Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 3
J3J112140
J3J112169
J3J112170
J3J112093
J3J112215
J3J112263
Contoh Kasus 1
Artikel Mie Instan Indomie
Indonesia sebagai negara berpenduduk besar telah menempatkan industri pangan sebagai industri yang strategis baik dalam
penyerapan pasar maupun penyediaan sumber daya. Keragaman budaya dari ratusan suku bangsa yang tersebar di luasan
wilayah kepulauan Indonesia merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai tinggi. Perilaku makan merupakan bagian
penting pula dari adat istiadat di banyak suku. Bahkan makanan telah menjadi simbol kebudayaan dan berpotensi menjadi
bagian budaya nasional. Tuntutan akan kecepatan dan kepraktisan yang hampir menyentuh aspek kehidupan dan kelompok
masyarakat melahirkan budaya instan termasuk pada budaya makanan instan. Salah satu jenis makanan isntan yang cukup
popular adalah mie instan. Keberadaan mie instan di Indonesia dirasakan cukup fenomenal. Indomie sebagai pemimpin
pasar mie instant telah melakukan banyak terobosan dalam menjaga keutuhan pangsa pasar dan bahkan meningkatkannya.
Salah satu produk Indomie yang diluncurkan adalah dalam program Lintas Budaya Nusantara adalah Indomie Selera
Nusantara (ISN). ISN merupakan hasil dari pengembangan produk yang mengangkat cita rasa makanan khas daerah di
Indonesia. Selain itu, harga yang cukup terjangkau dan variasi rasa yang beragam yang kemudian menyebabkan konsumen
untuk memutuskan membeli produk mie instan merk Indomie. Serta kualitas yang selalu terjaga sehingga konsumen tetap
bertahan pada mie instan merk Indomie tersebut.
Penjelasan:
Dari kasus tersebut dapat diketahui bahwa budaya mempengaruhi makanan dan
kebiasaan makan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia saat ini memiliki budaya
instan termasuk pada budaya makanan instan. Sehingga masyarakat Indonesia sebagai
konsumen mengambil keputusan untuk membeli produk-produk instan seperti mie
instan Indomie.
Contoh Kasus 2
Artikel Pengaruh Ritual Budaya Terhadap Pembelian dan Konsumsi
Ritual budaya merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di
berbagai daerah. Ritual menggambarkan prosedur budaya yang harus dilakukan oleh
sekelompok masyarakat agar bisa memenuhi tingkat budayanya.
Masyarakat di daerah Bali dikenal dengan kebudayaan dan adat istiadatnya yang masih
sangat kental. Di Bali sering kita lihat pelaksanaan upacara-upacara keagamaan seperti
ngaben, upacara potong gigi, dan lain-lain yang membutuhkan banyak buah-buahan,
sesaji, dan sebagainya.
Penjelasan:
Faktor budaya merupakan suatu yang paling memiliki pengaruh paling
luas pada perilaku konsumen. Pada saat acara-acara ritual budaya
seperti itu, tingkat pembelian dan konsumsi sekelompok masyarakat
menjadi meningkat. Misalnya peningkatan pembelian buah-buahan
sebagai pelengkap sesaji atau persembahan pada acara tersebut.
Contoh Kasus 3
Artikel Rahasia Kesehatan di Perancis
Selain dikenal sebagai negara mode, Perancis juga tenar karena produksi anggurnya. Sudah jadi
tradisi orang Perancis untuk minum anggur (wine) dalam kehidupan sehari-harinya. Termasuk
setelah makan siang atau makan malam. Biasanya mereka melakukannya sambil berkumpul
dengan teman-teman untuk menghilangkan stres dan penat setelah bekerja, atau sekedar
menikmati suasana kota.
Ternyata, jika dalam kadar yang tepat, kandungan polyphenol dalam wine adalah antioksidan
yang bisa mencegah kanker dan penyakit jantung. Makanya kebiasaan minum wine dipercaya
bisa membantu perempuan di Perancis mencapai usia 84 tahun.
Penjelasan :
Budaya masyarakat Perancis yang minum anggur (wine) dalam kehidupan sehariharinya membuat pembelian terhadap produk wine meningkat. Terlebih lagi
wine dipercaya mampu mencegah kanker dan penyakit jantung, sehingga
masyarakat Perancis membiasakan diri untuk minum wine.
Analisis nilai-nilai inti masyarakat Indonesia dibandingkan dengan nilainilai inti barat yang mempengaruhi seorang pemasar produk agribisnis
Nilai inti merupakan sekelompok nilai yang berdasarkan pada perilaku
manusia
Contoh:
Gandum dan Beras
Kebanyakan masyarakat barat (Amerika) lebih sering menjadikan gandum
sebagai makanan pokok sehari-hari. Biasanya gandum diolah menjadi roti
gandum ataupun bubur. Sedangkan bagi masyarakat Indonesia sebagian besar
masyarakatnya mengonsumsi beras (nasi) sebagai makanan pokoknya.
Maka pemasar produk agribisnis untuk di Indonesia harus lebih banyak
memasarkan beras, dan di barat (Amerika) lebih banyak memasarkan produk
gandum.
Wine
Mengonsumsi wine bagi masyarakat barat adalah hal yang wajar, bahkan menjadi
kebiasaan mereka saat menyantap hidanagan makan siang atau malam.
Sedangkan bagi sebagian masyarakat timur (Indonesia) hal tersebut dianggap
tidak wajar.
Maka pemasar produk agribisnis tidak perlu terlalu banyak memasarkan produk
wine di Indonesia, dan memperbanyak memasarkan produk wine di negara barat.
Etude House
Kosmetik asal korea selatan ini memiliki iklan yang memakai model laki-laki dan
juga perempuan, karena di negara korea mempunyai budaya bahwa tidak hanya
perempuan yang berkesempatan untuk berpenampilan baik. Maka tak hanya
perempuan yang memakai kosmetik tetapi laki-laki juga memakai kosmetik.
Berbeda dengan kosmetik asal amerika, Etude hanya memakai model berkulit
putih karena di korea selatan kulit putih sangat dihargai dan sangat diinginkan oleh
para penduduknya. Maka, produk Etude sangat diterima dengan baik oleh
masyarakat Korea, bahkan menjadi produk favorit.
Wardah
Indonesia memiliki penduduk yang mayoritasnya beragama islam, yang
diwajibkan mengonsumsi makanan, minuman, bahkan memakai kosmetik yang
halal. Wardah merupakan perusahaan kosmetik yang menggunakan bahanbahan alami yang halal dan sudah terdapat logo halal pada setiap produknya dan
di setiap iklannya, wardah menggunakan model berkerudung. Sehingga, produk
wardah sangat mudah diterima oleh masyarakat Indonesia, karena tepat sasaran
dalam memasarkan produknya
Aspek-aspek budaya penting diidentifikasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk
memahami bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen dan tentunya dapat
digunakan dalam mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif. Budaya akan
mempengaruhi pengembangan dalam implikasi pemasaran seperti perencanaan produk,
promosi distribusi dan penetapan harga. Untuk mengembangkan strategi yang efektif
pemasar perlu mengidentifikasi aspek-aspek penting kebudayaan dan memahami bagaimana
mereka mempengaruhi konsumen. Sebagaimana strategi dalam penciptaan ragam produk,
segmentasi pasar dan promosi yang dapat disesuaikan dengan budaya masyarakat.
Dengan dasar pengetahuan tentang budaya tertentu, strategi bauran pemasaran (7P: price,
place, product, promotion, people, process, dan physical evidence) dapat dilaksanakan
dengan baik.
Price
Product
Place
Promotion
Process
People
Physical evidence