You are on page 1of 7

STOIKIOMETRI

RUMUS EMPIRIS SENYAWA



I. Tujuan Percobaan
1. Mencari rumus empiris dari suatu senyawa dan menetapkan rumus molekul
senyawa tersebut.
2. Mempelajari cara mendapatkan data percobaan dan cara memakai data untuk
menghitung rumus empiris.

II. Tinjauan Pustaka
Rumus empiris menggambarkan unsur-unsur yang terdapat dalam senyawa kimia
dan perbandingan jumlah atomnya misalnya glukosa yang setiap molekulnya tersususn
atas atom-atom C,H dan O dengan perbandingan 1:2:1 sehingga rumus empirisnya
CH
2
O.(Dra.Erdawati,media sarana press,1985 hal:8).
Rumus molekul suatu senyawa dapat dihitung dengan cara mengukur
molekulnya,misalnya dengan mengukur penurunan titik beku larutannyamaka massa
molekul glukosa dapat ditentukan yaitu sebesar 180.Rumus molekul glukosa dapat
dimisalkan (CH
2
O)n sehingga :
(Ar C + 2.Ar H+ Ar O)
n
= 180
(12 + 2.1 + 16)
n
=

180


30
n
= 180

n
= 180
Sehingga rumus molekul glukosa yaitu C
6
H
12
O
6
(Sunarno,Airlangga University
Press,1989 hal : 9).
Setelah susunan suatu senyawa ditentukan secara eksperimen,maka data itu
bersama-sama dengan bobot ataom yang diketahui,dapat digunakan untuk menghitung
angka banding tersederhana dari atom-atom dalam senyawa itu.Dan dengan
demikian,rumus empirisnya dapat ditentukan yang mana rumus ini dapat sama dengan
rumus molekul atau dapat pula tidak.

Adapun langkah untuk menentukan rumus empiris suatu senyawa adalah :
1. Tentukan massa setiap unsur

2. Bagi massa tiap unsur dengan Ar
Rumus mol =
Ar
gr massa ) (

3. Menyederhanakan perbandingan
Rumus molekuldari suatu zat merupakan kelipatan bilangan bulat dari rumus
empiris sedangkan untuk menentukan rumus molekul dari suatu zat ahli kimia harus
menentukan secara eksperimen bobot molekul disamping rumus empirisnya.(Sunarno
Airlangga University press,1989).
Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu persamaan
kimia berimbang memberikan dasar stoikiometri.Perhitungan stoikiometri mengharuskan
penggunaan bobot atom unsur dan bobot atom molekul senyawa.Stoikiometri
memungkinkan dihitungnya susunan persentase (bobot) suatu senyawa dari rumus
empiris maupun rumus molekul.Persentase yang harus ditentukan dengan eksperimen
sekali rumus empirisnya diketahui maka rumus molekul dapat ditentukan dengan dari
bobot molekul senyawa itu,sehingga dari rumus yang telah diketahui rumus empiris dapat
dihitung dengan cermat.(Charles W.Keenam,1979,hal:67)
Unsur yang menunjukkan daya gabung lebih dari satu sehingga rumus empiris
senyawa bergantung pada bagaimana unsure itu bergabung.Misalnya,besi dapat bereaksi
dengan O
2
membentuk besi (II) Oksida atau besi (III) Oksida,bergantung pada kondisi
percobaan pembentukkan senyawa.(Tim Pengasuh,2005,hal:20)

III. Pelaksanaan Percobaan
3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan
Timbangan Listrik Pipet Tetes
Krus dan Tutupnya Pita Mg
Segitiga Porselin Aquades
Kaki Tiga Logam Cu
Bunsen
3.2 Cara kerja
A. Dengan pita Mg
1) Ambil cawan krus dan tutupnya.Alat ini harus bersih dan kering.
2) Timbang krus dan tutupnya hingga ketelitian 0,001 gram catat bobotnya.
3) Ambil sepotong pita Mg (10-15 cm) yang telah disediakan bersihkan
dengan kertas tissue untuk menghilangkan kotoran dan minyak.
4) Gulung pita Mg hingga dapat masuk sesuai dengan dasar krus.
5) Masukkan gulungan Mg ini ke dalam krus dan timbang.
6) Letakkan krus dan isinya di atas kaki tigga yang dilengkapi dengan
segitiga porselin dan panaskan krus beserta isinya dengan pembakar
Bunsen (api biru) hingga dasar krus berpijar.
7) Setelah dipanasi 20 menit ambil penjepit krus dan buak tutup krus sedikit
agar udara dapat masuk.Lanjutkan pemanasan selama 20 menit lagi.
8) Matikan Bunsen dan biarkan dingin selama 15 menit (selama pemanasan
dengan tutup terbuka Mg nitrit).
9) Dengan menggunakan pipet tetes,tetskan 40 tetes air ke dalam cawan krus.
10) Panaskan krus dalam keadaan tertutup dengan api kecil selama 5
menit,hingga tidak ada asap yang timbul.
11) Matikan Bunsen dan didinginkan krus selama 15 menit lalu ditimbang.
12) Lanjutkan pemanasan dengan api kecil (nyala biru) sekitar 20 menit lalu
didinginkan selama 15 menit.
13) Timbang krus dengan isi dan tutupnya hingga ketelitian 0,001 gram.
Catatan : Bila MG tidak tersedia dapat digunakan Logam Cu
B. Dengan Logam Cu
1) Bersihkan cawan penguap,panaskan,dinginkan,timbang sampai bobot
tetap.
2) Ke dalam cawan tambahkan 0,5 gram logam tembaga campur dengan 10
ml asam nitrat 4 M dan tutup dengan gelas arloji.
3) Setelah semua logam tembaga larut panaskan lagi sampai terbentuk kristal
hitam.
4) Pemanasan dilanjutkan sampai terbentuk kristal kekunig-kuningan
didinginkan dalam suhu kamar.
5) Timbang cawan penguap beserta isinya sampai bobot tetap.
6) Tentukan rumus empiris dari Oksida tembaga tersebut.
IV. Hasil Percobaan dan Pembahasan
A. Hasil Percobaan
No. Data Kerja
Bagaimana
Mendapatkannya
Hasil
1
2
3
4

