You are on page 1of 9

1

ARSITEKTUR & SKALA PERANCANGAN ARSITEK



A. Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih
luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan,
mulai dari level makro yaituperencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap,
hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain parabot dan desain produk. Arsitektur
juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Arsitektur tidak akan
pernah lepas dari karya arsitektur itu sendiri. Karya arsitektur berbeda dengan bangunan
gedung. Menurut Nicolaus Pavsner, segala jenis naungan yang memberi keleluasaan
kepadamanusia untuk bergerak bebas di dalamnya adalah sebuah bangunan gedung,
sedangkan karyaarsitektur adalah bangunan gedung yang dibuat dengan keterarahan
estetik. Sehingga sebuahkarya arsitektur sesungguhnya adalah bangunan gedung yang
ditingkatkan kualitasnya.Katerarahan estetik ini menurut Vitruvius dapat diwujudkan dengan
3 syarat, yaitu Firmitas,Utilitas danVenustas
.
1. Firmitas adalah kekuatan, kekokohan dan daya tahan sebuah karya arsitektur
terhadapgangguan fisik dan teknis dalam konteks waktu. Artinya, sebuah karya
arsitektur itu bukan sajaharus tidak mudah roboh akibat terlalu berat, terlalu ringan,
juga tidak mudah roboh ketikaterkena tiupan angin, goncangan gempa dan tidak
lekas lapuk dimakan usia.
2. Utilitas maksudnya kecocokan antara sebuah karya arsitektur ketika selesai
dibangun dantujuan pemakaiannya. Faktor kecocokan tersebut bisanya diukur
dengan satuan yang disebutfungsi dan keberhasilannya bisa dinyatakan dengan
sebutan fungsional. Sebuah karya arsitektur dinyatakan fungsional apabila
berfungsi dengan baik.
3. Venustas adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan rasa. Rasa yang dimaksud
disinitidak hanya berkaitan dengan keindahannya bentuk atau nilai estetika semata
melainkan jugaefek psikologis yang ditimbulkannya, simbol yang tersirat dalam karya
arsitektur tersebut,kenyamanan, kesejarahan dan seterusnya.

Definisi jasa arsitektur menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
2005 adalah jasa konsultasi arsitek, yaitu mencakup usaha seperti: desain bangunan,
pengawasankonstruksi, perencanaan kota, dan sebagainya.Selain definisi di atas, terdapat
beberapa definisi arsitektur berasal dari sumber acuan lainnya,yaitu:
1. Berdasarkan kamus
Kata arsitektur (architecture ), berarti seni dan ilmu membangunbangunan. Menurut
asal kata yang membentuknya, yaitu Archi = kepala, dan techton =adalah karya kepala
tukang. Arsitektur dapat pula diartikan tukang, maka architecturesebagai suatu
pengungkapan hasrat ke dalam suatu media yang mengandungkeindahan.
2. Berdasarkan anggaran dasar Ikatan Arsitektur Indonesia
Arsitektur didefinisikansebagai wujud hasil penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi,
dan seni secara utuhdalam menggubah ruang dan lingkungan binaan, sebagai bagian dari
kebudayaan danperadaban manusia
3. Berdasarkan wikipedia
Arsitektur adalah aktivitas desain dan membangun sebuahgedung serta struktur fisik
lainnya, yang memiliki tujuan utama untuk menyediakantempat berteduh bagi kepentingan
sosial. Dalam definisi yang lebih luas, arsitektur jugameliputi desain dari keseluruhan
lingkungan bangunan, dari level makro, yaitubagaimana bangunan dapat bersatu dengan
bentang di sekitarnya sampai dengantingkat mikro dari arsitektur atau detil konstruksi, misal:
furnitur.Definisi asitektur sebenarnya sangatlah luas. Definisi arsitektur pun hingga saat ini
masih sering diperdebatkan. Tetapi dalam rangka pengembangan peta jalan pengembangan
industriarsitektur ini, maka arsitektur didefinisikan sebagai wujud hasil penerapan
pengetahuan, ilmu,teknologi, dan seni secara utuh dalam menggubah ruang dan lingkungan


2

binaan, sebagaibagian dari kebudayaan dan peradaban manusia, sehingga dapat menyatu
dengan keseluruhanlingkungan ruang dari tingkat makro sampai dengan tingkat mikro.Pada
skala makro, arsitektur berkaitan dengan perencanaan tata kota (town planning, hingga
perencanaan transportasi, urban/rural planning ), landscape planning, urban design.
Sedangkandalam skala mikro dimulai dari perencanaan interior ruangan hingga bangunan
termasukeksterior maupun taman.

