You are on page 1of 12

SISTEM INTEGUMEN

A. KULIT
Kulit memiliki asal ganda :
Lapisan superfisial . Epidermis terbentuk dari ektoderm permukaan
Lapisan dalam, Dermis berasal dari mesenkim di bawahnya.
Kulit dan struktur-struktur terkaitnya rambut, kuku dan kelenjar berasal dari ektoderm
permukaan Melanosit yang memberi warna pada kulit berasal dari sel krista neuralis yang
bermigrasi ke epidermis.

1. Epidermis
Pada awalnya, mudigah dilapisi oleh satu sel ektoderm.
Awal bln ke-2, epitel ektoderm membelah membentuk sel gepeng, periderm (epitrikium)
di permukaan. Pada proliferasi sel selanjutnya di lapisan basal, terbentuklah zona ketiga
(zona intermediat)
Akhir bln ke-4 epidermis memperoleh susunan definitifnya, dan dapat dikenali empat
lapisan, yaitu :
a. Stratum basale (stratum germinativum) berperan dalam menghasilkan sel-sel
baru. Lapisan ini kemudian membentuk bubungan dan cekungan yang tercermin
dipermukaan kulit sebagai sidik jari.
b. Stratum spinosum yang tebal terdiri dari sel-sel polihedral besar yang mengandung
tonofibri halus.
c. Stratum granulosum mengandung gradula keratohialin kecil di sel-selnya.
d. Stratum koratum korneum (lapisan tanduk) yang membentuk permukaan mirip
sisik keras pada epidermis, yang disusun oleh sel-sel mati yang terkemas rapat dan
mengandung keratin
Sel-sel periderm biasanya dilepaskan sewaktu paruh kedua kehidupan intrauterus dan
dapat ditemukan di dalam cairan amnion.
Selama 3 bulan pertama perkembangan, epidermis diinvasi oleh sel-sel yang berasal dari krista
neuralis. Sel-sel ini mensintesis pigmen melanin dalam melanosom diangkut melalui prosesus
dendritik melanosit dan dipindahkan interseluler ke keratinosit kult dan tunas rambut. Dengan
cara ini, kulit dan rambut memperoleh pigmentasinya.

2. Dermis
Dermis berasal dari mesoderm lempeng lateral dan dermatom dari somit. Selama bulan ke-3
& ke-4, jaringan ini, korium membentuk banyak struktur papilar ireguler, papila dermis yang
menonjol keatas ke dalam epidermis. Sebagian besar dari papila ini mengandung kapiler halus
atau end organ (ujung) saraf sensorik. Lapisan dermis yang lebih dalam, subkorium,
mengandung banyak jaringan lemak.
Saat lahir, kulit dilapisi pasta keputihan, verniks kaseosa, yang dibentuk oleh sekresi
kelenjar sebasea dan sel epidermis dan rambut yang mengalami degenerasi. Lapisan ini
melindungi kulit dari efek maserasi jaringan ketuban.

Gambar 2.1
Pembentukan kulit pada berbagai tahap perkembangan
A. 5 minggu
B. 7 minggu
C. 4 bulan
D. Lahir
B. RAMBUT
Rambut muncul sebagai suatu proliferasi epidermis solid yang menembus dermis di
bawahnya. Diujung terminalnya, tunas rambut mengalami invaginasi. Invaginasi ini, papila
rambut, cepat terisi oleh mesoderm tempat terbentuknya pembuluh darah dan ujung saraf. Sel-
sel dibagian tengah tunas rambut segera berubah bentuk menjadi seperti gelendong dan
mengalami keratinisasi membentuk batang rambut, sementara sel di perifer berubah menjadi
kuboid dan menghasilkan epitel selubung rambut.
Selubung akar dermis dibentuk oleh mesenkim sekitar. Diselubung akar dermis biasanya
melekat sebuah otot polos halus, juga berasal dari mesenkim. Otot ini adalah m. arektor pili.
Proliferasi sel epitel yang terus berlangsung didasar batang rambut mendorong rambut keatas,
dan pada akhir bulan ke-3 rambut pertama muncul dipermukaan sekitar alis dan bibir atas.
Rambut pertama yang muncul, rambut lanugo, rontok pada waktu lahir dan kemudian diganti
dengan rambut yang lebih kasar yang tumbuh difolikel baru.
Dinding epitel folikel rambut biasanya memperlihatkan suatu tunas kecil yang menembus
mesoderm di sekitarnya. Sel-sel dari tunas ini membentuk kelenjar subasea. Sel-sel dari
kelenjar mengalami degenerasi, membentuk bahan mirip lemak yang disekresikan kedalam
folikel rambut, dan dari sini bahan tersebut mencapai kulit.

