Professional Documents
Culture Documents
TUGAS AKHIR
Oleh
Hari Gunawan Nugraha
071.11.173
Pemilihan Pola Injeksi pada Metode Injeksi Uap di Sumur Minyak Berat
Lapangan S berdasarkan Perbandingan Faktor Perolehan Minyak dengan
Menggunakan Simulasi Reservoir
Oleh
Hari Gunawan Nugraha
071.11.173
I.
JUDUL
Pemilihan Pola Injeksi pada Metode Injeksi Uap di Sumur Minyak Berat
Lapangan S Berdasarkan Perbandingan Faktor Perolehan Minyak dengan
Menggunakan Simulasi Reservoir
II.
lama semakin menurun. Hal itu disebabkan salah satunya karena sumur produksi
yang masih beroperasi pada beberapa lapangan di Indonesia sudah menua. Sumursumur tersebut kini rata-rata sudah tidak dapat berproduksi dengan alamiah
(natural flow), oleh sebab itu perlu diterapkannya metode-metode baru. Selain
sudah tidak natural flow, dari segi geologinya pun khususnya di lapangan region
Sumatera dikategorikan kedalam minyak berat. Dengan semakin sulitnya
ditemukannya minyak mentah ringan, pemilihan injeksi thermal menjadikan
cadangan minyak mentah berat yang masih sangat banyak dan menantang menjadi
lebih siap untuk dieksplorasi secara komersial. Injeksi thermal adalah salah satu
metode EOR dengan cara menginjeksikan energi panas kedalam reservoir untuk
mengurangi viskositas minyak yang tinggi yang akan menurunkan mobilitas
minyak sehingga akan memperbaiki efisiensi pendesakan dan efisiensi penyapuan.
Umumnya minyak dengan API kecil (minyak berat) akan mempunyai viskositas
besar. Untuk memproduksikan minyak jenis ini sulit dilakukan, sehingga banyak
upaya yang dilakukan yang salah satunya adalah dengan injeksi uap. Injeksi uap
adalah metoda EOR dengan menginjeksikan uap bertekanan ke dalam reservoir
yang dimaksudkan untuk memanaskan reservoir. Efek dari panas ini akan
menurunkan viskositas minyak sehingga diharapkan minyak mudah mengalir ke
lubang sumur. Metode EOR dengan menggunakan injeksi uap ini mampu
meningkatkan faktor perolehan minyak hingga mencapai 60%.
III.
IV.
METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam penyusunan penulisan tugas akhir ini
adalah studi lapangan, simulasi, dan diskusi. Studi lapangan dilakukan dengan
menganalisa data-data lapangan yang berhubungan dengan judul tugas akhir ini
dan akan diaplikasikan pada simulasi. Diskusi dilakukan terutama dengan
pembimbing.
V.
TEORI DASAR
Steam Flooding atau yang kita kenal sebagai injeksi uap adalah salah satu
volumetrik.Perolehan
minyak
lebih
lanjut
(Enhanced
Oil
5.1 Pengertian
Injeksi uap adalah metode perolehan minyak lebih lanjut (EOR) dengan
menginjeksikan uap kedalam reservoir minyak untuk mengurangi viskositas
minyak yang tinggi supaya pendesakan minyak lebih efektif.
5.2 Mekanisme
Mekanisme injeksi uap ini adalah memilih sumur dengan suatu pola sumur
yang baik dan berada disekitar sumur produksi, sumur ini nantinya akan menjadi
sumur injeksi.Setelah sumur injeksi siap lalu uap panas dinjeksikan melalui sumur
injeksi dan minyak yang didesak akan diproduksikan melalui sumur lain yang
berdekatan.Karena uap yang diinjeksikan memiliki temperatur tinggi maka
minyak dalam reservoir yang memiliki viskositas tinggi akan berkurang
viskositasnya akibat proses destilasi dari uap panas yang diinjeksikan.Uap yang
dinjeksikan akan membentuk suatu zona uap jenuh (steam saturated zone)
disekitar sumur injeksi.Temperatur zona ini sama dengan temperatur uap yang
diinjeksikan.Kemudian uap bergerak menjauhi sumur, temperaturnya berkurang
secara kontinyu karena terjadi penurunan tekanan. Pada jarak tertentu dari sumur
(tergantung dari temperatur uap dan kaju penurunan tekanan), uap akan mencair
dan membentuk hot eater bank.Pada zona uap, minyak tergiring oleh destilasi dan
pendorongan uap.Pada zona hot water, perubahan sifat-sifat fisik minyak dan
batuan reservoir mempengaruhi dan menghasilkan perolehan minyak.Perubahan
tersebut adalah ekspansi panas dari minyak, penurunan viskositas, saturasi minyak
sisa, dan merubah permeabilitas relatif.
Gambar mekanisme Steam Flooding :
Gambar 5.1
Mekanisme Steam Flooding
5.4 Kerugian
Kerugian-kerugian dalam injeksi uap antara lain :
1. Terjadinya kehilangan panas di seluruh transmisi, sehingga perlu pemasangan
isolasi pada pipa.