B. SKALA PERANCANGAN ARSITEKTUR (Skala Manusia)
Skala adalah perbandingan antara satu bentuk atau ruang dengan bentuk dan ruang
tertentu dengan ukurannya bagi manusia.jadi Skala manusia adalah suatu bangunan yang
dirancang untuk meyakini kebutuhan manusia harus serta dengan study mengenal factor
manusia dengan merancang bangunan .
Factor manusia yang dimaksud adalah ilmu antropometri dan ergonomic yang dalam
bahasa lainnya disebut SKALA MANUSIA.
1. Antropometri

Antropometri berasal dari bahasa Yunani anthro () yang memiliki arti
manusia dan metri( ) yang memiliki arti ukuran. Antropometri adalah sebuah studi
tentang pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa atau
lemak Menurut Wignjosoebrot antropometri adalah studi yang berkaitan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia. Bidang antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh
manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar
tubuh, panjang tungkai, dan sebagainya.
Data antropometri digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan stasiun
kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak
dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan menggunakannnya.
Kini, antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri,
perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut, data
statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan
produk yang optimal. Perubahan dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi
etnis dari masyarakat dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya


3

dalam bentuk epidemik kegemukan), dan membuat perlunya penyesuaian berkala dari
koleksi data antropometrik.
Metode antropometri adalah menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai alat
menentukan status gizi manusia. Konsep dasar yang harus dipahami dalam menggunakan
antropometri secara antropometri adalah Konsep Dasar Pertumbuhan.
Pertumbuhan secara gamblang dapat diartikan terjadinya perubahan sel tubuh dalam
2 bantuk yaitu 1) pertambahan sel dan 2) pembelahan sel, yang secara akumulasi
perjadinya perubahan ukuran tubuh. Jadi pada dasarnya menilai status gizi dengan metode
antropometri adalah menilai pertumbuhan. Hanya saja pertumbuhan dalam pengertian
pertambahan sel memiliki batas waktu tertentu. Para pakar antropometri sepakat bawah
pada umumnya pertumbuhan manusia dalam arti pertambahan sel akan berhenti pada usia
18-20 tahun, walaupun masih ditemukan sebelum 18 pertumbuhan sudah berhenti, dan
sebaliknya setelah 20 tahun masih ada kemungkinan pertumbuhan masih berjalan.
Antropometri dapat dibagi menjadi 2 yaitu,
1. Antropometri Statis (struktural)
Pengukuran manusia pada posisi diam, dan linier pada permukaan tubuh.
2. Antropometri Dinamis (fungsional)
Yang dimaksud dengan antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-
ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan
yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya.
Hal-hal yang memengaruhi dimensi antropometri manusia adalah sebagai berikut,
Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun
untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecenderungan berkurang setelah 60
tahun.
Jenis kelamin
Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali bagian dada
dan pinggul.
Rumpun dan Suku Bangsa
Sosial ekonomi dan konsumsi gizi yang diperoleh
Kondisi ekonomi dan gizi juga berpengaruh terhadap ukuran antropometri meskipun juga
bergantung pada kegiatan yang dilakukan.
Pekerjaan, aktivitas sehari-hari juga berpengaruh
Kondisi waktu pengukuran.