Gambar 2.2
Pembentukan rambut dan kelenjar sebasea
A. 4 bulan
B. 6 bulan
C. Bayi baru lahir
Kelainan distribusi rambut :
1. Hipertrikosis (penyebaran rambut berlebihan)
Suatu keadaan yang disebabkan oleh jumlah folikel rambut yang berlebihan. Kelainan ini
mungkin terbatas di daerah tubuh tertentu, terutama di region lumbal bawah yang menutupi cacat
spina bifida okulta atau menutupi seluruh rambut.

2. Atrikia
Keadaan dimana ketiadaan congenital rambut, biasanya berkaitan dengan kelainan
turunan ektoderm lain, misalnya gigi dan kuku.


C. KELENJAR MAMARIA
Tanda-tanda awal adanya kelenjar mamaria ditemukan dalam bentuk penebalan memanjang
epidermis, garis mamaria atau mammary ridge. Pada mudigah 7 minggu, garis ini berjalan
dikedua sisi tubuh dari pangkal lengan hingga ke regio tungkai. Meskipun sebagian besar garis
mamaria lenyap segera setelah terbentuk, sebagian kecil didaerah torak menetap dan menembus
mesenkim dibawahnya. Disini, garis tersebut membentuk 16 sampai 24 tunas yang selanjutnya
menghasilkan tunas-tunas solid kecil.
Pada akhir pranatal, tunas epitel tersebut mengalami kanalisasi dan membentuk duktus
laktiferus, dan tunas membentuk duktus kecil dan alveolus kelenjar. Pada awalnya duktus
laktiferus membuka ke suatu lobang epitel kecil. Segera setelah lahir lubang ini berubah menjadi
puting payudara akibat proliferasi mesenkim dibawahnya.


Gambar 2.3
A.B Potongan melalui kelenjar mamaria yang sedang terbentuk masing-masing pada bulan
ketiga dan kedelapan.
C. Posisi putting payudara tambahan (garis biru, garis mamaria)


Kelainan-kelainan pada kelenjar mamaria:
1. Politelia
politelia adalah keadaan berupa pembentukan putting payudara tambahan akibat
menetapnya potongan-potongan garis mamaria. Putting payudara tambahan dapat terbentuk
dimana saja di sepanjang garis mamaria, meskipun umumnya terbentuk di daerah ketiak

2. Polimastia
Polimastia adalah kelainan yang terjadi jika sisa garis mamaria berkembang menjadi
payudara lengkap

3. Inverted nipple (putting payudara terbenam)
Inverted nipple adalah keadaan yang ditandai dengan duktus laktiferus yang membuka
kedalam lubang epitel yang gagal mengalami eversi

SUMBER : Sadler TW. 2012. Langmans Medical Embriology twelfth editions. Lippincott
Williams & Wilkins, a Wolters Kluwer business.

Tambahan :
KUKU
Kuku tangan dan kaki terbentuk pada minggu ke 10,
Terbentuk dari rigi epitetelium yang menebal, disebut dasar kuku pada tiap puncak dari jari,
Dasar kuku dibungkus oleh lipatan epidermis yang disebut lipatan kuku,
Bagian proximal tumbuh melewati dasar kuku dan mengalami keratinisasi,
Jari tangan betul-betul terbentuk pada minggu ke 32, sedangkan jari kaki pada minggu ke 36.


















TAMBAHAN :
NB : Ini Sistem Integumen Secara Umum, bukan sistem integumen (kulit) pada
Perkembangan embriologi

Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia.
Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan
kehidupan

Anatomi Kulit

Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :
Lapisan epidermis/ kutikel
Stratum korneum / lapisan tanduk
Stratum lusidum
Stratum granulosum / lapisan keratohialin
Stratum spinosum / stratum malphigi / pickle cell layer
Stratum basale
Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true skin
Pars papilare
Pars retikulare
Lapisan subkutis/ hipodermis
*Lapisan epidermis/ kutikel

STRATUM KORNEUM/LAP TANDUK
Lapisan kulit yang paling luar
Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
Tidak berinti
Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin/zat tanduk
Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin

STRATUM LUSIDUM
Terdapat langsung di bawah lapisan korneum
Lapisan sel terang
Lapisan sel gepeng tanpa inti
Protoplasma yang berubah menjadi protein (elerdin)
Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki

STRATUM GRANULOSUM/ LAPISAN KERATOHIALIN
Terdiri dari 2-3 lapisan sel gepeng
Grainy (lapisan bulir padi)
Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin), terdapat inti diantaranya.
Juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.

