Anatomi telinga dibagi atas telinga luar,telinga tengah,telinga dalam: T e l i n g a L u a r Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran tympani.Telinga luar atau pinna merupakan gabungan dari tulang rawan yang diliputi kulit. Dauntelinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Liang telinga (meatus akustikus eksternus) ber bent uk hur uf S, dengan r angka t ul ang r awan pada s eper t i ga bagi an l uar , di s eper t i ga bagian luar kulit liang telinga terdapat banyak kelenjar serumen (modifikasikelenjar keringat= Kelenjar serumen) dan rambut. Kelenjar keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga.Pada dua pertiga bagian dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen, dua pertiga bagiandalam rangkanya terdiri dari tulang. Panjangnya kira-kira 2,5 - 3 cm. Meatus dibatasi olehkulit dengan sejumlah rambut, kelenjar sebasea, dan sejenis kelenjar keringat yang telahmengalami modifikasi menjadi kelenjar seruminosa yai t u kel enj ar apokr i n t ubul er yang berkelok- kelok yang menghasilkan zat lemak setengah padat berwarna kecoklat- coklatanyang dinamakan serumen ( mi nyak t el i nga) . Ser umen ber f ungs i menangkap debu danmencegah infeksi.
Gambar 2.1
: Telinga luar, telinga tengah, telinga dalam. Potongan Frontal Telinga Telinga tengah berbentuk kubus dengan : b a t a s l u a r : M e m b r a n t i m p a n i Telinga tengah berbentuk kubus dengan : B a t a s d e p a n : T u b a e u s t a c h i u s Bat as Bawah : Vena j ugul ar i s ( bul bus j ugul ar i s ) Batas belakang : Aditus ad antrum, kanalis fasialis pars vertikalis. B a t a s a t a s : T e g m e n t i m p a n i ( m e n i n g e n / o t a k ) Bat as dal am: Ber t ur ut - t ur ut dar i at as ke bawah kanal i s s emi s i r kul ar i s horizontal, kanalis fasialis,tingkap lonjong (oval window) ,tingkap bundar (round window) dan promontorium.Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga danterlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian atas disebut Pars flaksida (MembranShrapnell), sedangkan bagian bawah Pars Tensa (membrane propia). Pars flaksida hanya ber l api s dua, yai t u bagi an l uar i al ah l anj ut an epi t el kul i t l i ang t el i nga dan bagi an dal amdilapisi oleh sel kubus bersilia, seperti epitel mukosa saluran napas. Pars tensa mempunyai
satu lapis lagi ditengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastinyang berjalan secara radier dibagian luar dan sirkuler pada bagian dalam.Bayangan penonjolan bagian bawah maleus pada membrane timpani disebut umbo.Di membr an t i mpani t er dapat 2 macam s er abut , s i r kul er dan r adi er . Ser abut i ni l ah yangmenyebabkan timbulnya reflek cahaya yang berupa kerucut. Membran timpani dibagi dalam4 kuadran dengan menarik garis searah dengan prosesus longus maleus dan garis yang tegak lurus pada garis itu di umbo, sehingga didapatkan bagian atas-depan, atas-belakang, bawah-depan serta bawah belakang, untuk menyatakan letak perforasi membrane timpani.Didalam telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yang tersusun dari luar kedalam, yaitu maleus, inkus, dan stapes. Tulang pendengaran didalam telinga tengah saling berhubungan . Prosesus longus maleus melekat pada membrane timpani, maleus melekat pada i nkus dan i nkus mel ekat pada s t apes . St apes t er l et ak pada t i ngkap l onj ong yang ber hubungan dengan kokl ea. Hubungan ant ar t ul ang- t ul ang pendengar an mer upakan persendian.Telinga tengah dibatasi oleh epitel selapis gepeng yang terletak pada lamina propriayang tipis yang melekat erat pada periosteum yang berdekatan. Dalam telinga tengah terdapatdua otot kecil yang melekat pada maleus dan stapes yang mempunyai fungsi konduksi suara.maleus, inkus, dan stapes diliputi oleh epitel selapis gepeng. Pada pars flaksida terdapat d a e r a h y a n g d i s e b u t a t i k . Di t e mp a t i n i t e r d a p a t a d i t u s a d a n t r u m, y a i t u l u b a n g y a n g menghubungkan telinga tengah dengan antrum mastoid. Tuba eustachius termasuk dalamtelinga tengah yang menghubungkan daerah nasofaring dengan telinga tengah Telinga tengah berhubungan dengan rongga faring melalui saluran eustachius (tubaauditiva), yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan antara kedua sisi membranet y mp a n i . T u b a a u d i t i v a a k a n me mb u k a k e t i k a mu l u t me n g a n g a a t a u k e t i k a me n e l a n makanan. Ketika terjadi suara yang sangat keras, membuka mulut merupakan usaha yang bai k unt uk mencegah pecahnya membr an t ympani . Kar ena ket i ka mul ut t er buka, t uba auditiva membuka dan udara akan masuk melalui tuba auditiva ke telinga tengah, sehingga menghasilkan tekanan yang sama antara permukaan dalam dan permukaan luar membrane tympani
Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkarandan vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis. Ujung atau puncak kokleadisebut holikotrema, menghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala vestibuli.Kanalis semi sirkularis saling berhubungan secara tidak lengkap dan membentuk lingkaran yang tidak lengkap.Pada i r i s an mel i nt ang kokl ea t ampak s kal a ves t i bul i s ebel a h at as , s kal a t i mpani sebelah bawah dan skala media (duktus koklearis) diantaranya. Skala vestibuli dan skalat i mpani ber i s i per i l i mf a, s edangkan s kal a medi a ber i s i endol i mf a. Das ar s kal a ves t i bul i disebut sebagai membrane vestibuli ( Reissners membrane) sedangkan dasar skala mediaadalah membrane basalis. Pada membran ini terletak organ corti.Pada s kal a medi a t er dapat bagi an yang ber bent uk l i dah yang d i s ebut membr antektoria, dan pada membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, selrambut luar dan kanalis corti, yang membentuk organ corti.