5
6
7
8
9
10
11
Bobot cawan krus + tutup (a)
Bobot cawan krus + tutup +Mg (b)
Bobot Mg
Bobot cawan krus + tutup + Magnesium
Oksida (c)
Bobot Magnesium Oksida
Bobot Oksida
Bobot atom Mg
Bobot atom Oksida
Jumlah mol atom O
2
Jumlah mol atom Mg
Rumus empiris MgO
Menimbang
Menimbang
(b) (a)
Menimbang

(c) (a)
(b) (c)
Tabel berkala
Tabel berkala
gr / Ar O
gr / Ar Mg

22,2885 gr
22,3601 gr
0,0716 gr
22,3540 gr

0,00655 gr
0,0061 gr
24,3 gr
16,0 gr
0,0001 mol
0,002 mol
MgO
3

B. Pembahasan
1. Senyawa Mg
Dari Percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :
a) Bobot cawan krus + tutup pada saat ditimbang di dapat massa sebesar 22,2885
gram.
b) Bobot cawan krus + tutup + Mg yang ditimbang didapat massanya 22,3601
gram,sehingga bobot Mg = 22,3601 22,2885 = 0,0716 gram.
c) Bobot cawan krus + tutup + magnesium oksida yang ditimbang didapat
massanya sebesar 22,3540 gram,maka bobot magnesium oksida = 22,3540
22,3885 = 0,00655 gram.
d) Bobot oksida yaitu = 22,3601 22,3540 = 0,0061 gram
e) Bila diketahui Ar Mg = 24,3 maka mol Mg =
ArMg
grMg
=
3 , 24
0716 , 0
= 0,002 mol
f) Bila diketahui Ar O
2
= 32 maka mol O
2
=
ArO
grO
2
2
=
32
0061 , 0
= 0,00019 mol
g) Rumus empiris Magnesium Oksida
Mg : O
2
= mol Mg : mol O
2
= 0,002 : 0,0001 =
Jadi rumus empirisnya
V. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan :
1. Rumus empiris merupakan rumus yang paling sederhana yang menyatakan
perbandingan atom-atom dari berbagai unsur pada senyawa.
2. Rumus empiris dapat ditentukan berdasarkan data persentase yang membentuk
senyawa molar.
3. Langkah untuk menentukan rumus empiris suatu senyawa :
a) Tentukan massa setiap unsur.
b) Bagi massa unsur dengan Ar / Mr
c) Menyederhanakan perbandingan.
4. Rumus molekul adalah kelipatan bulat dari rumus empiris.
5. Bobot suatu unsur sangat berpengaruh terhadap penentuan rumus empiris suatu
senyawa karena rumus empiris itu menyatakan perbandingan bobot unsur-unsur
yang dibagi dengan massa relatifnya sehingga diperoleh perbandingan mol.
6. Rumus untuk menentukan rumus empiris suatu senyawa.
Mol A : Mol B
VI. Tugas
1. Bila logam Mg yang digunakan bobotnya berbeda maka rumus empirisnya
berbeda karena rumus empirisnya itu menyatakan perbandingan bobot unsur-
unsur yang dibagi dengan massa relatifnya sehingga diperoleh perbandingan
mol.Perbandingan mol inilah yang menentukan rumus empiris.
2. Dik : Bobot S = 50 gram
Bobot O
2
= 100 50 = 50 gram
Dit : Rumus empiris ?
Jawab :

ArS
BobotS
:
ArO
BobotO


32
50
:
16
50

1,56 : 3,13
1 : 2,006
Jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah SO
2

3. Dik : % O = 74,06 %
% N = 100 - 74,06 = 25,9 %
Dit : Rumus empiris ?
Jawab :

ArO
bobotO
:
ArN
bobotN


16
06 , 74
:
14
94 , 25

4,63 : 1,85
2,5 : 1
2 : 1
Jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah NO
2


4. Dik : massa HCl 37 % = 1,5 Kg
Mr HCl = 36,5
Ar Zn = 65
Dit : massa Zn dan volume dalam STP ?
Jawab :
Zn + 2HCl ZnCl
2
+ H
2

mol HCL =
MrHCl
massaHCl
=
5 , 36
1500
= 41,09 mol
mol Zn =
2
1
. 41,09 = 20,545 mol
massa Zn = mol Zn x Ar Zn
= 20,545 x 65
= 1335,425 gram
Volume pada STP = mol Zn x 22,4 L
= 20,545 x 22,4 L
= 460,208 L

Daftar Pustaka

Charles,W.Keenam,dkk.1979.Kimia Untuk Universitas.Knoxville,Tennesse.Erlangga
Dra.Erdawati,1985,Penyelesaian Soal-Soal Kimia Dasar Untuk Perguruan Tinggi
Lliasari,Harry Firman.1997.Kimia I.Jakarta : PT.Balai Pustaka
Sunarno,1989.Kimia Dasar.Surabaya : Airlangga University Press
Team Pengasuh Praktikum Kimia Dasar I FMIPA.2005.Penuntun Kimia Dasar
I.Bengkulu : LaboratoriumKimia FMIPA

Bengkulu,30 November 2007
Praktikan Asisten



Antonio Grafiko Ahmad Affandi

You might also like