI NANI WARTABONE
Bogani Nani Wartabone merupakan salah satu dari dua kawasan konservasi berstatus
Taman Nasional di bagian Utara Sulawesi. Kawasan yang sebelumnya bernama Dumoga
Bone ini memiliki berbagai keunikan ekologi sebagai kawasan peralihan dan sangat
dikenal lewat atraksi Burung Maleo. Dasar hukum bagi kawasan ini adalah Surat
Keputusan Menteri Pertanian tahun 1982 dan ditunjuk oleh Menteri Kehutanan
berdasarkan SK. No. 1068/Kpts-II/1992 tanggal 18 November 1992 dengan luas kawasan
mencapai 287.115 Ha.
Secara administrasi, kawasan ini berada di dua wilayah yaitu Propinsi Gorontalo dan
Propinsi Sulawesi Utara. Secara geografis, kawasan ini berada pada posisi geografis
0 0 0 0
0 20'00 - 0 49'00 Lintang Utara dan 123 08'00 - 124 14'00 Bujur Timur yang
membentang pada ketinggian 50-2.000 m dpl. Rentang ketinggian tersebut membuat
TNBNW memiliki empat tipe ekosistem yaitu hutan Sekunder, hutan hujan dataran
rendah, hutan hujan pegunungan dan hutan lumut.
Kekayaan flora khas TNBNW diantaranya adalah palem Matayangan (Pholidocarpus ihur),
kayu hitam (Diospyros celebica), kayu besi (Intsia spp), kayu kuning (Arcangelisa flava) dan
bunga bangkai (Amorphophallus companulatus). Sedangkan tumbuhan yang umum
dijumpai seperti Piper aduncum, Trema orientalis, Macaranga sp, berbagai jenis cempaka,
agathis, kenanga dan bermacam-macam anggrek serta tanaman hias. Tidak ketinggalan
berbagai jenis satwaliar yang dimiliki seperti 24 jenis mamalia, 125 jenis aves, 11 jenis
reptilia, 2 jenis amphibi, 38 jenis kupu-kupu, 200 jenis kumbang dan 19 jenis ikan.
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
5
CAGAR ALAM TANGALE
Sebagai salah satu kawasan konservasi di Propinsi Gorontalo, Tangale memiliki fungsi
yang cukup penting bagi zona perlindungan bagi flora dan fauna. Dengan luas wilayah
112.5 Ha, kawasan ini juga berfungsi sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan
yang merupakan bagian dari daerah Tangkapan Air di Kabupaten Gorontalo. Dasar hukum
yang dimiliki oleh kawasan ini adalah Keputusan Menteri Kehutanan No. 431/Kpts/VII-
4/1992 tanggal 5 Mei 1992 yang ditujukan bagi perlindungan monyet endemik Gorontalo
yang dikenal dengan nama lokal dihe (Macaca heckii).
Secara administrasi, CA. Tangale berada pada dua desa di Kecamatan Tibawa yaitu Desa
Labanu dan Desa Buhu. Kawasan ini dipisahkan oleh jalan trans Sulawesi yang
menghubungkan Kota Manado dan Kabupaten Gorontalo. Dan secara geografis berada
0 0 0 0
pada posisi 0 35'00 - 0 36'00 Lintang Utara dan 122 45'00 - 122 47'00 Bujur Timur.
Bentang alam kawasan CA. Tangale umumnya bervariasi mulai bergelombang hingga
berbukit dan hanya sebagian kecil saja pada kelas kemiringan landai dengan ketinggian
tempat 100-350 m dpl. Berdasarkan klasifikasi Scmidt dan Ferguson, kawasan CA. Tangale
termasuk kategori iklim C. Jenis tanah penyusun CA. Tangale, terdiri atas jenis tanah
podsolik dan Aluvial dimana jenis tanah ini memiliki kandungan hara yang banyak
dibutuhkan oleh tumbuhan. Secara geologi, memiliki formasi batuan gunung api bilungala
dan Diorit Bone.
6
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
SUAKA MARGASATWA NANTU
Suaka Margasatwa Nantu, secara geografis berada pada posisi 01
0 0
03'00 - 01 34'00
0 0
Lintang Utara dan 125 01'00 - 125 15'00 Bujur Timur yang terletak dalam Sub Das
Nantu, DAS Paguyaman dan secara administrasi meliputi wilayah Kecamatan Sumalata,
Kecamatan Wonosari, di Kabupaten Gorontalo dan Kecamatan Tilamuta di Kabupaten
Boalemo Propinsi Gorontalo. Kawasan yang memiliki luas wilayah sebesar 31.215 Ha ini
ditunjuk sebagai kawasan suaka margasatwa pada tahun 1999 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 537/Kpts-II/1999. SM. Nantu
sebagian merupakan derah dataran rendah dan sebagian lagi memiliki topografi yang
berbukit-bukit serta bergunung-gunung dengan kisaran ketinggian 0-1.525 m dpl.
Berbagai macam obyek dan panorama alam dapat dijumpai pada kawasan ini seperti tipe
vegetasi, aliran sungai Nantu, kicauan burung, lengkingan suara tarsius, kubangan air
garam alami sebagai tempat berkumpulnya babirusa serta jenis-jenis satwa mamalia
besar lainnya. Komunitas vegetasi di SM. Nantu sangat bervariasi. Keragaman tumbuhan
tertinggi berkembang di dataran rendah dan perbukitan bawah. Berbagai jenis flora yang
dapat dijumpai seperti pangi (Pangium edule), linggua (Pterocarpus indicus), nantu
(Palaquium sp.), bayur (Pterospermum sp.), gofasa (Vitex govasus), bintangur
(Callophyllum sp.), kenanga (Cananga odorata), leda (Eucalyptus deglupta), woka
(Livistona rotundifolia) dan dao (Dracontomelon dao). Beragamnya jenis vegetasi ini,
menyebabkan banyaknya jenis satwa yang menghuni kawasan ini seperti babirusa
(Babyrousa babyrusa), babi hutan sulawesi (Sus celebensis), anoa (Bubalus spp.), rusa
(Cervus timorensis), monyet hitam sulawesi (Macaca heckii), tangkasi (Tarsius spectrum)
dan berbagai jenis burung.

Avi fauna Kawasan Konservasi Sul awesi Utara dan Gorontal o
A v i f a u n a K a w a s a n K o n s e r v a s i S u l a w e s i U t a r a d a n G o r o n t a l o
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
7
Nama Lokal :Elang Alap Ekor Totol
Distribusi : Endemik di Sulawesi
Nama Internasional :
Goshawk
Spot-tailed
Karakteristik :
Jenis elang ini memiliki sayap lebar, pendek
dan ekor cukup panjang dan berburu dengan
meluncur di sela-sela tajuk hutan. Di luar
hutan burung-burung ini terbang mengepak
dan melayang bergantian, dan kadang
membumbung tinggi mengikuti aliran udara
panas.
Elang alap ekor totol adalah jenis yang paling
umum di Sulawesi. Berukuran 30 cm dan
dapat dikenali dari bintik-bintik putih khas
yang terdapat pada bagian sisi atas ekor
yang gelap. Bintik ini akan segera terlihat.
Pada elang dewasa tubuh bagian atas abu-
abu kebi ruan, dada dan perut nya
kemerahan. Sedangkan remaja memiliki
bulu kecoklatan dan bagian dada memiliki
coretan-coretan coklat. Senang menghuni
hutan pamah, hutan perbukitan dan hutan
pegunungan bawah, dan mangrove. Dari
permukaan laut sampai pada ketinggian
Haliastur indus Bonaparte
Accipiteridae
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Lokasi dijumpai :CA. Gunung Ambang,
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
Haliastur indus Boddaert
Accipiteridae
8
Nama Lokal : Elang Bondol
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi :India, Ceylon, Asia Tropis dan
Cina Selatan sampai ke bagian Utara
Australia.
Lokasi dijumpai :
TN. Bogani Nani Wartabone, CA. Tangale,
SM. Nantu
CA. Gunung Ambang,
Nama Internasional : Brahminy Kite
Karakteristik :
Burung elang bondol memiliki penyebaran
yang sangat luas. Jenis ini dapat dijumpai di
seluruh habitat mulai dari pantai hingga
pegunungan. Ciri khas yang dimiliki adalah
warna tubuhnya yang kemerahan, dan
bagian kepala dan leher berwarna putih.
Panjang ukuran tubuhnya yaitu 43-50 cm.
Memiliki penampakan yang gagah seperti
jenis elang lainnya.
Termasuk kelompok karnivora yaitu
memangsa mamalia kecil seperti tikus, ular
katak dan sebagainya. Sarang biasanya
dibangun pada pohon yang tinggi, terbuat
dari ranting-ranting kering dan dedaunan.
Telur berjumlah 1-4 buah. Dierami oleh
betina dengan masa pengeraman sekitar 26-
27 hari. Anak burung akan meninggalkan
sarang setelah 50-55 hari. Elang bondol
sangat mudah dikenali dari suaranya.
Burung ini merupakan maskot bagi Ibukota
DKI Jakarta.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
: Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
9
Nama Lokal : Elang-ular Sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi :Endemik Sulawesi dan
Kepulauan Sula
Lokasi dijumpai :TN. Bogani Nani
Wartabone
Nama Internasional : Sulawesi Serpent
Eagle
Karakteristik :
Berukuran 41-50 cm. Bulu tegak di belakang
kepala. Dada kadru, palang putih pada perut,
kulit muka kuning. Ketika terbang dari
bawah sebuah pita pucat lebar tunggal
terlihat pada kedua sayap dan pita coklat
pucat pada ekor. Melayang dengan kedua
sayap.
Elang-ular sulawesi berkerabat dekat
dengan elang ular bido (S. cheela) yang ada di
kawasan Sunda. Burung i ni mudah
dibedakan dari rajawali bersayap lebar dan
elang membumbung mengikuti udara panas
di atas daratan berhutan karena garis putih
lebar khas pada ekornya serta garis putih di
dekat batas belakang bagian bawah
sayapnya. Pada waktu hinggap, burung ini
memiliki jambul berukuran sedang. Suara
lengkingannya sering menarik perhatian
bagi sepasang burung yang sedang
membumbung tinggi mengikuti aliran udara
panas.
Spilornis rufipectus Gould
Accipiteridae
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
Alcedo atthis Linnaeus
Alcedinidae
10
Nama Lokal : Raja udang erasia
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi :
Wallacea
Tersebar luas di wilayah
Lokasi dijumpai : Danau Iloloi CA.