Koklea bagian koklea labirin adalah suatu saluran melingkar yang pada manusia panjangnya35mm. kokl ea bagi an t ul ang membent uk 2, 5 kal i put ar an yang mengel i l i ngi s umbunya. Sumbu ini dinamakan modiolus, yang terdiri dari pembuluh darah dan saraf. Ruang di dalamkoklea bagian tulang dibagi dua oleh dinding (septum). Bagian dalam dari septum ini terdiridari lamina spiralis ossea. Bagian luarnya terdiri dari anyaman penyambung, lamina spiralismembranasea. Ruang yang mengandung perilimf ini dibagi menjadi : skala vestibule (bagianatas) dan skala timpani (bagian bawah). Kedua skala ini bertemu pada ujung koklea. Tempatini dinamakan helicotrema. Skala vestibule bermula pada fenestra ovale dan skala timpani berakhir pada fenestra rotundum. Mulai dari pertemuan antara lamina spiralis membranaseakearah perifer atas, terdapat membrane yang dinamakan membrane reissner. Pada pertemuankedua lamina ini, terbentuk saluran yang dibatasi oleh: 1 . me mb r a n e r e i s s n e r b a g i a n a t a s 2. l ami na s pi r al i s membr anas ea bagi an bawah 3 . d i n d i n g l u a r k o k l e a saluran ini dinamakan duktus koklearis atau koklea bagian membrane yang berisiendol i mf . Di ndi ng l uar kokl ea i ni di namakan l i gament um s pi r al i s . di s i ni , t er dapat s t r i avaskularis, tempat terbentuknya endolimf.
Di dal am l ami na membr anas ea t er dapat 20. 000 s er abut s ar af . Pada membar ana basilaris (lamina spiralis membranasea) terdapat alat korti. Lebarnya membrane basilaris dari basis koklea sampai keatas bertambah dan lamina spiralis ossea berkurang. Nada dengan f r ekuens i t i nggi ber pengar uh pada bas i s kokl ea. Sebal i knya nada r endah ber pengar uhdibagian atas (ujung) dari koklea.
Vestibulum Ves t i bul um l et aknya di ant ar a kokl ea dan kanal i s s emi s i r kul ar i s y ang j uga ber i s i perilimf. Pada vestibulum bagian depan, terdapat lubang (foramen ovale) yang berhubungandengan membrane timpani, tempat melekatnya telapak (foot plate) dari stapes. Di dalam ves t i bul um, t er dapat gel embung- gel embung bagi an membr ane s akkul us dan ut r i kul us . Ge l e mb u n g - g e l e mb u n g s a k k u l u s d a n u t r i k u l u s b e r h u b u n g a n s a t u s a ma l a i n d e n g a n perantaraan duktus utrikulosakkularis, yang bercabang melal ui duktus endolimfatikus yang b e r a k h i r p a d a s u a t u l i l p a t a n d a r i d u r a ma t e r , y a n g t e r l e t a k p a d a b a g i a n b e l a k a n g o s piramidalis. Lipatan ini dinamakan sakkus endolimfatikus. Saluran ini buntu.Sel-sel persepsi disini sebagai sel-sel rambut yang di kelilingi oleh sel-sel penunjangyang l et aknya pada macul a. Pada s akkul us , t er dapat macu l a s akkul i . Sedangkan padautrikulus, dinamakan macula utrikuli.
