Professional Documents
Culture Documents
ENDAPAN MINERAL
SutartoHartosuwarno
LaboratoriumPetrologidanBahanGalianTeknikGeologi
0
FakultasTeknologiMineralUniversitasPembangunanNasionalVeteran
YOGYAKARTA
Nikel. Kobalt
Timah
batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah, tanah serap (fuller earth)
marmer, batutulis
granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat, dan pasir, sepanjang tidak
mengandung unsur-unsur mineral golongan A maupun golongan B dalam
jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.
Golongan A dan bahan Galian Golongan B, dikelola langsung oleh Pemerintah Pusat,
sedangkan bahan Galian Golongan C dikelola oleh Pemerintah daerah. Setelah Otonomi
Daerah, Pemerintah daerah punya peranan yang lebih besar dalam mengelola bahan
Galian, termasuk Bahan Galian Golongan A dan Golongan B. Bahan Galian Logam seperti
Emas atau Tembaga, sebelum otonomi daerah, untuk mendapatkan hak Kuasa
Penambangan harus mendapatkan izin persetujuan dari pusat, sekarang Pemerintah
Kabupaten dapat memberi izin penambangan. Oleh karena itu penggolongan tersebut di
atas tidak sesuai lagi. Kalaupun masih digunakan, penggunaan istilah Golongan A,
Golongan B, atau Golongan C sebaiknya terbatas pada penggolongan secara diskriftif.
Selanjutnya, dengan mempertimbangkan perkembangan nasional maupun
internasional, UU No.11 Tahun 1966, tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang
terjadi, maka kemudian pemerintah mengeluarkan UU No. 4 Tahun 2009 Tentang
Pertambangan Mineral Dan Batubara. Undang-undang ini hanya mengatur tentang
pertambangan mineral dan batubara diluar panas bumi, minyak dan gas bumi serta air
tanah. Selanjutnya pertambangan mineral dan batubara dibagi dan diatur menjadi:
Pertambangan Batuan
Pertambangan Batubara
Berdasarkan jenis komoditinya, para ahli membagi bahan galian secara umum
menjadi lima golongan, yaitu :
1. Batubara dan gambut
2. Bahan galian logam
3. Bahan galian Industri
4. Minyak, gas, dan panas bumi
5. Mineral berharga dan batu mulia
Dalam buku petunjuk ini hanya terbatas membahas bahan galian logam, bahan
galian industri, dan batumulia. Ketiga golongan bahan galian tersebut disusun atau
dibentuk oleh unsur atau senyawa padat yang dikenal sebagai mineral, oleh karena itu
ketiganya dikelompokkan sebagai endapan mineral.
tidak dibahas
deposits
(Edwards
dan
Atkinson
1986,
Guilbert
dan
Park
1986),
endapan
terkonsentrasi pada bagian-bagian yang terbatas dari urat, yang disebut sebagai ore
shoots (Park dan MacDiarmid, 1970). Urat-urat atau bagian-bagian urat yang tidak
mengandung bijih disebut barren atau lean. Suatu tubuh batuan yang mengandung
bijih atau ore shoots yang tersebar disebut sebagai tubuh bijih (orebody). Kumpulan
urat-urat halus yang mengandung bijih sering membentuk zona yang panjang dan
tabular; yang dikenal sebagai lead, lode, vein zone atau fissure zone. Kapan disebut
Ore shoot maupun lode sangat dipengaruhi oleh cut-off grade, yaitu grade
(konsentrasi/kadar) logam terendah apabila ditambang menguntungkan
1.2.1 Bahan galian logam
Bahan galian logam adalah
terdapat unsur logam, yang dapat diambil untuk kepentingan manusia. Logam dapat
diartikan sebagai unsur yang mempunyai kemampuan melepas elektron membentuk ion
positip,
umumnya
mempunyai
permukaan
cenderung
mengkilat,
baik
untuk
penghantar(konduktor) panas dan listrik, dapat dilebur, serta dapat dibentuk maupun
dipipihkan. Secara umum logam dapat dibagi menjadi lima golongan (Evans, 1993),
yaitu:
1. Precious metals (logam mulia): emas (Au), perak (Ag), platina (Pt)
2. Non-ferrous metals (logam non-ferrous): tembaga (Cu), timbal (Pb/lead),
seng (Zn/zinc), timah (Sn/tin), dan aluminium (Al). Empat pertama dikenal
sebagai logam dasar (base metals).
