RUMAH KOS-KOSAN PURIVINA (Gang Tirtomulyo II no 9)
BAB I PENDAHULUAN
Konsumsi energi listrik di rumah kos Purivina mengalami peningkatan setiap bulannya sehinnga perlu dilakukan perhitungan konsumsi energi listrik ulang guna mengetahui apakah konsumsi energi listriknya masih hemat dan efisien atau tidak. Setelah dilakukan perhitungan konsumsi energi listrik , kemudian mencari alternatif peluang untuk penghematannya. Untuk maksud inilah perlu dilaksanakan kegiatan audit energi listrik di rumah kosan Purivina Audit energi listrik diawali dengan pengumpulan data historis rumah kosan Purivina. Kemudian menghitung Intensitas Konsumsi Energi ( IKE ) listrik dari setiap gedung yang ada di kampus rumah kosan Purivina. Dari hasil perhitungan IKE tersebut akan diketahui tingkat efisien konsumsi energi listrik pada rumah kosan Purivina.
1.1. Latar Belakang Beberapa faktor yang melatar belakangi perlu dilakukannya audit energi listrik pada Rumah kosan Purivina adalah: 1. Penambahan beban listrik di Kosan Purivina 2. Perubahan fungsi ruangan
1.2. Tujuan Audit Tujuan yang hendak dicapai dalam Audit ini adalah menghitung intensitas konsumsi energi listrik pada Rumah Kosan Purivina guna mengetahui sejauh mana efisiensi penggunaan energi listrik pada Kosan Purivina, baik secara keseluruhan maupun pada masing-masing sektor penggunaan dan mencari bagaimana cara untuk meningkatkan efisiensi penggunaan listrik pada gedung Kosna Purivina tanpa mengurangi produktifitas dan kenyamanan penghuninya.
1.3. Kegiatan Audit 1. Audit energi listrik hanya dilakukan pada 3 kamar yang ada di Kosan Purivina 2. Data pengukuran beban harian mengacu pada pengukuran yang dilakukan pada tanggal 25 28 April 2014. 3. Pelaksanaan audit energi listrik pada Kosan Purivina Berpedoman kepada SNI 03-6196-2000 tentang Prosedur Audit Energi Pada Pembangunan Gedung.
1.4. Manfaat Audit Dengan dilaksanakannya audit energi listrik pada gedung kampus PS Kedokteran Unila diharapkan memberikan manfaat,antara lain: 1. Mengetahui besarnya Intensitas Konsumsi Energi ( IKE ) listrik pada Kosan Purivina 2. Mencegah pemborosan tanpa mengurangi kenyamanan penghuni gedung 3. Mengetahui profil penggunaan energi listrik. 4. Meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik
BAB II ISI
2. Pengertian Audit Energi
Audit Energi adalah teknik yang dipakai untuk menghitung besarnya konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara-cara untuk penghematannya.
