Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 Dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia)
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 Dan Laporan Auditor Independen
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Neraca Konsolidasi. 1 3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi........... 4 5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi........ 6
Laporan Arus Kas Konsolidasi...... 7 8
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi......................................................................... 9 61
Laporan Auditor Independen
Laporan No. AR/L-107/11
Pemegang saham, Komisaris dan Direksi PT Malindo Feedmill Tbk dan Anak Perusahaan
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Malindo Feedmill Tbk (Perusahaan) dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Malindo Feedmill Tbk dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2d dan 29 atas laporan keuangan konsolidasi, efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif sejak tanggal 1 Januari 2010 dan penerapan tersebut tidak memiliki dampak penyesuaian yang signifikan terhadap penyajian awal laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan tahun 2010.
KANTOR AKUNTAN PUBLIK ANWAR & REKAN
Morhan Tirtonadi, CPA NIAP : 06.1.0986
29 Maret 2011
1 PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan 2010 2009
ASET
ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2d,2m,3,27,29 118.970.730 69.765.744 Piutang usaha Pihak ketiga setelah 89.475.972 130.578.036 dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 1.607.359 pada tahun 2010 2d,2e,4,9,10,13,29 Pihak hubungan istimewa 2d,2e,2f,2m,4,9 21.064.757 499.155 13,25,27,29 Piutang lain-lain 2d,2e,29 2.155.806 3.830.396 Persediaan 2g,5,9,10,13 116.962.693 121.535.277 Hewan ternak produksi berumur pendek 2h,6,9,10,13 71.944.429 64.466.664 Uang muka 42.287.847 24.476.567 Biaya dibayar di muka 2i 6.827.244 6.375.994 Pajak dibayar di muka 12a 22.292 40.954 Aset lancar lainnya 7,9,26,29 37.700.000 127.755.291 _____ Jumlah Aset Lancar 507.411.770 549.324.078 __
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan-bersih 2o,12c 28.006.288 13.451.348 Piutang hubungan istimewa 2d,2f,25,29 1.393.764 7.172.419 Aset tetap-bersih (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 298.126.565 dan Rp 268.183.117 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 2j,8,9,10 dan 2009) 13,14,15 420.295.061 292.012.030 Biaya dibayar di muka jangka panjang 2i 1.483.766 2.774.755 Beban tangguhan bersih 2k 5.034.417 4.067.282 Taksiran tagihan pajak penghasilan 12c 2.600.206 16.467.242 Aset tidak lancar lainnya 93.377 78.377
Jumlah Aset Tidak Lancar 458.906.879 336.023.453 __
JUMLAH ASET 2q,30 966.318.649 885.347.531
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2 PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan 2010 2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek 2d,2m,9,27,29 142.763.895 136.696.326 Hutang usaha Pihak ketiga 2d,2m,11,27,29 88.186.764 195.111.119 Pihak hubungan istimewa 2d,2f,2h,2m,11 25,27,29 18.764.280 24.486.645 Hutang lain-lain 2d,2m,29 28.594.726 23.316.399 Hutang pajak 2o,12b 28.625.530 16.041.301 Beban masih harus dibayar 2d,29 14.428.897 10.166.129 Pendapatan ditangguhkan 2l 27.569.557 - Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank 2d,2m,13,29 3.194.801 6.691.905 Hutang angsuran 14,29 4.444.739 2.888.922 Hutang sewa pembiayaan 2d,2j,15 - 155.973
Jumlah Kewajiban Lancar 356.573.189 415.554.719
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan 2o,12c - 261.595 Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 2n,16 25.325.775 20.184.197 Hutang hubungan istimewa 2d,2f,2m,25,29 19.118.249 27.040.246 Hutang obligasi bersih 2d,10,29 298.159.284 297.345.741 Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank 2d,2m,13,29 9.643.958 5.033.759 Hutang angsuran 14,29 1.654.999 1.276.109
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 353.902.265 351.141.647
JUMLAH KEWAJIBAN 2q,30 710.475.454 766.696.366
HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN 2b (2.203.152 ) (2.142.755 )
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3 PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan 2010 2009
EKUITAS Modal saham - Nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 585.868.160 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 339.000.000 saham 17 33.900.000 33.900.000 Agio saham 1d 36.935.784 36.935.784 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2p,18 (137.265.576 ) (137.265.576 ) Saldo laba 324.476.139 187.223.712
JUMLAH EKUITAS - BERSIH 258.046.347 120.793.920
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 966.318.649 885.347.531
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4 PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Jumlah Beban Pajak Penghasilan Bersih (44.998.915) (36.905.586)
LABA SEBELUM HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN 179.906.030 75.456.491
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5 PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan 2010 2009
HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN 2b 60.397 513.620
LABA BERSIH 2q,30 179.966.427 75.970.111
LABA BERSIH PER SAHAM 2r,24 531 224
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6 PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Jumlah Ekuitas Catatan Modal Saham Agio Saham Sepengendali Saldo Laba Bersih
Saldo 1 Januari 2009 33.900.000 36.935.784 (137.265.576 ) 112.609.601 46.179.809
Dividen tunai 17 - - - (1.356.000 ) (1.356.000 )
Laba bersih tahun 2009 - - - 75.970.111 75.970.111
Saldo 31 Desember 2009 33.900.000 36.935.784 (137.265.576 ) 187.223.712 120.793.920
Laba bersih tahun 2010 - - - 179.966.427 179.966.427
Saldo 31 Desember 2010 33.900.000 36.935.784 (137.265.576 ) 324.476.139 258.046.347
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
7 PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan 2010 2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 2.084.624.883 1.867.184.442 Pembayaran kepada pemasok (1.714.639.808 ) (1.609.473.559 ) Pembayaran pajak penghasilan badan (55.273.758 ) (29.540.827 ) Pembayaran beban operasi (135.851.920 ) (110.780.014 ) Pembayaran beban keuangan (43.237.627 ) (48.447.035 ) Penerimaan operasional lainnya 3.175.619 8.371.610 Penerimaan dari restitusi pajak 10.117.942 12.877.894
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 148.915.331 90.192.511
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Pengurangan aset lancar lainnya 90.055.290 9.944.709 Hasil penjualan aset tetap 8 974.692 562.750 Pengurangan (penambahan) aset tidak lancar lainnya (15.000 ) 454.564 Perolehan aset tetap 8 (155.257.141 ) (45.321.869 )
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (64.242.159 ) (34.359.846 )
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan (pengurangan) hutang bank jangka pendek 6.077.945 (7.196.057 ) Pengurangan piutang hubungan istimewa 5.778.655 5.524.175 Penambahan (pengurangan) hutang bank jangka panjang 1.113.095 (10.170.109 ) Pembayaran hutang sewa pembiayaan (155.973 ) (3.306.247 ) Pembayaran hutang angsuran (2.648.244 ) (1.848.604 ) Pengurangan hutang hubungan istimewa (7.921.998 ) (7.506.472 ) Pembayaran dividen kas 17 (42.714.000 ) (1.356.000 )
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (40.470.520 ) (25.859.314 )
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
8 PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan 2010 2009
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 44.202.652 29.973.351
Dampak perubahan selisih kurs terhadap arus kas 5.002.334 19.872.469
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 3 69.765.744 19.919.924
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 3 118.970.730 69.765.744
Informasi tambahan
Transaksi yang tidak mempengaruhi arus kas:
Perolehan aset tetap melalui hutang angsuran 4.582.950 4.754.100 Penghapusan aset tetap 246.624 - Perolehan aset tetap melalui hutang bank - 6.400.000 Perolehan aset tetap melalui hutang sewa pembiayaan - 2.690.050
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Malindo Feedmill Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang diperbaharui dengan Undang-Undang No. 11 tahun 1970 berdasarkan Akta Notaris Mirah Dewi Ruslim Sukmadjaya, S.H., No. 17 pada tanggal 10 Juni 1997, yang mengalami perubahan dengan Akta Notaris Mirah Dewi Ruslim, S.H., No. 16 tanggal 13 November 1997. Anggaran Dasar dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-12.560.HT.01.01.TH.97 tanggal 3 Desember 1997 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 35, tambahan No. 2390 tanggal 1 Mei 1998.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 38 tanggal 17 Juni 2010 mengenai perubahan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0055370.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 23 Juli 2010.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah berusaha dalam bidang industri pakan ternak dan peternakan anak ayam usia sehari (day old chick) dan pada saat ini Perusahaan bergerak di bidang tersebut. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1998. Perusahaan berdomisili di Duta Mas Fatmawati, Jalan RS Fatmawati No. 39, Jakarta. Pabrik Perusahaan berada di daerah Cakung- Jakarta, Gresik-Jawa Timur, dan Cikande-Banten sedangkan peternakan Perusahaan berlokasi di Purwakarta-Jawa Barat, Wonosari-Gunung Kidul-Yogyakarta, Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang-Jawa Timur, Natar-Lampung, serta Banjarbaru-Banjarmasin.
Anak Perusahaan berkedudukan di Jakarta sedangkan peternakan Anak Perusahaan berlokasi di Bogor, Subang dan Majalengka-Jawa Barat, serta Deli Serdang-Sumatera Utara.
b. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
2010
Dewan Komisaris Dewan Direksi
Presiden Komisaris : Lau Bong Wong Presiden Direktur : Lau Chia Nguang
Komisaris : Tan Lai Kai Direktur : Lau Tuang Nguang Komisaris Independen : Yongkie Handaya : Teoh Bee Tang
: Ong Beng Siong : Tang Ung Lee Direktur Independen : Abdul Azim bin Mohd. Zabidi
2009
Dewan Komisaris Dewan Direksi
Presiden Komisaris : Lau Bong Wong Presiden Direktur : Lau Chia Nguang
Komisaris : Tan Lai Kai Direktur : Lau Tuang Nguang
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan)
b. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
Jumlah gaji dan kesejahteraan lainnya yang diterima Direksi dan Komisaris Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp 5.224.890 dan Rp 5.726.679, masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
Ketua : Yongkie Handaya Anggota : Koh Kim Chui : Evyliana Diapari : Rachmad
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 2.339 dan 2.144 karyawan tetap, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (tidak diaudit).
c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai Anak Perusahaan sebagai berikut:
Anak Perusahaan
Tempat Kedudukan
Ruang Lingkup Usaha
Tahun Penyertaan Saham
Persentase Kepemilikan 31 Desember 2009 dan 2008
Bulan Dimulai Kegiatan Komersial Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (dalam jutaan Rupiah)
2010
2009
Kepemilikan Langsung
PT Bibit Indonesia
Jakarta Produksi dan Pemasaran Produk Perusahaan
2001
99,00%
Agustus 2002
115.059
80.827
PT Prima Fajar
Jakarta
Perdagangan dan Jasa
2007
99,90%
September 2007
30.341
24.915
PT Leong Ayamsatu Primadona
Jakarta Peternakan Anak Ayam Usia Sehari dan Ayam Ras Pedaging
2008
99,69%
Januari 1997
193.633
206.204
Kepemilikan Tidak Langsung
PT Quality Indonesia Jakarta Peternakan Itik 2008 69,78% Mei 2007 14.403 11.382
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan)
d. Penawaran Umum
Saham
Pada tanggal 27 Januari 2006, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif No. S-223/pm/2006 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk mengadakan penawaran umum perdana sebanyak 61.000.000 lembar saham biasa atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (dalam nilai penuh) setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp 880 (dalam nilai penuh) per saham. Selisih lebih antara harga penawaran saham dengan nilai nominal per saham setelah memperhitungkan biaya penerbitan saham dicatat sebagai Agio Saham yang disajikan pada bagian Ekuitas pada neraca konsolidasi. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 10 Februari 2006.
Obligasi
Pada tanggal 22 Februari 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK No. S-1110/BL/2008 tanggal 22 Februari 2008, untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi I Malindo Feedmill Tahun 2008 sebesar Rp 300.000.000, berjangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga tetap.
Berdasarkan Surat No. S-01213/BEI.PSU/03-2008 dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 5 Maret 2008, BEI menyetujui pencatatan Obligasi I Malindo Feedmill Tahun 2008 pada tanggal 10 Maret 2008.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan untuk Perusahaan Publik di Industri Peternakan (sepanjang tidak bertentangan dengan PSAK).
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi adalah dasar akrual (accrual basis).
