You are on page 1of 15

2.1.

Anatomi dan Fisiologi Telinga


Anatomi telinga dibagi atas telinga luar,telinga tengah,telinga dalam:
T e l i n g a L u a r Telinga luar terdiri dari daun telinga dan
liang telinga sampai membran tympani.Telinga luar atau pinna merupakan
gabungan dari tulang rawan yang diliputi kulit. Dauntelinga terdiri dari tulang
rawan elastin dan kulit. Liang telinga (meatus akustikus eksternus) ber bent uk
hur uf S, dengan r angka t ul ang r awan pada s eper t i ga bagi an l uar ,
di s eper t i ga bagian luar kulit liang telinga terdapat banyak kelenjar serumen
(modifikasikelenjar keringat= Kelenjar serumen) dan rambut. Kelenjar keringat
terdapat pada seluruh kulit liang telinga.Pada dua pertiga bagian dalam hanya
sedikit dijumpai kelenjar serumen, dua pertiga bagiandalam rangkanya
terdiri dari tulang. Panjangnya kira-kira 2,5 - 3 cm. Meatus dibatasi
olehkulit dengan sejumlah rambut, kelenjar sebasea, dan sejenis kelenjar
keringat yang telahmengalami modifikasi menjadi
kelenjar seruminosa yai t u kel enj ar apokr i n t ubul er yang berkelok-
kelok yang menghasilkan zat lemak setengah padat berwarna kecoklat-
coklatanyang dinamakan serumen
( mi nyak t el i nga) . Ser umen ber f ungs i menangkap debu danmencegah
infeksi.




Gambar 2.1

: Telinga luar, telinga tengah, telinga dalam. Potongan Frontal Telinga
Telinga tengah berbentuk kubus dengan :
b a t a s l u a r : M e m b r a n t i m p a n i
Telinga tengah berbentuk kubus dengan :
B a t a s d e p a n : T u b a e u s t a c h i u s
Bat as Bawah : Vena j ugul ar i s ( bul bus j ugul ar i s )
Batas belakang : Aditus ad antrum, kanalis fasialis pars vertikalis.
B a t a s a t a s : T e g m e n t i m p a n i ( m e n i n g e n / o t a k )
Bat as dal am: Ber t ur ut - t ur ut dar i at as ke bawah kanal i s s emi
s i r kul ar i s horizontal, kanalis fasialis,tingkap lonjong (oval window)
,tingkap bundar (round window)
dan promontorium.Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat
dari arah liang telinga danterlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian
atas disebut Pars flaksida (MembranShrapnell), sedangkan bagian bawah
Pars Tensa (membrane propia). Pars flaksida hanya ber l api s dua, yai t u
bagi an l uar i al ah l anj ut an epi t el kul i t l i ang t el i nga dan bagi an
dal amdilapisi oleh sel kubus bersilia, seperti epitel mukosa saluran napas.
Pars tensa mempunyai




satu lapis lagi ditengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen
dan sedikit serat elastinyang berjalan secara radier dibagian luar dan sirkuler pada
bagian dalam.Bayangan penonjolan bagian bawah maleus pada membrane
timpani disebut
umbo.Di membr an t i mpani t er dapat 2 macam s er abut , s i r kul er dan r
adi er . Ser abut i ni l ah yangmenyebabkan timbulnya reflek cahaya yang berupa
kerucut. Membran timpani dibagi dalam4 kuadran dengan menarik garis searah
dengan prosesus longus maleus dan garis yang tegak lurus pada garis itu di umbo,
sehingga didapatkan bagian atas-depan, atas-belakang, bawah-depan serta bawah
belakang, untuk menyatakan letak perforasi membrane timpani.Didalam telinga
tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yang tersusun dari luar kedalam,
yaitu maleus, inkus, dan stapes. Tulang pendengaran didalam telinga tengah
saling berhubungan . Prosesus longus maleus melekat pada membrane
timpani, maleus
melekat pada i nkus dan i nkus mel ekat pada s t apes . St apes t er l et ak
pada t i ngkap l onj ong yang ber hubungan dengan kokl ea. Hubungan
ant ar t ul ang-
t ul ang pendengar an mer upakan persendian.Telinga tengah dibatasi oleh
epitel selapis gepeng yang terletak pada lamina propriayang tipis yang
melekat erat pada periosteum yang berdekatan. Dalam telinga tengah terdapatdua otot
kecil yang melekat pada maleus dan stapes yang mempunyai fungsi konduksi
suara.maleus, inkus, dan stapes diliputi oleh epitel selapis gepeng. Pada
pars flaksida terdapat
d a e r a h y a n g d i s e b u t a t i k . Di t e mp a t i n i t e r d a p a t a d i t u s a d a n
t r u m, y a i t u l u b a n g y a n g menghubungkan telinga tengah dengan
antrum mastoid. Tuba eustachius termasuk dalamtelinga tengah yang
menghubungkan daerah nasofaring dengan telinga tengah
Telinga tengah berhubungan dengan rongga faring melalui
saluran eustachius
(tubaauditiva), yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan antara kedua sisi
membranet y mp a n i . T u b a a u d i t i v a a k a n me mb u k a k e t i k a mu l u t
me n g a n g a a t a u k e t i k a me n e l a n makanan. Ketika terjadi suara yang
sangat keras, membuka mulut merupakan usaha
yang bai k unt uk mencegah pecahnya membr an t ympani . Kar ena ket
i ka mul ut t er buka, t uba auditiva membuka dan udara akan masuk
melalui tuba auditiva ke telinga tengah, sehingga menghasilkan tekanan
yang sama antara permukaan dalam dan permukaan luar membrane tympani

Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua
setengah lingkarandan vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis
semisirkularis. Ujung atau puncak kokleadisebut holikotrema, menghubungkan
perilimfa skala timpani dengan skala vestibuli.Kanalis semi
sirkularis saling berhubungan secara tidak lengkap dan
membentuk lingkaran yang tidak
lengkap.Pada i r i s an mel i nt ang kokl ea t ampak s kal a ves t i bul i s ebel a
h at as , s kal a t i mpani sebelah bawah dan skala media (duktus koklearis)
diantaranya. Skala vestibuli dan
skalat i mpani ber i s i per i l i mf a, s edangkan s kal a medi a ber i s i endol i
mf a. Das ar s kal a ves t i bul i disebut sebagai membrane vestibuli (
Reissners membrane)
sedangkan dasar skala mediaadalah membrane basalis. Pada membran ini terletak
organ
corti.Pada s kal a medi a t er dapat bagi an yang ber bent uk l i dah yang d
i s ebut membr antektoria, dan pada membran basal melekat sel rambut
yang terdiri dari sel rambut dalam, selrambut luar dan kanalis corti, yang
membentuk organ corti.


Koklea
bagian koklea labirin adalah suatu saluran melingkar yang pada manusia
panjangnya35mm. kokl ea bagi an t ul ang membent uk 2, 5 kal i put ar an
yang mengel i l i ngi s umbunya. Sumbu ini dinamakan modiolus, yang terdiri
dari pembuluh darah dan saraf. Ruang di dalamkoklea bagian tulang dibagi dua oleh
dinding (septum). Bagian dalam dari septum ini terdiridari lamina spiralis ossea.
Bagian luarnya terdiri dari anyaman penyambung, lamina spiralismembranasea.
Ruang yang mengandung perilimf ini dibagi menjadi : skala vestibule (bagianatas)
dan skala timpani (bagian bawah). Kedua skala ini bertemu pada ujung koklea.
Tempatini dinamakan helicotrema. Skala vestibule bermula pada fenestra
ovale dan skala timpani berakhir pada fenestra rotundum. Mulai dari pertemuan
antara lamina spiralis membranaseakearah perifer atas, terdapat membrane yang
dinamakan membrane reissner. Pada pertemuankedua lamina ini, terbentuk saluran
yang dibatasi oleh:
1 . me mb r a n e r e i s s n e r b a g i a n a t a s
2. l ami na s pi r al i s membr anas ea bagi an bawah
3 . d i n d i n g l u a r k o k l e a
saluran ini dinamakan duktus koklearis atau koklea bagian membrane yang
berisiendol i mf . Di ndi ng l uar kokl ea i ni di namakan l i gament um s pi
r al i s . di s i ni , t er dapat s t r i avaskularis, tempat terbentuknya endolimf.

Di dal am l ami na membr anas ea t er dapat 20. 000 s er abut s ar af . Pada
membar ana basilaris (lamina spiralis membranasea) terdapat alat korti. Lebarnya
membrane basilaris dari basis koklea sampai keatas bertambah dan lamina
spiralis ossea berkurang. Nada dengan
f r ekuens i t i nggi ber pengar uh pada bas i s kokl ea. Sebal i knya nada
r endah ber pengar uhdibagian atas (ujung) dari koklea.

Vestibulum
Ves t i bul um l et aknya di ant ar a kokl ea dan kanal i s s emi s i r kul ar i s y
ang j uga ber i s i perilimf. Pada vestibulum bagian depan, terdapat lubang (foramen
ovale) yang berhubungandengan membrane timpani, tempat melekatnya
telapak (foot plate) dari stapes. Di dalam
ves t i bul um, t er dapat gel embung-
gel embung bagi an membr ane s akkul us dan ut r i kul us . Ge l e mb u n g -
g e l e mb u n g s a k k u l u s d a n u t r i k u l u s b e r h u b u n g a n s a t u s a ma l
a i n d e n g a n perantaraan duktus utrikulosakkularis, yang bercabang melal
ui duktus endolimfatikus yang b e r a k h i r p a d a s u a t u l i l p a t a n d a r i
d u r a ma t e r , y a n g t e r l e t a k p a d a b a g i a n b e l a k a n g o s piramidalis.
Lipatan ini dinamakan sakkus endolimfatikus. Saluran ini buntu.Sel-sel persepsi disini
sebagai sel-sel rambut yang di kelilingi oleh sel-sel
penunjangyang l et aknya pada macul a. Pada s akkul us , t er dapat macu
l a s akkul i . Sedangkan padautrikulus, dinamakan macula utrikuli.