STRATUM SPINOSUM/ STRATUM MALPHIGI/ PICKLE CELL LAYER
Terdiri dari 5-8 lapisan
Lapisan yang paling tebal (0,2 mm)
Sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.
Terdapat sel langerhans
Lapisan ini memproduksi keratin
Keratin merupakan protein yang tidak larut air menjaga kelembaban kulit
STRATUM BASALE
Lapisan epidermis yang paling dalam, berkontak dengan dermis
Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus/kolumnar
Terdiri dari sel pembentuk melanin yang mengandung pigmen.
Sel-sel basal mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif

STRATUM BASALE
Lapisan epidermis yang paling dalam, berkontak dengan dermis
Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus/kolumnar
Terdiri dari sel pembentuk melanin yang mengandung pigmen.
Sel-sel basal mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif


Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true skin
Berisi 3 jenis jaringan : Kolagen dan serat elastis, Otot, Saraf
Mendapat suplai darah dan saraf
Lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis.
Sensori aparatus: sentuhan, tekanan, temperatur, nyeri.
Terdiri dari 2 bagian :
Pars Papilare : bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut
saraf dan pemb darah
Pars Retikulare : banyak mengandung jaringan ikat, folikel rambut, pemb
darah, saraf, kolagen.
Lap subkutis/ hipodermis
Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di
dalamnya. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adiposa yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Dalam lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah
dan getah bening
Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama tergantung pada lokalisasinya, di abdomen
dapat mencapai ketebalan 3 cm, kelopak mata dan penis sangat sedikit dan fungsinya
sebagai Isolator panas bagi tubuh
MELANOCYTES
Mampu memproduksi pigmen coklat, melanin
Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet (UV)
Sinar UV light berisi energi tinggi foton yang dapat merusak DNA mutasi
Melanin dapat mencegah kerusakan DNA, membantu mencegah kanker kulit

STRUKTUR ASESORIS KULIT
Kelenjar pada Kulit
Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus/ kelenjar minyak
Kelenjar keringat terbagi atas :
Kelenjar Ekrin
Kelenjar apokrin

Kelenjar Ekrin
Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di lapisan dermis, bermuara di permukaan kulit.
Sekret encer 1,5 lt/24 jam
Udara panas dan kering, 6 lt/24 jam
Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh stres emosional, faktor paanas dan saraf simpatis
Fungsinya untuk pengeluaran keringat, pengaturan suhu tubuh
Kelenjar Apokrin
Terletak lebih dalam, sekresi lebih kental
Banyak terdapat pada axila, areola mamae, pubis, dan saluran telinga luar
Fungsi belum jelas
Kelenjar Sebasea
Terdapat di seluruh permukaan kulit kecuali di telapak tangan dan kaki
Terletak di samping akar rambut, bermuara pada folikel rambut
Fungsi : memberi lapisan lemak, bakteriostatik, menahan evaporasi
Masa remaja kelenjar sabasea lebih produktif

Rambut
Terdiri dari akar rambut dan batang
Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
Diproduksi oleh folikel rambut
Siklus pertumbuhan rambut:
Fase Anagen/pertumbuhan : 2-6 tahun dengan kecepataan tumbuh 0,35mm/hari
Fase Telogen/istirahat : beberapa bulan
Fase Katogen :fase diantara kedua fase
Pada saat 85% mengalami fase anagen, 15 % mengalami fase telogen

kuku
Bagian terminal lapisan tanduk yang menebal
Akar kuku : bagian yang terbenam kulit jari
Badan kuku : bagian di atas jaringan lunak ujung jari
Tumbuh : 1 mm/minggu
Fungsi : melindungi jari tangan

Fungsi Kulit
Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya
tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi terutama yang bersifat iritan; lisol, karbol,
asam dan alkali kuat, gangguan yang bersifat panas; radiasi, sengatan UV, gangguan
infeksi luar; kuman/bakteri, jamur
Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut
jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.
Fungsi absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tapi cairan yang
mudah menguap lebih mudah diserap. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air
memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
Fungsi ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolisme dalam
tubuh; NaCl, urea, as urat dan ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi kulit juga
menahan evaporasi air yang berlbhan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi
kelenjar lemak dan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-6,5
Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap
rangsangan panas diperankan oleh badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin
diperankan oleh badan krause yang terletak di dermis. Badan taktil meissnerr terletak di
papila dermis berperan terhadap rabaan. Terhadap tekanan diperankan oleh badan vater
paccini di epidermis
Fungsi pengaturan suhu tbh
Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot /
kontraksi pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga
memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup baik.
Fungsi pembtkan pigmen
Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf.
Jumlah melanosit menentukan warna kulit ras maupun individu. Warna kulit tidak
sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit,
reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.
Fungsi keratinisasi
Proses berlangsung 14-21 hari sebagai perlindungan terhadap infeksi secara mekanis
fisiologik
Fungsi pembtkan vit D
Dengan mengubah 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari.

You might also like