Gunung Ambang
Nama Internasional :
Kingfisher
Common
Karakteristik :
Berukuran 14.5-18.5 cm. Garis tengah biru
terang cemerlang. Pada punggung dan
tunggir, tanda pada leher keputih-putihan.
bagian bawah merah karat kayu manis.
Cukup umum. Sering mengunjungi sungai-
sungai dan anak-anak sungai, danau, kolam
dan rawa-rawa. di antara kawasan yang
dihutankan dan daerah yang lebih terbuka
juga mangrove, muara sungai dan tepi pesisir
yang tersembunyi. Dijumpai pada ketinggian
permukaan laut sampai 225 m dpl.
Jenis ini menyukai terbang rendah dan
sangat cepat. Memiliki arti yang sangat
penti ng bagi kesehatan ekosi stem.
Kepadatan burung tertinggi ditemui pada
habitat dengan air yang jernih yang
memungkinkan viabilitas mangsa yang
tinggi. Sarang berada di dalam lubang di tepi-
tepi sungai, jumlah telur berkisar antara 2-
10.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
11
Nama Lokal : Itik mata-putih
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Sulawesi (sekali) dan Flores
(sekali)
Lokasi dijumpai : Sungai Nantu-SM.
Nantu
Nama Internasional : Australian
Pochard
Karakteristik :
Berukuran 45-60 cm.
Coklat tua, penutup sayap bawah putih,
perut pucat. Ketika sedang terbang, pita
putih melebar menutup sepanjang sayap
atas. Sayap bawah putih, tepinya gelap
sempit.
Jenis bebek yang pandai menyelam, dengan
cara menundukkan kepala ke dalam air
kemudian bebek ini akan menyelam dengan
dorongan kaki berselaput kuat. Jenis ini
mampu menyelam dan bertahan di bawah
air hingga satu menit.
Menyukai habitat rawa, danau dan sungai
besar dan menghindari perairan pantai. itik
ini jarang terlihat di daratan dan tidak
pernah di atas pohon. Perbedaan antara
jantan dan betina terletak pada matanya. Itik
jantan memiliki mata berwarna putih
sedangkan betina berawarna coklat
Aythya australis Eyton
Anatidae
: Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
Anhinga melanogaster Pennant
Anhingidae
12
Nama Lokal : Pecuk ular-asia
Kriteria Kepunahan : Hampir terancam
Distribusi :
terutama India, Filipina, Indonesia dan
Thailand
Tersebar luas di wilayah Asia
Nama Internasional : Oriental Darter
Karakteristik :
Berukuran 86-94 cm. Memiliki bentuk paruh
seperti belati, leher panjang, kokoh seperti
ular, strip putih pada sisi kepala dan leher.
Bulu di tubuhnya terutama bagian depan
badan berwarna hitam legam dan dibagian
belakang berwarna kecoklatan.
Biasanya jarang, sering mengunjungi danau-
danau besar, rawa-rawa dan sungai-sungai,
muara sungai dan mangrove. Dari
permukaan laut sampai ketinggian 1.000 m
dpl.
Sebagai salah satu burung air, pecuk ular
kadang berenang atau menyelam di dalam
air. Memiliki kemampuan menyelam hingga
200 meter dan sangat bergantung pada
mangsa yang diperolehnya. Sarang yang
digunakan oleh pecuk ular terdiri atas
ranting-ranting pada pohon tinggi dekat
pantai. Telur berwarna keputihan berjumlah
2-4 buah. Berbiak pada bulan Desember-
Maret dan Maret-Juni.
Lokasi dijumpai : Danau Iloloi CA.
Gunung Ambang
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
13
Nama Lokal :Kuntul kerbau
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi :
kecuali di Pulau Kai
Terdapat di seluruh Wallace
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
TN. Bogani Nani Wartabone, SM. Nantu dan
CA. Tangale
Nama Internasional : Cattle Egret
Karakteristik :
Berukuran 48-53 cm. Paruh pendek, leher
gemuk, tenggorokan kokoh, paruh kuning,
tungkai dan kaki kuning kehijauan. Jika
terbang biasanya akan terlihat seperti huruf
s dan jenis terkecil dari marga kuntul.
Ada sepanjang tahun, sering mengunjungi
kawasan terbuka khususnya padang
rumput, sawah-sawah yang tergenang
sebagian, rawa-rawa dan kadang gosong
lumpur. Tersebar mulai dari permukaan laut
sampai ketinggian 1.350 m dpl. Makanan
berupa ikan, katak dan hewan invertebrata.
Berdasarkan hasil penelitian seorang
peneliti Kanada mengenai pengukuran IQ
yang berkaitan dengan kebiasaan makan,
burung ini merupakan salah satu burung
yang paling pintar, selain itu keberadaan
burung memberikan keuntungan terhadap
kegiatan peternakan karena merupakan
biocontrol terhadap parasit, serangga, lalat
yang mengganggu hewan-hewan ternak
Bubulcus ibis Linnaeus
Ardeidae
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
: Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
Artamus leucorhynchus Linnaeus
Artamidae
14
Nama Lokal : Kekep babi
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Terdapat di seluruh Wallacea
kecuali pulau-pulau Sulawesi bagian utara,
Kep Sula dan pulau terisolasi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
TN. Bogani Nani Wartabone, CA. Tangale
Nama Internasional : White-breasted
Wood-swallow
Karakteristik :
Berukuran 18.5 cm. Kepala dan bagian atas
abu-abu tua. Tunggir dan bagian bawah
putih. Pada remaja, kepala lebih cokelat. Bulu
terbang pada sayap dan bul u ekor
menyamping berujung pucat, tenggorokan
bercampur dengan warna putih.
Mirip dengan burung layang-layang,
perbedaannya sayap berbentuk segitiga
lebar dan ekor persegi. memiliki kebiasaan
bertengger di pohon kering, kabel/tiang.
Terbang melingkar untuk berburu serangga.
Terbang seperti layang-layang, melayang
tanpa mengepakkan sayapnya. Duduk
berdekatan dengan kelompoknya, menelisik
dan menggoyangkan ekor.
Makanan berupa serangga kecil, kumbang
dan lebah. Sarang dibangun dari ranting-
ranting, akar, rumput, pada sudut pohon
yang gundul dan juga ditemukan pada
menara besi yang tinggi.
Ditemukan di pesisir, sawah, tegalan dan
hutan sekunder sampai pada ketinggian
1.500 m dpl.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
15
Nama Lokal :Kangkareng sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik di Sub Kawasan
Sulawesi.
Lokasi dijumpai : TN. Bogani Nani
Wartabone
Nama Internasional : Sulawesi Taritic
Hornbill
Karakteristik :
Berukuran 53 cm. Bulu hitam termasuk ekor.
Jantan : muka dan tenggorokan kuning.
Betina : muka dan tenggorokan hitam.
Menghuni hutan primer, tepi hutan dan
hutan rawa, kadangkala di hutan sekunder
yang tinggi. tersebar dari permukaan laut
sampai pada 700-1.100 mdpl.
Jenis ini jauh kurang mencolok, karena
ukurannya lebih kecil dan cenderung berada
di lapisan tajuk hutan. Sering dalam
kelompok-kelompok kecil dan banyak
bersuara. Jumlah kelompok bisa mencapai
20 ekor, dimana diyakini hanya terdapat
sepasang jantan dan betina dominan.
Jenis makanan berupa buah ficus dan
serangga. Sarang dibangun di dalam lubang
pohon. Jantan akan membantu memberikan
makanan bagi betina yang mengerami
telurnya.
Penelopides exarhatus Temminck
Bucerotidae
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
Rhyticeros cassidix Temminck
Bucerotidae
16
Nama Lokal : Julang sulawesi; burung
taon
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik di subkawasan
Sulawesi, Sulawesi, Lembeh, Kep. Togean,
Muna dan Buton
Lokasi dijumpai : TN. Bogani Nani
Wartabone, CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Konnobed
Hornbill
Karakteristik :
Memiliki ukuran lebih besar dibandingkan
kangkareng, sekitar 104 cm.
Tubuh dan sayapnya hitam dan ekor putih.
Memiliki sebuah tanduk (casque) yang
sangat besar di atas paruh, merah pada
jantan dan kuning pada betina. Paruhnya
sendiri kuning pada kedua jenis kelamin.
Memiliki sebuah kantung biru pada
tenggorokan.
Jenis ini sangat mudah dilihat di hutan-hutan
Sulawesi karena ukuran tubuhnya yang
besar. Memanfaatkan pohon-pohon besar
untuk dijadikan sarang. Sarang yang dibuat
sangat unik, dari lubang besar ditutup
dengan menggunakan lumpur menjadi
lubang kecil. Burung betina bertugas
mengerami telurnya dan memberikan
makan pada anak-anaknya di dalam sarang.
Sementara jantan mencari makan dan
memberikan kepada betinanya. buah
beringin adalah makanan kesukaannya.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
17
Nama Lokal :Kepudang sungu biru
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik di Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
dan TN. Bogani Nani Wartabone
Nama Internasional :
Cuckoo-shrike
Caerulean
Karakteristik :
Berukuran 25-30.5 cm. Umumnya abu-abu
dan agak kebiruan. Kekang dan dagu hitam,
iris abu-abu mutiara atau kuning pucat.
Menghuni hutan primer dan sekunder yang
tinggi dan kadang hutan pinus. antara
ketinggian 100-200 m dpl (namun sebagian
besar ada di atas 500 m dpl). Biasanya
ditemukan berpasangan atau dalam
kelompok. Namun lebih banyak diumpai
sendiri. Makanan berupa serangga dan buah
ficus atau beringin.
Coracina temminckii Muller
Champephagidae
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
Coracina morio Muller
Campephagidae
18
Nama Lokal : Kepudang sungu sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik di subkawasan
Sulawesi
Lokasi dijumpai : TN. Bogani Nani
Wartabone
Nama Internasional : Sulawesi cicabird
Karakteristik :
Berukuran 22-25 cm.
Jantan umumnya abu-abu tua, muka dan
tenggorokan hitam (kadang-kadang abu-abu
tua), tepi penutup sayap dan bulu sekunder
abu-abu pucat.
Betina bagian atas abu-abu dengan tepi
penutup sayap dan bulu sekunder abu-abu
pucat, bagian bawah okre hingga bungalan
dengan palang hitam.
hidup di hutan pamah dan hutan perbukitan.
