You are on page 1of 33

TORCH

( Toxsoplasma, Rubella,
Cytomegalovirus, Herpes
Simplek Virus and Other )
TOXOPLASMA
Definisi
Toxoplasmosis adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi dengan parasite
obligat intraselluler Toxoplasma gondii.
Toxoplasmosis pada penjamu
dengan daya imun yang baik akan
mengalami perjalanan penyakit
sebagai berikut :
Akan sembuh sendiri
Lama sakit yang singkat
Menjadi toxoplasmosis kronik
Etiologi
Epidemiologi

Manifestasi Klinis
Rasa lelah
Flu
Nyeri kepala
Sakit
tenggorokan
Demam
pembesaran kelenjar
getah bening (hati &
limpa)
gangguan pada kulit

Diagnosa
Diagnosa serologis toxoplasmosis akut pada neonatus
dibuat berdasarkan titer IgM yang positif ( sesudah
minggu pertama untuk menyingkirkan kemungkinan
kebocoran lewat plasenta ).

Penurunan titer IgG harus diulang setiap 6 12
minggu / kali.

Peningkatan titer IgM yang berlangsung melebihi
minggu pertama merupakan indikasi adanya infeksi
akut ( waktu paruh IgM maternal 3 5 hari ).
INTERPRESTASI HASIL LABORATORIUM
Bila IgG dan IgM yang positif menunjukkan adanya
infeksi primer. Hal ini perlu pengobatan dan evaluasi,
baik pada ibu maupun bayinya.
Bila IgM positif sedangkan IgG negatif berarti
menunjukkan adanya infeksi baru.
Bila Ig G positif dan Ig M negatif berarti menunjukkan
telah terinfeksi lebih dari setahun yang lalu. Saat ini
mungkin telah mengembangkan kekebalan terhadap
parasit itu sehingga tidak perlu khawatir untuk hamil
DAMPAK TOKSOPLASMOSIS
Mengalami keguguran
Mengalami kelahiran dini
Mengalami gangguan penglihatan hingga kebutaan
Mengalami gangguan pendengaran
Mengalami gangguan sistemik seperti pucat, demam,
pembesaran hati dan limpa atau pendarahan.
Mengalami gangguan pada syaraf dapat mengakibatkan
keterlambatan dalam perkembangan mental dan bicaranya.
Mengalami Encephalus (tidak memiliki tulang tengkorak )
Mengalami Hydrocephalus (pembesaran kepala)
Terapi
Pasien dengan okuler toxoplasmosis harus diobati
selama 1 bulan dengan sulfadiazin dan pirimetamin.
Preparat alternatif adalah kombinasi klindamisin dan
pirimetamin.
Susunan pengobatan paling mutakhir mencakup
pemberian
pirimetamin : dosis awal 50 75 mg / hari + sulfadiazin 4 6 g
/ hari dalam dosis terbagi 4.
kalsium folinat 10 -15 mg / hari selama 6 minggu.

Semua preparat ini hanya bekerja aktif terhadap stadium
takizoit pada toxoplasmosis. Jadi setelah
menyelesaikan pengobatan awal penderita harus
mendapat tertapi supresif seumur hidup dengan
pirimetamin ( 25 -50 mg ) dan sulfadiazin ( 2 4 g )
Neonatus yang terinfeksi secara
congenital :
pirimetamin oral ( 0,5 1 mg / kg BB ) dan
sulfadiazine ( 100 mg / kg BB )
golongan spiramisin ( 100 mg / kg BB ) +
prednisone ( 1 mg / kg BB ) juga memberikan
respon yang baik untuk infeksi congenital.
Pencegahan
Infeksi primer toxoplasma dapat dikurangi dengan menghindari
bahan yang terkontaminasi ookista dan memakan daging yang
kurang matang.

Daging harus dimasak hingga suhu 60C dan dibekukan untuk
mematikan kista.

Tangan harus dicuci sampai bersih setelah bekerja di kebun,
sayur dan buah harus dicuci dahulu.