Kanalis semisirkularisanlis Di kedua sisi kepala terdapat kanalis-kanalis semisirkularis yang tegak lurus satusama lain. didalam kanalis tulang, terdapat kanalis bagian membran yang terbenam dalam per i l i mf . Kanal i s s emi s i r kul ar i s hor i zont al ber bat as an deng an ant r um mas t oi deum dantampak sebagai tonjolan, tonjolan kanalis semisirkularis horizontalis (lateralis).Kanalis semisirkularis vertikal (posterior) berbatasan dengan fossa crania media dant ampak pada per mukaan at as os pet r os us s ebagai t onj ol an, emi nent i a ar kuat a. Kanal i s semisirkularis posterior tegak lurus dengan kanalis semi sirkularis superior. Kedua ujungyang t i dak mel ebar dar i kedua kanal i s s emi s i r kul ar i s yang l e t aknya ver t i kal ber s at u dan bermuara pada vestibulum sebagai krus komunis.Kanalis semisirkularis membranasea letaknya didalam kanalis semisirkularis ossea.Diantara kedua kanalis ini terdapat ruang berisi perilimf. Didalam kanalis semisirkularismembranasea terdapat endolimf. Pada tempat melebarnya kanalis semisirkularis ini terdapatsel-sel persepsi. Bagian ini dinamakan ampulla.Sel-sel persepsi yang ditunjang oleh sel-sel penunjang letaknya pada Krista ampularisyang menempati 1/3 dari lumen ampulla. Rambut-rambut dari sel persepsi ini mengenai or gan yang di namakan kupul a, s uat u or gan gel at i nous yang mencapai at ap dar i ampul l asehingga dapat menutup seluruh ampulla.
Fisiologi pendengaran Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energy bunyi oleh daun telinga dalam bent uk gel ombang yang di al i r kan mel al ui udar a at au t ul ang kekokl ea. Get ar an t er s ebut mengget ar kan membr an t i mpani di t er us kan ket el i nga t engah mel al ui r angkai an t ul ang pendengaran yang akan mengimplikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. Energi getar yang telahdiamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimfa pada skala vestibule bergerak. Getaran diteruskan melalui membrane Reissner yangmendorong endolimfa, sehingga akan menimbulkan gerak relative antara membran basilarisd a n me mb r a n t e k t o r i a . P r o s e s i n i me r u p a k a n r a n g s a n g me k a n i k y a n g me n y e b a b k a n t e r j a d i n y a d e f l e k s i s t e r e o s i l i a s e l - s e l r a mb u t , s e h i n g g a k a n a l i o n t e r b u k a d a n t e r j a d i p e n g l e p a s a n i o n b e r mu a t a n l i s t r i k d a r i b a d a n s e l . Ke a d a a n i n i me n i mb u l k a n p r o s e s depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akanmenimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nucleus auditoriussampai ke korteks pendengaran (area 39-40) di lobus temporalis.
ANATOMI DAN FISIOLOGI HIDUNG Hi dung t er di r i at as hi dung l uar dan hi dung dal am. Hi dung l uar me nonj ol pada gar i s t engah di ant ar a pi pi dengan bi bi r at as , s t r ukt ur hi dung l uar dapat di bedakan at as t i ga bagi an yai t u: pal i ng at as ku bah t ul ang yang t ak dapat di ger akkan, dibawahnya terdapat kubah kartilago yang sedikit dapat digerakkan dan yang paling bawaha dalah lobolus hidung yang mudah digerakkan. Bagian puncak hidung biasanya disebut apeks. Agak keatas dan belakang dari apeksdisebut batang hidung (dorsum nasi), yang berlanjut sampai kepangkal hidung dan menyatudengan dahi. Yang disebut kolumela membranosa mulai dari apeks, yaitu diposterior bagiantengah pinggir dan terletak sebelah distal dari kartilago septum. Titik pertemuan kolumeladengan bibir atas dikenal sebagai dasar hidung. Disini bagian bibir atas membentuk cekungandangkal memanjang dari atas kebawah yang disebut filtrum. Sebelah menyebelah kolumelaadalah nares anterior atau nostril(Lubang hidung)kanan dan kiri, sebelah latero-superior dibatasi oleh ala nasi dan sebelah inferior oleh dasar hidung.
Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan atau menyempitkanl ubang hi dung. Bahagi an hi dung dal am t er di r i at as s t r ukt ur yang membent ang dar i os internum disebelah anterior hingga koana di posterior, yang memisahkan rongga hidung darinasofaring. Rongga hidung atau kavum nasi berbentuk terowongan dari depan kebelakang
dipisahkan oleh septum nasi dibagian tengahnya menjadi kavum nasi kanan dan kiri. Pintuatau lubang masuk kavum nasi bagian depan disebut nares anterior dan lubang belakangdisebut nares posterior (koana)yang menghubungkan kavum nasi dengan nasofaring.Bagian dari kavum nasi yang letaknya sesuai ala nasi, tepat dibelakang nares anterior,disebut dengan vestibulum.Vestibulum ini dilapisi oleh kulit yang banyak kelenjar sebaseadan rambut-rambut panjang yang disebut dengan vibrise. Tiap kavum nasi mempunyai 4 buah dinding yaitu dinding medial, lateral, inferior dansuperior. Dinding medial hidung ialah septum nasi. Septum nasi ini dibentuk oleh tulang dantulang rawan, dinding lateral terdapat konkha superior, konkha media dan konkha inferior.Yang terbesar dan letaknya paling bawah ialah konkha inferior, kemudian yang lebih kecil adalah konka media, yang lebih kecil lagi konka superior, sedangkan yang terkecil ialah konka suprema dan konka suprema biasanya rudimenter. Konka inferior merupakan tulang tersendiri yang melekat pada os maksila dan labirin etmoid, sedangkan konka media, superior dan suprema merupakan bagian dari labirin etmoid. Celah antara konka inferior dengan dasar hidung dinamakan meatus inferior, berikutnya celah antara konkha media dan inferior disebutmeatus media dan sebelah atas konkha media disebut meatus superior. Meatus medius merupakan salah satu celah yang penting dan merupakan celah yang lebih luas dibandingkan dengan meatus superior. Disini terdapat muara dari sinus maksilla,sinus frontal dan bahagian anterior sinus etmoid. Dibalik bagian anterior konka media yangletaknya menggantung, pada dinding lateral terdapat celah yang berbentuk bulat sabit yang di kenal s ebagai i nf undi bul um. Ada s uat u muar a at au f i s ur a yang b er bent uk bul an s abi t menghubungkan meatus medius dengan infundibulum yang dinamakan hiatus semilunaris. Dinding inferior dan medial infundibulum membentuk tonjolan yang berbentuk seperti lacidan dikenal sebagai prosesus unsinatus. Di bagian atap dan lateral dari rongga hidung terdapat sinus yang terdiri atas sinusmaksilla, etmoid, frontalis dan sphenoid. Dan sinus maksilla merupakan sinus paranasal terbesar diantara lainnya, yang berbentuk pyramid iregular dengan dasarnya menghadap kefossa nasalis dan puncaknya kearah apek prosesus zigomatikus os maksilla.Dasar cavum nasi dibentuk oleh os frontale da os palatinus sedangkan atap cavumnas i adal ah cel ah s empi t yang di bent uk ol eh os f r ont al e dan os s phenoi dal e. Membr ana mukosa olfaktorius, pada bagian atap dan bagian cavum nasi yang berdekatan, mengandung s e l s a r a f k h u s u s y a n g me n d e t e k s i b a u . Da r i s e l - s e l i n i s e r a t s a r a f me l e wa t i l a mi n a cribriformis os frontale dan kedalam bulbus olfaktorius nervus cranialis I olfaktorius
Perdarahan hidung Secara garis besar perdarahan hidung berasal dari 3 sumber utama yaitu: 1 . Ar t e r i E t mo i d a l i s a n t e r i o r 2.Arteri Etmoidalis posterior cabang dari arteri oftalmika 3. Ar t er i Sf enopal at i na, cabang t er mi nal ar t er i maks i l ar i s i nt er na yang ber as al dar i ar t er i karotis ekstern Hidung Bagian bawah rongga hidung mendapat pendarahan dari cabang arteri maksilaris interna, diantaranya ialah ujung arteri palatina mayor dan arteri sfenopalatina yang keluar dar i f or amen s f enopal at i na ber s ama ner vus s f enopal at i na da n memas uki r ongga hi dung dibelakang ujung posterior konka media. Bagian depan hidung mendapat pendarahan dari cabang-cabang arteri fasialis. P a d a b a g i a n d e p a n s e p t u m t e r d a p a t a n a s t o m o s i s d a r i c a b a n g - c a b a n g a r t e r i sfenopalatina, arteri etmoid anterior, arteri labialis superior dan arteri palatina mayor, yang disebut pleksus kieesselbach (littles area). Pleksus Kiesselbach letaknya superfisialis danmudah cedera oleh truma, sehingga sering menjadi sumber epistaksis.Vena-vena hidung mempunyai nama yang sama dan berjalan berdampingan dengan arterinya. Vena divestibulum dan struktur luar hidung bermuara ke vena oftalmika yang berhubungan dengan sinus kavernesus.
ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA Kelopak Mata Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkansekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan komea. Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata. Dapat membuka di r i unt uk member i j al an mas uk s i nar kedal am bo l a mat a yang dibutuhkan untuk penglihatan. Pembasahan dan. pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena pemerataan ai r mat a dan s ekr es i ber bagai kel enj ar s ebagai aki bat ger akan buka t ut up kel opak mat a. Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang masuk. Kel opak mempunya i l api s kul i t yang t i pi s pada bagi an depan s eda ng di bagi an belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal. Gangguan penut upan kel opak akan mengaki bat kan ker i ngnya per m ukaan mat asehingga terjadi keratitis et lagoftalmos. Pada kelopak terdapat bagian-bagian : - Kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar keringat, kelenjar Zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar Meibom pada tarsus.- Ot ot s eper t i : M. orbikularis okuli yang ber j al an mel i ngkar di dal am kel opak at as dan bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak. Pada dekat tepi margo palpebra terdapat ototorbikularis okuli yang disebut sebagai M. Rioland. M. orbikularis berfungsi menutup bolamata yang dipersarafi N. facial M. levator palpebra, yang berorigo pada anulus foramenor bi t a dan ber i ns er s i pada t ar s us at as dengan s e bagi an menembus M. orbikularis Okuli menuju kulit kelopak bagian tengah. Bagian kulit tempat insersi M. levator palpebra terlihats ebagai s ul kus ( l i pat an) pal pebr a. Ot ot i ni di per s ar af i ol eh n . I I I , yang ber f ungs i unt uk mengangkat kelopak mata atau membuka mata.- Di d a l a m k e l o p a k t e r d a p a t t a r s u s y a n g me r u p a k a n j a r i n g a n i k a t d e n g a n k e l e n j a r d i dalamnya atau kelenjar Meibom yang bermuara pada margo palpebral Sept um or bi t a yang mer upakan j ar i ngan f i br os i s ber as al dar i r i ma or bi t a mer upakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.- Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita pada seluruh lingkaran pembukaan r ongga or bi t a. Tar s us ( t er di r i at as j ar i ngan i kat yang mer upakan j ar i ngan penyokong kelopak dengan kelenjar Meibom (40 bush di kelopak atas dan 20 pada kelopak bawah). - Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah a. palpebra.