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
19
Nama Lokal : Taktarau Iblis
Kriteria Kepunahan : Rentan
Distribusi : Endemik di Sulawesi utara
dan tengah utara
Lokasi dijumpai : TN Bogani Nani
Wartabone
Nama Internasional : Sulawesi Eared-
nightjar
Karakteristik :
Lebih kurang 27 cm.
Gelap dengan pita-tenggorokan bungalan
merah-karat pucat dan tanda putih kecil
yang tidak mencolok pada bulu primer
keempat (jumlah dihitung dari sayap luar);
tidak ada warna putih pada ekor.
Menghuni hutan primer pegunungan dan
hutan yang tebang pilih. Antara ketinggian
250-1750 m dpl
Eurostopodus diabolicus Stresemann
Caprimulgidae
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
20
Nama Lokal :Delimukan timur
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Sulawesi dan Kepulauan Sula
dan Kepulauan Kai
Lokasi dijumpai : SM. Nantu
Nama Internasional : Stephans Dove
Karakteristik :
Berukuran 25 cm.
Kedua sayap dan punggung hijau berkilap.
Bahu bertanda putih. Dua palang abu-abu
terang pada punggung bawah.
Delimukan timur terbatas di hutan pamah.
Jenis ini sering terlihat mencari makan di
tanah dan sewaktu lepas landas dengan
terbang cepat menghindari pangamat dan
ketika sayap yang hijau dan dua garis pucat
di punggung bawah terlihat sangat jelas.
Kedua garis tersebut berwarna bungalan.
: Suaka Margasatwa Nantu
Chalcophaps stephani Pucheran
Columbidae
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
21
Cryptophaps poecilorrhoa Bruggemann
Columbidae
Nama Lokal :Merpati murung
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik di Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Sombre pigeon
Karakteristik :
Berukuran 45.5 cm, ekor agak panjang.
Kepala, leher dan dada abu-abu. Bagian atas
zaitun kehitaman, ujung ekor sempit
keputih-putihan, perut bagian bawah
berpalang dan bertotol. Bagian mata dan
kakinya merah, paruhnya sebagian abu-abu
biru. Tidak umum, menghuni hutan primer
950-2.300 m dpl.
Kebanyakan ditemukan soliter, jenis burung
pemalu dan muram di hutan-hutan
pegunungan dan mungkin langka atau jarang
terlihat. Terbang agak lambat dan ribut.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
22
: Suaka Margasatwa Nantu
Ducula aenea Linnaeus
Columbidae
Nama Lokal :Pergam hijau
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Subkawasan Sulawesi,
Kepulauan Sula dan NTB
Lokasi dijumpai : SM. Nantu
Nama Internasional : Green Imperial
Pigeon
Karakteristik :
Kepala, leher dan bagian bawah abu-abu
merah jambu, bagian atas hijau metalik.
Penutup ekor bawah kadru tua. Ciri khas
utama pada tengkuk yang memiliki bercak
merah karat. Tidak adanya garis pucat pada
ekor merupakan ciri yang paling penting.
Berukuran 37-43 cm.
Pergam yang agak montok dan lebih besar
merupakan penghuni yang menonjol di
hutan-hutan dan kadang-kadang di daerah-
daerah yang lebih terbuka. Pergam hijau
adalah bentuk yang umum di hutan pamah
dan hutan perbukitan.
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
23
Streptopelia chinensis Scopoli
Columbidae
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Nama Lokal : Tekukur biasa
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Tersebar luas di Wallacea
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
TN. Bogani Nani Wartabone
Nama Internasional : Spotted Dove
Karakteristik :
Tubuh berukuran sedang (30 cm). Warna
coklat kemerahjambuan. Ekor tampak
panjang. Bulu ekor terluar dengan tepi putih
tebal. Bulu sayap lebih gelap dibanding
tubuh. Ada bercak-bercak putih khas pada
leher. Iris jingga, paruh hitam dan khaki
merah.
Sarang sangat sederhana, datar, berupa
ranting terusun pada semak-semak rendah.
Telur berwarna putih polos yang biasanya
berjumlah dua buah. Berbiak sepanjang
waktu.
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
24
: Suaka Margasatwa Nantu
Ducula bicolor Scopoli
Columbidae
Nama Lokal :Pergam laut
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Tersebar di sub kawasan
Sulawesi dan Maluku, di pulau-pulau kecil.
Hampir tidak ada di Nusa Tenggara
Lokasi dijumpai : SM. Nantu
Nama Internasional : Pied Imperial
Pigeon
Karakteristik :
Pergam laut berukuran sedang dengan
panjang hampir 38 cm. Memiliki bulu
berwarna putih dengan bulu terbang dan
sebgian ekornya berwarna hitam. Iris mata
berwarna coklat dengan paruh berwarna
abu-abu kebiruan, begitu pula dengan kulit
di sekitar mata dan kakinya.
Burung jantan dan betina serupa, sedangkan
burung remaja memiliki bulu yang berwarna
putih keabu-abuan.
Dijumpai pada pulau-pulau kecil, pesisir,
hutan bakau dan rawa-rawa. Biasanya
ditemukan dalam jumlah kelompok besar
namun kadang-kadang juga hanya terlihat
sepasang. Sarang terbuat dari ranting-
ranting dan terletak di atas pohon dekat
dengan sumber air.
Burung betina menetaskan sebutir telur
berwarna putih mengkilap. Pakan terdiri
atas aneka buah-buahan dan terutama ficus.
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
25
Ducula concinna Wallacea
Columbidae
Nama Lokal : Pergam tarut
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Tersebar luas dan terpencar di
pulau-pulau kecil
Lokasi dijumpai : SM. Nantu
Nama Internasional : Blue-tailed
Imperial Pigeon
Karakteristik :
Tersebar umum secara lokal. Menghuni
hutan primer dan sekunder, tepi hutan
dan lahan budidaya yang pohonnya
jarang. Tersebar pada ketinggian 300-
800 m dpl.
Berukuran 45-54 cm. Kepala, leher dan
dada abu-abu keperakan. Mahkota dan
tengkuk merah jambu pucat. Bagian atas
hijau mengkilap hingga biru lembayung
tua. Penutup ekor bawah kadru. iris
kuning jingga namun kadang merah.
Suara terdengar patah-patah.
: Suaka Margasatwa Nantu : Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
26
Gallicolumba tristigmata Bonaparte
Columbidae
Nama Lokal :Delimukan sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik di Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Sulawesi Ground
Dove
Karakteristik :
Berukuran sedang yaitu 34.5 cm. Kepala dan
dada abu-abu. Dahi kuning keemasan. Kerah
leher belakang lembayung. Pada anak
sebagian besar coklat, tepi bulu terbang
merah karat dan krem kemerah-merahan
dimana dewasanya keputih-putihan atau
keemasan. Kerah leher belakang kecoklatan
kusam.
Meskipun memiliki bermacam warna bulu,
burung ini ditemukan di pelosok lantai
hutan. Sifatnya sangat pemalu dan sedikit
diketahui. Kebanyakan di perbukitan yang
hampir tidak pernah terlihat. Suara yang
terdengar sangat halus, jernih dan diulang-
ulang dengan cepat.
Pakan terdiri aneka biji-bijian atau buah
yang jatuh di lantai hutan. Burung betina
bi asanya menetaskan sebuti r tel ur
berwarna putih.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
27
Macropygia amboinensis albicapilla Bonaparte
Columbidae
Nama Lokal : Uncal ambon
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Subkawasan Sulawesi dan
Maluku
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
TN. Bogani Nani Wartabone dan CA. Tangale
Nama Internasional : Slender-billed
Cuckoo-dove
Karakteristik :
Memiliki ukuran 35.5-37 cm. Berwarna
coklat kemerahan. Bagian atas lebih gelap,
bagian bawah lebih pucat dan dada
berpalang hitam.
Cukup umum dijumpai, menghuni hutan
primer dan sekunder yang tinggi, tepi hutan,
rawa-rawa, lahan budidaya yang pohonnya
j arang dan kadang semak dengan
pepohonan yang jarang.
Tersebar sampai ketinggian 2000 m dpl.
Terdiri dari tujuh sub jenis, di Sulawesi
memiliki jenis M.amboinensis albicapilla.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
28
Ptilinopus melanospilus Salvadori
Columbidae
Nama Lokal :Walik kembang
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Subkawasan Sulawesi, Maluku
dan NTB
Lokasi dijumpai : TN Bogani Nani
Warta Bone
Nama Internasional : Black-naped
Fruit-dove
Karakteristik :
Dijumpai umum namun lebih banyak di
dataran rendah. Menghuni hutan primer,
hutan ditebang pilih dan hutan sekunder
yang tinggi, tepi hutan, hutan terbuka, lahan
budidaya yang pohonnya jarang dan semak.
Dari permukaan laut sampai pada ketinggian
900 1.600 m dpl. Memiliki ukuran 22.5-23
cm. Pada jantan kepala putih, tengkuk hitam,
dada hijau. Betina warna hijau, penutup ekor
bawah merah lembayung dan perut bawah
kekuningan.
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
29
Ptilinopus superbus temminckii Temminckii
Columbidae
Nama Lokal : Walik raja
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Meluas dari bagian selatan
Filipina sampai ke Australia termasuk
Sulawesi dan Maluku
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Superb Fruit-dove
Karakteristik :
Berukuran 23-24 cm. Perut bagian bawah
putih dengan bercak-bercak hijau pada
sisinya. Jantan memiliki tudung lembayung,
leher belakang jingga, dada agak lembayung
atau keabu-abuaan, pita perut hitam. Betina :
kebanyakan hijau.Cukup umum. Menghuni
hutan primer dan pamah sekunder yang
tinggi. Kadang petak-petak hutan yang
tersi sa, semak sekunder dan l ahan
budiddaya. Tersebar mulai dari 200-1800 m
dpl. Penghuni lapisan tengah tajuk yang agak
pendiam, burung ini sedikit sulit diamati.
Musim kawin berlangsung dari Bulan
September sampai Januari. Sarang terbuat
dari ranting yang terletak pada 5 sampai 30
meter di atas tanah. Keunikan burung ini,
telur yang dikeluarkan sebanyak satu butir
berwarna putih yang dierami oleh sang
betina pada siang hari dan oleh jantan pada
malam hari.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
30
Turacoena manadensis Quoy & Gaimard
Columbidae
Nama Lokal :Merpati hitam sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik di Subkawasan
Sulawesi dan Kepulauan Sula
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
SM. Nantu, TN. Bogani Nani Wartabone
Nama Internasional : Sulawesi Black
Pigeon
Karakteristik :
Cukup umum, menghuni tepian hutan
primer dan sekunder yang tinggi, lahan
budidaya yang pohonnya jarang dan semak.