4


2. Ergonomi







Ergonomi berasal dari dua kata bahasa Yunani: ergon dan nomos: ergon berarti
kerja, dan nomos berarti aturan, kaidah, atau prinsip. Pendapat lain diungkapkan oleh
Sutalaksana (1979): ergonomi adalah ilmu atau kaidah yang mempelajari manusia sebagai
komponen dari suatu sistem kerja mencakup karakteristik fisik maupun nonfisik,
keterbatasan manusia, dan kemampuannya dalam rangka merancang suatu sistem yang
efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien. Bentuk kata sifatnya adalah ergonomis.
a) Fungsi dari Ergonomi dalam kehidupan beserta dampak psikologisnya
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu bersifat multi-disipliner yang lahirnya setelah
perang dunia II. Mempelajari pengetahuan-pengetahuan dari ilmu kedokteran, biologi, ilmu
psikologi dan sosiologi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Ergonomi yaitu ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan dan sebagai aturan dalam
bekerja. Ergonomi merupakan disiplin ilmu yang bersangkutan dengan pemahaman
manusia dan interaksi di antara unsur-unsur lain dari sistem, dan profesi yang berlaku teori,
prinsip, data dan metode untuk desain agar dapat mengoptimalkan kesejahteraan manusia
dan sistem secara keseluruhan kinerja.
Ergonomi menarik di banyak disiplin ilmu dalam studi tentang manusia dan lingkungan
mereka. Ergonomi berasal dari bahasa Yunani kata Ergon dan Nomos. Ergon berarti kerja,
Nomos berarti aturan atau hukum. Implikasi dalam kehidupan ialah bahwa di dalam
melaksanakan pekerjaan itu hendaknya manusia selalu menyadari bahwa ada aturan kerja
yang harus dipatuhi. Ergonomi dapat diartikan sebagai disiplin ilmu yang mempelajari
manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan
keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan
secara efektif, efisien dan aman serta nyaman.
Ergonomi berkaitan dengan \kesesuaian\ antara orang-orang dan pekerjaan mereka.
Hal ini memperhitungkan kemampuan pekerja dan keterbatasan dalam mencari untuk
memastikan bahwa tugas, peralatan, informasi dan lingkungan hidup sesuai dengan setiap
pekerja. Untuk menilai seseorang cocok dalam pekerjaanya, ergonomists
mempertimbangkan pekerjaan yang dilakukan dan tuntutan pekerja; peralatan yang
digunakan (ukuran, bentuk, dan bagaimana yang tepat adalah untuk tugas), dan informasi
yang digunakan (bagaimana disajikan, diakses, dan diubah .


5

Prinsip dasar dalam ergonomi adalah menyesuaikan manusia dengan pekerjaanya,
manusia bukan hanya harus mendapatkan pekerjaan. Akan tetapi, pekerjaan yang diperoleh
dapat memelihara harkat dan harga dirinya sebagai manusia sehingga bersifat manusiawi
yang didalamnya terkandung pengertian adanya jaminan keselamatan, keamanan dan
kenyamanan. Manusia adalah mahluk pekerja. Dengan bekerja mereka akan menghasilkan
suatu hasil kerja yang nantinya akan dipakai untuk membiayai segala kebutuhan hidupnya,
yaitu memperoleh bahan makanan, sandang dan perumahan. Dalam melaksanakan tugas-
tugasnya itu manusia bisa saja memakai peralatan kerja dan berada dalam lingkungan kerja
tertentu.
Peralatan kerja harus sesuai dengan manusia pemakai, lingkungan kerjanya harus
mendukung fungsi tubuh yang sedang bekerja. Hal itulah yang dituju dalam pelaksanaan
ergonomi di tempat kerja. Dengan ergonomi akan dijamin manusia bekerja sesuai dengan
kemampuan, kebolehan dan keterbatasannya. Hasil akhirnya ialah manusia mampu
berproduksi optimal, selama umur produktifnya tanpa harus mengorbankan keselamatan
dan kesehatannya. Ergonomi dimanfaatkan sebagai suatu cabang ilmu akan sangat
bermanfaat bagi manusia bekerja, dimana saja dan kapan saja.
Ergonomi dipergunakan oleh setiap manusia bekerja. Ergonomi sebagai suatu
pendekatan yang memungkinkan manusia bekerja secara optimal dan efisien. Apakah ia
bekerja di pagi sampai siang, sore dan malam hari. Bekerja di permukaan bumi, bawah laut,
di bawah tanah atau di udara sekalipun. Jenis tugasnya dapat dilaksanakan secara invidual,
atau berkelompok, pekerjaan ringan, sedang, dan berat; di situlah ergonomi akan berperan.
b) Tujuan penerapan ergonomi adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, dengan meniadakan beban kerja tambahan
(fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan jalan meningkatkan kualitas kontak sesama
pekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan sistem kebersamaan dalam
tempat kerja.
3. Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi,
antropologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan meningkakan efisiensi
sistem manusia-mesin.
c) Manfaat pelaksanaan ergonomi adalah sebagai berikut:
1. Menurunnya angka sakit akibat kerja.
2. Menurunnya kecelakaan kerja.
3. Biaya pengobatan dan kompensasi berkurang.
4. Stress akibat kerja berkurang.
5. Produktivitas membaik.
6. Alur kerja bertambah baik.
7. Rasa aman karena bebas dari gangguan cedera.
8. Kepuasan kerja meningkat.
Pelaksanaan dan penerapan ergonomi di tempat kerja dimulai dari yang sederhana
dan pada tingkat individual terlebih dahulu. Rancangan yang ergonomis akan dapat
meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan sistem
serta lingkungan kerja yang cocok, aman, nyaman dan sehat.



