You are on page 1of 4

Analisis Kualitatif Zat Organik

Ni Luh Putu Reza Rosita AR.


Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha
Abstrac
conclude name and structure of organic compounds of unknown qualitative analysis is required.
This analysis is done by identifying the physical, functional group identification and
determination of organic compounds derivate In determining the physical properties is done by
observing the color, smell, shape solubility, melting point, boiling point and refractive index.
Experiments have been conducted to analyze the samples uknown B. In experiments determining
the melting point and boiling point of using tools cooking oil Thiele entered the bath. Then
measure the temperature of the heated substance uknown B in the bath. The melting point and
boiling point of a substance that is obtained uknown B 110 0C and 1260C. And the refractive
index uknown substance B is 47 which is measured with a refractometer. Functional group
identification experiment uknown liquid B produced positive in detecting unsaturation, aromatic
detect, detect the aldehyde group. Of the characteristics that have been obtained then conducted
experiments determining derivate liquid uknown B with the aim to ensure that the liquid is
uknown B aldehydes. Determination of aldehyde derivative derivate is performed using a 2.4dinitrofenilhidrasin (2,4-DNP) in 30% perchloric acid. The result is that there are deposits of
orange, then recrystallized from ethanol. In this experiment formed crystals have a melting point
that is equal to the melting point in the experimental determination of physical properties that
have been done. The conclusion of the experiments that have been done that liquid uknown B
adalam aldehyde compound is benzaldehyde.
Keywords: qualitative analysis, uknown B substances, physical properties, functional groups,
derivatives, unsaturated, aromatic, aldehyde group, benzaldehyde
1. Pendahuluan
Analisis kualitatif adalah analisis untuk mengidentifikasi zat organic yang belum
diketahui. Sehingga dengan analisis ini akan dapat menentukan rumus struktur sampel yang
diteliti. Sebelum menentukan rumus struktur sampel, percobaan diawali dengan menentukan
sifat fisika, analisis unsure, identifikasi gugus fungsional, dan penentuan derivate.
Penentuan Sifat fisika didahului dengan mengamati warna, bau, wujud kelarutan, titik
leleh dan bentuk kristal, titik didih dan indeks bias. Sifat fisika adalah sifat yang dapat
diukur dan diamati tanpa mengubah susunan atau identitas suatu zat. Sifat fisika ditentukan
oleh gugus fungsi yang ada pada zat tersebut.
Warna merupakan sifat fisika yang dapat diamati secara langsung. Warna yang dimiliki
suatu zat merupakan ciri khusus yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Warna

setiap zat memiliki warna yang berbeda-beda. Pada wujud kelarutan suatu zat dibedakan
atas wujud padat, cair, dan gas.
Ketiga wujud zat tersebut dapat berubah karena adanya kalor. Zat padat adalah zat yang
mempunyai bentuk dan volume tetap. Zat padat tersusun atas partikel-partikel yang teratur
dan mempunyai jarak antarpartikel yang sangat rapat. Gaya tarikmenarik antarpartikel zat
padat sangat kuat.. Keadaan ini menyebabkan zat padat dapat mempertahankan bentuk dan
volumenya sehingga zat padat selalu mempunyai bentuk dan volume yang tetap. Zat cair
adalah zat yang mempunyai volume tetap, namun bentuknya selalu berubah-ubah mengikuti
tempatnya. Dilihat dari susunan molekul dan ikatan antarmolekulnya zat cair mempunyai
susunan molekul yang kurang teratur dan jarak antarmolekulnya yang agak renggang
sehingga gaya tarik menarik antarmolekulnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan zat
padat. Keadaan ini menyebabkan volume zat cair selalu tetap, walaupun bentuknya selalu
berubah mengikuti tempatnya. Gas adalah zat yang mempunyai bentuk dan volume yang
tidak tetap. Hal ini disebabkan karena susunan molekul-molekul gas sangat tidak teratur
sehingga gaya tarik-menarik antarmolekulnya sangat lemah. Hal ini menyebabkan zat gas
tidak dapat mempertahankan bentuk dan volumenya sehingga bentuk dan volume zat gas
selalu berubah mengikuti ruang yang ditempatinya.
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair pada tekanan 1 atm.
Perubahan ini dipengaruhi oleh struktur kristal zat padat tersebut. Zat cair dan zat gas juga
memiliki titik leleh tetapi perubahannya tidak dapat diamati pada suhu kamar. Umumnya
titik leleh dari zat organik lebih mudah diamati karena suhu dimana zat/ sampel mulai
meleleh hampir sama dengan suhu dimana semua zat/ sampel telah meleleh. Trayek titik
leleh tidak boleh > 10C, hal ini dikarenakan jika trayek titik leleh lebih dari 1 0C menandakan
adanya zat pengotor, maka titik lelehnya akan menyimpang dari titik leleh sebenarnya.
Titik didih merupakan suhu dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan
external yang dialami oleh cairan. Mendidih berbeda dengan menguap. Mendidih terjadi
pada suhu tertentu, yaitu pada titik didih sedangkan menguap terjadi pada suhu di bawah
titik didih. Cairan yang berada di dalam tekanan tinggi akan memiliki titik didih lebih tinggi
jika dibandingkan dari titik didihnya di dalam tekanan atmosphere.
Pengukuran titik leleh dan titik didih menggunakan alat yaitu alat Thiele. Alat Thiele
merupakan tabung yang dibentuk khusus, yang jika dipanaskan pada alasnya akan
melangsungkan peredaran zat cair (minyak) yang ada di dalamnya sehingga panas akan
disebarkan secara merata.
Indeks bias adalah kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara dengan cepat rambat
cahaya pada suatu medium. Indeks bias tergantung pada jenis zat, suhu, massa jenis dan
panjang gelombang cahaya datang. Kecepatan merambat gelombang cahaya tidak sama bila
medium yang dilaluinya berbeda. Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias

disebut dengan indeks bias zat tersebut. Dan alat yang dipakai untuk mengukur indeks bias
ialah refraktometer.
Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen dan dapat mengandung
unsur unsur lain seperti nitrogen,oksigen,fosfor,halogen,dan belerang. Untuk mendeteksi unsure
yang terkandung diperlukan pereaksi khusus . Metode yang dapat digunakan adalah metode
ekstrak natrium atau tes Lassaigne. Cara ini diperkenalkan oleh J.L. Lassaigne pada tahun 1843.
Prinsip tes ini adalah mengubah unsur-unsur yang terikat secara kovalen dalam zat organik
menjadi garam natrium yang bersifat ionik. Ion-ion ini kemudian diuji secara kualitatif dengan
pereaksi anorganik. Namun karena keterbatasan bahan pada laboratorium, (Natrium tidak ada)
analisis tidak dilakukan dan dilanjutkan mendeteksi gugus fungsional.
Analisis gugus fungsional adalah cara untuk mengetahui gugung fungsi apa saja yang
terkadung dalam sampel/ zat organic yang diuji. Beberapa gugus fungsional yang dapat diuji,
yakni uji ketidakjenuhan, uji alifatis/aromatis, uji gugus hidroksi, uji gugus fenolat, uji gugus
aldehida, uji gugus keton, uji gugus karboksil, uji ester, uji eter, dan uji gugus nitro. Namun pada
percobaan, uji eter dan uji gugus nitro tidak dilakukan karena tidak tersedia bahan pada
laboratorium.
Uji ketidakjenuhan
Uji ini bertujuan untuk mendeteksi suatu zat/ sampel senyawa organic tersebut jenuj atau
tidak jenuh. Uji ini menggunakan 2 tes yaitu tes Baeyer dan Tes Bromin
- Tes Baeyer
Tes ini menggunakan larutan Baeyer (larutan KMnO 4 alkalis). Bila senyawa
organic tidak jenuh dibuktikan dengan warna larutan KMnO4 alkalis yang
memudar. Hal ini terjadi karena permanganat akan mengoksidasi senyawa
yang memiliki ikatan tidak jenuh sehingga warna ungu permanganat
memudar.

Tes Bromin
Tes ini menggunakan Br2 dan CCl4 sebagai pereaksi. Senyawa organic dikatakan
tidak jenuh apabila warna coklat menjadi tidak berwarna. Hal ini disebabkan
karena bromin bereaksi dengan senyawa organik yang memiliki ikatan

tidak jenuh.

Uji alifatis/aromatis
Uji ini dilakukan dengan cara tes asap. Tes asap ini dilakukan dengan pemanas nyala
Bunsen. Bila pada saat pemanasan senyawa organic pada nyala Bunsen menimbulkan

asap maka mengindikasikan senyawa aromatic begitu juga sebaliknya jika tidak timbul

asap maka mengindikasikan senyawa alifatis.


Uji gugus hidroksi

Uji gugus fenolat


Uji gugus aldehia
Uji gugus keton
Uji gugus karboksil
Uji ester

2. Bahan dan Metode Penelitian


3. Hasil dan Pembahasan
4. Kesimpulan
Daftar Pustaka
http://xsact.blogspot.com/2011/12/sifat-fisika-zat.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Titik_didih

You might also like