You are on page 1of 13

Assalamualaikum Wr. Wb.

2
KELOMPOK 15
1. Chintami Aryanda
2. Rida Amelia
3. Fajriati
4. Tasya Aprilicia
5. Misrul Dhiafah Utami
6. Diajeng Dara Rahmi
7. Ichlas Rahmadi
8. Sulistio
9. Reski Muttakin
10. Dedy Yusmardi

Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs,
Acetaminophen, Cyclooxygenase 2,
and Fever

3
Daniel L. Simmons, David Wagner,
dan Kenneth Westover

NSAID adalah agen antipiretik yang
sering digunakan dan yang paling mungkin
berefek sebagai anti demam mereka
dengan menghambat cyclooxygenase
(COX)2. Jadi obat, COX-2-selektif atau
mutasi null dari gen COX-2 mengurangi
atau mencegah demam.
Acetaminophen adalah antipiretik dan
analgesik, seperti juga NSAID, tetapi
tidak memiliki sifat anti-inflamasi dan
antikoagulan.

4
Pada tahun 1763 Edward Stone
menemukan obat penurun panas dari
ektrat kulit pohon willon yang mengandung
larutan salisilat.
Pada tahun 1898 Felix Hoffman dari Bayer
membuat derifat sederhana asetat
acetylsalicylate, atau aspirin. Obat ini
lebih efektif dalam menghambat rasa
sakit dibandingkan salisilat sebelumnya.
5
Pada tahun 1960 1970 banyak salisilat dan
obat-obatan yang nonsalicylate dihasilkan
secara signifikan lebih kuat daripada aspirin
seperti indometasin, ibuprofen, dan
diklofenak.
Setelah tahun 1971,John Vane membuat
penemuan penting tentang aspirin,
indometasin, dan salisilat adalah inhibitor
prostaglandin (PG) sintesis. obat ini
menghambat siklooksigenase (COX), enzim
yang mengkatalisis pembatasan laju langkah-
langkah yang mengatur sintesis asam
arakidonat dari PGH2, prekursor dari semua
isomer PG.

6
Pada tahun selanjutnya Flower dan vane
mengenmbangkan konsep penghambatan
COX acetaminophen ,untuk menunjukkan
bahwa obat ini adalah penghambat
aktivitas COX di otak.
7
Penghambatan COX-1/COX-2 dan Isoenzim
spesific NSAID
Siklooksigenase memiliki dua isoenzim yaitu COX-
1 dan COX-2. COX-1 dan COX-2 memiliki 60%
asam amino yang sama. Enzim ini berada di setiap
membran inti dan retikulum endoplasma yang
terikat kuat pada lumen membran permukaan.
COX-1 disebut bentuk fisiologis karena penting
dalam pemeliharaan homeostasis khususnya di
ginjal, saluran cerna dan trombosit. Sedangkan
COX-2 disebut bentuk inflamasi karena diinduksi
oleh berbagai stimulus inflamator. COX-2
menyebabkan penghambatan agregasi trombosit,
vasodilatasi dan efek anti-proliferatif.

8
COX-2 dan Respon Demam
penelitian pada hewan dan manusia
membuktikan bahwa COX-2 secara
dinamis menyebabkan demam dengan
adanya lipopolisakarida, yeast dan
sitokin. COX-2 yang menyebabkan
demam adalah COX-2 yang berada
pada sel-sel tipe tertentu di otak.
9
Efek Inhibitor COX-2 pada demam
Efek inhibitor COX-2 pada demam
berbeda-beda. Seperti percobaan yang
dilakukan pada tikus yang mengalami
defisiensi COX-2. Tikus yang mengalami
defisiensi COX-2 tidak akan mengalami
demam bila diberikan injeksi (LPS), TNF-a,
dan IL-1b , akan tetapi terjadi penurunan
suhu inti sekitar 0,5
o
C dan 1,4
o
C
10
COX-2 dan Acetaminophen
Dari sudut pandang struktur,
acetaminophen tidak mungkin menghambat
COX karena tidak memiliki asam
karboksilat untuk berinteraksi dengan
arginin. Akan tetapi menurut Flower dan
vane, acetaminophen juga melakukan
aksinya melalui penghambatan COX.
Acetaminophen diduga bekerja pada sub
tipe COX lain yang ada di otak. Penemuan
COX-2 sebagai sub tipe COX menegaskan
gagasan ini.
11
Induksi COX-2 oleh NSAID
pada penelitian efek NSAID terhadap
perubahan neoplasma didapatkan 18
dari 26 obat yang di tes menghambat
perubahan pada konsentrasi tertentu.
Yang tidak efektif adalah obat-obat
dari golongan inhibitor COX lemah
(acetaminophen, acetophenetidin, and
salicylamide). Kedelapan obat
tersebut menginduksi apoptosis sel.
12
Induksi Aktifitas COX yang baru
Hasil dari percobaan pada 2 sel yang
berbeda, pemberian NSAID dengan
konsentrasi cukup tinggi untuk
menghambat COX-1 dan COX-2
ternyata menghasilkan induksi pada
COX-2 saja.
13

You might also like