You are on page 1of 3

Tawakal

1. Pengertian Tawakal

Dalam pengertian yang sederhana, tawakal artinya mewakilkan, sedangkan secara
lebih luas, tawakal artinya menyerahkan segala permasalahan kepada Allah swt. Dengan
sepenuh hati dan berpegang teguh kepada-Nya serta tetap berusaha semaksimal mungkin
sehingga tidak merasa sedih dan kecewa terhadap apa pun keputusan yang diberikan-Nya.
Rasulullah menganjurkan untuk senantiasa bertawakal kepada Allah. Dengan
bertawakal kepada Allah setiap perbuatan akan diridai-Nya. Bahkan, Allah akan memberikan
rezeki kepada orang yang bertawakal.
Perilaku tawakal yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Kepada para sahabatnya
benar-benar menjadi perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan beliau menerapkan
perilaku tawakal ini karena ia sendiri melakukan hal sama. Dalam kehidupannya, Rasulullah
SAW. Selalu berserah diri kepada Allah, ia tidak pernah gelisah dan resah dalam menghadapi
berbagai persoalan.

2. Contoh perilaku Tawakal

Tawakal bukanlah penyerahan diri kepada Allah secara mutlak, melainkan
penyerahan tersebut harus disertai dengan usaha manusiawi. Suatu hari seorang sahabat
menemui Rasulullah di masjid tanpa terlebih dahulu menambatkan untanya. Ketika Nabi
Muhammad SAW. Menanyakan hal tersebut, dia menjawab, Aku telah bertawakal kepada
Allah. Kemudian Nabi Muhammad SAW. Meluruskan kekeliruan tersebut dengan bersabda,
Tambatkanlah terlebih dahulu (untamu), setelah itu bertawakallah. (H.R. Ibnu Hibban).
Bertawakal kepada Allah mengharuskan seseorang meyakini bahwa Allahlah yang
menentukan kejadian segala sesuatu. Setiap muslim dituntut untuk berusaha dan pada saat
yang sama dituntut pula untuk berserah diri kepada Allah SWT., menanti hasilnya sesuai
kehendak dan ketetapan-Nya.

3. Membiasakan Perilaku Tawakal dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk membiasakan tawakal dalam kehidupan sehari-hari, seseorang perlu berlatih.
Sarana pelatihan tawakal bisa dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
Biasakan segala sesuatu yang kamu kerjakan di dalam keluarga selalu diakhiri dengan
bertawakal kepada Alla. Setelah melakukan pekerjaan apa pun, bertawakallah kepada Alla.
Jangan ada rasa kecewa atas hasil yang diperoleh karena semuanya merupakan pemberian-
Nya.
Di lingkungan sekolah, pembiasaan tawakal bisa dilakukan ketika ulangan atau ujian.
Sebelum ujian hendaknya belajar dengan sungguh-sungguh, kemudian banyak berdoa dan
bertawakallah kepada-Nya. Serahkan semua keputusan dan hasil yang akan didapatkan
kepada Yang Maha Pengasih, yaitu Allah SWT., apabila kamu selalu bertawakal dalam setiap
kegiatan, termasuk ujian, insya Allah akan memberikan ketenteraman jiwa.
Pembiasaan tawakal di lingkungan masyarakat sebaiknya dimulai dari diri sendiri,
kemudian ajaklah teman-temanmu untuk membiasakan bertawakal kepada-Nya.
Membiasakan perilaku tawakal ini bisa dilakukan ketika ketika melakukan kegiatan,
perlombaan, dan lainnya. Sebelum melakukan kegiatan atau perlombaan, sebaiknya
melakukan usaha yang serius dan latihan-latihan secara teratur. Ketika kegiatan atau lomba
dimulai, jalani dengan penuh kesungguhan, kemudian serahkan hasilnya kepada Allah.
Dengan bertawakal, insya Allah akan diperoleh hasil yang terbaik.

4. Himah Tawakal

Orang yang bertawakal kepada Allah SWT. Akan senantiasa mempertimbangkan dan
merencanakan setiap pekerjaannya diserahkan kepada kehendak Allah SWT.. Oleh karena
itu, orang yang bertawakal akan memperoleh banyak hikamah, di antaranya:
a. Setiap urusan akan terencana dengan baik dan matang
b. Mendapatkan ketenangan hati
c. Bersikap optimis
d. Menyadari keagungan Allah dan keterbatasan usaha manusia

You might also like