Sklera Bagian putih bola mata yang bersama-sama dengan kornea merupakan pembungkus dan pelindung isi bola mata. Sklera berjalan dari papil saraf optik sampai kornea. Sklera sebagai dinding bola mata merupakan jaringan yang kuat, tidak bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira 1 mm. Skl er a ant er i or di t ut upi ol eh 3 l api s j ar i ngan i kat vas kul ar . Dibagian belakang saraf optik menembus sklera dan tempat tersebut disebut kribosa. Bagian luar sklera berwarna putih dan halus dilapisi oleh kapsul Tenon dan dibagian depan oleh konjungtiva.Diantara stroma sklera dan kapsul Tenon terdapat episklera. Bagian dalamnya berwarna coklat dan kasar dan dihubungkan dengan koroid oleh filamen- filamen jaringan ikat yang berpigmen, yang merupakan dinding luar ruangan suprakoroid Kekakuan sklera dapat meninggi pada pasien diabetes melitus, atau merendah padaeksoftalmos goiter, miotika, dan meminum air banyak.
Kornea Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depandan terdiri atas lapis : 1. Epitel- Tebalnya 50 pm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang sating tumpang tindih;satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.- Pada sel basal Bering terlihat mitosis sel, dan sel muds ini terdorong ke depan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal di sampingya dan sel poligonal di depannya melalui desmosom dan makula okluden;ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan glukosa yang merupakan barrier. - Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi gangguanakan mengakibatkan erosi rekuren.- Epitel berasal dari ektoderm permukaan. 2 . M e m b r a n B o w m a n - Terletak di bawah membran basal epitel komea yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.- Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi3 . 3 . S t r o m a - Terdiri atas a) lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan lainnya, pada p e r mu k a a n t e r l i h a t a n y a ma n y a n g t e r a t u r s e d a n g d i b a g i a n p e r i f e r s e r a t k o l a g e n i n i bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan waktu lama yang kadang-kadangsampai 15 bulan. b) Keratosit merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak di antara serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagendalam perkembangan embrio atau sesudah trauma. 4. Membran Descement- Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma komea dihasilkan selendotel dan merupakan membran basalnya.
- Bersifat sangat elastik dan berkembang terns seumur hidup, mempunyai tebal 40 m.5. Endotel- Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20- 40 pm. Endotel melekat pada membran descement melalui hemidesmosom dan zonula okluden.Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar longus,saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk ke dalam stromakornea, menembus membran Bowman melepaskan selubung Schwannya. Seluruh lapis epiteldipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir saraf. Bulbul Krause untuk sensasi dingin ditemukan di daerah limbus. Daya regenerasi saraf sesudah dipotong di daerahlimbus terjadi dalam waktu 3 bulan. Tr auma at au penya ki t yang mer us ak endot el akan mengaki bat kan s i s t em pompaendotel terganggu sehingga dekompensasi endotel dan terjadi edema kornea. Endotel tidak mempunyai daya regenerasi. Kor nea mer upakan bagi an mat a yang t embus caha ya dan menut up bol a mat a di sebelah depan. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 40 dioptri dari 50dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea.
Pupil Pupil merupakan lubang ditengah iris yang mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Pupil anak-anak berukuran kecil akibat belum berkembangnya saraf simpatis. ukuran pupil adalah sedang, dan orang tua pupil mengecil akibat rasa silau yang dibangkitkan oleh lensa yang sklerosis. Pupil waktu tidur kecil , hal ini dipakai sebagai ukuran tidur, simulasi, koma dan tidur sesungguhnya. Pupil kecil waktu tidur akibat dari : 1 . B e r k u r a n g n y a r a n g s a n g a n s i m p a t i s 2 . K u r a n g r a n g s a n g a n h a m b a t a n m i o s i s Bi l a s ubkor t eks beker j a s empur na maka t er j adi mi os i s . Di wakt u bangun kor t eks menghambat pusat subkorteks sehingga terjadi midriasis. Waktu tidur hambatan subkortekshilang sehingga terjadi kerja subkorteks yang sempurna yang akan menjadikan miosis. Fungsi mengecilnya pupil untuk mencegah aberasi kromatis pada akomodasi danuntuk memperdalam fokus seperti pada kamera foto yang difragmanya dikecilkan.
