You are on page 1of 35

ANIMAL BITE

Pembimbing :
Dr. Ramadhana Effendi, Sp.B
Presentan :
Fajar Afifatur Rahmah
105103003410

KASUS

IDENTITAS

Nama
Usia
Jenis kelamin
Alamat
Agama
Suku bangsa

: An.Z
: 5 tahun
: Laki-laki
: Pd.Cabe
: Islam
: Jawa

ANAMNESIS
Auto & Alloanamnesis dilakukan pada tanggal 6
Februari
Keluhan Utama
Digigit ular sejak 2,5 jam sebelum masuk rumah
sakit (SMRS)

Riwayat Penyakit Sekarang


Digigit ular di pergelangan kaki kiri sejak 2,5 jam
SMRS
Ular berwarna hitam di bagian kepala dan coklat tua
di bagian badan dengan panjang kira-kira 20 cm
dengan diameter 3 cm.
Mempunyai dua taring besar dan kepala berbentuk
segitiga.
Setelah digigit pasien mengeluh lemas, pusing, mual.
Muntah disangkal.
Pasien di bawa ke klinik dekat rumah pasien, di sana
betis pasien diikat, lalu di rujuk ke RS.Fatmawati.

RPD : Asma (-), Alergi (-)


RPK : Riw Imunisasi : Lengkap

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda Vital
- Tekanan Darah
- Nadi

: Sakit sedang
: CM

Pernapasan

: 90/70mmHg
: 96 x / menit
: 20 kali / menit

- Suhu

: 36.2 0C

Kepala & Leher


Kepala
normocephali, rambut hitam distribusi merata
Wajah simetris
Mata konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor kanan dan kiri, refleks cahaya langsung dan
tidak langsung (+/ +).
Hidung septum nasi ditengah sekret dan darah ( -/- )
Leher
Trakea terletak di tengah, pembesaran kelenjar getah
bening tidak ada, kelenjar tiroid tidak teraba
membesar.

Paru
Inspeksi
: pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis
Palpasi
: vokal fremitus teraba sama di kedua lapang paru
Perkusi
: sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler di kedua lapang paru, rhonki
-/-, wheezing -/Jantung
Inspeksi
: iktus kordis tidak tampak
Palpasi
: iktus kordis teraba di ICS V linea
midklavikula sinistra
Perkusi
:
Batas kanan
: ICS IV linea parasternalis dekstra
Batas kiri
: ICS V linea midklavikularis sinistra
Pinggang
: ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi
: BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi

: Datar, lembut,kelainan kulit(-),


massa (-)
: Bising usus (+) N
: Shifting dullness (-)
: Nyeri tekan (-)

Ekstremitas
Ekstremitas
Akral hangat, sianosis tidak ada

Status Lokalis
Regio medial pedis sinista eritema (+), edema
(+)
berukuran 3x 4 cm

LABORATORIUM
Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai
Rujukan

Hematologi

Hemoglobin

14,2

gr/dl

10,7 14,7

Hematokrit

46

31 43

Leukosit

10,2

ribu/ul

5,5 15,5

Trombosit

218

ribu/ul

150 440

Eritrosit

5,57

juta/ul

3,70 5,70

Hemostasis
APTT

33,8

Det

33,6 - 43,8

Kontrol APTT

33,3

Det

PT

11,9

Det

12,1 14,5

Kontrol PT

12,2

Det

INR

1,01

DIAGNOSIS KERJA
Snake Bite Grade II

PENATALAKSANAAN
Debridement luka (insisi cross)
Periksa Darah perifer lengkap, PT/APTT
Infuse: RL atau D5 % + SABU 1 Vial / 8 jam IV.

Prognosis
Quo ad vitam
: bonam
Quo ad fungsionam : bonam
Quo ad sanactionam : bonam

TINJAUAN PUSTAKA

ANIMAL BITE
Luka gigit dapat disebabkan oleh hewan
liar maupun hewan peliharaan
Hewan yang menggigit biasanya hewan
ganas atau hewan pemakan daging
Bila hewan mengigit tanpa alasan
jelas kemungkinan hewan tersebut
menderita penyakit yang mungkin
menular melalui gigitannya

SNAKE BITE

BISA ULAR
Hematotoksin

Kardiotoksin

Arginine ester
hydrolase

Lactate Dehydrogenase Acetylcholinesterase

Thrombin-like enzyme

Nucleotidase

Nucleotidase

Phospholipase A2

DNAse

DNAse

L-Amino acid oxidase


Hyaluronidase

Neurotoksin

PATOGENESIS (1)
Hematotoksin
Fosfolipase A2 esterolitik pada
membran SDM & hemolisis
Enzim trombogenik aktivasi factor X,
faktor V, dan faktor IX
fibrinfibrinogen koagulopati dan
perdarahan

PATOGENESIS (2)
Kardiotoksin
Lactate dehydrogenase kelelahan
otot jantung cardiac arrest
Nukleotidase & DNAse myonecrosis
otot jantung

