You are on page 1of 7

RADIOLOGI DASAR

Mahasiswa : Tony Verdiansya




Dosen Pembimbing : Agung Nugroho BE. SKM











AKADEMI TEKNIK ELEKTRO MEDIK
JAKARTA TIMUR





PESAWAT RADIOLOGI

Pengertian
Alat radioligi adalah peralatan medik / kehatan yang kerjanya menggunakan radiasi pengion.
Radiasi pengion terdiri dari :
- Radiasi Sinar X - Radiasi Sinar nuklir
- Radiasi Gamma - Radiasi Isotop

Kegunaannya
Pada kesehatan untuk diagnostic dengan menggunakan sinar X atau rontgen.

Pesawat Rotgen
Pesawat medik yang bekerja dengan menggunakan sinar X atau Rotgen.

Singkat Penemu Sinar X

Pertama kali ditemukannya oleh Willhem Conrad Rontgen dijerman bara pada
tahun 1895, dalam percobaannya beliau menggunakan tabung Geslier yaitu tabung yang
terbuat dari Glass Envelope yang didalamnya terdapat gas Argon atau Xenon yang jika
ada perbedaan potensial yang tinggi diantara anoda dan katoda maka gas gas ini akan
terionisasi dan elektron-elektron akan membebaskan diri dari ikatan atomnya.
Elektron yang terdekat dengan anoda akan langsung ditarik ke anoda sehingga
terjadi hole. Hole ini akan diisi oleh elektron berikutnya, tempat yang ditinggalkan
elektron ini akan menjadi hole lagi dan terjadi pengisian lagi oleh elektron berikutnya,
begitu seterusnya sehingga akan terjadi estafet elektron dan terjadilah rangkaian tertutup
dan terjadilah arus elektron yang berkebalikan dengan arus listrik yang kemudian disebut
arus tabung .
Pada saat yang bersamaan, elektron-elektron yang ditarik ke anoda tersebut akan
menabrak anoda dan ditahan. Jika tabrakan elektron tersebut tepat di inti atom disebut
peristiwa Breamstrahlung dan apabila menabraknya di elektron dikulit K, disebut K
Karakteristik. Akibat tabrakan ini maka terjadi hole-hole karena elektron-elektron yang
ditabrak tersebut terpental.
Hole-hole ini akan diisi oleh elektron-elektron lain. Perpindahan elektron ini akan
menghasilkan gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya berbeda-beda.
Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 0,01 1 Amstrong inilah yang
kemudian disebut sinar X atau sinar Rontgen.






Proses Terjadinya Sinar X

1. Di dalam tabung roentgen ada katoda dan anoda dan bila katoda (filament)
dipanaskan lebih dari 20.000 derajat C sampai menyala dengan mengantarkan listrik
dari transformator.
2. Karena panas maka electron-electron dari katoda (filament) terlepas.
3. Dengan memberikan tegangan tinggi maka electron-elektron dipercepat gerakannya
menuju anoda (target).
4. Elektron-elektron mendadak dihentikan pada anoda (target) sehingga terbentuk panas
(99%) dan Sinar X (1%).
5. Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melelui jendela yang
disebutdiafragma.
6. Panas yang ditimbulkan ditiadakan oleh radiator pendingin.

Syarat Syarat Terjadinya Sinar X :

Adanya sumber electron yang diperoleh dari trafo filament sehingga terjadi
termionic emission. Kemudian terjadi awan electron dikatoda.
Adanya tegangan tinggi (Kv) yang diperoleh dari HTT, sehingga diperoleh beda
potensial antara anoda dan katoda .
Adanya alat yang berfungsi meyetop jalannya electron dari anoda ke katoda yang
berupa target .
Adanya tabung fakum yang berfungsi memberikan keleluasaan electron dari
anoda ke katoda sehingga tidak ada hambatan.
Adanya focusing cup yang berfungsi sebagai memfokuskan electron agar tertuju
ke anoda.






Sinar Rontgen Memiliki Sifat-Sifat

Sinar X dapat digunakan untuk terapi maupun diagnostik karena sinar X mempunyai
sifat sifat sebagai berikut :

Penetrating Effect
Bila sinar X mengenai bahan maka sinar tersebut akan diserap oleh bahan
tersebut. Banyak sinar yang terserap tergantung dari tebal tipisnya bahan dan
kerapatannya.
Biological effect
Apabila Sinar X mengenai tubuh maka akan merusak / mematikan sel-sel yang
hidup dengan dosis radiasi tertentu. Akibat radiasi tersebut maka akan
menyebabkan kemandulan / metabolisme tidak lancar.
Contoh : - Reproduksi : kemandulan
- mata : kebutaan ; sekecil apapun radiasi sinar X jangan
diabaikan.
Ionisation effect
Maka dikenakan pada bahan, maka pada bahan tersebut akan terjadi ionisasi
yaitu peristiwa dimana ion-ion negatif akan terlepas dari ikatan atomnya.
Flourocant effect
Bila sinar X mangenai layer yang dilapisi dengan bahan flourocent misalnya :
NHI maka peda layer tersebut akan terjadi kilatan cahaya / cahaya tampak.
Fotography effect
Bila sinar X mengenai fllm, maka pada film akan terjadi bayangan laten.
Apabila kemudian film tersebut diproses di kamar gelap maka akan terjadi
bayangan bisa dilihat.












Langkah Prosedural Dalam Pengoperasian Alat X Ray

Prasyarat :
1. SDM terlatih /tersertifikasi
2. Catu daya sesuai
3. Alat layak pakai ( ada stiker terkalibrasi )
4. Lingkungan kerjayang mendukung ( suhu + 16 c - 24 c
Kelembaban 35 % - 70% )
Persiapan
bahan operasional :
-Kaset
-Film
-Larutan untuk pencucian film pada kamar gelap ( auto /manual )

Langkah pengoperasian
1. Cek tegangan PLN / jala jala dengan Avometer
2. Hubungkan tusuk kontak dengan stop kontak
3. Cek tegangan masuk pada line Voltage indicator, atur tegangan sesuai
kebutuhan
4. Atur kondisi pemotretan ( Kv, mA/s)
5. Tekan tombol preparation
6. kemudian tekan tombol ekspose

Langkah pengemasan :
1. Kembalikan semua tombol keposisi semula
2. Cabut tusuk kontak
3. Kembalikan alat keposisi semula
4. pasang penutup debu

Pemeliharaan
1. Inspection, Qalitative
2. Cleaning ( membersihkan )
3. Lubricating ( pelumasan )
4. Replacing ( penggantian)
5. Theighening ( pengencangan )
6. Setting / adjustmen ( penyetelan )
7. Kalibrasi
8. Testing comitioning
Kalibrasi
1. Measurement ( mengukur )
- Inviroitment
- Preformance ( Kv, mA /s)
- Safety ( proteksi radiasi menggunakan Survey meter )
2. Comparation ( membandingkan ) nilai standart BAPETEN
3. Setting / adjustment


























Blok Diagram Pesawat Rontgen Konvensional

5




1 4





3



2

Gambar 1
Keterangan :
1. Rangkaian Power Supply
2. Rangkaian Pemanas Filamen
3. Rangkaian Tabung Rontgen
4. Rangkaian Transformator Tegangan Tinggi (HTT)
5. Rangkaian Timer.

You might also like