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung, yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah yang dibulatkan menjadi ribuan Rupiah terdekat, kecuali dinyatakan secara khusus.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan dimana Perusahaan memiliki persentase kepemilikan saham di atas 50% atau apabila dapat dibuktikan adanya pengendalian.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas ekuitas pada Anak Perusahaan disajikan sebagai Hak Pemegang Saham Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan pada neraca konsolidasi.
Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.
c. Setara Kas
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, tidak dibatasi penggunaannya dan tidak dijadikan jaminan atas hutang atau pinjaman lainnya diklasifikasikan sebagai Setara Kas.
d. Aset dan Kewajiban Keuangan
Aset Keuangan
Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Sesuai dengan PSAK ini, aset keuangan dikelompokan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut dan Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuannya sebagai berikut:
i. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan ini disajikan sebagai aset lancar. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki akun aset keuangan yang diklasifikasikan pada kelompok ini.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d. Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
Aset Keuangan (lanjutan)
ii. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Manajemen mengklasifikasikan kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan dalam kelompok ini. Manajemen telah menentukan bahwa nilai tercatat akun-akun tersebut mendekati dengan nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek. Selain itu juga piutang hubungan istimewa masuk dalam kelompok ini, namun karena piutang tersebut tidak memiliki jadwal pengembalian yang pasti sehingga manajemen menentukan untuk mengukur pada biaya perolehannya.
iii. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh tempo telah ditetapkan, di mana mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasi. b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini.
iv. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, di mana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasi.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya di mana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasi kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba dan rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d. Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
Kewajiban Keuangan
Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
i. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini.
ii. Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasi sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Manajemen mengklasifikasikan akun-akun hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang bank, Hutang angsuran, hutang sewa pembiayaan, hutang obligasi dan hutang hubungan istimewa dalam kelompok ini. Manajemen telah menentukan menentukan bahwa nilai tercatat akun-akun hutang usaha, hutang lain-lain dan beban masih harus dibayar mendekati dengan nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek sedangkan hutang hubungan istimewa tidak memiliki jadwal pengembalian yang pasti sehingga manajemen menentukan untuk mengukur pada biaya perolehannya.
Penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif sejak tanggal 1 Januari 2010 dan penerapan tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan secara keseluruhan.
e. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan
Terkait dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 2d), pada setiap tanggal neraca konsolidasi, Manajemen mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti tersebut, maka:
i. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara indivudual. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan (lanjutan)
ii. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.
iii. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi konsolidasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif tersebut adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan keuangan laba rugi konsolidasi.
f. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang disajikan dalam PSAK No. 7, Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
g. Persediaan
Persediaan hewan ternak dalam pertumbuhan termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan beban pabrikasi langsung.
Persediaan pakan ternak, persediaan obat dan ayam pedaging dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dengan metode masuk pertama keluar pertama (first-in-first-out method).
Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.
h. Hewan Ternak Produksi Berumur Pendek
Hewan Ternak Produksi Berumur Pendek yang berupa ayam pembibit nenek dan induk dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi beban deplesi. Biaya-biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan diakumulasikan dan dideplesi sejak dimulainya masa produksi. Deplesi dihitung dengan menggunakan metode berdasarkan umur ekonomis produksi telur dikurangi nilai realisasi bersih. Harga pembelian untuk unggas ditambah dengan biaya pertumbuhan, termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan beban pabrikasi peternakan dikapitalisasi ke dalam Hewan Ternak Produksi Berumur Pendek.
i. Biaya Dibayar di muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Bagian tidak lancar dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari Aset Tidak Lancar pada neraca konsolidasi.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
j. Aset Tetap
Pemilikan langsung
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang Aset Tetap yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang Aset Tetap Dan Aset Lain-lain serta PSAK No. 17 (1994) tentang Akuntansi Penyusutan.
Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan berdasarkan nilai tercatat dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Jenis Aset Tahun
Bangunan 20 Mesin dan peralatan 4-8 Kendaraan 8 Peralatan ternak 8 Perabot dan perlengkapan 4 Instalasi 4 Peralatan kantor 4-8
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan disesuaikan secara prospektif.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap pemilikan langsung yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
Aset Dalam Penyelesaian
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan telah siap untuk digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap digunakan.
Sewa
Sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007) tentang Sewa, transaksi sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan apabila sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aktiva, jika tidak, akan dikelompokan sebagai sewa operasi. Situasi yang secara individual ataupun gabungan dalam kondisi normal mengarah pada sewa yang dikelompokan sebagai sewa pembiayaan antara lain:
- Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada perusahaan pada akhir masa sewa. - Perusahaan mempunyai hak opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan sehingga, pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
17 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
j. Aset Tetap (lanjutan)
Sewa (lanjutan)
- Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak memiliki tidak dialihkan. - Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewa.
Pada awal masa sewa, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset dan kewajiban sewa pembiayaan pada neraca sebesar nilai wajar aset sewa atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewa disusutkan berdasarkan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama seperti halnya aset tetap dengan pemilikan langsung (lihat kebijakan akuntansi mengenai aset tetap dengan pemilikan langsung).
Penurunan Nilai Aset
Sesuai dengan PSAK No. 48, Penurunan Nilai Aset, Perusahaan dan Anak Perusahaan menelaah aset untuk menentukan kemungkinan penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi yang mengindikasi nilai tercatat aset tersebut mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali, kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai aset.
Harga jual neto adalah jumlah yang diperoleh dari penjualan aset dalam transaksi antar pihak- pihak bebas, setelah dikurangi biaya yang terkait. Nilai pakai adalah nilai sekarang dari taksiran aliran kas masa depan yang diharapkan akan diterima atas penggunaan aset dan dari penghentian penggunaan aset pada akhir masa manfaatnya. Nilai yang dapat diperoleh kembali ditentukan untuk aset secara individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas.
k. Beban Tangguhan
Berdasarkan PSAK No. 47, Akuntansi Tanah, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Beban tangguhan tersebut, disajikan sebagai bagian dari akun Aset Tidak Lancar dalam neraca konsolidasi, dan diamortisasi selama masa berlaku hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dan beban
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
Pendapatan ditangguhkan
Insentif yang diberikan kepada pelanggan yang merupakan bagian dari transaksi penjualan berupa potongan harga untuk membeli barang Perusahaan, diakui dengan menangguhkan jumlah tertentu dari harga jual yang dapat diidentifikasi dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemenuhan kewajiban tersebut.
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Kurs yang digunakan per satuan mata uang asing terhadap Rupiah (dalam Rupiah penuh) adalah sebagai berikut: 2010 2009
Euro 11.956 13.510 Dolar Amerika Serikat 8.991 9.400 Dolar Singapura 6.981 6.699 Ringgit Malaysia 2.916 2.747
n. Imbalan Kerja Karyawan
Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan (Undang-Undang Ketenagakerjaan).
Berdasarkan PSAK No. 24 (revisi 2004), tentang Imbalan Kerja perusahaan-perusahaan diwajibkan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan imbalan kerja jangka panjang lainnya. Berdasarkan PSAK ini, perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit.
o. Pajak Penghasilan Badan
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.
Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46 Akuntansi Pajak Penghasilan. PSAK No. 46 ini mengharuskan penghitungan pengaruh pajak atas pemulihan nilai tercatat aset dan penyelesaian nilai tercatat kewajiban, serta pengakuan dan penilaian atas aset dan kewajiban pajak tangguhan sebagai konsekuensi pajak di masa yang akan datang dari kejadian yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasi, termasuk rugi pajak yang dapat dikompensasi.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
o. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat nilai aset direalisasikan atau nilai kewajiban tersebut diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau berlaku substantif telah diberlakukan pada tanggal neraca.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan tersebut ditetapkan.
p. Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali, pengalihan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas sepengendali dan tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, saham, kewajiban atau instrumen lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal periode laporan keuangan komparatif disajikan.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi restrukturisasi antara Perusahaan dengan perusahaan lain yang merupakan entitas sepengendali, disajikan sebagai Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali pada neraca konsolidasi. Saldo akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dapat berubah pada saat adanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama, peristiwa kuasi reorganisasi, hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi serta pelepasan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak ketiga.
q. Informasi segmen
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000) Pelaporan Segmen, informasi segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dan geografis Perusahaan dan Anak Perusahaan yang masing- masing diidentifikasikan sebagai bentuk primer dan sekunder pelaporan segmen.
r. Laba bersih per saham
Sesuai dengan PSAK No. 56, Laba Per Saham, laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
s. Penggunaan Estimasi
Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi yang dilaporkan. PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
20 3. KAS DAN SETARA KAS
Rincian kas dan setara kas adalah sebagai berikut:
2010 2009
Kas 594.749 528.707
Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 8.654.527 7.005.927 PT Bank CIMB Niaga Tbk 5.964.882 2.797.287 PT Bank HSBC 1.287.282 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 884.949 733.124 PT Bank Jasa Jakarta 212.909 28.049 Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk ($AS 791.635 dan $AS 286.695 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) 7.117.586 2.694.937 PT Bank Central Asia Tbk ($AS 111.123 dan $AS 158.835 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) 999.108 1.493.046 PT Bank HSBC ($AS 29.135 pada tanggal 31 Desember 2010) 261.954 - PT Bank Bukopin Tbk ($AS 2.414 dan $AS 2.438 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) 21.700 22.913 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ($AS 1.177 $AS 1.250 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) 10.578 11.754 Euro PT Bank Niaga Tbk. ( 882.863 pada tanggal 31 Desember 2010) 10.555.506 -
Sub jumlah bank 35.970.981 14.787.037
Deposito berjangka Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk 82.405.000 46.200.000 PT Bank Central Asia Tbk - 8.250.000
Sub jumlah deposito berjangka 82.405.000 54.450.000
Jumlah 118.970.730 69.765.744
Pada tanggal 31 Desember 2010, suku bunga deposito berjangka adalah 6,15% per tahun, sementara pada tanggal 31 Desember 2009, suku bunga deposito berjangka berkisar antara 6,5% sampai dengan 12,5% per tahun.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21 4. PIUTANG USAHA
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan pelanggan
2010 2009
Pihak ketiga 91.083.331 130.578.036
Pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 25) 21.064.757 499.155
Penyisihan penurunan nilai piutang (1.607.359 ) -
Bersih 110.540.729 131.077.191
b. Berdasarkan umur
2010 2009
Jatuh tempo dalam waktu 30 hari 68.661.020 72.191.280 31 60 hari 18.575.147 35.462.623 61 90 hari 24.911.921 23.423.288
Jumlah 112.148.088 131.077.191
Penyisihan penurunan nilai piutang (1.607.359 ) -
Bersih 110.540.729 131.077.191
c. Berdasarkan mata uang
2010 2009
Rupiah 111.618.278 130.578.036 Ringgit Malaysia 529.810 499.155
Jumlah 112.148.088 131.077.191
Penyisihan penurunan nilai piutang (1.607.359 ) -
Bersih 110.540.729 131.077.191
Berdasarkan penelaahan terhadap akun piutang usaha pada akhir tahun, Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang usaha tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha dari pihak ketiga.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan hutang obligasi sebesar Rp 23.000.000 (lihat Catatan 9, 10 dan 13).
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
22 5. PERSEDIAAN
Rincian persediaan adalah sebagai berikut:
2010 2009
Bahan baku 63.017.672 78.656.120
Barang Jadi: Hewan ternak dalam pertumbuhan - telur tetas 17.342.223 16.086.724 Itik 8.024.876 5.060.540 Pakan 6.959.974 7.601.331 Ayam pedaging 5.559.563 2.452.389
Sub - Jumlah 37.886.636 31.200.984
Bahan penolong 14.884.435 10.731.798 Barang dalam proses 1.173.950 946.375
Jumlah 116.962.693 121.535.277
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan tersebut di atas tidak melebihi realisasi bersihnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan diasuransikan terhadap segala risiko (all risks) dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 125.740.000 dan Rp 90.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang dialami Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan menempatkan persediaan, termasuk hewan ternak produksi - berumur pendek (lihat Catatan 6) digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank dan hutang obligasi sebesar Rp 15.000.000 dan $AS 5.000.000 (lihat Catatan 9, 10 dan 13).
