Professional Documents
Culture Documents
kemoterapi
kombinasi
telah
menunjukan
keberhasilan yang substansial, terutama kombinasi
obat-obat yang mempunyai mekanisme kerja yang
berbeda, Kemajuan pengobatan pada beberapa
jenis kanker tertentu dengan menggunakan
beberapa jenis obat simultan, ataupun dengan
pemberian kemoterapi secara sekuensial. Bebempa
kanker diseminata dapat disembuhkan dengan
kemoterapi saja. Hal ini membuktikan adanya
toksisitas yang selektif dari kemoterapi (Sarwono,
2006).
Dari uraian tersebut diatas, penderita
kanker yang menjalani kemoterapi mengalami
kendala terhadap dirinya sendiri yang merasa putus
asa dan merasa pengobatan ini hanya sia-sia, serta
ketidakmauan
penderita
dalam
mengatasi
ketakutannya untuk tidak bisa sembuh. Peran
keluarga yang kurang optimal dapat dilihat pada
penderita yang datang dengan kondisi lemah, pucat
dan bahkan sangat serius. Kondisi yang demikian
dapat mengganggu kelancaran pengobatan dengan
kemoterapi. Kehadiran keluarga dan perannya
sangat dibutuhkan oleh pasien kanker dengan
memberikan motivasi agar tetap semangat
menjalani kemoterapi. Berdasarkan uraian tersebut,
maka penulis merasa perlu melakukan penelitian
tentang dukungan keluarga dan koping pasien
dengan penyakit kanker terhadap pengobatan
kemoterapi.
2.2. Keluarga
a. Pengertian Keluarga
Menurut Setiacd (2008), Keluarga adalah
bagian dari masyarakat yang peranannya sangat
penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat.
Dui keuarga inilah pendidikan kepada individu
dimulai dan dari kluarga inilah akan tercipta
tatanan masyarakat yang baik, sehingga untuk
membangun suatu kebudayaan maka seyogiyanya
dimulai dari keluarga, sedangkan menurut Sayekti
untuk
mempersiapkan
anggota
keluarga
berhubungan dengan orang lain. (2) Fungsi
sosialisasi, fungsi mengembangkan dan tempat
mclatih anak untuk kehidupan sosial sebelum
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan
prang lain di luar rumah. (3) Fungsi reproduksi,
untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga. (4) Fungsi ekonomi,
keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu dalam
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. (5) Fungsi perawatan /
pemeliharaan kesehatan, untuk mempertahankan
keada.n kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi (Friedman, 1998).
suatu masalah.
b. Metode Koping
Ada daa metode koping yang digunakan
oleh individu dalam mengatasi masalah psikologis
seperti : (1) Metode koping jangka panjang, cara
ini adalah kontruktif dan merupakan cara yang
efektif dan realistic dalam menangani masalah
psikologis dalam kurun waktu yang lama,
contohnya adalah : a. Berbicara dengan orang lain
"curhat" (Curah pendapat dari hati kehati) dengan
teman, keluarga atau profesi tentang masalah yang
dihadapi. b. Mencoba mencari informasi lebih
banyak tentang masalah yang sedang dihadapi. c.
Menghubungkan situasi atau masalah yang sedang
dihadapi dengan kekuatan supranatural. d.
Melakukan latihaa fisik untuk mengurangi
ketegangan / masalah. e. Membuat berbagai
altematif tindakan untuk mengurangi situasi. f.
Mengambil pelajaran pristiwa atau pengalaman
masa lalu. koping religius dan non religius ini
merupakan salah satu strategi mekanisme koping
dalam proses kognator yang sesuai.
c. Peranan Keluarga
Manakala keluarga tahu bahwa salah satu
anggotanya menderita kanker, maka lazimnya
pihak keluarga tidak dapat melepaskan diri dari
keterlibatan dalam menghadapi penderitaan ini.
