Professional Documents
Culture Documents
22
ISSN 1412-1468
ABSTRACT
This Research aims to determine the cost of production, receipts, revenues, profits, determine
the feasibility and know the break-even point. The research was conducted in the District of Sungai
Tabukan Hulu Sungai Utara regency Province South Kalimantan. In system planting jajar legowo, the
average cost of total respondents for one-time farmer planting season is Rp. 4.207.776,31,-/farming.
Receipts obtained average is Rp. 4.763.500,-/farming and the average farm income is Rp 3.299.445,33,
-/farming. while the average profit farm farmer respondent was Rp. 555.723,69,-/farming, profits
obtained by farmers every kilograms respondent was Rp. 342,66, /farming. Feasibility average in rice
farming on Ciherang cropping systems jajar legowo is equal to 1,12 /farm so the farm on a jajar
legowo cropping systems worth the effort. In the system of non jajar legowo feasibility averages on
rice farming Ciherang received by farmers is for farmers is 0,97 meaning that farming is not worth the
effort. Break even point on rice farming Ciherang in jajar legowo cropping systems in the District of
Sungai Tabukan during the growing season is reached on the volume of production amounting to
1.253,83 kg, while according to the results achieved on the sale or receipt of Rp. 4.420.547,93,-.
Keywords: Analysis Financial, Rice of Ciherang, Jajar Legowo
PENDAHULUAN
Propinsi Kalimantan Selatan merupakan
salah satu daerah sentra produksi pertanian
khususnya tanaman pangan (padi) dan
Hortikultura yang secara nasional telah menjadi
salah satu daerah yang ditetapkan sebagai
lumbung padi.
Kabupaten
Hulu
Sungai
Utara
merupakan salah satu Kabupaten yang
termasuk dataran rendah atau rawa, oleh sebab
itu penduduk kabupaten hulu sungai utara
kebanyakan petani padi dibandingkan dengan
peternakan dan perikanan. pada tahun 2010
dari luas tanam, luas panen menempati urutan
23
ISSN 1412-1468
Analisis Data
Data yang dikumpulkan kemudian
diolah dan dianalisis. Analisis meliputi biaya,
penerimaan, pendapatan dan keuntungan petani
dalam membudidayakan padi Ciherang.
Untuk Mengetahui tujuan pertama yaitu
besarnya biaya produksi, penerimaan dan
keuntungan digunakan perhitungan:
Besarnya biaya total yang dikeluarkan
petani secara matematis dinyatakan sebagai
berikut:
TC = FC + VC
dimana:
TC = Biaya total (total cost), (Rp/musim
tanam)
FC = Biaya tetap (fixed cost), (Rp/musim
tanam)
VC = Biaya variabel (variable cost),
(Rp/musim tanam)
Besarnya penerimaan dari usaha
tanaman padi Ciherang selama musim tanam,
secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
TR = Y . Py
dimana:
TR = Penerimaan total (total revenue),
(Rp/musim tanam)
Y = Produksi (belik) per musim tanam
Py = Harga produksi (price), (Rp/belik)
Untuk menghitung pendapatan dari
usaha tanaman padi Ciherang selama musim
tanam, secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut:
FI = TR - TCe
dimana:
FI = Pendapatan petani (Rp/musim tanam)
TR = Penerimaan (Rp/musim tanam)
TCe = Biaya eksplisit (Rp/musim tanam)
Besarnya keuntungan yang diperoleh
dari usaha tanaman padi Ciherang selama
musim tanam, dapat dirumuskan sebagai
berikut:
= TR - (TCe
+
TCi)
dimana:
TCe
TCi
(Rp/musim tanam)
= Biaya total eksplisit, (Rp/musim
tanam)
= Biaya implisit, (Rp/musim tanam)
24
ISSN 1412-1468
1 - VC
S
HASIL DAN PEMBAHASAN
Biaya Total
Dalam perhitungan dari usahatani padi
Ciherang
ini
biaya
total
merupakan
Tabel 1. Biaya total rata-rata petani responden padi Ciherang pada sistem tanam jajar legowo dan non
jajar legowo selama musim tanam Mei Oktober 2009
No
Uraian Biaya
Jumlah Biaya (Rp)
Persentase (%)
1 Biaya Implisit
2.743.721,64
65,21
2 Biaya eksplisit
1.464.054,67
34,79
Jumlah
4.207.776,31
100
Sumber: Hasil pengolahan data primer
Berdasarkan Tabel 1 diatas, biaya
terbesar yang harus dikeluarkan oleh petani
responden pada sistem tanam jajar legowo
adalah biaya implisit yaitu sebesar Rp
2.743.721,64,-/usahatani dengan persentase
65,21 %, sedangkan biaya yang terkecil adalah
25
ISSN 1412-1468
Tabel 2. Penerimaan rata-rata petani responden padi Ciherang pada sistem tanam jajar legowo selama
musim tanam Mei Oktober 2009
No
Keterangan
Nilai
1.