6. HEWAN TERNAK PRODUKSI BERUMUR PENDEK
Rincian hewan ternak produksi berumur pendek adalah sebagai berikut:
2010 2009
Telah menghasilkan (masa produksi): Saldo awal ayam pembibit nenek 1.612.228 4.192.009 Reklasifikasi dari ayam belum menghasilkan 21.239.144 15.773.908 Beban deplesi dan ayam afkir (lihat Catatan 20) (16.108.039 ) (18.353.689 )
Saldo akhir ayam pembibit nenek 6.743.333 1.612.228
Saldo awal ayam pembibit induk 21.671.921 43.558.630 Reklasifikasi dari ayam belum menghasilkan 106.014.331 77.900.391 Beban deplesi dan ayam afkir (lihat Catatan 20) (103.504.160 ) (99.787.100 )
Saldo akhir ayam pembibit induk 24.182.092 21.671.921
Sub Jumlah 30.925.425 23.284.149
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23 6. HEWAN TERNAK PRODUKSI BERUMUR PENDEK (lanjutan)
2010 2009
Belum menghasilkan (masa pertumbuhan) Saldo awal ayam pembibit nenek 8.952.997 7.487.193 Kapitalisasi biaya 19.735.824 17.239.712 Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan (21.239.144 ) (15.773.908 )
Saldo akhir ayam pembibit nenek 7.449.677 8.952.997
Saldo awal ayam pembibit induk 32.229.518 16.931.741 Kapitalisasi biaya 107.354.140 93.198.168 Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan (106.014.331 ) (77.900.391 )
Saldo akhir ayam pembibit induk 33.569.327 32.229.518
Sub Jumlah 41.019.004 41.182.515
Jumlah 71.944.429 64.466.664
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penghapusan langsung terhadap hewan ternak produksi setiap tiga bulan sekali bersamaan dengan penghitungan aktual atas hewan ternak produksi berumur pendek. Beban penghapusan tersebut di catat di akun Beban Deplesi dan ayam afkir pada Beban Pokok Penjualan tahun berjalan. Hewan ternak produksi berumur pendek tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian yang mungkin akan timbul.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat hewan ternak produksi berumur pendek tersebut di atas tidak melebihi nilai realisasi bersihnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai untuk menyesuaikan nilai tercatat hewan ternak produksi berumur pendek ke nilai realisasi bersihnya.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan menempatkan persediaan, termasuk hewan ternak produksi-berumur pendek (lihat Catatan 5) digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank dan hutang obligasi sebesar Rp 15.000.000 dan $AS 5.000.000 (lihat Catatan 9, 10 dan 13).
Anak Perusahaan (PT Leong Ayamsatu Primadona): Escrow Account 20.000.000 20.000.000
Jumlah 37.700.000 127.755.291
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
24 7. ASET LANCAR LAINNYA (lanjutan)
Perusahaan
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan menempatkan rekening Escrow Account pada PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB). Rekening Escrow Account ini tidak dikenakan tingkat suku bunga.
Dana-dana tersebut berasal dari penerbitan obligasi yang belum digunakan. Dana-dana tersebut dibatasi penggunaannya untuk keperluan pembangunan pabrik pakan di Cikande Banten.
Selain itu juga, Perusahaan memiliki deposito berjangka ditempatkan pada CIMB sebagai jaminan atas fasilitas Standby Letter of Credit (SBLC) (lihat Catatan 26). Deposito tersebut memiliki tingkat suku bunga masing-masing sebesar 7% dan 10,75% per tahun pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Anak Perusahaan
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, PT Leong Ayamsatu Primadona menempatkan seluruhnya rekening Escrow Account pada CIMB. Rekening Escrow Account ini tidak dikenakan tingkat suku bunga dan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari bank tersebut (lihat Catatan 9).
8. ASET TETAP
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: 2010 ________
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 49.958.414 10.030.763 - 10.108.562 70.097.739 Bangunan 242.333.375 17.241.057 - 4.995.258 264.569.690 Mesin dan peralatan 103.558.179 1.571.573 - 105.129.752 Kendaraan 34.616.008 8.805.582 1.130.430 4.926.150 47.217.310 Peralatan ternak 76.822.369 6.882.195 483.182 83.221.382 Perabot dan perlengkapan 4.096.236 462.804 - 4.559.040 Instalasi 15.949.421 3.361.589 - 950.317 20.261.327 Peralatan kantor 3.452.975 1.216.689 - 4.669.664 Aset dalam penyelesaian 24.228.580 110.267.839 - (15.800.697 ) 118.695.722
Jumlah 555.015.557 159.840.091 1.613.612 5.179.590 718.421.626
Sewa Pembiayaan Kendaraan 4.926.150 - - (4.926.150 ) - Mesin dan peralatan 253.440 - - (253.440 ) -
Jumlah Biaya Perolehan 560.195.147 159.840.091 1.613.612 - 718.421.626
Jumlah 267.798.223 30.921.469 1.286.031 692.904 298.126.565
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25 8. ASET TETAP (lanjutan) 2010 (lanjutan) ________
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Sewa Pembiayaan Kendaraan 234.110 244.650 - (478.760 ) - Mesin dan peralatan 150.784 63.360 - (214.144 ) -
Jumlah Akumulasi Penyusutan 268.183.117 31.229.479 1.286.031 - 298.126.565
Nilai Buku 292.012.030 420.295.061
2009 ________
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 37.540.480 11.414.534 - 1.003.400 49.958.414 Bangunan 235.385.148 6.345.471 - 602.756 242.333.375 Mesin dan peralatan 139.484.458 7.988.768 - (43.915.047) 103.558.179 Kendaraan 31.240.131 4.542.559 1.166.682 34.616.008 Peralatan ternak 25.906.818 4.586.464 - 46.329.087 76.822.369 Perabot dan perlengkapan 3.470.878 625.358 - 4.096.236 Instalasi 13.649.985 2.154.896 - 144.540 15.949.421 Peralatan kantor 2.820.040 632.935 - 3.452.975 Aset dalam penyelesaian 9.314.912 18.184.984 - (3.271.316) 24.228.580
Jumlah 498.812.850 56.475.969 1.166.682 893.420 555.015.557
Sewa Pembiayaan Kendaraan 2.236.100 2.690.050 - - 4.926.150 Mesin dan peralatan 1.146.860 - - (893.420) 253.440
Jumlah Biaya Perolehan 502.195.810 59.166.019 1.166.682 - 560.195.147
Jumlah 236.937.113 31.550.435 978.512 289.187 267.798.223
Sewa Pembiayaan Kendaraan 96.359 208.515 - (70.764 ) 234.110 Mesin dan peralatan 369.207 - - (218.423 ) 150.784
Jumlah Akumulasi Penyusutan 237.402.679 31.758.950 978.512 - 268.183.117
Nilai Buku 264.793.131 292.012.030
Alokasi pembebanan penyusutan aset tetap pemilikan langsung dan sewa pembiayaan pada laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
2010 2009
Beban pabrikasi (Catatan 21) 27.152.001 28.330.954 Beban umum dan administrasi (Catatan 23) 3.596.865 3.019.080 Beban penjualan (Catatan 22) 480.613 408.916
Jumlah 31.229.479 31.758.950
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
26 8. ASET TETAP (lanjutan)
Laba dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
2010 2009
Hasil penjualan bersih 974.692 562.750 Nilai buku (80.957 ) (188.170 )
Laba penjualan aset tetap 893.735 374.580
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengasuransikan seluruh aset tetap, kecuali tanah, terhadap segala risiko (all risks) dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 892.905.708 dan Rp 806.461.727. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Tanah, bangunan, kendaraan, mesin dan peralatan tertentu dengan nilai pertanggungan masing- masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar Rp 376.886.289 dan Rp 347.010.807 dijadikan sebagai jaminan untuk pinjaman bank, hutang obligasi dan hutang angsuran (lihat Catatan 9, 10, 13, 14 dan 26c).
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tetap tersebut.
Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010 2009
Persentase Persentase Penyelesaian Penyelesaian Jumlah (%) Jumlah (%)
Bangunan 82.978.309 14% - 96% 24.228.580 10%-90% Mesin dan peralatan 23.969.275 96% - - Kendaraan 581.242 54% - - Perabot dan perlengkapan 580.395 96% - - Instalasi 10.174.134 72% - 96% - - Peralatan kantor 412.367 96% - -
Jumlah aset dalam penyelesaian 118.695.722 24.228.580
9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
Rincian hutang bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
2010 2009
PT Bank Central Asia Tbk Pinjaman tetap 15.000.000 - Cerukan 18.756.766 13.752.383
Sub - Jumlah 33.756.766 13.752.383
Jumlah 142.763.895 136.696.326
CIMB Pinjaman Tetap
Perusahaan
Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II serta Pinjaman Tetap II dan III dari Bank CIMB Niaga dengan jumlah plafond sebesar Rp 40 milliar. Fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 27 Mei 2011. Tingkat bunga yang dibebankan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar 9% dan 11,5% per tahun masing-masing untuk pinjaman dalam mata uang dolar AS dan Rupiah, sedangkan tingkat bunga yang dibebankan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar 9% dan 12,5% per tahun masing-masing untuk pinjaman dalam mata uang dolar AS dan Rupiah. Saldo hutang bank jangka pendek - pinjaman tetap pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar $AS 1.000.000 atau setara dengan Rp 8.991.000 dan Rp 35.452.242, sedangkan saldo hutang bank jangka pendek - pinjaman tetap pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar $AS 732.676 atau setara dengan Rp 6.887.152 dan Rp 40.695.574.
Perusahaan juga memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap Atas Permintaan (PTX-OD) sebesar Rp 33 milyar dan fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran Atas Permintaan (PTA-OD) sebesar Rp 7 milyar dari CIMB. Tingkat bunga yang dikenakan untuk PTX-OD dan PTA-OD adalah masing- masing sebesar 11,5% dan 12,5% per tahun pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Pinjaman PTA-OD dan PTX-OD akan jatuh tempo pada tanggal 27 Mei 2011. Saldo hutang bank jangka pendek tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, masing-masing sebesar Rp 30.715.146 dan Rp 33.668.059.
Seluruh fasilitas pijaman dari Bank CIMB Niaga atas nama Perusahaan dijaminkan secara Cross Collateralized untuk menjamin pembayaran kembali seluruh kewajiban terhutang Perusahaan kepada Bank CIMB Niaga dengan rincian sebagai berikut:
Sebidang tanah Hak Guna Bangunan dengan SHGB No. 37/Cakung, Jakarta Timur atas nama Perusahaan senilai Rp 17.171.770.
Hak tanggungan dengan atas sebidang tanah Hak Guna Bangunan dengan SHGB No. 1 yang terletak di Cipeundeuy, Purwakarta, Jawa Barat, atas nama Perusahaan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 33.282.160.
Hak tanggungan atas tiga bidang tanah dengan SHGB No. 00012/Semanu, 00014/Semanu dan 00015/Semanu, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, atas nama Perusahaan beserta bangunan, konstruksi dan benda tidak bergerak lainnya yang sekarang ada atau yang akan ada dikemudian hari dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 27.436.050.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
28 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
CIMB Pinjaman Tetap (lanjutan)
Perusahaan (lanjutan)
Hak Tanggungan atas sebidang tanah Hak Guna Bangunan dengan SHGB No. 1 yang terletak di Desa Sumberkare, Probolinggo, Jawa Timur, atas nama Perusahaan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 7.779.740.
Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan yang berada di Farm 2 Probolinggo, Jawa Timur, atas nama Perusahaan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 15.465.370.
Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan yang berlokasi di Jakarta dan Jawa Barat atas nama PT Leong Ayamsatu Primadona yaitu Breeder 3, Breeder 4, Breeder 5, Hatchery, Broiler 3, Broiler 4, Broiler 5, Pool Otista, Tanah kosong di Subang, Ruko di Fatmawati, dan apartemen Bumi Mas di Cilandak, serta tanah Broiler 1 dan 2 milik PT Leo Hupindo beserta bangunan milik PT Leong Ayamsatu Primadona dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 55.298.110.
Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan yang berlokasi di Deli Serdang dan Medan, 2 unit ruko di kompleks Tomang atas nama PT Leong Ayamsatu Primadona dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp 11.381.450.
Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan di pabrik Feedmill baru di Cikande atas nama Perusahaan dengan nilai pengikatan sebesar realisasi proyek.
