You are on page 1of 27

Normalisasi Database

Novareza Klifartha, ST., MT.


Normalisasi
 Normalisasi merupakan teknik analisis data yang
mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara
mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-
redundant, stabil, dan fleksible
 Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi
secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi
itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses
insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau
beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data
dalam relasi tersebut.
Normalisasi: 1NF, 2NF, 3NF
 Bentuk Normal ke Satu(1NF)
 Syarat :
1. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
2. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.
3. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
 Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya
menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.
 Bentuk Normal ke Dua(2NF)
 Syarat :
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.
2. Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki
ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key.
Normalisasi: 1NF, 2NF, 3NF (1)
 Bentuk Normal ke Tiga(3NF)
 Syarat :

1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.

2. Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki


ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya.
Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki
ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu
saja.
Contoh Normalisasi :
Diberikan tabel Mahasiswa di bawah ini, akan dilakukan
normalisasi sampai bentuk normal ke tiga

Perhatikan bahwa tabel di atas sudah dalam bentuk


normal ke Satu(1NF)
Contoh (1)
Bentuk Normal ke dua(2NF) :

Belum memenuhi kriteria 3NF,


Karena atribut non-key Nilai dan
Bobot masih memiliki ketergantu-
ngan fungsional.
Contoh (2)
Bentuk Normal ke tiga(3NF) :
Functional Dependency (1)
 Untuk melakukan normalisasi, harus bisa menentukan
terlebih dahulu Functional Dependency (FD) atau
Ketergantungan Fungsional, khususnya dalam
melakukan dekomposisi rancangan database.
 Functional Dependency (FD) dapat disimbolkan
dengan:
A  B : artinya B memiliki ketergantungan dengan A
 Berarti A secara fungsional menentukan B atau B secara
fungsional tergantung pada A.
Functional Dependency (2)
 Contoh:

Functional Dependency:
 NRP  Nama

 Mata_Kuliah, NRP  Nilai

Non Functional Dependency:


 Mata_Kuliah  NRP

 NRP  Nilai
NORMALISASI 1NF
1st Normal Form (1NF)
 Merubah dari bentuk tabel tidak normal
(unnormalized table) menjadi bentuk normal (1NF).
 Suatu relasi R disebut 1st NF jika dan hanya jika
kondisi tablenya dari unnormalized dirubah ke bentuk
normal dengan kondisi semua attribute value-nya
harus atomic (tidak boleh ada attribute yang
composit / multivalue)
Unnormalized table (tabel tidak
normal)
Suatu tabel dikatakan unnormalized jika :
a) Mempunyai penggandaan field yang sejenis
Contoh :
Tabel dibawah adalah tabel siswa mengambil mata kuliah
SISWA
b) Elemen datanya memungkinkan untuk null value (kosong)
Contoh :
Tabel yang mencatat No. SIM yang dimiliki siswa
SISWA_SIM
Tabel dalam bentuk normal
1NF, jika …
 Suatu
tabel dikatakan berada pada bentuk
normal I jika ia tidak berada pada bentuk
unnormalized table, dimana terjadi
penggandaan field yang sejenis dan
memungkinkan ada field yang null (kosong)
SISWA

SIM
NORMALISASI 2NF
2st Normal Form (2NF)
 Normalisasi 2NF: jika tabel berada dalam
bentuk Normal Pertama (1NF) dan setiap
atribut bukan kunci bergantung penuh pada
kunci primer.
 Sehingga tidak ada atribut bukan kunci yang
bergantung pada sebagian (parsial) kunci
primer.
Syarat 2st Normal Form (2NF)
 Memenuhi kriteria tabel Normal I (1NF)
 Di dalam tabel tersebut tidak ada Redundansi /
Pengulangan data dan Null Value.
 Field-field yang bukan PK adalah Full
Dependent (bergantung penuh) pada PK.
Contoh 2NF:
 Suatu format tabel Normal I (1NF) :
(menghilangkan Redundansi)

 Bentuk Normal II (2NF) : (Decompose)


Ilustrasi 2NF
 Suatu format tabel Normal I (1NF) :
(menghilangkan Redundansi)