Jumlah Produksi (Kg)
1.361
2
Harga (Rp/Kg)
3.500
3.
Jumlah Penerimaan (Rp)
4.763.500,00
4.
Total Biaya Eksplisit (Rp)
1.464.054,67
5.
Total Biaya Implisit (Rp)
2.743.721,64
5.
Jumlah Pendapatan (Rp)
3.299.445,33
6.
Biaya Total
4.207.776,31
7.
Keuntungan rata-rata (Rp/usahatani)
555.723,69
8.
Keuntungan (rp)/kg
342.66
9
Kelayakan
1,12
10. Titik impas (kg/usahatani)
1.253,83
Pendapatan
Pendapatan usahatani adalah besarnya
penerimaan dikurangi dengan biaya eksplisit.
Pendapatan rata-rata petani responden pada
sistem tanam jajar legowo dan non jajar legowo
dapat dilihat pada Tabel 2.
Berdasarkan Tabel 2,
jumlah
pendapatan rata-rata petani responden padi
Ciherang pada sistem jajar legowo sebesar Rp.
3.299.445,33,-/usahatani i. Pendapatan dapat
diperoleh lebih besar apabila petani mampu
meningkatkan penerimaan dan menekan biaya
eksplisit seperti efesiensi tenaga kerja,
pembelian sarana produksi yang murah dan
berkualitas serta masa penggunaan alat dan
perlengkapan atau barang modal yang relatif
lama. Tingginya pendapatan yang diperoleh
petani akan memudahkan petani dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya dan secara
tidak
langsung
akan
mensejahterakan
kehidupan petani.
Keuntungan
Keuntungan petani responden padi
Ciherang pada sistem tanam jajar legowo
adalah besarnya penerimaan dikurangi dengan
biaya total. Biaya total merupakan penjumlahan
rata-rata biaya eksplisit yaitu sebesar
Rp.1.464.054,67,-/usahatani dengan rata-rata
biaya
implisit
yaitu
sebesar
Rp
2.743.721,64,-/usahatani, sedangkan besarnya
penerimaan rata-rata adalah sebesar Rp
4.763.500,-/usahatani,
maka
besarnya
keuntungan rata-rata yang diterima petani
responden adalah sebesar Rp 555.723,69,/usahatani, sedangkan keuntungan rata-rata
setiap kilogram yang diterima petani adalah
sebesar
Rp
342,66,-/kg.
Keuntungan
merupakan indikator atau ukuran bagi
keberhasilan pelaksanaan usahatani, banyak
faktor yang mempengaruhi keuntungan
diantaranya
adalah
unsur-unsur
biaya,
penerimaan, pendapatan dan sebagainya.
Keuntungan merupakan sumber pendapatan
bagi usahatani karena keuntungan adalah
imbalan yang diterima petani atas biaya-biaya
26
ISSN 1412-1468
(Rp)
TR
Rp. 4.763.500
TC
Rp. 4.207.776,31
VC
Rp. 1.684.723
Rp. 4.420.547,93
BEP
FC
Rp. 2.820.263,31
1.253,83
1,361
Q ( kg )
Gambar1. Kurva Break Event Point pada usahatani padi Ciherang pada sistem tanam jajar legowo
selama musim tanam
27
ISSN 1412-1468
2.
Saran
1.
Petani di Kecamatan Sungai Tabukan
supaya menggunakan sistem tanam jajar
legowo.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim
2011,Pola Tanam jajar Legowo.
ww.http://bppkedamean.
Data Primer Hasil Wawancara Dengan Petani
Responden.
Farida. 2008. Studi Analisis Keuntungan Padi
Ciherang
Di
Kecamtan
Babirik.
(STIPER) Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian
. Amuntai.
Gumbirasaid, S. 2001. Manajemen Agribisnis.
Penerbit Galia Indonesia. Jakarta.
Kartasapoetra, A. G.1998. Pengantar Ekonomi
Produksi Pertanian. Bina Aksara. Jakarta.
Kasim, A. S. 2000. Seluk Beluk Ilmu Usah
Tani. Faperta UNLAM. Banjarbaru.
Koncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk
Bisnis dan Ekonomi. Erlangga. Jakarta.
Laporan
Balai
Penyuluhan
Pertanian
Kecamatan Sungai Tabukan Tahun 2009.
Laporan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura. 2009. Kabupaten Hulu
Sungai Utara.