BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Pelatihan Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Lamongan HOTEL MUSTIKA TUBAN,12-14 MEI 2014 TUJUAN LATAR BELAKANG Indonesia memiliki wilayah yang rawan bencana. Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan dan perlindungan. Masa tanggap darurat bencana memiliki waktu yang sangat singkat. Memberikan panduan bagi personil yang tergabung dalam TRC BNPB. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana. 5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Badan Nasional Penaggulangan Bencana. 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja BPBD. Melakukan kajian secara cepat dan tepat di lokasi bencana. Membantu Satkorlak PB/BPBD Provinsi/Satlak PB/BPBD Kab/Kota. Memperlancar koordinasi dengan seluruh sektor terkait dalam penanganan bencana. TUGAS POKOK TRC BNPB PERSYARATAN ANGGOTA TRC Kualifikasi Personil: 1. Sehat Jasmani dan rohani 2. Telah mengikuti pelatihan/workshop TRC. 3. Berpengalaman di bidang kedaruratan bencana. Bersedia ditugaskan ke lokasi bencana minimal 3 s/d 7 hari. Setiap saat, bersedia ditugaskan dengan membawa perlengkapan perorangan yang dapat diambil dalam waktu relatif singkat. PENUGASAN TRC BNPB A. TAHAP PERSIAPAN 1. Informasi awal Darurat Bencana. 2. Penugasan Tim Reaksi Cepat. a. Konfirmasi kesediaan perorangan 1) Anggota TRC BNPB pada kesempatan pertama melapor pada atasan masing-masing tentang kesiapan untuk melaksanakan tugas. 2) Atasan anggota TRC BNPB memberikan respon atas kesiapan anggotanya untuk melaksanakan tugas 3) Anggota TRC BNPB wajib segera merespon dalam waktu yang telah ditentukan pada informasi awal darurat bencana kepada Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB. b. Penetapan Penugasan 1) Memilih dan menyusun komposisi anggota TRC BNPB yang terdiri dari: - Ketua Tim - Anggota. - Petugas Administrasi. 2) Mengirimkan informasi kepada personil yang ditunjuk untuk pelaksanakan tugas sebagai personil TRC BNPB. 3) Memberikan informasi dan ucapan terimakasih kepada personil yang siap untuk melaksanakan tugas, tetapi tidak ditunjuk dalam TRC BNPB. 3. Mobilisasi Awal. a. BNPB menyelesaikan kelengkapan administrasi, keuangan dan perlengkapan yang diperlukan Tim; b. BNPB menyampaikan informasi penugasan TRC BNPB kepada pejabat yang berwenang di Satkorlak PB/BPBD Provinsi/Satlak PB/BPBD Kab/Kota c. Pembagian tugas masing masing anggota Tim B. TAHAP PELAKSANAAN 1. Pemberangkatan TRC BNPB menuju Ibukota Prov/Kab/Kota lokasi bencana. 2. Tiba di daerah bencana. a. Mengadakan pertemuan awal dengan Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Memperkenalkan personil Tim; 2) Menyampaikan maksud, tujuan dan tugas Tim di daerah bencana; 3) Menghimpun informasi mutakhir tentang kejadian bencana; 4) Menyampaikan permintaan personil pendamping dari Satkorlak PB/BPBD Prov atau Satlak PB/BPBD Kab/Kota. b. Membantu Satkorlak PB/BPBD Prov atau Satlak PB/BPBD Kab/Kota 1) Mengaktivasi Posko Satkorlak PB/BPBD Prov atau Satlak PB/BPBD Kab/Kota dengan melakukan kegiatan antara lain: a) Menyiapkan tempat,alat komunikasi dan sarana pendukung lainnya; b) Penataan peta bencana, deskripsi bencana, data-data korban, pengungsi , dsb; c) Memberikan asistensi teknis bidang posko dan arus informasi penanganan bencana; d) Ketua Tim menyerahkan bantuan dukungan BNPB untuk penguatan posko. 