You are on page 1of 21

PERKEMBANGAN REGULASI DI

SEKTOR PUBLIK
Organisasi Sektor Publik
(Mengelola Dana Masyarakat/Pemerintah)

Memberikan Pertanggungjawaban Publik Melalui Laporan Keuangan

Agar Pembaca Laporan Keuangan dapat Memahami Laporan Keuangan


yang Telah Disusun Maka Diperlukan Suatu Regulasi dan Standar
Pelaporan

Organisasi Nirlaba
(PSAK 45)

Organisasi Pemerintahan
(PP 71)

PENGERTIAN REGULASI SEKTOR PUBLIK


Regulasi Regulation Peraturan
Regulasi Sektor Publik merupakan ketentuan yang harus
dijalankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan
organisasi sektor publik, baik Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, Organisasi Politik, Yayasan, LSM,
Organisasi Keagamaan, Sosial Masyarakat, dan lain-lain.

TEKNIK PENYUSUNAN REGULASI


PUBLIK
Pendahuluan

Mengapa diatur ?
Pemasalahan dan
Misi

Bagaimana mengaturnya

Dengan apa diatur ?

Diskusi/Musyawarah
Catatan

TEKNIK PENYUSUNAN REGULASI


PUBLIK
Pendahuluan

Perancangan
regulasi
publik
wajib
mampu
mendeskripsikan latar belakang perlunya disusun regulasi
publik.
Regulasi publik disusun karena adanya
pemasalahan atau tujuan yang ingin dicapai.
Mengapa diatur

Regulasi publik disusun karena adanya berbagai isu terkait


yang membutuhkan tindakan khusus dari organisasi
publik. Hal yang perlu dilakukan adalah mencari jawaban
atas pertanyaan mengapa isu tersebut harus diatur atau
regulasi harus disusun

TEKNIK PENYUSUNAN REGULASI


PUBLIK
Permasalahan dan Misi

Sebuah regulasi publik disusun dan ditetapkan jika


sebuah solusi alternatif atas suatu permasalahan telah
dirumuskan. Penyusunan dan penetapan regulasi
publik dilakukan dengan misi tertentu sebagai wujud
komitmen,
serta
langkah
organisasi
publik
menghadapi solusi permasalahan yang ada.
Dengan apa diatur ?

a. UUD 1945
b. UU

c. Perpu
d. Kepres

e. Kepmen
f. SE, dll

TEKNIK PENYUSUNAN REGULASI


PUBLIK
Bagaimana mengaturnya ?

Regulasi publik disusun benar-benar merupakan wujud


kebijakan organisasi publik dalam menghadapi berbagai
permasalahan publik yang ada.
Diskusi/Musyawarah

Materi regulasi publik harus disusun dan dibicarakan melalui


mekanisme forum diskusi.
Catatan

Hasil catatan akan menjadi wujud tindak lanjut dari keputusan


organisasi publik, menyangkut bagaimana regulasi publik akan
dihasilkan dan dilaksanakan.

REGULASI TENTANG YAYASAN


Yayasan merupakan badan hukum yang terdiri atas kekayaan
yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan
tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang
tidak mempunyai anggota.
Regulasi yang terkait dengan yayasan adalah
- UU No. 16 Tahun 2001 diubah dengan UU No. 28 Tahun 2004.
Undang-Undang ini dimaksudkan untuk menjamin kepastian
dan ketertiban hukum agar yayasan dapat berfungsi sesuai
dengan maksud dan tujuannya berdasarkan prinsip
keterbukaan dan akuntabilitas kepada masyarakat.
- Selain dua Undang-Undang tersebut, untuk lebih menjamin
kepastian hukum pemerintah juga mengeluarkan PP Nomor
63 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Undang-Undang tentang
Yayasan. Peraturan Pemerintah ini memberikan penjelasan
yang lebih detail dan aplikasi dari ketentuan yang telah
diataur dalam undang-undang tentang yayasan.