3. Iron and ferroalloy metals (logam ferroalloy dan besi): besi (Fe), Mangan
(Mn), nikel (Ni), krom (Cr), molibdenum (Mo), wolfram (W/tungsten), vanadium
(V), kobal (Co).
4. Minor metals and related non-metals: antimon (Sb/antimony), arsen (As),
berilium (Be/beryllium), bismut (Bi), kadmium (Cd), magnesium (Mg), air raksa
(Hg/mercury), REE, selenium (Se), tantalium (Ta), telurium (Te), titanium (Ti),
Zirkonium (Zr), dsb.
5. Fissionable metals: uranium (U), torium (Th), radium(Ra).
Komponen bijih pada bahan galian logam umumnya dibedakan menjadi tiga jenis
mineral pembentuknya, yaitu:
mineral yang tidak bernilai ekonomis yang disebut sebagai mineral penyerta
(gangue mineral).
Tabel 1.1 Daftar beberapa logam penting, mineral bijihnya, serta kadar dalam kerak
bumi
Logam
Mineral bijih
Komposisi
Au/Emas (gold)
Native gold
Electrum
Calaverite
Sylvanite
Petzite
Native silver
Argentite
Pyrargirite
Proustite
Cerargyrite
Magnetite
Hematite
Siderite
Goethite
Native copper
Chalcopyrite
Bornite
Chalcosite
Covellite
Enargite
Tenantite
Azurite
Malachite
Cuprite
Chrysocolla
Brochanthite
Au
(Ag,Au)
AuTe2
(Au,Ag)Te2
Ag3AuTe2
Ag
AgS2
Ag3SbS3
Ag3AsS3
AgCl
Fe3O4
Fe2O3
FeCo3
Fe2O3.H2O
Cu
CuFeS2
Cu5FeS4
Cu2S
CuS
Cu3AsS4
Cu3(Sb,As)S3
Cu3(CO3)2(OH)2
Cu2(CO3)(OH)2
Cu2O
CuSiO3.nH2O
Cu4(SO4)(OH)6
Ag/Perak (silver)
Fe/Besi
Cu/Tembaga
(copper)
%
logam
75-98
50-80
39
24
25
100
87
60
65
75
72
70
48
63
100
35
69
80
66
49
50
55
57
89
40
56
Kadar Dlm
Kerak(%)
0.000 000 4
Mining
Grade(%)
0.000 10.0020
CF
0.007
0,01-0,1
20
25-60
0.005
0.4-1
80
250
Pb/Timbal (lead)
Zn/Seng (zinc)
Sn/Timah (tin)
Ni/Nikel (nickel)
Cr/Krom
(chromium)
Mn/Mangan
(manganese)
Al/
Aluminium
Co/Kobal
Sb/Antimon
(antimony)
Bi/Bismut
(bismuth)
Hg/ Raksa
(mercury)
Mo/
Molibdenum
W/wolfram
(tunsten)
Pt/Platina
(platinum)
Galena
Cerussite
Anglesite
Pyromorphite
Sphalerite
Smithsonite
Hemimorphite
Zincite
Cassiterite
Stannite
Pendlandite
Niccolite
Garnierite
PbS
Pb(CO3)
Pb(SO4)
Pb5(PO4)3Cl
ZnS
Zn(CO3)
Zn4(Si2O7)(OH)2.H20
86
77
68
76
67
52
54
0.001
4-25
4000
0.007
4-25
571
79
28
10-40
44
0.000 2
0.5-2.5
2500
0.007
0.5-3
71
Chromite
SnO2
CuFeSnS4
(Fe,Ni)9S8
NiAs
(Ni,Mg)6(Si4O10)
(OH)4.4H2O
(Fe,Mg)Cr2O4
0.01
MnO2
n.MnO.MnO2.mH2O
3Mn2O3.MnSiO3
MnO(OH)
MnCO3
Mn3O4
20-50
Cr2O3
15-45
3000
Pyrolusite
Psilomelan
Braunite
Manganite
Rhodochrosite
Hausmanite
33-58%
Cr2O3
55-63
35-60
Diaspore
Boehmite
Gibbsite
Kaolinite
Nepheline
Sillimanite
Carrolite
Siegenite
Smaltite
Cobaltite
Cobalt pyrite
Native antimony
Antimonite
Tetrahedrite
Jamesonite
Antimon Oksida
Stibnite
Native bismuth
Bismuthinite
Bismutite
Native mercury
Cinnabar
Molibdenite
Powellite
Wulfenite
Wolframite
Scheelite
Huebnerite
HalO2
AlOOH
Al(OH)3
Al4(Si4O10)(OH)8
NaAlSiO4
Al2SiO5
CuCo2S4
(Co,Ni)3S4
CoAs3-2