2.1. Prosedur Audit Energi pada Bangunan Gedung 2.1.1. Audit Energi Awal Kegiatan yang dilakukan pada saat audit energi awal adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan dan penyusunan data energi bangunan gedung Data-data tersebut antara lain: a. Dokumentasi bangunan terdiri dari: Denah bangunan gedung. Denah instalasi pencahayaan bangunan seluruh lantai b. Pembayaran rekening listrik bulanan c. Tingkat hunian bangunan (occupancy rate) 2. Menghitung besarnya intensitas konsumsi energi ( IKE ) gedung
2.1.2. Intensitas konsumsi energi ( IKE) litrik dan standar
Intensitas Konsumsi Energi ( IKE ) Listrik adalah pembagian antara antara konsumsi energi listrik pada kurun waktu tertentu dengan satuan luas bangunan gedung. Menurut Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi dan Pengawasannya di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional nilai IKE dari suatu bangunan gedung digolongkan dalam dua kriteria, yaitu untuk bangunan berAC dan bangunan tidak ber-AC
a) Pengeloaan gedung dan peralatan energi dilakukan dengan prinsip konversi energi listrik b) Pemeliharaan peralatan energi dilakukan sesuai dengan prosedur c) Efisiensi pengguanaan energi masih mungkin ditingkatkan melalui penerapan system manajemen energi terpadu
Cukup Efisien (1,67 2,5) kWh/m 2 /bulan
a) Penggunaan energi cukup efisien namun masih memiliki peluang konservasi nergi b) Perbaikan efisiensi melalui pemeliharaan bangunan dan peraltan nergi masih dimungkinkan
Boros (2,5 3,34) kWh/m 2 /bulan
a) Audit energi perlu dilakukan untukmenentukan langkah-langkah pernbaikan sehingga pemborosan energi dapat dihindari b) Desain bangunan maupun pemeliharaan dan pengoperasian gedung belum mempertimbangkan konservasi energi
Sangat Boros (3,34 4,17) kWh/m 2 /bulan
a) Instalasi peralatan, desain pengoperasian dan pemeliharaan tidak mengacu pada penghematan energi b) Agar dilakukan peninjauan ulang atas semua instalasi /peralatan eenergi serta penerapan managemen energi dalam pengelolaan bangunan c) Audit energi adalah langkah awal yang perlu dilakukan
Tabel Kriteria IKE Bangunan Gedung ber-AC Kriteria Keterangan Sangat Efisien (4,17 7,92) kWh/m 2 /bulan
a) Desain gedung sesuai standar tatacara perencanaan teknis konservasi energi b) Pengoperasian peralatan energi dilakukan dengan prinsip-prinsip management energi
Efisien (7,93 12,08) kWh/m 2 /bulan
a) Pemeliharaan gedung dan peralatan energi dilakukan sesuai prosedur b) Efisiensi penggunaan energi masih mungkin ditingkatkan melalui penerapan system manajemen energi terpadu
Cukup Efisien (12,08 14,58) kWh/m 2 /bulan
a) Penggunaan energi cukup efisien melalui pemeliharaan bangunan dan peralatan energi masih memungkinkan b) Pengoperasian dan pemeliharaan gedung belum mempertimbangkan prinsip konservasi energi
Agak Boros (14,58 19,17) kWh/m 2 /bulan
a) Audit energi perlu dipertimbangkan untuk menentukan perbaikan efisiensi yang mungkin dilakukan b) Desain bangunan maupun pemeliharaan dan pengoperasian gedung belum mempertimbangkan konservasi energi
2.1.3. Pemakaian Energi
Bulan Daya (kWh) Penagihan Mei 2013 1000 Rp. 800000 Juni 2013 1100 Rp. 880000 Juli 2013 1200 Rp. 960000 Agustus 2013 1250 Rp. 100000 September 2013 1260 Rp. 1008000 Oktober 2013 1300 Rp. 1040000 November 2013 1340 Rp. 1072000 Desember 2013 1380 Rp. 1104000 Januari 2014 1400 Rp. 1120000 Februari 2014 1450 Rp. 1160000 Maret 2014 1460 Rp. 1168000 April 2014 1480 Rp. 1184000
BAB III GAMBARAN UMUM
3. Gambaran Umum Konsumsi Energi Listrik Kosan Purivina Dari data rekapitulasi pembayaran rekening listrik diketahui bahwa konsumsi energy listrik kosan Purivina mengalami naik setiap bulanya. Konsumsi energy listrik terbesar terjadi pada bulan mei tahun 2013 yaitu sebesar 1000 kWH. selain itu juga diketahui bahwa pembayaran rekening listrik kosan Purivina mengalami naik setiap bulannya.