Kanalis semisirkularisanlis
Di kedua sisi kepala terdapat kanalis-kanalis semisirkularis yang tegak
lurus satusama lain. didalam kanalis tulang, terdapat kanalis bagian
membran yang terbenam
dalam per i l i mf . Kanal i s s emi s i r kul ar i s hor i zont al ber bat as an deng
an ant r um mas t oi deum dantampak sebagai tonjolan, tonjolan kanalis
semisirkularis horizontalis (lateralis).Kanalis semisirkularis vertikal (posterior)
berbatasan dengan fossa crania
media dant ampak pada per mukaan at as os pet r os us s ebagai t onj ol an,
emi nent i a ar kuat a. Kanal i s semisirkularis posterior tegak
lurus dengan kanalis semi sirkularis superior. Kedua
ujungyang t i dak mel ebar dar i kedua kanal i s s emi s i r kul ar i s yang l e
t aknya ver t i kal ber s at u dan bermuara pada vestibulum sebagai
krus komunis.Kanalis semisirkularis membranasea letaknya didalam kanalis
semisirkularis ossea.Diantara kedua kanalis ini terdapat ruang
berisi perilimf. Didalam kanalis semisirkularismembranasea terdapat
endolimf. Pada tempat melebarnya kanalis semisirkularis ini terdapatsel-sel persepsi.
Bagian ini dinamakan ampulla.Sel-sel persepsi yang ditunjang oleh sel-sel penunjang
letaknya pada Krista ampularisyang menempati 1/3 dari lumen ampulla.
Rambut-rambut dari sel persepsi ini mengenai or gan yang di namakan
kupul a, s uat u or gan gel at i nous yang mencapai at ap dar i
ampul l asehingga dapat menutup seluruh ampulla.

Fisiologi pendengaran
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energy bunyi oleh daun telinga
dalam bent uk gel ombang yang di al i r kan mel al ui udar a at au t ul ang
kekokl ea. Get ar an t er s ebut mengget ar kan membr an t i mpani di t er us
kan ket el i nga t engah mel al ui r angkai an t ul ang pendengaran yang akan
mengimplikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian
perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. Energi getar yang
telahdiamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan
tingkap lonjong sehingga perilimfa pada skala vestibule bergerak. Getaran
diteruskan melalui membrane Reissner yangmendorong endolimfa, sehingga akan
menimbulkan gerak relative antara membran
basilarisd a n me mb r a n t e k t o r i a . P r o s e s i n i me r u p a k a n r a n g s a n
g me k a n i k y a n g me n y e b a b k a n
t e r j a d i n y a d e f l e k s i s t e r e o s i l i a s e l -
s e l r a mb u t , s e h i n g g a k a n a l i o n t e r b u k a d a n t e r j a d i p e n g l e p
a s a n i o n b e r mu a t a n l i s t r i k d a r i b a d a n s e l . Ke a d a a n i n i me n
i mb u l k a n p r o s e s depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan
neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akanmenimbulkan potensial aksi
pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nucleus auditoriussampai ke
korteks pendengaran (area 39-40) di lobus temporalis.

ANATOMI DAN FISIOLOGI HIDUNG
Hi dung t er di r i at as hi dung l uar dan hi dung dal am. Hi dung l uar me
nonj ol pada gar i s t engah di ant ar a pi pi dengan bi bi r at as , s t r ukt ur
hi dung l uar dapat di bedakan at as t i ga bagi an yai t u: pal i ng at as ku
bah t ul ang yang t ak dapat di ger akkan, dibawahnya terdapat kubah
kartilago yang sedikit dapat digerakkan dan yang paling bawaha dalah
lobolus hidung yang mudah digerakkan.
Bagian puncak hidung biasanya disebut apeks. Agak keatas dan belakang dari
apeksdisebut batang hidung (dorsum nasi), yang berlanjut sampai kepangkal hidung
dan menyatudengan dahi. Yang disebut kolumela membranosa mulai dari apeks, yaitu
diposterior bagiantengah pinggir dan terletak sebelah distal dari kartilago
septum. Titik pertemuan kolumeladengan bibir atas dikenal sebagai dasar
hidung. Disini bagian bibir atas membentuk cekungandangkal memanjang
dari atas kebawah yang disebut filtrum. Sebelah menyebelah
kolumelaadalah nares anterior atau nostril(Lubang hidung)kanan dan kiri,
sebelah latero-superior dibatasi oleh ala nasi dan sebelah inferior oleh dasar
hidung.

Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi
oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk
melebarkan atau
menyempitkanl ubang hi dung. Bahagi an hi dung dal am t er di r i at as s t
r ukt ur yang membent ang dar i os internum disebelah anterior hingga koana di
posterior, yang memisahkan rongga hidung darinasofaring. Rongga hidung atau
kavum nasi berbentuk terowongan dari depan kebelakang