Retina Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran daripadas er abut - s er abut s ar af opt i k. Let aknya ant ar a badan kaca dan kor oi d. Bagian anterior berakhir pada ora serata. Dibagian retina yang letaknya sesuai dengan sumbu penglihatanterdapat makula lutea (bintik kuning) kira-kira berdiameter 1 - 2 mm yang berperan pentinguntuk tajam penglihatan. Ditengah makula lutea terdapat bercak mengkilat yang merupakanreflek fovea. Kira-kira 3 mm kearah nasal kutub belakang bola mata terdapat daerah bulat putihkemerah-merahan, disebut papil saraf optik, yang ditengahnya agak melekuk dinamakanekskavasi faali. Arteri retina sentral bersama venanya masuk kedalam bola mata ditengah papil saraf optik. Arteri retina merupakan pembuluh darah terminal. Retina terdiri atas lapisan: 1. Lapis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang yang mempunyai bentuk ramping, dan sel kerucut. 2. Membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi. 3.Lapis nukleus luar, merupakan susunan lapis nukleus sel kerucut dan batang. Ketigalapis diatas avaskular dan mendapat metabolisme dari kapiler koroid. 4.Lapi s pl eks i f or m l uar , mer upakan l api s as el ul ar dan mer upakan t empat s i naps i s s el fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal 5. Lapi s nukl eus dal am, mer upakan t ubuh s el bi pol ar , s el hor i zont al dan s el Mul l er Lapi s ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral 6.Lapis pleksiform dalam, merupakan lapis aselular merupakan tempat sinaps sel bipolar,sel amakrin dengan sel ganglion 7.Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua 8.Lapis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju ke arch saraf optik. Didalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina. Membran limitan interna, merupakan membran hialin antara retina dan badan kaca. Lapisan luar retina atau sel kerucut dan batang mendapat nutrisi dari koroid Batangl ebi h banyak dar i pada ker ucut , kecual i di daer ah makul a, di mana ker ucut l ebi h banyak. Daerah papil saraf optik terutama terdiri atas serabut saraf optik dan tidak mempunyai daya penglihatan (bintik buta).
Gannguan pada mata Ablasio Penyakit ini adalah suatu keadaan lepasnya retinasensoris dari epitel pigmen retina (RIDE). Sebagian besarablasio retina terjadi akibat adanya satu atau lebih robekan- robekan atau lubang-lubang di retina, dikenal sebagaiablasio retina regmatogen (Rhegmatogenous RetinalDetachment). Gejala yang sering dikeluhkan biasanyaterlihatnya benda melayang-layang, adanya kilatan cahaya,penurunan tajam penglihatan dan ada semacam tirai tipisberbentuk parabola yang naik perlahan-lahan dari mulaibagian bawah bola mata dan akhirnya menutup. Bufthalmus: Penyakit ini tergolong penyakit mata dengan tekanan bola mata yang meninggisejak lahir. Akibat tekanan bola mata yang meninggi, ukuran bola mata bayi sangat besar.Keadaan ini mengganggu kornea mata. penderita takut melihat cahaya, timbul gangguankelopak mata, kornes membengkak, dan warna kornea menjadi keruh. Untuk mengurangibendungan cairan bola mata, yang membuat tekanan bola mata yang meninggi dilakukanoperasi sayatan (goniotomy) sesegera mungkin agar perkembangan mata dan ketajamanpenglihatan anak tidak sampai terganggu. Blefaritis: blefaritis adalah suatu peradangan pada kelopak mata karena terjadinya produksiminyak yang berlebihan. Tidak diketahui persis mengapa produksi minyak bisa menjadiberlebihan. Sayangnya kelebihan minyak ini ada di dekat kelopak mata yang juga seringdidatangi bakteri. Gejala blefaritis berupa mata merah, nyeri, panas, gatal, berair, ada luka dibagian kelopak mata dan membengkak. Pada beberapa kasus sampai terjadi kerontokan bulumata. Ada dua jenis blefaritis yaitu blefaritis anterior dan blefaritis posterior. Yang pertamamerupakan peradangan di kelopak mata bagian luar depan yaitu di tempat melekatnya bulumata. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus. Yang kedua adalah peradangan di kelopak mata bagian dalam, yaitu bagian kelopak mata yang bersentuhan dengan mata. Penyebabnyaadalah kelainan pada kelenjar minyak. Dakriosistitis: Penyebab dakriosistitis adalah penyumbatan yang terjadi pada duktusnasolakrimalis yaitu saluran yang mengalirkan air mata ke hidung. Faktor alergilah yangmenyebabkan terjadinya sumbatan pada saluran tersebut. Akibatnya adalah infeksi di sekitarkantung air mata yang menimbulkan nyeri, warna merah dan bengkak, bahkan bisa sampaimengeluarkan nanah dan penderita mengalami demam. Infeksi yang ringan biasanya akancepat sembuh walau tetap ada pembengkakan. Sementara yang tergolong parah dapatmenyebabkan kemerahan dan penebalan di atas kantung air mata. Jika