Tersebar pada 800-1.170 m dpl. Berukuran
40 cm. Ekor lebar, agak panjang, muka putih,
bagian lainnya sabak tua dengan warna hijau
atau lembayung berkilap. Kulit sekeliling
mata merah. Pada anak lebih kusam, muka
tertutup warna abu-abu.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
31
Coracias temminckii Vieillot
Coraciidae
Nama Lokal : Tiong lampu Sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik subkawasan Sulawesi
Lokasi dijumpai : SM. Nantu
Nama Internasional : Purple-winged
Roller
Karakteristik :
Cukup umum, menghuni tepian hutan, hutan
rawa, hutan sekunder yang tinggi, savana,
hutan terbuka yang ditumbuhi semak dan
lahan budidaya yang pohonnya sedikit.
Tersebar sampai pada ketinggian 1.150
mdpl. Berukuran 30-35 cm.
Warna bulu dominan gelap. Tudung biru
pucat. Kedua sayap biru lembayung tua.
Tunggir biru mencolok ketika sedang
terbang. Dapat segera dikenali dari
perawakan tubuh yang gemuk dan warna
kebiru-unguan pada tubuh maupun sayap
dengan mahkota dan tunggir biru pirus
bersinar terang.
: Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
32
Corvus enca Horsfield
Corvidae

Nama Lokal :Gagak hutan
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Subkawasan Sulawesi, Kep.
Sula dan Maluku
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
CA. Tangale dan TN. Bogani Nani Wartabone
Nama Internasional : Slender-billed
crow
Karakteristik :
Cukup umum, langka atau tidak ada di Buru.
Sebagian besar di pesisir dan dataran
rendah, sekitar pemukiman penduduk dan
lahan budidaya yang pohonnya sedikit,
termasuk kebun kelapa, kurang umum di
semak sekunder, tepi hutan dan hutan yang
rusak berat, hutan mangrove dan rawa-rawa.
Dari permukaan laut sampai ketinggian
1.600 mdpl. Berukuran 34-45 cm. Iris gelap.
Hidup berpasangan dalam kelompok kecil,
umumnya pemalu dan suka bertengger di
ranting pohon yang besar dan tinggi. Sarang
berukuran besar dan tidak rapi pada pucuk-
pucuk pohon tinggi. Telur berwarna biru,
berbintik hitam jumlah 3-4 butir. Berbiak
sekitar bulan November-Mei.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
33
Centropus bengalensis Gmelin
Cuculidae
Nama Lokal : Bubut alang-alang
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Tersebar luas di Wallacea,
seluruh kawasan Sunda dan Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
TN. Bogani Nani Wartabone, SM. Nantu, CA.
Tangale
Nama Internasional : Lesser coucal
Karakteristik :
Berukuran 37-48 cm. Dewasa : kedua sayap
kadru. Remaja : bagian atas merah-karat
pucat, berpalang dan berbintik hitam.
Bagian bawah kekuingan dengan bintik
gelap, ekor berpalang merah karat. Sering
dijumpai di semak-semak dan padang
rumput di dataran rendah. Umum secara
lokal. Menghuni hutan pertumbuhan
sekunder dan semak yang tumbuh bersama-
sama rumput tinggi, juga padang rumput
tinggi yang ditumbuhi perdu. Dataran
rendah sampai ketinggian 1.500 mdpl
namun jarang.
Mencari makan di tanah. Umumnya senang
bersembunyi di semak-semak. Jarak terbang
pendek dengan mengepak-ngepakan
sayapnya di atas vegetasi, tidak jarang sering
ditemukan berjemur di pagi hari atau setelah
hujan. Makanan berupa ulat, laba-laba,
belalang dan serangga lainnya. Berbiak pada
bulan November, Januari, Maret-Juli. Sarang
yang digunakan berbentuk bola yang terbuat
dari rumput, tersembunyi dan dekat dengan
permukaan tanah.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
: Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
34
Centropus celebensis Qouy & Gaimard
Cuculidae
Nama Lokal :Bubut Sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik di subkawasan
Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
TN. Bogani Nani Wartabone
Nama Internasional : Bay Coucal
Karakteristik :
Cukup umum. Menghuni hutan primer dan
sekunder yang tinggi, tepi hutan dan hutan
yang tumbuh kembali dengan lebat. Kadang
hutan mangrove, hutan terbuka dan semak.
Tersebar sampai ketinggian 1.100 mdpl.
Berukuran 51 cm. Polos, bulu berwarna
kapisa, ekor panjang. Remaja : paruh lebih
pucat. Bubut berukuran besar, kekar, berada
di antara tumbuhan. Bubut sulawesi yang
endemik berwarna coklat, sering terdengar
daripada terlihat.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
35
Eudynamys melanorhyncha Muller
Cuculidae
Nama Lokal : Tuwur Sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Endemik di subkawasan
Sulawesi dan Kep. Sula
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Black-billed Koel
Karakteristik :
Berukuran 36-44 cm. Ekor panjang,
membundar, paruh hitam kokoh, mata
merah. Jantan : seluruhnya hitam. Betina :
sel uruhnya hi t am at au kecokl at an
bervariasi, coret malar pucat. Umum, secara
lokal. Menghuni hutan primer dan sekunder
yang tinggi, hutan tepi sungai, daerah yang
sedikit pohonnya serta tepi hutan. Tersebar
hingga ketinggian 1.590 m dpl. Tuwur ini
umum terdapat di hutan dan lahan berhutan
namun tidak jarang singgah di lahan
budidaya terutama di dataran rendah.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
36
Phaenicophaeus calyorhynchus Temminck
Cuculidae
Nama Lokal :Kadalan sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Endemik di sub kawasan
Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
TN. Bogani Nani Wartabone, SM. Nantu, CA.
Tangale
Nama Internasional : Yellow-billed
Malkoha
Karakteristik :
Cukup umum. Menghuni hutan primer dan
sekunder yang tinggi, tepi hutan, petak-
petak hutan yang tersisa, semak, hutan
terbuka dan lahan budidaya yang pohonnya
jarang. Dari permukaan laut sampai
ketinggian 1.650 m dpl. Berukuran 51-53 cm.
Paruh tebal. Sebagian kuning terang, bagian
depan kadru. Ekor hitam panjang. Terdapat
dua jenis kadalan yang endemik yaitu di
Sulawesi dan Filipina. Burung ini melompat
dengan agak berat di lapisan tajuk hutan dan
perdu. Tidak jarang ditemukan jenis burung
kadalan sering ditemukan bersama-sama
dengan jenis burung lainnya seperti bubut
sulawesi dan srigunting dan jenis Macaca.
Interaksi ini diduga terkait dengan pola
pencarian makan.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
: Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
37
Dicaeum aureolimbatum Wallace
Dicaeidae
Nama Lokal : Cabai Panggul Kuning
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Endemik di sub kawasan
Sulawesi dan beberapa pulau lepas pantai
Lokasi dijumpai : TN. Bogani Nani
Wartabone
Nama Internasional : Yellow-sided
Flowerpecker
Karakteristik :
Berukuran 8.5 cm. Bagian atas zaitun
kekuningan tua dengan penutup telinga
kehitaman. Bagian bawah putih dengan sisi
kuning tua. Umum. Menghuni hutan primer
dan sekunder yang tinggi, tepi hutan, semak
dan lahan budidaya yang pohonnya sedikit.
Kadang perkebunan pohon penghasil
campuran. Taman-taman dekat kota.
Tersebar sampai pada ketinggian 2.000 m
dpl.
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
38
Dicaeum celebicum Muller
Dicaeidae
Nama Lokal : Cabai panggul kelabu
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Endemik di subkawasan
Sulawesi dan Kep. Sula
Lokasi dijumpai : TN. Bogani Nani
Wartabone
Nama Internasional : Grey-sided
Flowerpecker
Karakteristik :
Berukuran 9 cm. Jantan : bagian atas hitam
agak lembayung, tenggorokan dan dada
merah, strip perut hitam, dagu putih dan pita
perut hitam bervariasi. Betina : bagian atas
zaitun keabu-abuan, bagian bawah pucat.
Biasanya umum ditemukan di dataran
rendah dan perbukitan sulawesi serta pulau-
pulau lepas pantai, menghuni hutan primer
dan sekunder yang tinggi dan tepi hutan juga
lahan budidaya yang pohonnya sedikit,
pekarangan dan kadang taman-taman yang
pohonnya banyak di kota-kota besar.
Tersebar sampai pada ketinggian 1000 mdpl.
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
39
Dicrurus hottentottus Linnaeus
Dicruridae
Nama Lokal : Srigunting jambul rambut
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Subkawasan Sulawesi, Kep.
Sula dan Maluku
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
TN. Bogani Nani Wartabone,, CA. Tangale,
SM. Nantu
Nama Internasional : Hair-crested
Drongo
Karakteristik :
Berukuran 29-32 cm. Iris berwarna putih,
Biasanya umum, menghuni hutan, tepi hutan,
kawasan yang pohonnya jarang, hutan yang
ditumbuhi semak dan mangrove. Tersebar
sampai pada ketinggian 1.770 mdpl. Tubuh
warna hitam mengkilap. Bulu berbintik
mengkilap terang. Ekor panjang terbelah
tumpul, ujung bulu terluar tertekuk
membentuk huruf U. Beberapa ras memiliki
jambul dengan bulu seperti rambut yang
panjang dimahkotanya. Srigunting dari
kawasan timur memiliki mata putih yang
membedakan dengan ras barat. Kadang
ditemukan bergabung dengan jenis lainnya
dal am kel ompok yang sangat ri but
menyanyi, menyambar serangga di udara
dan tenggeran. Mengikuti pergerakan tupai
atau monyet untuk mencari serangga.
Kadang juga terlihat di pohon mati dekat
dengan burung pelatuk. Makanan berupa
kumbang, rayap, lebah dan serangga besar.