Sebahagian keluarga menunjukkan rasa simpati
dan kasihan, namun sebahagian lain bersikap
menolak akan kenyatan ini. Peranan keluarga amat
penting, pihak keluarga yang penuh pengertian dan
kooperatif
dengan
pihak
perawatan
dan
memberikan dorongan moril penuh kepada
penderita, akan banyak membantu dalam
penatalaksanaan penderita kanker. Dalam banyak
hal,
temyata
respon
penderita
terhadap
pengobatan banyak sedikitnya ditentukan oleh
faktor keluarga dan lainnya dalam memberikan
reaksi terhadap penyakit yang dideritanya (Dadang,
2004).
Dalam pengalaman praktek sering di
jumpai sikap negativistik (penolakan) dari pihak
keluarga.
Mungkin
karena
ketidaktahuan
(ignorancy) ataupun kepercayaan tradisional
tentang penyebab dan pengobatan kanker, maka
dokter seringkali kehilangan peluang yang baik
(momentum) untuk melakukan tindakan ini
(Dadang, 2004).
c. Jenis-Jenis Koping
Ada dua tipe coping utama yang biasanya
dapat menurunkan stres seperti yang diungkapkan
oleh Lazarus & Folkman (Neale, Davidson & Haaga,
1996) yaitu : (1) Problem-focused coping, Individu
yang menggunakan problem-focused coping
biasanya langsung mengambil tindakan untuk
memecahkan masalah atau mencari informasi yang
berguna untuk membantu pemecahan masalah. (2)
Emotion-focused
coping,
Individu
yamg
menggunakan emotion-focused coping lebih
menekankan pada usaha untuk menurunkan emosi
negatif yang dirasakan ketika menghadapi masalah
atau tekanan (Fitri, 2008).
d. Strategi Koping Keluarga
Menurut friedman (1998), Dalam strategi
coping keluarga intemal, terdapat tujuh strategi
tersebut adalah : (1) mengandalkan kelompok
keluarga, (2) penggunaan humor, (3) lebih banyak
melakukan pengungkapan bersama, (4) mengontrol
makna dari masalah dan penyusunan kembali
kognitif, (5) pemecahan masalah secara bersamasama, (6) fleksibilitas peran, (7) menormalkan.
Dalam strategi koping keluarga ekstemal, terdapat
empat strategi tersebut adalah: (1) Mencari
informasi, (2) memelihara hubungan aktif dengan
komunitas, (3) mencari dukungan sosial, (4)
mencari dukungan spiritual.
2.5. Kemoterapi
Menurut Brunner (2002), Kemoterapi
adalah penggunaan preparat antineoplastik sebagai
upaya untuk membunuh sel-sel tumor dengan
mengganggu fungsi dan reproduksi selular.
Sedangkan menurut Sarwono (2006), Kemoterapi
adalah pengobatan kanker dengan menggunakan
obat-obatan atau hormon. Dan uraian tersebut
3. Pembahasan
3.1. Dukungan
Keluarga
Berdasarkan
Emosional
Penderita
kanker
yang
menjalani
kemoterapi akan mengalami kendala terhadap
dirinya sendiri yang setiap Saat akan merasa putus
asa dan takut karena penyakit tidak dapat
disembuhkan, sehingga dalam hal ini diperlukan
peran keluarga yang memberikan dukungan
emosoinal sebagai tempat pasien mengatakan isi
hatinya, apa yang dia rasakan dan keluarga
memberikan dukungan bahwa pasien harus
percaya akan dapat sembuh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berdasarkan emosional dalam kategori baik
sebanyak 12 orang (52%), scdangkan kategori
kurang baik sebanyak 11 orang (44%) dan tidak
baik sebanyak I orang (4 %) yang disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan pada keluarga. Hal ini
didapat berdasarkan hasil observasi penelitian yang
dilakukan terlihat dukungan keluarga dalam
memberikan dukungan emosional baik yang berarti
bahwa keluarga menipakan tempat pasien untuk
mencurahkan isi hati yang paling efektif dalam
membantu pasien terhadap penguasaan emosi
yang dapat timbul saat menjalani kemoterapi.