terus berlanjut akanterbentuk kantung nanah. Endoftalmitis: Merupakan infeksi yang terjadi di lapisan mata bagian dalam sehingga bolamata bernanah. Gejalanya berupa mata merah, nyeri, bahkan sampai mengalami gangguanpenglihatan. Biasanya terjadi karena mata anak tertusuk sesuatu seperti lidi atau benda tajamlainnya. Infeksi ini cukup berat sehingga harus segera ditangani karena bisa menimbulkankebutaan. glaukoma; Glaukoma ditandai dengan pandangan yang mulai kabur dan berkurangnyapandangan ke samping (lebar penglihatan berkurang). Jika ditangani dengan baik, sebelumterjadi kerusakan pada retina dan saraf mata, maka masih ada kesempatan untuk kembalimembaik. Namun jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kebutaan. Hal inidisebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mataakan membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang berada di belakang bola matayang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati. Gonoblenorrhoe: Adalah penyakit mata yang terjadi pada bayi yang baru lahir karenaibunya menderita gonorrhoe. Gonorrhoe juga dapat menyerang pada orang dewasa secara autinfeksi melalui tangan atau handuk. Gejalanya adalah mata bayi bengkak, bernanah dan tidak dapat membuka. Dalam waktu 3 minggu bola mata akan pecah dan menyebabkan butapermanen. Gangguan Lensa Mata: penyakit yang menyerang pada gangguan penglihatan ini adaberagam jenis nya diantaranya Miopi (tidak dapat melihat dengan jelas objek yang berada jauh), Hiperopi (tidak dapat melihat dengan jelas objek yang berada dalam jarak dekat), Presbiopi (kelainan fisik pada lensa mata yang menyebabkan kesulitan melihat dalam jarak dekat), Astigmatisma (penglihatan kabur baik dalam jarak jauh maupun dalam jarak dekat), Amblyopia (pusat penglihatan pada salah satu mata tidak berkembang baik), Strabismus (mata juling), Silindris (fokus benda yang dilihat terpecah menjadi dua bayangan) Iridosiklitis: Penyebabnya berasal dari gigi yang berlubang. Pada awalnya, penyakit iniditandai dengan mata merah, namun tanpa kotoran, yang kemudian disertai nyeri danpenglihatan agak terganggu karena ada bintik-bintik hitam yang beterbangan. Kalau padaorang awam, penyakit ini dianggap biasa dan hanya diobati dengan obat-obat yang dijualbebas. Infeksi Mata: Infeksi mata banyak jenisnya. Paling sering infeksi pada selaput lendir putihmata dan kelopak mata (conjunctivitis) atau dikenal sebagai penyakit mata merah. Ada jugayang disebut Belekan , yaitu disebabkan oleh infeksi virus, terkadang disertai infeksi bakteri.Penyakit mata ini membuat mata menjadi merah, bengkak, dan nyeri serta memproduksikotoran mata menjadi banyak. Gejala dari belekan ini biasanya membuat bulu mata salingmenempel dan sulit dibuka pada waktu bangun tidur karena terlalu banyak kotoran yanglengket di bulu mata. Biasa menyerang anak-anak dan sangat menular. Penyakit infeksilainnya yaitu Bintitan yang disebabkan karena adanya infeksi bakteri pada kelenjar di dasarbulu mata dan termasuk penyakit mata ringan. Umumnya akan menghilang dengansendirinya dalam waktu satu minggu setelah nanah keluar Katarak: Katarak adalah sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata berselaputdan rabun. Lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat menembusinya, bervariasisesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total dan menghalangi jalan cahaya.Penderita katarak akan mengalami pengelihatan yang buram, ketajaman pengelihatanberkurang, sensitivitas kontras juga hilang, sehingga kontur, warna bayangan dan visi kurang jelas karena cahaya tersebar oleh katarak ke mata. Tes sensitivitas kontras harus dilakukandan jika kekurangan sensitivitas kontras terlihat makan dianjurkan untuk konsultasi denganspesialis mata. Koloboma: Koloboma adalah istilah yang menggambarkan lubang yang terdapat padastruktur mata, seperti lensa mata, kelopak mata, iris, retina, koroid, atau diskus optikus.Lubang ini telah ada sejak lahir dan dapat disebabkan adanya jarak antara dua struktur dimata. Strukturini gagal menutup sebelum bayi dilahirkan. Koloboma dapat terjadi pada satuatau kedua mata. Kloboma memengaruhi pandangan, tergantung dari tingkat keparahansesuai dengan ukuran dan lokasi. Misalnya, bila hanya sebagian kecil dari iris yang rusak,pandangan mungkin saja normal. Namun bila terjadi pada retina atau saraf optik, makapandangan pasien akan rusak dan sebagian besar lapangan pandang akan hilang. Konjungtivitis: Adalah iritasi/peradangan akibat infeksi pada bagian selaput yang melapisimata. Gejalanya mata memerah, terasa nyeri, berair, gatal, keluar kotoran (belekan), danpenglihatan (kabur). Penyakit yang mudah menular dan bisa berlangsung hingga