You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN
Tumor kelenjar lakrimal merupakan tumor dengan gambaran klinik yang
khas yaitu kelopak mata bagian atas jatuh, adanya perubahan pada garis kelopak
mata bagian atas dan bawah, dan perubahan posisi hidung. Massa fosa lakrimalis
terdiri dari proses inflamasi, neoplastik, dan gangguan struktur. Penatalaksanaan
tumor kelenjar lakrimal yang tepat, sangat penting untuk membedakan diagnosis
pasti dari benign mixed tumor pada kelenjar lakrimal agar tatalaksana awal dapat
berhasil tanpa dilakukan biopsy insisional terlebih dahulu.
Sebelumnya telah dikatakan bahwa 50% dari massa lakrimal adalah massa
epithelial dan 50% merupakan massa non epithelial.! "ata terbaru menunjukkan
bahwa lesi inflamasi dan tumor limfoid pada kelenjar lakrimal adala dari !
kasus yang lebih sering terjadi dibandingkan tumor epithelia,
#,5
kasus yang
dilaporkan bahwa tumor epithelia dengan ukuran yang membesar, diperkirakan
sekitar 50% adalah benign mixed tumor, dan 50% adalah karsinoma. Sekitar
setengah dari seluruh kasus keganasan merupakan adenoid kistik karsinoma.
$nsiden terjadinya tumor epithelia pada kelenjar lakrimal adalah sekitar 5%&% dari
neoplasia orbita.
!,',(
Pada tatalaksana lesi massa fosa lakrimal, mengkategorikan lesi sebelum
tindakan operatif sangat diperlukan. )ategori berdasarkan durasi dari gejala, ada
tidaknya nyeri dan dari temuan radiologis.
&,*
+ase akut ditandai dengan adanya
bengkak, nyeri preorbital, kemosis atau eritematosus yang mengeras pada kelopak
mata, yang merupakan proses inflamasi baik disebabkan oleh ,irus, bakteri, atau
belum diketahui penyebabnya. Pada pemeriksaan -T s.an akan terlihat adanya
pembesaran kelenjar lakrimal difusa dengan batas yang ireguler, sering kali
menunjukkan peningkatan kontras dan tidak ditemui perubahan pada tulang. pada
sebagian bersar kasus da.ryoadenitis ba.terial dapat mengalami perbaikan yang
.epat dengan antibioti. sistemik yang tepat. $nflamasi akut idiopatik dapat diterapi
dengan kortikosteroid jangka pendek. Pada kegagalan terapi setelah beberapa
/

minggu harus menjalani biopsy insisional, sejak episode inflamasi akut karena
dapat berhubungan dengan penyebab pasti karsinoma.
&
0esi limphoproliperatif adalah penyebab tersering dari pembengkakan
pada kelenjar lakrimal dengan gejala yang tidak terlihat dan tanpa disertai rasa
nyeri pada populasi dengan usia tua, serta sering kali dengan lesi bilateral. -T
s.an menunjukkan bahwa semua tumor dibentuk dari jaringan limfoid pada
daerah sekitat struktur orbital, seperti globe dan tulang%tulang orbita tanpa
mengerupsi tulang atau menyebabkan pembesaran orbita.
!0
1pabila ditemukan kelopak mata bagian atas membengkak tanpa disertai
nyeri yang terjadi lebih dari / bulan, maka dapat di.urigai benign mixed tumor
2adenoma pleomorfik3. Pada -T s.an dari adenoma pleomorfik menunjukkan
gambaran tumor yang bulat sampai o,al, berbatas tegas, dan tidak mengin,asi
tulang. Tumor ini harus diangkat se.ara utuh dengan orbitotomi lateral.
&
)etika
biopsy dilakukan sebelum dilakukan pengangkatan maka diperkirakan !% tumor
akan mengalami rekurensi dan akan menjadi keganasan. 4iosi insisional pada
adenoma pleomorfik harus dihindari. "isarankan untuk dilakukan pengangkatan
semua kapsul atau pada batas yang jelas tanpa dilakukan biopsy insisional.
Sebagian besar pasien dengan tumor ganas epithelia memiliki gambaran
klinis bengkak yang disertai nyeri pada kelopak mata yang terjadi sekitar satu
tahun.
/!
-T s.an high resolution menunjukkan gambaran massa yang meluas ke
dinding lateral orbita dengan perluasan fossa lakrimal yang mengin,asi tulang.
)alsifikasi sangat sering dijumpai ada tumor ganas. 4iopsi pada insisi transeptal
harus dilakukan pada semua pasien.

You might also like