(Co,Fe)AsS
(Co,Ni)3S4
Sb
Sb2S3
Cu12Sb4S13
Pb4FeSb6S14
Sb2O3
Ferroplatinum
Sperrylite
Braggite
Pt
PtAs2
(Pt,Pd,Ni)S
60-69
50-62
40-45
65-72
47
47
36
22
18
35
35
11-53
28
35
58
100
71
29
35
75
Bi
Bi2S3
Bi2(CO3)O2
Hg
HgS
MoS2
CaMoO4
100
81
87
(Fe,Mn)WO4
CaWO4
Mn(WO4)
60-75%
80%
60
(WO3)
75-84
56
59
86
60
48
0.09
30-50
Al2O3
Max SiO2
15
389
3.75
0,06-0,35
5-25
Min 0,3
0.000 008
0,2-8
25000
0.000 15
0,01-0,6
67
0.000 15
0,3-6
WO3
2000
0.000 001
0,00030,0015
300
Sn/Arsen
(arsenic)
Ti/Titanium
V/Vanadium
U/Uranium
Arsenopyrite
Loellingite
Realgar
Orpiment
Tenantite
Ilmenit
Rutil
Titanit
Patronit
FeAsS
FeAs2
AsS
As2S3
Cu12As4S13
FeTiO2
TiO2
CaTiSiO2
V2O5VS4
46
72
70
61
20
53
92-98
41
28-39
Uraninit
Coflinite
Brannerite
Uranothorite
UO2
USiO4
(U,Th)Ti2O6
(Th,U,Fe)SiO2H2
47-88
60
26-44
5-15
0.000 2
10-50
TiO2
0,3-5
V2O5
0,03-1
U3O8
Silikat
Karbonat
Fosfat
Nama mineral
Kuarsa
Kalsedon
Magnetite
Hematite
Goetite
Bauxite
Olivin
Diopsit
Wollastonit
Tremolit-aktinolit
Klorit
Epidote
Andradit-grosularit
Kalium felspar
Albit
Kaolinit
Illit
Serisit
Tourmalin
Topas
Kalsit
Siderit
Rodokrosit
Barit
gypsum
Komposisi
SiO2
SiO2
Fe3O4
Fe2O3
Fe(OH)
Al2O3
MgSiO4
Ca(Mg,Fe)(SiO2)2
CaSiO3
Ca2(Mg,Fe)2(OH)2(Si4O11)2
Mg5(Al,Fe)(OH)8(Al,Si)4O10
Ca(Al,Fe)2(OH)2(SiO4)3
Ca2(Al-Fe)2(SiO4)3
KAlSi3O8
NaAlSi3O8
Al2O3.2SiO2.2H2O
KAl2(OH)2(AlSi3O)10(O,OH)10
KAl2(OH)2(AlSi3O10)
Na(Fe,Mg)3B3All3(OH)4(Al3Si6O27)
Al2(F,OH)2SiO4
CaCO3
FeCO3
MnCO3
BaSO4
CaSO4
Batugamping
Dolomit
Kalsit
Batukeprus
Fosfat
Oniks
Gips
Rijang
Bentonit
Fireclay
Ballclay
Zeolit
Felspar
Yodium
Doatomea
Mangan?
Perlit
Obsidian
Batuapung
Belerang
Opal kalsedon
10
Kayu terkersikan
Tras
Pasir vulkanik
Alkali felspar
Mika
Asbes
Lempung
Kaolin
Pasir kuarsa
Sirtu
Gypsum
Talk
Magnesit
Barit
Firofilit
Toseki
Kaolin
Marmer
Batusabak
Kuarsi
grafit
11
a. Batumulia tulen
12
1.3. Mineral
Mineral adalah merupakan unsure atau senyawa hablur/ kristalin yang ada dalam
kerak bumi, bersifat homogen, mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu, merupakan
persenyawaan anorganik dan mempunyai susunan kimia yang tetap, dan terbentuk
secara alami.Terdapat beberapa metode atau cara melakukan pemerian mineral yang
selama ini telah banyak digunakan, antara lain:
Microprobe
fisik
PUTIH
13
KUNING EMAS
HIJAU
ABU-ABU
BIRU
KUNING
: belerang
HITAM
MERAH
COKLAT
ISOMETRIK
Pirit
ORTOROMBIK
barit
TETRAGONAL
idokras
MONOKLIN
gipsum
HEKSAGONAL
beril
TRIKLIN
axinit
14
15
1.3.3. Belahan
Adalah kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu arah atau lebih
a. Belahan satu-arah (mika)
b. Belahan dua-arah yg berpot dg sdt 900 (feldspar)
c. Belahan dua-arah tdk berpot tegak lurus (amfibol)
d. Belahan tiga-arah berpot tegak lurus (halit)
e. Belahan tiga-arah tdk berpot tegak lurus (kalsit)
f.
