You are on page 1of 4

Alkanal/Aldehida

Pembimbing
Drs.I Nengah Kumbayadnya
NIP: 196101211984031013

Kelas XII A 4
I Putu Pande Agus Asmara Widhiana Saputra (01)
Kadek Arta Dwipayasa (05)
I Gusti Bagus Arya Andita Parameswara (06)
Ni Made Inten Kusuma Dewi (18)

SMA NEGERI 1 TABANAN


Tahun Ajaran 2013/2014

1. Sifat-Sifat Alkanal/Aldehida
A. Sifat Fisika Alkanal
Alkanal memiliki molekul-molekul yang bersifat polar karena adanya gugus
karbonil C+ = O+ dengan dipol-dipol + dan -. Oleh karena itu, jenis gaya antarmolekulnya adalah gaya tarik-menarik dipol-dipol. Selain itu, alkanal juga memiliki gaya
London (gaya tarik-menarik dipol sesaat - dipol terimbas). Sebagai catatan, alkanal tidak
memiliki ikatan hidrogen seperti halnya alkanol, karena atom H-nya yang bersifat asam
yang terikat ke atom O.
Adanya gaya tarik-menarik dipol-dipol menyebabkan titik didih alkanal lebih tinggi
dibandingkan alkana yang tidak memiliki gaya ini. Namun tidak adanya ikatan hidrogen
pada alkanal menyebabkan titik didih alkanal masih lebih rendah dibandingkan alkanol.
Namun dengan demikian pertambahan panjang rantai karbon, gaya antar-molekul yang
lebih berperan adalah gaya london.
Untuk isomer-isomer alkanal, sifat fisis seperti titik didih dari isomer rantai lurus
lebih tinggi dibandingkan isomer rantai bercabang. Hal ini dikarenakan molekul-molekul
dengan rantai lurus dapat mendekat dengan lebih mudah. Dengan demikian, gaya antarmolekul dari isomer rantai lurus lebih kuat dan lebih banyak dibandingkan gaya serupa
dari isomer rantai bercabang.
Selain itu, alkana (aldehida) memiliki sifat khas dari baunya. Aldehida yang
berberat molekul kecil hingga pentanal berbau tajam. Sedangkan aldehida berberat
molekul besar berbau harum, seperti heksanal berbau harum herba daun, nonanal berbau
harum buah, bahkan semakin tinggi berat molekul aldehida itu semakin memiliki aroma
yang khas.
Kelarutan Alkanal
Alkanal memiliki gugus CO yang bersifat polar dan rantai alkil (R) yang
bersifat nonpolar. Jadi alkanal dapat bercampur dengan senyawa ion, senyawa kovalen
polar, dan senyawa kovalen non-polar. Kelarutan alkanal dalam pelarut polar seperti air
akan berkurang dengan pertambahan panjang rantai karbon karena alkanal semakin
bersifat non-polar.
Tabel kenaikan titik didih dan kelarutan dalam (H2O) {g/100 mL} dari metanal ke
heksanal
Alkanal
(IUPAC)

Alkanal
(Nama Trivial)

Metanal
Etanal

formaldehida
asetaldehida

Rumus
HCHO
CH3CHO

Titik
Didih
-19,5 0C
20,2 0C

kelarutan
dalam (H2O)
{g/100 mL}
Larut
Larut

Propanal
Butanal
Isobutanal
Pentanal
Heksanal

propionaldehida
butiraldehida
isobutiraldehida
valeraldehida
kapronaldehida

CH3CH2CHO
CH3CH2CH2CHO
CH3CH(CH3)CHO
CH3CH2CH2 CH2CHO
CH3CH2CH2CH2CH2CO

48 0C
74,8 0C
64 0C
103 0C
128 0C

20
3,6
11
Tidak larut
Tidak larut

B. Sifat Kimia Aldehida


Reaksi - reaksi Aldehida:
1. Reaksi Reduksi/Reaksi Adisi yaitu reaksi yang menyebabkan aldehida menghasilkan
alkohol.
Contohnya:

CH3 CH2 COH + H H CH3 CH2 CH2OH


(Propanal)

(1-Propanol)

2. Reaksi Oksidasi yaitu reaksi yang menyebabkan aldehida menghasilkan asam


karboksilat, endapan merah bata, dan cermin perak.
a. Oksidasi dengan oksidator kuat (KMnO4 atau K2Cr2O7) menghasilkan asam

karboksilat.
Contoh:

CH3 CH2 COH + KMnO4


(Propanal)

CH3 CH2 COOH


(Asam Propanoat)

b. Oksidasi dengan oksidator Fehling menghasilkan endapan merah bata dan asam

karboksilat.
Contoh:

CH3 CH2 COH + 2 CuO CH3 CH2 COOH + Cu2O


(Propanal)

(Asam Propanoat)

(endapan)

c. Oksidasi dengan oksidator Tollens menghasilkan cermin perak dan asam

karboksilat.
Contoh: CH3 CH2 COH + Ag2O CH3 CH2 COOH + Ag
(Propanal)

(Asam Propanoat) (cermin perak)

3. Reaksi dengan Phospor Pentahalida (PX5) menghasilkan dihaloalkana


CH3 CH2 COH + PCl5 CH3 CH2 CHCl2 + POCl3
4. Reaksi dengan Halogen menghasilkan germinal dihalida (2 halogen terikat pada atom C
yang sama)
CH3 CH2 COH + 2 Cl2 CH3 CCl2 COH + 2 HCl
2. Kegunaan Aldehida Dalam Kehidupan

Formaldehida (metanal) digunakan sebagai pembunuh kuman dan mengawetkan.

Formaldehida digunakan untuk membuat plastik termoset (plastik tahan panas).

Paraldehida digunakan sebagai akselerator vulkanisasi karet

Senyawa aldehida yang paling banyak digunakan dalam kehidupan adalah


Formaldehida dan Asetaldehida, antara lain sebagai berikut:
1. Kegunaan formaldehida antara lain:
a) Larutan formaldehida dalam air dengan kadar 40% dikenal dengan nama formalin.
Zat ini banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam laboratorium
museum.
b) Insektisida dan pembasmi kuman
c) Bahan baku pembuatan damar buatan
d) Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.
e) Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca
f) Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi.
g) Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
h) Bahan untuk pembuatan produk parfum.
i) Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
j) Pencegah korosi untuk sumur minyak.stik dan damar sintetik seperti Galalit dan
Bakelit
2. Asetaldehida dalam kehidupan sehari-hari dapat digunakan sebagai :
a) Bahan untuk membuat karet dan damar buatan
b) Bahan untuk membuat asam asetat (Asam Cuka)
c) Bahan untuk membuat alkohol
Adapun senyawa aldehida yang terdapat di alam salah satunya adalah benzaldehida
yang merupakan senyawa aromatik pemberi aroma pada buah ceri.
Contoh-Contoh Soal (Uji Komp 4.1.5b LKS KIMIA XII)
1) CH3- CH2-CO-H + H2
Propanal

CH3- CH2-CH2(OH)
Propanol
H+

2) CH3-CH2-CH2-CO-H + K2Cr2O7
Butanal

CH3-CH2-CH2- CO-OH
Asam Butanoat

3) CH3-CH(CH3)-CH2-CO-H + 2CuO Cu2O +


CH3-CH(CH3)- CH2-CO-OH
3-metil Butanal
(end. Merah bata) (Asam 3-metil butanoat)
H+

4) CH3-CH(CH3)-CH(CH3)-CO-H + KMnO4 CH3-CH(CH3)-CH(CH3) CO-OH


2,3 dimetil Butanal
Asam 2,3 dimetil butanoat
5) CH3-CH2-CH2-CH(CH3)-CO-H + Ag2O Ag + CH3-CH2-CH2-CH(CH3)-CO-OH
2 metil Pentanal
(cermin perak) (Asam 2 metil pentanoat)

You might also like