6

d) Beberapa aspek yang mempengaruhi ergonomi dalam kelangsungan hidup manusia
adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan
Aspek lingkungan kerja sangat menentukan prestasi kerja manusia. Lingkungan
yang tidak kondusif untuk bekerja akan memberikan beban tambahan bagi tubuh, pada hal
tubuh sedang melaksanakan beban utama yaitu tugas yang sedang dilaksanakan. Demikian
juga lingkungan dingin, kelembaban relatif, penipisan kadar oksigen, adanya zat pencemar
dalam udara semuanya akan mempengaruhi penampilan kerja manusia. Penerangan
tempat kerja, adanya kebisingan, lingkungan kimia, biologi dan lingkungan sosial di tempat
kerja berpengaruh terhadap prestasi dan produktivitas kerja.
2. Antropometri dan Dimensi ruang
Antropometri yaitu studi yang berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang
akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam memerlukan intraksi manusia.
Ukuran yang digunakan yaitu standar rata-rata atau kurva normal. Data antropometri
diaplikasikan secara luas antara lain dalam perancangan area kerja, perancangan peralatan
kerja, perancangan produk konsumtif, dan perancangan lingkungan kerja fisik. Perancangan
suatu produk harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh
manusia yaitu umur, jenis kelamin, suku bangsa, posisi tubuh.
C. Konsep - konsep dan Arsitektur desain.



Dalam arsitektur, suatu konsep mengemukakan suatu cara khusus bahwa syarat-
syarat suatu rencana, konteks dan keyakinan dapat digabungkan bersama, yang dalam
konteks ini dapat berupa paduan dari beberapa unsur yang mungkin berupa gagasan,
pendapat dan pengamatan ke dalam suatu kesatuan.
Jadi konsep merupakan usaha yang bersifat terpusat. konsep yang layak, adalah yang
memadukan hal-hal yang sebelumnya berdiri sendiri. Kemampuan membuat konsep
merupakan kemampuan bertindak kreatif dengan identifikasi kurang lebih 10% inspirasi dan
90% bekerjakeras.





7

Masalah yang menghambat pengembangan keahlian dalam membuat konsep:
1. Masalah komunikas, yang sulit bukan menerangkan masalah kepada orang lian, tapi
pada diri sendiri.
2. Kurangnya pengalaman, konsep menjadi sukar untuk diciptakan bila aspek arsitektur
tidak dikuasai.
3. Masalah pembangkitan hierarki, akan timbul sulit dalam menentukan suatu konsep
yang dianggap baik/buruk.
Pemahaman akan hubungan-hubungan antara gagasan, wawasan dan konsep (idea,
kepercayaan dan konsep) akan membantu memecahkan ketiga masalah tersebut
IDEA
Gagasan merupakan pikiran nyata yang merupakan hasil pemahaman, pengertian atau
pengamatan. Bangunan dan rancangan bangunan memiliki banyak keputusan kecil), perlu
adanya suatu gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam menanggapi keragaman
persoalan yang muncul yang tentunya membutuhkan suatu keahlian.
KEPERCAYAAN / NOTIONS.
Notions sangat mirip dengan ide, kecuali adanya perbedaan secara acak. Notions adalah
ide-ide yang diasumsikan secara insubstantial, unsubstantiated, atau bahkan sangat sukar
dites dengan ide-ide lain. Notions tidak memiliki aturan dalam suatu konsep formula. Notions
oleh Gordon merupakan ide yang masih acak/tdk bisa diterjemahkan. Dalam arsitektur,
konsep untuk suatu proyek yang mengabaikan artikulasi dan notions merupakan langkah
menuju konsep yang baik. Mahasiswa dapat menemukan notions ketika mereka
menemukan konsep.
KONSEP DAN IDE-IDE
Konsep mirip dengan ide, konsep menghasilkan suatu pengertian, kecuali konsep memiliki
karakteristik tertentu. Dalam arsitektur, konsep diartikan sebagai banyaknya kebutuhan
dalam suatu bangunan yang disatukan dalam pemikiran tertentu yang mempengaruhi disain
dan konfigurasinya. Konsep dalam arsitektur merupakan hasil dari kemampuan imajinasi
dan menyatukan hal-hal yang tidak sama.
CONCEPTUAL SCENARIOS
Kesatuan konsep menggabungkan elemen-elemen mendai satu baik ambisius dan elusive.
Arsitek menawarkan essay atau skenario yang menggabungkan faktor-faktor penting dan
ide-ide yang mempengaruhi solusi. Bangunan merupakan penggabungan konsep-konsep.
Arsitektur merupakan pemecahan isu-isu individual. Pemecahan masalah untuk seorang
arsitek meminimalisasikan permintaan-permintaan. The Conceptual skenario memperluas
pernyataan. konsep diubah menjadi kesimpulan. The conceptual scenario dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan ide-ide penting dan masalah-masalah yang disimpulkan menjadi
suatu pernyataan. Konseptual skenario merupakan produk proses evolusi.