 Bentuk Normal II (2NF) : (Decompose)


NORMALISASI 3NF
3rd Normal Form (3NF)
 Suatu relasi R disebut normal III (3rd NF) jika
berada dalam bentuk normal II (2nd NF) dan
tidak dijumpai adanya ketergantungan
transitif (Transitive Dependency).
 Kebergantungan Transitif (Transitive
Dependency) adalah ketergantungan
fungsional antara 2 (atau lebih) atribut bukan
key (kunci).
Syarat 3NF
 Harus berada dalam bentuk normal II (2NF).
 Ketergantungan field-field yang bukan PK
adalah harus secara mutlak (full-
dependent). Artinya harus tidak ada
transitive dependency (ketergantungan
secara transitif).
Contoh 3NF:

 Bentuk Normal ke Dua (2NF) :


Tabel di samping sudah masuk dalam bentuk
Normal 2. Akan tetapi kita lihat bahwa field Nama
dan Nilai adalah Full-Dependent terhadap NRP
yang bertindak sebagai PK. Berbeda dengan field
Keterangan di atas yang Dependent kepada NRP
akan tetapi Tidak Mutlak. Ia lebih dekat
ketergantungannya dengan field Nilai. Karena field • Bentuk Normal ke Tiga (3NF) :
Nilai Dependent kepada NRP dan field
Keterangan Dependent kepada Nilai, maka field
Keterangan juga dependent kepada NRP.
Ketergantungan yang demikian ini yang dinamakan
Transitive-Dependent (dependent secara transitif
atau samar/tidak langsung). Untuk itu dilakukan
Normalisasi III (3NF).
Studi kasus: Normalisasi
Invoice
 Data diambil dari form-form yang ada apa
adanya, tidak ada ketentuan mengikuti
bentuk tertentu
 Semua atribut/field di susun secara flat

 Periksa bagian yang memungkinkan adanya


data bernilai ganda
Form invoice - 1NF
 Disusun ke dalam bentuk flat :
Invoice No Nm_Cust Add_Cust City_Cust State_Cust Zip Phone_Cust Date

Order No Rep FOB QTY Description Unit Price Total Subtotal

Shipping Tax Rates G_Total


Form invoice - 1NF (2)
 1st
Normal Form : Menghilangkan data
bernilai ganda menjadi atomic value (bila
ada)
 Bentuk ini di uji dengan memasukkan data ke
bentuk tak normal, minimal 2 data
Form invoice - 1NF (3)
Invoice No Nm_Cust Add_Cust City_Cust State_Cust Zip Phone_Cust Date
0001 ABC fff ggg hhhh 111 123123 1

0002 PQR Ddd Eee Ee 111 1121134 1

Order No Rep FOB QTY Description Unit Price Total Subtotal

1231 31 3 2 aaaa 30 60
3 bbbb 25 75 135
1211 33 2 1 Aaaa 30 30 30

Shipping Tax Rates G_Total

2 1.4 136.4
2 3.0 33.0
Form invoice - 2NF
 2ndnormal form : Tiap attribut bukan kunci
harus bergantung fungsi ke attribut kunci
 Bergantung fungsi

AB,C,D,E
A adalah kunci, sedangkan B,C,D,E
bergantung fungsi terhadap A
 Menjadikan pengelompokan dalam tabel-
tabel yang relevan
Form invoice - 2NF (2)
 Diubah ke bentuk
Tabel Customer
Nm_Cust* Add_Cust City_Cust State_Cust Zip Phone_Cust Date

Tabel Transaksi
Invoice No Order No Rep FOB QTY Code** Total Subtot Shipping Tax G_Total Nm_C
al Rates ust **

Tabel Barang
Code* Description Unit Price
Form invoice – 3NF
 Menguji bentuk normal ke 2 untuk
menghilangkan ketergantungan transitif
 Ketergantungan transitif

AB,C,D,E
CE
C adalah trans untuk E dan A, maka harus di
dekomposisi menjadi :
AB,C,D dan CE
Slide credits
 Harrismare

 CraigS. Mullins
 Haryanto K.

You might also like