You are on page 1of 21

TEORI ANTRIAN

Karakteristik Dasar Model Antrian


1. Sumber Masukan
Unit masukan dari sebuah system diperoleh dari beberapa populasi.
Populasi ini bisa tidak terbatas dan bisa pula terbatas ukurannya.
Sistem antrian adalah satu kesatuan fasilitas pelayanan sejak dari
masukan, yaitu pelanggan yang akan menggunakan jasa pelayanan,
hingga keluaran yaitu pelanggan yang telah memperoleh pelayanan.
2. Sifat-sifat antrian
Hal yang menarik dalam kejadian antrian, apakah para pelanggan yang masuk
ke dalam fasilitas datang satu persatu atau secara berombongan dan apakah
akan terjadi penolakan (balking) atau pembatalan (reneging).
Sumber
masukan
Antrian
Mekanisme
Pelayanan
Disiplin Antri
Unit Kedatangan
Sistem Antrian
Sumber
Terbatas
Penolakan Pembatalan

Unit Terlayani
Dasar-dasar Proses Antrian
Disiplin Pelayanan

Disiplin pelayanan adalah suatu aturan dimana para pelangan dilayani.
Tipe aturan antrian terdiri dari :

a. FCFS (First Come First Served) atau FIFO (First In First Out)
Aturan yang mendasarkan pertama datang pertama yang akan dilayani,
pertama masuk pertama keluar.

b. LCFS (Last Come First Served) atau LIFO (Last In First Out)
Aturan pelayanan yang mendasarkan pada pelanggan yang terakhir masuk
pertama keluar.

c. SIRO (Service In Random Order)
Aturan pelayanan dalam urutan acak.

d. PRI (Priority Disciplines)
Aturan pelayanan berdasarkan prioritas
Mekanisme pelayanan.
Berdasarkan mekanisme pelayanan, system atrian dapat dibedakan menjadi
dua yaitu pelayanan tunggal dan multi pelayanan.
a. Satu saluran satu tahap pelayanan
b. Banyak saluran satu tahap
c. Satu saluran banyak tahap
d. Banyak saluran banyak tahap
Asumsi-asumsi dalam teori antrian :
a. Distribusi kedatangan.
Model antrian adalah model probabilistic karena unsur-unsur tertentu proses
antrian yang dimasukkan dalam model adalah variabel random. Distribusi kedatangan
(banyaknya kedatangan per unit waktu) diasumsikan sebagai distribusi Poisson, dalam
hal ini pelanggan yang telah masuk ke dalam system namun keluar lagi tidak
diperhitungkan.

b. Distribusi waktu pelayanan
Bila pola kedatangan pelanggan-pelanggan mengikuti suatu distribusi Poisson,
maka waktu antar kedatangan (waktu antara kedatangan setiap pelanggan) adalah
random dan mengikuti suatu distribusi eksponensial negatif.

c. Disiplin antri
Disiplin antri diasumsikan pengantri dilayani berdasarkan FCFS (first-come,
first-served, pertama datang pertama yang akan dilayani

d. Sistem antri dalam keadaan keseimbangan
Sistem mencapai suatu keadaan keseimbangan, panjang antrian dan rata-rata
waktu menunggu akan memiliki nilai konstan setelah system berjalan selama suatu
periode waktu.
Sistem antrian putaran : operasi antrian putaran terdiri dari tahap tahap yang
terbatas dalam sebuah putaran tertutup. Pada setiap tahap
pelanggan akan menerima pelayanan
Tahap 1
Tahap m
Tahap 2
Tahap 3
Pelanggan yang selesai dilayani pada tahap 1 dengan segera atau antri untuk
mendapatkan pelayanan pada tahap i+1 dimana i = 1,2,3.... M. M adalah jumlah
total tahap.
Hasil dari tahap i adalah masukkan untuk tahap i+1, sehingga antrian yang
terjadi pada tahap awal akan terulang pada putaran tahap berikutnya. Operasi antrian
merupakan sirkuit tertutup maka jumlah pelanggannya terbatas (K).

1. Probabilitas keadaan keseimbangan (steady state)
Untuk perluasan model antrian putaran tiap-tiap tahap dapat dianggap sama,
seperti keadaan untuk seluruh sistem putaran yang dapat ditunjukkan dengan
(n
1
, n
2
,...n
M
) dimana n
1
adalah jumlah pelanggan pada tahap 1, n
2
adalah pelanggan
pada tahap 2 dan seterusnya hingga tahap M (jumlah tahap).

Jadi jumlah pelangan pada M tahap (K) adalah :

=
=
M
i
i
K n
1
Keadaan probabilitasnya ditunjukkan dengan P(n
1
, n
2
,...n
M
) yang didefinisikan
sebagai probabilitas yang ada pada tahap i dari sejumlah n
i
unit.

