Professional Documents
Culture Documents
Di susun oleh:
Kelompok 4
Nurtasiyah
Ulfiaturrohmah
Wulan Purnama Sari
Alfi Ariyanti
Ihya Ulumudin
Aiman
Lestari Putri
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur Allah SWT, serta atas izin dan ridonya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Keperawatan Dewasa 2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunianya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan
penyusunan makalah dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Diharapkan semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Infeksi pasca trauma sangat bergantung pada usia penderita, waktu antara
trauma dan penanggulangannya, kontaminasi luka, jenis dan sifat luka,
kerusakan jaringan, syok, jenis tindakan, dan pemberian antibiotik. Makin
lama tertunda penanggulangannya, makin besar kemungkinan infeksi.
Meskipun
telah
mengalami
kemajuan
teknologi
penanganan
dalam
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang terjadi karena adanya respon tubuh
yang berlebihan terhadap rangsangan produk mikroorganisme (Guntur, 2008).
Ditandai dengan panas, takikardia, takipnea, hipotensi dan disfungsi organ
berhubungan dengan gangguan sirkulasi darah.
2.2 Etiologi
Sepsis merupakan akibat dari suatu infeksi bakteri di bagian tubuh manusia.
Yang sering menjadi sumber terjadinya sepsis adalah infeksi ginjal, hati atau
kandung empedu, usus, kulit (selulitis) dan paru-paru (pneumonia karena
bakteri).
Sepsis sampai syok septik secara klasik telah diakui penyebabnya adalah
bakteri gram negatif, tetapi mungkin juga disebabkan oleh mikroorganisme
lain, gram positif, jamur, virus bahkan parasit.
2.4 Patofisiologi
Sepsis merupakan proses infeksi dan inflamasi yang kompleks dimulai dengan
rangsangan endo atau eksotoksin terhadap sistem imunologi, sehingga terjadi
aktivasi makrofag, sekresi berbagai sitokin dan mediator, aktivasi komplemen
dan netrofil, sehingga terjadi disfungsi dan kerusakan endotel, aktivasi sistem
koagulasi dan trombosit yang menyebabkan gangguan perfusi ke berbagai
jaringan dan disfungsi/kegagalan organ multipel.
dikarakteristikkan
sebagai
ketidakseimbangan
antara
sitokin
Perubahan sirkulasi
Tachycardia
Tachypnea
Hypotensi
Gejala khas sepsis dikatakan sepsis jika mengalami dua atau lebih gejala di
bawah ini:
-
WBC > 12.000/mm3 atau < 4.000/mm3 atau 10% bentuk immature
Crakles
Perubahan sensori
Peningkatan temperature
Penurunan SVR
Penurunan PaO2
Penurunan HCO3
Jenis Sepsis
Sumber Infeksi
MRSA Sepsis
VRE Sepsis
Urosepsis
Wound Sepsis
Neonatal Sepsis
Sepsis Abortion
2.9 Komplikasi
Komplikasi sepsis yaitu :
-
ARDS
Perdarahan usus
Gagal hati
Gagal jantung
Kematian
Komplikasi yang akan terjadi pada penderita septik bila tidak segera ditangani
sebagaiberikut:
1. Kegagalan multi organ akibat penurunan aliran darah dan hipoksia
jaringan yangberkepanjangan
2. Sindrom distres pernapasan dewasa akibat destruksi pertemuan alveolus
kapilerkarena hipoksiaInsiden syok septik dapat dikurangi dengan
melakukan praktik pengendalian infeksi,melakukan teknik aseptik yang
cermat, melakukan debridemen luka untuk membuang jaringannekrotik,
pemeliharaan dan pembersihan peralatan secara tepat dan mencuci tangan
dengan benar.
2.10 Penatalaksaan
Penatalaksanaan sepsis yang optimal mencakup eliminasi patogen penyebab
infeksi, mengontrol sumber infeksi dengan tindakan drainase atau bedah bila
diperlukan, terapi antimikroba yang sesuai, resusitasi bila terjadi kegagalan
organ atau renjatan. Vasopresor dan inotropik, terapi suportif terhadap
kegagalan organ, gangguan koagulasi dan terapi imunologi bila terjadi
respons imun maladaptif host terhadap infeksi.