REGULASI TENTANG PARTAI


POLITIK

Regulasi yang terkait dengan partai politik:


UU No. 2 Tahun
1999

UU No. 31 Tahun
2002

UU No. 2 Tahun
2008

Menurut UU 2/2008 , partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional


dan dibentuk oleh sekelompok WNI secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan
politik anggota, masyarakat, bangsa, dan negara, serta memelihara keutuhan
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Sumber-Sumber keuangan partai politik, yaitu:


a. Iuran anggota
b. Sumbangan yang sah menurut hukum
c. Bantuan keuangan dari APBN/APBD

REGULASI BADAN HUKUM MILIK NEGARA DAN


BADAN HUKUM PENDIDIKAN
Badan Hukum Milik Negara (BHMN) adalah salah satu bentuk badan
hukum di Indonesia yang awalnya dibentuk untuk mengakomodasi
kebutuhan khusus dalam rangka privatisasi lembaga pendidikan
yang memiliki karakteristik tersendiri, khususnya sifat non-profit
meski berstatus sebagai badan usaha.
Penetapan sebuah Universitas menjadi berstatus BHMN ditetapkan
melalui Peraturan Pemerintah. Contoh Universitas yang berstatus
BHMN, yaitu:UI, UGM, IPB, ITB, USU, UPI, Unair.
Ciri-ciri Universitas yang berstatus BHMN, adalah:
a. Memiliki Majelis Wali Amanat (MWA)
b. Memiliki Senat Akademik (SA)
c. Memiliki Otonomi manajemen dana dan akademik

REGULASI BADAN HUKUM MILIK NEGARA DAN


BADAN HUKUM PENDIDIKAN
Pada akhir tahun 2008, disahkannya undang-undang tentang
Badan Hukum Pendidikan (BHP). BHP adalah badan hukum
penyelenggaraan pendidikan formal dengan prinsip nirlaba
yang memiliki kemandirian dalam pengelolaannya dengan
tujuan memajukan satuan pendidikan.
Dalam pengelolaannya, BHP berdasarkan pada sepuluh
prinsip berikut.
a. Nirlaba
f. Layanan prima
b. Otonom
g. Akses yang berkeadilan
c. Akuntabel
h. Keberagaman
d. Transparan
i. Keberlanjutan
e. Penjaminan mutu
j. Partisipasi atas
tanggungjawab negara

REGULASI TENTANG BADAN LAYANAN UMUM


(BLU)
BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual
tanpa mengutamakan mencari keuntungan. Dalam melakukan kegiatannya, BLU
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Yang dapat menjadi BLU adalah satker pemerintah operasional yang melayani
publik. Kriterianya:
1.
Bukan kekayaan negara/daerah yang dipisahkan sebagai satker
instansi pemerintah;
2.
Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan poduktivitas ala korporasi;
3.
Berperan sebagai agen dari menteri/pimpinan lembaga induknya:
a. Kedua belah pihak menandatangani kontrak kinerja,
b. Menteri/pimpinan lembaga bertanggungjawab atas kebijakan
layanan yang hendak dihasilkan,
c. BLU bertanggungjawab menyajikan layanan yang diminta.
BLU dibentuk untuk mempromosikan peningkatan layanan publik melalui
fleksibilitas pengelolaan keuangan BLU yang dikelola secara profesional dengan
menonjolkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas.