dipisahkan oleh septum nasi dibagian tengahnya menjadi kavum nasi
kanan dan kiri. Pintuatau lubang masuk kavum nasi bagian depan disebut
nares anterior dan lubang belakangdisebut nares posterior (koana)yang
menghubungkan kavum nasi dengan nasofaring.Bagian dari kavum nasi yang
letaknya sesuai ala nasi, tepat dibelakang nares anterior,disebut dengan
vestibulum.Vestibulum ini dilapisi oleh kulit yang banyak kelenjar
sebaseadan rambut-rambut panjang yang disebut dengan vibrise.
Tiap kavum nasi mempunyai 4 buah dinding yaitu dinding medial, lateral, inferior
dansuperior. Dinding medial hidung ialah septum nasi. Septum nasi ini dibentuk oleh
tulang dantulang rawan, dinding lateral terdapat konkha superior, konkha
media dan konkha inferior.Yang terbesar dan letaknya paling bawah ialah
konkha inferior, kemudian yang lebih kecil adalah konka media, yang
lebih kecil lagi konka superior, sedangkan yang terkecil ialah konka
suprema dan konka suprema biasanya rudimenter. Konka inferior
merupakan tulang tersendiri yang melekat pada os maksila dan labirin
etmoid, sedangkan konka media, superior dan suprema merupakan bagian dari labirin
etmoid. Celah antara konka inferior dengan dasar hidung dinamakan meatus inferior,
berikutnya celah antara konkha media dan inferior disebutmeatus media dan sebelah
atas konkha media disebut meatus superior.
Meatus medius merupakan salah satu celah yang penting dan merupakan
celah yang lebih luas dibandingkan dengan meatus
superior. Disini terdapat muara dari sinus maksilla,sinus frontal dan bahagian
anterior sinus etmoid. Dibalik bagian anterior konka media yangletaknya
menggantung, pada dinding lateral terdapat celah yang berbentuk bulat
sabit yang
di kenal s ebagai i nf undi bul um. Ada s uat u muar a at au f i s ur a yang b
er bent uk bul an s abi t menghubungkan meatus medius dengan
infundibulum yang dinamakan hiatus semilunaris.
Dinding inferior dan medial infundibulum membentuk tonjolan
yang berbentuk seperti lacidan dikenal sebagai prosesus unsinatus.
Di bagian atap dan lateral dari rongga hidung terdapat sinus yang terdiri
atas sinusmaksilla, etmoid, frontalis dan sphenoid. Dan
sinus maksilla merupakan sinus paranasal terbesar diantara lainnya, yang
berbentuk pyramid iregular dengan dasarnya menghadap kefossa nasalis dan
puncaknya kearah apek prosesus zigomatikus os maksilla.Dasar cavum nasi
dibentuk oleh os frontale da os palatinus sedangkan atap cavumnas i
adal ah cel ah s empi t yang di bent uk ol eh os f r ont al e dan os
s phenoi dal e. Membr ana mukosa olfaktorius, pada bagian atap dan bagian
cavum nasi yang berdekatan, mengandung
s e l s a r a f k h u s u s y a n g me n d e t e k s i b a u . Da r i s e l -
s e l i n i s e r a t s a r a f me l e wa t i l a mi n a cribriformis os frontale dan
kedalam bulbus olfaktorius nervus cranialis I olfaktorius

Perdarahan hidung
Secara garis besar perdarahan hidung berasal dari 3 sumber utama yaitu:
1 . Ar t e r i E t mo i d a l i s a n t e r i o r
2.Arteri Etmoidalis posterior cabang dari arteri oftalmika
3. Ar t er i Sf enopal at i na, cabang t er mi nal ar t er i maks i l ar i s i nt er na
yang ber as al dar i ar t er i karotis ekstern
Hidung Bagian bawah rongga hidung mendapat pendarahan dari
cabang arteri maksilaris interna, diantaranya ialah ujung arteri palatina
mayor dan arteri sfenopalatina yang
keluar dar i f or amen s f enopal at i na ber s ama ner vus s f enopal at i na da
n memas uki r ongga hi dung dibelakang ujung posterior konka media.
Bagian depan hidung mendapat pendarahan dari cabang-cabang arteri fasialis.
P a d a b a g i a n d e p a n s e p t u m t e r d a p a t a n a s t o m o s i s d a r i
c a b a n g - c a b a n g a r t e r i sfenopalatina, arteri etmoid anterior, arteri
labialis superior dan arteri palatina mayor, yang disebut pleksus
kieesselbach (littles area). Pleksus Kiesselbach letaknya superfisialis
danmudah cedera oleh truma, sehingga sering menjadi sumber epistaksis.Vena-vena
hidung mempunyai nama yang sama dan berjalan berdampingan dengan
arterinya. Vena divestibulum dan struktur luar hidung bermuara ke vena
oftalmika yang berhubungan dengan sinus kavernesus.



ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA
Kelopak Mata
Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta
mengeluarkansekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan komea.
Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata
terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata.
Dapat membuka di r i unt uk member i j al an mas uk s i nar kedal am bo
l a mat a yang dibutuhkan untuk penglihatan.
Pembasahan dan. pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena
pemerataan ai r mat a dan s ekr es i ber bagai kel enj ar s ebagai aki bat
ger akan buka t ut up kel opak mat a. Kedipan kelopak mata sekaligus
menyingkirkan debu yang masuk.
Kel opak mempunya i l api s kul i t yang t i pi s pada bagi an depan s eda
ng di bagi an belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva
tarsal.
Gangguan penut upan kel opak akan mengaki bat kan ker i ngnya per m
ukaan mat asehingga terjadi keratitis et lagoftalmos.
Pada kelopak terdapat bagian-bagian :
- Kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar keringat,
kelenjar Zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar Meibom pada tarsus.-
Ot ot s eper t i :
M. orbikularis okuli
yang ber j al an mel i ngkar di dal am kel opak at as dan bawah, dan
terletak di bawah kulit kelopak. Pada dekat tepi margo palpebra terdapat
ototorbikularis okuli yang disebut sebagai
M. Rioland. M. orbikularis
berfungsi menutup bolamata yang dipersarafi
N. facial M. levator palpebra,
yang berorigo
pada anulus foramenor bi t a dan ber i ns er s i pada t ar s us at as dengan s e
bagi an menembus
M. orbikularis
Okuli menuju kulit kelopak bagian tengah. Bagian kulit tempat insersi
M. levator palpebra
terlihats ebagai s ul kus ( l i pat an) pal pebr a. Ot ot i ni di per s ar af i ol eh n
. I I I , yang ber f ungs i unt uk mengangkat kelopak mata atau membuka mata.-
Di d a l a m k e l o p a k t e r d a p a t t a r s u s y a n g me r u p a k a n j a r i
n g a n i k a t d e n g a n k e l e n j a r d i dalamnya atau kelenjar Meibom yang
bermuara pada margo palpebral
Sept um or bi t a yang mer upakan j ar i ngan f i br os i s ber as al dar i
r i ma or bi t a mer upakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.- Tarsus
ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita pada seluruh
lingkaran pembukaan r ongga or bi t a. Tar s us ( t er di r i at as j ar i ngan i
kat yang mer upakan j ar i ngan penyokong kelopak dengan kelenjar Meibom
(40 bush di kelopak atas dan 20 pada kelopak bawah).
- Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah
a. palpebra.