PATOGENESIS (3)
Neurotoksin

GEJALA KLINIS
Schwartz (Depkes,2001)
Derajat

Venerasi

Luka gigit

Nyeri

Udem/ Eritem

Tanda sistemik

+/-

<3cm/12>

+/-

3-12 cm/12 jam

II

+++

>12-25 cm/12 jam

+
Neurotoksik,
Mual, pusing, syok

III

++

+++

>25 cm/12 jam

++
Syok, petekia,
ekimosis

IV

+++

+++

>ekstrimitas

++
Gangguan faal ginjal,
Koma, perdarahan

PEMERIKSAAN
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan laboraturium awal
sebaiknya termasuk elektrolit, darah
lengkap, jumlah platelet, PT, PTT,
jumlah fibrinogen, nitrogen urea darah,
dan kreatinin serum ditambah urinalisis.
- EKG

PENATALAKSANAAN
Tujuan
Menoreh lubang bekas masuknya taring
sepanjang memperlambat
dan sedalam absorbsi
cm
ular
Menghalangi/
pengisapan
bisa ular mekanis membuang bisa
sebanyak
mungkin
Menetralkan bisa ular yang sudah
Menghambat
absorbsi
darah
memasang
masuk ke dalam
sirkulasi
turniket
di
proksimal
Mengatasi efek lokal dan sistemik

SERUM ANTIBISA ULAR


(SABU)
Deraja

Beratnya

Taring atau

Ukuran zona

Gejala

Jumlah ml

evenomasi

gigi

edema/ eritemato

sistemik

venom

kulit (cm)

Tidak ada

<2

Minimal

2-15

25

II

Sedang

15-30

50

III

Berat

>30

++

75

IV

Berat

>30

+++

75

ALGORITMA PENATALAKSANAAN

SENGATAN LEBAH
Racun dalam sungut lebah = toksiknya racun
ular berbisa jumlah yg masuk ke tubuh
sangat sedikitdampaknya ringan.
Sengatan lebah mengandung hemolysin dan
neurotoksin reaksi anafilaksis, Bisa lebah
phsospholipase A2, & hyaluronidase yg jika
masuk dalam jumlah yang adekuat disrupsi
endothel, kerusakan sel, & nekrosis jaringan

GEJALA KLINIS
Gatal, udem, eritema, dan udem
angioneurotik.
Dalam keadaan lebih berat ditemukan
gangguan menelan, kelemahan otot
mata, bradikardi, dan syok
Rx anafilaksis Ab-Ig E aktivasi sel
mast degranulasi & pengeluaran
histamin dalam jumlah besar edema
laring, vasodilatasi dan kolaps
vaskular kematian

PENATALAKSANAAN
Daerah sengatan dibersihkan dengan air dan
sabun.
Bebaskan jalan napas jika ada edem laring
Mengatasi reaksi anafilaksis dapat diberikan
antihistamin (diphenydramin, 50 sampai 100
mg intramuscular atau intravena) atau
epinphrine (1:1.000 pengenceran, 0,3 sampai
0,5 mL IM/ IV ).
Pasien juga memerlukan tambahan oksigen
dan cairan intravena.

GIGITAN ANJING
Gigitan anjing menyebabkan jenis luka
sobekan yang hancur
Gigitan yang kuat dapat menyebabkan
kerusakan lebih struktur lebih dalam
seperti tulang, pembuluh darah, tendon,
otot, dan saraf.

Gigitan
pada
anjing
dapat
menyebabkan infeksi bakter, virus,
maupun jamur seperti:

Staphylococcus species
Streptococcus species
Eikenella species
Pasteurella species
Proteus species
Klebsiella species

PENATALAKSANAAN
Daerah bekas gigitan dicuci segera dengan
air sabun/larutan antiseptik debridemen
(efektif sampai 12 jam setelah kejadian luka)
Gigitan berat yg dicurigai adanya infeksi
rabies dilakukan infiltrasi serum antirabies
5 ml di sekitar luka.
Setelah
digigit
hewan,
selalu
harus
dipertimbangkan
pemberian
vaksinasi.
Pemberiannya tiap hari selama beberapa
minggu mencegah timbulnya penyakit fatal
ini

DAFTAR PUSTAKA

Sjamsuhidajat R, De Jong Wim; Buku-Ajar Ilmu Bedah. Ed. 2Jakarta :


EGC.2003.
Sudoyo, A.W., 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Depkes. 2001. Penatalaksanaan gigitan ular berbisa. Dalam SIKer, Dirjen POM
Depkes RI. Pedoman pelaksanaan keracunan untuk rumah sakit.
Jurkovich Gregory. Greenfield's Surgery: SCIENTIFIC PRINCIPLES AND
PRACTICE. Ed. 4. New York : Lippincott Williams & Wilkins. 2006.
http://www.emedicinehealth.com/snakebite/page3_em.htm didownload 7 Januari
2010.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1071493/table/tbl1/ didownload 6
Januari 2010.
http://content.nejm.org/cgi/content/full/347/5/347 di download 8 Februari 2010
http://emedicine.medscape.com/article/768764-overview di download 9 Februari
2010
http://emedicine.medscape.com/article/768875-overview di download 9
Februari 2010
Alan DA, Citron DM, Abrahamian FM, et al. Bacteriologic analysis of infected
dog and cat bites. N Engl J Med. Jan 14 1999;340(2):85-92.
Abrahamian FM. Dog Bites: Bacteriology, Management, and Prevention. Curr
Infect DisRep. Oct 2000;2(5):446-453.
Stevens DL, Bisno AL, Chambers HF, et al. Practice guidelines for the
diagnosis and management of skin and soft-tissue infections. Clin Infect

TERIMA KASIH

You might also like