Keuangan Negara
Adalah semua hak dan kewajiban

negara yang dapat dinilai dengan


uang, serta segala sesuatu baik

berupa

uang

maupun

berupa

barang yang dapat dijadikan milik


negara

berhubung

dengan

pelaksanaan hak dan kewajiban


tersebut

A. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


Kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara
Penyusunan dan penetapan APBN
Penyusunan dan penetapan APBD
Hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Bank Sentral, Pemerintah Daerah
serta Pemerintah/Lembaga Asing
Hubungan keuangan antara Pemerintah dan Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah,
Perusahaan Swasta, serta Badan Pengelola Dana Masyarakat
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN dan APBD
B. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Ruang lingkup dan asas umum perbendaharaan negara
Kewenangan pejabat perbendaharaan negara
Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara/daerah
Pengelolaan uang negara/daerah
Pengelolaan piutang dan utang negara/daerah
Pengelolaan investasi dan barang milik negara/daerah
Penatausahaan dan pertanggungjawaban APBN/APBD
Pengendalian intern pemerintah
Penyelesaian kerugian negara/daerah
Pengelolaan keuangan badan layanan umum
C. UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuagan Negara
Pemeriksaan terdiri atas: pemeriksaan keuangan (pemeriksaan atas laporan keuangan), pemeriksaan kinerja
(pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negarayang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi
serta pemeriksaan efektivitas) , dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Pelaksanaan Pemeriksaan: pemeriksa melakukan pengujian dan penilaian atas pelaksanaan sistem
pengendalian intern pemerintah. Pemeriksa dapat melakukan pelaksanaan investigatif guna mengungkap
adanya indikasi kerugian negara/daerah dan/atau unsur pidana.
Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut., terdiri atas: Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan
pemerintah membuat opini; Laporan hasil pemeriksaan atas kinerja memuat temuan, kesimpulan, dan
rekomendasi; Laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu memuat kesimpulan.

PERKEMBANGAN REGULASI TERKAIT OTONOMI


DAERAH
UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
Pembentuka
n daerah
dan kawasan
khusus

Pembagian
urusan
pemerintaha
n

Pemerintaha
n daerah

Perangkat
daerah

Keuangan
daerah

Peraturan
daerah dan
peraturan
kepala
daerah

Kepegawaia
n daerah

Pembinaan
dan
pengawasan

Desa

UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan


antara Pusat dan Daerah
Dana
Perimbangan

Dana Bagi
Hasil (DBH)

Dana Alokasi
Umum
(DAU)

Dana Alokasi
Khusus
(DAK)

Pinjaman
Daerah

STANDAR YANG ADA


IAI
Pemerintah
IFAC
USA

PSAK 45 organisasi nirlaba


Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintah (PSAP)
International Public Sector
Accounting Standards (IPSAS)
GASB dan FASAB

PSAK 45
(MENGATUR PELAPORAN KEUANGAN
ORGANISASI NIRLABA)
Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang

tidak mengharapkan pembayaran kembali/manfaat


ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang
diberikan.
Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan
memupuk laba. Kalau suatu entitas menghasilkan laba,
maka jumlahnya tidak dibagikan kepada para
pendiri/pemilik entitas tersebut.
Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi
bisnis. Hal itu berarti kepemilikan dalam organisasi nirlaba
tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau
kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi
pembagian
sumber
daya
entitas
pada
saat
likuidasi/pembubaran entitas.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI


PEMERINTAH (PSAP)
Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah (KSAP)

wewenang untuk menyusun dan menerbitkan PSAP


Kedudukan SAP : dibutuhkan dalam rangka penyusunan lapora
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD berupa laporan keuangan;
digunakan oleh penyusun laporan keuangan dalam Pengembangan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah; digunakan oleh pengguna laporan keuangan
untuk memahami informasi keuangan.
Kerangka Konseptual

PSAP 01
PSAP 02
PSAP 03
PSAP 04
PSAP 05
PSAP 06
PSAP 07
PSAP 08
PSAP 09
PSAP 10
PSAP 11

Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah


Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Arus Kas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Akuntansi Persediaan
Akuntansi Investasi
Akuntansi Aset Tetap
Akuntansi Konstruksi dlm Pengerjaan
Akuntansi Kewajiban
Kebijakan Akuntansi, Dan Peristiwa Luar Biasa
Konsolidasi

You might also like