Sklera
Bagian putih bola mata yang bersama-sama dengan kornea merupakan
pembungkus dan pelindung isi bola mata. Sklera berjalan dari papil saraf
optik sampai kornea.
Sklera sebagai dinding bola mata merupakan jaringan yang kuat, tidak
bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira 1 mm.
Skl er a ant er i or di t ut upi ol eh 3 l api s j ar i ngan i kat vas kul ar .
Dibagian belakang saraf optik menembus sklera dan tempat tersebut disebut kribosa.
Bagian luar sklera berwarna putih dan halus dilapisi oleh kapsul Tenon dan
dibagian depan oleh konjungtiva.Diantara stroma sklera
dan kapsul Tenon terdapat episklera. Bagian dalamnya berwarna
coklat dan kasar dan dihubungkan dengan koroid oleh filamen-
filamen jaringan ikat yang berpigmen, yang merupakan dinding luar ruangan
suprakoroid Kekakuan sklera dapat meninggi pada pasien diabetes melitus,
atau merendah padaeksoftalmos goiter, miotika, dan meminum air banyak.


Kornea
Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata,
bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup
bola mata sebelah depandan terdiri atas lapis :
1. Epitel-
Tebalnya 50 pm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang sating
tumpang tindih;satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.- Pada sel basal
Bering terlihat mitosis sel, dan sel muds ini terdorong ke depan menjadi lapis sel
sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat dengan
sel basal di sampingya dan sel poligonal di depannya
melalui desmosom dan makula okluden;ikatan ini menghambat pengaliran air,
elektrolit, dan glukosa yang merupakan
barrier.
- Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi
gangguanakan mengakibatkan erosi rekuren.- Epitel berasal dari ektoderm
permukaan.
2 . M e m b r a n B o w m a n - Terletak di bawah membran basal epitel
komea yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan
berasal dari bagian depan stroma.- Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi3 .
3 . S t r o m a - Terdiri atas
a) lamel
yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan lainnya,
pada p e r mu k a a n t e r l i h a t a n y a ma n y a n g t e r a t u r s e d a n g d i b a g
i a n p e r i f e r s e r a t k o l a g e n i n i bercabang; terbentuknya kembali serat
kolagen memakan waktu lama yang kadang-kadangsampai 15 bulan.
b) Keratosit
merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak di antara serat
kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat
kolagendalam perkembangan embrio atau sesudah trauma.
4. Membran Descement- Merupakan membran aselular dan merupakan batas
belakang stroma komea dihasilkan selendotel dan merupakan membran basalnya.

- Bersifat sangat elastik dan berkembang terns seumur hidup, mempunyai tebal 40
m.5. Endotel- Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-
40 pm. Endotel melekat pada membran descement melalui hemidesmosom dan zonula
okluden.Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf
siliar longus,saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan
suprakoroid, masuk ke dalam stromakornea, menembus membran Bowman
melepaskan selubung Schwannya. Seluruh lapis epiteldipersarafi sampai
pada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir saraf. Bulbul Krause
untuk sensasi dingin ditemukan di daerah limbus. Daya regenerasi saraf sesudah
dipotong di daerahlimbus terjadi dalam waktu 3 bulan.
Tr auma at au penya ki t yang mer us ak endot el akan mengaki bat kan
s i s t em pompaendotel terganggu sehingga dekompensasi endotel dan
terjadi edema kornea. Endotel tidak mempunyai daya regenerasi.
Kor nea mer upakan bagi an mat a yang t embus caha ya dan
menut up bol a mat a di sebelah depan. Pembiasan sinar terkuat dilakukan
oleh kornea, dimana 40 dioptri dari 50dioptri pembiasan sinar masuk kornea
dilakukan oleh kornea.

Pupil
Pupil merupakan lubang ditengah iris yang mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk.
Pupil anak-anak berukuran kecil akibat belum berkembangnya saraf simpatis.
ukuran pupil adalah sedang, dan orang tua pupil mengecil akibat rasa silau
yang dibangkitkan oleh lensa yang sklerosis.
Pupil waktu tidur kecil , hal ini dipakai sebagai ukuran tidur, simulasi, koma dan
tidur sesungguhnya. Pupil kecil waktu tidur akibat dari :
1 . B e r k u r a n g n y a r a n g s a n g a n s i m p a t i s
2 . K u r a n g r a n g s a n g a n h a m b a t a n m i o s i s Bi l a
s ubkor t eks beker j a s empur na maka t er j adi mi os i s . Di wakt u
bangun kor t eks menghambat pusat subkorteks sehingga terjadi midriasis. Waktu
tidur hambatan subkortekshilang sehingga terjadi kerja subkorteks yang sempurna
yang akan menjadikan miosis.
Fungsi mengecilnya pupil untuk mencegah aberasi kromatis pada
akomodasi danuntuk memperdalam fokus seperti pada kamera foto yang
difragmanya dikecilkan.