2. Spasi sumur harus rapat, karena ada panas yang hilang di formasi.
3. Terjadinya problem korosidan scale pada pipa-pipa serta problem emulsi.
4. Efisiensi pendesakan vertikalnya kurang baik karena formasi pada bagian atas
tersaturasi oleh steam akigat adanya perbedaan gravitasi.
5. Kecenderungan terjadinya angket oil sangat besar, tergantung pada faktor
heterogenitas batuan
5.5 Keuntungan
Keuntungan-keuntungan dalam injeksi uap adtara lain :
1. Uap memiliki kandungan panas yang lebih tinggi daripada air, sehingga
efisiensi pendesakan lebih efektif.
2. Recovery lebih besar dibandingkan dengan injeksi air panas untuk jumlah
input energi yang sama.
3. Didalam reservoir akan terbentuk zona steam dan zona air panas, dimana
masing-masing zona ini akan mempunyai peranan terhadap proses pendesakan
inyak ke sumur produksi.
4. Efisiensi pendesakan sampai 60 % OOIP.
Biasanya mengandung H2S dan CO2 yang terlarut, dan memiliki krosivitas
berbeda-beda.
2. Air tawar
3. Air permukaan
4. Air laut
Kalsium karbonat sering terbentuk pada sumur injeksi dan alat pemanas.
Disebabkan oleh konduksi melalui pipa dan isolasinya, dan konveksi pada bagian
dalam dan bagian luar pipa. Besarnya laju kehilangan panas dipermukaan
tergantung dari temperatur udara, kecepatan angin, tebal pipa, tebal isolasi, letak
pipa, kondisi steam dalam pipa.
Seiring mengalirnya uap dalam sumur maupun reservoir maka akan mengalami
penurunan tekanan yang mengakibatkan steam kehilangan panasnya, sesuai sejauh
mana uap panas mengalir.
Dengan menaikkan tekanan injeksi maka temperatur uap akan terjaga dan
kehilangan panas dapat diperkecil.
Memperkecil spasi akan meningkatkan laju injeksi per unit area, tetapi
membutuhkan banyak biaya karena lebih banyak sumur yang harus di bor.
5.7.5 Pola sumur injeksi
Berikut merupakan ukuran pola injeksi yang umum dipakai untuk injeksi uap,
antara lain:
Five Spot, ukuran pola injeksi 2 kali jarak antar sumur karena pola dasarnya
adalah dua sumur (satu sumur injeksi dan satu sumur produksi).
Inverted Nine Spot, sama dengan five spot kecuali dengan tambahan dua
sumur produksi untuk pola dasar yang terdiri dari empat sumur (satu sumur
injeksi dan tiga sumur produksi).
Staggered Line Drive, pola dasarnya adalah 1,5 dari sebuah sumur injeksi dan
1,5 dari sumur produksi untuk satu sumur, oleh karena itu ukuran pola
injeksinya sama dengan jarak antar sumurnya.
ditargetkan untuk injeksi uap, casing disemen melewati seluruh daerah yang
ditargetkan dan diperforasi.
formasi
yang
akan
diinjeksikan
uap,
dimana
uap
secara
serentak
diinjeksikan.Selain itu juga untuk mempertahankan kualitas uap dan laju aliran
uap yang diinjeksikan ke dalam setiap zona pada harga tertentu.
Komplesi paralel
Tubing injeksi paralel merupakan sebuah metoda dimana tubing
Komplesi konsentrik
Merupakan metode yang digunakan untuk mengontrol injeksi uap ke
dalam dua lapisan minyak mentah dengan menggunakan sebuah lubang yang
berjenis tunggal.
VI.
RENCANA PELAKSANAAN
Pelaksanaan tugas akhir ini diperkirakan berjalan selama dua bulan (8
minggu) yang akan berlangsung pada bulan Januari 2015 hingga Februari 2015.
Namun, waktu pelaksanaan tugas akhir ini dapat berubah sesuai arahan
pembimbing dan pihak perusahaan yang terkait.
Berikut adalah perkiraan tahap pelaksanaan tugas akhir:
Waktu
Minggu ke-1
Aktivitas
Mempelajari
tinjauan
geologi
Laporan mingguan
Memahami
kondisi
dan
Mempelajari
sejarah
produksi
Pengenalan
software
simulasi
reservoir
Minggu ke-3
Laporan Mingguan
Simulasi Reservoir
Laporan mingguan
VII.
Laporan
Evaluasi
Diskusi
Laporan akhir
VIII.
MANFAAT KAJIAN
Dari studi dan analisa pada pemilihan pola injeksi uap yang dikaji akan didapat
IX.
OUTLINE
KATA PENGANTAR
RINGKASAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I.
PENDAHULUAN
BAB II.
BAB IV.
PEMBAHASAN
BAB VI.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
X.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Ahmad, T., Petroleum
Reservoir