1.3.4. Pecahan
Adalah kecenderungan mineral untuk membelah secara tidak teratur, karena tidak
hadirnya bidang belahan
16
Contoh :
> Concoidal : pecahan botol (mineral kuarsa)
> Splintery / fibrous : pecahan seperti serat (Augit, Hypersten,
Serpentin, Piroksen
> Uneven / Irregular : pecahannya kasar dg permukaan tidak teratur
(garnet, hematit)
1.3.6. Kilap/Luster
Adalah kualitas dan intensitas cahaya yang dipantulkan dari permukaan suatu mineral.
Kilap dibagi menjadi dua :
1. Kilap Logam (Metallic Luster) : galena, pyrit, magnetit, chalcopyrite, hematit.
17
18
MINERAL
KEKERASAN
MINERAL
KEKERASAN
Au
2.5-3
Galena
2.5-2.8
Cu
2.5-3
Kalkopirit
4.2-4.3
Ag
2.5-3
Magnetit
5.5-6.5
Fe
4-5
Pirit
6-6.5
Pt
4-4.5
Andradit
6.5-7.5
As
3.5
Diopsid
5-6
C grafit
1-2
Flogopit
2.5-3
1.5-2.5
Sfalerit
3.5-4
1.3.8. Densitas
Densitas adalah berat atau masa suatu benda pada volume tertentu, yang
diekpresikan dengan satuan kg/m3 atau ton/m3 . masa atau berat
benda adalah
perkalian volume dengan densitas, sementara volume merupakan masa dibagi dengan
densitas.
Spesific Gravity (SG) adalah rasio densitas suatu benda terhadap benda yang
dianggap ssebagai standart. Standart pembanding benda padat dan cait adalah air pada
suhu 4 C (39.2 F), yang mempunyai densitas 1 kg/liter. Sedangkan substansi yang
berbentuk gas dibandingkan dengan udara kering yang mempunyai densitas 1,29 g/liter
pada kondisi standart (0 C dan 1 atm). Sehingga Hg cair yang mempunyai densitas
13,6 Kg/lt akan mempunyai SG 13,6 atau magnetit padat yang mempunyai densitas 5,2
ton/m3 akan mempunyai SG 5,2. Sedangkan gas CO2 yang mempunyai densitas 1,976
akan mempunyai SG 1,53. Karena perbandingan kedua benda mempunyai dimensi atau
satuan yang sama (masa/volume), maka SG tidak mempunyai dimensi.
densitas
Mineral-mineral dengan densitas lebih besar daripada densitas kuarsa (2,65 ton/m3)
atau feldspar (2,54 ton/m3 2,76 ton/m3), atau lebih besar dari 2,8 ton /m3 dikenal
sebagai mineral berat.
Mineral-mineral berat dapat bersifat opak maupun transparan (non opak).
Mineral-mineral yang tidak opak diantaranya adalah apatit, epidot, garnet, rutil,
19
staurolit, turmalin dan zircon sedangkan yang opak yang paling sering dijumpai adalah
ilmenit dan magnetit.
NAMA
Augite
Biotite
Diopside
Epidot
Hematite
Hornblende
Ilmenit
FeTiO3
Magnetit
Fe3O4
Rutil
Pirit
KAl2(AlSi3O10)
(OH,F)2
TiO2
FeS2
Zirkon
ZrSiO4
Muskovit
KOMPOSISI
densitas
WARNA
3.2 - 3.6
2.7 3.7
3.3
3.4
5.2
Putih, hijau
Hijau
Merah sampai hitam; abu-abu
2.9 - 3.4
Monoklin; prismatic panjang
Trigonal;
tabular tebal, prismatik,
Cubic; Oktahedral, kadang
dodecahedral
Monoklin; tabular
Triklin; prismatic, accicular
Kubic
Tetragonal; prismatik
Besi-hitam
Besi Hitam, kenampakan
metalik.
Hampir tidak berwarna-atau
coklat, hijau
Merah-coklat, kuning, black
Tembaga-kuning
Kuning emas, merah,
coklat/hijau.
20
21