Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
1) Annisa Aryani S
K4312006
2) Choirunnisa L
K4312013
3) Indra Setiawan
K4312031
4) Mariyana
K4312039
Sisitem peredaran darah atau sistem sirkulasi memiliki fungsi antara lain menjamin
keberlangsungan kebutuhan rubuh terhadap nutrient juga oksigen, sebagai sarana
pembuangan senyawa atau zat yang merupakan hasil sisa proses metabolisme, sebagai
pengatur suhu di dalam tubuh serta menstabilkan tekanan dari dalam. Sistem peredaran
darah pada hewan memiliki bentuk yang variatif, tergantung pada tingkatan
kesempurnaan tubuh hewan tersebut.
Secara umum, sistem peredaran darah pada hewan dibagi atas dua bagian yakni
peredaran darah tertutup dan juga sistem peredaran darah terbuka. Pada sistem peredaran
darah terbuka, tekanan darah yang dihasilkan dari kontraksi jantung cukup rendah
sehingga sari makanan yang terdorong akan mengalir lebih lambat dengan demikian yang
tiba ke sel juga akan tebatas jumlahnya. Hal ini akan berakibat pada aktifitas metabolisme
yang ikut terbatas. Contoh hewan yang tubuhnya menggunakan sistem peredaran darah
terbuka ini adalah molusca juga artropoda.
sistem peredaran darah tertutup adalah sistem dimana jantung akan memompa darah
secara kontinyu atau terus menerus sehingga kemudian tekanan yang didapatkan tetap
stabil dan mendorong darah lebih kuat, keluar dari pembuluh darah dan memasuki organ
jantung dengan kecepatan yang baik. Secara umum, dalam sistem peredaran darah
tertutup, darah akan mengalir mulai dari jantung menuju ke wilayah pembuluh kapiler
dan kembali lagi pada organ jantung si hewan. Sistem peredaran darah tertutup ini
mempunyai sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan sistem peredaran terbuka, di
antaranya peredaran darah di dalam tubuh lebih stabil sehigga tekanan dalam pembuluh
darah hewan juga ikut stabil. Adapun hewan yang memiliki sisitem peredaran darah
tertutup adalah vertebrata antara lain katak, ikan, reptil juga burung.
arteri pulmonalis. Dari paru-paru darah menuju ke atrium kiri melalui vena
pulmonalis. Dari atrium kiri darah akan mengalir ke ventrikel kiri untuk dipompa
melalui aorta menuju ke bagian-bagian tubuh. Darah dari kapiler jaringan tubuh
akan dialirkan lagi ke atrium kanan jantung .
Sistem peredaran darah katak terdiri dari jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus,
venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak tersusun dari plasma darah
yang terang (cerah) dan berisi sel-sel darah (korpuskula) yakni sel-sel daran
merah, sel-sel darah putih, dan keping sel darah
Menurut (Radiopoetro, 1996:485) Pengangkutan gas-gas pernapasan dan materialaterial lainnya dilaksanakan oleh sistem kardiovaskuler yang terdiri atas:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jantung
Arteri
Kapiler
Vese
Pembuluh-pembuluh limpa
Cairan darah dan limpa
setelah kehilangan tekanannya dalam hamparan kapiler pada paru-paru dan kulit.
Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi tunggal dalam ikan, dimana darah
mengalir secara langsung dari organ respirasi (insang) ke organ lain dengan
tekanan yang semakin berkurang.
Pada katak dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh
pembuluh balik (vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler
dari suatu sistem porta yang terbagi menjadi anyaman-anyaman di dalam alat
tubuh yang lain sebelum kembali ke jantung. Barulah kemudian masuk ke dalam
vena yang menuju jantung. Sistem porta yang penting adalah sistem porta
hepatika pada hati dan sistem porta renalis pada ginjal (Pratiwi, 2007:98).
Sistem peredaran darah pada reptilia lebih maju jika dibandingkan dengan sistem
peredaran amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan tidak
beroksigen dalam jantung. Jantung reptilia terletak di rongga dada di bagian
depan ventral.
Menurut (Radiopoetro, 1996:517) Jantung reptilia terdiri atas tiga ruang yaitu 2
atria dan 1 ventrikulus, kecuali pada crocodilia dan alligator. Tetapi ventrikulus
cordis dari cor yang beruang tiga, sebenarnya terbagi dua oleh suatu septum yang
disebut septum interventricularis yang membentang dari apex cordis sampai ke
pusat cor, sehingga seolah-olah cor semua reptilia beruang empat. Perlu diketahui
bahwa septum interventricularis tadi belum sempurna sehingga masih ada
percampuran darah antara bagian dexter dan sinister.
Antara kedua antria dipisahkan oleh septum intertrialis yang sudah sempurna,
sehingga tidak akan terjadi percampuran antara darah venosa dan darah
arteriel.Conus arteriosus pada reptilia telah menjadi sebagian dari venticulus. Dari
ventriculus ini akan keluar 3 pembuluh yang besar, yaitu aorta pulmonalis yang
menuju ke pulmo, kemudian arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister yang
akan bercabang-cabang ke semua bagian tubuh. Arcus aorta sinister keluar dari
ventrikel dekster sedang arcus aorta dekster keluar dari ventrikel sinister
(Radiopoetro, 1996:517).
Pada crocodilia, arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister berssilangan dan
bersinggungan dimana tempat persinggungan ini akan berfusi sedemikian rupa
sehingga timbul suatu lubang yang disebut foramen panizzae (Radiopoetro,
1996:517).
DAFTAR PUSTAKA
http://info-peternakan.blogspot.com/2012/09/sistem-peredaran-darahmamalia.html#chitika_close_button
http://slametirvan.blogdetik.com/2011/02/09/hewan-mamalia/