Sasaran : Klien dan Keluarga yang ada di Puskesmas Kampung Dalam. Tempat : Ruangan Tunggu Puskesmas Kampung Dalam Hari / Tangal : 28 Februari 2013 Waktu : 08.00. Wib Penyuluh : Yonis Kartika PutriA. Tujuan: 1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) Setelah mengikuti program penyuluhan klien dan keluarga selama 1 x 40 menit klien dan keluarga dapat memahami tentang diare dan cara pencegahan dan penanggulangan diare secara benar. 2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 40 menit diharapkan klien dan keluarga dapat : a. Menyebutkan pengertian diare dengan baik b. Menyebutkan 4 dari 8 penyebab terjadinya diare tanpa melihat leaflet c. Menyebutkan 2 dari 4 tanda dan gejala penyakit diare dengan benar tanpa melihat leaflet d. Menyebutkan 2 dari 4 bahaya diare tanpa melihat leaflet e. Menyebutkan 3 dari 6 pencegahan terjadinya diare tanpa melihat leaflet f. Menyebutkan penatalaksanaan diare di rumah dengaan benar g. Mendemonstrasikan cara pembuatan larutan gula garam dengan baik
B. Materi Penyuluhan 1. Pengertian Diare 2. Penyebab Diare 3. Tanda dan Gejala Diare 4. Bahaya Diare 5. Pencegahan Diare 6. Penatalaksanaan Diare di Rumah dengan cara membuat Larutan Gula Garam C. Kegiatan Penyuluhan 1. Salam pembukaan - menjawab salam Perkenalan memperhatikan Apersepsi berpartisipasi Menkomunikasikan aktif tujuan - memperhaikan 2 Isi 15 menit 2. menjelaskan tentang - memperhatikan pengertian KB dan mencatat Penyebab diare penjelasan Tanda gejala diare penyuluhan Pncegahan diare dengan ceramat Penalataksanaan diare - menanyakan hal- hal yang belum jelas - memperhatikan 3 Penutup 5 menit 3. Penutup: -memperhatikan menyimpulkan materi yang telah di sampaikan - menjawab evuluasi penyuluhan dengan pertanyaan secara -Menjawab salam lisan salam D. Metode 1. Ceramah
E. Sarana dan Sumber Pembelajaran 1. Media 1. Penyuluhan secara lisan 2. Leaflet 3. clipcartF. Sumber Betz Cecily L, Sowden Linda A. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC Sachasin Rosa M. 1996. Perinsip Keperawatan Pediatrik. Alih bahasa : Manulang R.F. Jakarta : EGC Suharyono, 1991. Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Cetakan Pertama, Jakarta: Rhineka Cipta. Departemen Kesehatan RI. 1992, Diare dan Upaya Pemberantasannya. Dirjen P3M. Jakarta. Lampiran MATERI PEMBELAJARAN. Pengertian Diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari (WHO (1980). Jadi Diare adalah berak encer atau cair sebanyak 3 kali atau lebih dalam 24 jam. Diare adalah buang air besar yang tidak normal (meningkat) dengan konsistensi tinja lebih lembek atau cair. Diare dapat di klasifikasikan menjadi dua yaitu akut dan kronik (Suharyono, 1991). Diare adalah penyakit berak-berak dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari. Bahaya dari diare adalah kehilangan cairan tubuh yang terlalu banyak sehingga penderita menjadi lemas, bila tidak segera ditolong dapat mengakibatkan pingsan. Diare pada anak-anak dapat membahayakan jiwanya, disamping mencret dapat pula timbul demam dan berak penderita bercampur dengan darah (Depkes, 1992).B. Penyebab Diare Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Menurut Suharyono (1991), sebagai berikut: a. Faktor instrinsik Faktor intrinsik atau faktor penjamu antara lain: genetik, umur, jenis kelamin, keadaan fisiologis, kekebalan, maupun sifat-sifat dari manusia itu sendiri. b. Faktor ekstrinsik Faktor ekstrinsik berasal dari faktor lingkungan baik berupa lingkungan fisik, biologis, maupun sosial ekonomi, termasuk didalamnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Selain faktor-faktor diatas, sifat-sifat.