METAFORA DAN PERUMPAMAAN:
Metafora mengidentifikasi hubungan diantara benda-benda dimana hubungan-hubungan
yang terjadi lebih bersifat abstrak. Dalam hal ini metafora menggunakan kata-kata "seperti"
atau "bagaikan" untuk melukiskan hubungan tersebut.





8

PRINSIP PRINSIP DESAIN DALAM ARSITEKTUR


Prinsip Desain terbagi atas 7 yaitu:
1. Keseimbangan
2. Irama
3. Tekanan / point of interest
4. Skala
5. Proporsi
6. Urut-urutan
7. Unity/kesatuan

KESEIMBANGAN
Keseimbangan/balance adalah suatu kualitas nyata dari setiap obyek dimana perhatian
visuil dari dua bagian pada dua sisi dari pusat keseimbangan (pusat perhatian) adalah
sama.

IRAMA
Irama adalah elemen desain yang dapat menggugah emosi atau perasaan yang terdalam.
Didalam seni visuil irama merupakan suatu obyek yang ditandai dengan sistim pengulangan
secara teratur. Cara yang paling meyakinkan untuk mendapatkan irama adalah dengan
memberi pola pada keadaan-keadaan tertentu. Pola yang dapat dikenal dan diingat dengan
mudah. Contohnya kumpulan titik-titik sembarangan akan sukar untuk diingat letaknya,
apabila kumpulan titik-titik tersebut dikelompokkan sedemikian dengan cara pengulangan
bentuk yang mudah dikenal, kumpulan tadi satu sama lainnya menjadi berkaitan dan
memiliki pola.
TEKANAN/POINT OF INTEREST
Tekanan adalah fokal point atau pusat perhatian dalam sebuah komposisi/bangunan,yaitu
berupa area yang pertama kali ditangkap oleh pandangan mata. Tekan ini sangat dominan,
bagian-bagian atau kelompok lain dari komposisiatau bangunan berkaitan padanya.

SKALA
Skala adalah suatu system pengukuran (alat pengukur) yang menyenangkan,dapat dalam
satuan cm, inchi atau apa saja dari unit-unit yang akan diukur. Dalam arsitektur yang
dimaksut dengan skala adalah hubungan harmonis antara bangunan beserta komponen-
komponennya dengan manusia. Skala-skala itu ada beberapa jenis yaitu: skala intim, skala
manusiawi, skala monumental/megah, skala kejutan.
PROPORSI
Menurut Vitruvius proporsi berkaitan dengan keberadaan hubungan tertentu antara ukuran
bagian terkecil dengan ukuran keselurahan. Proporsi merupakan hasil perhitungan bersifat


9

rasional dan terjadi bila dua buah perbandingan adalah sama. Proporsi dalam arsitektur
adalah hubungan antar bagian dari suatu desain dan hubungan antara bagian dengan
keseluruhan.

URUT-URUTAN/SEQUENCE
Menurut H.K Ishar (1992 : 110-121) urut-urutan adalah suatu peralihan atau perubahan
pengalaman dalam pengamatan terhadap komposisi.urut-urutan yang baik peralihan atau
perpindahan ini mengalir dengan baik, tanpa kejutan yang tak terduga, tanpa perubahan
yang mendadak. Tujuan penerapan prinsip urut-urutan seperti dalam arsitektur adalah untuk
membimbing pengunjung ketempat yang dituju dan sebagai persiapan menuju klimaks.

UNITY/KESATUAN
Unity/kesatuan adalah keterpaduan yang berarti tersusunnya beberapa unsur menjadi satu
kesatuan yang utuh dan serasi. Dalam hal ini seluruh unsur saling menunjang dan
membentuk satu kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan, dan tidak kurang. Cara
membentuk kesatuan adalah dengan penerapan tema desain. Ide yang dominan akan
membentuk kekuatan dalam desain tersebut. Unsur-unsur rupa yang dipilih disusun dengan
atau untuk mendukung tema.

You might also like