Sarang berbentuk cawan yang dijalin pada
dahan manggarpu dekat tanah. Telur
berwarna kemerahjambuan berbintik merah
yang berjumlah 3-4 butir.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
: Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
40
Padda oryzivora Linnaeus
Estrildidae

Nama Lokal :Gelatik Jawa
Kriteria Kepunahan : Rentan
Distribusi : Sulawesi dan NTB
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Java Sparrow
Karakteristik :
Berukuran 14-15 cm. Kepala hitam dan pipi
putih, paruh besar merah jambu dan
kemerahan. Remaja memiliki bagian atas
abu-abu keoklatan, bagian bawah dan muka
putih bungalan dengan dada lebih coklat.
Paruh merah jambu agak hitam. Jenis ini
mungkin di introduksi di Sulawesi dan NTB
namun memang jenis asli atau endemik
Indonesia. Saat ini, sudah banyak ditemukan
bahkan di negara-negara tetangga.
Menghuni lahan budidaya, pekarangan,
sawah, semak dengan pohon-pohon yang
tersebar, mangrove, sering juga ditemukan di
sekitar pemukiman penduduk.
Tersebar sampai pada ketinggian 400 m dpl.
Senang berkelompok dan cepat berpindah-
pindah. Pakan utamanya adalah bulir padi
atau beras, juga biji-bijian, buah dan
serangga. Burung betina menetaskan antara
empat sampai enam telur berwarna putih
yang dierami oleh jantan dan betina. Burung
ini paling banyak diminati oleh pecinta
burung hingga populasinya pun menyusut.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
41
Lonchura malacca Linnaeus
Estrildidae
Nama Lokal : Bondol rawa
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Subkawasan Sulawesi dan
Maluku
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
CA. Tangale, SM. Nantu, TN. Bogani Nani
Wartabone
Nama Internasional : Chestnut Munia
Karakteristik :
Berukuran 11 cm. Hitam, tubuh kadru. Pada
remaja: kepala bagian atas coklat dan bagian
bawah bungalan. Umum. Kemungkinan di
introduksi di Halmahera dan Ambon.
Menghuni semak di tepi lahan budidaya,
kolam ikan dan rawa-rawa dan sawah,
daerah berumput pendek, Padang rumput
dan daerah bersemak jarang, sering pula
ditemukan di sekitar pedesaan dan
perkotaan. Tersebar sampai ketinggian 800
mdpl.
Termasuk jenis pemakan biji-bijian yang
awalnya berasal dari Srilangka dan India dan
telah di introduksi ke beberapa negara.
Bondol rawa sering menggerombol dalam
jumlah besar, terbang atau hinggap
memakan biji atau rumput-rumputan.
Musim berbiak berlangsung antara Juni-
Oktober. Telur berjumlah 5-7 butir disimpan
dalam sarang dari rerumputan kering
berbentuk bola yang dibangun di semak-
semak atau di antara batang-batang rumput
tinggi.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
: Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
42
Todiramphus chloris Boddaert
Halcyonidae
Nama Lokal : Cekakak Sungai
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Terdapat di seluruh Wallace
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
CA. Tangale, SM. Nantu, TN. Bogani Nani
Wartabone
Nama Internasional :
Kingfisher
Collared
Karakteristik :
Berukuran 24-56 cm. Mahkota dan bagian
atas biru hingga hijau biru. Kerah leher
belakang dan bagian bawah putih, paruhnya
kokoh. Tengkuk sering kelihatan pucat
keputih-putihan.
Dij umpai secara umum, menghuni
mangrove, hutan pesisir, pedesaan terbuka
yang pohonnya banyak, lahan budidaya yang
pohonnya sedikit, hutan rawa, rawa-rawa,
pekarangan, perkebunan kelapa, tepi hutan
dan pulau-pulau kecil. Juga perkotaan dan
pedesaan. Dari permukaan laut sampai
ketinggian 1.850 m dpl. Memiliki kebiasaan
bertengger di bebatuan, pohon-pohon dan
kabel listrik. Makanan berupa kadal,
serangga besar, katak, ulat dan cacing. Jika
memperoleh mangsa yang besar sering
dibanting-bantingkan dahulu sebelum
dimakan. Memiliki suara sangat ribut.
Sarang berupa galian, dibawah pohon atau
tepi sungai. Telur berjumlah 2 sampai 3 butir
berwarna putih. Berbiak pada Bulan Maret-
Juni, September-Desember.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
: Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
43
Halcyon melanoryncha Temminci
Halcyonidae
Nama Lokal : Pekaka bua-bua
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Endemik di Sulawesi dan
Kepulauan Sula
Lokasi dijumpai : SM. Nantu
Nama Internasional : Great-billed
Kingfisher
Karakteristik :
Berukuran 35-37 cm. Peruh besar berwarna
hitam. Kepala coklat kusam hampir sama
warnanya dengan bagian dada namun agak
krem. Tunggir berwarna putih.
Salah satu jenis anggota dari raja udang yang
memiliki ukuran besar, suara panggilan yang
tidak seluruhnya merdu hanya berupa
kotekan dan ratapan yang sangat panjang.
Burung ini sekarang tidak dijumpai lagi di
seluruh Sulawesi Selatan di Selatan Mamuju.
Makanan berupa udang dan ikan-ikan kecil.
Biasanya tidak umum. Mengunjungi daerah
mangrove, semak, pesisir, muara, anak
sungai pesisir, aliran sungai di lahan
budidaya yang pohonnya jarang, pantai-
pantai yang pohonnya banyak. Secara lokal di
pedalaman Sulawesi di sepanjang sungai
besar yang berlumpur dan rawa-rawa.
Tersebar sampai pada ketinggian 980 m dpl.
: Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
44
Hirundo tahitica Gmelin
Hirundinidae
Nama Lokal :Layang-layang batu
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Tersebar di seluruh Wallacea
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
CA. Tangale, SM. Nantu, TN. Bogani Nani
Wartabone
Nama Internasional : Pacific-Swallow
Karakteristik :
Kebanyakan orang akrab dengan layang-
layang, jenis pemakan serangga yang makan
sambil terbang dan bertengger dalam
kelompok-kelompok pada kawat telepon
atau tiang listrik.
Terbang menyambar dengan sayap-sayap
yang agak melengkung dan ekor yang sedikit
bercabang dan kebanyakan jenis layang-
layang memiliki warna bulu biru pada tubuh
bagian atas. Layang-layang batu merupakan
jenis penetap yang umum di desa-desa di
seluruh Sulawesi, mencari makan di
pedesaan yang terbuka, misalnya sawah,
padang rumput, lahan budidaya, sungai-
sungai, danau dan rawa-rawa, sering
ditemukan di sekitar pemukiman penduduk,
juga hutan yang ditebang, khususnya dekat
air. Sebagian besar menghuni daerah pesisir
namun juga ada di pedalaman. Membangun
sarang lumpur di bagian atap-atap rumah-
rumah.
Tersebar sampai pada ketinggian 1.640
mdpl. Berukuran 13 cm. Bagian atas biru
gelap, muka dan tenggorokan merah karat,
dada tidak terlalu jelas. Bagian bawah putih
keabu-abuan, tanpa bulu ekor tengah.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
: Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
45
Macrocephalon maleo Muller
Megapodidae
Nama Lokal : Maleo Senkawor
Kriteria Kepunahan : Terancam
Distribusi : Endemik di subkawasan
Sulawesi
Lokasi dijumpai : TN. Bogani Nani
Wartabone
Nama Internasional : Maleo
Karakteristik :
Jenis langka. Sarangnya biasanya ada di pasir
dan pinggir pantai, gunung berapi dan di
tanah-tanah yang hangat dari panas bumi
terutama di hutan pamah primer dan hutan
perbukitan. Menghindari pembiakan di
hutan primer, hutan sekunder, sungai dan
rawa-rawa. Tersebar sampai pada ketinggian
1. 200 m dpl. Berukuran 55-60 cm.
Bertanduk, ekor lebar, hitam, kecoklatan
dengan perut putih kemerahjambuan, muka
kuning gundul, tungkai abu-abu. Pada anak:
mahkota abu-abu kekuningan tua dan tidak
bertanduk. Burung paling terkenal di
Sulawesi, namun merupakan jenis pemalu.
Hanya dapat dilihat di tempat berbiaknya.
Telur berukuran raksasa, setidaknya
beratnya mencapai empat kali berat telur
ayam. Banyak di mi nat i wal aupun
pengumpulannya illegal. Diketahui ada
sekitar 50 tempat berbiak yang tersebar di
Sulawesi Utara dan Tengah yang sebagian
besar terancam keberadaannya. Berbagai
upaya konservasi tengah di l akukan
terutama mengenai pengelolaan lokasi salah
satunya di Tambun Taman Nasional Bogani
Nani Wartabone. Di tempat ini pengunjung
dengan mudah melihat maleo.
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
46
Myza celebensis Meyer & Wiglesworth
Meliphagidae
Nama Lokal : Cikarak Sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Endemik di Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
TN. Bogani Nani Wartabone
Nama Internasional : Dark-eared Myza
Karakteristik :
Umum. Menghuni hutan sampai pada
ketinggian 900-1.800 m dpl. Berukuran 17
cm. Bercak mata gundul gelap, kekuningan
pucat, paruh agak panjang, melengkung ke
bawah. Sering terlihat di tempat-tempat
yang lebih rendah dan lebih sering terlihat di
tumbuhan bawah. Lebih suka bersembunyi.
Ki cauan burung i ni sangat pendek
mengingatkan pada kicauan burung-burung
kecil di lahan berhutan.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
47
Myzomela sanguinolenta Latham
Meliphagidae
Nama Lokal : Myzomela merah tua
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Subkawasan Sul awesi ,
Kepulauan Sula, Maluku dan NTT
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Scarlet
Honeyeater
Karakteristik :
Umum secara local, terutama di hutan-hutan
perbukitan. Menghuni hutan primer dan
sekunder yang tinggi, juga mangrove.
Ditemukan pada ketinggian 700-2.400 m
dpl. Memiliki ukuran 9-11.5 cm. Jantan
memiliki warna merah pada kepala,
punggung dan tunggir merah. Betina
kecoklatan dengan muka atau seluruh
kepala kemerahan.
Myzomela merah tua sangat mirip dengan
burung madu sepah raja baik perawakan
maupun perilakunya, meskipun dari anggota
suku yang berbeda. Jika burung madu
umumnya soliter, atau berpasangan.
Myzomela kadang ditemukan dalam
kelompok kecil dan makan bersama-sama.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
48
Motacilla cinerea Tunstall
Motacillidae
Nama Lokal : Kicuit batu
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Kemungkinan besar terdapat
dimana saja di Wallacea
Lokasi dijumpai : Sungai Nantu-SM.