Retina
Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran
daripadas er abut -
s er abut s ar af opt i k. Let aknya ant ar a badan kaca dan kor oi d.
Bagian anterior berakhir pada ora serata. Dibagian retina yang
letaknya sesuai dengan sumbu penglihatanterdapat makula lutea (bintik kuning)
kira-kira berdiameter 1 - 2 mm yang berperan pentinguntuk tajam penglihatan.
Ditengah makula lutea terdapat bercak mengkilat yang merupakanreflek fovea.
Kira-kira 3 mm kearah nasal kutub belakang bola mata terdapat daerah
bulat putihkemerah-merahan, disebut papil saraf optik, yang
ditengahnya agak melekuk dinamakanekskavasi faali. Arteri retina sentral
bersama venanya masuk kedalam bola mata ditengah papil saraf optik. Arteri
retina merupakan pembuluh darah terminal.
Retina terdiri atas lapisan:
1. Lapis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang yang
mempunyai bentuk ramping, dan sel kerucut.
2. Membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi.
3.Lapis nukleus luar, merupakan susunan lapis nukleus sel kerucut dan
batang. Ketigalapis diatas avaskular dan mendapat metabolisme dari kapiler koroid.
4.Lapi s pl eks i f or m l uar , mer upakan l api s as el ul ar dan mer upakan
t empat s i naps i s s el fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal
5. Lapi s nukl eus dal am, mer upakan t ubuh s el bi pol ar , s el
hor i zont al dan s el Mul l er Lapi s ini mendapat metabolisme dari arteri retina
sentral
6.Lapis pleksiform dalam, merupakan lapis aselular merupakan tempat
sinaps sel bipolar,sel amakrin dengan sel ganglion
7.Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada
neuron kedua
8.Lapis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju ke
arch saraf optik. Didalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh
darah retina.
Membran limitan interna, merupakan membran hialin antara retina dan badan kaca.
Lapisan luar retina atau sel kerucut dan batang mendapat nutrisi dari
koroid
Batangl ebi h banyak dar i pada ker ucut , kecual i di daer ah makul a, di
mana ker ucut l ebi h banyak. Daerah papil saraf optik terutama terdiri
atas serabut saraf optik dan tidak mempunyai daya penglihatan (bintik buta).