berbulan-bulan ini disebabkan beberapa faktor, seperti infeksi virus atau bakteri, alergi (debu, serbuk,bulu, angin, atau asap), penggunaan lensa kontak yang kurang bersih, dan pemakaian lensakontak jangka panjang. Penyakit ini dibagi menjadi 2 golongan yaitu KonjungtivitisGonokokal dan Konjungtivitis Vernalis. trachoma: Adalah infeksi pada mata yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis.Bakteri ini berkembang biak di lingkungan yang kotor atau bersanitasi buruk. Lantaran itulah,trakoma sering menyerang anak-anak, terutama di berbagai negara berkembang. Pemaparanbakteri berlangsung saat anak menggunakan alat atau benda yang sudah tercemari Chlamydiaseperti sapu tangan atau handuk.Gejala trakoma adalah mata merah, mengeluarkan kotoran(belekan), pembengkakan kelopak mata dan kelenjar getah bening, serta kornea kelihatankeruh. Penyakit ini sangat menular. Ulkus Kornea: Adalah infeksi pada kornea bagian luar. Biasanya terjadi karena jamur,virus, protozoa atau karena beberapa jenis bakteri, seperti stafilokokus, pseudomonas ataupneumokokus. Penyebab awal bisa karena mata kelilipan atau tertusuk benda asing. UKterkadang terjadi di seluruh permukaan kornea sampai ke bagian dalam dan belakang kornea.UK yang memburuk dapat menyebabkan komplikasi infeksi di bagian kornea yang lebihdalam, perforasi kornea (terjadi lubang), kelainan letak iris (selaput pelangi) dan kerusakanmata. Gejalanya mata merah, nyeri, gatal, berair, muncul kotoran mata, peka terhadap cahaya(photo phobia) , pada bagian kornea tampak bintik nanah warna kuning keputihan, dangangguan penglihatan Xerophthalmania: Adalah kelainan pada mata berupa terjadinya kekeringan pada selaputlendir / bagian putih mata (konjungtiva) dan selaput bening / bagian hitam mata (kornea).Penyakit ini sering disebut dengan penyakit buta malam, karena penderita tidak bisa melihatbenda dengan jelas apabila dalam keadaan malam hari. Mata kering ini disebabkankekurangan zat pelindung yang disebut retinol atau vitamin A. Akibat dari kekuranganvitamin A, selaput lendir mata jadi kering dan berlipat-lipat. Pada bagian kiri biji mata
Gangguan THT A. Telinga 1. Radang telinga atau biasa disebut dengan otitas media Penyakit ini disebabkan karena virus dan juga bakteri , sering menyerang anak kecil .Penyakit ini mempunyai beberapa gejala yang diantaranya sakit pada daerah telinga, demampanas, dan juga pendengaran agak sedikit berkurang. Telinga juga mengeluarkan nanah dankelainan ini dapat berbahaya karena bisa memecahkan gendang telinga yang selanjutnyamengakibatkan tuli. 2. Labirintitis Labirintitis adalah gangguan pada Labirin di dalam telinga. Penyakit ini disebabkan olehbebarapa faktor yang dianntaranya infeksi, gegar otak, dan juga alergi. Penyakit ini memeiliki beberapa gejala antara lain telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan pendengaran juga berkurang. 3. Motion sickness Pernahkah anda naik wahana tornado di dunia fantasi? apa yang Anda rasakan setelahnaik wahana tersebut?apakah Anda merasa pusing? atau ketika dalam perjalanan di laut,udara maupun darat kadang-kadang terjadi semacam rasa mual, pusing, dan juga muntah-muntah. Orang mengatakan ini adalah mabuk perjalanan atau biasa disebut dengan motionsickness . Mabuk perjalanan ini merupakan gangguan pada fungsi keseimbangan. Hal inidisebabkan oleh rangsangan yang terus menerus oleh gerakan atau getaran-getaran yangterjadi selama perjalanan, baik darat, laut maupun udara. Biasanya disertai dengan muka agak pucat, berkeringat dingin dan juga pusing. 4)Tuli Tuli atau biasa kita panggil tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapatmendengar. Tuli dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf .Tulikonduktif terjadi disebabkan oleh penumpukan kotoran telinga di saluran pendengaran,sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea yang berada di dalam telinga kita . Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau kerusakan pada bagian koklea khususnya pada bagian organ korti B. Pada hidung 2. Anosmia Anosmia adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau. Penyakitini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala, keracunantimbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk mengatasi gangguan ini harusdiketahui dulu penyebabnya. 3.Rhinitis alergika (allergic rhinitis) terjadi karena sistem kekebalan tubuh kita bereaksi berlebihan terhadap partikel-partikel yang ada di udara yang kita hirup. Sistem kekebalan tubuhkita menyerang partikel-partikel itu, menyebabkan gejala-gejala seperti bersin-bersin dan hidungmeler. Partikel-partikel itu disebut alergen yang artinya partikel-partikel itu dapat menyebabkansuatu reaksi alergi