Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
2.1.1 Definisi Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang berarti
pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Jadi, secara garis besar, dalam suatu proses
komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu
pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan
komunikan (penerima pesan) (Suprapto, 2009).
Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi
saling pengertian yang mendalam (Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid dalam
Wiryanto, 2004).
3. Pesan (message)
bentuk
komunikasi,
diklasifikasikan
(Cangara,1998):
1. Komunikasi personal (personal communication)
a. Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication)
b. Komunikasi antarpersonal (interpersonal communication)
2. Komunikasi kelompok (group communication)
a. Komunikasi kelompok kecil (small group communication)
1) ceramah (lecture)
2) diskusi panel (panel discussion)
3) simposium (symposium)
4) forum
5) seminar
6) curah saran
7) dan lain-lain
sebagai
berikut
berjalan lancar,
tenang, jelas dengan orang lainnya bisa jadi gugup dan bingung. Ternyata pada
saat berkomunikasi dirasakan campur tangan citra diri dan citra pihak lain.
3. Lingkungan Fisik
Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ke tempat lain, karena setiap
tempat ada norma sendiri yang harus ditaati. Disamping itu, suatu tempat atau
disebut lingkungan fisik sudah barang tentu ada kaitannya juga dengan kedua
faktor di atas.
4. Lingkungan Sosial
Sebagaimana lingkungan, yaitu fisik dan sosial mempengaruhi tingkah laku dan
komunikasi, tingkah laku dan komunikasi mempengaruhi suasana lingkungan,
setiap orang harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat berada,
memiliki kemahiran untuk membedakan lingkungan yang satu dengan lingkungan
yang lain.
5. Kondisi
Kondisi fisik punya pengaruh terhadap komunikasi yang sedang sakit kurang
cermat dalam memilih kata-kata. Kondisi emosional yang kurang stabil,
komunikasinya juga kurang stabil, karena komunikasi berlangsung timbal balik.
Kondisi tersebut bukan hanya mempengaruhi pengiriman komunikasi juga
penerima. Komunikasi berarti peluapan sesuatu yang terpenting adalah
meringankan kesesalan yang dapat membantu meletakkan segalanya pada
proporsi yang lebih wajar.
6. Bahasa Badan
10
Komunikasi tidak hanya dikirim atau terkirim melalui kata-kata yang diucapkan.
Badan juga merupakan medium komunikasi yang kadang sangat efektif kadang
pula dapat samar. Akan tetapi dalam hubungan antara orang dalam sebuah
lingkungan kerja tubuh dapat ditafsirkan secara umum sebagai bahasa atau
pernyataan.
11
12
c. Selain itu dokter gigi juga harus bersikap ramah, akrab, tidak acuh dan jangan
sekali-kali dokter gigi bersikap kasar kepada pasien. Karena dari sikap ini
pasien akan menentukan apakah dia akan melanjutkan perawatannya atau dia
memutuskan tidak akan melanjutkan perawatannya (Komalawati,1999).
2. Bekerjasama secara efektif
Menurut Santosa (1998), untuk dapat bekerjasama secara efektif dan
menyenangkan dengan pasien,hal ini tergantung dari:
a. Instruksi dan informasi yang diberikan oleh dokter gigi tersebut,yaitu:
1) Menyusun informasi, informasi ini didapat dari hasil anamnesa.
2) Bahasa
atau
kata-kata
yang
digunakan,
sebaiknya
dokter
gigi
dokter gigi juga harus dapat menjelaskan hal-hal yang terpenting, mana
yang kurang penting, mana yang lebih baik dikatakan, dan mana yang
harus dikatakan kembali demi jelasnya informasi yang disampaikan.
3) Menjelaskan tindakan yang dilakukan kepada pasien setelah anamnesa.