Selaras dengan pendapat Cohen (1984),
dengan tipe mekanisme dukungan emosionalnya
dimana dengan memberikan dukungan emosional
dapat memberikan parasaan bahwa kita dicintai
oleh orang lain sehingga tidak ada merasa rendah
diri maupun stress sehingga dukungan tersebut
dapat mengembangkan hubungan personal yang
relatif. Sedangkan menurut pendapat Friedman
(1998) dukungan emosional adalah keluarga
sebagai sebuah tempat yang aman dan damai
untuk istirahat dan pemulihan serta membantu
penguasaan terhadap emosi.
Menurut peneliti dapat disimpulkan bahwa
dukungan emosional terhadap pasien yang sedang
menjalani pengobatan kemoterapi sangatlah
diperlukan, karena dengan adanya keberadaan dari
dukungan emosional dari partisipasi keluarga ini
maka pasien tidak akan marasa sendiri dan akan
merasa berkurang bebannya karena dapat
mencurahkan segala yang dirasakannya.
3.2. Dukungan
Keluarga
Berdasarkan
Finansial
Hasil penclitian menunjukkan bahwa
berdasarkan finansial dalam kategori baik sebanyak
19 orang (76%), sedangkan dalam kategori kurang
baik sebanyak 5 responden (20%) Jan tidak baik
sebanyak 1 orang (4%) yang disebabkan karena
keluarga berasal dari keluarga yang status
perekonomian rendah. Hal ini didukung dari
observasi dan basil penclitian dengan nicnggunakan
3.3. Dukungan
Keluarga
Berdasarkan
Spiritual
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berdasarkan dukungan spiritual dalam kategori baik
sebanyak 22 responden (88%), kurang baik 3
responden (12%) dikarenakan oleh keluarga
mempunyai semangat dan yakin terhadap Tuhan
mereka sehingga pasien mampu mengontrol rasa
nyeri, status mental dan persepsi terhadap yang
terjadi pada dirinya adalah yang terbaik untuknya
3.5. Koping
Pasien
Berdasarkan
Mengalihkan Rasa Sakit
Cara
pengobatan
kemoteapi
bukanlah
menjalani
pengobatan satu atau dua minggu tetapi
kemoterapi dapat berlangsung selama sel kanker
masih ada dan membahaya.kan klien. Pengobatan
kemoterapi termasuk pengobatan yang dapat
membuat klien merasa jenuh sehingga dibutuhkan
perm keluarga dalam mendampingi klien selama
menjalani kemoterapi.
4. Kesimpulan
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan
penelitian
tentang Dukungan Keluarga Dan Koping Pasien
dengan Penyakit Kanker Terhadap Pengobatan
Kemoterapi Di RB 1 RSUP Haji Adam Malik Medan
Tabun 2010, maka dapat disimpulkan :
1. Dukungan Keluarga Berdasarkan Emosional
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
berdasarkan emosional dalam kategori baik
sebanyak 13 orang (52%), sedangkan kategori
2.
3.
5.
6.
Asuhan
Cetakan
4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa
saran disimpulkan sebagai berikut :
1. Kepada penderita yang sedang menjalani
pengobatan kemoterapi di RSUP Haji Adam
Malik Medan, agar selalu semangat dalam
menjalani pengobatan kemoterapi dan tidak
merasa
terpaksa
agar
pengobatan
kemoterapinya dapat berjalan dengan lancar
dan dapat menghasilkan hasil yang baik
terhadap kesehatannya.
2. Untuk Tenaga Kesehatan, diharapkan dapat
memberikan penyuluhan tentang bentuk
dukungan keluarga yang baik pada setiap
keluarga, terutama pada keluarga yang salah
satu anggota keluarganya mendapatkan
pengobatan kemoterapi dan juga kepada
pesien yang menjalani pengobatan kemoterapi.
Daftar Pustaka
10