Nantu
Nama Internasional : Grey Wagtail
Karakteristik :
Pengunjung umum dari pertengahan
Agust us sampai awal Mei . Seri ng
mengunjungi tepian sungai-sungai, anak
sungai dan alirannya yang sangat berkerikil
dan berbatu, di antara hutan dan pedesaan
yang terbuka, khususnya di pegunungan juga
di sepanjang aliran kecil di tepi jalan dan
parit-parit, serta lahan yang baru saja di
bajak.
Merupakan burung soliter namun sering
juga terlihat berpasangan. Tersebar sampai
ketinggian 2.000 m dpl. Berukuran 18 cm.
Tunggir kuning zaitun kontras dengan
punggungnya yang abu-abu, palang sayap
ganda tidak ada.
: Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
49
Cyornis sanfordi Stresemann
Muscicapidae
Nama Lokal : Sikatan Matinan
Kriteria Kepunahan : Terancam punah
Distribusi : Endemik di Sulawesi Utara
Lokasi dijumpai : CA Gunung Ambang
Nama Internasional : Matinan Blue
Flycatcher
Karakteristik :
Langka dan menghuni hutan 1.400 1.700
mdpl. Memiliki ukuran 14.5 cm. Bagian atas
abu-abu coklat, mahkota lebih abu-abu.
Tunggir dan ekor lebih zaitun merah karat,
bagian bawah abu-abu kecoklatan. Jenis ini
hanya ditemukan di Sulawesi bagian Utara,
di Tenggah dan Tenggara digantikan oleh
jenis Sikatan dahi-biru (Cyornis hoevelli), di
selatan memiliki jenis yang berbeda yaitu
Sikatan lompobattang (Ficedula bonthaina)
yang nampaknya terbatas pada zona
keti nggi an ki ra-ki ra 1. 000 mdpl di
Pegunungan Lompobattang.
Berkerabat sangat dekat dengan Ficedula
cripta yang hanya dijumpai di Filipina.
Ancaman terbesar terhadap jenis-jenis
burung ini adalah perubahan hbitat akibat
penebangan hutan yang terkadang sampai
ke daerah pegunungan.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
50
Aethopyga siparaja Raffles
Nectariniidae
Nama Lokal : Burung madu sepah raja
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Subkawasan Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Crimson Sunbird
Karakteristik :
Burung madu merupakan suku yang terdiri
dari burung-burung kecil pemakan nektar
yang sangat berbeda dengan burung cabai.
Paruh tipis dan melengkung serta warna-
warna metalik pada jantan. Di daratan
Sulawesi memiliki empat jenis dan tiga
diantaranya tersebar luas di Asia Tenggara,
sementara jenis lainnya endemik Wallacea-
papua.
Burung madu sepah raja memiliki ukuran
tubuh sedang yaitu sekitar 13 cm. Pada
jantan memiliki warna merah terang, dahi
dan ekor pendek, perut lebih abu-abu gelap.
Betina memiliki warna yang berbeda yaitu
hijau tua zaitun tanpa sapuan merah pada
sayap atau ekor. Jarang dijumpai, sering
ditemukan berpasangan maupun sendirian.
Menghuni hutan primer dan sekunder, tepi
hutan peru dan pertumbuhan sekunder.
Tersebar pada ketinggian 200-1080 m dpl. Di
Sulawesi bagian Utara terdapat sub jenis A.
siparaja flavostriata.
Makanan berupa nektar dan serangga. Telur
berwarna merah jambu dan berbintik
biasanya berjumlah dua butir. Berbiak
sepanjang tahun.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
51
Nectarinia jugularis Linnaeus
Nectariniidae
Nama Lokal : Burung madu sriganti
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Subkawasan Sulawesi, Maluku
dan NTB
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
TN. Bogani Nani Wartabone, CA. Tangale,
SM. Nantu
Nama Internasional : Olive-backed
Sunbird
Karakteristik :
Sering ribut dalam kelompok kecil,
berpindah-pindah dari satu pohon atau
semak ke yang lain. Makanan berupa benalu,
serangga kecil, nektar. Sarang berbentuk
seperti kantung terbuat dari rumput yang
terjalin dengan kapas alang-alang pada
dahan yang rendah. Berbiak sepanjang
tahun. Telur berwarna putih berbintik-bintik
abu-abu putih, biasanya berjumlah hingga
dua butir.
Burung madu sriganti dijumpai sebagian
besar di pesisir dan hutan pamah dan di
pulau-pulau kecil lepas pantai, tetapi juga
meluas sampai dataran tinggi sampai pada
ketinggian 1.460 m dpl. Sering menjumpai
mangrove, semak pantai bahkan hingga ke
pekarangan.
Berukuran 11 cm. Jantan memi l i ki
penampilan bagian atas zaitun, bercak
tenggorokan dan bercak dada bi ru
lembayung metalik tua. Pada betina bagian
atas zaitun, bagian bawah kuning, alis kuning
dan sebagian besar bulu ekor luar putih.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
: Suaka Margasatwa Nantu
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
52
Oriolus chinensis Linnaeus
Oriolidae
Nama Lokal : Kepudang Kuduk hitam
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Subkawasan Sulawesi, Kep.
Sula dan NTB dan sebagian besar sampai ke
Maluku.
Lokasi dijumpai : CA. Tangale, CA.
Gunung Ambang
Nama Internasional : Black-naped
Oriole
Karakteristik :
Sangat umum dan tidak mungkin salah
dikenali dari bulunya yang kuning keemasan
dengan garis hitam lebar melalui wajah dan
sekeliling tengkuk. Berukuran 26-30 cm.
Kicauannya sangat khas seperti seruiling.
Sub jenis yang dijumpai di Sulawesi lebih
kecil dibandingkan yang dijumpai di tempat
lainnya.
Menghuni habitat yang pohonnya terbanyak,
mungkin dengan pilihan hutan sekunder
yang tinggi dan hbitat yang pohonnya
banyak dan rusak. Terdapat juga di daerah
perkotaan (taman-taman kota) dan
pedesaan namun tidak umum. Tersebar
sampai pada ketinggian 1.200 sampai 1.400
m dpl. Kepudang kuduk hitam merupakan
satu-satunya kepudang yang dijumpai di
Sulawesi, dimana sebaran burung ini berada
pada batas paling timur.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Cagar Alam Tangale
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
53
Passer montanus Illiger
Passeridae
Nama Lokal : Burung gereja erasia
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Kemungkinan besar terdapat di
mana saja di wilayah Wallacea
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Eurasian Tree-
Sparrow
Karakteristik :
Awalnya burung gereja berasal dari eropa,
Afrika dan Asia kemudian disebarkan oleh
penduduk ke Australia dan Amerika (Selatan
dan Utara). Salah satu jenis burung
introduksi yang kemungkinan tiba di
Sulawesi dengan kapal penumpang.
Burung gereja adalah sejenis burung pipit
kecil. Diantara semua jenis burung liar,
burung gereja adalah yang paling jinak. Biji-
bi j i an dan serangga keci l adal ah
makanannya.
Dapat dijumpai secara luas dan melimpah di
perkotaan dan di pedesaan serta pelosok-
pelosok. Tersebar mulai dari dataran rendah
(sebagian besar) dan perbukitan secara lokal
sampai pada ketinggian 1.480 m dpl.
Berukuran 14-15 cm, berekor pendek,
tudung kadru terdapat bintik hitam pada
pipi, pada remaja bintik ini tidak ada serta
memiliki paruh yang kuat.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
54
Gallus gallus Linnaeus
Phasianidae
Nama Lokal :Ayam hutan merah
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Tersebar luas di hutan tropis
dan dataran rendah di benua asia.
Subkawasan Sulawesi dan Nusa Tenggara
Lokasi dijumpai : TN. Bogani Nani
Wartabone
Nama Internasional : Red Junglefowl
Karakteristik :
Menghuni hutan lebat, semak yang tinggi
dan hutan sekunder. Tersebar sampai pada
ketinggian 1100 mdpl. Jantan memiliki
ukuran yang lebih besar dibandingkan
betina yaitu 70 cm, sedangkan betina hanya
43 cm. Jantan memiliki bulu-bulu leher,
tengkuk dan mantel panjang meruncing
berwarna kuning coklat keemasan dengan
kulit muka merah, bulu punggung hijau
gelap, dikepalanya terdapat jengger
bergerigi dan gelambir berwarna merah.
Kaki berwarna kelabu dengan sebuah taji.
Ayam betina menetaskan antara lima sampai
enam butir telur berwarna coklat muda atau
coklat kemerahan. Anak ayam dapat terbang
setelah berumur satu minggu. Ayam hutan
merupakan satu-satunya burung buruan lain
di Sulawesi di dalam hutan. Jenis ini
dimungkinkan merupakan jenis introduksi
dari tempat lain. Ayam hutan diyakini
sebagai leluhur dari ayam peliharaan. Jenis
ini sudah diternakkan sejak peradaban
Lembah Indus sekitar 5.000 tahun yang lalu.
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
55
Loriculus stigmatus Muller
Psittacidae
Nama Lokal : Serindit sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Endemik di subkawasan
Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Tangale, TN.
Bogani Nani Wartabone
Nama Internasional : Sulawesi
Hanging-parrot
Karakteristik :
Serindit mendapatkan namanya karena
kecenderungannya untuk merayap kian
kemari dengan sangat cekatan dan
beristirahat dengan cara bergantung
terbalik atau kepala di bawah.
Memiliki ukuran 15-15.5 cm. Umumnya
hijau, bercak di tenggorokan merah, tunggir
merah tua. Tanda merah pada tepi sayap
depan. Paruh berwarna hitam. Pada jantan :
dahi dan mahkota merah, iris kuning pucat.
Betina : dahi dan mahkota hijau, iris coklat.
Dijumpai umum, menghuni hutan primer
dan sekunder yang tinggi, tepi hutan, lahan
budidaya yang pohonnya jarang dan semak
serta hutan mangrove. Tidak jarang di
jumpai di sekitar perkebunan kelapa.
Menghuni sampai ketinggian 1640 mdpl.
Jenis serindit ini umum pada pohon-pohon
yang sedang berbunga.