Tujuan penjelasan tindakan ini adalah agar pasien mengerti dan tidak
terkejut atau merasa dirugikan atas apa yang sudah dilakukan dokter gigi
tersebut.
b. Memperoleh kepercayaan mendasar dari pasien tersebut. Kepercayaan itu
dapat diperoleh dari:
1) Penampilan dokter gigi, ini penting diperhatikan oleh dokter gigi karena
dengan penampilan yang menarik, bersih dan rapi pasien lebih percaya
daripada dokter gigi yang tidak memperhatikan keadaan dirinya.
2) Peralatan, menurut Jackson (1981) peralatan yang modern dapat
menimbulkan mahalnya perawatan namun dengan dengan peralatan
semacam ini dapat menambah kepercayaan dari pasien atas ketrampilan
dan kemampuan dokter gigi.
3) Desain ruang praktek, hal ini juga menambah kepercayaan pasien. Banyak
yang perlu diperhatikan dalam mendesain dan menata ruang praktek,
mulai dari pemilihan warna serta efeknya bagi pasien, serta penataan
13
cahaya yang baik. Dari segi dokter giginya penataan ruangan ini akan
membuat dokter gigi bekerja lebih efektif.
Jadi komunikasi antara dokter gigi pasien didasarkan atas sikap saling
percaya,baik selama proses pemeriksaan dan perawatan maupun selama proses
penyembuhan guna menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik.
3. Prinsip-prinsip dasar komunikasi interpersonal
a. Be friend of their minds
Penelitian mengatakan hanya 25% pasien yang memilih dokter gigi dengan
kemampuan atau skill yang tinggi, sisanya memilih dokter gigi dengan
kemampuan komunikasi interpersonal yang bisa membuat pasien merasa
tenang dan nyaman. Salah satu metode yang efektif untuk membuat pasien
merasa tenang dan nyaman adalah dengan membuat pendekatan psikologis
dengan cara menyebut nama pasien saat perawatan seakan akan dokter adalah
teman akrab pasien.
b. Keep in touch
Peralatan dokter gigi mungkin sering membatasi dokter untuk melakukan
sentuhan, namun apabila memungkinkan sentuhan akan memberikan nuansa
kedekatan psikologis yang member bantuan dalam keberhasilan terapi untuk
itu sentuh dan letakkan tangan pada bagian yang sakit terutama pada pasien
lanjut usia atau ukur nadinya dengan tangan.
c. Be dandy, be gallant
Sebagai dokter gigi penampilan harus menjadi fokus penting dalam pelayanan
terhadap pasien. Karena penampilan turut mempengaruhi keberhasilan dari
komunikasi. Dokter yang memiliki penampilan menarik lebih mudah
memperoleh simpati dan perhatian, lebih mudah mempengaruhi pendapat
orang lain serta dianggap lebih pandai
d. Use a note or drawing
Dalam menjelaskan diagnose dan rencana perawatn lebih efektif apabila
menggunakan tulisan ataupun gambar. Selain agar mempermudah pasien
14
1. Sangat puas
Sangat puas merupakan ukuran subjektif hasil hasil penilaian perasaan pasien
yang menggambarkan pelayanan kesehatan sepenuhnya atau sebagian besar
sesuai kebutuhan atau keinginan pasien, seperti sangat bersih (untuk prasarana),
sangat ramah (untuk hubungan dengan dokter atau perawat) atau sangat cepat
15
2.4.3
dokter dengan kemampuan interpersonal yang baik akan dapat mengetahui masalah
dengan lebih awal,, dapat mencegah masalah kritis medis serta dapat memberi
dukungan yang lebih baik bagi pasiennya. Sehingga dapat menciptakan hasil kerja
yang bermutu tinggi dan kepuasaan pasien yang lebih baik, pemahaman dan
kepedulian yang lebih besar dari pasien terhadap masalah kesehatannya dan kesetiaan
pasien yang lebih baik untuk menjalani proses perawatannya (Fong Ha dan
Longnecker,2010).
Keberhasilan komunikasi antara dokter gigi dan pasien pada umumnya akan
melahirkan kenyamanan dan kepuasaan bagi kedua pihak serta bermanfaat untuk:
16