Darah yang digunakan untuk tranfusi pada penderita dengan
keadaan umum lemah dengan hasil serologis kehamilan seronegatif
harus mengalami pemeriksaan skrining untuk antubodi terhadap
T.gondii. Meskipun pemeriksaan skrining serologis tidak dilakukan
rutin, namun wanita dengan seronegatif harus mengalami
pemeriksaan skrining beberapa kali selama kehamilannya untuk
menemukan bukti adanya infeksi jika mereka terpajan dengan
situasi lingkungan yang memberikan resiko terkena infeksi T.gondii.
1. Selalu mencuci buah-buahan dan sayuran yang akan dikonsumsi sampai benar-
benar bersih dengan air yang mengalir
2. Cuci tangan sebelum dan setelah memegang atau mencuci daging mentah atau
bahan makanan lainnya
3. Hindari kontak dengan binatang peliharaan terutama kucing dan burung
4. Hati-hati bila menyantap lalapan di warung makan. Pastikan lalapan tersebut sudah
dicuci dengan bersih
5. Kupas buah-buahan sebelum dimakan.
6. Minum air yang bersih dan matang.
7. Hindari tempat-tempat yang terdapat kotoran kucing seperti rumput, tanah atau pasir
untuk digunakan berkebun maupun tempat bermain bagi anak-anak.
8. Gunakan sarung tangan jika berkebun
9. Hindari mengkonsumsi daging yang mentah maupun daging setengah matang, telur
setengah matang dan susu yang tidak dipasteurisasi
10. Bila memasak daging, cucilah terlebih dahulu sampai bersih dan masak sampai
matang. Suhu yang ditunjukkan oleh termometer minimal harus sebesar 70 derajat
celcius agar bakteri pembawa toksoplasma yang berada dalam daging mati
seluruhnya.
11. Jika sedang hamil, hendaknya lakukan pemeriksaan rutin untuk menghindari dan
mengatisipasi terkena toksoplasma.
RUBELLA
Infeksi ini juga dikenal sebagai campak
jerman. Rubella pada trimester pertama
kehamilan sekitar 90 persen mengalami
risiko kelainan bawaan seperti buta, tuli,
penyakit jantung, keterbelakangan mental
dan bahkan keguguran.
CMV
(CYTOMEGALOVIRUS)
Infeksi Cytomegalovirus (CMV)
suatu kondisi medis yang ditandai dengan
infeksi oleh cytomegalovirus, suatu
virus yang tergolong keluarga virus herpes
yang dapat menyebar dengan mudah
melalui cairan tubuh, seperti darah, air
liur, urin, mani, dan air susu ibu.
Hampir semua orang akan terinfeksi oleh virus ini tetapi
kondisi ini jarang menimbulkan gejala karena sistem
kekebalan tubuh mampu melawan virus ini.
gejala :
demam
diare
gangguan penglihatan
kejang

Sekali terinfeksi, virus tetap hidup dalam tubuh orang
tersebut, tetapi biasanya dalam stadium dorman (inaktif),
seumur hidup.
TIPE CMV
CMV Primer
(ketika seseorang terinfeksi oleh CMV untuk pertama
kalinya),

CMV Rekuren
(reaktifasi dari infeksi CMV sebelumnya yang dorman)

CMV Kongenital
(infeksi CMV yang berasal dari ibu yang terinfeksi CMV).
Bayi-bayi yang menderita CMV kongenital lahir dengan
penyakit ikterus, pembesaran limpa, ruam, dan berat badan
lahir yang rendah. Mereka juga memiliki resiko tinggi untuk
mengalami ketulian dan masalah perkembangan di kemudian
hari.
Gejala Klinik
Immunocompetent host tidak menunjukkan
gejala samasekali atau gejala ringan / tidak khas

Immunocompromised host (resipien
transplantasi organ, pasien HIV) gejala
diseminasi virus : pneumonitis, chorioretinitis

Neonatus : dari tanpa gejala s/d gejala CNS, tuli

Congenital infection : gejala CNS,
keterbelakangan mental, hepatocellular injury
Diagnosis
Klinis : sulit ditegakkan karena gejala sangat bervariasi dan tidak khas.
Pasien imunokompeten : febris, fatigue, malaise, mialgia, sakit
kepala, splenomegali, limfositosis dengan limfosit atipik.
Pasien HIV : kelainan organ : paru, ulkus di saluran pencernaan
perdarahan sampai perforasi, hepatitis. CNS : dlm bentuk ensefalitis
dengan dementia, ventriculoencephalitis; CMV retinitis
mengakibatkan kebutaan.
CMV kongenital, 5% dari fetus yang tertular intra uterin, menderita
cytomegalic inclusion disease, dengan gejala ptechiae, ikterus dan
hepatosplenomegali. Penemuan lainnya : mikrosefali, dengan /
tanpa kalsifikasi serebral, keterlambatan pertumbuhan intrauterin
(IUGR) 40%, prematuritas (34%) dan chorioretinitis 14%
Perinatal CMV, biasanya asimtomatik, bisa terjadi
hepatosplenomegali, netropenia, limfositosis dan trombositopenia.
Bayi prematur beresiko mengalami pneumonitis
Diagnosis
Imaging : melihat adanya ascites, kalsifikasi hemisfer otak, atropi otak,
hidrosefalus
Pemeriksaan mata dan retina
Pemeriksaan fungsi pendengaran setiap tahun

Laboratorium :
Serologis
deteksi IgG dan IgM spesifik thd CMV
menentukan aviditas IgG
metode : ELISA
Deteksi antigen pp 65 antigenemia rapid test untuk pasien
imunocompromised
PCR :
Deteksi sekuens DNA virus
kualitatif
kuantitatif
Kultur :
Konvensional
shell vial culture menggunakan monolayer fibroblas
Pencegahan
Vaksin yang efektif (-)
Menjaga higiena terutama kebiasaan
mencuci tangan
Edukasi mengenai CMV dan higiene saat
hamil
Imunisasi pasif : CMV IVIG diindikasikan
untuk wanita hamil yang terbukti baru
mengalami serokonversi guna mencegah
terjadinya infeksi CMV kongenital
HERPES SIMPLEK VIRUS
Infeksi ini ada 2 tipe virus yaitu herpes
simplex virus 1 (HSV 1) dan herpes
simplex virus (HSV 2). Umumnya
ditularkan melalui kontak sosial pada
masa anak-anak atau kontak seksual
pada orang dewasa. Kedua tipe HSV ini
bisa mengakibatkan gangguan parah pada
janin atau bayi lahir dan bahkan berakibat
fatal.
OTHER

You might also like