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
56
Prioniturus flavicans Cassin
Psittacidae
Nama Lokal : Kring-kring dada kuning
Kriteria Kepunahan : Hampir terancam
Distribusi : Endemik di subkawasan
Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
dan TN. Bogani Nani Wartabone
Nama Internasional : Yellow-breasted
Racket-tail
Karakteristik :
Di Sulawesi, terbatas sampai Peninsula
bagian utara. Tidak umum, menghuni hutan
primer dan mengunjungi lahan budidaya
yang pohonnya jarang di dekatnya.
Ditemukan sampai ketinggian 1000 m dpl.
Kring-kring dada kuning adalah anggota
burung paruh bengkok yang memiliki
ukuran 31 cm. Dada kuning zaitun, mahkota
biru dan penutup ekor bawah hijau
kekuningan. Jantan memiliki bercak merah
ditengah mahkota yang biru, leher kuning
zaitun. Betina tidak memiliki warna/bercak
merah pada mahkota.
Secara lokal jenis ini dapat dijumpai di TN.
Bogani Nani Wartabone terbang dalam
kelompok kecil atau sendirian dalam suara
yang sangat ribut . Juga dapat ditemui di CA.
Gunung Ambang dalam jumlah yang
terbatas.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
57
Prioniturus platurus Vieillot
Psittacidae
Nama Lokal : Kring-kring bukit
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik di subkawasan
Sulawesi dan Kepulauan Sula. Terbatas di
Filipina, Sulawesi dan Buru
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Golden-mantled
Racket tail
Karakteristik :
Burung paruh bengkok ini dalam bahasa
inggris dinamakan demikian karena
memiliki dua tangkai bulu tidak berhelaian
yang panjang yang ujungnya berbentuk
seperti sendok, memanjang melebihi
ekornya yang sangat pendek.
Bi asanya umum di perbuki tan dan
pegunungan. Menghuni hutan primer dan
sekunder yang tinggi juga lahan budidaya
yang pohonnya jarang dan mangrove. Dari
permukaan laut sampai pada ketinggian
sekitar 3000 meter, namun umum dijumpai
pada ketinggian 1000-2300 m dpl.
Berukuran 27 cm, umumnya berwarna hijau
penutup ekor bawah kuning. Jantan : bercak-
tengkuk biru abu-abu dan mahkota belakang
berbintik merah, pita mantel bagian atas
kuning jingga, mantel bagian bawah dan
penutup sayap ke abu-abuan. Betina : bagian
atas hijau penuh. Burung-burung ini
membentuk suatu suku kecil.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
58
Trichoglossus ornatus Linnaeus
Psittacidae
Nama Lokal :Perkici dora
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik di subkawasan
Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Ornate Lorikeet
Karakteristik :
Perkici dora adalah jenis burung paruh
bengkok yang umum di dataran rendah.
Warna bulunya sangat mencolok, pendek
dan gemuk namun sayap dan ekornya agak
runcing.
Sering mengunjungi tepi hutan, hutan
sekunder yang tinggi, hutan pesisir, hutan
rawa-rawa, mangrove, lahan budidaya yang
pohonnya jarang dan perkebunan kelapa.
Tersebar sampai pada ketinggian 1000 mdpl.
Memiliki ukuran 23-25 cm.
Terbang cepat dalam kelompok dan bersuara
melengking di hutanp-hutan dan pedesaan
yang banyak pohonnya. Mahkota dan bercak
t el i nga bi ru l embayung, pi pi dan
tenggorokan hingga dada merah, bercak
leher kuning. Jenis ini adalah pemakan
nektar dan serbuk sari namun juga buah-
buahan.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
59
Malia grata recndita Schlegel
Pycnonotidae
Nama Lokal : Malia sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik di Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Malia
Karakteristik :
Burung malia, salah satu burung unik yang
umum di t emukan di hut an- hut an
pegunungan yang lebih tinggi, dimana
kelompok-kelompok kecil bergerak aktf di
lapisan bawah atau di sekitar lumut pada
dahan-dahan yang lebih besar.
Warnanya yang sebagian besar zaitun
mengingatkan pada jenis cucak-cucakan
namun tidak ada kemiripan sama sekali.
Meskipun pemalu burung ini sangat ribut.
Cukup umum secara lokal. Menghuni hutan
primer dan kadang hutan yang rusak. Pada
ketinggian 900-2400 mdpl. Terdapat tiga
subjenis, di Sulawesi Utara dikenal dengan
M. grata recndita. Sayap dan ekor hijau
zaitun atau kadru. Memiliki ukuran 28-29
cm. Umumnya zaitun, kepala dan dada
kekuningan, paruh coklat merah jambu.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
60
Pycnonotus aurigaster Vieillot
Pycnonotidae
Nama Lokal :Cucak Kutilang
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Jawa, Bali dan Sulawesi.
Nama Internasional : Sooty-headed
Bulbul
Karakteristik :
Di kawasan Wallacea, burung ini dianggap
feral yaitu berasal dari burung yang lepas
dari tangkapan. Tercatat di sulawesi selatan,
dari utara sampai Enrekang (pada ujung
bagian utara semenanjung bagian selatan),
namun saat ini cucak kutilang tersebar
secara luas di Sulawesi.
Memiliki ukuran 20 cm. Muka dan makhota
hitam, bercak tunggir keputih-putihan, ekor
gelap dan ujungnya keputih-putihan,
tungging kuning jingga.
Terdapat di lahan-lahan budidaya yang
pohonnya sedikit, semak dan kawasan
sekunder yang pohonnya banyak khususnya
sekitar pedesaan dan rawa-rawa, namun
tidak jarang juga jenis ini terlihat di taman-
taman kota. Memiliki kebiasaan berjemur
dan mandi embun setiap pagi. Sarang
berbentuk cawan dari anyaman daun
rumput atau ranting yang halus. Jumlah telur
dua sampai tiga, berwarna kemerah
jambuan dengan bintik ungu dan abu-abu
pucat. Bersarang sepanjang tahun kecuali
November dengan puncak April-September
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
61
Gallirallus philippensis Linnaeus
Rallidae
Nama Lokal : Burung weris (mandar padi
kalung kuning)
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Tersebar luas di Wallacea
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
TN. Bogani Nani Wartabone
Nama Internasional : Buff-banded Rail
Karakteristik :
Burung mandar atau dikenal dengan Weris
(nama lokal Sulawesi Utara) adalah salah
satu jenis burung lahan basah yang pemalu.
Bergerak pelan-pelan atau berenang diam-
diam di skeitar rumput-rumput gelagah atau
kolam-kolam berawa.
Secara lokal menghuni padang rumput
basah dan sawah-sawah kering, rumpun
vegetasi dan tepi-tepi rawa, semak kering
dan mangrove d pulau-pulau kecil. Tersebar
sampai ketinggian 1000+ m dpl.
Berukuran 28-33 cm. Alis abu-abu pucat
panjang. Pita merah-karat lebar melalui
mata. Bagian atas berbintik-bintik putih.
Remaja mirip dewasa namun lebih kusam
warnanya. Makanannya terdiri dari biji-
bijian, invertebrata tersetrial dan vertebrata
kecil, buah-buahan yang jatuh. Sarang
biasanya dekat dengan air di sekitar rumput-
rumput tinggi
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone

A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
62
Gallirallus torquatus Linnaeus
Rallidae
Nama Lokal :Burung weris (Mandar padi
zebra)
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Subkawasan Sulawesi dan
Kepulauan Sula
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Barred Rail
Karakteristik :
Biasanya umum. Menghuni padang rumput,
sering di tepian hutan pamah primer dan
sekunder yang tinggi dan hutan perbukitan,
juga semak campuran, lahan budidaya dan
sawah-sawah, mangrove. Tersebar sampai
pada ketinggian 1000 m dpl.
Berukuran 28-34 cm. Muka, tenggorokan
dan bagian bawah hitam dengan sebuah
setrip putih panjang pada pipi, dada dan
bagian bawah berpalang putih. Remaja dada
dan perut lebih bungalan, tenggorokan
keputih-putihan.
Burung mandar memiliki sayap membundar
pendek dan ekor pendek, serta cenderung
untuk terbang lemah dengan kakinya yang
menjuntai.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
63
Porzana cinerea Vieillot
Rallidae
Nama Lokal : Tikusan alis putih
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Tersebar luas di Wallacea
Lokasi dijumpai : Danau Iloloi CA.
Gunung Ambang
Nama Internasional : White-Browed
Crake
Karakteristik :
Umum secara lokal (Sulawesi dan Flores).
Menghuni daerah payau, rawa-rawa dan
kolam dengan vegetasi air, sawah-sawah dan
rumpun vegetasi di tepi aliran air.
Tersebar sampai ketinggian 200-700 m dpl.
Berukuran agak kecil yaitu 20 cm, berparuh
pendek. Tubuh coklat keabu-abuan.
Terdapat pola setrip putih pada bagian atas
kepala (terlihat jelas) dan di bawah garis
mata yang hitam. Mahkota, punggung, dan
dada abu-abu; sayap dan ekor coklat keabu-
abuan. Perut keputih-putihan, bagian sisi
tubuh dan ekor bagian bawah coklat
kekuni ng- t uaan. I ri s merah, paruh
kehitaman, kaki kuning kehijauan.
Pemalu, lebih sering berjalan di sela-sela
tanaman air dan kadang keluar untuk
mencari makan tapi akan segera masuk
kembali jika terganggu. Makanan berupa biji
rumput, ulat, belalang dan invertebrata.
Sarang sederhana pada belukar atau rumput
panjang di atas air. Telur berwarna kuning
suram berbintik coklat. Jumlah 2-6 butir.
Berbiak bulan Maret dan Desember.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
64
Rhipidura teysmanni Buttikofer
Rhipiduridae
Nama Lokal :Kipasan Sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Endemik di Sulawesi dan
Kepulauan Sula
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Rusty-bellied
Fantail
Karakteristik :
Dijumpai cukup umum. Menghuni habitat
dataran rendah atau hutan tropis lembab
pada ketinggian 860-2300 m dpl. Namun di
Minahasa, kadang dapat dijumpai pada
ketinggian 600 m dpl.