Hak Tanggungan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 42.500.000 atas tanah dan bangunan dengan SHGB No 460 yang terletak di Jl. Pulau Masa, Kim Medan atas nama PT Feedmill Indonesia.
Hak Tanggungan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 9.600.000 atas tanah dan bangunan dengan SHGB No 1 yang terletak di Desa Alun-alun kabupaten Lumajang, Jawa Timur atas nama Perusahaan.
Tanah berikut bangunan dan benda tetap lain diatas tanah Hak Guna Bangunan Nomor: 1, atas nama PT Bibit Indonesia yang terletak di Desa alun-alun, kelurahan alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Jawa Timur, seluas 443.179 m2 yang diikat dengan Hak Tanggungan peringkat I sebesar Rp 13.671.470.
Akta Jaminan Fidusia atas seluruh mesin dan peralatan atas nama Perusahaan baik yang sekarang telah ada maupun dikemudian hari akan ada, yang terletak di tanah dan bangunan yang terletak di Farm 2, Probolinggo, Jawa Timur dengan nilai penjaminan sebesar Rp 3.981.020.
Akta Jaminan Fidusia atas seluruh mesin dan peralatan atas nama Perusahaan baik yang sekarang telah ada maupun dikemudian hari akan ada dengan nilai penjaminan sebesar Rp 44.990.830.
Akta Fidusia atas persediaan (stok barang) Perusahaan dengan nilai penjaminan sebesar Rp 15.000.000.
Akta Fidusia atas piutang usaha Perusahaan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 8.000.000.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
29 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
CIMB Pinjaman Tetap (lanjutan)
Perusahaan (lanjutan)
Akta Fidusia atas mesin-mesin serta peralatan atas nama anak perusahaan PT Leong Ayamsatu Primadona yang berlokasi di Jakarta dan Jawa Barat dengan nilai penjamin sebesar Rp 22.592.220.
Akta Fidusia atas mesin-mesin serta peralatan atas nama PT Leong Ayamsatu Primadona yang berlokasi di Deli Serdang dan Medan dengan nilai penjamin sebesar Rp 479.780.
Akta Fidusia atas mesin-mesin untuk pabrik Feedmill baru di Cikande atas nama Perusahaan dengan nilai penjaminan sesuai dengan realisasi pembelian mesin tersebut.
Akta Fidusia atas mesin-mesin atas nama PT Feedmill Indonesia dengan nilai penjaminan sebesar USD 1.232 dan Rp 2.033.000.
Akta Fidusia atas seluruh persediaan atas nama PT Feedmill Indonesia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 5.000.000.
Akta Fidusia atas mesin dan peralatan atas nama PT Bibit Indonesia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 2.377.956.
Akta Fidusia atas seluruh piutang atas nama PT Bibit Indonesia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 8.250.000.
Jaminan pribadi dari Lau Chia Nguang dan Lau Tuang Nguang, pihak hubungan istimewa, masing-masing sebesar Rp 300.000.000.
Pembatasan-pembatasan kepada Perusahaan (Negative Covenants) tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari CIMB, antara lain adalah sebagai berikut:
Mengadakan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menghibahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas harta kekayaan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Perusahaan debitor.
Mengikat diri sebagai penanggung/ penjamin hutang dan/ atau menjaminkan harta kekayaan debitor kepada pihak lain.
Mengadakan rapat umum pemegang saham yang acaranya menurunkan modal Perusahaan.
Melakukan tindakan yang melanggar suatu ketentuan hukum atau peraturan yang berlaku.
Membubarkan Perusahaan atau mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada instansi yang berwenang.
Merubah kegiatan usaha dan/ atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada; merubah bentuk/ status hukum Perusahaan.
Melakukan pembayaran hutang sebelum jatuh tempo, kecuali dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-hari.
Mengadakan penyertaan investasi pada Perusahaan lain; dan PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
30 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
CIMB Pinjaman Tetap (lanjutan)
Perusahaan (lanjutan)
Mengalihkan kepada pihak lain sebagian atau seluruh hak atau kewajiban debitor yang timbul dari Perjanjian Kredit atau Dokuman Agunan.
Berdasarkan Surat CIMB No. 544/CBG/X/07 tanggal 29 Oktober 2007, CIMB menyetujui antara lain penerbitan obligasi dengan jumlah pokok sebesar Rp 300 milyar untuk pembelian 99,69% kepemilikan PT Leong Ayamsatu Primadona.
Anak Perusahaan (PT Bibit Indonesia)
PT Bibit Indonesia memperoleh fasilitas pinjaman tetap berupa kredit modal kerja dengan plafon sebesar Rp 8 milyar yang akan jatuh tempo pada tanggal 27 Mei 2011. Tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar 11,5% dan 12,5% per tahun. Saldo hutang bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, adalah masing-masing sebesar Rp 8.000.000.
Fasilitas pinjaman ini dijaminkan juga secara cross collateral dengan jaminan pinjaman PT Malindo Feedmill Tbk untuk menjamin pembayaran kembali seluruh kewajiban terhutang PT Bibit Indonesia kepada Bank CIMB Niaga:
Tanah berikut bangunan dan benda tetap lain diatas SHGB No. 0001, SHGB No. 0002, dan SHGB No. 0003, seluruhnya terdaftar atas nama PT Bibit Indonesia, yang terletak di Desa Kodasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka-Jawa Barat seluas 141.818 m 2 yang akan diikat dengan Hak Pertanggungan peringkat I sebesar Rp 13.671.470.
Tanah berikut bangunan dan benda tetap lain diatas tanah Hak Guna Bangunan Nomor: 1, atas nama PT Malindo Feedmill Tbk, yang terletak di Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Jawa Timur, seluas 443.179 m2 yang diikat dengan Hak Tanggungan peringkat I sebesar Rp 9.600.000.
Piutang usaha PT Bibit Indonesia, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 8.250.000.
Fidusia atas mesin dan peralatan farm di Desa Kodasari Kelurahan Kodasari, Majalengka atas nama PT Bibit Indonesia, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 2.377.956.
Corporate Guarantee (Surat Penanggungan) dari PT Malindo Feedmill Tbk dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 11.600.000.
Pembatasan-pembatasan kepada PT Bibit Indonesia (Negative Covenants) tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari CIMB, antara lain adalah sebagai berikut:
Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan atau menyerahkan pemakaian atas seluruh atau sebagian kekayaan atau aset PT Bibit Indonesia, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, kecuali dalam rangka menjalankan usaha PT Bibit Indonesia sehari-hari, menjaminkan atau mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan PT Bibit Indonesia kepada orang atau pihak lain, kecuali menjaminkan atau mengagunkan kekayaan kepada CIMB sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian pengikatan jaminan.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
CIMB Pinjaman Tetap (lanjutan)
Anak Perusahaan (PT Bibit Indonesia) (lanjutan)
Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain, mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban PT Bibit Indonesia untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha PT Bibit Indonesia sehari-hari.
Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atas surat yang dapat diperdagangkan, untuk keperluan pembayaran atau penagihan transaksi lain yang lazim dilakukan dalam menjalankan usaha.
Mengadakan perubahan atas sifat dan kegiatan usaha PT Bibit Indonesia seperti yang sedang dijalankan dewasa ini, perubahan susunan pengurus, susunan para pemegang saham, maupun nilai saham PT Bibit Indonesia.
Melakukan merger atau akuisisi, mengumumkan dan membagikan dividen saham PT Bibit Indonesia.
Membayar piutang yang sekarang dan/atau di kemudian hari akan dimiliki oleh para Pemegang Saham PT Bibit Indonesia, baik berupa jumlah pokok, bunga dan lain-lain jumlah uang yang wajib dibayar.
Anak Perusahaan (PT Leong Ayamsatu Primadona)
PT Leong Ayamsatu Primadona memperoleh fasilitas pinjaman tetap atas permintaan (PTX-OD) I sebesar Rp 20 milyar dengan tingkat suku bunga sebesar 1,5% dan 1,75% di atas tingkat bunga Escrow Account sebesar 0%. PT Leong Ayamsatu Primadona juga memperoleh pinjaman tetap atas permintaan (PTX-OD) II sebesar Rp 5 milyar dengan tingkat suku bunga masing-masing sebesar 11,5% dan 12,5% per tahun pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:
Tanah berikut bangunan dan benda tetap lain diatas SHGB No. 4 atas nama PT Leong Ayamsatu Primadona yang terletak di Desa Talun, Deli Serdang. dengan nilai pertanggungan peringkat 1 sebesar Rp 3.100.000 dan nilai pertanggungan peringkat 2 sebesar Rp 1.000.000.
Tanah berikut bangunan dan benda tetap lain diatas SHGB No. 51 atas nama PT Leo Hupindo yang merupakan pihak hubungan istimewa yang terletak Jl. Pulau Bangkalan, Deli Serdang. dengan nilai pertanggungan peringkat 1 sebesar Rp 4.132.000 dan nilai pertanggungan peringkat 2 sebesar Rp 4.000.000.
Fidusia mesin atas nama PT Leong Ayamsatu Primadona dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 16.375.000.
Fidusia atas piutang usaha milik PT Leong Ayamsatu Primadona dengan nilai sebesar Rp 5.000.000.
Personal guarantee atas nama Tuan Lau Tuang Nguang dan Tuan Lau Chia Nguang.
Deposito atas nama PT Leong ayamsatu Primadona CIMB dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 20.000.000.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
CIMB Pinjaman Tetap (lanjutan)
Anak Perusahaan (PT Leong Ayamsatu Primadona) (lanjutan)
Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Mei 2011. Saldo hutang bank jangka pendek tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 20.000.000 dan Rp 25.000.000.
CIMB Cerukan
Perusahaan
Perusahaan memperoleh fasilitas cerukan dari CIMB sebesar Rp 2.000.000 dengan tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 11,5% dan 12,5% per tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 27 Mei 2011.
Berdasarkan Surat CIMB No. 398/TMS/CBG3-MDC/XI/07 tertanggal 12 November 2007, CIMB menyetujui antara lain rencana Perusahaan untuk menerbitkan obligasi sebesar Rp 300.000.000, dengan catatan CIMB diberikan informasi yang memadai untuk melakukan evaluasi secara lengkap atas rencana penggunaan dana hasil penerbitan obligasi tersebut, yang antara lain disebutkan untuk pembelian 99,69% kepemilikan Leong.
Saldo hutang cerukan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 366.328 dan Rp 782.296.
Fasilitas cerukan akan dipergunakan untuk mengantisipasi liquidity gap serta untuk menunjang kegiatan operasional sehari-hari.
Pembatasan-pembatasan kepada Perusahaan (Negative Covenants) tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari CIMB, antara lain adalah sebagai berikut:
Mengadakan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menghibahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas harta kekayaan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Perusahaan debitor.
Mengikat diri sebagai penanggung/ penjamin hutang dan/ atau menjaminkan harta kekayaan debitor kepada pihak lain.
Mengadakan rapat umum pemegang saham yang acaranya menurunkan modal Perusahaan.
Melakukan tindakan yang melanggar suatu ketentuan hukum atau peraturan yang berlaku.
CIMB melalui surat tanggal 30 Mei 2005 No: 305/NAT-J2BA/V/05 telah memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan proses Initial Public Offering (IPO).
Berdasarkan Surat No. 375/NAT-J2BA/VI/05 tanggal 29 Juni 2005, Bank Niaga telah memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk merubah ketentuan mengenai Negative Covenants menjadi sebagai berikut:
Dividen Ketentuan bahwa Perusahaan tidak boleh mengumumkan dan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari CIMB telah dihapuskan.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
33 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
CIMB Cerukan (lanjutan)
Perusahaan (lanjutan)
Susunan Pengurus Terhadap susunan pengurus Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis kepada CIMB atas setiap perubahan susunan pengurus Perusahaan, paling lambat 1 (satu) bulan setelah tanggal perubahan.
Struktur Permodalan Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis kepada CIMB atas perubahan struktur permodalan Perusahaan paling lambat 1 (satu) bulan setelah tanggal perubahan.
Berdasarkan Surat CIMB No. 398/TMS/CBG3-MDC/XI/07 tertanggal 12 November 2007, CIMB:
1. Menyetujui secara prinsip atas rencana Perusahaan untuk menerbitkan obligasi sebesar Rp 300.000.000, dengan catatan CIMB diberikan informasi yang memadai untuk melakukan evaluasi secara lengkap atas rencana penggunaan dana hasil penerbitan obligasi tersebut, yang antara lain disebutkan untuk pembelian atas 99,69% saham PT Leong Ayamsatu Primadona.