1. Resusitasi
Mencakup tindakan airway (A), breathing (B), circulation (C) dengan
oksigenasi,
terapi
cairan
(kristaloid
dan/atau
koloid),
10
dinilai kembali
setelah 48-72
jam
2) Terapi cairan
-
0.5-8g/kg/menit
0.03-1.5g/kg.menit,
atau
epinefrin
0.1-
11
<9
mEq/L
dengan
disertai
upaya
untuk
Bila
pasien
gangguan
perfusi
organ.
12
inflamasi
pada
sepsis
menyebabkan
terjadinya
sirkulasi
mengakibatkan
kegagalan
organ.
Terapi
9) Kortikosteroid
Hanya
diberikan
dengan
indikasi
insufisiensi
adrenal.
2.11Pencegahan
Langkah-langkah awal penanganan sepsis :
-
13
14
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengkajian
a. Keadaan Umum
1. Keadaan umumnya nampak tidak sehat.
2. Buruknya kontrol suhu : hypothermi, hyperthermi
b. Sistem sirkulasi
Pucat, cyanosis, kulit dingin, hipotensi, edema, denyut jantung abnormal
(bradikardi, takikardi, aritmia).
c. Sistem pernapasan
Pernapasan irreguler, apneu/tachipneu, retraksi
d. Sistem syaraf
1) Kurangnya aktivitas : lethargi, hiporefleksia, koma, sakit kepala,
pusing, pingsan.
2) Peningkatan aktivitas : iritabilitas, tremor, kejang.
3) Gerakan bola mata tidak normal
4) Tonus otot menigkat/berkurang.
e. Sistem Pencernaan
Tidak mau minum, muntah, diare, adanya darah dalam feses, distensi
abdomen.
15
3.2 Patoflow
Infeksi setempat
(infeksi di paru-paru)
penurunan sirkulasi
Ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer
Syok sepsis
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
(NOC)
(NIC)
Aktivitas
Ketidakefektifan Circulation
Peripheral
sensation
atau
perifer
management
menggunakan
b.d
Instruksikan
pasien
keluarga
penurunan
sirkulasi
suhu air
Ds :
Do : perubahan
karakteristik
kulit
(warana,
Diskusikan
atau
identifikasi penyebab
kelembapan)
pada
keabnormalan
sensasi
perubahan sensasi
16
atau
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang terjadi karena adanya respon tubuh
yang berlebihan terhadap rangsangan produk mikroorganisme (Guntur, 2008).
Ditandai dengan panas, takikardia, takipnea, hipotensi dan disfungsi organ
berhubungan dengan gangguan sirkulasi darah. Sepsis biasanya terjadi pada
usia tua serta pada orang yang terkena diabetes melitus dan hipertensi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Ediai 8. Jakarta
: EGC.
Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta
: Media Aesculapius FK UI.
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta :
Info Medika Jakarta.
http://www.scribd.com/doc/112444121/kasus-sepsis
Di akses: Senin, 25 November 2013 jam: 21.00
http://www.academia.edu/2149974/REFERAT_SEPSIS_BEDAH_
Di akses: Senin, 25 November 2013 jam: 21.00
http://asuhankeperawatanbebas.blogspot.com/2012/11/sepsis.html
Di akses: Senin, 25 November 2013 jam: 21.00
http://www.scribd.com/doc/61783900/Laporan-Asuhan-Keperawatan-Sepsis
Di akses: Senin, 25 November 2013 jam: 21.00
http://duniaaskep.wordpress.com/
Di akses: Senin, 25 November 2013 jam: 21.00
http://suka2-bayu.blogspot.com/2012/01/askep-sepsis.html
Di akses: Senin, 25 November 2013 jam: 21.00
18
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad=r
ja&ved=0CHkQFjAJ&url=http%3A%2F%2Fcore.kmi.open.ac.uk%2Fdownload
%2Fpdf%2F12345182.pdf&ei=L1mTUtzJG8KWrgfcloDIAg&usg=AFQjCNHkir
z2Vp23r60OhcYSdy0swkp6DQ&bvm=bv.56988011,d.bmk
Di akses: Senin, 25 November 2013 jam: 21.00
19