Memiliki ukuran 14 cm. Tubuh bagian atas
berbayang-bayang coklat, dengan dahi
kemerahan, tunggir dan pangkal pada ekor
merah karat, tenggorokan putih, pita leher
depan hitam. Kipasan aktif pada lapisan
bawah tajuk, ekornya bertingkat, panjang
dan lebar yang selalu dijentik-jentikkan dan
dikembangkan serta kicauannya pendek
menyenangkan. Ser i ng di j umpai
berpasangan atau menyendiri.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
65
Culicicapa helianthea Wallace
Stenostiridae
Nama Lokal : Sikatan matari
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Subkawasan Sulawesi dan
Kepulauan Sula
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
TN. Bogani Nani Wartabone
Nama Internasional : Citrine flycatcher
Karakteristik :
Cukup umum. Menghuni hutan, tepi hutan
dan pertumbuhan sekunder juga lahan
budidaya yang ditumbuhi banyak pohon.
Dari dataran rendah sampai ketinggian 2300
mdpl, namun sebagian besar ditemukan
pada ketinggian 500-1500 m dpl.
Berukuran 11.5 cm. Bagian atas kuning
zaitun dengan tunggri kuning, bagian bawah
kuning terang dan lingkaran mata kuning.
Sikatan ini, ditempatkan dalam suku
berkecet dan kucica Australo-Papua.
Berkerabat sangat dekat dengan Sikatan
kepala abu (Culicicapa ceylonesis) dari
kawasan sunda namun memiliki kepla abu-
abu seperti yang dimiliki oleh burung
tersebut. Burung yang mirip pengicau umum
di lapisan tengah tajuk hutan pamah dan
hutan perbukitan.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
66
Ninox punctulata Ouoy & Gaimard
Strigidae
Nama Lokal :Manguni/Punggok tutul
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik di Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
TN. Bogani Nani Wartabone
Nama Internasional : Speckled Hawk-
owl
Karakteristik :
Jenis punggok yang tidak memiliki piringan
muka datar seperti yang dimiliki oleh
kebanyakan burung hantu, sehingga tampak
seperti burung elang yang agak gemuk dan
pendek. Jenis ini tidak umum.
Menghuni hutan primer dan juga tepi hutan
dan hutan sekunder yang tinggi dan kadang
l ahan budi daya bahkan di seki t ar
pemukiman penduduk. Tersebar sampai
pada ketinggian 1100 mdpl, langka pada
ketinggian 2300 mdpl.
Berukuran 27 cm. Topeng kehitaman, alis
dan setrip-dahi dan keputih-putihan, iris
coklat, tenggorokan keputih-putihan, bagian
bawah coklat kemerahan, berpalang dan
berbintik putih.
Bur ung manguni khus us nya bagi
masyarakat Minahasa, memiliki arti yang
cukup penting dan menjadi simbol dalam
lambang pemerintahan di hampir seluruh
kabupaten dan kota di Sulawesi Utara.
Perananannya yang dianggap sebagai
pembawa pesan baik di masa leluhur dan
masih dipercaya hingga saat ini
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
67
Otus manadensis Quoy & Gaimard
Strigidae
Nama Lokal : Celepuk Sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Endemik di subkawasan
Sulawesi
Lokasi dijumpai : TN. Bogani Nani
Wartabone
Nama Internasional : Sulawesi Scops
owl
Karakteristik :
Umum. Menghuni hutan primer dan
sekunder yang tinggi, tepi hutan, lahan
budidaya yang pohonnya sedikit dan perdu
dan petak-petak hutan yang tersisa, juga
hutan pegunungan namun kurang umum.
Tersebar pada ketinggian 2000 mdpl bahkan
sampai 2500 mdpl.
Memiliki ukuran 21 cm. Merupakan satu-
satunya celepuk yang bertelinga di Sulawesi,
dada bercoret coret hitam. Sama halnya
dengan jenis burung manguni, burung ini
juga menyimpan keunikan tersendiri bagi
masyarakat Minahasa. Bulu burung ini
sering digunakan sebagai aksesoris dalam
baju adat. Walapun dijelaskan bahwa
populasi burung ini masih sangat luas dan
j auh dari kerent anan, namun j i ka
pemanfaatannya terus berlangsung maka
bukan menjadi hal yang mustahil jika
populasinya di alam akan mengalami
penurunan.
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
68
Enodes erythrophris Temminck
Sturnidae
Nama Lokal :Jalak alis api
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik di Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Fiery-browed
Myna
Karakteristik :
Umum dijumpai. Menghuni hutan, hutan
sekunder yang tinggi dan hutan yang
ditebang pilih dan juga tepi hutan. Tersebar
pada ketinggian 500-2300 mdpl, namun
sebagian besar dijumpai pada ketinggian di
atas 1000 m dpl.
Berukuran 28 cm. Sabak gelap, tunggir
kuning tua, alis merah, sayap zaitun dan
tungging berwarna kuning. Memiliki
kebiasaan bersama-sama dengan kelompok
ataupun sendiri.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
69
Basilornis celebensis Gray
Sturnidae
Nama Lokal : Raja perling Sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Endemik di Subkawasan
Sulawesi, Sulawesi, Lembeh, Muna dan
Buton
Lokasi dijumpai : TN. Bogani Nani
Wartabone
Nama Internasional : Short-crested
Myna
Karakteristik :
Cukup umum dijumpai. Menghuni hutan
primer, hutan tepi sungai, tepi hutan yang
rusak dan hutan sekunder, juga lahan
budidaya yang pohonnya sedikit dan petak-
petak lahan budidaya dengan hutan yang
tersisa, namun kurang umum. Dijumpai pada
ketinggian 900-1200 mdpl.
Memiliki ukuran 23 cm. Hitam mengkilap,
bercak putih bungalan pada sisi kepala dan
dada, jambul pendek dan tegak yang
merupakan ciri khas utamanya.
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
70
: Cagar Alam Gunung Ambang
Scissirostrum dubium Latham
Sturnidae
Nama Lokal :Jalak tunggir merah
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Endemik di subkawasan
Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Finch-billed Myna
Karakteristik :
Menghuni tepi hutan, kawasan yang jarang
pohonnya dan hutan rawa. Ditemukan pada
ketinggian 1100 mdpl kadang dibawah 1000
mdpl.
Berukuran 20.5 cm. Memiliki warna abu-
abu, paruh tebal, jingga pucat dan bulu
tunggir berujung merah. Burung yang ramai
dan berkelompok besar/kelompok burung
ini selalu berputar-putar di sekeliling koloni
sarang yang dibangun dengan melubangi
pohon-pohon mati dan membusuk di hutan
pamah. Bencana dapat menimpa koloni
burung ini jika pohon yang membusuk ini
roboh.
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
71
Streptocitta albicollis Vieillot
Sturnidae
Nama Lokal : Blibong pendeta
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Endemik di subkawasan
Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang,
TN. Bogani Nani Wartabone
Nama Internasional : White-necked
Myna
Karakteristik :
Cukup umum. Menghuni hutan primer dan
sekunder, hutan rawa, tepi hutan, hutan
terbuka bahkan terkadang terlihat di petak-
petak lahan budidaya, di hutan yang tersisa.
Dari permukaan laut sampai ketinggian
1200 mdpl.
Berukuran 48-51 cm. Hitam, kerah leher dan
dada putih, ekor panjang dan runcing. Sering
bertengger di pohon-pohon yang kering atau
pada ranting-ranting yang daunnya sedikit
dalam kelompok (tiga sampai lima ekor)
ataupun menyendiri. Jika terbang dari satu
dahan ke dahan yang lain sayap dan ekornya
yang panjang terlihat berputar-putar seperti
baling-baling helikopter dan sangat unik.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
72
Phylloscopus sarasinorum Meyer & Wiglesworth
Sylvioidae
Nama Lokal :Cikrak Sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Endemik di Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Sulawesi Leaf-
warbler
Karakteristik :
Salah satu jenis burung bawah tajuk yang
umum dijumpai di hutan dan tepi hutan.
Tersebar pada ketinggian 600-3500 m dpl.
Berukuran 11 cm. Coret alis panjang dan
pucat yang merupakan ciri khas, lainnya
tidak dapat dibedakan, bagian atas berwarna
zaitun dan bagian bawah pucat, sisi-sisi lebih
gelap, tungkai abu-abu sabak.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
73
Trichastoma celebense Strickland
Timaliidae
Nama Lokal : Pelanduk sulawesi
Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah
Distribusi : Endemik di subkawasan
Sulawesi
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Sulawesi Babbler
Karakteristik :
Suku besar burung pengoceh sangat jarang
melampau Garis Wallacea, dan sulawesi
hanya memiliki satu jenis endemik ini.
Berwarna suram dan tersembunyi dibalik
belukar, baik di hutan maupun pedesaan
yang terbuka di dataran rendah dan secara
local pada perbukitan.
Menghuni rumpun tumbuhan yang lebat
dengan pertumbuhan kembalo di tepi hutan
dan di hutan sekunder, juga hutan primer
dengan terna lebat dan berlapis semak. Dari
permukaan laut sampai ketinggian 1900 m
dpl.
Berukuran 15.5 cm. Bagian atas merah-karat
zaitun coklat, tunggir dan ekor lebih gelap.
Bagian bawah terang keputih-putihan,
sisinya kecoklatan, sisi tenggorokan bercoret
terang dan dada abu-abu.
: Cagar Alam Gunung Ambang
A
v
i
f
a
u
n
a

K
a
w
a
s
a
n

K
o
n
s
e
r
v
a
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a

d
a
n

G
o
r
o
n
t
a
l
o
74
Zosterops montanus Bonaperte
Zosteropidae
Nama Lokal : Kacamata gunung
Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah
Distribusi : Tersebar luas di Wallacea
Lokasi dijumpai : CA. Gunung Ambang
Nama Internasional : Mountain White-
eye
Karakteristik :
Menghuni hutan primer, tepi hutan dan
pertumbuhan sekunder juga pohon-pohon
Casuarina (Timor). Dan lahan budidaya yang
pohonnya banyak. Hanya ditemukan di
pegunungan (1800-2000 mdpl) khususnya
Sulawesi.
Berukuran 11.5-12 cm. Dahi kehijauan
hingga kekuningan, perut kemungkinan
l ebi h pucat dari pada tenggorokan.
Tenggorokan kuning tidak terlalu jelas.
Penutup ekor bawah kuning, iris berwarna
putih sehingga mirip seperti sedang
memakai kacamata, paruh hitam dan kaki
hitam.
Bersifat sosial dan berkelompok pada
puncak pohon. Ribut, bersuara terus-
menerus. Makanan berupa serangga, buah
dan nektar. Sarang berbentuk cawan dan
telur berwarna biru pucat berjumlah dua.
Berbiak pada bulan April dan Oktober.
: Cagar Alam Gunung Ambang

You might also like