Gannguan pada mata
Ablasio
Penyakit ini adalah suatu keadaan lepasnya retinasensoris dari epitel pigmen retina
(RIDE). Sebagian besarablasio retina terjadi akibat adanya satu atau lebih robekan-
robekan atau lubang-lubang di retina, dikenal sebagaiablasio retina regmatogen
(Rhegmatogenous RetinalDetachment). Gejala yang sering dikeluhkan
biasanyaterlihatnya benda melayang-layang, adanya kilatan cahaya,penurunan tajam
penglihatan dan ada semacam tirai tipisberbentuk parabola yang naik perlahan-lahan
dari mulaibagian bawah bola mata dan akhirnya menutup.
Bufthalmus:
Penyakit ini tergolong penyakit mata dengan tekanan bola mata yang meninggisejak
lahir. Akibat tekanan bola mata yang meninggi, ukuran bola mata bayi sangat
besar.Keadaan ini mengganggu kornea mata. penderita takut melihat cahaya,
timbul gangguankelopak mata, kornes membengkak, dan warna kornea menjadi
keruh. Untuk mengurangibendungan cairan bola mata, yang membuat tekanan bola
mata yang meninggi dilakukanoperasi sayatan (goniotomy) sesegera mungkin agar
perkembangan mata dan ketajamanpenglihatan anak tidak sampai terganggu.
Blefaritis:
blefaritis adalah suatu peradangan pada kelopak mata karena terjadinya
produksiminyak yang berlebihan. Tidak diketahui persis mengapa produksi minyak
bisa menjadiberlebihan. Sayangnya kelebihan minyak ini ada di dekat kelopak mata
yang juga seringdidatangi bakteri. Gejala blefaritis berupa mata merah, nyeri, panas,
gatal, berair, ada luka dibagian kelopak mata dan membengkak. Pada beberapa kasus
sampai terjadi kerontokan bulumata. Ada dua jenis blefaritis yaitu blefaritis anterior
dan blefaritis posterior. Yang pertamamerupakan peradangan di kelopak mata bagian
luar depan yaitu di tempat melekatnya bulumata. Penyebabnya adalah bakteri
stafilokokus. Yang kedua adalah peradangan di kelopak mata bagian dalam, yaitu
bagian kelopak mata yang bersentuhan dengan mata. Penyebabnyaadalah kelainan
pada kelenjar minyak.
Dakriosistitis:
Penyebab dakriosistitis adalah penyumbatan yang terjadi pada duktusnasolakrimalis
yaitu saluran yang mengalirkan air mata ke hidung. Faktor alergilah
yangmenyebabkan terjadinya sumbatan pada saluran tersebut. Akibatnya adalah
infeksi di sekitarkantung air mata yang menimbulkan nyeri, warna merah dan bengkak, bahkan
bisa sampaimengeluarkan nanah dan penderita mengalami demam. Infeksi yang ringan
biasanya akancepat sembuh walau tetap ada pembengkakan. Sementara yang tergolong parah
dapatmenyebabkan kemerahan dan penebalan di atas kantung air mata. Jika terus
berlanjut akanterbentuk kantung nanah.
Endoftalmitis:
Merupakan infeksi yang terjadi di lapisan mata bagian dalam sehingga bolamata
bernanah. Gejalanya berupa mata merah, nyeri, bahkan sampai mengalami
gangguanpenglihatan. Biasanya terjadi karena mata anak tertusuk sesuatu seperti lidi
atau benda tajamlainnya. Infeksi ini cukup berat sehingga harus segera ditangani
karena bisa menimbulkankebutaan.
glaukoma;
Glaukoma ditandai dengan pandangan yang mulai kabur dan berkurangnyapandangan
ke samping (lebar penglihatan berkurang). Jika ditangani dengan baik, sebelumterjadi
kerusakan pada retina dan saraf mata, maka masih ada kesempatan untuk
kembalimembaik. Namun jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan
kebutaan. Hal inidisebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata
terhambat sehingga bola mataakan membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang
berada di belakang bola matayang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran darah
sehingga saraf mata akan mati.
Gonoblenorrhoe:
Adalah penyakit mata yang terjadi pada bayi yang baru lahir karenaibunya menderita
gonorrhoe. Gonorrhoe juga dapat menyerang pada orang dewasa secara autinfeksi
melalui tangan atau handuk. Gejalanya adalah mata bayi bengkak, bernanah dan
tidak dapat membuka. Dalam waktu 3 minggu bola mata akan pecah dan
menyebabkan butapermanen.
Gangguan Lensa Mata:
penyakit yang menyerang pada gangguan penglihatan ini adaberagam jenis nya diantaranya
Miopi
(tidak dapat melihat dengan jelas objek yang berada jauh),
Hiperopi
(tidak dapat melihat dengan jelas objek yang berada dalam jarak dekat),
Presbiopi
(kelainan fisik pada lensa mata yang menyebabkan kesulitan melihat dalam
jarak dekat),
Astigmatisma
(penglihatan kabur baik dalam jarak jauh maupun dalam jarak dekat),
Amblyopia
(pusat penglihatan pada salah satu mata tidak berkembang baik),
Strabismus
(mata juling),
Silindris
(fokus benda yang dilihat terpecah menjadi dua bayangan)
Iridosiklitis:
Penyebabnya berasal dari gigi yang berlubang. Pada awalnya, penyakit iniditandai dengan mata
merah, namun tanpa kotoran, yang kemudian disertai nyeri danpenglihatan agak
terganggu karena ada bintik-bintik hitam yang beterbangan. Kalau padaorang awam,
penyakit ini dianggap biasa dan hanya diobati dengan obat-obat yang dijualbebas.
Infeksi Mata:
Infeksi mata banyak jenisnya. Paling sering infeksi pada selaput lendir putihmata dan
kelopak mata (conjunctivitis) atau dikenal sebagai penyakit mata merah. Ada jugayang
disebut
Belekan
, yaitu disebabkan oleh infeksi virus, terkadang disertai infeksi bakteri.Penyakit mata
ini membuat mata menjadi merah, bengkak, dan nyeri serta memproduksikotoran
mata menjadi banyak. Gejala dari belekan ini biasanya membuat bulu mata
salingmenempel dan sulit dibuka pada waktu bangun tidur karena terlalu banyak
kotoran yanglengket di bulu mata. Biasa menyerang anak-anak dan sangat menular.
Penyakit infeksilainnya yaitu
Bintitan
yang disebabkan karena adanya infeksi bakteri pada kelenjar di dasarbulu mata dan
termasuk penyakit mata ringan. Umumnya akan menghilang dengansendirinya dalam
waktu satu minggu setelah nanah keluar
Katarak:
Katarak adalah sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata
berselaputdan rabun. Lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat
menembusinya, bervariasisesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total dan
menghalangi jalan cahaya.Penderita katarak akan mengalami pengelihatan yang
buram, ketajaman pengelihatanberkurang, sensitivitas kontras juga hilang, sehingga
kontur, warna bayangan dan visi kurang jelas karena cahaya tersebar oleh katarak
ke mata. Tes sensitivitas kontras harus dilakukandan jika kekurangan sensitivitas
kontras terlihat makan dianjurkan untuk konsultasi denganspesialis mata.
Koloboma:
Koloboma adalah istilah yang menggambarkan lubang yang terdapat padastruktur
mata, seperti lensa mata, kelopak mata, iris, retina, koroid, atau
diskus optikus.Lubang ini telah ada sejak lahir dan dapat disebabkan adanya jarak
antara dua struktur dimata. Strukturini gagal menutup sebelum bayi dilahirkan.
Koloboma dapat terjadi pada satuatau kedua mata. Kloboma memengaruhi
pandangan, tergantung dari tingkat keparahansesuai dengan ukuran dan lokasi.
Misalnya, bila hanya sebagian kecil dari iris yang rusak,pandangan mungkin saja
normal. Namun bila terjadi pada retina atau saraf optik, makapandangan pasien akan rusak
dan sebagian besar lapangan pandang akan hilang.
Konjungtivitis:
Adalah iritasi/peradangan akibat infeksi pada bagian selaput yang melapisimata.
Gejalanya mata memerah, terasa nyeri, berair, gatal, keluar kotoran (belekan),
danpenglihatan (kabur). Penyakit yang mudah menular dan bisa berlangsung hingga
berbulan-bulan ini disebabkan beberapa faktor, seperti infeksi virus atau bakteri,
alergi (debu, serbuk,bulu, angin, atau asap), penggunaan lensa kontak yang kurang
bersih, dan pemakaian lensakontak jangka panjang. Penyakit ini dibagi menjadi 2
golongan yaitu KonjungtivitisGonokokal dan Konjungtivitis Vernalis.
trachoma:
Adalah infeksi pada mata yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis.Bakteri ini
berkembang biak di lingkungan yang kotor atau bersanitasi buruk. Lantaran
itulah,trakoma sering menyerang anak-anak, terutama di berbagai negara
berkembang. Pemaparanbakteri berlangsung saat anak menggunakan alat atau benda
yang sudah tercemari Chlamydiaseperti sapu tangan atau handuk.Gejala trakoma
adalah mata merah, mengeluarkan kotoran(belekan), pembengkakan kelopak
mata dan kelenjar getah bening, serta kornea kelihatankeruh. Penyakit ini sangat
menular.
Ulkus Kornea:
Adalah infeksi pada kornea bagian luar. Biasanya terjadi karena jamur,virus, protozoa
atau karena beberapa jenis bakteri, seperti stafilokokus, pseudomonas
ataupneumokokus. Penyebab awal bisa karena mata kelilipan atau tertusuk benda
asing. UKterkadang terjadi di seluruh permukaan kornea sampai ke bagian dalam
dan belakang kornea.UK yang memburuk dapat menyebabkan komplikasi infeksi di
bagian kornea yang lebihdalam, perforasi kornea (terjadi lubang), kelainan letak
iris (selaput pelangi) dan kerusakanmata. Gejalanya mata merah, nyeri, gatal,
berair, muncul kotoran mata, peka terhadap cahaya(photo phobia) , pada bagian
kornea tampak bintik nanah warna kuning keputihan, dangangguan penglihatan
Xerophthalmania:
Adalah kelainan pada mata berupa terjadinya kekeringan pada selaputlendir / bagian
putih mata (konjungtiva) dan selaput bening / bagian hitam mata (kornea).Penyakit ini
sering disebut dengan penyakit buta malam, karena penderita tidak bisa melihatbenda
dengan jelas apabila dalam keadaan malam hari. Mata kering
ini disebabkankekurangan zat pelindung yang disebut retinol atau vitamin A. Akibat
dari kekuranganvitamin A, selaput lendir mata jadi kering dan berlipat-lipat. Pada
bagian kiri biji mata