3.1. Analisis Dan Pembahasan Apabila peluang hemat energi telah dikenali, selanjutnya perlu ditindak lanjuti dengan analisa peluang hemat energi, yaitu dengan cara membandingkan potensi perolehan hemat energi dengan biaya yang harus dibayar untuk pelaksanaan rencana penghematan energi yang direkomendasikan.Penghematan energi pada bangunan gedung tidak dapat diperoleh begitu saja dengan cara mengurangi kenyamanan penghuni. Analisa peluang hemat energi dilakukan dengan usaha usaha : a. Mengurangi sekecil mungkin penggunaan energi. ( Mengurangi kW dan jam operasi ). b. Memperbaiki kinerja peralatan. c. Penggunaan sumber energi yang murah 3.1.1. Audit Energi awal Audit energi awal dilakukan dengan menganalisis tingkat kuat penerangan,system tata udara setiap ruangan dan menghitung Intensitas Konsumsi Energi ( IKE ) Listrik padakosan Purivina. Konsumsi energi listrik suatu gedung dikatakan efisien jika tingkat kuat penerangan ,system tata udara disetiap ruangan dan Intesitas Konsumsi Energi ( IKE ) Listriknya sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini standar yang di gunakan adalah ASEAN-USAID sebesar 240 kWh/m 2 /tahun.
3.1.2. Analisis Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik Pada tabel berikut dapat dilihat nilai IKE dari setiap Pemakaian listrik yang ada di kosan Purivina selama 1 tahun. Tabel 8. Karakteristik Pemakaian Energi selama 1 tahun Bulan Daya (kWh) Penagihan Mei 2013 1000 Rp. 800000 Juni 2013 1100 Rp. 880000 Juli 2013 1200 Rp. 960000 Agustus 2013 1250 Rp. 100000 September 2013 1260 Rp. 1008000 Oktober 2013 1300 Rp. 1040000 November 2013 1340 Rp. 1072000 Desember 2013 1380 Rp. 1104000 Januari 2014 1400 Rp. 1120000 Februari 2014 1450 Rp. 1160000 Maret 2014 1460 Rp. 1168000 April 2014 1480 Rp. 1184000
Intensitas Konsumsi Energi adalah jumlah penggunaan energi tiap meter persegi luas gross bangunan dalam suatu kurun waktu tertentu. Luas kos Purivina adalah 160 m2. Konsumsi energi listrik gedung kos Purivina pada satu tahun setiap bulan berkisar antara 1000 kWh hingga 1480 kWh, dan untuk pembayaran rekening berkisar antara Rp 800.000. hingga Rp 1.184.000. Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi dapat dihitung sebagai berikut.
IKE = Total kWh pertahun Total Luas
IKE = 15620 = 78,1 Kwh/m 2 /tahun 200
Dari data pemakaian daya terpasang yang di hitung 2 s/d 12 jam/hari ( data terlampir ) dapat di hitung IKE sebagai berikut : Total Pemakaian daya per hari adalah 44 kWh perhari dan nilai ini bila di kalikan dalam setahun adalah : Pemakaian daya setahun = 44 x 365 adalah sebesar 16.060 kWh per tahun. Besar IKE adalah 16.060/ 200 adalah sebesar 80,3 Kwh/m 2 /tahun. Nilai perhitungan ini bila merujuk pada standar IKE ASEAN-USAID masih berada di bawah batas Standar. Dari audit energi awal dapat disimpulkan bahwa tingkat efisiensi konsumsi energi listrik pada kosan Purivina masih di bawah standar 240 Kwh/m 2 /tahun. Dengan demikian bisa di katakan nilai IKE masih efisien . Hal tersebut disebabkan karena tingkat kuat penerangan disebagian besar ruangannya masih dibawah standar yang ditetapkan dalam SNI 03-6197-2000. Dan kondisi suhu dan kelembaban udara disetiap ruangannya pada saat terjadi beban pendinginan maksimum tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
BAB IV Penutup 4.1. Kesimpulan 1. Dari audit energi awal dapat disimpulkan bahwa tingkat efisiensi konsumsi energi listrik pada kosan Purivina masih di bawah standar 240 Kwh/m 2 /tahun.
4.2. Saran 1. Penghematan energy dapat dilakukan dengan penataan pencahayaan dengan baik 2. Penghematan energy juga dapat dilakukan dengan tata udara yang baik sehingga tidak diperlukan pendingin ruangan yang dapat menyebabkan pemborosan energy.
TUGAS ENERGI TERBARUKAN AUDIT ENERGI
DISUSUN OLEH : DORA RESA EKEMEVIANE 21080111140096
TEKNIK LIGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014