2. Menyetujui untuk mengambil pinjaman modal kerja dari CIMB sebesar Rp 42 milyar termasuk pemberian jaminan sepanjang jaminan tersebut tidak sedang dijaminkan ke CIMB.
3. Menyetujui untuk memperoleh pinjaman dalam bentuk cash advances dari Emerging success Pte. Ltd., dengan catatan pinjaman tersebut tidak memiliki kewajiban untuk membayar bunga dan tanpa pemberian jaminan.
Perusahaan juga memperoleh fasilitas cerukan dengan plafon sebesar Rp 2 milyar dari CIMB. Tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar 12,5% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Mei 2011. Saldo hutang cerukan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp 1.304.882.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan-jaminan yang sama dengan fasilitas pinjaman tetap atas permintaan (PTX-OD) atas nama Perusahaan yang diterima dari CIMB Niaga.
Anak Perusahaan
PT Leong Ayamsatu Primadona juga memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 7 milyar yang digunakan sebagai modal kerja. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman tetap Anak Perusahaan yang diterima dari CIMB Niaga. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Mei 2011 dengan tingkat bunga sebesar 11,5% dan 12,5% per tahun masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Pembatasan-pembatasan kepada PT Leong Ayamsatu Primadona (Negative Covenants) tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari CIMB antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mempertahankan Gearing Ratio Perusahaan tidak lebih dari 3 (tiga) kali sebelum fasilitas kredit lunas.
2. Mempertahankan Current Ratio tidak kurang dari 1 (satu) kali sebelum Fasilitas Kredit lunas.
3. Menggunakan Kredit tersebut sesuai dengan tujuan penggunaan. PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
34 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
CIMB Cerukan (lanjutan)
Anak Perusahaan (lanjutan)
4. Membentuk dan memelihara sistem pembukuan, administrasi dan pengawasan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum diterima di Indonesia dan yang diterapkan secara terus-menerus untuk mencerminkan secara wajar keadaan harta kekayaan, keuangan serta hasil usaha Debitor.
5. Mengaktifkan rekening dan transaksi perbankan, baik domestik maupun internasional di Kreditor.
Saldo pinjaman rekening koran pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 5.482.413 dan Rp 6.605.980.
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) - Pinjaman Tetap
Perusahaan
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari BCA sebesar Rp 15 milyar dengan bunga pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 masing-masing sebesar 10,5% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 21 Mei 2011.
Fasilitas pinjaman tetap ini dijaminkan dengan:
Hak Tanggungan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 17.804.921, atas sebidang tanah Hak Guna Bangunan dengan SHGB Nomor: 1/Tanjung, Subang, Jawa Barat, atas nama Anak Perusahaan, pihak hubungan istimewa, beserta segala bangunan, tanaman dan hasil kerja yang telah ada atau akan ada diatas sebidang tanah tersebut.
Hak Tanggungan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 3.727.000 atas dua bidang tanah Hak Guna Bangunan dengan SHGB No. 440 & 441/Gandaria Selatan yang terletak di Jl. Rumah Sakit Fatmawati No. 15, Blok G No. 21 dan 22, Jakarta atas nama PT Leo Hupindo, pihak hubungan istimewa, beserta segala bangunan, tanaman dan hasil kerja yang telah ada atau akan ada di atas bidang tanah tersebut.
Hak Tanggungan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 5.569.500, atas tiga bidang tanah Hak Guna Bangunan, berdasarkan SHGB No. 522/Cipete Utara, 523/Cipete Utara dan 524/Cipete Utara yang terletak di Jl. Rumah Sakit Fatmawati Komplek Pertokoan Duta Mas Blok A.1, Nomor 30-32, Jakarta atas nama Anak Perusahaan beserta segala bangunan, tanaman dan hasil kerja yang telah ada atau akan ada di atas sebidang tanah tersebut.
Hak Tanggungan atas enam bidang tanah Hak Guna Bangunan, berdasarkan SHGB No. 1,2,3,4,5, dan 6 atas nama Perusahaan beserta segala bangunan, tanaman dan hasil kerja yang telah ada atau akan ada di atas sebidang tanah tersebut dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 9.200.000.
Hak Tanggungan atas sebidang tanah Hak Guna Bangunan, berdasarkan SHGB No.4/Cisaga atas nama Anak Perusahaan PT Bibit Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 8.850.000.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) - Pinjaman Tetap (lanjutan)
Perusahaan (lanjutan)
Akta fidusia atas mesin hatchery tahun 2004 atas nama Perusahaan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 11.832.000.
Akta fidusia atas mesin hatchery tahun 2007 atas nama Perusahaan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 3.351.000
Saldo hutang pinjaman tetap pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 15.000.000.
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) - Cerukan
Perusahaan
Perusahaan memperoleh fasilitas cerukan dari BCA sebesar Rp 25 milyar dengan bunga pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 10,75% dan 11,75% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 21 Mei 2011.
Saldo hutang cerukan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 10.756.766 dan Rp 13.752.383.
Pembatasan-pembatasan kepada Perusahaan (Negative Covenants) tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain; 2. Meminjamkan uang, termasuk tapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; 3. Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, pembubaran/likuidasi; dan 4. Mengubah status kelembagaan.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit No 720/ADD/W08/KRD/2005 tentang pemberian fasilitas kredit rekening koran dengan maksimum fasilitas sebesar Rp 5.500.000 dan fasilitas kredit investasi dengan maksimum fasilitas sebesar Rp 3.100.000 (lihat Catatan 13), BCA menambahkan pembatasan kepada Perusahaan, yaitu:
Menambah hutang bank/leasing Membayar pinjaman dari pihak terafiliasi dan melakukan pembagian dividen
Melalui surat tertanggal 3 Januari 2006 No. 119/BKA/X/2006, BCA telah memberikan persetujuan untuk mencabut klausa mengenai kewajiban Perusahaan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari BCA atas pembagian dividen.
Berdasarkan Surat BCA No. 073/SEKR/BKA/XI/2007 tanggal 14 November 2007, BCA memberikan persetujuan sebagai berikut:
1. Penerbitan Obligasi sebesar Rp 300.000.000 dengan jangka waktu 5 tahun yang digunakan untuk perluasan usaha dan untuk mengakuisisi PT Leong Ayamsatu Primadona.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) - Cerukan (lanjutan)
Perusahaan (lanjutan) 2. Pembelian saham PT Leong Ayamsatu Primadona sebesar 99,69% dengan tujuan untuk menggabungkan PT Leong Ayamsatu Primadona menjadi group Perusahaan sehingga dapat memperluas market share Perusahaan di wilayah Pulau Sumatera Utara yang merupakan area usaha PT Leong Ayamsatu Primadona.
3. Memperoleh fasilitas kredit dari CIMB (dahulu PT Bank Lippo Tbk) sebesar Rp 42 miliar (Rupiah penuh) yang digunakan untuk tambahan modal kerja, investasi penambahan mesin baru, mengantisipasi liquidity gap dan mendukung kegiatan operasional Perusahaan.
4. Memperoleh pinjaman dari pihak Emerging Success Pte. Ltd., dimana Perusahaan tidak memiliki kewajiban pembayaran bunga, pinjaman tanpa jaminan dan dengan jangka waktu pembayaran kembali yang fleksibel.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan-jaminan yang sama dengan fasilitas pinjaman tetap atas nama Perusahaan yang diterima dari BCA.
Anak Perusahaan Pada tahun 2010, PT Bibit Indonesia memperoleh fasilitas cerukan dari Bank BCA sebesar Rp 8 milyar tingkat suku bunga pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar 10,5%. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 2 November 2011.
Fasilitas Cerukan dijaminkan dengan:
Sebidang tanah dengan SHGB No 7579 yang terletak di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang terdaftar atas nama PT Bibit Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 8.000.000.
Sebidang tanah dengan SHGB No 1 dan 2 yang terletak di Desa Pasiripis, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang terdaftar atas nama PT Bibit Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 20.000.000.
Piutang usaha milik PT Bibit Indonesia minimal sebesar Rp 1.750.000
Pembatasan-pembatasan kepada Perusahaan (Negative Covenants) tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh tambahan pembiayaan/ hutang dari Bank dan/atau lembaga pembiayaan lainnya (kecuali untuk pembiayaan leasing kendaraan) tanpa persetujuan dari Bank BCA; 2. Melakukan perubahan pemegang saham dan pengurusnya tanpa persetujuan dari Bank BCA; 3. Tidak diperbolehkan memberikan penyertaaan ke perusahaan lain dan member piutang afiliasi ke grup usaha; 4. Melakukan penarikan deviden.
Saldo hutang Cerukan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 8.000.000.
Hongkong Bank and Shanghai Banking Corporate (HSBC)
Perusahaan Pada tahun 2010, Perusahaan mendapatkan pinjaman dari Hongkong and Shanghai Banking Corporate (HSBC) sebesar $AS 5.000 dengan tingkat bunga sebesar Best Lending Rate - 5%. Fasilitas kredit ini digunakan untuk memfasilitasi pembelian bahan atau produk mentah yang terkait dengan kegiatan usaha inti Perusahaan, dan sebesar $AS 1.000 dengan tujuan untuk memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan Perusahaan atas transaksi lindung nilai terhadap eksposur nilai tukar murni melalui transaski spot, tom, dan/atau forward.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
37 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
Hongkong Bank and Shanghai Banking Corporate (HSBC) (lanjutan)
Perusahaan (lanjutan)
Fasilitas pinjaman dijamin dengan:
Jaminan fidusia atas persediaan barang atas nama PT Malindo Feedmill Indonesia dengan nilai sebesar $AS 5.000.000. Jaminan pribadi secara tanggung renteng dari Tuan Lau Chia dan Tuan Lau Tuang Nguang dengan nilai jaminan sebesar $AS 5.000.000.
Perusahaan dibatasi (Negative Covenants) untuk tidak melakukan hal-hal berikut, tanpa sebelumnya mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank antara lain adalah sebagai berikut:
Membuat atau mengijinkan penjaminan atas aset tidak bergerak, atau hak jaminan apapun atas properti atau pendapatan dari Perusahaan; Membuat hutang apapun kecuali hutang pada perjanjian ini, hutang dagang, penyewaan mobil; Memberikan pinjaman atau kredit kepada perusahaan atau orang lain, kecuali secara independen dan lugas dalam praktek bisnis sehari-hari; Mensubordinasi seluruh pinjaman pemegang saham yang saat ini ada Mengarahkan penerimaan dari penjualan minimal sebesar $AS 2.500.000 melalui rekening Perusahaan di HSBC; dan Keluarga Lau diharuskan mempertahankan kepemilikannya sekurang-kurangnya 51%;
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang bank adalah nihil.
10. HUTANG OBLIGASI BERSIH
2010 2009
Nilai nominal 300.000.000 300.000.000 Dikurangi beban emisi obligasi yang belum diamortisasi 1.840.716 2.654.259
Bersih 298.159.284 297.345.741
Pada tanggal 6 Maret 2008, Perusahaan menerbitkan Obligasi I Malindo Feedmill Tahun 2008 (Obligasi) dengan tingkat bunga tetap 11,8% per tahun dengan jumlah nominal Rp 300 milyar yang ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan sejak tanggal emisi dan akan berakhir pada tanggal jatuh tempo obligasi yaitu 6 Maret 2013. Setelah ulang tahun pertama sejak tanggal emisi, Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) sebagian atau seluruh obligasi sebelum tanggal pelunasan pokok sepanjang tidak melanggar ketentuan dalam perjanjian perwaliamanatan.
Dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan dipergunakan untuk:
i. Modal kerja Perusahaan sebesar 18%; ii. Pembangunan pabrik pakan di kawasan industri Cikande-Banten sebesar 34%; iii. Akuisisi PT Leong Ayamsatu Primadona sebesar 48%.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
38 10. HUTANG OBLIGASI BERSIH (lanjutan)
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas Obligasi sesuai surat No. 1533/PEF-Dir/XII/2010 tanggal 3 Desember 2010, obligasi tersebut mendapat peringkat idAA+ dari PEFINDO Credit Rating Indonesia, yang berlaku sampai dengan 1 Desember 2011.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan siaga (Standby LC) dari CIMB senilai nominal ditambah dua kali periode pembayaran bunga atau senilai Rp 17,7 milyar. Sebelum dilunasinya bunga dan pokok obligasi, Perusahaan tanpa persetujuan wali amanat tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan-tindakan antara lain mengalihkan atau menjaminkan sebagian besar aset, melakukan merger dan akuisisi, memberikan jaminan perusahaan kepada pihak lain dan mengeluarkan surat utang baru yang mempunyai tingkatan lebih tinggi dari obligasi. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan- jaminan yang disebutkan di Catatan 26c.
11. HUTANG USAHA
Hutang usaha merupakan kewajiban yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu dengan rincian sebagai berikut:
a. Berdasarkan pemasok
2010 2009
Pihak Ketiga 88.186.764 195.111.119
Pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 25) 18.764.280 24.486.645
Jumlah 106.951.044 219.597.764
b. Berdasarkan mata uang 2010 2009
Rupiah 59.335.160 164.110.977 Dolar Amerika Serikat 47.100.350 55.152.191 Ringgit Malaysia 109.255 109.254 Euro - 225.342 Dolar Singapura 406.279 -
Jumlah 106.951.044 219.597.764
12. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akun ini merupakan pajak dibayar di muka atas Pajak Pertambahan Nilai masing-masing sebesar Rp 22.292 dan Rp 40.954.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
39 12. PERPAJAKAN (lanjutan)
b. Hutang pajak
Rincian hutang pajak adalah sebagai berikut: 2010 2009
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan sebagaimana yang dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010 2009
Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 224.904.945 112.362.077
Laba sebelum beban pajak Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan (48.124.855 ) (16.899.417 ) Eliminasi 36.408.660 9.475.557
Laba sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan 213.188.750 104.938.217
Beda temporer: Pendapatan ditangguhkan 27.569.556 - Beban bunga 17.110.000 17.110.000 Beban pajak 3.849.750 -
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
40 12. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
2010 2009
Beda temporer (lanjutan): Imbalan kerja karyawan 2.865.299 2.553.447 Penyusutan 1.805.777 5.769.190 Beban penghapusan piutang 1.607.359 - Amortisasi beban ditangguhkan 11.640 (10.203 ) Provisi atas penjualan 458.944 Laba penjualan aset tetap (326.138 )
Beda permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan menurut fiskal 5.833.442 9.599.672 Bagian laba bersih Anak Perusahaan (36.408.778 ) (9.475.557 ) Penghasilan bunga (2.796.477 ) (5.345.025 )
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan 234.636.318 125.272.547
Beban pajak penghasilan kini dan taksiran hutang (tagihan) pajak penghasilan Perusahaan dan Anak Perusahaan diperhitungkan sebagai berikut:
2010 2009
Beban pajak penghasilan kini - Perusahaan 46.927.288 35.076.313 Beban pajak penghasilan kini Anak Perusahaan 12.888.164 6.006.864
Beban pajak penghasilan kini berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi 59.815.452 41.083.177
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 22 17.914.685 14.756.381 Pasal 25 15.360.265 6.589.345 Fiskal Luar Negeri - 2.500
Sub Jumlah Perusahaan 33.274.950 21.348.226
Anak Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 22 384.874 296.314 Pasal 23 9.204 9.205
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
41 12. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
2010 2009
Anak Perusahaan (lanjutan) Pajak penghasilan Pasal 25 4.944.199 4.250.167 Fiskal Luar Negeri - 1.000
Sub Jumlah Anak Perusahaan 5.338.277 4.556.686
Jumlah 38.613.227 25.904.912
Hutang pajak penghasilan Perusahaan 13.652.338 13.728.087 Anak Perusahaan 8.131.663 451.782
Jumlah 21.784.001 14.179.869
Taksiran tagihan pajak penghasilan tahun berjalan Anak Perusahaan 581.775 2.273.735
Rincian taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
2010 2009
Perusahaan 2008 - 13.124.507
Anak Perusahaan 2010 581.776 - 2009 2.018.430 2.273.735 2008 - 1.069.000
Sub Jumlah 2.600.206 3.342.735
Jumlah taksiran tagihan pajak penghasilan 2.600.206 16.467.242
Perusahaan
Pada tanggal 28 April 2010, PT Malindo Feedmill Tbk menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00175/406/08/054/10 yang menyetujui lebih bayar Pajak Penghasilan Badan Perusahaan untuk tahun 2008 sebesar Rp 9.050.941. Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dengan jumlah sebesar Rp 33.770. Pada tanggal 18 Mei 2010, PT Malindo Feedmill Tbk telah menerima jumlah lebih bayar tersebut setelah dikurangi dengan kurang bayar sebesar Rp 9.017.171 dan atas selisihnya telah dibebankan pada laporan keuangan tahun berjalan.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
42 12. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
Perusahaan (lanjutan)
Perusahaan menerima Surat Keputusan dari Direktur Jenderal Pajak No. KEP-0068.PPH/WPJ.07/KP.0803/2009, tanggal 8 April 2009, yang menetapkan pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan pasal 25/29 badan tahun 2007 sebesar Rp 12.877.894. Perusahaan menyetujui dan telah menerima jumlah tersebut dan sisa saldo dibebankan di tahun berjalan.
Anak Perusahaan
Pada tanggal 23 April 2010, PT Prima Fajar menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00011/406/08/019/10 yang menyetujui lebih bayar Pajak Penghasilan Badan Perusahaan untuk tahun 2008 sebesar Rp 1.067.000. Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dengan jumlah sebesar Rp 11.658. Pada tanggal 2 Juni 2010, PT Prima Fajar telah menerima jumlah lebih bayar tersebut setelah dikurangi dengan kurang bayar sebesar Rp 1.055.342 dan atas selisihnya telah dibebankan pada laporan keuangan tahun berjalan.
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008, pengganti UU Pajak No. 7 Tahun 1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007, wajib pajak Dalam Negeri yang berbentuk Perseroan Terbuka dapat memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% apabila jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dari saham tersebut dimiliki minimal oleh 300 pihak yang mana masing-masing pihak tersebut memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan tersebut harus dipenuhi sekurangnya 6 bulan dalam jangka waktu 1 tahun pajak.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut:
2010
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Saldo Awal Tangguhan yang Saldo Akhir Aset (Kewajiban) Dibebankan Pada Penyesuaian Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan Laporan Laba Rugi Tarif Pajak Pajak Tangguhan
Sub Jumlah 12.502.350 10.963.876 2.740.970 26.207.196
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
43 12. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
2010 (lanjutan)
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Saldo Awal Tangguhan yang Saldo Akhir Aset (Kewajiban) Dibebankan Pada Penyesuaian Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan Laporan Laba Rugi Tarif Pajak Pajak Tangguhan
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Saldo Awal Tangguhan yang Saldo Akhir Aset (Kewajiban) Dibebankan Pada Penyesuaian Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan Laporan Laba Rugi Tarif Pajak Pajak Tangguhan
Aset Pajak Tangguhan:
Perusahaan: Penyusutan 5.224.463 1.615.373 (322.878 ) 6.516.958 Imbalan kerja karyawan 2.074.581 714.965 (358.221 ) 2.431.325 Laba penjualan aset tetap - (91.319) 9.784 (81.535 ) Sewa pembiayaan (851.713 ) - 141.952 (709.761 ) Beban tangguhan (53.188 ) (2.857) 9.171 (46.874 ) Provisi atas penjualan - 128.505 (13.768 ) 114.737 Beban bunga - 4.790.800 (513.300 ) 4.277.500
Sub Jumlah 6.394.143 7.155.467 (1.047.260 ) 12.502.350
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan di atas dapat terpulihkan.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
44 12. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak efektif dari laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010 2009
Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 224.904.945 112.362.077
Beban pajak penghasilan pada tarif pajak efektif 54.542.909 33.647.446 Pengaruh pajak atas beda permanen Perusahaan dan Anak Perusahaan (24.360.531 ) (919.451 ) Penyesuaian pajak tangguhan 14.816.537 4.177.591
Jumlah beban pajak penghasilan bersih 44.998.915 36.905.586
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
Rincian hutang bank jangka panjang adalah sebagai berikut:
2010 2009
PT Bank CIMB Niaga Tbk 660.426 6.072.331 PT Bank Central Asia Tbk 12.178.333 5.653.333
Jumlah 12.838.759 11.725.664
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (3.194.801 ) (6.691.905 )
Bagian jangka panjang 9.643.958 5.033.759
CIMB Pinjaman Tetap
Anak Perusahaan (PT Bibit Indonesia)
PT Bibit Indonesia mendapat fasilitas pinjaman investasi I dari CIMB sebesar Rp 9.500.000 dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 11,5% dan 12,5% per tahun untuk tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 14 Maret 2011. Fasilitas ini digunakan oleh Anak Perusahaan untuk membiayai pembangunan peternakan di Majalengka. Jaminan untuk fasilitas pinjaman investasi I dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman lainnya yang diterima dari CIMB (lihat Catatan 9).
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
45 13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
CIMB Pinjaman Tetap (lanjutan)
Anak Perusahaan (PT Bibit Indonesia) (lanjutan)
Pembatasan-pembatasan kepada (Negative Covenants) antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mempertahankan Gearing Ratio Perusahaan tidak lebih dari 3 (tiga) kali sebelum fasilitas kredit lunas.
2. Mempertahankan Current Ratio tidak kurang dari 1 (satu) kali sebelum Fasilitas Kredit lunas.
3. Menggunakan Kredit tersebut sesuai dengan tujuan penggunaan.
4. Membentuk dan memelihara sistem pembukuan, administrasi dan pengawasan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum diterima di Indonesia dan yang diterapkan secara terus menerus untuk mencerminkan secara wajar keadaan harta kekayaan, keuangan serta hasil usaha Debitor.
5. Mengaktifkan rekening dan transaksi perbankan, baik domestik maupun internasional di Kreditor.
Saldo hutang bank pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 660.426 yang seluruhnya jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Sedangkan saldo hutang bank pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 3.302.132 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar Rp 2.641.706.
Anak Perusahaan (PT Leong Ayamsatu Primadona)
PT Leong Ayamsatu Primadona mendapatkan fasilitas pinjaman tetap angsuran (PTA) dan pinjaman tetap angsuran atas permintaan (PTA-OD) dari CIMB.
PTA dengan jumlah maksimum sebesar Rp 2,3 milyar digunakan untuk membiayai peternakan fase 1 yang berlokasi di Kutajurug, Juhar, Deli Serdang. Pinjaman ini akan dilunasi dengan cicilan bulanan yang sama sebesar Rp 47.916.667 sampai dengan tanggal 25 Juli 2010 dengan tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar 12,5% per tahun. PT Leong Ayamsatu Primadona telah melunasi pinjaman ini pada tahun 2010.
PTA-OD dengan jumlah maksimum sebesar Rp 11,2 milyar digunakan untuk membiayai pembangunan peternakan fase 2 yang berlokasi di Kutajurug, Juhar, Deli Serdang. Pinjaman ini dilunasi dengan cicilan bulanan yang sama sebesar Rp 243.478.261 sampai dengan tanggal 28 Oktober 2010 (termasuk masa tenggang/grace period selama 3 bulan) dengan tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar 12,5 %. PT Leong Yamsatu Primadona telah melunasi pinjaman ini pada tahun 2010.
Fasilitas-fasilitas di atas dijamin dengan jaminan yang sama seperti fasilitas pinjaman tetap Anak Perusahaan (PT Leong Ayamsatu Primadona) yang diterima dari Bank CIMB Niaga (lihat Catatan 9).
Saldo pinjaman PTA dan PTA-OD pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 2.770.199, dengan bagian yang akan jatuh tempo pada satu tahun sebesar Rp 2.770.199 untuk tahun 2009. Pada tahun 2010, pinjaman ini telah dilunasi.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
46 13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk Pinjaman
Anak Perusahaan
PT Bibit Indonesia mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan jumlah maksimum sebesar Rp 6,4 milyar yang digunakan untuk pembelian sebidang tanah bersertifikat Hak Guna Bangunan No. 7579 di Pondok Pinang. Pinjaman ini akan dilunasi dengan cicilan bulanan yang sama sebesar Rp 106.666.667 sampai dengan 5 Mei 2014 dengan tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 10,50% dan 13,5% per tahun.