Contoh : untuk 2 tahap dengan 2 pelanggan.


0 = pelanggan yang masuk pada tahapan

= tingkat pelayanan (pelanggan/waktu)


0 tahap 1



tahap 20
Awal keadaan, 2 pelanggan berada di tahap 1, setelah mengalami pelayanan, maka
pelanggan pertama akan menuju ke tahap dua, sehingga keadaanya menjadi satu
pelanggan di tahap 1 dan satu pelanggan di tahap 2. Selanjutnya pelanggan ke dua
setelah mengalami pelayanan tahap pertama akan menuju ke tahap 2, sehingga posisi
atau keadaan pelanggan adalah 2 pelanggan berada pada tahap 2.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi di bawah ini :

2


2,0 1,1 0,2

1

1


1

Dari kondisi diatas terlihat ada 3 kemungkinan keadaan yaitu (2,0), (1,1) dan (0,2).
(2,0) menyatakan bahwa ada 2 pelanggan dalam tahap 1 dan 0 pelanggan pada
tahap 2.
Probalitas keadaan diatas adalah P(2,0); P(1,1) dan P(0,2)
Tingkat pelayanan rata-rata tahap 1 dan 2 adalah dan
) 0 , 2 ( ) , 1 , 1 ( 0
1 2
P P =
) 2 , 0 ( ) 1 , 1 ( ) ( ) 0 , 2 ( 0
2 2 1 1
P P P + + =
) 2 , 0 ( ) 1 , 1 ( 0
2 1
P P =
Persamaan keadaan keseimbangan adalah :

Untuk menyelesaikan masalah diatas, diambil salah satu probabilitas, misal P(2,0).
Penyelesaiannya :
) 0 , 2 ( ) 0 , 2 ( P P =
) 0 , 2 ( ) 1 , 1 (
2
1
P P
|
|
.
|

\
|
=

) 0 , 2 ( ) 2 , 0 (
2
2
1
P P
|
|
.
|

\
|
=

atau secara umum dan untuk K pelanggan adalah :



) 0 , ( ) , (
2
1
2
1
2 1
K P n n P
n
n K


=
Persamaan untuk menentukan banyaknya kemungkinan keadaan yang dapat terjadi
dalam antrian putaran dari kasus M tahap dan K pelanggan adalah :
! )! 1 (
)! 1 (
1
K M
M K
M K
K

+
=
(

+
Probabilitas untuk 4 tahap adalah :
( ) ) 0 , 0 , 0 , (
! !
, , ,
4 3 2
1
4 4 3 2 2
1
4 3 2 1
K P
n n
n n n n P
n n n
n K



=
Probabilitas untuk 3 tahap adalah :
( ) ) 0 , 0 , (
!
, ,
3 2
1
3 2 2
1
3 2 1
K P
n
n n n P
n n
n K


=
( ) 1 , , ,
4 3 2 1
=

n n n n P
Karakteristik Sistem
Probabilitas keadaan dari sebuah tahap dalam keadaan bekerja (tingkat penggunaan

tahap i =
i
q ), dimana n
i
> 1,
Tingkat penggunaan =

) ,...... , , (
3 2 1 M
n n n n P
Sedangkan probabilitas keadaan dari sebuah tahap dalam keadaan menganggur
tahap i (Pr), dimana n
i
= 0.
i
q
( )
+ M i i
n n n n n P ,..., , 0 , ,..., ,
1 1 2 1
Pr (tahap i menganggur) = 1- =
Jumlah pelanggan yang dapat terlayani pada tiap-tiap tahapnya adalah :
M
i = i =
i i
q
i=
Untuk proses antrian yang mendasarkan keseimbangan, jumlah pelanggan yang dapat
terlayani harus sama tiap tahap.

Jumlah pelanggan yang antri dalam tahap ke i adalah :
( ) ( )

=
M i i
n n n n P n Lqi ,..., ,.. , 1
2 1
dimana n
i
> 2
Waktu tunggu sebuah pelanggan antri pada tahap i adalah :
i i
Lqi
Wqi
q
=
Total waktu edar pelanggan, CT (cycle time untuk 1 unit pelanggan yang telah
menyelesaikan M tahap) adalah :

=
|
.
|

\
|
+ =
M
i
i
Wqi CT
1
1

Waktu pelayanan = 1/tingkat pelayanan = 1/


i
Contoh :
Diketahui suatu operasi antrian putaran yang terdiri dari 3 tahap yang terbatas
dengan 3 pelanggan, tahap ke 2 merupakan transportasi. Pada setiap tahap pelanggan
akan menerima pelayanan. Tingkat pelayanan dari masing-masing tahap adalah
sebagai berikut :
Tahap 3