mikro organisme sebagai agen penyebab penyakit juga merupakan faktor penting dalam proses timbulnya penyakit infeksi. Sifat-sifat mikro organisme tersebut antara lain: patogenitas, virulensi, tropisme, serangan terhadap penjamu, kecepatan berkembang biak, kemampuan menembus jaringan, kemampuan memproduksi toksin dan kemampuan menimbulkan kekebalan Dari beberapa referensi kelompok menyimpulkan bahwa penyebab diare antara lain : 1. Genetik 2. Minum air tidak dimasak 3. Makan jajanan kurang bersih 4. Makan dengan tangan yang kotor 5. Berak disembarang tempat 6. Mengguankan air kotor untuk keperluan sehari-hari 7. Makanan tidak ditutup sehingga dihinggapi lalat dan terkena debu dan kotoran 8. Ikan, jamur atau singkong dan makan makanan yang mengandung racun 9. Makanan dan minuman yang basi atau menggunakan zat pewarna berlebihanC. Gejala-gejala diare Tanda dan gejala diare adalah mual dan muntah, panas, gelisah, suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung darah atau lendir, warna tinja menjadi. kehijau-hijauan karena tercampur empedu. Anus dan sekitarnya menjadi lecet karena tinja menjadi asam (Depkes, 1992). Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai nampak, yaitu: berat badan menurun, turgor berkurang. Dapat juga terjadi dehidrasi ringan, sedang dan berat, dan berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik dan hipertonik (PetrusA, 1990). Dari beberapa referensi kelompok menyimpulkan bahwa penyebab diare antara lain : 1. Anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer. 2. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang. 3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. 4. Berak encer atau cair lebih dari 3 kali dalam 24 jam 5. Badan lemah dan lesu 6. Muntah-muntah 7. Rasa haus 8. Menurunnya nafsu makan. Bahaya Diare : 1. Zat-zat gizi hilang dari tubuh 2. Seseorang dengan diare tidak merasa lapar 3. Penderita akan kehilangan cairan tubuh 4. Penderita tersebut menjadi lesu dan lemas 5. Penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak 6. Bila dibiarkan akan mengakibatkan kematian E.Pencegahan Diare Pencegahan Diare Menurut (Depkes, 1992), pencegahan peredaran bahaya diare sesungguhnya dapat dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat, yaitu dengan cara: 1. Membiasakan diri berperilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. 2. Membuang hajat pada jamban. 3. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan higienis. 4. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui peningkatan status gizi. 5. Penggunaan air yang tepat untuk kebersihan dan minuman yang bebas dari kuman. 6. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Dan untuk Anak-anak dibawah 1 tahun anjuran yang dispesifikasikan adalah 1. Berikan hanya ASI selama 4 6 bulan pertama dan teruskan menyusui paling kurang selama tahun pertama.. 2. Berikan makanan penyapih bergizi yang bersih pada 4 6 bulan. 3. Berikan makanan yang baru dimasak dengan baik dengan menggunakan air bersih. 4. Semua anggota keluarga mencuci tangannya dengan air sabun sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan dan setelah berak. 5. Secepatnya membuang tinja anak kecil ke kakus. F. Penatalaksanaan Diare di Rumah Dengan Cara Membuat Larutan Gula Garam (LGG). 1. Bahan dan alat yang diperlukan. a. Gula pasir sebanyak 1 (satu) sendok teh munjung. b. Garam dapur yang halus sebanyak (seperempat) sendok teh. c. Air masak atau air teh yang hangat (tidak selagi mendidih) sebanyak 1 (satu) gelas d. Gelas belimbing / lainnya yang sama ukurannya, dan sendok teh. 2. Cara membuat larutan gula garam (LGG). a. Sebelum membuat, cucilah tangan sampai bersih b. Tuangkan air masak, atau air teh ke dalam gelas sebanyak 1 (satu) gelas c. Masukkanlah "gula pasir" dan "garam" menurut takaran yang telah ditentukan d. Aduklah sampai gula dan garam menjadi larut semua e. Minumlah sebanyak anak mau. Bila habis dibuatkan lagi dengan cara yang sama. 3. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur : Jumlah oralit yang disediakan di Umur Setiap Mencret rumah < 1 tahun / gelas 400 ml/hari (2 bungkus) 1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus) 5 12 tahun 1 / gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus) Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus) Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan2 hari. SETTING TEMPAT Keterangan : Papan Penyuluhan Penyaji Moderator C.I Anggota Observer Pasien DAFTAR NAMA PASIEN YANG HADIR DIPUSKESMAS KAMPUNG DALAM 9 juni 2014 . NAMA PASIEN TANDA TANGAN.