Fasilitas kredit investasi ini dijamin sama dengan jaminan-jaminan yang sama pada fasilitas cerukan yang diterima dari BCA (lihat catatan 9).
Pembatasan-pembatasan kepada Anak Perusahaan (Negative Covenants) adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh pinjaman uang/ kredit baru dari pihak lain dan/ atau mengikat diri sebagai penanggung/ penjamin dalam bentuk dan dengan nama apapun dan/ atau menggunakan harta kekayaan Anak Perusahaan kepada pihak lain.
b. Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada Perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
c. Apabila Anak Perusahaan berbentuk badan: i. Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, pembubaran/ likuidasi; ii. Mengubah status kelembagaan.
Saldo fasilitas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 4.373.333 dan Rp 5.653.333 dengan bagian yang akan jatuh tempo pada satu tahun masing-masing sebesar Rp 1.280.000.
Pada tahun 2010, PT Bibit Indonesia juga mendapatkan fasilitas Kredit Investasi dari Bank BCA dengan jumlah maksimum sebesar Rp 15.000.000 yang digunakan untuk pembangunan Farm di Majalengka (Majalengka II) dengan masa jatuh tempo tanggal 12 Agustus 2015 dan tingkat suku bunga sebesar 10,5% per tahun. Jaminan untuk fasilitas Kredit Investasi ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan Fasilitas Cerukan (lihat Catatan 9). Saldo fasilitas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 7.805.000 dengan bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun sebesar Rp 1.254.375.
14. HUTANG ANGSURAN
Rincian hutang angsuran adalah sebagai berikut:
2010 2009
PT BCA Finance 4.736.560 1.700.863 PT Toyota Astra 685.170 1.576.819 PT Bank Jasa Jakarta 435.415 659.891 PT Dipo Star Finance 233.736 227.458 PT Mitsui Leasing Capital Indonesia 8.857 -
Jumlah 6.099.738 4.165.031
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
47 14. HUTANG ANGSURAN (lanjutan)
2010 2009
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (4.444.739 ) (2.888.922 )
Bagian jangka panjang 1.654.999 1.276.109
Hutang angsuran digunakan untuk pembelian kendaraan, mesin dan peralatan. Hutang tersebut dijamin dengan aset yang dibiayai (lihat Catatan 8).
Pada tahun 2010, hutang ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan November 2012. Tingkat bunga untuk tahun 2010 berkisar antara 5% sampai dengan 17,79% per tahun, sedangkan tahun 2009 hutang ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan November 2011. Tingkat bunga untuk tahun 2009 berkisar antara 5,5% sampai dengan 15,38% per tahun.
15. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa pembiayaan dalam mata uang Rupiah dengan beberapa perusahaan sewa pembiayaan untuk pengadaan kendaraan.
Tingkat bunga (%) Jangka Waktu 2010 2009
PT Toyota Astra Finance 16,80 Des 2008 Des 2010 155.973 PT Tifa Finance 22,00 Agus 2006 Juli 2009 - -
Jumlah 155.973 Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - (155.973 )
Bagian jangka panjang - -
Rincian hutang sewa pembiayaan minimum pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
2010 2009
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 - 145.452 2011 - 19.083
Pembayaran minimum - 164.535 Bagian biaya bunga - (8.562 )
Hutang sewa pembiayaan 155.973 Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - (155.973 )
Bagian Jangka Panjang - -
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
48 16. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan membentuk kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang terkait dengan Undang-Undang No. 13 tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan, berdasarkan asumsi aktuaria jangka panjang yang dibuat oleh aktuaria independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: Usia pensiun : 55 tahun Tingkat diskonto : 9 - 11% Tingkat kenaikan gaji : 8 %
Tabel berikut merangkum komponen dari kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang ditampilkan dalam neraca konsolidasi dan beban imbalan kerja karyawan yang ditampilkan dalam laporan laba rugi konsolidasi.
2010 2009
Nilai sekarang kewajiban masa lalu 22.597.076 15.306.639 Kewajiban penerapan pertama kali yang belum diakui (2.064.014 ) (2.312.838 )
Keuntungan aktuarial yang belum diakui 4.792.713 7.190.396
Kewajiban diakui di Neraca konsolidasi 25.325.775 20.184.197
Perubahan pada kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
2010 2009
Saldo awal penyisihan 20.184.197 15.872.358 Beban imbalan kerja karyawan untuk tahun berjalan (lihat Catatan 23) 5.705.770 4.517.258 Pembayaran selama tahun berjalan (564.192 ) (205.419 )
Saldo akhir penyisihan 25.325.775 20.184.197
17. MODAL SAHAM
Para pemegang saham dan kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham Ditempatkan Persentase Jumlah Pemegang Saham dan Disetor Penuh Pemilikan Ribuan Rupiah
Dragon Amity Ltd., Mauritius 200.335.000 59,10% 20.333.500 Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 138.665.000 40,90% 13.566.500
Jumlah 339.000.000 100,00 % 33.900.000
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
49 17. MODAL SAHAM (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2010 di antara komisaris dan direksi Perusahaan, ada seorang Direksi Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan dengan jumlah kurang dari 0,1% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 yang memiliki saham Perusahaan.
Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan telah membagikan dividen final tunai kepada para pemegang saham berdasarkan laba bersih bersih tahun 2009 sebesar Rp 18.984.000 atau sebesar Rp 56 per saham (dalam nilai penuh). Kemudian pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan juga telah membagikan dividen interim tunai berdasarkan laba berjalan hingga 30 September 2010, sebesar Rp 23.730.000 atau sebesar Rp 70 per saham (dalam nilai Rupiah penuh). Pada tanggal 26 Agustus 2009, Perusahaan telah membagikan final dividen tunai kepada para pemegang saham berdasarkan laba bersih tahun 2008, sebesar Rp 1.356.000 atau sebesar Rp 4 per saham (dalam nilai Rupiah penuh).
18. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan mengakuisisi PT Leong Ayamsatu Primadona dari Emerging Success Ltd, pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan harga pembelian sebesar Rp 145.000.000 dengan nilai buku sebesar Rp 7.734.424.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku sebesar Rp 137.265.576, dicatat di akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali sebagai bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi.
19. PENJUALAN BERSIH
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:
2010 2009
Pakan 1.158.935.803 1.098.307.987 Anak ayam usia sehari 475.955.144 393.374.502 Ayam pedaging 280.313.015 313.691.446 Lain-lain 121.314.902 63.241.834
Jumlah 2.036.518.864 1.868.615.769
Pada tahun 2010 dan 2009, tidak terdapat penjualan bersih kepada satu pelanggan yang jumlahnya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi pada tahun-tahun tersebut.
Penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dijelaskan pada Catatan 25.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
50 20. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2010 2009
Persediaan awal bahan baku 78.656.120 96.312.417 Pembelian 1.334.967.143 1.305.641.913 Persediaan akhir bahan baku (lihat Catatan 5) (63.017.672 ) (78.656.120 )
Pemakaian bahan baku 1.350.605.591 1.323.298.210
Beban pabrikasi (lihat Catatan 21) 92.099.145 86.639.285 Gaji dan upah buruh langsung 39.397.880 31.837.354 Beban deplesi dan ayam afkir (lihat Catatan 6) 119.612.199 118.140.789
Jumlah biaya produksi 1.601.714.815 1.559.915.638
Barang dalam proses Awal tahun 946.375 877.731 Akhir tahun (lihat Catatan 5) (1.173.950 ) (946.375 )
Harga pokok produksi 1.601.487.240 1.559.846.994
Barang jadi Awal tahun 31.200.984 53.444.902 Pembelian 53.359.138 54.022.882 Akhir tahun (lihat Catatan 5) (37.886.636 ) (31.200.984 )
Jumlah 1.648.160.726 1.636.113.794
Perusahaan melakukan pembelian dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 25.
Tidak terdapat pembelian pada tahun 2010 dan 2009 yang dilakukan dengan satu pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif selama setahun melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi.
21. BEBAN PABRIKASI
Rincian beban pabrikasi adalah sebagai berikut:
2010 2009
Penyusutan (lihat Catatan 8) 27.152.001 28.330.954 Listrik dan air 26.817.833 24.777.394 Perbaikan dan pemeliharaan 13.947.683 12.477.877 Bahan bakar 10.868.368 9.897.830 Transportasi 10.515.788 8.120.572 Biaya pabrik 8.458.800 6.235.874 Sewa 2.416.376 3.099.614 Asuransi 1.840.203 1.438.551 Perizinan 1.785.059 979.988 Laboratorium 1.198.648 1.469.401
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
51 21. BEBAN PABRIKASI (lanjutan) 2010 2009
Keamanan 1.143.338 999.887 Telepon dan pos 820.376 737.362 Perlengkapan kantor 674.958 482.109 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 150.000) 1.866.173 1.396.657 Kapitalisasi beban ke hewan ternak produksi berumur pendek (17.406.459 ) (13.804.785)
Jumlah 92.099.145 86.639.285
22. BEBAN PENJUALAN
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:
2010 2009
Transportasi 26.028.742 19.345.791 Pengepakan 8.101.801 6.876.888 Gaji 3.933.085 3.499.272 Telepon dan pos 744.668 581.389 Perbaikan dan pemeliharaan 672.181 565.280 Penyusutan (lihat Catatan 8) 480.613 408.916 Sewa 331.704 312.849 Biaya kantor 183.906 182.008 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 150.000) 1.285.752 897.960
Jumlah 41.762.452 32.670.353
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
52 23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan) 2010 2009
Perbaikan dan pemeliharaan 664.765 956.926 Listrik dan air 363.246 334.692 Jasa pengurusan 291.051 436.951 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 150.000) 3.672.995 2.906.304
Jumlah 87.245.040 67.943.016
24. LABA BERSIH PER SAHAM
Perhitungan laba bersih per saham adalah sebagai berikut:
2010 2009
Laba bersih 179.966.427 75.970.111 Jumlah rata-rata tertimbang saham (dalam jumlah penuh) 339.000.000 339.000.000
Laba bersih per saham 531 224
Sesuai dengan PSAK No. 56, Laba Per Saham, laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam satu tahun.
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang antara lain berupa pembelian. Tidak ada transaksi penjualan yang dilakukan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Rincian piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Aset Konsolidasi
2010 2009 2010 2009
Piutang Usaha (lihat Catatan 4) PT Feedmill Indonesia 16.907.393 - 1,75% - PT Telur Indonesia 3.582.179 - 0,37% - Leong Hup Poultry Farm Sdn. Bhd. 529.810 499.155 0,05% 0,06% PT Sehat Cerah Indonesia 45.375 - 0,01% -
Jumlah 21.064.757 499.155 2,18% 0,06%
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
53 25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Aset Konsolidasi
2010 2009 2010 2009
Piutang hubungan Istimewa PT Sehat Cerah Indonesia 1.098.305 1.098.305 0,11% 0,12% PT Leo Hupindo - 4.089.884 - 0,46% PT Telur Indonesia - 750.400 - 0,08% Lain-lain (masing- masing di bawah Rp 1.000.000 295.459 1.233.830 0,03% 0,14%
Jumlah 1.393.764 7.172.419 0,14% 0,80%
Rincian hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Kewajiban Konsolidasi
2010 2009 2010 2009
Hutang Usaha (lihat Catatan 11) PT Feedmill Indonesia 15.222.219 19.398.428 2,15% 2,53% PT Sehat Cerah Indonesia 3.542.061 5.088.217 0,50% 0,66%
Jumlah 18.764.280 24.486.645 2,65% 3,19%
Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Kewajiban Konsolidasi
2010 2009 2010 2009
Hutang Hubungan Istimewa Emerging Success Pte.Ltd 18.027.021 25.728.370 2,54% 3,36% Gymtech Feedmill Malacca Sdn. Bhd. 1.019.229 1.019.229 0,14% 0,13% Lain-lain (masing- masing di bawah Rp 1.000.000 71.999 292.647 0,01% 0,05%
Jumlah 19.118.249 27.040.246 2,69% 3,54%
Hutang kepada Emerging Success Pte. Ltd. merupakan hutang Anak Perusahaan yang digunakan untuk melunasi hutang kepada PT Bank Rabobank International Indonesia pada tahun 2006 dan untuk modal kerja. Hutang ini tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan jangka waktu pengembalian yang pasti, namun dapat ditagih atau dilunasi sewaktu-waktu (repayable on demand).
