You are on page 1of 3

LO 4 PENATALAKSANAAN HIPER FIX

Dalam penatalaksanaan pasien dengan hipertensi memerlukan suatu strategi tertentu yang
menguntungkan untuk menjaga kestabilan tekanan darah selam periode perawatan, khususnya
apabila saat perawatan memerlukan intervensi anestesi lokal yang mengandung vasokonstriktor.
Oleh karena itu seleksi vasokonstriktor berdasarkan durasi yang dibutuhkan, keperluan
hemostasis dan kondisi sistemik penyerta pada pasien. Ada beberapa pasien tertentu meskipun
dalam kondisi tekanan darah normal namun sensitif terhadap vasokonstriktor dan akan
memberikan respon yang berkepanjangan terhadap vasokonstriktor khususnya epineprin, dan hal
ini tidak bisa diprediksi sebelumnya.
Untuk itu perlu strategi khusus untuk melakukan pengelolaan dalam bidang kedokteran
gigi. ada dua strategi dalam perawatan gigi pada pasien hipertensi yaitu strategi preventif dan
kuratif. Untuk itu perhatian yang sangat besar harus diberikan khususnya ada kemungkinan
komplikasi terjadinya hipertensi akut/crisisis hypertension/emergent hipertensi yang terjadi
selama perawatan gigi.
strategi preventif meliputi semua tindakan untuk mengontrol tekanan darah pasien
selama periode perawatan dan semua tindakan preventif dalam bidang kedokteran gigi sendiri
(yang meliputi kontrol plak, flouridasi dll). Tindakan preventif yang efektif untuk mengontrol
tensi pasien meliputi kontrol kecemasan dan stress, pemilihan anestesi , bahan anestesi, dan
kontrol sakit setelah tindakan selesai.
1. Prosedur dental yang lama dan stressful sebaiknya dihindarkan
2. Pemberian sedatif peroral membantu mengurangi kecemasan. Sedatif peroral yang
digunakan adalah benzodiazepine 5 mg, diminum malam sebelum tidur dan 1 jam
sebelum tindakan.
3. Penggunaan sedasi Nitrous oxide menurunkan tekanan darah sistol-diastole hingga 5-10
mmHg.
4. Pemilihan waktu perawatan gigi. Kenaikan tekanan darah pada pasien hipertensi sering
terjadi saat bangun pagi, mencapai puncak pada tengah hari, kemudian menurun di sore
hari, sehingga waktu yang dianjurkan untuk melakukan perawatan adalah sore hari.
5. Penggunaan anestesi lokal akan lebih baik dibandingkan anestesi umum.
6. Pemberian anestesi harus pelan dan hindari penyuntikan intravascular.
Dalam hubungan pasien hipertensi dengan tindakan perawatan menggunakan anestesi
lokal yang mengandung vasokonstriktor, harus diingat bahwa bahan vasokonstriktor pada
anestesi lokal bermacam-macam. Noradrenalin dan levonordefrin merupakan kontraindikasi
untuk pasien hipertensi. Sedangkan adrenalin lebih aman digunakan karena tidak akan
meningkatkan tekanan darah secara dramatis.
Strategi Kuratif penerapan strategi ini disesuaikan dengan kondisi kondisi fisik dan
kemampuan emosi pasien untuk menerima dan merespon terhadap perawatan yang diberikan.
Keadaan pasien ini diklasifikasikan menurut status resiko pasien menjadi ASA I, II, III, IV, dan
V.
Banyak komplikasi yang dapat terjadi pada pasien hipertensi. Oleh karena itu, sebelum
melakukan tindakan bedah, sebaiknya pasien konsultasi dahulu dengan dokter penyakit dalam
yang merawat penderita. Jika keadaan pasien memungkinkan untuk dilakukan tindakan
pembedahan, maka segala kondisi yang menimbulkan kecemasan atau stress sebaiknya
dihilangkan. Penggunaan obat penenang sehari sebelumnya dianjurkan. Apabila keadaan pasien
sudah lebih tenang, pembedahan dapat dilakukan. Perlu diperhatikan bahwa tekanan darah
pasien saat tindakan harus dalam keadaan tensi yang terkontrol. Jika perlu, upaya pembedahan
dilakukan dam bentuk tim karena selain ada hipertensi esensial, kemungkinan pasien juga
menderita hipertensi sekunder yang merupakan komplikasi penyakit lain.

You might also like