You are on page 1of 1

Sampah dapat diartikan sebagai benda yang tidak disenangi yang berbentuk padat sebagai hasil

dari aktivitas manusia yang secara ekonomi tidak mempunyai harga atau tidak mempunyai manfaat.
Sampah memiiki beberapa jenis, yakni (1) Sampah Basah (garbage), yaitu sejenis sampah yang terdiri
dari barang-barang yang mudah membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap, (2) Sampah Kering
(rubbish), terdiri dari sampah yang dapat dibakar dan tidak dapat dibakar (3) Abu (ashes), yang termasuk
sampah ini adalah sisa-sisa dari pembakaran atau bahan yang terbakar, (4) Bangkai binatang (dead
animal), (5) Sampah campuran, yaitu sampah yang berasal dari daerah pemukiman terdiri dari garbage,
ashes, rubbish, (5) Sampah industri, terdiri dari sampah padat dari industri, pengolahan hasil bumi atau
timbunan dan industri lainnya, (6) Sampah dari daerah pembangunan (construction wastes), yaitu sampah
yang berasal dari pembangunan gedung atau bangunan-bangunan lain, (7) Sampah hasil penghancuran
gedung (demolition waste), adalah sampah yang berasal dari penghancuran dan perombakan bangunan
atau gedung, (8) Sampah khusus, yaitu sampah-sampah yang memerlukan penanganan khusus misalnya
sampah beracun dan berbahaya, sampah infeksius, misalnya sampah radioaktif, kaleng cat, film bekas dan
lain-lain.
Sumber-sumber sampah diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori antara lain (1) Pemukiman
penduduk, (2) Daerah Perdagangan, (3) Industri, (4) Pertanian, (5) Tempat-tempat Umum, (6) Jalan dan
Taman, (7) Pembangunan dan pemugaran gedung., (8) Rumah sakit dan Laboratorium. Permasalahan
lingkungan yang terjadi akan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Sampah memberikan
berbagai dampak negatif antara lain pencemaran air, penurunan kesehatan penduduk, mengganggu
keindahan, menyebabkan kecelakaan, dan berbagai dampak yang disebabkan oleh pencemaran udara.
Pengelolaan sampah merupakan semua kegiatan yang bersangkut paut dengan pengendalian
timbulnya sampah, pengumpulan, transfer dan transportasi,pengolahan dan pemrosesan
akhir/pembuangan sampah, dengan mempertimbangkan faktor kesehatan lingkungan, ekonomi, teknologi,
konservasi, estetika, dan faktor-faktor lingkungan lainnya yang erat kaitannya dengan respons
masyarakat. Cara yang dapat digunakan untuk mengurangi sampah yakni dengan pembatasan timbulan
sampah, pendauran ulang sampah; dan/atau pemanfaatan kembali sampah.
6M, adalah suatu upaya pengelolaan sampah rumah tangga yang terdiri atas beberapa langkah
yaitu mengurangi, menggunakan kembali, mengganti, memisahkan, mendaurulang, dan mengomposkan.
Mengurangi berarti suatu upaya mengurangi jumlah sampah yang kita timbulkan; Menggunakan kembali
berarti memakai atau memanfaatkan kembali sampah rumah tangga; Mengganti berarti mengganti jenis
bahan kebutuhan rumah tangga tertentu dengan jenis bahan yang lain; Memisahkan berarti memisahkan
sampah rumah tangga antara sampah basah dan sampah kering. yang sejenis; Mendaurulang berarti
memanfaatkan kembali sampah rumah tangga dengan mengolahnya terlebih dahulu; Mengomposkan
berarti suatu upaya mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos. Adapun beberapa faktor keadaan
lingkungan yang dapat mempengaruhi terhadap tingkat kesehatan masyarakat yang berada dalam
lingkungan tersebut, yaitu: tata ruang, tingkat pertumbuhan, dan keadaan lingkungan tersebut

You might also like