2) Menyelenggarakan rapat untuk memperlancar koordinasi; 3. Peninjauan Lapangan di lokasi bencana. a. Masing-masing sub Tim melakukan peninjauan lapangan untuk melakukan: 1) Identifikasi terhadap cakupan lokasi bencana, juml korban, kerusakan sarana dan prasarana, dan sebagainya; 2) Identifikasi kebutuhan mendesak untuk: a) Pencarian dan penyelamatan korban; b) Pemenuhan kebutuhan dasar; c) Penampungan sementara; d) Perlindungan terhadap kelompok rentan; e) Pemulihan darurat sarana dan prasarana, al pembersihan puing/lumpur/tanah longsor dan sebagainya. b. TRC BNPB membantu Satkorlak PB/BPBD Prov atau Satlak PB/BPBD Kab/Kota melalui pola pendampingan untuk melaksanakan rapat evaluasi dengan sektor terkait untuk membahas: 1) Hasil peninjauan lapangan 2) Pelaksanaan harian penanganan darurat bencana; 3) Perkembangan dampak bencana; 4) Sumberdaya yang masih tersedia; 5) Kendala/hambatan yang dihadapi dan upaya untuk mengatasi 6) Analisa kebutuhan; 7) Rencana selanjutnya. c. Membantu Satkorlak PB/BPBD Prov atau Satlak PB/BPBD Kab/Kota untuk memberikan Press Release kepada mass media d. Mengirimkan laporan Tim tentang perkembangan bencana dan upaya yang telah dilakukan serta kebutuhan mendesak kepada Kepala BNPB dengan tembusan atasan langsung masing-masing anggota Satkorlak PB/BPBD Prov atau Satlak PB/BPBD. 4. Evaluasi. a.Melanjutkan peninjauan lapangan pada daerah yang belum sempat ditinjau b.TRC BNPB setiap sore hari membantu Satkorlak PB/BPBD Prov atau Satlak PB/BPBD Kab/Kota melalui pola pendam-pingan untuk melaksanakan rapat evaluasi dengan sektor terkait untuk membahas: 1) Hasil peninjauan lapangan 2) Pelaksanaan harian penanganan darurat bencana; 3) Perkembangan dampak bencana; 4) Sumberdaya yang masih tersedia; 5) Kendala/hambatan yang dihadapi dan upaya untuk mengatasi 6) Analisa kebutuhan; 7) Rencana selanjutnya.
8). Membantu Satkorlak PB/BPBD Prov atau Satlak PB/BPBD Kab/Kota untuk memberikan Press Release kepada mass media;
9) Mengirimkan laporan Tim tentang perkembangan bencana kepada Kepala BNPB dengan tembusan atasan dan upaya yang telah dilakukan serta ke- butuhan mendesak langsung masing-masing ang-gota Satkorlak PB/BPBD Prov atau Satlak PB/ BPBD.
4. Tahap Pengakhiran a. Pengakhiran tugas TRC BNPB berdasar kan perintah dari Kepala BNPB; b. Persiapan meninggalkan lokasi c. Tiba di BNPB KEPALA BPBD BNPB TIM KAJI CEPAT MENUGASKAN MENGIDENTIFIKASI:
JUMLAH KORBAN CAKUPAN LOKASI KERUSAKAN PRASARANA SARANA GANGGUAN FUNGSI PELAYANAN UMUM & PEMERINTAHAN TUJUAN menentukan kebutuhan dan tindakan yang tepat KEMAMPUAN SUMBER DAYA ALAM - BUATAN PENGKAJIAN CEPAT & TEPAT UU No 24 Tahun 2007 pasal 49 PP No 21 Tahun 2008 pasal 22 PELAKSANA Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai skala bencana Skala Nasional Skala Provinsi Skala Kabupaten/Kota PRESIDEN GUBERNUR BUPATI/WALIKOTA Saat status keadaan darurat bencana ditetapkan BNPB dan BPBD mempu nyai kemudahan akses UU No 24 pasal 50 PP No 21 pasal 24 PENETAPAN STATUS DARURAT UU No 24 Tahun 2007 pasal 51 PP No 21 Tahun 2008 pasal 23