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
54 25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Akun piutang dan hutang kepada pihak hubungan istimewa lainnya merupakan pembayaran lebih dahulu biaya Perusahaan dan Anak Perusahaan oleh pihak hubungan istimewa dan/atau sebaliknya untuk keperluan operasional. Piutang dan hutang ini tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan jangka waktu pengembalian yang pasti, namun dapat ditagih atau dilunasi sewaktu-waktu (repayable on demand).
Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi
Rincian pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Pembelian Bersih Konsolidasi
2010 2009 2010 2009
PT Feedmill Indonesia 81.074.522 79.660.112 6,07% 6,10% PT Sehat Cerah Indonesia 10.985.293 10.086.039 0,82% 0,77%
Jumlah 92.059.815 89.746.151 6,89% 6,87%
Beban yang timbul dari transaksi kepada pihak hubungan istimewa yaitu PT Sehat Cerah Indonesia sebesar Rp 1.198.648 dan Rp 1.562.191 atau sebesar 0,07% dan 0,10% terhadap persentase beban pokok penjualan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Anak Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT Leo Hupindo tertanggal 1 April 2009, dimana Anak Perusahaan menyewa area penetasan telur (hatchery) di Deli Serdang, Sumatera Utara, untuk 2 (dua) tahun masa sewa terhitung 1 April 2009 sampai dengan 31 Maret 2011 dengan jumlah beban sewa sebesar Rp 300.000.
Sifat hubungan antara Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama adalah kesamaaan pemilikan, manajemen dan/atau anggota keluarga dekat dari pemilik/manajemen.
Sifat Hubungan Istimewa dari perusahaan-perusahaan berikut ini adalah memiliki pengurus atau manajemen kunci sama dengan Perusahaan dan Anak Perusahaan: - Leong Hup Poultry Farm Sdn. Bhd. - PT Sehat Cerah Indonesia - PT Leo Hupindo - PT Telur Indonesia - PT Feedmill Indonesia - Emerging Success Pte. Ltd. - Gymtech Feedmill Malacca Sdn. Bhd.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
55 26. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI
Perusahaan a. Terdapat tanah Perusahaan di Cikaum, Jawa Barat dan Medan yang belum memiliki sertifikat, dan oleh karena beban pengurusan sertifikat Hak Guna Bangunan atas tanah tersebut sampai dengan tanggal laporan auditor independen belum dapat diestimasi secara andal, maka sesuai dengan PSAK No. 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi dan Aset Kontijensi, beban tersebut merupakan kewajiban kontijensi Perusahaan.
b. Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi I Malindo Feedmill Tahun 2008, Perusahaan dan PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) melakukan perjanjian, dimana Permata Bank mengikat diri sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 5 tanggal 14 Januari 2008.
c. Berdasarkan Perjanjian Irrevocable Standby Letter Of Credit No.102/AM/MDC/JKT/08 dan No.103/AMD/MDC/JKT/08 pada tanggal 5 Maret 2008, CIMB (dahulu PT Bank Niaga Tbk) bersedia memberikan fasilitas Standby Letter of Credit (SBLC) untuk setinggi-tingginya Rp 300.000.000 sebagai jaminan pembayaran pokok obligasi dan setinggi-tingginya Rp 17.700.000 sebagai jaminan pembayaran bunga obligasi.
Fasilitas SBLC ini dijaminkan dijamin dengan jaminan-jaminan yang sama dengan fasilitas pinjaman tetap atas permintaan (PTX-OD) atas nama Perusahaan yang diterima dari CIMB Niaga (lihat catatan 9).
27. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 31 Desember 2010
Mata Uang Setara dengan Asing Rupiah
Aset Kas dan setara kas $AS 935.484 8.410.926 882.878 10.555.506 Piutang usaha RM 181.700 529.810
Jumlah Aset 19.496.242
Kewajiban Hutang bank jangka pendek $AS 1.000.000 8.991.000 Hutang usaha $AS 5.238.611 47.100.350 RM 37.469 109.254 SIN$ 58.200 406.279
Jumlah Kewajiban 56.606.883
Jumlah Kewajiban Bersih 37.110.641
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
56 27. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
31 Desember 2009
Mata Uang Setara dengan Asing Rupiah
Aset Kas dan setara kas $AS 449.218 4.222.650 Piutang usaha RM 181.700 499.155
Jumlah Aset 4.721.805
Kewajiban Hutang bank jangka pendek $AS 732.676 6.887.152 Hutang usaha $AS 5.867.253 55.152.191 RM 39.770 109.254 16.680 225.342
Jumlah Kewajiban 62.373.939
Jumlah Kewajiban Bersih 57.652.134
Jika kewajiban bersih dalam mata uang asing Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 tersebut dijabarkan dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 29 Maret 2011 (tanggal laporan auditor independen) sebesar Rp 8.712 /1$AS, Rp 12.262 /1Euro, Rp 6.897 /1SIN$ dan Rp 2.879 /1RM (dalam Rupiah penuh), maka kewajiban moneter bersih Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mengalami penurunan sebesar Rp 1.749.541.
28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Manajemen Risiko
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini:
a. Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur yang terpengaruh risiko ini terutama terkait dengan hutang bank, hutang obligasi dan hutang angsuran. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola beban bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan variabel. Manajemen menelaah berbagai suku bunga yang ditawarkan kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang paling menguntungkan sebelum melakukan perikatan hutang.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
57 28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen Risiko (lanjutan)
b. Risiko Mata Uang
Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari hutang usaha dari pembelian dalam mata uang asing.
Aset dan kewajiban moneter Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 disajikan pada Catatan 27.
c. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Anak Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak yang diakui dan kredibel. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan bank, risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari counterparty. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kebijakan untuk hanya menempatkan kas dan bank pada bank- bank dengan peringkat kredit yang tinggi.
d. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat arus kas Perusahaan dan Anak Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan dan Anak Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan Anak Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari flutuasi arus kas. Perusahaan dan Anak Peusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo hutang jangka panjang dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit dari Bank.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
58 29. INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010:
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas 118.970.730 118.970.730 Piutang usaha Pihak ketiga 89.475.972 89.475.972 Pihak hubungan istimewa 21.064.757 21.064.757 Piutang lain-lain 2.155.806 2.155.806 Piutang hubungan istimewa 1.393.764 1.393.764
Jumlah 233.061.029 233.061.029
Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Hutang bank jangka pendek 142.763.895 142.763.895 Hutang usaha Pihak ketiga 88.186.764 88.186.764 Pihak hubungan istimewa 18.764.280 18.764.280 Hutang lain-lain 28.594.726 28.594.726 Beban masih harus dibayar 14.428.897 14.428.897 Hutang hubungan istimewa 19.118.249 19.118.249 Hutang obligasi bersih 298.159.284 298.137.826 Hutang bank jangka panjang 12.838.759 12.819.811 Hutang angsuran 6.099.738 6.099.737
Jumlah 628.954.592 628.914.185
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Instrumen keuangan yang disajikan didalam neraca konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:
a. Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi
Piutang pihak hubungan istimewa, hutang pihak hubungan istimewa, hutang bank jangka pendek, hutang obligasi, hutang bank jangka panjang dan hutang angsuran dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dan tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga pinjaman tambahan pada pasar saat ini untuk jenis pinjaman yang sama.
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
59 29. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya
Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang usaha, hutang lain-lain dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
30. INFORMASI SEGMEN
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan kegiatan usahanya berdasarkan segmen usaha yang terdiri dari tiga segmen, yaitu divisi Feedmill (menjual pakan ternak), Breeder (menjual bibit ternak ayam) dan Broiler (menjual ayam pedaging). Ketiga divisi usaha ini dipergunakan sebagai dasar untuk pelaporan informasi segmen primer.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak menyajikan segmen sekunder yaitu segmen geografis atas penjualan Perusahaan dan Anak Perusahaan karena penjualan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu tidak memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan lingkungan (wilayah) ekonomi yang lain.
Informasi segmen dari Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut :
Jumlah penjualan segmen 1.485.049.920 671.818.960 451.953.750 (572.303.766 ) 2.036.518.864
Hasil segmen 141.162.553 109.170.321 2.544.003 12.179.539 265.056.416
Beban yang tidak dapat dialokasikan 5.705.770
Laba usaha 259.350.646
Informasi Segmen Usaha (Primer)
Laba selisih kurs mata uang asing - bersih 5.100.303 Penghasilan bunga 2.986.764 Laba penjualan aset tetap 893.735 Penghasilan sewa-bersih 640.909 Hak pemegang saham minoritas atas rugi bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan 60.397 Penyisihan penurunan nilai piutang (1.607.359 ) Beban bunga (43.608.737 ) Beban pajak penghasilan (44.998.915 ) Lain-lain - bersih 1.148.684
Laba bersih 179.966.427
Aset segmen 981.976.955 593.403.541 80.050.324 (717.118.459 ) 938.312.361
Informasi lainnya Pengeluaran barang modal 155.257.142 Penyusutan 31.229.479
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Jumlah penjualan segmen 1.349.191.677 415.906.411 506.197.254 (402.679.573 ) 1.868.615.769
Hasil segmen 111.287.476 22.853.027 (4.147.728 ) (2.621.428 ) 127.371.347
Beban yang tidak dapat dialokasikan 4.517.259
Laba usaha 131.888.606
Laba selisih kurs mata uang asing - bersih 20.364.592 Penghasilan bunga 5.802.373 Penghasilan sewa-bersih 622.909 Laba penjualan aset tetap 374.580 Beban bunga (48.637.314 ) Lain-lain - bersih 1.946.331 Beban pajak penghasilan (36.905.586 ) Hak pemegang saham minoritas atas yang rugi bersih Anak Perusahaan dikonsolidasikan 513.620
Laba bersih 75.970.111
Aset segmen 813.854.263 622.863.514 71.196.158 (636.017.751 ) 871.896.184
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan 34.625.660
Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi 766.696.366
Informasi lainnya Pengeluaran barang modal 45.321.869 Penyusutan 31.758.950
31. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
Standar dan Interpretasi Akuntansi baru ataupun revisi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) namun sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan belum efektif adalah sebagai berikut:
Disahkan pada tahun 2009 dan berlaku efektif 1 Januari 2011
- PSAK No. 1 (Revisi 2009) : Penyajian Laporan Keuangan - PSAK No. 2 (Revisi 2009) : Laporan Arus Kas - PSAK No. 4 (Revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri - PSAK No. 5 (Revisi 2009) : Segmen Operasi - PSAK No. 12 (Revisi 2009) : Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama - PSAK No. 15 (Revisi 2009) : Investasi Pada Entitas Asosiasi - PSAK No. 25 (Revisi 2009) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan - PSAK No. 57 (Revisi 2009) : Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi - PSAK No. 58 (Revisi 2009) : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
PT MALINDO FEEDMILL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
61 31. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI (lanjutan)
Disahkan pada tahun 2010 dan berlaku efektif 1 Januari 2011 (lanjutan)
- ISAK No. 7 : Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (EBK) - ISAK No. 9 : Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa - ISAK No. 10 : Program Loyalitas Pelanggan - ISAK No. 11 : Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik - ISAK No. 12 : Pengendalian Bersama Entitas (PBE): Kontribusi Non-moneter oleh Venturer - PSAK No. 7 (Revisi 2010) : Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi* - PSAK No. 19 (Revisi 2010) : Aset Tak berwujud - PSAK No. 22 (Revisi 2010) : Kombinasi Bisnis - PSAK No. 23 (Revisi 2010) : Pendapatan - PSAK No. 48 (Revisi 2010) : Penurunan Nilai Aset - ISAK No. 14 : Aset Tak berwujud Biaya Situs Web
Disahkan pada tahun 2010 dan berlaku efektif 1 Januari 2012
- PSAK No.10 (Revisi 2009) : Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing* - ISAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
* Penerapan dini diperkenankan
Manajemen sedang mengevaluasi Standar dan Interpretasi yang direvisi serta yang baru tersebut dan belum dapat menentukan dampak yang timbul terhadap laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan
32. TANGGUNG JAWAB ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 29 Maret 2011.