You are on page 1of 15

Judul

Perbandingan metode VIDAS dan


Radioimmunoassay (RIA) pada
Pengukuran konsentrasi kortisol dalam
Serum sapi

Nama
Penulis

Daniela Proverbio, Roberta Perego, Eva


Spada, Giada Bagnagatti de Giorgi,Angelo
Belloli, and Davide Pravettoni

Nama
Mahasiswa

Siska Nuryanti

Stambuk

P1506214403

Latar Belakang
Kortisol banyak berperan dalam berbagai fungsi
metabolisme dan imunologi
Pada hewan ternak pengukuran konsentrasi
serum kortisol digunakan sebagai pengukuran
tingkat stres dan rasa sakit yang disebabkan oleh
perjalanan, suhu yang tidak sesuai, pemotongan
tanpa pembiusan dan adanya penyakit
Radioimmunoassay (RIA) adalah metode standar
yang digunakan dalam pemeriksaan konsentrasi
kortisol serum
Tetapi ada beberapa kelemahan dalam metode ini
seperri resiko paparan radiasi
2

Dalam beberapa tahun terakhir mulai


dikembangkan teknik nonradioaktif untuk
mengukur konsentrasi kortisol pada hewan
diantaranya adalah chemiluminescent dan elisa
Pengujiam kortisol dengan metode VIDAS adalah
metode yang menggunakan fluoresensi enzim
yang didesain untuk sistem mini vidas
Pengujian ini cepat dan telah berhasil digunakan
untuk mengukur konsentrasi beberapa hormon
pada manusia seperti insulin, gonadotropin,
progesteron dan kortisol
3

Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membandingkan metode VIDAS dan
metode Radioimmunoassay (RIA) dalam
pengukuran konsentrasi kortisol pada
serum sapi

Metode Pengambilan Sampel


Sampel darah diambil dari 29 sapi ternak dari sebuah
klinik yang memiliki kesehatan yang menurun dengan
umur 2,5-9 tahun, berat badan 450-850 kg dan 11 sapi
sehat yang berusia 3-6 tahun
Sampel darah diambil dari vena jugularis dalam tabung
vacuette (Greiner BIO-ONE GmbH,Kremsmunster,
Austria). Kemudian sampel darah disentrifuge dan
dipindahkan dalam 2 aliquots lalu disimpan pada suhu 20C selama 15 hari
Setelah pencairan, kortisol diukur dengan metode
Radioimmunoassay dan metode VIDAS (1 aliquots untuk
1 metode)
Sebelum dianalisis semua aliquots dalam keadaan yang
5
sama baik dalam prosedur maupun penanganan

Metodologi

1.
2.

Metode pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


Pengukuran konsentrasi kortisol dengan metode
Radioimmunoassay (RIA)
Pengukuran konsentrasi kortisol dengan mreode VIDAS
Metode analisa statistik :
Selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan menggunakan
MedCalc for Windows (Version 11.5.1, MedCalc Soft-ware bvba,
Mariakerke, Belgium)
Tes Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan apakah data yang
diperoleh terdistribusi secara normal
Statistik secara deskriptif (mean, median, standar deviasi, range)
untuk menilai pengukuran konsentrasi dengan menggunakan
metode Radioimmunoassay (RIA) dan VIDAS

Pengukuran dengan metode


Radioimmunoassay
Radioimmunoassay adalah teknik nuklir yang
bayak digunakan mengetahui konsentrasi hormon.
Pengujian ini menggunakan antibodi yang spesifik
untuk hormon sebagai protein terikat
Prisip dasar dari radioimmunoassay ini adalah
reaksi antara antigen dan antibody di dalam
reaksinya ini yang utama adalah sifat
kekhususannya, sebuah antigent yang bereaksi
dengan antibody yang spesifik untuknya dan tidak
mengadakan reaksi silang (cross reaction)

Dasar kerja RIA adalah Untuk mengetahui


perbandingan konsentrasi antibody yang
terdapat pada bagian dalam tabung dan
anti gen yang terdapat didalam sampel
dengan menggunakan radio aktif.
Persaingan konsentrasi antigen sampel
dapat ditentukan dari reaksi reduksi
pengikatan konsentrasi antigen dari
antibody yang terdapat pada bagian dalam
tabung.
8

Skema singkat proses pengujian


dengan teknik radioimmunoassay

Pengukuran dengan metode


VIDAS
Menggunakan Mini Vidas analyzer
(BioMerieux S.A., Lyon, Perancis) dengan
nilai rujukan 5,51-2759 nmol/L untuk
manusia
Mini vidas adalah salah satu alat yang
digunakan untuk pemeriksaan imunologi.
Prinsip alat ini merupakan modifikasi dari
prinsip ELISA yang pembacaannya
berdasarkan fluoresensi.
10

Hasil
Tabel 1 : Perbandingan hasil serum
kortisol pada 40 ekor sapi dengan metode
Vidas dan metode RIA
Metode

Mean

Standar Konsentrasi Median Minimum Maksimum


deviasi kortisol
(nmol/L)

VIDAS

21,8

24,45

5,37-38,23

95,2

628,6

RIA

13,05

12,6

4,56-21,55

83,65

6,9

577,3

11

Hasil
Tidak diperoleh perbedaan yang signifikan
dari hasil pengukuran konsentrasi serum
kortisol baik dengan metode VIDAS
maupun metode RIA. Untuk kelompok
sapi sehat (p=0,3575) sedangkan untuk
kelompok sapi tidak sehat (p=0,7063)

12

Pembahasan
Teknik pengujian serum untuk manusia tidak boleh
digunakan untuk menganalisa serum untuk hewan
kecuali telah dilakukan validasi
Analisis VIDAS telah teruji ketelitian dan
reproduktibilitasnya dalam pengujian konsentrasi
kortisol pada serum manusia
Konsentrasi kortisol dalam serum sapi pada
penelitian ini masuk dalam range yang telah
ditetapkan yaitu (5,51-2759 nmol/L)
Untuk metode VIDAS diperoleh hasil (5 - 628
nmol/L) sedangkan untuk metode RIA yaitu (6,9 577 nmol/L)
13

Pembahasan
Pada metode VIDAS hasil yang diperoleh
sedikit lebih tinggi jika dibandingkan
dengan metode RIA, namun perbedaan
yang dihasilkan sangat kecil dan kedua
nilai yang diperoleh baik menggunakan
metode VIDAS maupun metode RIA masih
dalam batasan normal

14

Komentar
Peneliti tidak mengevaluasi adanya
kemungkinan gangguan dalam
pengukuran seperti adanya bilirubin
Pada pembahasan tidak dijelaskan secara
rinci perbedaan dari metode
Radioimmunoassay dan VIDAS
Peneliti tidak menjelaskan alasan
penggunaan sapi sehat dan sapi tidak
sehat
15

You might also like