Gangguan THT
A. Telinga
1. Radang telinga atau biasa disebut dengan otitas media
Penyakit ini disebabkan karena virus dan juga bakteri , sering menyerang anak kecil
.Penyakit ini mempunyai beberapa gejala yang diantaranya sakit pada daerah telinga,
demampanas, dan juga pendengaran agak sedikit berkurang. Telinga juga
mengeluarkan nanah dankelainan ini dapat berbahaya karena bisa memecahkan
gendang telinga
yang selanjutnyamengakibatkan tuli.
2. Labirintitis
Labirintitis adalah gangguan pada
Labirin di dalam telinga. Penyakit ini disebabkan olehbebarapa faktor yang dianntaranya
infeksi, gegar otak, dan juga alergi. Penyakit ini memeiliki beberapa gejala antara lain
telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan pendengaran juga berkurang.
3. Motion sickness
Pernahkah anda naik wahana tornado di dunia fantasi? apa yang Anda rasakan
setelahnaik wahana tersebut?apakah Anda merasa pusing? atau ketika dalam
perjalanan di laut,udara maupun darat kadang-kadang terjadi semacam rasa mual,
pusing, dan juga muntah-muntah. Orang mengatakan ini adalah mabuk perjalanan
atau biasa disebut dengan
motionsickness
. Mabuk perjalanan ini merupakan gangguan pada fungsi keseimbangan. Hal
inidisebabkan oleh rangsangan yang terus menerus oleh gerakan atau getaran-getaran
yangterjadi selama perjalanan, baik darat, laut maupun udara. Biasanya disertai
dengan muka agak pucat, berkeringat dingin dan juga pusing.
4)Tuli
Tuli atau biasa kita panggil tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk
dapatmendengar. Tuli dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
tuli konduktif dan tuli saraf .Tulikonduktif terjadi disebabkan oleh penumpukan
kotoran telinga di saluran pendengaran,sehingga mengganggu transmisi suara ke
koklea yang berada di dalam telinga kita . Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan
syaraf pendengaran atau kerusakan pada bagian
koklea khususnya pada bagian organ korti
B. Pada hidung
2. Anosmia
Anosmia adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau. Penyakitini
dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala, keracunantimbel,
kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk mengatasi gangguan ini harusdiketahui
dulu penyebabnya.
3.Rhinitis alergika (allergic rhinitis)
terjadi karena sistem kekebalan tubuh kita bereaksi berlebihan terhadap partikel-partikel yang
ada di udara yang kita hirup. Sistem kekebalan tubuhkita menyerang partikel-partikel itu,
menyebabkan gejala-gejala seperti bersin-bersin dan hidungmeler. Partikel-partikel itu disebut alergen
yang artinya partikel-partikel itu dapat menyebabkansuatu reaksi alergi

You might also like