3
=0,417


Tahap 2

2
=0,237
Tahap 1

1
= 0,159
Ditanyakan :
Berapa waktu edar yang dibutuhkan pelanggan untuk operasi antrian tersebut?
( dalam unit/menit)
Jawab: K=3;M=3
Waktu pelayanan tahap 1 =1/
1
= 6,289 menit
Waktu pelayanan tahap 2 = 1/0,237 = 4,219 menit
Waktu pelayanan tahap 3 = 1/0,417 = 2,398 menit
Pertama yang perlu dihitung adalah jumlah kemungkinan keadaan :
10
! 3 )! 1 3 (
)! 1 3 3 (
! )! 1 (
)! 1 (
1
=

+
=

+
=
(

+
K M
M K
M K
K
Selanjutnya menghitung probabilitas keadaan masing-masing dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
( ) ) 0 , 0 , (
!
, ,
3 2
1
3 2 2
1
3 2 1
K P
n
n n n P
n n
n K


=
) 0 , 0 , 3 ( 0188415 . 0 ) 0 , 0 , 3 (
) 417 , 0 ( ) 237 , 0 ( ! 1
) 159 , 0 (
) 0 , 1 , 2 (
0 1
2 3
P P P = =

Dari perhitungan diatas belum dapat diketahui probabilitasnya tetapi baru dapat
dihitung koefisien masing-masing keadaan. Koefisien semua keadaan (10 keadaan)
dihitung dengan cara seperti diatas
P(3,0,0) = koefisiean pada keadaan tersebut/ jumlah seluruh koefisien

P(3,0,0) = 1/1,72256652= 0,580529206
Probabilitas dari masing-masing kedaan
No.
Keadaan
sistem Koofesien Probabilitas
1 3 0 0 1 0.580529106
2 0 3 0 0.05032631 0.029215887
3 0 0 3 0.05543489 0.032181568
4 2 1 0 0.0188415 0.010938039
5 2 0 1 0.38129496 0.221352825
6 1 2 0 0.00893087 0.005184631
7 0 2 1 0.0149211 0.008662131
8 0 1 2 0.00294927 0.001712139
9 1 0 2 0.14538585 0.084400717
10 11 1 0.04448176 0.025822956
Jumlah 1.72256652 1
Tingkat penggunaan tahap 1
1
q
= Jumlah probabilitas keadaan no.1,4,5,6,9,10
= 1- Jumlah probabilitas keadaan (dimana n
1
= 0) no.2,3,7,8
= 0.928228274 = 92,82%
= Jumlah probabilitas dari keadaan dimana n
1
> 1 unit
Jumlah pelanggan yang dapat terlayani pada tiap-tiap tahapnya adalah =

1 1
q
=92,82% (0,159) unit /menit = 0.1475883 unit/menit
Jumlah pelanggan yang antri dalam tahap ke 1 adalah :
( ) ( )

=
M i
n n n n P n Lq ,..., ,.. , 1 1
2 1 1
dimana n
1
> 2

= (3-1) probabilitas no.1 + (2-1) Probabilitas no. 4 dan 5
= 2 (0,580529206) +(0.010938039+0.221352825)
= 1.393349076 unit
Lq3 = (3-1) probabilitas no.3 + (2-1) Probabilitas no. 8 dan 9
= 0.150476 unit

Waktu tunggu sebuah pelanggan antri pada tahap 1 adalah :
menit
Lq
Wq 44 , 9
1475883 , 0
393349076 , 1 1
1 1
1
= = =
q
menit Wq 02 , 1
1475883 , 0
150476 , 0
3
= =
Total waktu edar pelanggan, (CT) :

=
|
.
|

\
|
+ =
M
i
i
Wqi CT
1
1

= (6,289 + 4,219 + 2,398 + 9,44 + 1,02) menit



= 23,366 menit
Kesetimbangan Pelayanan
Untuk kesetimbangan pelayanan, probabilitas keadaan dan sifat-sifat sistem pada
antrian putaran dapat disederhanakan.Diasumsikan bahwa seluruh tahap mempunyai
sifat yang sama.

Jadi =
i
dimana i = 1,2,...M
Probabilitas untuk semua keadaan adalah sama :
)! 1 (
! )! 1 (
+

M K
K M
Penggunaan untuk tahap i adalah :
1 + M K
K
Jumlah truck jungkit yang antri dalam tiap-tiap tahap adalah :
) 1 (
) 1 (
+

=
M K M
K K
Lqi
Jumlah pelanggan yang dapat terlayani pada tiap-tiap tahapnya adalah :
M i =
1 + M K
K

M K
Wq +

=
1

1
1
+

=
M
K
Wi

M
K
+
) 1 (
Waktu tunggu sebuah truck jungkit antri pada tahap i adalah :



Waktu yang dibutuhkan untuk tahap i adalah :


Jadi total waktu edar adalah :

You might also like